BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KOMERSIALISASI DOA DI PEMAKAMAN UMUM JERUK PURUT JAKARTA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB III. Koperasi (Syirkah Ta awuniyah) bersal dari perkataan Co dan Operation yang mengandung arti kerja sama untuk

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

MURA>BAH}AH. Lafaz akad berasal dari bahasa Arab al- aqd yang artinya perikatan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB 5 PENUTUP. Pembiayaan Mudharabah (Studi Kasus pada Koperasi Jasa Keuangan. Syariah Muamalah Berkah Sejahtera Surabaya), maka penulis dapat menarik

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

Mura>bahah adalah istilah dalam fikih Islam yang

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB III PEMBAHASAN A. PENGERTIAN DAN LANDASAN SYARI AH BAI BITSAMAN AJIL. sebagai pembelian barang dengan pembayaran cicilan atau angsuran.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bukan hanya dalam permasalahan ibadah ubūdiyah saja

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB IV. A. Analisis terhadap Sistem Bagi Hasil Pengelolaan Ladang Pesanggem Antara

Ji a>lah menurut masyarakat Desa Ngrandulor Kecamatan Peterongan

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD KAFA<LAH BI AL-UJRAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN KAFA<LAH HAJI DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

mura<bahah saja, namun sebetulnya terdapat akad wadi ah dan akad istishna,

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. Kesempurnaan Islam diantaranya mengatur tentang syariat atau hukum,

BAB IV ANALISIS DATA

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

A. Praktik Akad Murabahah dan Wakalah di KJKS BMT Bahtera

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

HILMAN FAJRI ( )

KAFA>LAH BIL UJRAH PADA PEMBIAYAAN TAKE OVER DI BMT UGT

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KENAIKAN DENGAN SISTEM BON DI WARKOP CAHYO JAGIR SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang saling membutuhkan. Ia merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB III APLIKASI PEMBIAYAAN MURA<BAH}AH BI AL-WAKA<LAH TANPA PENYERAHAN KWITANSI PADA UJKS (UNIT JASA KEUANGAN SYARIAH) AL HAMBRA KETINTANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI

BAB IV. A. Persamaan dan Perbedaan Aplikasi Produk Talangan Haji di PT Tabung Haji Umrah Hanan NUsantara Surabaya dan BMT Sidogiri Sepanjang Sidoarjo

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK HUTANG PIUTANG DALAM TRADISI DEKEKAN DI DESA DURUNGBEDUG KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH BORONGAN PADA BURUH PABRIK PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Konsep Mudharabah dalam Perbankan Syariah. 1. Pengertian Mudharabah dan Implementasinya

BAB IV ANALISIS TERHADAP UPAYA PENGOVERAN BUKTI FISIK TRANSAKSI MURA>BAH{AH DI BPRS JABAL NUR SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGUNAAN AKAD BMT AMANAH MADINA WARU SIDOARJO. Pembiayaan di BMT Amanah Madina Waru Sidoarajo.

BAB IV. A. Analisis Terhadap Akad Pembiyaan Murabahah di Koperasi Jasa. Keuangan Syari ah Baitut Tamwil Muhammadiyah Tersono

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

BAB IV. Seperti di perbankan syari ah Internasional, transaksi mura>bah}ah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Sebagai makhluk sosial manusia menerima dan memberikan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN menyebabkan banyak bank yang menjalankan prinsip syariah. Perbankan

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

IMPLEMENTASI JUAL BELI MURABAHAH DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH. Makalah ini disusun guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah: Fiqih Muamalah

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV. suatu transaksi. Pembiayaan yang terjadi yaitu pembiayaan mura>bah}ah bi alwaka>lah.

BAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS

KOPERASI SIMPAN PINJAM

BAB IV ANALISIS PENERAPAN AKAD BAI BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN MODAL KERJA DI BMT AL-FATAA ULUJAMI, PEMALANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI DERIVATIF SYARIAH PERDAGANGAN BERJANGKA DAN KOMODITI DI PT BURSA BERJANGKA JAKARTA

Ji a>lah (ا لج ع ال ة) artinya janji hadiah atau upah. 1

BAB IV ANALISIS JUAL BELI MESIN RUSAK DENGAN SISTEM BORONGAN DI PASAR LOAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB II Landasan Teori

BAB IV ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS MELALUI MODEL WARALABA SYARI AH DI LAUNDRY POLARIS SEMARANG

MUD{A<RABAH PADA NASABAH BERMASALAH DI BMT MUDA

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

PROPOSAL DONASI DAKWAH GEMOLONG KAJIAN UMUM TEMATIK YA ALLAH, TUNJUKILAH AKU JALAN YANG LURUS BERSAMA USTADZ ABU ISA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME JUAL BELI IKAN LAUT DALAM TENDAK

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA A. Analisis Peralihan Akad Simpanan Qurban Menjadi Pembiayaan Qurban di KJKS Daarul Qur an Wisatahati Surabaya KJKS Daarul Qur an Wisatahati dalam menjalankan operasional kegiatan pada usaha-usaha produktif yang berlandaskan syariah diharapkan melakukan terobosan baru dengan mengembangkan produk kegiatannya berdasarkan kebutuhan masyarakat sekitar pada umumnya. Produk terobosan baru yang berkembang dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar KJKS Daarul Qur an Wisatahati diantaranya adalah produk simpanan qurban dan pembiayaan qurban. Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa simpanan qurban merupakan simpanan terprogram diperuntukkan bagi yang ingin melakukan ibadah qurban dengan menggunakan akad wadi ah yad d{amanah. Adanya produk simpanan qurban memudahkan siapa saja yang hendak mempersiapkan dana berqurban melalui KJKS sekaligus mempermudah nasabah dalam pembelian hewan qurban tanpa perlu repot membeli di tempat lain yang biasanya harga hewan qurban melambung tinggi. Namun seiring dengan kemudahan tersebut, ditemukan kelemahan yang mengakibatkan beberapa nasabah enggan menggunakan produk simpanan qurban sebab penarikan dana 67

68 simpanan qurban tidak bisa diwujudkan dalam bentuk dana atau uang. Sehingga nasabah tidak dapat membeli hewan qurban di luar wilayah KJKS Daarul Qur an Wisatahati Surabaya atas ketentuan SOP tentang Simpanan Qurban. Padahal sebagian nasabah ingin membeli hewan qurban di luar kota Surabaya seperti di kampung halaman atau di pelosok-pelosok desa. Hal ini merupakan faktor penyebab terjadinya peralihan akad simpanan qurban menjadi pembiayaan qurban. Pada pembiayaan qurban, nasabah mengajukan pembiayaan qurban menggunakan prinsip akad murabah}ah (jual beli). Proses pembiayaan qurban disini seperti halnya pembiayaan mura>bah}ah pada umumnya, namun yang menjadi pembeda ialah objeknya yakni hewan qurban, selain itu tidak ada jaminan dalam persyaratan pengajuan pembiayaan qurban. Prosedur permohonan peralihan akad dari simpanan qurban menjadi pembiayaan qurban berawal dari jumlah simpanan qurban nasabah yang belum mencapai harga hewan qurban, sehingga atas saran pihak KJKS nasabah tersebut kemudian mengajukan pembiayaan qurban. Sebelum permohonan pembiayaan qurban diterima, nasabah harus memenuhi persyaratan dan ketentuan pembiayaan qurban. Apabila persyaratan dan ketentuan telah dipenuhi, maka KJKS menguji kelayakan permohonan pembiayaan dengan melakukan survei dan kapabilitas nasabah sehingga Manajer KJKS dapat memutuskan untuk menerima atau menolak permohonan pembiayaan. Pada saat

69 diterimanya permohonan pembiayaan, pada saat itu juga pihak KJKS memberitahu nasabah bahwa permohonan dapat diterima dan sudah bisa direalisasikan. Dengan demikian, rekening yang ada pada simpanan qurban berpindah menjadi rekening pembiayaan sehingga dana yang ada pada rekening tersebut dapat dijadikan sebagai uang muka pembiayaan. Setelah itu, tahap pencairan dana atau realisasi, realisasi pembiayaan qurban di KJKS ini ada dua pilihan realisasi. Yang pertama, nasabah sebagai wakil dari pihak KJKS diberi amanah untuk membeli hewan qurban sendiri, sedangkan yang kedua nasabah menyerahkan pembelian hewan qurban kepada KJKS. Pada pilihan realisasi yang pertama termasuk jual beli yang diwakilkan atau mura>bah}ah wal waka>lah, sedangkan pilihan realisasi kedua termasuk jual beli mura>bah}ah pada umumnya. Yang menimbulkan permasalahan pada peralihan akad simpanan qurban menjadi pembiayaan qurban ini adalah pilihan realisasi jual beli yang diwakilkan atau mura>bah}ah wal waka>lah. Padahal prosedur dari akad waka>lah itu sendiri di KJKS ini belum begitu dipraktekkan. Sebab ketika nasabah diberi amanah untuk membeli hewan qurban sendiri, KJKS tidak mewajibkan nasabah untuk meminta tanda tangan supplier serta tanda bukti pembayaran pembelian hewan qurban. Hanya saja KJKS meminta nasabah untuk melaporkan harga hewan qurban yang dibeli di luar KJKS secara lisan. Hal ini jelas tidak dapat dipertanggungjawabkan apabila bukti pembayaran hanya secara lisan, sebab

70 akan terjadi kemungkinan nasabah melaporkan harga hewan qurban secara tidak jujur. Semisal ada nasabah yang mengaku membeli hewan qurban dengan nominal tertentu di luar sana, maka bisa dipastikan untuk membuktikannya pun susah. Sebab penjual hewan qurban di pasar atau di pinggir jalan ketika terjadi kesepakatan jual beli kemudian dilakukan serah terima antara hewan qurban dan uang, mayoritas supplier / pedagang tidak menyerahkan surat bukti pembayaran pembelian hewan qurban atau yang biasa disebut kuitansi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran pada nasabah yang akan membeli hewan qurban sendiri, atas pengakuannya menjadi tidak jujur terhadap harga pokok pembelian hewan qurban. Karena lemahnya pengawasan mengenai hal ini sehingga produk pembiayaan qurban dengan akad mura>bah}ah wal waka>lah dinilai kurang efektif. Dari penjelasan di atas penulis menganalisis bahwa faktor yang mempengaruhi terjadinya peralihan akad simpanan qurban menjadi pembiayaan qurban adalah Standar Operasional Prosedur (SOP) Pembiayaan Qurban mengenai realisasi (pencairan dana) pembiayaan qurban dengan akad mura>bah}ah wal waka>lah yang kurang efektif. Sebab KJKS kurang memperketat aturan akad waka>lah, sehingga pada saat jual beli qurban yang diwakilkan kepada nasabah dapat terjadi kemungkinan bahwa nasabah menyelewengkan amanah dari KJKS bersikap tidak jujur atau tidak transparan jika realisasinya diwakilkan kepada

71 nasabah, sehingga dimungkinkan untuk melakukan penyimpangan dalam penggunaan pembiayaan. B. Analisis Hukum Islam Terhadap Peralihan Akad Simpanan Qurban Menjadi Pembiayaan Qurban KJKS Daarul Qur an Wisatahati Surabaya Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) sebagai lembaga formal dibawah payung hukum koperasi bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan dengan prinsip syariah. Peran koperasi dan lembaga keuangan syariah berdampak pada peningkatan jumlah wirausaha-wirausaha baru sehingga selalu berupaya mengembangkan usaha-usaha produktif dengan sistem syariah untuk meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha kecil. Keberadaan koperasi syariah didasarkan pada al-qur an Surat al-maidah ayat 2 yang berbunyi 87 : Artinya : Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) mengandung dua unsur di dalamnya, yakni ta awun (tolong-menolong) dan syirkah (kerjasama). Dengan demikian, KJKS bisa dikatakan sebagai suatu bentuk kerjasama tolongmenolong antarsesama anggota untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Bentuk kerjasama dan tolong menolong antar KJKS kepada anggota yaitu dengan melahirkan produk-produk layanan simpanan, pembiayaan dan investasi 87 Kementerian Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, 54.

72 yang cukup variatif dan sesuai dengan kebutuhan para anggotanya. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa produk unggulan KJKS Daarul Qur an Wisatahati diantaranya simpanan qurban dan pembiayaan qurban. Simpanan qurban menggunakan prinsip akad wadi ah yad d{amanah, sedangkan pembiayaan qurban menggunakan prinsip akad mura>bah}ah. Masing-masing dari kedua akad pelaksanaan qurban tersebut berlangsung sendiri-sendiri. Namun dalam keadaan tertentu terjadi peralihan akad simpanan qurban menjadi pembiayaan qurban antara pihak KJKS dengan nasabah. Peralihan akad di sini yaitu berpindahnya atau beralihnya akad simpanan qurban menjadi pembiayaan qurban atas permintaan nasabah dan persetujuan Manajer. Proses terjadinya peralihan akad dari simpanan qurban menjadi pembiayaan qurban telah dijelaskan sebelumnya. Permasalahan yang muncul dalam peralihan akad ini adalah saat realisasi pembiayaan qurban. Realisasi dalam bentuk akad mura>bah}ah wal waka>lah dinilai lemah pada akad waka>lah nya. Praktek penerapan akad waka>lah di KJKS ini tidak dilaksanakan sebagaimana teori yang ada pada akad waka>lah. Seperti berkas perjanjian akad waka>lah yang tidak diserahkan kepada nasabah. Padahal berkas tersebut perlu dicantumkan pembuktian oleh pihak ketiga (supplier) berupa tanda tangan si penjual hewan qurban, alamat penjualan hewan qurban, harga pokok hewan qurban, serta nota penjualan yang tidak terpakai.

73 Hanya saja KJKS meminta nasabah untuk melaporkan harga hewan qurban yang dibeli di luar KJKS secara lisan. Hal ini jelas tidak dapat dipertanggungjawabkan apabila bukti pembayaran hanya secara lisan, sebab kemungkinan yang bisa terjadi yaitu nasabah melaporkan harga hewan qurban secara tidak jujur. Dengan demikian, praktik semacam ini berdampak pada hukum jual beli yang dilakukan. Pada masa Rasulullah Saw. salah seorang sahabat pernah melakukan akad mura>bah}ah wal waka>lah dengan beliau, Rasulullah Saw. bersabda : 88 Artinya : Dari Urwah bin Abi Al-Ja ad al-bariqi ra., Sesungguhnya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam memberinya uang satu dinar untuk membeli seekor kambing, akan tetapi dia membeli untuk Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dua kambing dengan uang tersebut. Maka dia jual seekor dengan harga satu dinar dan membawa satu ekor kambing dan satu dinar kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Lalu Nabi Shallallahu alaihi wa sallam memohonkan berkah baginya dalam jual belinya : seandainya dia membeli debu, niscaya dia akan memperoleh untung Berlangsungnya akad mura>bah}ah wal waka>lah berdasarkan esensi i>ja>b qabu>l nya ada dua, yaitu terjadi pada saat akad mura>bah}ah (jual beli) dan pada akad waka>lah dilakukan. I>ja>b qabu>l harus jelas pengucapannya. Jika dalam mengucapkan dengan lidah merupakan salah satu cara yang ditempuh dalam 88 Imam Bukhori dalam S}ahih Bukhari, Kita>b al-mana>qib, Ba>b H}addatsana> Muhammad bin Mutsanna, jilid IV, 252

74 mengadakan akad, akan tetapi para ulama memaparkan bentuk i>ja>b qabu>l selain dengan ucapan, juga bisa melalui isyarat (bagi orang bisu) atau dengan cara tulisan. I>ja>b qabu>l dalam bentuk tulisan biasanya diwujudkan dalam surat perjanjian kontrak. Akan tetapi, bentuk i>ja>b qabu>l pada akad waka>lah tidak cukup jika hanya dalam bentuk ucapan, tetapi juga harus ada bukti tulisan. Hal ini disebabkan karena praktek pelaksanaan akad waka>lah terjadi apabila KJKS telah memberikan kuasa kepada nasabah untuk mewakili dirinya melakukan hal pembiayaan. Berdasarkan kaidah fiqih yang dijelaskan oleh para fuqaha yaitu sebagai berikut: 89 Artinya : Tulisan itu sama dengan ucapan Dalam kacamata hukum Islam, peralihan akad yang akhirnya menggunakan akad mura>bah}ah wal waka>lah semacam ini tidak diperbolehkan. Meskipun akad jual beli hewan qurbannya sah akan tetapi tidak demikian pada akad waka>lah nya. Sebab salah satu rukun dari akad waka>lah yaitu i>ja>b qa>bul nya tidak sah (rusak). 89 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005), 48