BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan keadaan atau suatu fenomena (Sukmadinata, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. instrumen penelitian dan teknik pengolahan data. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pra experiment

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Sampel

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pra-eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung yang berjumlah 38 siswa. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa sebanyak 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre eksperiment dengan desain pretespostes

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

O X O Pretest Perlakuan Posttest

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... DAFTAR SKEMA... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Sintaks model pembelajaran fisika konsep kapasitor keping sejajar

2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah bertujuan mengetahui efektivitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MAN 1 Bandar Lampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB II PEMBELAJARAN IPA TERPADU MODEL ARGUMENT- DRIVEN INQUIRY

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Purposive

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Penentuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2002). Metode yang digunakan

G 1 G 2 O 1 O 2 O 3 O 4

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk Quasi experimental design dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah

Keterangan: O : Pretes, Postes X : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Muhammadiyah 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi

III. METODE PENELITIAN. Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam sepuluh kelas yang berjumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu SMA Negeri Kabupaten Sukabumi. Subyek yang dipilih adalah siswa kelas XII IPA 1 dan 2. Siswa masing-masing kelas kemudian dibagi menjadi delapan kelompok secara heterogen untuk melaksanakan diskusi dan percobaan untuk memecahkan masalah langu dan pengendapan susu kedelai. Subyek ini dipilih untuk dapat menjawab rumusan mengenai keterlaksanaan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes ditinjau dari segi siswa dan pengaruh pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes terhadap kemampuan proses pemecahan masalah serta peningkatan hasil belajar pemecahan masalah siswa dalam konteks penanganan langu dan pengendapan susu kedelai. B. Desain penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi eksperimen tipe pretest-posttest nonequivalent control group. Peneliti berusaha mendeskripsikan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes dalam bentuk perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran ditijau dari segi guru dan siswa serta pengaruh pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa sesuai dengan situasi sebenarnya. Selain itu, peneliti juga berusaha membandingkan peningkatan hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes dengan siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes terhadap peningkatan hasil belajar siswa terkait konteks pembelajaran yang dikaji, yaitu penanganan langu dan pengendapan susu kedelai. Quasi eksperimen tipe pretest-posttest nonequivalent control group design merupakan desain penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi Elisa, Evi. 2014 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LANGU DAN PENGENDAPAN SUSU KEDELAI Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

43 mengenai efektivitas suatu perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen dan memungkinkan skor pretes digunakan sebagai kontrol statistik atau untuk generalisasi skor gain (Wiersma dan Jurs, 2009:169). Quasi eksperimen tipe pretest-posttest nonequivalent control group design merupakan suatu penelitian yang tidak bertumpu pada keacakan (randomness) dalam penugasan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diawali oleh pemberian pretes sebelum dilakukan perlakuan (treatment) dan postes setelah dilaksanakannya perlakuan (treatment) (Firman, 2013:8). Adapun skema quasi eksperimen tipe pretest-posttest nonequivalent control group design dapat digambarkan sebagai berikut. O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4 Gambar 3.1 Skema quasi eksperimen tipe pretest-posttest nonequivalent control group design Keterangan gambar. O 1 dan O 3 : Tes awal (pretest) sebelum diberikan perlakuan X 1 : Perlakuan (treatment) pendekatan PBL tipe Mothes terhadap kelompok eksperimen X 2 : Pembelajaran menggunakan model ceramah pada kelas kontrol O 2 dan O 4 : Tes akhir (posttest) setelah diberikan pembelajaran Prosedur yang dilaksanakan pada penelitian ini meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut. a. Tahap Persiapan Tahap persiapan dalam penelitian ini, meliputi hal-hal sebagai berikut. 1) Identifikasi permasalahan kimia dan pembelajaran kimia yang cukup populer serta dapat diselesaikan melalui pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes.

44 2) Analisis Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar SMA 2006 mata pelajaran kimia. 3) Studi pustaka mengenai solusi alternatif pemecahan masalah dan konsepkonsep kimia terkait, serta studi pustaka mengenai pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes dari berbagai sumber bacaan baik dari buku-buku, jurnal penelitian maupun internet sebagai dasar dalam menyusun perangkat pembelajaran dan instrument penelitian. 4) Membuat perangkat pembelajaran berupa RPP dengan langkah pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes, naskah ajar dan Lembar Kerja Siswa terkait konteks penanganan langu dan pengendapan susu kedelai. 5) Membuat instrumen penelitian berupa Instrumen Penilaian Kinerja Guru, lembar observasi sikap dan kinerja, pedoman penilaian LKS, serta soal tes tertulis (pretes dan postes). 6) Menguji validitas konten dan konstruk perangkat pembelajaran dan instrumen yang digunakan. 7) Memperbaiki perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian. 8) Mengurus perizinan sekolah tempat pelaksanaan penelitian. 9) Melakukan observasi ke sekolah yang dipilih menjadi sekolah penelitian. b. Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan dalam penelitian ini, meliputi hal-hal sebagai berikut. 1) Pemberian pretes, untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kedua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol) dan penilaian RPP oleh observer. 2) Pemberian perlakuan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes untuk kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional (ceramah) pada kelas kontrol. 3) Melakukan pengamatan proses pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes ditinjau dari kinerja guru dalam merealisasikan RPP dan siswa selama melaksanakan pembelajaran. 4) Pelaksanaan postes, untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar pemecahan masalah antara siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis

45 masalah tipe Mothes dengan siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes. c. Tahap Akhir Tahap pelaksanaan dalam penelitian ini, meliputi hal-hal sebagai berikut. 1) Mengelola data hasil penilaian IPKG 1 dan 2, lembar observasi sikap dan kinerja, lembar kerja siswa, serta tes tertulis. 2) Menganalisis hasil penelitian dan pembahasan 3) Membuat kesimpulan Prosedur penelitian ini dapat dituangkan dalam alur penelitian yang tercantum dalam gambar 3.2 sebagai berikut.

46 Identifikasi Permasalahan Pembelajaran dan Permasalahan Kimia Analisis SK-KD KTSP SMA 2006 Identifikasi Solusi Alternatif dan Analisis Materi Kimia Terkait Konteks Pembelajaran Studi Pustaka mengenai Pembelajaran Berbasis Masalah Pembuatan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah tipe Mothes Pembuatan Instrumen Penelitian Perbaikan IPKG 1 dan 2 Pedoman Penilaian LKS Lembar Observasi Butir Soal Uji Validitas Pelaksanaan Pretes Penilaian RPP Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Berbasai Masalah tipe Mothes Pelaksanaan Postes Pengisian Lembar Kerja Siswa Pengolahan dan Analisis Data Pembahasan Hasil Penelitian Kesimpulan Gambar 3.2 : Alur Penelitian

47 C. Definisi operasional Untuk menghindari adanya perbedaan persepsi dari kajian yang dilakukan, maka perlu untuk menjelaskan istilah-istilah yang ada dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut. 1. Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menjadikan masalah yang tidak terstruktur (masalah-masalah dunia nyata yang dekat dengan kehidupan siswa) sebagai titik awal pembelajaran, pembelajarannya berpusat pada siswa, siswa belajar dalam kelompok, sehingga mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa (Tan, 2003:30-31). Pembelajaran berbasis masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe Mothes. 2. Pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri atas delapan tahapan, yaitu: 1) motivasi; 2) penjabaran masalah; 3) penyusunan opini-opini; 4)perencanaan dan kontruksi; 5)percobaan; 6) kesimpulan; 7) abstraksi; dan 8) konsolidasi pengetahuan melalui aplikasi dan praktek (Rosbiono, 2007:22). 3. Hasil belajar merupakan suatu pernyataan siswa atas apa yang mereka tahu, pahami dan atau dapat mereka lakukan atau demonstrasikan pada akhir proses pembelajaran (Gosling dan Moon, 2001:31). 4. Kemampuan pemecahan masalah merupakan kemampuan seseorang dalam berupaya untuk mengatasi rintangan yang menghambat jalan menuju solusi (Reed dalam Sternberg, 2008:365). 5. Kemampuan pemecahan masalah pada pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes yang diteliti mengikuti kemampuan siswa dalam memecahkan masalah real life terkait konteks penanganan langu dan pengendapan susu kedelai. 6. Kinerja guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, sedangkan kinerja siswa adalah sikap selama pembelajaran dan kinerja siswa saat melakukan percobaan.

48 7. Kemampuan proses pemecahan masalah siswa dalam penelitian ini dilihat dari jawaban siswa dalam LKS. 8. Hasil belajar pemecahan masalah siswa dalam penelitian ini dilihat dari jawaban siswa dalam soal tes. 9. Susu kedelai adalah produk yang berasal dari ekstrak biji kacang kedelai dengan air atau larutan tepung kedelai dalam air, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain serta bahan tambahan makanan lain yang diizinkan (Cahyadi, 2009:27). D. Instrumen penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG 1 dan 2), lembar observasi sikap dan kinerja siswa, format penilaian LKS serta butir soal. 1. Format Observasi Penilaian Kinerja Guru Format observasi penilaian kinerja guru ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama, yaitu memperoleh infromasi mengenai keterlaksanaan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes yang ditinjau dari segi guru. Format observasi merupakan instrumen untuk memfokuskan pengamat terhadap aspekaspek tertentu yang diselidiki ketika melakukan observasinya. Melalui instrumen ini pula, aspek-aspek yang diamati dari sejumlah obyek pengamatan (misalnya indikator-indikator perilaku mengajar guru atau perilaku belajar siswa) dapat diperbandingkan (Firman, 2013:36). Adapun format observasi yang digunakan berupa IPKG yaitu Instrumen Penilaian Kompetensi Guru yang terdiri dari IPKG 1 dan 2 yang telah disesuaikan dengan tahapan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes. IPKG 1 digunakan untuk memberikan penilaian terhadap RPP yang telah dirancang oleh guru. Sedangkan IPKG 2 digunakan untuk memberikan penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Penilaian terhadap perencanaan dan pembelajaran dilakukan oleh lima orang observer, yang terdiri dari guru dan mahasiswa kimia. Sedangkan penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dilakukan oleh tiga orang observer, yang terdiri dari dua orang guru kimia dan satu guru IPA.

49 2. Lembar Observasi Sikap dan Kinerja Lembar observasi sikap dan kinerja digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama, yaitu memperoleh informasi mengenai keterlaksanaan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes dari segi siswa. Lembar observasi sikap dan kinerja merupakan alat yang digunakan untuk melihat sikap dan kinerja siswa selama pembelajaran. Data yang diperoleh dari lembar observasi ini digunakan untuk menjelaskan keterlaksanaan pembelajaran dari segi siswa. Lembar observasi sikap dirancang mengacu pada sembilan karakter pembelajaran sedangkan lembar observasi kinerja dirancang mengacu pada keterampilan menggunakan alat-alat laboratorium. 3. Format Penilaian LKS Format penilaian LKS digunakan untuk menjawab rumusan masalah kedua, yaitu memperoleh infromasi mengenai pengaruh pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes terhadap kemampuan proses pemecahan masalah siswa. Format penilaian LKS merupakan alat yang digunakan untuk memberikan penilaian terhadap LKS yang telah diberikan pada siswa. Pedoman penilaian ini digunakan sebagai standar penilaian terhadap aspek-aspek yang diberikan dalam LKS. Adapun bentuk pedoman penilaian LKS ini berupa rubrik yang terdiri dari 5 kolom. Berikut disajikan rubrik yang akan dibuat. Tahapan pbl Tabel 3.1 Format pedoman penilaian LKS Nomor Pertanyaan Jawaban soal Kriteria penilaian soal 4. Butir Soal Butir soal termasuk ke dalam instrumen tes, yaitu instrumen yang harus direspon oleh subyek penelitian dengan menggunakan penalaran dan pengetahuannya (Firman, 2013:35). Butir soal digunakan untuk menjawab rumusan masalah ketiga, yaitu memperoleh infromasi mengenai pengaruh pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes terhadap peningkatan hasil belajar pemecahan masalah siswa. Soal tes (lampiran B.6) yang diujikan berupa soal

50 pemecahan masalah yang mengikuti tahapan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes. Soal yang diberikan berupa dua set permasalahan terkait konteks penanganan langu dan pengendapan susu kedelai. Setiap set terdiri dari 6 buah pertanyaan penuntun untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. Penilaian terhadap jawaban butir soal siwa dilakukan dengan menggunakan pedoman penilaian butir soal (lampiran C.22). Skor yang diberikan mengacu pada jawaban standar dimana skor maksimal untuk setiap soal yaitu 5 poin. Adanya pedoman penilaian ini bertujuan untuk menjadi standar atas jawaban siswa sehingga dapat meminimalisasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penilaian saat mengoreksi jawaban siswa. Pedoman penilaian yang dibuat berupa rubrik yang terdiri dari 5 kolom. Adapun rubrik yang akan dibuat disajikan sebagai berikut. Tahapan pbl Tabel 3.2 Format pedoman penilaian butir soal Nomor soal Soal Uji Jawaban Kriteria penilaian soal 5. Validasi Instrumen Penelitian Validitas suatu alat ukur menunjukan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang seharusnya diukur (Firman, 2000:41). Validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi merupakan validitas suatu alat ukur dipandang dari segi isi (content) bahan pelajaran yang dicakup oleh alat ukur tersebut. Sedangkan validitas konstruk suatu alat ukur merupakan ukuran sejauh mana alat ukur itu mencerminkan konstruk (construct) atau konsep tertentu yang hendak diukur (Firman, 2000:41,42). Validitas isi dan konstruk terhadap instrumen ini dilakukan berdasarkan pertimbangan tenaga ahli. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sugiyono (2011:352) bahwa validitas isi hanya dapat ditentukan berdasarkan judgemen para ahli. E. Teknik Pengumpulan Data Instrumen penilaian kinerja guru, lembar observasi sikap dan kinerja, format penilaian LKS serta butir soal digunakan untuk mengumpulkan data terkait

51 penelitian. Adapun teknik pengumpulan data disajikan pada tabel 3.3 sebagai berikut. Tabel 3.3 Teknik pengumpulan data No. Pengumpulan Data Jenis Data Sumber Data Keterangan Dilakukan Instrumen Penilaian Kemampuan guru sebelum 1 Kinerja Guru 1 dalam merencanakan Guru pembelajaran (perencanaan) pembelajaran berlangsung 2 3 4 Instrumen Penilaian Kinerja Guru 2 (pelaksanaan) Lembar observasi sikap dan kinerja Format penilaian LKS Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran Aktivitas siswa selama pembelajaran Kemampuan proses pemecahan masalah siswa Guru Siswa Siswa 5 Butir soal Hasil belajar siswa Siswa Dilakukan selama pembelajaran berlangsung Dilakukan selama pembelajaran berlangsung Dilakukan selama pembelajaran berlangsung Dilakukan sebelum dan setelah pembelajaran F. Pengolahan dan Analisis Data Data yang telah diperoleh menggunakan instrument penelitian selanjutnya dianalisis. Analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG) 1 dan 2 Pengolahan IPKG 1 dan 2 dalam penelitian ini dilakukan dengan langkahlangkah berikut. a. Menghitung skor yang diperoleh untuk setiap komponen penilaian pada IPKG 1 dan 2. b. Menghitung skor rata-rata dari setiap aspek yang dinilai pada IPKG 1 dan 2 c. Menentukan nilai setiap aspek penilaian menggunakan persamaan sebagai berikut. d. Menentukan kategori yang diperoleh dari IPKG 1 dan 2 menggunakan skala kategori yang tertuang dalam tabel 3.4 berikut.

52 Tabel 3.4 Skala Kategori Kemampuan Skor (%) Kategori 81-100 Sangat baik 61-80 Baik 41-60 Cukup 21-40 Kurang 0-20 Sangat kurang (Arikunto, 2009:266) e. Menganalisis kekurangan terhadap RPP dan pelaksanaan pembelajaran dari hasil penilaian menggunakan IPKG 1 dan 2. 2. Lembar Observasi Sikap dan Kinerja Siswa Data yang diperoleh dari lembar observasi dianalisis dengan cara sebagai berikut. 1) Lembar observasi sikap siswa a. Memberikan skor 1 pada setiap aspek yang diobservasi yang dilakukan b. Menjumlahkan skor yang diperoleh setiap kelompok c. Menentukan nilai setiap aspek yang diobservasi dengan menggunakan persamaan berikut. d. Menentukan kategori perolehan nilai yang diperoleh ke dalam kategori yang tercantum pada tabel 3.4. e. Menganalisis kekurangan terhadap sikap siswa selama pembelajaran berdasarkan hasil observasi. 2) Lembar observasi kinerja siswa a. Memberikan skor pada setiap aspek yang diobservasi, skor 1 diberikan bila siswa melakukan sesuai indikator penilaian kinerja dan skor 0 bila siswa tidak melakukan sesuai indikator penilaian kinerja yang telah ditentukan. b. Menjumlahkan setiap skor yang diperoleh sehingga diperoleh skor total untuk setiap kelompok.

53 c. Menentukan nilai setiap aspek yang diobservasi dengan menggunakan persamaan berikut. d. Menentukan kategori perolehan nilai yang dipeorleh ke dalam kategori yang tercantum pada tabel 3.4. e. Menganalisis kekurangan terhadap kinerja siswa selama pembelajaran berdasarkan hasil observasi. 3. Pengolahan Lembar Kerja Siswa dan Pedoman Penilaian LKS Hasil jawaban siswa pada Lembar Kerja Siswa dinilai untuk mendapatkan skor terkait kemampuan pemecahan masalah siswa. Penilaian ini didasarkan atas kriteria penilaian yang telah dibuat oleh peneliti (lampiran C.17-19). Adapun langkah-langkah dalam mengolah datanya sebagai berikut. a. Memberikan skor pada setiap jawaban siswa sesuai kriteria yang dibuat. b. Menentukan skor rata-rata yang diperoleh siswa pada setiap sub kemampuan pemecahan masalah. c. Mengubah skor rata-rata kelompok siswa ke dalam bentuk persentase dengan persamaan berikut. Nilai = 100% d. Menentukan kategori kemampuan proses pemecahan masalah siswa berdasarkan skala kategori kemampuan yang terdapat pada tabel 3.4. e. Menganalisis kekurangan terhadap jawaban siswa dalam menjawab LKS. 4. Soal Tes Hasil belajar pemecahan masalah siswa dianalisis dari jawaban terhadap butir soal dengan cara sebagai berikut. a. Memberikan skor tiap jawaban siswa sesuai dengan kunci jawaban yang telah ditetapkan pada setiap tahapan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes yang diujikan. b. Menghitung skor mentah dari setiap jawaban pretes dan postes siswa.

54 c. Menghitung gain ternormalisasi (N-Gain) setiap siswa dengan menggunakan rumus berikut. N-gain = d. Menginterpretasikan rata-rata nilai N-Gain ke dalam kategori klasifikasi pada tabel 3.5 berikut. Tabel 3.5 Interpretasi nilai N-Gain ternormalisasi Nilai n-gain Kategori ( ) Tinggi ( ) Sedang ( ) Rendah (Hake, 1998:64) e. Menghitung nilai N-Gain rata-rata keseluruhan siswa. f. Melakukan uji analisis statistik nonparametris Mann-Whitney U menggunakan program SPSS 21.0 for Windows dengan taraf signifikasi 5% atau 0,05 untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes dengan siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes. Jika nilai signifikasi > 0,05, maka H 0 pada uji ini diterima. Sebaliknya, jika nilai signifikasi < 0,05, maka H 0 ditolak yang menandakan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes dengan siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes. g. Menganalisis kekurangan terhadap jawaban siswa sehingga diperoleh informasi mengenai pengaruh pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes terhadap hasil belajar pemecahan masalah siswa dalam memecahkan masalah real life.