IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM. 1. Sejarah Singkat Polresta Bandar Lampung. Keresidenan Lampung yang di rintis oleh Kompol Tjik Agus Soeharjo

IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA TASIKMALAYA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 4 SERI D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

I. PENDAHULUAN. meningkatnya berbagai aktivitas pemenuhan kebutuhan, salah satunya adalah

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

BAB IV GANBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru. jalan Dr. Sutomo No. 88 Kota Pekanbaru Provinsi Riau.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehidupan bangsa Indonesia tidak bisa luput dari masalah hukum yang

I. PENDAHULUAN. mempengaruhi tumbuh dan kembangnya pembangunan suatu kota, disamping faktor-faktor lain. Jumlah penduduk yang cenderung hidup di

WALIKOTA AMBON PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 5 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA


PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 91 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 42 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keadaan geografis

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 9 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan U

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 10 TAHUN 2008

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Sosial Kota Bandar Lampung. Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Sosial Kota Bandar Lampung

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

Profil SKPD Profil Kedudukan

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah dalam melaksanakan penertiban Pedagang Kaki Lima

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Re

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

I. PENDAHULUAN. penduduk kota Bandar Lampung yang semakin padat dan pertambahan jumlah

PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan Polri lebih dari 50 Tahun yang lalu hingga saat ini, dalam kurun

KANTOR PELAYANAN TERPADU SAMSAT DAN SATLANTAS POLTABES SEMARANG

I. PENDAHULUAN. Salah satu persoalan yang selalu dihadapi di kota-kota besar adalah lalu lintas.

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2012 NOMOR 10

KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN MATARAM

RAPAT EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN TAHUN 2015 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KAPUAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG JALAN DAN PENGATURAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA BINJAI. Tahun Anggaran 2014 VISI MISI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah Dinas Bina Marga provinsi Lampung

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA KELURAHAN.

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKANBARU Nomor 7 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

IV. GAMBARAN UMOM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Dinas Tata Kota Kabupaten Lampung Utara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /361/ /2010 T E N T A N G FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN KOTA SURABAYA

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TERTIB LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA BUKITTINGGI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POLA ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BREBES

PROFIL SATPOL PP KABUPATEN BINTAN TAHUN kerja daerah yang memiliki tipe A, yang dipimpin oleh seorang Kepala Satuan

RENCANA STRATEGIS DINAS CIPTA KARYA TATA RUANG DAN KEBERSIHAN KABUPATEN GROBOGAN Tahun 2011 sd Tahun 2016

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang hampir semua aspek di

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA GORONTALO

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /51/ /2011 T E N T A N G FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2010 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /622/ /2010 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH KOTA SURABAYA TAHUN 2011

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 04 TAHUN 2004 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kecil dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara RI Tahun 1956 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1091) ; 3.

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

PEMERINTAH KOTA DUMAI

Bagian Kelima DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Paragraf 1 KEPALA DINAS Pasal 84

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANJAR

BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

Transkripsi:

57 IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat pertahanan negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberi perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Organisasi Polri disusun secara berjenjang dari tingkat pusat hingga ke kewilayahan. Organisasi Polri tingkat pusat disebut Markas Besar Kepolisian Negara Indonesia (Mabes Polri), sedangkan ditingkat kewilayahan disebut Kepolisian Negara Repiblik Indonesia Daerah (Polda). Polda membawahi Kepolisian Negara Republik Indonesia Resor (Polres). Setiap Polres bertugas menjaga keamanan sebuah kotamadya atau kabupaten. Untuk kota Bandar Lampung, Kepolisisan Resor Kota (P olresta) terletak di Jalan M.T. Haryono No. 15, Bandar Lampung. 1. Satlantas Polresta Bandar Lampung Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bandar Lampung adalah unsur utama pada tingkat Polresta yang bertugas menyelenggarakan atau membina fungsi teknis lalu lintas di lingkungan Polresta Bandar Lampung dalam rangka memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di wilayah kota Bandar Lampung. Dalam pelaksanaan tugas memelihara keamanan, keselamatan,

58 ketertiban dan kelancaran lalu lintas di wilayah kota Bandar Lampung. Satlantas dipimpin oleh seorang Kepala atau sering disebut Kasat Lantas. Satlantas Polresta Bandar Lampung melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a) Melaksanakan tugas penjagaan, pengaturan, pengawalan, dan patroli lalu lintas di wilayah hukum Polresta Bandar Lampung. b) Melaksanakan kegiatan pendidikan masyarakat tentang lalu lintas melalui penerangan penyuluhan dan lain-lain serta rekayasa lalu lintas melalui pengkajian dan analisa situasi/kondisi sarana dan prasarana jalan. c) Melaksanakan kegiatan registrasi dan identifikasi pengemudi kendaraan bermotor berupa penertiban Surat Izin Mengemudi (SIM) d) Melaksanakan kegiatan penanganan kasus laka lantas (penyidikan kasus laka lantas) serta penegakan hukum lalu lintas. e) Melaksanakan operasi rutin lalu lintas dalam upaya memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas. f) Meningkatkan profesional dan proporsional anggota Satuan Lalu Lintas dalam pelaksanaan tugas, melalui program pelatihan, pendidikan kejuruan dan lainlain. 2. Visi dan Misi Satlantas Polresta Bandar Lampung Satlantas Polresta Bandar Lampung mempunyai Visi dan Misi, yaitu sebagai berikut: a. Visi Polantas yang mampu menjadi pelindung, pengayom pelayanan masyarakat yang selalu dekat dan bersama-sama dengan masyarakat serta sebagai aparat penegak

59 hukum yang professional dan proporsional yang selalu menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak azasi manusia memelihara keamanan dan ketertiban dan kelancaran lalu lintas. b. Misi 1) Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan para pemakai jalan sehingga para pemakai jalan aman selama dalam perjalanan dan selamat sampai tujuan. 2) Memberikan bimbingan kepada masyarakat lalu lintas melalui upaya preventif yang dapat meningkatkan kesadaran dan ketaatan serta kepatuhan kepada ketentuan peraturan lalu lintas. 3) Menegakan peraturan lalu lintas secara professional dan proporsional dengan menjunjung tinggi supremasi hukum dan HAM. 4) Memelihara keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas dengan memperhatikan norma-norma dan nilai hukum yang berlaku. 5) Meningkatkan upaya konsolidasi ke dalam sebagai upaya menyamakan misi polantas. B. Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung 1. Visi dan Misi Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung mempunyai Visi dan Misi yaitu sebagai berikut:

60 a. Visi Terwujudnya sistem transportasi perkotaan yang terpadu, aman nyaman, tertib dan teratur melalui peningkatan kinerja sarana dan prasarana transportasi dalam menunjang pembangunan Kota Bandar Lampung yang maju dan modern. b. Misi 1. Mewujudkan sumber daya manusia yang handal dan profesional di bidang transportasi. 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana transportasi. 3. Meningkatkan pelayanan jasa sektor transportasi. 4. Meningkatkan koordinasi antar instansi terkait dalam penyelenggaraan transportasi. 5. Mengoptimalkan dan meningkatkan Potensi Pendapatan Asli Daerah sektor transportasi. 2. Tugas Pokok Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang Perhubungan Darat, Perhubungan Laut, Pos dan Telekomunikasi berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. 3. Fungsi Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung Dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung mempunyai fungsi :

61 a. Perumusan Kebijakan teknis di bidang Perhubungan Darat, Perhubungan Laut, Pos dan Telekomunikasi. b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan layanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya. d. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. C. Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung 1. Kondisi Umum Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung sebagai institusi pelaksana teknis, pengendalian dan pengawasan pembangunan di Kota Bandar Lampung. Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Tata kerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung diatur berdasarkan: 1. Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Bandar Lampung. 2. Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 07 Tahun 2008 tentang tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung.

62 2. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang pekerjaan umum dan perumahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung mempunyai fungsi: 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang bina marga, cipta karya dan pengairan/irigasi. 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya. 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya dan 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3. Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung Visi Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung, yaitu Tersedianya Infrastruktur Kota dan Permukiman yang Aman, Nyaman, Maju dan Modern. Misi Dinas Pekerjaan Umum yang harus dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Kota Bandar Lampung yang aman, nyaman, maju dan modern adalah: 1. Mewujudkan pembangunan infrastruktur kota yang terpadu dan permukiman berbasis penataan ruang dalam rangka pembangunan berkelanjutan. 2. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pengawasan teknis dalam penyediaan infrastruktur perkotaan, sarana/prasarana permukiman, gedung pemerintahan dan fasilitas umum yang fungsional dan berkelanjutan serta mengutamakan kenyamanan dalam rangka menuju Kota Modern.

63 3. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekononomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, mantap, terpadu dan berkelanjutan. 4. Menyelenggarakan pengelolaan sumberdaya air secara efektif dan optimal untuk meningktkan ketersediaan air serta menjaga kelancaran air untuk menghindari dan mengurangi daya rusak air. 5. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang sehat, layak huni dan produktif melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur permukiman dan bangunan gedung yang memenuhi standar, aman, terpadu, dan berkelanjutan. 6. Mendorong berkembangnya pengadaan barang dan jasa konstruksi yang kompetitif dan transparan. 4. Sasaran Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung Sasaran Dinas Pekerjaan Umum sebagai implementasi dari misi dan tujuan dinas adalah sebagai berikut: 1. Memperlancar arus lalu lintas dan memberi keamanan dan keutamaan bagi pengguna jalan. 2. Mengurangi bencana banjir 3. Terwujudnya keamanan dan kelancaran bertransportasi 4. Mengurangi dan mengantisipasi masalah banjir 5. Pengendalian banjir/memperluas aliran sungai 6. Meningkatnya pelayanan aparatur pemerintahan 7. Terlaksananya pembangunan perkotaan

64 8. Meningkatkan kualitas lingkungan 9. Meningkatnya kenyamanan lingkungan perumahan D. Gambaran Umum Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung 1. Visi dan Misi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung Searah dengan Visi dan Misi Pemerintah Kota Bandar Lampung, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung menyusun Visi dan Misi sebagai berikut: a. Visi Terwujudnya situasi ketentraman masyarakat dan ketertiban umum yang kondusif serta penegakan Peraturan Derah dan Keputusan Kepala Daerah serta Produk Hukum Daerah Lainnya. b. Misi a) Mendukung Kebijakan Pemerintah Kota Bandar Lampung memelihara memelihara ketentraman dan ketertiban umum dan penegakan Peraturan Derah dan Keputusan Kepala Daerah serta Produk Hukum Daerah lainnya dan pelaksanaan perlindungan masyarakat. b) Meningkatkan kapasitas organisasi dan Sumber Daya Manusia Polisi Pamong Praja menuju profesionalisme pelaksanaan tugas. c) Membangun sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas operasional Polisi Pamong Praja.

65 2. Tugas Pokok Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung mempunyai tugas pokok menegakkan Peraturan Daerah, menyelenggarakan ketertiban umum, ketentraman masyarakat dan perlindungan masyarakat. 3. Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung Dalam melaksanakan tugas pokok, Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai fungsi: a) Penyusunan program dan pelaksanaan Peraturan Daerah dan Peraturan Perundang-undangan, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. b) Pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota. c) Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di daerah. d) Pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat. e) Pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota serta penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dengan Kepolisian Negara Kesatuan Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil daerah, dan atau aparatur lainnya. f) Pengawasan terhadap masyarakat, aparatur daerah atau badan hukum agar mematuhi dan mentaati dalam penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota. g) Pelaksanaan pelayanan teknis kesekretariatan Satuan Polisi Pamong Praja.

66 h) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. E. Gambaran Umum Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 1. Pengertian Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pengertian Lalu lintas dan angkutan jalan menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas lalu lintas, angkutan jalan, jaringan lalu lintas dan angkutan jalan, prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, kendaraan, pengemudi, pengguna jalan, serta pengelolaannya. 2. Tujuan Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Lalu lintas dan angkutan jalan diselenggarakan dengan tujuan: a. Terwujudnya pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang aman, selamat, tertib, lancar, dan terpadu dengan moda angkutan lain untuk mendorong perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan umum, memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, serta mampu menjunjung tinggi martabat bangsa. b. Tewujudnya etika berlalu lintas dan budaya bangsa. c. Terwujudnya penegakan dan kepastian hukum bagi masyarakat.

67 3. Koordinasi dalam Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dilakukan secara terkoordinasi hal ini terdapat pada Pasal 13 ayat (1) Undang -Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Koordinasi Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dilakukan oleh Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Tugas Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah melakukan koordinasi antar instansi penyelenggara yang memerlukan keterpaduan dalam merencanakan dan menyelesaikan masalah Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 4. Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan lebih lanjut dibahas pada Keputusan Walikota Bandar Lampung Nomor 40/12/HK/2011 tentang Pembentukan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Bandar Lampung. Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan merupakan wahana koordinasi antarinstansi penyelenggara lalu lintas dan angkutan jalan. Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sering disebut Forum. Adapun tugas dari Forum, yaitu: a. Melakukan koordinasi mengenai kebijaksanaan yang ditetapkan dalam bidang lalu lintas dan angkutan jalan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki Pemerintah Kota. b. Melakukan evaluasi terhadap kebijaksanaan yang diterapkan dalam bidang lalu lintas dan angkutan jalan dalam rangka menciptakan Sistem Transportasi Kota yang efektif dan efisien. c. Melaporkan setiap keputusan yang diambil kepada Walikota Bandar Lampung.