ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN BAHAN OLAHAN KARET RAKYAT (BOKAR) LUMP MANGKOK DARI DESA KOMPAS RAYA KECAMATAN PINOH UTARA KABUPATEN MELAWI

HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Nida Nuraeni (1) Rina Nuryati (2) D. Yadi Heryadi (3)

IV. METODE PENELITIAN

Analisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk

Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati.

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Kata Kunci : Pemasaran, Ikan Gurami, Efisiensi

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN

Elvira Avianty, Atikah Nurhayati, dan Asep Agus Handaka Suryana Universitas Padjadjaran

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JERUK SIAM DI KECAMATAN TEBAS KABUPATEN SAMBAS

Sosio Ekonomika Bisnis Vol 18. (2) 2015 ISSN Tinur Sulastri Situmorang¹, Zulkifli Alamsyah² dan Saidin Nainggolan²

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GULA AREN (Sebuah Kasus di Industri Rumah Tangga di Desa Cigemblong Kecamatan Cigemblong Kabupaten Lebak)

EFISIENSI PEMASARAN EMPING MELINJO DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ARTIKEL MEIFY SUMAMPOW / JURUSAN SOSIAL EKONOMI, FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO.

ANALISIS MARGIN DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KAKAO DI KABUPATEN KONAWE

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang

Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unja ABSTRAK

Saluran dan Marjin Pemasaran cabai merah (Capsicum annum L)

EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN KEDIRI Mega Yoga Ardhiana 1), Bambang Ali Nugroho 2) dan Budi Hartono 2)

Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman

Program Studi Agribisnis FP USU Jln. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan HP ,

ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI KOTA PEKANBARU

Nurida Arafah 1, T. Fauzi 1, Elvira Iskandar 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Key words: marketing margins, egg, layer, small scale feed mill

Analisis Pemasaran Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju)

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN PISANG KEPOK DI KABUPATEN SERUYAN ABSTRACT

dwijenagro Vol. 5 No. 1 ISSN :

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BELIMBING MANIS (AVERRHOA CARAMBOLA) (STUDI KASUS DI DESA MOYOKETEN, KECAMATAN BOYOLANGU, KABUPATEN TULUNGAGUNG)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KOMODITAS PANDANWANGI DI DESA BUNIKASIH KECAMATAN WARUNGKONDANG KABUPATEN CIANJUR

RANTAI NILAI BERAS IR64 DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Responden

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

IV. METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN Konsep Pendapatan dan Biaya Usahatani. keuntungan yang diperoleh dengan mengurangi biaya yang dikeluarkan selama

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JERUK MANIS. (MARKETING EFFICIENCY ANALYSIS OF SWEET ORANGE) Djoko Koestiono 1, Ahmad Agil 1

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN. Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN. untuk mengelola faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal yang

EFISIENSI PEMASARAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DI DESA KANDANGSEMANGKON KECAMATAN PACIRAN, KABUPATEN LAMONGAN, PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum pemasaran adalah proses aliran barang yang terjadi di dalam pasar.

ANALISIS MARJIN PEMASARAN AGROINDUSTRI BERAS DI KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

ANALISIS TATANIAGA AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS PEMASARAN KOPRADI DESA TAMBU KECAMATAN BALAESANG KABUPATEN DONGGALA

KERAGAAN PEMASARAN GULA AREN

EFISIENSI SALURAN PEMASARAN JAGUNG MANIS DI DESA RASAU JAYA I KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA. Universitas Tanjungpura Pontianak

TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK

SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN TEMBAKAU RAKYAT: Kasus Subak Cengcengan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Oleh Drs. Ketut Mudita, SP. M.Agb.

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)

ANALISIS PEMASARAN SAPI BALI DI KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG

ANALISIS PEMASARAN KARET POLA SWADAYA DI KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN

AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: ISSN :

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN TONGKOL HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI DESA SERAYA TIMUR KECAMATAN KARANGASEM

IV. METODE PENELITIAN

POLA DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN BAWANG MERAH DI KOTA PAREPARE. Distribution Pattern and Margin of Shallot Marketing in Parepare City

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang,

MARKETING EFFICIENCY OF PARTNERSHIP SCHEME BROILERS AT SUBDISTRICT KEPUNG KEDIRI REGENCY. Ahmad Zubaidi Adi Ana, Budi Hartono 1 dan Hari Dwi Utami 2

MARGIN PEMASARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI TEMPAT PENDARATAN IKAN SODOHOA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BERAS ORGANIK DI KABUPATEN SRAGEN Ragil Saputro, Heru Irianto dan Setyowati

IV. METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Keywords: Marketing, Channel Marketing, Margin, Copra

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUNGA MAWAR POTONG DI DESA KERTAWANGI, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT. Abstrak

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

Agriekonomika, ISSN ANALISIS INTEGRASI PASAR BAWANG MERAH DI KABUPATEN PAMEKASAN

J. Sains & Teknologi, Agustus 2015, Vol.15 No.2 : ISSN LEMBAGA PEMASARAN KOMODITI PALA DI KOTA TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA

Key Word PENDAHULUAN

Maqfirah Van Tawarniate 1, Elly susanti 1, Sofyan 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

KERAGAAN PEMASARAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata)

ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH ORGANIK DI KABUPATEN DELI SERDANG

: Saluran, Pemasaran, Buah, Duku, Kabupaten Ciamis

III. METODE PENELITIAN. Usahatani dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana. produksi danpendapatanyang diinginkan pada waktu tertentu.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS MARGIN PEMASARAN DAGING AYAM RAS PETELUR AFKIR DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN DAIRI

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAMBU AIR DI DESA MRANAK KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK SKRIPSI. Oleh ZAKKIYATUS SYAHADAH

Value Chain Agribisnis Mangga Gedong Gincu (Mangifera Indica l) di Majalengka

28 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN

ANALISIS PEMASARAN GETAH DAMAR DI DESA MALINO JAYA KECAMATAN SOYO JAYA KABUPATEN MOROWALI UTARA

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN UBI KAYU DI PROVINSI LAMPUNG. (Analysis of Marketing Efficiency of Cassava in Lampung Province)

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Provinsi Lampung khususnya di PTPN VII UU

212 ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 3, Oktober 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK

EFISIENSI PEMASARAN JERUK PAMELO DALAM WILAYAH MAGETAN (CITRUS GRANDIS L. OSBEK)

ANALISIS RANTAI NILAI PEMASARAN IKAN AIR TAWAR DI KABUPATEN LOMBOK BARAT ABSTRAK

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

ANALISIS PEMASARAN TEMPE PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MULTI BAROKAH DI KOTA PALU

ANALISIS TATANIAGA KEPITING HASIL PRODUKSI DESA PANTAI GADING, KECAMATAN SECANGGANG, KABUPATEN LANGKAT

ANALISIS POLA SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN AYAM BURAS (Studi Kasus pada Peternakan Ayam Buras Jimmy s Farm, Cipanas Kabupaten Cianjur, Jawa Barat)

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kerangka Teoritis Kelayakan Usahatani

Delianne Savitri 1), Rahmantha Ginting 2) dan Salmiah 3) 1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis, 2) dan 3) Dosen Program Studi Agribisnis

ANALISIS SISTEM PEMASARAN IKAN PATIN SEGAR DESA KOTO MESJID KE DAERAH TUJUAN PEMASARAN

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

Transkripsi:

Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Volume 1, Nomor 3, Desember 2012, hlm 29-36 ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA Dani Apriono 1), Eva Dolorosa 2), Imelda 2) 1) Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak 2) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak Abstract This study aims to determine the level of efficiency in the marketing channel catfish every marketing agencies. The method used is a survey method. Sampling was conducted with a random sample of respondents is simple. The number of samples in this study were 32 respondents catfish farmers while the sample population was taken marketing agency comprised of three retailers, 1 traders and 2 wholesalers. There are three marketing channels used in the Village pembudidaya Rasau Jaya Jaya District 1 District Rasau Fort Wayne to market catfish produced, ie (1) Pembudidaya- Retailer-Consumer, (2) Pembudidaya-Big Trader-Retailer-Consumer, (3) Pembudidayacollectors-Great Traders-Retailer-Consumer. The entire marketing channel catfish has been efficient, but when seen from the comparison of margins and the farmer's share of the marketing channel I was most marketing channels efiesien. The marketing function is generally performed by a marketing agency involved in the marketing process is a function of exchange catfish and physical function. The cultivation of catfish farmers in the village do Rasau Jaya 1 is efficient to do, is seen from the value of the comparison between the reception and the R / C ratio of the total cost. Keywords: Efficiency of marketing, the marketing function, profit. 29

Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Volume 1, Nomor 3, Desember 2012, hlm 29-36 30 PENDAHULUAN Salah satu komoditi perikanan yang memiliki prospek cukup baik untuk dikembangkan sebagai ikan konsumsi adalah Ikan Lele ( Clarias sp.). Konsumsi ikan lele telah menjadi suatu kebutuhan yang harus dijamin ketersediannya. Hal ini disebabkan tingginya permintaan ikan lele baik untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga maupun kebutuhan usaha kuliner seperti lamongan. Konsep efisiensi pemasaran pada dasarnya adalah suatu ukuran relatif. Efisiensi pemasaran adalah bentuk awal dari bekerjanya pasar persaingan sempurna, yang artinya sistem tersebut dapat memberikan kepuasan bagi lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat. Efisiensi pemasaran dapat dibedakan atas efisien teksis dan efisiensi ekonomi (Sudiyono, 2004). Usaha perbaikan dibidang pemasaran memegang peranan penting karena usaha peningkatan produksi saja tidak akan meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan lele bila tidak didukung dan dihubungkan dengan situasi pasar. Situasi demikian sangat menentukan keefisiensian suatu usaha. dianggap efisien apabila mampu menyampaikan hasil dari produsen ke konsumen dengan biaya semurahmurahnya dan mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayarkan konsumen akhir kepada semua pihak yang terlibat dalam produksi dan pemasaran barang tersebut. Apabila bagian yang diterima pembudidaya ikan lele menguntungkan, hal ini akan merangsang pembudidaya ikan lele lainnya untuk meningkatkan produksinya. Dalam penyampaian komoditas dari produsen ke konsumen terdapat beberapa kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh lembaga perantara seperti pengangkutan jarak antara pembudidaya dan konsumen akan mencerminkan panjang pendeknya saluran pemasaran. Adanya biaya pada setiap lembaga pemasaran akan mengambil keuntungan atas segala jasa atau peran aktif sebagai penghubung antara produsen dan konsumen. Hal ini akan mendorong terjadinya perbedaan harga pada masing-masing lembaga pemasaran (Kotler,2002). Pada tahun 2010 di Pasar Flamboyan Pontianak jumlah pemasokan ikan tongkol hitam paling banyak untuk jenis ikan laut bila dibandingkan dengan udang gala maupun udang merah, sedangkan untuk ikan air tawar pemasokan terbesar untuk Pasar Flamboyan yaitu ikan nila. Walaupun jumlah pemasokan ikan lele lebih rendah dibandingkan dengan pemasokan ikan nila namun perbedaan pemasokan keduanya tidak berbeda jauh. Sehingga permintaan konsumen terhadap ikan lele di Kota Pontianak cukup tinggi, ini dapat dilihat pada tabel 1.

Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Volume 1, Nomor 3, Desember 2012, hlm 29-36 31 Tabel 1. Jumlah Pemasokan Ikan Laut/Tawar di Pasar Flamboyan Menurut Jenis Ikan Setiap Bulannya (Ton) 2010 Jenis Ikan Bulan Tongkol Udang Udang Hitam Gala Merah Lele Nila Jumlah Januari 35,50 0,60 25,60 9,76 11,60 83,06 Februari 36,20 1,10 29,10 10,45 11,95 88,80 Maret 37,50 2,00 27,10 11,90 13,10 91,60 April 53,50 7,50 24,00 11,00 10,00 106,00 Mei 36,00 1,00 30,50 7,50 19,50 94,50 Juni 42,50 10,00 26,00 13,00 13,00 104,50 Juli 53,50 8,50 27,10 11,00 10,00 110,10 Agustus 58,00 8,50 27,10 12,00 11,00 116,60 September 68,00 7,00 18,00 13,00 10,00 116,00 Oktober 70,50 4,00 19,00 14,00 11,50 119,00 November 58,00 2,00 11,50 13,00 11,50 96,00 Desember 54,60 1,50 1,50 12,00 12,00 81,60 Kota Pontianak 603,80 53,70 266,50 138,61 145,15 1207,76 Rata-Rata/Bulan 50,32 4,48 22,21 11,55 12,10 100,65 Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Pontianak, 2011 Margin pemasaran merupakan konsep penting dalam kajian efisiensi yang kemudian dapat menentukan apakah pemasaran efisien atau tidak. Margin pemasaran terdiri dari dua bagian yaitu, bagian pertama merupakan perbedaan antara harga yang dibayar konsumen dengan harga yang diterima oleh produsen dalam hal ini pembudidaya ikan lele. Bagian yang kedua margin pemasaran merupakan biaya dari jasa-jasa pemasaran yang dibutuhkan sebagai akibat permintaan, penawaran dan jasa-jasa pemasaran tersebut. Komponen margin pemasaran ini terdiri dari : (1) biaya-biaya yang diperlukan lembaga-lembaga pemasaran untuk melakukan fungsi-fungsi pemasaran yang disebut biaya pemasaran atau biaya fungsional (functional cost) dan (2) keuntungan (profit) lembaga pemasaran (Sudiyono,2004). METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yaitu penelitian dilakukan dengan cara mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok, serta mendatangi langsung lokasi penelitian untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam penelitian (Nazir, 2005). Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Rasau Jaya 1 Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya dengan dasar pertimbangan banyaknya kelompok pembudidaya aktif yang membudidayakan ikan lele sebagai sumber panghasilan dan juga di daerah tersebut pembudidaya kebanyakkan menghasilkan bibit ikan lele sendiri yang akan dibesarkan. Menurut Soeparmoko (1991) jika po pulasi N besar maka ukuran sampel minimal 30 sampel dari jumlah petani tersebut. Populasi pembudidaya ikan lele di Desa Rasau Jaya 1 Kecamatan Rasau Jaya yaitu 65 orang pembudidaya ikan lele yang tergabung ke dalam tujuh kelompok pembudidaya. Sampel pembudidaya yang diambil sebanyak 32 orang pembudidaya ikan lele dari total pembudidaya di Desa Rasau Jaya 1 yang dipilih secara proporsional dari tujuh kelompok pembudidaya yang melakukan pemasaran ikan

Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Volume 1, Nomor 3, Desember 2012, hlm 29-36 32 lele melalui saluran pemasaran yang ada di Desa Rasau Jaya 1. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling (sampel acak sederhana). Untuk sampel lembaga pemasaran yang terlibat diambil keseluruhan populasi yang ada yaitu 3 pedagang pengecer, 2 pedagang besar dan 1 pedagang pengumpul. ANALISIS DATA 1. Analisis Efisiensi Analisis efisiensi pemasaran ini dilakukan untukk mengetahui efisiensi pemasaran ikan lele. Indikator-indikator yang digunakan sebagai berikut: a. Menurut Hanafiah dan Saefuddin (1982), Marjin pemasaran ikan lele adalah harga yang dibayar oleh konsumen akhir dengan harga yang diterima pembudidaya (produsen) dalam rupiah per kilo gram (Rp/Kg). Keterangan : Mi = Psi - Pbi Mi = Marjin pemasaran di tingkat ke-i Psi = Harga jual di tingkat ke-i Pbi = Harga jual di tingkat ke-i b. Farmer s Share Untuk mengetahui bagian yang diterima petani (pembudidaya) dari harga ditingkat pengecer, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: = 100% Keterangan: Fs : Farmer s Share (bagian yang diterima Pembudidaya) Hj : Harga Jual Ditingkat Pembudidaya Ho : Harga Ditingkat Pedagang Pengecer c. Profitability Indeks (Indeks Keuntungan) Untuk mengetahui besarnya nilai keuntungan dari biaya yang dikeluarkan oleh semua lembaga pemasaran ikan lele yang terlibat. = dan Ki = Pji Pbi Bij Keterangan: Ki = Keuntungan pemasaran ( i = 1, 2,...m ; m= Jumlah lembaga pemasaran yang terlibat) Bi = biaya pemasaran ( i = 1, 2,... n ; n = Jumlah jenis biaya)

Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Volume 1, Nomor 3, Desember 2012, hlm 29-36 33 Pji = Harga jual ke i Bij = Biaya pemasaran lembaga ke i dari berbagai jenis 2. Fungsi Lembaga Analisis kualitatif digunakan untuk menjawab tujuan 2 tentang fungsi setiap lembaga pemasaran ikan lele yang terlibat. Analisis kualitatif adalah analisis yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan pendekatan induktif. 3. Analisis Keuntungan Usaha Budidaya Ikan lele Keuntungan adalah selisih antara total penerimaan dan total biaya yang digunakan (Soekartawi, 1998). Return and Cost Ratio (R/C rasio) merupakan perbandingan antara nilai output dan inputnya atau perbandingan antara penerimaan usahatani dengan pengeluaran usahatani. R/C rasio atas biaya total = TR / TC Jika nilai R/C rasio lebih besar dari satu (R/C rasio > 1), maka men unjukkan usaha tersebut mempunyai penerimaan usaha yang semakin besar sehingga kegiatan usaha tersebut efisien. Sedangkan jika nilai R/C rasio kurang dari satu (R/C rasio < 1), menunjukkan kegiatan usaha yang dilaksanakan tidak efisien karena penerimaan tidak lebih besar dari pengeluaran yang harus dikeluarkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Saluran pemasaran menggambarkan proses penyaluran ikan lele dari pembudidaya sebagai produsen sampai ke tangan konsumen. Lembaga pemasaran yang terlibat didalam kegiatan pemasaran ikan lele adalah pedagang pengecer, pedagang besar dan pedagang pengumpul. Saluran pemasaran ikan lele produksi Desa Rasau Jaya 1 Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya mempunyai 3 saluran pemasaran, seperti terlihat pada gambar dibawah ini: a. Saluran I Pembudidaya P.Pengecer Konsumen b. Saluran II Pembudidaya P.Besar P.Pengecer Konsumen c. Saluran III Pembudidaya P.Pengumpul P.Besar P.Pengecer Konsumen Analisis Farmer s share Farmer s share berhubungan terbalik dengan marjin pemasaran, artinya semakin tinggi marjin pemasaran maka akan semakin rendah farmer s sharenya. Besarnya bagian yang diterima pembudidaya ikan lele dapat dilihat pada tabel 2.

Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Volume 1, Nomor 3, Desember 2012, hlm 29-36 34 Tabel 2. Sebaran Farmer s Share Ikan Lele Per Kg Pada Setiap Saluran Saluran Farmer s Share Saluran I 83,33 Saluran II 75,00 Saluran III 66,67 Sumber : Analisis Data Primer, 2012 Berdasarkan analisis data primer menunujukan saluran pemasaran yang memiliki Farmer s share tertinggi terdapat pada saluran pemasaran I yaitu sebesar 83,33%, artinya pembudidaya ikan lele menerima harga sebesar 83,33% dari harga yang dibayarkan konsumen. Harga yang dibayarkan konsumen akhir sebesar Rp.24.000/Kg ikan lele, sehingga pembudidaya pada saluran pemasaran 1 memperoleh Rp.20.000 dari harga yang dibayarkan konsumen untuk 1 Kg ikan lele. Tabel 3. Analisis Perbandingan Farmer s Share dan Marjin Ikan Lele Saluran Farmer s Share (%) Marjin (%) Keterangan Saluran I 83,33 16,67 FS > MP Saluran II 75,00 29,17 FS > MP Saluran III 66,67 41,67 FS > MP Sumber : Analisis Data Primer, 2012 Berdasarkan tabel 3, bila dilihat dari nilai total marjin pemasaran dan farmer s share maka seluruh saluran pemasaran ikan lele yang ada Di Desa Rasau Jaya 1 sudah efisien, namun saluran pemasaran I merupakan saluran pemasaran yang paling efisien. Saluran pemasaran III merupakan saluran pemasaran yang paling tidak efisien ini ditunjukan dari besarnya nilai marjin pemasaran. Namun saluran pemasaran III ini yang menjadi pilihan utama pembudidaya. Analisis Profitability Indeks Profitability Indeks merupakan besarnya keuntungan dibandingkan dengan biaya dari lembaga pemasaran ikan lele yang terlibat. Besarnya nilai Profitability Indeks dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Profitability Indeks Ikan Lele Keuntungan Biaya Saluran Profitability Indeks (Rp/Kg) (%) (Rp/Kg) (%) Saluran I 2.747,83 11.45 1.252 5,22 2,24 Saluran II 2.235,38 9,31 4.765 19,85 0,47 Saluran III 2.291,31 9,55 7.709 32,12 0,37 Sumber : Analisis Data Primer, 2012 Pada tabel 4 menunjukan bahwa saluran pemasaran I memiliki keuntungan pemasaran terbesar dalam pemasaran ikan lele karena memiliki nilai profitability indeks tertinggi. Nilai profitability indeks pada saluran I sebesar 2,24 artinya jika biaya

Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Volume 1, Nomor 3, Desember 2012, hlm 29-36 35 pemasaran sebesar Rp.100,00 maka akan memperoleh keuntungan pemasaran sebesar Rp.224,00. Fungsi Tidak semua lembaga pemasaran melakukan semua fungsi pemasaran tersebut. Fungsi yang umumnya dilakukan oleh lembaga pemasaran adalah fungsi pertukaran dan fungsi fisik. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Fungsi Yang Dilakukan Lembaga Ikan Lele di Desa Rasau Jaya 1 Fungsi No Lembaga Kegiatan 1 Pembudidaya Pertukaran Penjualan, Pembelian 2 Pedagang Pengecer 3 Pedagang Besar 4 Pedagang Pengumpul Sumber:Data Primer,2012 Pertukaran Fisik Fasilitas Pertukaran Fisik Pertukaran Fisik Fasilitas Penjualan, Pembelian Pengemasan, Pengankutan Penyortiran Penjualan, Pembelian Pengemasan, Pengankutan Penjualan, Pembelian Pengemasan, Pengankutan Penyortiran Tidak setiap lembaga pemasaran melakukan semua fungsi pemasaran karena ada saatnya suatu fungsi pemasaran dilakukan oleh satu atau beberapa lembaga pemasaran tetapi tidak dilakukan oleh lembaga lainnya. Namun ada fungsi pemasaran yang dilakukan oleh setiap lembaga pemasaran seperti fungsi pertukaran, yaitu fungsi pembelian dan penjualan. Revenue and Cost Ratio (R/C rasio) merupakan perbandingan antara nilai output dan inputnya atau perbandingan antara penerimaan usahatani dengan pengeluaran usahatani. Dalam penelitian ini merupakan perbandingan penerimaan dengan pengeluaran pembudidaya untuk usaha budidaya ikan lele. Tabel 6. (R/C Rasio) Usaha Budidaya Ikan Lele Uraian Nilai R/C Rasio Saluran I 1,48 Saluran II 1,38 Saluran III 1,37 Sumber : Analisis Data Primer, 2012 Pada tabel 6 menunjukan bahwa nilai perbandingan antara penerimaan dan (R/C rasio) atas biaya total, saluran pemasaran I merupakan nilai tertinggi dibandingkan saluran pemasaran II dan saluran pemasaran III untuk satu siklus produksi per musim.

Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Volume 1, Nomor 3, Desember 2012, hlm 29-36 36 KESIMPULAN Berdasarkan uraian hasil penelitian maupun pembahasan, maka dapat diperoleh kseimpulan sebagai berikut: 1. Seluruh saluran pemasaran ikan lele di Desa Rasau Jaya 1 sudah efisien, tetapi bila dilihat dari perbandingan nilai marjin dan farmer s share maka Saluran pemasaran I merupakan saluran pemasaran yang paling efiesien yang melibatkan pembudidaya pedagang pengecer - konsumen. Ini ditinjau dari marjin pemasaran, farmer s share, dan profitability indeks. 2. Ditinjau dari lembaga pemasaran yang terlibat, keuntungan terbesar didapat oleh pembudidaya yang menggunakan saluran pemasaran I sedangkan keuntungan terkecil diperoleh pembudidaya yang menggunakan saluran pemasaran III. Untuk pedagang perantara, keuntungan terbesar didapat oleh pedagang pengecer saluran pemasaran I. 3. Lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran ikan lele ini melakukan fungsi-fungsi pemasaran yang terdiri dari fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas. Namun tidak semua fungsi pemasaran tersebut dilakukan oleh semua lembaga pemasaran. 4. Analisis pendapatan usaha budidaya ikan lele diperoleh nilai R/C rasio tertinggi untuk saluran pemasaran I. Namun baik saluran pemasaran I, II maupun III tergolong efisien untuk dilaksanakan. DAFTAR PUSTAKA Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Pontianak. 2011. Statistik 2011. Kota Pontianak [DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan. 2011. Analisis Data Statistik 2007. Kalimantan Barat Hanafiah, A.M, dan Saefuddin A.m. 1986. Tataniaga Hasil pertanian. UI Press. Jakarta Kotler, Philip. 2002. Menejemen, Analisis, Perencanaan, implemntasi, dan Kontrol. Jilid I. PT.Prenhalindo. Jakarta Nazir, M. 2005. Metode Penelitian Sosek. Galia Indonesia. Jakarta Soekartawi. 1988. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Soeparmoko.1991. Metode Penelitian Praktis. Edisi Ketiga BPFE. Yogjakarta. Sudiyono, Armand. 2004. Pertanian. Umm Press. Malang