2015 PENERAPAN BUKU AJAR PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMKN 2 INDRAMAYU

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Melalui pendidikan yang maju, maka perkembangan suatu bangsa

, 2016 PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN TPHP DI SMKN 4 GARUT

BAB 1 PENDAHULUAN. Alifah Ulfah, 2014 Pengembangan Media Audio Visual Pada Kompetensi Penerapan Teknik Perlakuan Kimiawi Enzimatis Di Smkn 2 Indramayu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dapat tercapai. Adapun upaya peningkatan kualitas SDM. tersebut adalah melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pendidikan adalah tercapainya prestasi belajar siswa yang baik. siswa, guru, orang tua siswa maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir, berencana dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Syerel Nyongkotu, 2015

BAB I PENDAHULUAN. upaya dalam pencerdasan peserta didik. Peningkatan kualitas pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Imam Munandar,2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan nasional di bidang pendidikan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fortunata Merry Octaria, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dunia dalam segala aspek kehidupan. Salah satu faktor penentu siap atau

BAB I PENDAHULUAN. hidup secara sempurna sesuai kodrat kemanusiaanya. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir yang

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk pengembangan diri. Dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wenda Anggia Purnomo, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter dan kecakapan hidup. Nasional (UU No. 20/2003) Bab II Pasal 3, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi-potensi peserta didik dalam kemanusiaannya. Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. dan teknologi (IPTEK), dunia pendidikan dituntut untuk meningkatkan mutu dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dari luar siswa atau faktor dari lingkungan (Sudjana, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan sesuai pula dengan situasi lingkungan yang tersedia. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan meningkatkan mutu kehidupan setiap individu. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Visi pendidikan nasional Indonesia adalah mewujudkan sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. reaksi dan sikap secara mental dan fisik.tingkah laku yang berubah sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang tertentu. Untuk menciptakan keluaran SMK yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. optimalnya nilai ulangan siswa di sekolah. Guru memberikan ulangan kepada. Permendiknas nomor 20 tahun 2007, menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan perilaku siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. Table 1.1 data hasil belajar siswa tahun 2013 NO NILAI KETERANGAN FREKUENSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. terdiri atas murid, guru, pegawai serta sarana dan prasarana sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai individu maupun sebagai warga negara. Upaya yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Topan Febrinata, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan manusia. Kita dapat mengembangkan kemampuan pribadi, daya

BAB I PENDAHULUAN. akan membawa peserta didik pada dunia baru yang belum pernah dialami

BAB I PENDAHULUAN. seamkin baik pula kualitas sumber daya manusianya.

2015 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK UNTUK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat yang pintar, intelek, berkemampuan berfikir tinggi. Disamping itu

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pelayanan kepada pelanggan dengan baik dan benar.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. demi kemajuan dan pengabdiannya kepada agama, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan. kemajuan bangsa dan negara. Pendidikan yang bermutu, akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah RUSLAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kata lain SMK dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja.

BAB 1 PENDAHULUAN. dimilikinya. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hi

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL DI SMKN 4 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Yulqi Azka Shiyami, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam pembangunan, karena

BAB I PENDAHULAN. bangsa dan negara. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu melahirkan calon-calon penerus masa depan bangsa yang kompeten,

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan dunia industri terhadap tamatan Sekolah Menengah Kejuruan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia mempunyai potensi yang dapat dibina dan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya. Pendidikan diarahkan agar peserta didik memiliki spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gunawan Wibiksana, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Indramayu (SMKN 2 Indramayu) yang memiliki program keahlian bidang Teknologi Hasil Pengolahan Pertanian (TPHP). Pada kurikulum bidang tersebut diberikan mata pelajaran produktif kompetensi kejuruan, yaitu mata pelajaran dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan. Mata pelajaran ini sangat penting diberikan dalam mempersiapkan siswa dalam menghadapi lingkungan kerja. Sebagaimana tujuan dari SMK adalah mencetak lulusan yang berkarakter, terampil, dan cerdas untuk siap bekerja. Isi mata pelajaran ini merupakan rangkaian kegiatan yang sangat penting dalam bidang pertanian dan saling berhubungan dengan mata pelajaran produktif lainnya. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan selama kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK 2 Indramayu pada program keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian dalam pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan diperoleh informasi bahwa buku ajar sebagai salah satu media dan sumber belajar yang dapat dijadikan pegangan bagi siswa belum tersedia. Mata pelajaran pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan lebih banyak disampaikan langsung oleh guru adalah model dan metode konvensional, dimana pada saat pembelajaran berlangsung siswa hanya mendengarkan mata pelajaran yang disampaikan guru dan mencatat apa yang dipelajari, sehingga siswa kurang paham terhadap teori dan praktek yang akan dilakukan. Dalam proses pembelajaran siswa tidak diberi pegangan berupa buku ajar untuk membantu siswa lebih memahami mata pelajaran terutama pada saat pembelajaran. Dengan model dan metode yang telah diterapkan oleh guru sebelumnya, hasil belajar dari sebagian besar siswa masih sebagian dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimum) yang ditetapkan untuk mata pelajaran tersebut adalah nilai 75 menunjukkan bahwa 23 siswa atau 65,71% mendapat nilai di bawah standar. Selain itu siswa yang memiliki buku referensi materi ajar pun sangat sedikit, sehingga informasi pemahaman siswa terhadap kompetensi yang harus dikuasai cenderung kurang berkembang karena terbatasnya mata pelajaran yang dapat disampaikan oleh guru di dalam kelas. Oleh karena itu, penulis akan mencoba menerapkan penggunaan buku ajar sebagai pedoman bagi siswa khususnya pada mata pelajaran pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan. Berdasarkan uraian di atas permasalahan-permasalahan tersebut penting dan mendesak untuk dipecahkan karena apabila dibiarkan akan menghambat hasil proses kegiatan pembelajaran siswa. Peneliti berasumsi bahwa pengaruh terbesar atas ketepatan dalam proses pembelajaran siswa di sekolah adalah media buku ajar dalam menerapkan media pembelajaran yang relevan sesuai dengan kondisi dan karakteristik siswa. Untuk mengatasi berbagai problematika dalam pelaksanaan pembelajaran tentu diperlukan media pembelajaran yang dipandang mampu mengatasi guru melaksanakan tugas belajar dan juga kesulitan belajar peserta didik. Pemikiran yang diuraikan dalam latar belakang masalah di atas, mendorong penulis untuk meneliti tentang Penerapan Buku ajar Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan untuk Kelas X di SMKN 2 Indramayu

1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa masalah yang dapat diidehtifikasikan sebagai berikut: 1. Belum tersedianya buku ajar untuk pegangan siswa dalam belajar. 2. Referensi belajar yang dimiliki siswa terbatas jumlahnya. 1.3 Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah, mendalam dan tidak terlalu luas, maka penelitian ini difokuskan pada: 1. Buku ajar dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan yang akan disusun meliputi kompetensi dasar menerapkan prinsip pengujian organoleptik. 2. Subjek penelitian adalah kelas X TPHP SMKN 2 Indramayu. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana menghasilkan buku ajar pada mata pelajaran mata pelajaran dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan yang layak digunakan untuk siswa SMK kelas X TPHP? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah untuk: Menghasilkan buku ajar pada mata pelajaran dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan sebagai bahan ajar untuk siswa SMK kelas X TPHP.

1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Siswa a. Menumbuhkan suasana baru dalam pembelajaran, sehingga siswa diharapkan lebih termotivasi dalam belajar. b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperdalam mata pelajaran ajar, mencari informasi, menambah wawasan, dan memberikan pengalaman belajar. 2. Bagi Guru a. Memberikan pegangan yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan pembelajaran dengan tepat. b. Memberikan informasi pada guru tentang penerapan buku ajar pembelajaran sebagai salah satu alternatif untuk membantu siswa dalam memahami pada penanganan bahan hasil pertanian di SMK Negeri 2 Indramayu. 3. Bagi Sekolah dan Instansi pendidikan lainnya a. Sebagai referensi dan masukkan untuk kegiatan pembelajaran yang lebih tepat. b. Memberikan masukkan sebagai alternatif untuk meningkatkan pemahaman dalam kegiatan belajar siswa. 4. Bagi Peneliti a. Memberikan pengalaman mengenai pembuatan buku ajar penanganan bahan hasil pertanian dengan yang tepat diterapkan pada siswa SMK Negeri 2 Indramayu. b. Menambah wawasan dalam penelitian buku ajar pada kegiatan pembelajaran khususnya dalam mata pelajaran dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan di SMK Negeri 2 Indramayu.

1.7 Struktur Organisasi Penulisan Struktur organisasi penulisan skripsi diuraikan menjadi lima bagian dalam 5 (lima) bab. Adapun kelima bab tersebut adalah Bab I yang berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II berisi tentang dasar teori. Bab III tempat dan waktu penelitian serta metode penelitian. Bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan. Bab V berisi tentang kesimpulan dan saran dari pembahasan yang telah dipaparkan.