BAB I PENDAHULUAN. dipelajari dibandingkan bahasa lainnya. Bahkan bahasa Arab selain bahasa. orang Arab juga merupakan bahasa Islam.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya merupakan bentuk proses membangun

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB V PENUTUP. Berdasarkan dari hasil penelitian yang penulis lakukan, setelah dianalisa

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan untuk membantu dan mengantarkan peserta didik menuju cita-cita yang. prestasi siswa didik sesuai dengan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. seorang guru dalam kegiatan pembelajaran. Dengan evaluasi, guru akan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I. Pendahuluan. membimbing dan mendidik peserta didik berdasarkan hukum-hukum Islam. untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat.

DAFTAR PUSTAKA. A. M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu membantu dan membentuk karakter dan keyakinan yang kuat pada setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR PUSTAKA. Abdillah Muhammad Ibn Ismail al-buchori, Abi, Matan Bukhori juz III, Semarang: Usaha Keluarga, t.th.

BAB I PENDAHULUAN. akan ditentukan oleh keadaan pendidikan yang dijalani bangsa itu. 1. Pendidikan sebagai identitas mutlak dalam rangka pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. oleh Nana Sudjana, dalam proses belajar mengajar guru memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan yang tergantung dari bakat dan lingkungan. 2

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar, kehadiran suatu media pembelajaran

kognitif (intelektual), dan masyarakat sebagai psikomotorik.

BAB III METODELOGI PENELETIAN. Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN SOLUSINYA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI SKRIPSI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah : Kuttab/maktab, aljami, majelis ilmu atau majelis adab, dan. mempengaruhi perkembangan pendidikan Islam di Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang ditempuh. oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata. mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. dengan lancar dan maksimal. Dan dalam proses pembelajaran tersebut seorang

BAB I PENDAHULUAN. Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Sinar Baru, Surabaya, 1997, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar dan dilakukan tanpa beban. manusia dalam mengembangkan potensi diri sehingga mampu menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. konstitusi serta sarana dalam membangun watak bangsa (Nation character


BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kepada bagaimana peroses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi pada saat ini pembelajaran terus

BAB I PENDAHULUAN. kepada segenap kegiatan pendidikan. Sebagai suatu komponen pendidikan,

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui

BAB I. masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya. berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/ 1435 H

BAB 1 PENDAHULUAN. perpustakaan yang lengkap, media dan lain sebagainya). materi yang akan disampaikan. Akan tetapi ada faktor-faktor lain yang harus

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepibadian yang utama. 1. professional yang dituntut untuk melakukan transformasi pengetahuan agar

BAB I PENDAHULUAN. pada masa Rasululah, hingga masa sekarang. memahami dan dapat mengamalkan isi dari Al Quran. Sebagaimana yang

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan atau pengaruh antara variabel program tahfidz al-quran

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB I PENDAHULUAN. dari segi intelektual maupun kemampuan dari segi spiritual. Dari segi

BAB I PENDAHULUAN. memberikan bekal kepada peserta didik untuk memahami Al-qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah dan kelas merupakan tempat menghimpun siswa dan secara

BAB III METODE PENELITIAN. pelaporan data-data penelitian secara sistematis.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses untuk memanusiakan manusia. Artinya pendidikan pada dasarnya adalah sebagai upaya mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sudah sepatutnya kita menyadari bahwa Al Qur an merupakan kitab suci

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. seyogyanya lebih memperhatikan komponen-komponen pengajaran seperti. sarana dan prasarana pengajaran serta evaluasi pengajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. 52

BAB V PEMBAHASAN. A. Kompetensi profesional guru dalam penguasaan materi pembelajaran. untuk meningkatkan minat belajar Al-Qur an Hadits siswa di MTs

BAB I PENDAHULUAN. Islam dimana norma-norma agama senantiasa dijadikan sumber pegangan. 1

BAB I PENDAHULUAN. tentang pendidikan akan selalu muncul dan orangpun tak akan berhenti untuk

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Membaca adalah pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dialakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 36. Edukatif, hlm.37

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI PADA PELAJARAN MENGHAFAL AL QUR AN MELALUI STRATEGI PEER LESSON PADA SISWA KELAS IA SDIT NURUL ISTIQLAL 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia

BAB III METODE PENELITIAN. yang tepat pula dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. 1

Arikunto Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta: Rineka Cipta.

BAB III METODE PENELITIAN. meneliti hubungan antar variabel. Variabel- variabel ini diukur (biasanya

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Interaksi tidak hanya sesama jenis, akan tetapi dengan lawan jenis

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang tua, yang harus disyukuri, dijaga dan dididik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Amanat Undang Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistim

BAB III METODE PENELITIAN. secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk mendapatkan fakta-fakta dalam

BAB IV PENUTUP. kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis Pesantren di Sekolah Dasar Al- Ahmadi Surabaya peneliti dapat menyimpulkan :

BAB I PENDAHULUAN. budaya dan hasil dari peradaban manusia lebih dari itu pendidikan adalah daya

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. jauh lebih banyak dan lebih komplek dibandingkan pada masa-masa sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 57.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari metode-metode

EFEKTIFITAS EVALUASI MODEL COUNTENANCE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI 1 SIDOARJO SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA. al- Fauzan, Saleh, Fikih Sehari-hari, Jakarta: Gema Insani Press, 2005.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Arab merupakan bahasa yang istimewa di mata dunia. Sebagaimana kita ketahui bahwasannya bahasa Arab tidak hanya bahasa peninggalan peradaban orang Arab kuno, melainkan juga bahasa yang digandrungi ilmuwan dewasa ini. Bahasa Arab selain merupakan bahasa Al- Qur an dan mempunyai retorika yang sangat bagus. Bahasa Arab juga mudah dipelajari dibandingkan bahasa lainnya. Bahkan bahasa Arab selain bahasa orang Arab juga merupakan bahasa Islam. 1 Kemahiran berbahasa Arab adalah merupakan salah satu jenis kemampuan yang ingin dicapai dalam pengajaran berbahasa Arab, karena bahasa Arab merupakan sarana utama untuk berkomunikasi dengan orang Arab dan memahami buku atau kitab yang berbahasa Arab. Maka diperlukan pengoptimalan belajar dan mengajar bahasa Arab di dalam instansi pendidikan formal maupun nonformal. Untuknya, upaya-upaya pengotimalan kegiatan belajar mengajar sangat tepat dilakukan demi meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Arab. 1 Azhar Arsad, Bahasa Arab Dan Beberapa Metode Pengajarannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), h. 7-8.

2 Pembelajaran bahasa Arab merupakan proses tranformasi ilmu, sikap mental dan prilaku kebahasaan Arab yang diharapkan dapat dilakukan secara profesional dan berorentasi kepada tujuan tertentu. Tujuan bahasa Arab dapat di realisasikan secara efektif jika dilandasi oleh visi, misi dan orientasi yang jelas terhadap prosedur yang dilakukan berlandaskan strategi, pendekatan dan metode yang tepat dan relevan dan akhirnya menghasilkan output yang optimal dan memuaskan baik bagi peserta didik, guru maupun lembaga pendidikan dan masyarakat luas. 2 Untuk itu, diperlukan sekali pembelajaran yang efektif yang merupakan suatu upaya untuk mengetahui berhasil tidaknya pelaksanaan pembelajaran bahasa, khususnya Arab baik dari segi proses maupun hasil. Oleh karena itu peran seorang guru tidak cukup sebagai pengajar saja, disamping pengajar bahasa Arab seorang guru bahasa Arab harus menjadi pakar ataupun menguasai perbendaharan bahasa Arab atau retorikanya. Hal ini sangat berpengaruh atas kesuksesan peserta didik dan tujuan instansi pendidikan bahasa. Upaya yang dapat dilakukan berupa pengadaan pusat pelatihan (Lab Bahasa), media audio visual dan buku-buku karya ilmiah yang menyajikan bahasa Arab yang mudah dan gampang. 3 2 Muhbib Abdul Wahab, Epistemologi dan Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,(Jakarta: UIN Jakarta Prees,2008), h. 147-148. 3 Tayas Yusuf dan Saiful Anwar, Metodologi Pembelajaran dan Bahasa Arab, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1995), h.188-189.

3 Dalam hal pembelajaran bahasa Arab, pelajaran Muhadatsah merupakan pelajaran bahasa Arab yang pertama-tama diberikan. Sebab tujuan utama pengajaran bahasa Arab adalah agar peserta didik mampu bercakap-cakap (berbicara) dalam pembicaraan sehari-hari dengan berbahasa Arab dan membaca Al-Qur an, dalam sholat dan do a-do a. Metode Muhadatsah merupakan cara menyajikan bahan pelajaran bahasa Arab melalui percakapan, dalam percakapan itu dapat terjadi antara guru dan murid dan antara murid dengan murid. Sambil menambah dan terus memperkaya perbendahraan kata-kata (vocabulary) yang semakin banyak. Faktor yang terpenting dalam menghidupkan kegiatan muhadatsah (berdialog) adalah keberanian peserta didik dan tidak takut salah. Oleh karena itu guru harus dapat memberikan motivasi kepada peserta didik agar mereka berani bermuhadatsah kendati beresiko salah. Hendaknya para peserta didik diberi wejangan bahwa takut salah dalam belajar bahasa adalah suatu kesalahan besar. Sebab takut salah dan malu adalah hambatan untuk bisa terampil bahasa Arab. 4 Di lembaga-lembaga pesantren modern seperti Pesantren Gontor Ponorogo Jawa timur sangat menekankan metode muhadatsah ini disamping metode-metode lainnya. Peserta didik mulai dari tingkat dasar telah diharuskan bercakap-cakap dengan bahasa Arab di samping bahasa Inggis, meskipun mulamula arti pembicaraan belum begitu dipahami tapi lama-kelamaan sedikit demi 112-113. 4 Ahmad Fuad Effendi, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: Miskat, 2005), h..

4 sedikit peserta didik mulai mengerti dan memahaminya. Sehingga banyak kalangan orang menilai sistem dan metode yang dikembangkan oleh Pesantren Gontor ini sangat efektif dan dapat dicontoh. Adapun pelaksanaan praktek Muhadhasah pagi sudah sekian lama telah intensif dilaksanakan di berbagai pondok pesantren baik salaf maupun khalaf (Modern) di Indonesia. Kegiatan ini juga mempunyai kontribusi yang nyata dan bersifat pragmatis terhadap korelasi dengan prestasi belajar di sekolah terutama pelajaran Pendidikan Agama Islam pada aspek al-qur an Hadits. Oleh karena itulah, Penelitian lapangan yang saya laksanakan adalah di SMP Plus Ar- Rahmat Bojonegoro yang mana sekolah menengah pertama ini berbasis nilainilai pesantren. Jadi, pada dasarnya sekolah ini memiliki kegiatan praktek muhadhasah pagi dan akan dihubungkan dengan mata pelajaran pendidikan agama Islam pada materi al-qur an Hadits yang termuat dalam kurikulum sekolah. Maka di sini penulis sangat tertarik ingin mengungkap permasalahan diatas terkait tentang pelaksanaan praktek muhadhasah pagi dan hubungannya dengan prestasi belajar siswa dalam suatu penelitian dengan judul : Pengaruh Pelaksanaan Praktek Muhadhasah Pagi terhadap Prestasi Belajar PAI (Materi al-qur an Hadits) Siswa Di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro.

5 B. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari uraian latar belakang diatas, penulis dapat merumuskan masalah penelitiannya sebagai berikut : 1. Bagaimana Kegiatan Praktek Muhadatsah Pagi yang dilaksanakan di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro? 2. Bagaimana Peningkatan Prestasi Belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Materi al-qur an Hadits) Semester Gasal Tahun Ajaran 2013/2014 di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro? 3. Adakah Pengaruh Kegiatan Praktek Muhadatsah Pagi terhadap prestasi belajar PAI (Materi al-qur an Hadits) Peserta didik di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian sebenarnya adalah harapan yang ingin dicapai atau diketahui dari penelitian yang dinyatakan dalam pernyataan bukan dalam pertanyaan. 5 Hal ini dimaksudkan agar dapat memberikan arah pelaksanaan penelitian. Berdasarkan rumusan masalah yang telah di uraikan diatas, penulis merumuskan tujuan penelitian : 1. Untuk mengetahui Kegiatan Praktek Muhadatsah Pagi yang dilaksanakan di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro. 5 Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, (Bandung: Sinar Baru, 2001), h. 108.

6 2. Untuk mengetahui Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Materi al-qur an Hadits) Semester Gasal Tahun Ajaran 2013/2014 di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro. 3. Untuk mengetahui dan memahami Pengaruh Kegiatan Praktek Muhadatsah Pagi Terhadap Prestasi Belajar PAI (Materi al-qur an Hadits) Peserta Didik di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro. D. Kegunaan Hasil Penelitian Setiap hasil penelitian pasti memiliki manfaat atau nilai guna baik berkaitan dengan pengembangan ilmu pengetahuan yang dicermati maupun untuk kepentingan praktis hasil penelitian sekurang-kurangnya memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Akademis Untuk mengembangkan berbagai macam program pengembangan diri di sekolah dan menghasilkan peserta didik yang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik 2. Praktis a. Bagi Penulis 1) Dapat menerapkan secara langsung teori yang penulis peroleh dibangku kuliah.

7 2) Untuk melatih diri dalam pembuatan karya ilmiah terutama dalam bidang pendidikan serta sebagai acuan untuk melakukan penelitian yang lebih baik. 3) Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Studi di Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN SUNAN AMPEL SURABAYA b. Bagi Sekolah Sebagai informasi dan pedoman dalam Kegiatan Praktek Muhadatsah Pagi yang erat kaitannya dengan prestasi belajar siswa di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro dan untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan evaluasi. E. Penelitian Terdahulu Setelah penulis melakukan beberapa penelusuran dari penelitianpenelitian sebelumnya tentang kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang penulis teliti seperti praktek Muhadatsah Pagi maka ditemukan skripsi yang ditulis oleh Uswatun Khasanah yang berjudul : PERAN KONSELOR DALAM LAYANAN PENGEMBANGAN DIRI SISWA MELALUI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS AL ISLAM KRIAN SIDOARJO. Selain itu ditemukan juga penelitian skripsi yang ditulis oleh Nur Fauziyah dengan judul : PENGELOLAAN PENGEMBANGAN DIRI BIDANG DINIYAH DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KEAGAMAAN.Dalam penelitian ini juga, penulis juga

8 condong untuk merujuk kepada skripsi yang ditulis oleh M. Mustofa Mubasyir yang berjudul PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BAHASA ARAB TERHADAP EFEKTIFITAS PERCAKAPAN SEHARI-HARI DI PONDOK PESANTREN TAHSINUL AKHLAQ BAHRUL ULUM RANGKAH SURABAYA. Berdasarkan hasil penelusuran di atas, penulis mengambil judul skripsi yang akan diteliti. Karena dari hasil penelitian terdahulu, semua judul di atas belum membahas tentang pengaruh pelaksanaan praktek muhadhasah pagi terhadap prestasi belajar PAI terutama materi al-qur an dan Hadits siswa di sekolah. F. Batasan Masalah Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi. 6 Secara garis besar, variabel terbagi menjadi dua yaitu variabel bebas (Independent Variabel) yang dilambangkan dengan x dan variabel terikat (Dependent Variabel) yang dilambangkan dengan y. Agar memperoleh gambaran yang jelas dan tepat serta terhindar dari adanya interpretasi dan meluasnya masalah dalam memahami isi penelitian ini, maka penulis memberi batasan masalah sebagai berikut : 1. Independent Variabel 6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitan (Suatu Pendekatan Praktik), (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), h. 116.

9 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent atau dilambangkan dengan x adalah kegiatan Muhadhasah Pagi yang meliputi kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMP Plus Ar-Rahmat yang dinaungi oleh Pondok Modern Ar-Rahmat Bojonegoro. 2. Dependent Variabel Dalam Penelitian ini yang menjadi variabel dependent atau y adalah Prestasi Belajar PAI (Materi al-qur an Hadits) siswa SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro. G. Definisi Operasional Berdasarkan judul penelitian, maka peneliti perlu memberikan definisi operasional yang dimaksudkan untuk memberikan penjelasan terhadap tiap-tiap variabel. Definisi operasional adalah penentuan construct (sifat yang akan dipelajari) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur (Indriantoro dan Supomo,2002: 69). Untuk itu peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut : 1. Pengaruh Suatu kekuatan yang menghasilkan perubahan yang tidak disadari atau sengaja dalam pendirian-pendirian, keyakinan, pandangan, perilaku, kebiasaan individu atau masyarakat. 7 7 Hartono, Kamus Praktik Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1992), h. 153.

10 2. Praktek Pelaksanaan kegiatan secara nyata atau melaksanakan teori yang sudah ada. 8 3. Muhadatsah Pagi Penyajian bahan pelajaran bahasa Arab melalui percakapan. Dalam percakapan itu dapat terjadi antara guru dan murid atau murid dengan murid sambil menambah dan terus memperkaya perbendaharaan kata (Vocabulary) yang semakin banyak. 9 Adapun kegiatan ini di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro dilaksanakan pada pagi hari. 4. Prestasi Belajar Penguasaan pengetahuan keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai-nilai tes atau nilai angka yang diberikan oleh Guru. 10 Sedangkan Menurut Djamarah prestasi belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. Prestasi belajar dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa pada saat mengikuti ujian atau ulangan. 11 8 Meity Taqdir Qodratillah dkk, Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar, (Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011), h. 425. 9 M.Abdul Hamid dkk, Pembelajaran Bahasa Arab(Pendekatan, Metode, Srategi, Materi,dan Media),(Malang : UIN Malang PRESS,2008), hal.37 10 Zakiyah Darajat, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h. 72. 11 Djamarah. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. (Surabaya : Usaha Nasional. 1994), h. 19.

11 5. Pendidikan Agama Islam (Materi al-qur an Hadits) Pendidikan Agama Islam adalah usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam". 12 Al-Qur an merupakan firman Allah SWT yang diturunkan kepada Rasul-Nya, Muhammad ibn Abdullah melalui perantaraan malaikat Jibril, yang disampaikan kepada generasi berikutnya secara mutawatir (tidak diragukan), dianggap ibadah bagi orang yang membacanya, yang dimulai dari surat al- Fatihah dan diakhiri dengan surat an-naas. Sedangkan hadits merupakan sesuatu yang didapatkan dari Nabi SAW yang terdiri dari ucapan, perbuatan, persetujuan, sifat fisik atau budi, atau biografi, baik pada masa sebelum kenabian ataupun sesudahnya. Hadits menurut para ahli sama dengan pengertian Sunnah. 13 Maka dari itu, kedua aspek ini termuat di dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah. 6. Siswa Pelajar atau murid pada tingkat sekolah dasar atau menengah. 14 7. SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro SMP Plus Ar-Rahmat ini berlokasi di Jl. Untung Surapati No. 48 Bojonegoro Jawa Timur yang dinaungi oleh Pondok Pesantren sebagai sistem 12 Zuhaerini, Metodik Khusus Pendidikan Agama. (Surabaya : Usaha Nasional. 1983), h. 27. 13 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 75-77. 14 Djalinus Syah, dkk, Kamus Pelajar Kata Serapan Bahasa Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), cet. I h. 213.

12 pendidikan yang memegang peranan sentral pemberdayaan masyarakat melalui aktivitas-aktivitas pendidikan. H. Sistematika Pembahasan Untuk mempermudah dalam memahami skripsi ini, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan, meliputi: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Hasil Penelitian, Penelitian Terdahulu, Batasan Masalah, Definisi Operasional, Sistematika Pembahasan. Adapun fungsi dari bab ini adalah untuk menertibkan dan mempermudah pembahasan. BAB II: Kajian teori meliputi : A. Tinjauan Tentang Praktek Muhadatsah Pagi meliputi : Pengertian Praktek Muhadatsah, Tujuan Praktek Muhadatsah, Manfaat Praktek Muhadatsah, Strategi Praktek Muhadatsah, dan Kendala-kendala yang dialami dalam Praktek Muhadatsah B. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar PAI (Materi al-qur an Hadits) meliputi : Pengertian Prestasi Belajar PAI (Materi al-qur an Hadits), Bentuk-bentuk Prestasi Belajar PAI (Materi al-qur an Hadits), dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar PAI (Materi al-qur an Hadits). C. Pengaruh Pelaksanaan Praktek Muhadatsah Pagi Terhadap Prestasi Belajar PAI (Materi al-qur an Hadits). D. Hipotesis Penelitian.

13 BAB III: Metode Penelitian meliputi : Jenis dan Desain Penelitian, Variabel, Indikator dan Instrumen Penelitian, Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data dan Teknik Validitas Data. BAB IV: Laporan Hasil Penelitian meliputi : A. Deskripsi Objek Penelitian, yang tersusun dari Sejarah Berdirinya Sekolah, Profil Sekolah, Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah, Keadaan Guru dan Peserta Didik, Keadaan Sarana dan Prasarana serta Struktur Organisasi di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro. B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis yang meliputi: Pelaksanaan Praktek Muhadatsah Pagi di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro, Prestasi Belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Semester Gasal tahun ajaran 2013/2014 di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro, serta Pengaruh Praktek Muhadatsah Pagi terhadap Prestasi Belajar PAI (Materi al-qur an Hadits) siswa di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro. BAB V : Penutup Meliputi : Kesimpulan dan saran-saran.