BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada awal abad 21 ini, dunia pendidikan di indonesia menghadapi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dipandang sebagai cara yang tepat untuk membentuk sumber

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. adalah kualitas guru dan siswa yang mesing-masing memberi peran serta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. peradapan bangsa yang bermartabat. untuk terus-menerus belajar. Seorang mahasiswa dalam meraih tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. lembaga pendidikan di negara kita. Tujuan pendidikan nasional sebagaimana. mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, budaya serta nilai-nilai yang positif yang ada dari satu generasi ke

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

SUKMA WIDIASTO A SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat. Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

I. PENDAHULUAN. makhluk individu dan makhluk sosial, sehingga siswa dapat hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan teknologi mempercepat modernsasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar adalah tolok ukur yang dipakai dalam mengukur

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan budaya kehidupan. Pendidikan yang dapat mendukung pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini. Sebelumnya tidak tahu menjadi mengerti tata cara hidup yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. satu usaha yang dilakukan agar peran pendidikan dapat tercapai, maka kita. sebagai Warga Negara Indonesia harus berusaha belajar.

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipasaran, tetapi bukan berarti masalah ini telah usai karena masalah-masalah

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih baik. mewujudkan hasil pembelajaran yang efektif dan efesien, peranan guru sangat

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kita adalah negara yang memperhatikan pendidikan bangsanya,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan memang sangatlah penting bagi kita, menurut UUD

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang. tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan. kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti ini, menurut adanya sumber daya manusia yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai negara yang maju dan berkembang. fungsi pendidikan. Adapun fungsi pendidikan pada undang-undang RI No.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal abad 21 ini, dunia pendidikan di indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut untuk dapat mempertahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan yang telah dicapai. Kedua, untuk mengantisipasi era global dunia pendidikan dituntut untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten agar mampu bersaing dalam pasar kerja global. Ketiga, sejalan dengan diberlakunya otonomi daerah, perlu dilakukan perubahan dan penyesuain pendidikan nasional sehingga dapat mewujudkan proses pendidikan yang lebih demokratis, memperhatikan keberagaman kebutuhan atau keadaan daerah peserta didik, serta mendorong peningkatan partisipasi masyarakat (Widiatmoko, 2009). Dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam membentuk generasi masa depan. Dengan pendidikan, 1

2 diharapkan dapat menghasilkan manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu menyongsong kemajuan pada masa mendatang. bahwa : Dalam UU RI No. 2003 pasal 1 tentang sistem pendidikan nasional Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu: pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang berlangsung secara teratur, bertingkat dan berkesinambungan. Contoh dari pendidikan formal misalnya: SD, SMP, SMA Dan Perguruan Tinggi. Sedangkan pendidikan non formal adalah pendidikan yang dilakukan secara tertentu tetapi tidak mengikuti peraturan yang ketat.contoh dari pendidikan non formal misalnya: Les, Pendidikan dikeluarga dan Masyarakat. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 26) Dunia pendidikan masa kini mengenal tiga kompetensi penting yang harus dimiliki oleh seorang siswa setelah mengalami proses pendidikan yaitu aspek kognitif, psikomotorik dan afektif. Aspek kognitif yang berkaitan dengan kegiatan mental untuk memperoleh, mengolah mengorganisasi dan menggunakan pengetahuan. Aspek psikomotor yang berkaitan dengan ketrampilan atau kemampuan bertindak siswa. Sedangkan aspek afektif dengan bentuk sikap dan nilai siswa.

3 Proses belajar, baik disekolah maupun diluar sekolah merupakan proses yang sifat perubahannya menyeluruh (Nasution dalam Rahman 2004:77). Sebuah anggapan umum yang berkembang diungkapkan Rahman (2004:78) bahwa makna kecerdasan matematis logis dan linguistik. Binet dalam buku Winkel WS (2009: 529) hakikat inteligensi/kecerdasan adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu,dan menilai keadaan secara kritis dan objektif. Berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dapat diketahui dari hasil belajar mengajar yang di,peroleh siswa. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar pada umumnya dikaitkan dengan tinggi rendahnya nilai yang dicapai oleh siswa,daya serap siswa yang berupa hasil ulangan harian. Prestasi belajar merupakan tolak ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seseorang yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar. Hasil belajar yang dicapai siswa dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal (Slameto; 2003). Penyebab utama kesulitan belajar (Learning disabilities) adalah faktor internal yaitu minat, bakat, motivasi, tingkat, intelegensi, sedangkan penyebab utama problema (Learning problems) adalah faktor eksternal antara lain strategi pembelajaran yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak, dan faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Proses pembelajara terdapat kelemahan

4 yang nantinya akan berpengaruh terhadap menurunnya hasil belajar siswa. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:102-107) Ada beberapa upaya yang guru dapat lakukan agar siswa dapat termotivasi :1) Optimalisasi penerapan prinsip belajar 2) Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pmbelajaran 3) Optimalisasai pemanfaatan dan kemampuan siswa 4) Pengembangan cita cita dan inspirasi belajar. Salah satu faktor uraian dari dalam diri siswa yang menentukan hasil belajar adalah motivasi belajar siswa. Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah faktor psikis yang bersifat non intelektual. Kurangnya motivasi akan berpengaruh terhadap hasil belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Depdikbud (1990:539) Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu. Tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil yang diharapkan. Hasil akan optimal bila ada motivasi pada diri siswa. Menurut Winkel WS (2009: 39) motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiata dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu; maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai. Siswa pada dasarnya termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas untuk dirinya sendiri karena

5 ingin mendapatkan kesenangan dari pelajaran, atau merasa kebutuhannya terpenuhi. Motivasi sebagai proses psikologis ini timbul diakibatkan oleh faktor didalam diri seseorang itu sendiri yang disebut instrisik. Sedangkan faktor diluar diri disebut faktor ekstrinsik, misal ada siswa yang termotivasi melaksanakan belajar dalam rangka memperoleh penghargaan atau menghindari hukuman dari luar dirinya sendiri,seperti: nilai, tanda penghargaan, atau pujian guru. Makin tepat motivasi yang diperoleh siswa, maka hasil belajar yang akan dicapai akan semakin baik. Motivasi dan keaktifan dalam berorganisasi sering menimbulkan masalahbaru bagi siswa. Karena siswa dituntun untuk memiliki kemampuan dalam mengatur waktu antara kegiatan organisasi dan kegiatan belajar agar mendapat prestasi belajar yang optimal. Tidak sedikit siswa yang gagal dalam mengatur waktu belajar sehingga menyebabkan kurang optimal prestasi. Pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar.secara sederhana dapat dikatakan apabilasiswa tidak memiliki motivasi belajar maka tidak akan terjadi kegiatan belajar pada diri siswa. Selain itu ada salah satu faktor ekstern dalam hasil belajar siswa yaitu lingkungan belajar. Lingkungan belajar tersebut terdiri atas kondisi lingkungan sekolah dan lingukungan keluarga yang menjadi perhatian utama, karena faktor lingkungan merupakan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari siswa yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar. Di Sekolah nilai-nilai kehidupan ditumbuhkan dan dikembangkan. Oleh karena

6 itu, sekolah menjadi wahana yang sangat dominan bagi pengaruh dan pembentukan sikap, perilaku, dan prestasi seorang siswa (Tu u 2004:18). Menurut Sartian (Ahli Psikologi Amerika) Lingkungan (environment) adalah meliputi semua kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes.lingkungan sekolah merupakan lingkungan yang terdiri dari lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan fisik meliputi bangunan sekolah, sarana dan prasarana, gedung sekolah, alat laboratorium, dan lain-lain. Sedangkan ligkungan non fisik meliputi kepala sekolah, guru, siswa, karyawan sekolah dan lain-lain. Dalam pembelajaran melalui peran lingkungan sekolah merupakan media untuk mendorong perkembangan sosial-emosional serta menumbuhkan rasa empati terhadap sesama. Pembelajaran melalui peran lingkungan sekolah diharapkan dapat belajar untuk menghargai orang lain. Menurut Mulyasa (2002:25), Sekolah merupakan suatu sistem dimana pelaksanaan yang berorientasi pada belajar mengajar dan pelaksanaan pengajaran yaitu interaksi guru dan murid dalam rangka penyampaian bahan pelajaran pada siswa dan untuk mencapai tujuan pengajaran. Berdasarkan urain diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita yang dapat mempengaruhi tingkah laku secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan pembelajaran.

7 Di SMP N 3 Colomadu dari hasil survei menunjukan bahwa sebagian besar siswa SMP N 3 Colomadu khususnya pada mata pelajaran IPS memiliki masalah dalam kegiatan belajar mengajar yaitu kurangnya motivasi belajar yang berpengaruh pada rendahnya hasil belajar juga di lingkungan sekolah itu sendiri. Kondisi lingkungan sekolah SMP N 3 Colomadu cukup banyak memiliki perbedaan, salah satunya dapat dilihat dari banyaknya siswa yang dapat saling berinteraksi walau beda tempat dan asalnya. Untuk itu dalam proses belajar mengajar dibutuhkan motivasi yang yang tinggi dan lingkungan sekolah yang baik guna meningkatkan prestasi siswa. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai motivasi belajar dan lingkungan sekolah dalam hubungannya dengan hasil belajar IPS diperlukan suatu penelitian. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dalam penelitian ini menentukan judul sebagai berikut: HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V111 SMP NEGERI 3 COLOMADU TAHUN AJARAN 2012/2013 B. Pembatasan Masalah Untuk mempermudah di dalam penelitian dan membatasi perluasan terjadinya masalah guna menghindari kemungkinan kesaahpahaman dan penafsiran yang berbeda yang dapat mengakibatkan penyimpanagan. Dalam

8 hal ini penulis membatasi ruang lingkup dan fokus masalah yang diteliti sebagai berikut : 1. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah Nilai Mid siswa IPS SMP N 3 Colomadu. 2. Motivasi belajar siswa meliputi tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, mendalami pengetahuan, selalu berprestasi sebaik mungkin, keberanian mempertahankan pendapat, kerajinan dan penuh semangat, senang mencari dan memecahkan soal - soal. 3. Lingkungan Sekolah meliputi metode mengajar, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin sekolah, fasilitas sekolah. C. Perumusan Masalah Pembatasan masalah tersebut diatas merupakan langkah langkah yang selanjutnya mengarahakan pada rumusan masalah yang penulis buat agar penelitian ini mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh yang signifikan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 3 COLOMADU? 2. Adakah pengaruh yang signifikan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 3 COLOMADU? 3. Adakah pengaruh yang signifikan motivasi belajar dan lingkungan sekolah secara bersama terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 3 COLOMADU?

9 D. Tujuan Penelitian Tujuan merupakan pedoman untuk merealisasikan aktivitas yang dilaksanakan sehingga perlu adanya tujua penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 3 Colomadu. 2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 3 Colomadu. 3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 3 Colomadu. E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini diantaranya adalah : 1. Bagi Sekolah Sebagai masukan kepada kepala sekolah dalam meningkatkan meningkatkan kualitas pembelajaran. 2. Bagi Peneliti a. Memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang tidak diperoleh dibangku kuliah. b. Mengembangkan dan mencoba mengaplikasikan teori-teori yang peneliti peroleh dibangku kuliah.

10 3. Bagi Guru Diharapakan guru dapat memberikan rangsangan terhadap siswa agar mempunyai keinginan yang tinggi dengan memberikan metode pembelajaran serta memotivasi belajar siswa agar memperoleh hasil belajar yang baik. F. Sistematika Penelitian BAB I PENDAHULUAN Meliputi latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan yang pertama mengenai pengertian belajar dan pembelajaran, tujuan pembelajaran, pengertian hasil belajar, faktor-faktor hasil belajar, indikator hasil belajar, pengertian motivasi belajar, peran motivasi belajar, teori motivasi belajar, unsur-unsur motivasi belajar, indikator motivasi belajar, pengertian lingkugan sekolah, macam macam lingkungan sekolah, indikator lingkungan sekolah. Yang kedua yaitu pentingnya motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap pembelajaran dan selanjutnya kerangka pemikiran, hipotesis penelitian.

11 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan pengertian metode penelitian, tempat penelitian, populasi, sampel, sampling, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, uji prasyarat analisis, teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelskan dari objek penelitian, penyajian data, analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasannya. BAB V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Meliputi kesimpulan dan saran