HUBUNGAN MINUMAN ISOTONIK DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL PADA MAHASISWA JPOK UNLAM BANJARBARU

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN NILAI VO 2 MAKS ANTARA SISWA TERLATIH DENGAN SISWA TIDAK TERLATIH

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KLOROFIL TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN DAN PENURUNAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG PASCA OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. statis artinya normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu istirahat dan sehat

BAB I PENDAHULUAN. lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Kation ekstraseluler utama adalah natrium (Na + ), sedangkan kation

Kata kunci : air kelapa, ketahanan otot. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK KONSUMSI AKUADES DAN MINUMAN ISOTONIK TERHADAP FREKUENSI DENYUT NADI PADA PRIA DEWASA SETELAH TES LARI 12 MENIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Muatan positif merupakan hasil pembentukan dari kation dalam larutan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kejadian yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia karena

BAB 1 PENDAHULUAN. ketahanan dan pemulihan kardio-respirasi selama latihan fisik. Hal ini

Pengaruh Pemberian Teh Hitam terhadap VO 2 max dan Pemulihan Denyut Nadi Pasca Melakukan Latihan Treadmill

Pengaruh senam bugar lansia terhadap kebugaran jantung paru di Panti Werdha Bethania Lembean

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Tim Nasional PSSI

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BUAH PISANG

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP INDEKS KEBUGARAN JASMANI DAN KESEIMBANGAN TUBUH PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

Kata kunci: Berjalan santai selama 30 menit, kewaspadaan, laki-laki dewasa muda

NI MADE AYU SRI HARTATIK

PERBEDAAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN SENAM LANSIA MENPORA PADA KELOMPOK LANSIA KEMUNING, BANYUMANIK, SEMARANG

PENGARUH PEMBERIAN PISANG (MUSA PARADISIACA) TERHADAP KELELAHAN OTOT (AEROB DAN ANAEROB) PADA ATLET SEPAK TAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

I. PENDAHULUAN. kesehatan, bahkan pada bungkus rokok-pun sudah diberikan peringatan mengenai

ADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN UNJA

PENGARUH KOPI TERHADAP KELELAHAN OTOT PADA SPRINT 100 METER LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang Masalah. Lari jarak pendek (sprint) adalah lari yang menempuh jarak antara 100

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dihindari. Lanjut usia (lansia) menurut Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE ASTRAND MODIFIKASI IWAN BUDIMAN

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

LEMBAR PERSETUJUAN...

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN. Minuman isotonik atau dikenal juga sebagai sport drink kini banyak dijual

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

BAB IV METODE PENELITIAN

COMPARISON OF MINERAL WATER EFFECT AND ISOTONIC ON ENDURANCE DURING LONG DISTANCE RUNNING ACTIVITY IN 30 MINUTE ON ADULT NON ATHELETE MALE

PENGARUH PERMAINAN SEPAKBOLA EMPAT GAWANG TERHADAP KEBUGARAN KARDIORESPIRASI SISWA PUTRA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TAMBAKREJO KABUPATEN PURWOREJO

SKRIPSI PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN INTERVAL

SKRIPSI PERBEDAAN LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN JUMP TO BOX TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SMA N 1 MANGGIS

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. rancangan one group pre- and post-test design.

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN

PERBEDAAN LATIHAN FISIK DUA DAN EMPAT KALI PER MINGGU TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNJANI ANGKATAN 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK SEDANG TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

PERBEDAAN PENGARUH FREKUENSI LATIHAN SENAM AEROBIK TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DAN BERAT BADAN PADA MEMBERS

Pengaruh Latihan Senam Haji Terhadap Peningkatan Daya Tahan Jantung Paru Pada Calon Jamaah Haji Non Resiko Tinggi

ABSTRAK. Maizar Amatowa Iskandar, 2012 Pembimbing I : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF. Pembimbing II : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes.

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK PEMBERIAN AIR MINERAL DAN AIR ISOTONIK TERHADAP ENDURANCE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan kedokteran

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN FISIK PADA KELOMPOK LANSIA PEREMPUAN DI DESA DAUH PURI KAUH DENPASAR BARAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pretest dan posttest

ABSTRAK. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lamk) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL

PERUBAHAN FISIOLOGIS KARENA LATIHAN FISIK Efek latihan a. Perubahan biokhemis b. Sistem sirkulasi dan respirasi c. Komposisi badan, kadar kholesterol

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. Halaman. repository.unisba.ac.id. viii

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perbandingan Tes Lari 15 Menit Balke dengan Tes Ergometer Sepeda Astrand

BAB I PENDAHULUAN. anaerobik adalah lari cepat jarak pendek, interval training, lari seratus. yard, renang sprint, serta bersepeda cepat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa

BAB I PENDAHULUAN. luang dan menanggulangi keadaan-keadaan mendadak yang tidak. yang berkaitan dengan kesehatan dan yang berkaitan dengan performance.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 2 Form informed consent INFORMED CONSENT

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

EFEK KAFEIN TERHADAP KEJADIAN TREMOR TANGAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN TAHUN 2010.

KONSUMSI PISANG AMBON PADA AKTIVITAS FISIK SUBMAKSIMAL MENINGKATKAN KADAR GLUKOSA DARAH. Alin Anggreni Ginting

PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN

I. PENDAHULUAN. masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American. Diabetes Association (ADA) 2010, diabetes melitus merupakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya jam aktivitas masyarakat serta meningkatnya kesadaran. terhadap makanan dan minuman yang bermanfaat bagi kesehatan yang

FISIOLOGI DAN OLAH RAGA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

Perbedaan Kadar Hemoglobin yang Berolahraga Futsal dan Tidak Berolahraga. Jl. Hariangbangga No.20 Bandung

Transkripsi:

Azizah. dkk. Hubungan Minuman Isotonik dengan HUBUNGAN MINUMAN ISOTONIK DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL PADA MAHASISWA JPOK UNLAM BANJARBARU Azizah 1, Agung Biworo 2, Asnawati 3 1 Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. 2 Bagian Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Lambung Mangkurat. 3 Bagian Fisiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Email Korespondensi : a_zizah@ymail.com ABSTRACT : Maximum oxygen consumption (VO2 max) is the maximum number of individual oxygen that can be used during the exercise and is one of the good measurements of cardiorespiratory fitness. Isotonic drink is one of the drinks that supplies the energy and fluid balance during the exercise. This research aims to determine whether there is a relationship of isotonic drink with maximum oxygen consumption. This research uses quasi experimental pretest and posttest design. The population of this research are the students of JPOK UNLAM Banjarbaru, who were divided into two groups based on before and after giving isotonic drinks. The method of retrieval research subjects is by purposive sampling method, with 33 respondents of the research subjects. The measurement of VO 2 max is conducted by using multistage fitness test. The average value of VO2 max before giving isotonic drinks was 45,05 ml/kg/minute and after giving it became 49,34 ml/kg/minute. The paired t test with confidence level 95% showed significant differences in both of the data with the value of p = 0,000, it can be concluded that isotonic drinks can increase VO2 max. Keywords: isotonic, VO 2 max. ABSTRAK: Konsumsi oksigen maksimal (VO 2 maks) adalah jumlah maksimal oksigen individu yang dapat dipergunakan selama latihan dan merupakan salah satu pengukuran kesegaran kardiorespirasi yang baik. Minuman isotonik merupakan salah satu minuman penyuplai energi dan keseimbangan cairan selama latihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan minuman isotonik dengan konsumsi oksigen maksimal. Penelitian ini adalah quasi eksperimental pretest dan posttest design. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa JPOK UNLAM Banjarbaru. Teknik pengambilan subjek penelitian dengan metode purposive sampling, dengan besar subjek penelitian 33 responden. Pengukuran VO 2 maks dilakukan dengan metode multistage fitness test. Rata-rata nilai VO 2 maks sebelum pemberian dalah 45,05 ml/kg/menit dan sesudah pemberian 49,34 ml/kg/menit. Uji t berpasangan dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada kedua data tersebut dengan nilai p=0,000, dapat diambil kesimpulan bahwa isotonik dapat meningkatkan VO 2 maks. Kata-kata kunci : isotonik, VO 2 maks. 19

Berkala Kedokteran, Vol.11, No.1, Feb 2015: 19-24 PENDAHULUAN Sehat merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Kepentingan kesegaran jasmani dalam pemeliharaan kesehatan tidak diragukan lagi, semakin tinggi tingkat kesehatan maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula. Kesegaran jasmani seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni faktor internal dan eksterna. Faktor internal adalah sesuatu yang sudah terdapat dalam tubuh seseorang yang bersifat menetap misalnya genetik, umur, dan jenis kelamin. Faktor eksternal diantaranya aktifitas fisik, lingkungan dan kebiasaan merokok 1. Daya tahan kardiorespirasi atau kapasitas aerobik merupakan komponen terpenting dari kebugaran jasmani. Seseorang dengan kapasitas aerobik yang baik memiliki jantung yang efisien, paru paru yang efektif, peredaran darah yang baik pula, yang dapat menyuplai otot-otot sehingga yang bersangkutan mampu bekerja terus menerus tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan. Daya tahan jantung paru dapat diukur melalui kadar VO 2 maks yang dicapai, sehingga jika kadar VO 2 maks yang dicapai sesuai target maka dapat memenuhi salah satu syarat kebugaran jasmani 1. Pada aktifitas fisik terjadi peningkatan konsumsi oksigen, peningkatan ini akan mencapai maksimal saat beban kerja. Hal ini berkaitan dengan VO 2 maks 1. VO 2 maks menunjukkan kemampuan sistem kardiorespirasi untuk mengambil, membawa dan menggunakan oksigen untuk performa kerja selama latihan. Pengukuran ini biasanya sebagai salah satu indikator terbaik kebugaran fungsi kardiovaskuler dan daya tahan tubuh seseorang. Orang yang kebugarannya baik mempunyai nilai VO 2 maks yang lebih tinggi dan dapat melakukan aktifitas fisik lebih kuat daripada mereka yang dalam kondisi tidak baik. VO 2 maks dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan seperti gaya hidup, diet, dan latihan 2-5. Sesudah VO 2 maks tercapai, keadaan ini akan ditingkatkan dan dipertahankan dalam waktu singkat dengan metabolisme anaerob pada otot yang melakukan aktifitas. Secara teoritis, VO 2 maks dibatasi oleh cardiac output, kemampuan sistem respirasi untuk membawa oksigen darah, dan kemampuan otot yang menggunakan oksigen. Nilai kebutuhan energi tersebut tergantung intensitas dan durasi latihan. Sumber utama energi ini diperoleh dari oksidasi karbohidrat dan lemak yang dikonsumsi. Dalam banyak penelitian yang dipublikasikan diketahui bahwa suplementasi karbohidrat sebelum dan selama periode latihan, secara umum memberikan efek yang baik bagi perfoma tubuh 6. Minuman isotonik mengandung disakarida (sukrosa) sebagai karbohidrat penyuplai energi selama melakukan aktifitas fisik dan setelah melakukan aktifitas fisik. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi maka akan kehilangan jaringan aktif, kelelahan kronis, dan suplai kerja ke otot kurang 7. Survey pendahuluan yang dilakukan peneliti mendapatkan bahwa di Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (JPOK) Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarbaru dalam kesehariannya lebih menekankan pendidikan jasmani, olahraga, dan 20

Azizah. dkk. Hubungan Minuman Isotonik dengan kesehatan. Di JPOK Unlam dilakukan latihan aktifitas fisik sebanyak 2-3 kali setiap minggunya. Dengan melakukan latihan secara rutin, maka kebugaran jasmani akan lebih baik dan ini berhubungan dengan nilai VO 2 maks seseorang. Berdasar hal tersebut diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan minuman isotonik dan menganalisis hubungan minuman isotonik dengan VO 2 maks pada mahasiswa JPOK Unlam Banjarbaru. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan pre test-post test design untuk mengetahui nilai VO 2 maks yang diukur dengan multistage fitness test. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa JPOK Unlam Banjarbaru tahun 2011-2013. Sampel penelitian adalah mahasiswa JPOK Unlam Banjarbaru tahun 2012-2013 yang telah memenuhi kriteria inklusi dan menandatangani lembaran informed consent. Pemilihan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Besar sampel mengacu pada pendapat Gay dan Diehl bahwa penelitian eksperimental minimal sampel 15 orang untuk tiap kelompok.dengan memperhitungkan sampel yang drop out sebesar 10% (f=0,1), maka ditetapkan jumlah sampel untuk masing-masing kelompok adalah sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan besar sampel di atas, maka dibutuhkan 17 sampel untuk masing-masing kelompok, yaitu kelompok perlakuan yang diberikan minuman isotonik dan kelompok kontrol yang diberikan air mineral biasa. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa JPOK Unlam Banjarbaru yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini berupa lembar informed consent, data identitas diri dan pengukuran VO 2 maks. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah minuman isotonik. Variabel terikat pada penelitian ini yaitu nilai VO 2 maks. Variabel pengganggu dalam penelitian ini adalah penyakit saluran cerna, pernafasan dan sirkulasi untuk menghindari pengaruhnya terhadap konsumsi oksigen maksimal, dilakukan anamnesis tentang riwayat kesehatan subyek penelitian. Minuman suplemen energi minimal 1 minggu sebelum latihan subyek penelitian tidak mengomsumsi minuman karbonasi, minuman suplemen energi, dan minuman mengandung kafein. Kebiasaan merokok untuk mengatasi dipilih sampel yang tidak merokok secara aktif berdasarkan hasil kuesioner penelitian untuk menghindari pengaruhnya terhadap kapasitas oksigen maksimal. Prosedur Penelitian ini adalah : permohonan ijin penelitian, survei pendahuluan, menjelaskan tujuan penenlitian dan pemberian informed consent, pengisian data identitas diri dan analisis data. Data yang diperoleh kemudian, untuk menilai hubungan minuman isotonik dengan konsumsi oksigen maksimal pada mahasiswa JPOK UNLAM Banjarbaru dengan melakukan analisis uji T berpasangan dengan tingkat kepercayaan 95%. Namun jika hasil statistik tidak memenuhi syarat untuk dilakukan uji t berpasangan, maka data akan 21

Berkala Kedokteran, Vol.11, No.1, Feb 2015: 19-24 ditransformasi dengan uji alternatif uji wilcoxon. HASIL DAN PEMBAHASAN Telah dilakukan penelitian untuk menilai hubungan minuman isotonik dengan konsumsi oksigen maksimal, didapatkan nilai rata-rata konsumsi oksigen maksimal pada 33 responden mahasiswa JPOK UNLAM Banjarbaru sebelum pemberian dan sesudah pemberian minuman isotonik. Pada penelitian ini nilai rata-rata VO 2 maks terlihat lebih tinggi sesudah pemberian minuman isotonik. Nilai VO 2 maks sebelum pemberian yaitu 45,05 ml/kg/menit berada pada kategori baik. Setelah pemberian nilai VO 2 maks yaitu 49,34 ml/kg/menit berada pada kategori baik sekali. Dengan demikian minuman isotonik berefek untuk meningkatkan VO 2 maks dimana tingkat kategori baik menjadi baik sekali. Namun untuk menyatakan peningkatan ini bermakna masih diperlukan analisa dengan uji statistik. Normalitas data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan melakukan uji normalitas Shapiro- Wilk (sampel<50). Hasil uji normalitas diperoleh nilai p=0,077 untuk data pretest dan p=0,363 untuk data postest. Kedua uji normalitas tersebut menghasilkan nilai p>0,05 yang berarti kedua data di atas berdistribusi normal. Setelah data tersebut diketahui terdistribusi normal, maka dilanjutkan melakukan uji t berpasangan untuk mengetahui hubungan di antara kedua tersebut. Hasil uji t-test berpasangan menghasilkan nilai p=0,000 (<0,05) yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara nilai VO 2 maks sebelum dan sesudah pemberian isotonik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa isotonik berpengaruh terhadap peningkatan VO 2 maks. Minuman isotonik mengandung karbohidrat (monosakarida, disakarida), natrium, dan magnesium. Tiga hal ini berperan untuk pengaturan enzim, kontraksi otot, serta keseimbangan asam basa 7. Pada pemberian isotonik ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan cairan dan energi selama latihan. Penyerapan dari minuman isotonik lebih cepat karena mirip dengan cairan tubuh, dibandingkan dengan minuman mineral yang lambat penyerapannya karena bersifat hipotonik 7. Tingkat osmolaritas pada cairan isotonik lebih tinggi dan terdiri dari elektrolitelektrolit untuk membantu proses pertahanan tubuh dan rehidrasi cairan sehingga proses selama aktifitas fisik berfungsi dengan baik. Selain itu, ketahanan tubuh juga meningkat karena karbohidrat yang terkandung pada minuman isotonik yang akan berpengaruh pada peningkatan VO 2 maks 7. Natrium yang dikandung dalam minuman isotonik berperan sebagai kation utama di dalam cairan ekstraselular dan paling berperan dalam mengatur keseimbangan cairan, serta berfungsi juga untuk mengatur ph darah, dan tekanan osmosis. Natrium dapat bergerak cepat antara ruang intravaskular dan interstitial baik ke dalam sel atau diluar sel. Kandungan magnesium yang terdapat pada minuman isotonik juga berfungsi sebagai penyuplai energi dan ketahanan tubuh selama aktifitas fisik 8. Dengan demikian, minuman isotonik berpengaruh terhadap VO 2 maks 22

Azizah. dkk. Hubungan Minuman Isotonik dengan karena keseimbangan cairan pada latihan atau aktifitas fisik merupakan hal yang penting untuk mengoptimalkan fungsi kardiovaskular 9. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Sendjaja pada tahun 2008 yang menyebutkan tentang pengaruh pemberian cairan isotonik terhadap keseimbangan cairan dan elektrolit, kelelahan, serta pemulihan pada olahragawan atlet lari jarak menengah dan jauh pada pria DKI Jakarta. Sendjaja menyatakan bahwa pemberian cairan isotonik secara bermakna lebih baik dalam menjaga keseimbangan cairan dan ketahanan fisik pada saat beraktifitas. Waktu terjadinya kelelahan berbeda secara bermakna antara kelompok isotonik dan air, kelompok air lebih cepat dalam proses kelelahan dibanding kelompok isotonik, dan kadar glukosa darah lebih baik pada kelompok isotonik daripada kelompok air, baik saat aktifitas fisik maupun saat pemulihan. Kesimpulannya, bahwa pemberian cairan isotonik selama beraktifitas fisik atau berolahraga, masa pemulihan dapat menjaga keseimbangan cairan, meningkatkan daya tahan, mempertahankan kadar glukosa aktifitas dan pemulihan kelelahan lebih baik daripada air 8. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari cairan. Air dan elektrolit yang terkandung di dalam cairan tubuh sangat diperlukan untuk efektivitas saraf dan otot. Cairan memelihara keseimbangan proses metabolisme tubuh pada aktifitas fisik yang berpotensi untuk meningkatkan frekuensi denyut nadi dan mempunyai beban aktifitas yang tinggi. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi aktifitas tubuh maka semakin tinggi peningkatan aliran darah untuk mensuplai oksigen ke otot sehingga jantung berkontraksi lebih cepat dan kuat untuk mengoptimalkan fungsi kardiovaskular yang erat kaitannya dengan VO 2 maks 9. Sesuai dengan teori presentasi yang menyatakan bahwa konsumsi oksigen maksimal tidak hanya ditentukan oleh pemanfaatan oksigen tetapi juga oleh kemampuan sistem kardiovaskular untuk mengirimkan oksigen ke jaringan aktif. Teori ini menunjukkan peningkatan volume darah, curah jantung, dan perfusi darah akan meningkatkan VO 2 maks seseorang berbeda 25-50 % 10. Ada dua faktor utama yang mempengaruhi perubahan volume darah yaitu sirkulasi darah dan hambatan tekanan darah dan pada saat berolahraga terjadi pengeluaran keringat yang berlebih sehingga meningkatkan osmolalitas plasma dan kepadatan volume darah, peningkatan denyut nadi dan tekanan darah 9. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan diantaranya aktivitas subjek sebelum pengukuran VO 2 maks tidak dapat diketahui dan salah satu subjek penelitian berhalangan hadir sehingga tidak dapat diambil data pada penelitian ke dua. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan nilai rata-rata konsumsi oksigen maksimal sebelum pemberian minuman isotonik adalah 45,05 ml/kg/menit dan pada nilai rata-rata konsumsi oksigen maksimal sesudah pemberian minuman isotonik adalah 49,34 ml/kg/menit dan berdasarkan uji analisis kedua data tersebut 23

Berkala Kedokteran, Vol.11, No.1, Feb 2015: 19-24 memiliki perbedaan yang bermakna sehingga minuman isotonik dapat meningkatkan nilai (VO 2 maks) pada sejumlah mahasiswa JPOK Unlam Banjarbaru. Perlu penelitian lebih lanjut, pada pemberian dosis, frekuensi pemberian dan keteraturan penggunaan minuman isotonik dalam berolahraga terhadap peningkatan konsumsi oksigen maksimal. DAFTAR PUSTAKA 1. Guyton dan Hall. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Terjemahan oleh Setiawan I. Jakarta: EGC, 1997. 2. Cengiz A, Robert AR, Ian K. Prediction of VO 2 max from an individualized submaximal cycle ergometer protocol. JEP online 2008;11: 3. 3. Patton H. Textbook of physiology. Philadelpia: WB Saunders Company, 2001. 4. Mackenzie B. VO 2 max 2008; (online), (http:// www.brianmac.demon.co.uk/vo 2 max.htm, diakses 16 april 2010. 7. Hidajah N. Kandungan natrium 2% dan 5% dalam minuman isotonik memperpendek waktu pemulihan. Tesis. Denpasar: Universitas Udayana, 2011. 8. Sendjaja R. Menilai Pengaruh pemberian cairan isotonik terhadap keseimbangan cairan dan elektrolit, kelelahan, serta pemulihan pada olahragawan: studi pada atlet lari jarak menengah dan jauh pria DKI Jakarta. Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia, 2004 9. Krisnawati D, Fatimah S, Kartini A. Efek Cairan Rehidrasi terhadap Denyut Nadi, Tekanan Darah dan Lama Periode Pemulihan. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. 2011; 2: 2088-6802. 10. Anonymous.VO 2 maks, aerobic power and maksimal oxygen uptake. (online), (http://www.sport-fitnessadvisor.com), diakses 25 Juni 2010. 5. Huldani. Pengaruh status gizi terhadap konsumsi oksigen maksimal (VO 2 maks) pada siswa pondok pesantren darul hijrah. Cermin dunia Kedokteran, 2012; 39(3): 194-195. 6. Keenan K. Ilmu kimia universitas. Jakarta: Erlangga, 1993. 24