BUPATI SIKKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI SIKKA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PERGESERAN ANGGARAN

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PERGESERAN ANGGARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI FLORES TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI NATUNA KEPUTUSAN BUPATI NATUNA NOMOR 169 TAHUN 2012

GUBERNUR RIAU. PERATURAN GUBERNUR RIAU Nomor : 74 Tahun 2015

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2016

BUPATI SIKKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR 85TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PERGESARAN ANGGARAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 146 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PERGESERAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG KODE REKENING PENGANGGARAN DI KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

PENAJAM PASERUTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PERGESERAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KOTA LANGSA

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG ANALISIS STANDAR BELANJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 1 TAHUN 2015 SISTEM PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR : 0 /TAHUH 2013 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA TIDAK TERDUGA

ila Mengingat : 1. Menimbang : a. BUPATI BURU PROVNSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BURU, PERATURAN BUPATI BURU NOMOR?

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG

SISTEM DAN PROSEDUR PERGESERAN ANGGARAN

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN BANTUAN KEUANGAN UMUM DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA TIDAK TERDUGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATIPANDEGLANG,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2016

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 28 TAHUN 2012

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 24 TAHUN 2017

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 34 TAHUN 2017

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2017

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAMBI

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 76 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 39 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.05/2011 TENTANG PETUNJUK PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160/PMK.02/2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 07 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2014

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 88 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 81 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

2011, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Ne

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

perlu menetapkan Peraturan Bupati Samosir tentang Tata Cara

BUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI FLORES TIMUR NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 10 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160/PMK.02/2012 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 69 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 40 TAHUN 2015

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN BANTUAN KEUANGAN KHUSUS DI KABUPATEN BADUNG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

Transkripsi:

SALINAN BUPATI SIKKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI SIKKA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PERGESERAN ANGGARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIKKA, Menimbang : bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 160 ayat (7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, perlu membentuk Peraturan Bupati tentang Tata Cara Pergeseran Anggaran; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2016 Nomor 7 1

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 6. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 5 Tahun 2012 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 66); 7. Peraturan Bupati Sikka Nomor 20 Tahun 2015 tentang Standar Harga Satuan Barang dan Biaya Tahun Anggaran 2016 (Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2015 Nomor 20); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PERGESERAN ANGGARAN. Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2016 Nomor 7 2

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Sikka. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Sikka. 3. Bupati adalah Bupati Sikka. 4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sikka. 5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 6. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah yang selanjutnya disebut dengan kepala SKPKD yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah. 7. Tim Anggaran Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat TAPD adalah tim yang dibentuk dengan keputusan kepala daerah dan dipimpin oleh sekretaris daerah yang mempunyai tugas menyiapkan serta melaksanakan kebijakan kepala daerah dalam rangka penyusunan APBD yang anggotanya terdiri dari pejabat perencana daerah, PPKD dan pejabat lainnya sesuai dengan kebutuhan. 8. Revisi Anggaran adalah perubahan rincian anggaran belanja Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan berdasarkan APBD dan disahkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran. 9. Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat DPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran. 10. Pagu Anggaran adalah alokasi anggaran yang ditetapkan untuk mendanai belanja Pemerintah Daerah dalam APBD. 11. Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat RKA-SKPD adalah dokumen rencana keuangan tahunan SKPD. Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2016 Nomor 7 3

12. Program adalah penjabaran kebijakan SKPD yang berisi 1 (satu) atau beberapa kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur. 13. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program yang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik berupa personel (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana atau kombinasi dari beberapa atau semua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang dan jasa. 14. Keluaran adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan. 15. Hasil (Outcome) adalah kinerja atau sasaran yang akan dicapai dari suatu pengerahan sumber daya dan anggaran pada suatu program dan kegiatan. 16. Kebijakan Prioritas Pemerintah Yang Telah Ditetapkan adalah Program/Kegiatan/Keluaran yang ditetapkan oleh Pemerintah setelah Rencana Kerja Pemerintah ditetapkan. 17. Kegiatan Prioritas SKPD adalah kegiatan-kegiatan selain kegiatan prioritas nasional dan/atau kebijakan Prioritas Pemerintah Yang Telah Ditetapkan. 18. Kegiatan Operasional yang selanjutnya disebut Biaya Operasional adalah anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan SKPD dalam melaksanakan tugas dan fungsinya meliputi pembayaran gaji, tunjangan yang melekat pada gaji, dan pembayaran yang terkait dengan belanja pegawai dan kebutuhan sehari-hari perkantoran, langganan daya dan jasa, pemeliharaan kantor, dan pembayaran yang terkait dengan pelaksanaan operasional kantor, termasuk tunjangan profesi guru. 19. Komponen Input yang selanjutnya disebut Komponen adalah bagian atau tahapan Kegiatan yang dilaksanakan untuk menghasilkan sebuah Keluaran. 20. Hasil Optimalisasi adalah hasil lebih atau sisa dana yang diperoleh setelah pelaksanaan dan/atau penandatanganan kontrak dari suatu kegiatan yang target sasarannya telah dicapai. 21. Keadaan Kahar adalah kondisi/keadaan yang terjadi di luar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2016 Nomor 7 4

meliputi bencana alam, bencana non alam, pemogokan, kebakaran, dan/atau gangguan industri lainnya sebagaimana ditetapkan melalui Keputusan Bupati. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Peraturan Bupati ini dimaksudkan sebagai dasar hukum dalam pelaksanaan pergeseran anggaran pada SKPD di Daerah. (2) Tujuan dibentuknya Peraturan ini: a. memberikan pedoman kepada SKPD tentang tata cara pergeseran anggaran; dan b. adanya pergeseran anggaran yang tertib dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB III PERGESERAN ANGGARAN Pasal 3 (1) Pergeseran anggaran dapat dilakukan: a. antar anak rincian objek belanja dalam rincian objek belanja berkenaan; b. antar rincian objek belanja dalam objek belanja berkenaan; c. antar objek belanja dalam jenis belanja berkenaan; dan/atau d. antar jenis belanja dan antar kegiatan belanja untuk program dan kegiatan Dana Alokasi Khusus dan/atau spesifikasi grant lainnya yang bersumber dari transfer ke Daerah dalam APBN serta bantuan keuangan dari Provinsi yang dana dan/atau petunjuk teknisnya diterima setelah APBD ditetapkan. (2) Pergeseran anggaran antar anak rincian objek belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dilakukan atas persetujuan PPKD tanpa merubah Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD. (3) Pergeseran anggaran antar rincian objek belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dilakukan atas persetujuan PPKD dengan merubah Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD. (4) Pergeseran anggaran antar objek belanja dalam jenis belanja berkenaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, dilakukan atas persetujuan Sekretaris Daerah dengan merubah Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD. Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2016 Nomor 7 5

(5) Pergeseran Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, mengakibatkan perubahan alokasi anggaran dan/atau perubahan jenis belanja dan/atau volume Keluaran pada: a. kegiatan; b. objek belanja dalam kegiatan yang sama; dan c. rincian objek belanja. Pasal 4 Dalam hal dilakukan pergeseran anggaran melalui perubahan Peraturan Daerah tentang APBD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d, SKPD dapat melaksanakan Program Kegiatan dengan terlebih dahulu melakukan Perubahan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD dan melakukan pemberitahuan kepada Pimpinan DPRD untuk selanjutnya ditampung dalam Perubahan APBD. Pasal 5 (1) Pergeseran anggaran antar anak rincian objek belanja, antar rincian objek belanja, serta pergeseran antar jenis belanja dan antar kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 diformulasikan dalam DPPA SKPD. (2) Dalam DPPA SKPD sebagaiamana dimaksud pada ayat (1), harus menjelaskan latar belakang dilakukannya pergeseran anggaran. (3) DPPA SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus memuat seluruh rekening belanja baik yang diubah maupun yang tidak diubah. (4) Format DPPA SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 6 (1) Dalam hal pergeseran anggaran antar anak rincian objek belanja dan antar rincian objek belanja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a dan huruf b, Kepala SKPD mengajukan permohonan pergeseran anggaran yang ditujukan kepada PPKD. (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mencantumkan latar belakang pergeseran anggaran dan melampirkan rencana pergeseran anggaran untuk mendapat persetujuan. Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2016 Nomor 7 6

Pasal 7 (1) Dalam hal pergeseran anggaran antar objek belanja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c, Kepala SKPD mengajukan permohonan pergeseran anggaran yang ditujukan kepada Sekretaris Daerah. (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mencantumkan latar belakang pergeseran anggaran dan melampirkan Rencana pergeseran anggaran untuk mendapat persetujuan. Pasal 8 (1) Dalam hal pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d, Kepala SKPD mengajukan permohonan pergeseran anggaran yang ditujukan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mencantumkan latar belakang pergeseran anggaran dan melampirkan rencana pergeseran anggaran untuk mendapat persetujuan. (3) Permohonan yang telah mendapat persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), selanjutnya disampaikan pemberitahuan kepada Pimpinan DPRD. (4) TAPD melakukan verifikasi terhadap DPPA SKPD yang diajukan pergeseran anggaran. BAB IV LARANGAN Pasal 9 Pergeseran anggaran hanya dapat dilakukan bagi kegiatan yang mendesak, yang tidak dapat dilakukan setelah Perubahan APBD. Pasal 10 Pergeseran anggaran dilarang dalam hal: a. melakukan penambahan maupun pengurangan pagu anggaran rincian objek belanja bagi pergeseran antar anak rincian objek belanja; b. melakukan penambahan maupun pengurangan pagu anggaran objek belanja bagi pergeseran antar anak rincian objek belanja; c. melakukan penambahan maupun pengurangan pagu anggaran jenis belanja bagi pergeseran antar anak objek belanja; dan Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2016 Nomor 7 7

d. melakukan penambahan maupun pengurangan pagu anggaran SKPD bagi pergeseran antar kegiatan dan antar jenis belanja untuk kegiatan yang sumber dananya berasal dari Dana Alokasi Khusus dan/atau spesifik grant lainnya yang sumber dananya dari Dana transfer ke Daerah dalam APBN serta Bantuan Keuangan dari Provinsi, kecuali bagi SKPD yang mendapat penambahan alokasi anggaran yang diperoleh setelah APBD ditetapkan. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sikka. Ditetapkan di Maumere pada tanggal 10 Mei 2016 Diundangkan di Maumere pada tanggal 10 Mei 2016 BUPATI SIKKA, CAP.TTD. YOSEPH ANSAR RERA SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SIKKA, CAP,TTD. VALENTINUS SILI TUPEN BERITA DAERAH KABUPATEN SIKKA TAHUN 2016 NOMOR 7 Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2016 Nomor 7 8

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SIKKA NOMOR 7 TAHUN 2016 TANGGAL 10 MEI 2016 TENTANG TATA CARA PERGESERAN ANGGARAN DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Nomor DPPA-SKPD... 1) DPPA-SKPA 2.2.1 X.XX XX 00 00 5 2 KABUPATEN SIKKA TAHUN ANGGARAN 20... 2) Urusan Pemerintahan : x.xx... 3) Organisasi : x.xx.xx... 4) Program : x.xx.xx.x.xx.00... 5) Kegiatan : x.xx.xx.x.xx.00.00... 6) Lokasi Kegiatan :... 7) Latar Belakang Perubahan/ :... 8) Dianggarakan dalam perubahan APBD Perubahan Indikator dan Tolok Ukur Kinerja Belanja Langsung Indikator Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja Sebelum Perubahan Setelah Perubahan Sebelum Perubahan Setelah Perubahan Capaian Program... 9)... 9)... 9)... 9) Masukan... 10)... 10)... 10)... 10) Keluaran... 11)... 11)... 11)... 11) Hasil... 12)... 12)... 12)... 12) Kelompok Sasaran Kegiatan :... 13) Rincian Perubahan Anggaran Belanja Langsung Program dan per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kode Uraian Sebelum Perubahan Setelah Perubahan Bertambah/Berkurang Rekening Rincian Perhungan Jumlah Rincian Perhungan Jumlah Volume Satuan Harga Satuan Volume Satuan Harga Satuan (Rp) % 1 2 3 4 5 6 = 3X5 7 8 9 10 = 7X9 11 10-6 12 x... 14)... 14)... 14)... 14)... 14) x x... 15)... 15)... 15)... 15)... 15) x x Xx... 16)... 16)... 16)... 16)... 16) x x Xx xx... 17)... 17)... 17)... 17)... 17) x x Xx xx xx... 18)... 18)... 18)... 18)... 18)... 19)... 19)... 19)... 19)... 19)... 19)... 19)... 19) Jumlah :... 20) Jumlah :... 20)... 20)... 20) Mengesahkan : Pejabat Pengelola Keuangan Daerah,...,...... 21) Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran...... 24) NIP....... 25)... 22) NIP....... 23) BUPATI SIKKA, CAP.TTD. YOSEPH ANSAR RERA Halaman... Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2016 Nomor 7 9

Tata Cara Pengisian DPPA Pada Obyek Belanja Berkenaan: 1) Diisi dengan nomor DPPA 2) Diisi dengan tahun anggaran 3) Diisi dengan kode dan urusan pemerintahan 4) Diisi dengan kode dan organisasi 5) Diisi dengan kode dan program 6) Diisi dengan kode dan kegiatan 7) Diisi dengan lokasi kegiatan 8) Diisi dengan latar belakang perubahan 9) Diisi dengan capaian program, tolok ukur kinerja, target kinerja (sebelum dan setelah perubahan) 10) Diisi dengan masukan, tolok ukur kinerja, target kinerja (sebelum dan setelah perubahan) 11) Diisi dengan keluaran, tolok ukur kinerja, target kinerja (sebelum dan setelah perubahan) 12) Diisi dengan hasil, tolok ukur kinerja, target kinerja (sebelum dan setelah perubahan) 13) Diisi dengan kelompok/obyek yang menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan 14) Diisi dengan kode dan struktur APBD, jumlah sebelum perubahan, jumlah setelah perubahan, bertambah/(berkurang) dan persentase 15) Diisi dengan kode dan kelompok belanja, jumlah sebelum perubahan, jumlah setelah perubahan, bertambah/(berkurang) dan persentase 16) Diisi dengan kode dan jenis belanja, jumlah sebelum perubahan, jumlah setelah perubahan, bertambah/(berkurang) dan persentase 17) Diisi dengan kode dan obyek belanja, jumlah sebelum perubahan, jumlah setelah perubahan, bertambah/(berkurang) dan persentase 18) Diisi dengan kode dan rincian obyek belanja, jumlah sebelum perubahan, jumlah setelah perubahan, bertambah/(berkurang) dan persentase 19) Diisi dengan penjabaran pada rincian obyek belanja, volume, satuan, harga satuan, jumlah sebelum perubahan, jumlah setelah perubahan, bertambah/(berkurang) dan persentase 20) Diisi dengan total belanja sebelum dan setelah perubahan serta total bertambah/(berkurang) dan persentase 21) Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan dan tahun 22) Diisi dengan nama pengguna anggaran 23) Diisi dengan NIP pengguna anggaran 24) Diisi dengan nama pejabat pengelola keuangan daerah 25) Diisi dengan NIP pejabat pengelola keuangan daerah > Struktur APBD, kelompok belanja, jenis belanja, obyek belanja, rincian obyek belanja dan penjabaran yang mengalami perubahan ditandai dengan cara diarsir > Setiap halaman DPPA harus diberikan nomor pada pojok kanan bawah dengan tulisan Halaman... (disesuaikan dengan jumlah halaman) > DPPA yang diusulkan sebanyak dua rangkap dan satu rangkap dibubuhi paraf oleh pejabat/pejabat teknis yang berwenang dari SKPD pada setiap halaman di pojok kanan bawah BUPATI SIKKA, CAP.TTD. YOSEPH ANSAR RERA Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2016 Nomor 7 10