BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN SUBJECTIVE WELL- BEING PADA GURU SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

HUBUNGAN ANTARA RASA BERSYUKUR DAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA PENDUDUK MISKIN DI DAERAH JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data utama yaitu data mengenai hubungan antara body image dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengukuran skalanya. Metode kuantitatif menurut Sugiyono (2014) yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya dalam bentuk data numerikal (Sumarsono, Kedua variabel tersebut seabagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan validitas dan reliabilitas dan analisis data. 2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah combined

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numeral atau angka-angka. Menurut Arikunto (2004) bahwa penelitian

KONTRIBUSI KONTROL DIRI TERHADAP SUBJECTIVE WELL-BEING PADA GURU

BAB III METODE PENELITIAN. (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat positivism,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah fakta-fakta dari objek penelitian realitas dan variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Swasta se-kabupaten. Karanganyar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Penelitian eksperimen

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang dioleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method yang merupakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. metode korelasional, yaitu dengan melihat hubungan antara dua variabel,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah pengaruh harga sebagai variabel

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian dalam penelitian ini, terdiri dari : pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, alat ukur penelitian, subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, metode analisis data, serta prosedur penelitian, masingmasing akan dijelaskan dalam sub bab berikut. 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini akan menguji hubungan konsep diri dengan subjective wellbeing pada mahasiswa. Penelitian ini bersifat korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih (Arikunto, 2010). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendektan kuantitatif. Pendektan kuantitatif merupakan metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidahkaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, objektif, terukur, rasional dan sistematis (Sugiyono, 2008). 3.2. Variabel Penelitian 3.2.1. Variabel Bebas / Independent Variabel (X) Variabel independent merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain (Sarwono, 2006). Variabel independent dalam penelitian ini adalah konsep diri. 25

26 3.2.2. Variabel Terikat / Dependent Variabel (Y) Variabel dependent merupakan variabel yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas (Sarwono, 2006). Variabel dependent dalam penelitian ini adalah subjective well-being. 3.3. Definisi Operasional Variabel 3.3.1. Konsep Diri Konsep diri merupakan kesadaran/persepsi seseorang mengenai dirinya sendiri yang diperoleh melalui hubungannya dengan orang lain, terutama orangorang terdekat, maupun yang didapatkan dari peristiwa-peristiwa kehidupan. Untuk mengukur konsep diri, peneliti menggunakan alat ukur Tennessee Self- Concept Scale (TSCS). 3.3.2. Subjective Well-Being Subjective well-being merupakan evaluasi yang dilakukan oleh individu yang terdiri dari 2 (dua) komponen, yaitu komponen kognitif dan komponen afektif. Dimana individu merasakan pengalaman emosi yang menyenangkan (perasaan positif), level rendah dari suasana hati yang tidak menyenangkan (perasaan negatif) dan tingginya kepuasan hidup. Untuk mengukur subjective well-being, peneliti menggunakan 2 (dua) alat ukur, karena subjective well-being memiliki 2 (dua) komponen. Komponen pertama yaitu untuk mengukur afeksi dengan menggunakan instrumen PANAS (The Positive and Negative Affect Schedule) dan komponen kedua yaitu untuk mengukur komponen kognisi dengan menggunakan skala kepuasan hidup atau Satisfaction with Life Scale (SWLS).

27 3.4. Alat Ukur Penelitian 3.4.1. Alat Ukur Konsep Diri Pada penelitian ini, peneliti menggunakan alat ukur Tennessee Self- Concept Scale (TSCS) untuk mengukur konsep diri. Tennessee Self-Concept Scale disusun berdasarkan sejumlah deskripsi diri yang dikumpulkan dari Balester (1953, dalam Amaliah, 2012), Engel (1956, dalam Amaliah, 2012) dan Taylor (1953, dalam Amaliah, 2012) serta deskripsi diri yang ditulis oleh para pasien dan non pasien. Setelah dikumpulkan dan diteliti, item-item diklasifikasikan berdasarkan apa yang dilihat seseorang pada dirinya ketika ia menuliskan gambaran dirinya. Akhirnya diperoleh dua dimensi konsep diri, yaitu internal dan eksternal, dimana dimensi internal terdiri atas tiga bagian dan eksternal terdiri atas lima bagian. Item yang dikumpulkan ini berjumlah 90 pernyataan yang terdiri dari pernyataan yang bersifat positif dan negatif. Fitts menambahkan 10 item untuk mengukur keterbukaan seseorang dalam menjawab pernyataan skala konsep diri ini. Kesepuluh item ini disebut sebagai kritik diri yang diperoleh berdasarkan skala L dari Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI). Dengan demikian pernyataan dalam TSCS berjumlah 100 buah. Setiap pernyataan memiliki kemungkinan jawaban berupa skala dari angka 1 hingga 5. Angka 1 berarti pernyataan tersebut sama sekali tidak sesuai dengan keadaan diri subjek sedangkan angka 5 berarti pernyataan tersebut sangat sesuai dalam menggambarkan diri subjek. Dari 90 item, 45 item favorable dan 45 item yang lain unfavorable.

28 Alat ukur konsep diri pada penelitian ini adalah TSCS yang dikembangkan oleh William H. Fitts (1965, dalam Amaliah, 2012) dan telah diadaptasi oleh Sri Rahayu Partosuwindo, dkk (tim peneliti dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta) pada tahun 1979. TSCS merupakan alat untuk mengukur konsep diri individu secara umum berada dalam usia 12 tahun keatas. Uji realibilitas dari alat ukur ini dengan menggunakan teknik Hoyt menghasilkan korelasi keterandalan sebesar 0.954. Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan oleh Sri Rahayu Partosuwindo, dkk dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment menunjukkan bahwa semua item pada alat ukur TSCS valid. Tabel 3.1. Blue Print Alat Ukur Konsep Diri, TSCS Variabel Dimensi Internal Identitas Diri Penilaian Perilaku Fisik (+) : 1, 2, 3 (-) : 4, 5, 6 (+) : 7, 8*, 9 (-) : 10, 11, 12* (+) : 13, 14, 15 (-) : 16, 17, 18 Moral- Etis (+) : 19*, 20, 21 (-) : 22, 23, 24 (+) : 25, 26, 27 (-) : 28*, 29*, 30* (+) : 31, 32, 33 (-) : 34, 35, 36 Konsep Diri Dimensi Eksternal Diri Pribadi Diri Keluarga (+) : 37, 38, 39 (-) : 40. 41, 42 (+) : 55, 56, 67 (-) : 58, 59, 60 (+) : 43, 44, 45 (-) : 46, 47, 48* (+) : 61, 62, 63 (-) : 64*, 65*, 66* (+) : 49, 50, 51 (-) : 52, 53, 54 (+) : 67, 68, 69 (-) : 70, 71*, 72 Diri Sosial (+) : 73, 74, 75* (-) : 76, 77, 78 (+) : 79, 80, 81 (-) : 82*, 83, 84* (+) : 85, 86, 87 (-) : 88*, 89, 90 Keterangan : (+) : favorable, (-) : unfavorable, *) item gugur Kritik (-) : 91, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99*, 100 Diri

29 3.4.2. Alat Ukur Subjective Well-Being Pada penelitian ini, peneliti menggunakan alat ukur PANAS (The Positive and Negative Affect Schedule) dan skala kepuasan hidup atau Satisfaction with Life Scale (SWLS) untuk melihat subjective well-being subjek. Alat ukur PANAS memiliki 20 item pernyataan. Pengukuran afek positif dan afek negatif (PANAS) dibagi menjadi dua, yaitu PAS (Positive Affect Schedule) berisi 10 item berisi afek menyenangkan dan NAS (Negative Affect Schedule) berisi 10 item berisi afek tidak menyenangkan. Afek disini memberikan labelnya pada emosi dan mood, dimana mencerminkan penilaian seseorang terhadap peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya. Pada alat ukur ini setiap pernyataan memiliki kemungkinan jawaban berupa skala dari angka 1 hingga 5. Angka 1 berarti pernyataan tersebut sama sekali tidak sesuai dengan keadaan diri subjek sedangkan angka 5 berarti pernyataan tersebut sangat sesuai dalam menggambarkan diri subjek. Alat ukur ini disusun oleh Watson, Clark dan Tellegen (1999) dan telah di adaptasi dalam penelitian Crawford dan Henry (2004). Tabel 3.2. Blue Print Alat Ukur SWB-Afek, PANAS Komponen Jenis Afeksi No. Item Jumlah Item Afeksi Positif 1*,3,5,8*,10,14,15,16,17,19 10 Negatif 2,4,6*,7,9,11,12,13,18,20 10 Total 20 *) item gugur Komponen kedua dari subjective well-being adalah komponen kognisi dengan instrumen skala kepuasan hidup atau Satisfaction with Life Scale (SWLS).

30 Satisfaction with Life Scale (SWLS) mengukur kepuasan hidup seseorang secara keseluruhan (sepanjang masa hidup), bukan hanya ranah yang spesifik seperti keuangan, kesehatan atau prestasi saja (Pavot & Deiner, 1993). SWLS terdiri dari 5 pernyataan yang mengukur kepuasan hidup secara global, dimana setiap pernyataannya bersifat favorable. Skala yang digunakan adalah 1 (sangat tidak setuju) 7 (sangat setuju). Koefisien alpha instrumen ini sebesar 0,83. Instrumen ini dikutip dari buku Authentic Happiness, Seligman (2002). Alat ukur ini telah dikembangkan oleh Diener, Emmons, Larsen & Griffin (1985). Tabel 3.3. Blue Print Alat Ukur SWB-Kognitif, SWLS Komponen Aspek Kognisi No. Item Jumlah Item Kognisi Gambaran Kehidupan 1, 2, 3 3 Pencapaian 4 1 Perencanaan 5 1 Total 5 3.5. Subjek Penelitian Subjek penelitian yang digunakan adalah mahasiswa dengan rentang usia 18-30 tahun. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa reguler Universitas Mercu Buana. Pengambilan sampel di Universitas Mercu Buana dilakukan untuk mempermudah memperoleh data penelitian. Peneliti mengambil subjek penelitian sebanyak 100 orang.

31 3.6. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2008). Subjek dipilih melalui proportionate stratified random sampling, teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2008). 3.7. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan kuisioner, yaitu berupa daftar pertanyaan terstruktur yang sebagian besar berupa pertanyaan tertutup dimana telah ada pilihan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Purwanto & Sulistyastuti, 2011). Jenis skala yang digunakan untuk pengukuran berupa skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008). 3.8. Metode Analisis Data 3.8.1. Uji Validitas Validitas adalah suatu tingkatan yang mengukur karakteristik yang ada dalam fenomena di dalam penyelidikan (Malhotra, 2007). Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas konstrak yang merupakan tipe validitas yang mempertanyakan apakah konstrak atau karakteristik dapat diukur secara

32 akurat oleh indikator-indikatornya. Validitas konstrak diukur dengan koefisien korelasi antara skor masing-masing indikator/item pertanyaan (Xj) dengan skor totalnya/faktor (X). Koefisien validitas diukur dari korelasi product moment atau korelasi pearson yang dirumuskan sebagai berikut : r xjx = Keterangan : Xj X k n = skor item ke-j untuk j = 1,2,...,k = skor total keseluruhan item = banyaknya item = jumlah pengamatan 3.8.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu tingkatan yang mengukur konsistensi hasil jika dilakukan pengukuran berulang pada suatu karakteristik (Malhotra, 2007). Untuk menentukan reliabilitas kuisioner digunakan rumus alpha seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1997) : r11 = n n 1 1 σ σ Dengan: r 11 = reliabilitas instrumen n = jumlah butir item σ 2 i = jumlah varians skor total tiap-tiap angket σ 2 t = varians total

33 3.8.3. Uji Normalitas Data kuantitatif yang termasuk dalam pengukuran data skala interval atau ratio, untuk dapat dilakukan uji statistik parametrik dipersyaratkan berdistribusi normal. Pembuktian data berdistribusi normal tersebut perlu dilakukan uji normalitas terhadap data. Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan uji normalitas Kolmogorov Smirnov. 3.8.4 Uji Korelasi Analisis data yang digunakan untuk mengukur hubungan antara konsep diri dan subjective well-being adalah dengan menggunakan korelasi product moment dari Karl Pearson. Korelasi product moment digunakan untuk menentukan hubungan antara dua variabel (Sarwono, 2006). r xy = ( )( ) { ( ) }{ ( ) } Dengan: r xy = koefisien validitas item N = jumlah pengikut tes X = skor item Y = skor total 3.9. Prosedur Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, beberapa tahapan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Persiapan Penelitian

34 Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan penelitian yang dimulai dengan membuat perumusan masalah, menentukan variabel-variabel yang akan diteliti, melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan landasan teori yang tepat. Peneliti juga mempersiapkan penelitian dengan mencari alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur konsep diri dan subjective well-being. 2. Pelaksanaan penelitian Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti meminta persetujuan kepada pihak Fakultas dan meminta data mahasiswa aktif reguler seluruh fakultas di Universitas Mercu Buana kepada pihak Biro Administrasi Akademik (BAA). Setelah memperoleh persetujuan dan mendapat daftar mahasiswa aktif, maka penelitian ini dapat dilakukan. Proses pengambilan data dilakukan mulai tanggal 1 Mei 10 Mei 2014. Skala ukur dibagikan kepada beberapa mahasiswa reguler Universitas Mercu Buana. Skala ukur diberikan dengan cara bertemu langsung. 3. Pengolahan data Pengolahan data berdasarkan total skor konsep diri dan subjective well-being subjek penelitian. Masing-masing skor yang telah dihitung kemudian diolah dengan menggunakan teknik analisa data satistik SPSS (Statistic Package for Social Science) version 21.0 for Windows.