BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ZAINIMUBARAK

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH REWARD TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kemajuan iptek ini tidak lepas dari perubahan yang ada dalam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

PENGARUH KOMUNIKASI GURU-SISWA DAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X DAN XI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Kemajuan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. No. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Angga Triadi Efendi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah dengan menempuh jalur pendidikan. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

S K R I P S I Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Oleh : MEGA ANDRIATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

siswa, berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, serta pengelolaan atau manajemen sekolah. Di dalam faktor kurikulum yang mempengaruhi prestasi

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia secara normative. Pendidikan tidak hanya diperoleh di lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai teknologi, namun juga

BAB I PENDAHULUAN. pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, selaras. membantu peserta didik agar nantinya mampu

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

SUKMA WIDIASTO A SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada awal abad 21 ini, dunia pendidikan di indonesia menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor kehidupan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan bangsa yang cedas, damai, terbuka dan demokratis. Bangsa yang maju selalu diawali dengan kesuksesan pendidikan, serta lembaga pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan menjadi motor kemajuan dan kemakmuran bangsa, pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan yang mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Peran pendidikan dalam era pembangunan adalah membangun pribadi-pribadi yang dibutuhkan oleh Negara yang sedang membangun, yang pada gilirannya pribadi tersebut bisa mengubah masyarakat. Pribadi-pribadi yang dibutuhkan oleh pembangunan adalah pribadi-pribadi yang berjiwa kritis, jujur, bertanggung jawab, memiliki motivasi yang kuat untuk berprestasi, memiliki keterampilan serta berwawasan luas dan mendalam. Pendidikan merupakan salah satu bidang yang memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap pembangunan saran kehidupan, sehingga kehidupan manusia dari waktu kewaktu semakin baik. Perkembangan pendidikan terjadi di semua negara tidak terkecuali di Indonesia. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional menurut UU No 20. Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa : 1

2 Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreaktif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab. Beberapa indikator yang menjadi tolak ukur keberhasilan dalam pendidikan adalah menumbuhkan motivasi berwirausaha terhadap siswanya. Dan dalam berwirausaha bekal utama yang harus dimiliki adalah motivasi, tekat yang kuat, berani mengambil keputusan, bersyukur/ikhlas, dan kreaktif serta peran kecakapan hidup pun bisa mempengaruhi motivasi seseorang dalam berwirausaha. Untuk mendapat hasil yang optimal khusunya dalam motivasi siswa untuk berwirausaha menciptakan suatu lapangan pekerjaan sendiri tanpa ikut dalam sistem yaitu sistem yang dipandang siswa ketika mereka lulus sekolah harus melanjutkan ke perguruan tinggi atau mencari pekerjaan melamar ke satu perusahaan dan perusahaan yang lainnya, padahal mereka itu mempunyai bakat dan kemampuan untuk berwirausaha. Kehidupan di tengah masyarakat modern memiliki tingkat persaingan yang semakin tinggi untuk mendapatkan suatu pekerjaan atau kesempatan bekerja bagi individu yang belum mendapat pekerjaan atau menganggur. Pada masa sekarang bangsa Indonesia sedang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penggaruran. Menurut Anshar dkk dalam Onik (2011: 2) Pengangguran tidak hanya disebabkan oleh terbatasnya kesempatan kerja, tetapi juga oleh ketidakmampuan pencari kerja untuk memahami persyaratan atau kualifikasi yang diminta oleh dunia usaha. Oleh karena itu setiap pencari

3 kerja perlu dibekali pengetahuan, keterampilan dan sikap tertentu. Sikap yang diperlukan oleh semua orang baik yang berwirausaha maupun sebagai pencari kerja adalah sikap wirausaha. Sedangkan menurut Suhamijaya dkk dalam Onik (2011: 1) pada dasarnya dunia wirausaha merupakan pilihan yang cukup rasional dalam situasi dan kondisi yang tidak mampu diandalkan, akan tetapi saat ini sampai saat ini dunia wirausaha belum menjadi lapangan pekerjaan yang diminati dan dinanti bagi para sarjana sekalipun, padahal salah satu ciri yang menonjol pada negaranegara maju adalah banyaknya wirausahawan atau wiraswastawan. Jawaban atas kemajuan era yang sangat pesat telah menggiring pemerintah untuk benar-benar memberikan perhatian lebih pada dunia pendidikan. Hal ini disebabkan karena pendidikan merupakan pilar penting dalam penyambutan era global, pendidikan juga pencetak Sumber Daya Manusia (SDM). Persiapan SDM memerlukan kunci utama untuk memetik kemenangan dalam persingan global. Berbagai macam inovasi, kebijakan dan perubahan di bidang pendidikan merupakan upaya-upaya pemerintah guna mencapai target pendidikan kualitas SDM. Atas dasar tersebut, maka dunia pendidikan baik dalam sekolah formal maupun nonformal memiliki kepentingan untuk mengembangkan pembelajaran berorientasi kecakapan hidup. Kecakapan hidup mempengaruhi individu dalam proses pemilihan pekerjaan, yaitu kebutuhan untuk bekerja, pemelihan pekerjaan, aktivitas perencanaan, sikap dalam mengambil keputusan serta kemampuan untuk

4 bekerja. Sesuai penadapat Tim Broad Based Education (Depdiknas, 2002). Komponen kecakapan hidup diantaranya adalah kecakapan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Komponen tersebut sangat dibutuhkan manakala seseorang akan memulai berwirausaha. Dengan bekal kecakapan hidup yang baik, diharapkan para siswa setelah lulus nanti mampu memecahkan problema kehidupan yang dihadapi, termasuk mencari atau menciptakan pekerjaan bagi mereka yang tidak melanjutkan pendidikannya. Kecakapan hidup dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan belajar, kesadaran dan mensyukuri potensi diri guna dikembangkan dan diamalkan, menumbuhkan sikap berani menghadapi problematika kehidupan dengan memecahkannya secara aktif, baik problematika yang terjadi saat ini, maupun problematika yang berorientasi pada kehidupan di masa depan. Orientasi masa depan merupakan salah satu fenomena perkembangan kognitif yang terjadi pada masa depan. Sebagai individu yang sedang mengalami proses peralihan dari masa anak-anak mencapai kedewasaan, remaja memiliki tugas-tugas pekembangan yang mengarah pada persiapannya memenuhi tuntutan dan harapan peran sebagai orang dewasa. Sadardjoen (2008) dalam Tri Dewi (2011: 1) menyatakan bahwa Orientasi masa depan adalah upaya antisipasi terhadap harapan masa depan yang menjanjikan. Orientasi merupakan bayangan kehidupan dikemudian hari secara realistis. Pada mulanya remaja menetapkan tujuan berdasarkan perbandingan antara motivasi dan penilaian, serta pengetahuan yang telah mereka miliki

5 tentang perkembangan sepanjang rentang hidup yang dapat mereka antisipasi. Ketika keadaan masa depan beserta faktor pendukungnya telah menjadi sesuatu yang diharapkan dapat terwujud, maka pengetahuan yang menunjang terwujudnya harapan tersebut menjadi dasar penting bagi perkembangan motivasi dalam orientasi masa depan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengadakan penelitian dengan judul PENGARUH KECAKAPAN HIDUP DAN ORIENTASI MASA DEPAN TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS X DAN XI SMK MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013. B. Pembatasan Masalah Berdasarkan pada latar belakang di atas, agar masalah yang diteliti tidak meluas, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Pembatasan masalah diperlukan agar peneliti lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam. Batasan masalah sangat penting karena merupakan fokus penelitian. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini hanya membahas tentang pengaruh kecakapan hidup, orientasi masa depan dan motivasi berwirausaha. 2. Objek penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun ajaran 2012/2013.

6 C. Perumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah, serta pembatasan masalah seperti yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Adakah pengaruh yang signifikan antara kecakapan hidup terhadap motivasi berwirausaha? 2. Adakah pengaruh yang signifikan antara orientasi masa depan terhadap motivasi berwirausaha? 3. Adakah pengaruh yang signifikan antara kecakapan hidup dan orientasi masa depan terhadap motivasi berwirausaha? D. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang akan diteliti, sehingga penelitian akan dapat bekerja secara terarah dalam mencari data sampai pada langkah pemecahan masalah. Adapun tujuan masalah penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara kecakapan hidup terhadap motivasi berwirausaha. 2. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara orientasi masa depan terhadap motivasi berwirausaha. 3. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara kecakapan hidup dan orientasi masa depan terhadap motivasi berwirausaha.

7 E. Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh antara kecakapan hidup dan orientasi masa depan terhadap motivasi berwirausaha serta dapat menambah pemahaman dan wawasan mengenai aspek kehidupan manusia dalam dunia pendidikan. 2. Manfaat praktis a. Bagi Siswa 1) Menambah masukan kepada siswa mengenai kecakapan hidup dan motivasi berwirausaha, sehingga mahasiswa dapat mengetahui arti dari kecakapan hidup yang ada pada dirinya dan menjadikan sebagai usaha. 2) Menambah wawasan dan adanya harapan serta cita-cita dalam mencapai tujuan pada masa depan.

8 F. Sistematika Penulisan Skripsi BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini menguraikan tentang pengertian kecakapan hidup, pengertian kecakapan hidup, ciri-ciri kecakapan hidup, macammacam kecakapan hidup, indikator kecakapan hidup, orientasi masa depan, pengertian orientasi masa depan, faktor-faktor yang mempengaruhi orientasi masa depan, indikator orientasi masa depan, kerangka pemikiran, dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, tempat penelitian, populasi, sampel, sampling, sumber data, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, uji instrumen data, teknik uji prasyarat analisis, dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN Berisi tentang gambaran umum dari tempat penelitian, penyajian data, analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian. BAB V PENUTUP Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA