BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR TAHUN TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI DANA BERGULIR PEMERINTAH KOTA MEDAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI POLEWALI MANDAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 69 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor

LAMPIRAN XI PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 29 TAHUN 2014 TANGGAL : 27 OKTOBER 2014 KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 10 AKUNTANSI DANA BERGULIR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB VI KEBIJAKAN AKUNTANSI PIUTANG

BUPATI JAYAPURA PROVINSI PAPUA

BUPATI LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 14 TAHUN 2013 T E N T A N G

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2011 ' I TENTANG

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 11 AKUNTANSI PIUTANG

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

PROVINSI JAWA TENGAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69/PMK.06/2014 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No tentang Kebijakan Akuntansi Piutang Penerimaan Negara Bukan Pajak atas Informasi Cuaca untuk Penerbangan pada Badan Meteorologi, Klima

-3- BAB I KETENTUAN UMUM

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KOTA BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 4 TAHUN 2014 T E N T A N G

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2014

TENTANG BUPATI PATI,

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA PASURUAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PADA PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG :

KEBIJAKAN AKUNTANSI INVESTASI

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 9

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERTANGGUNG JAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

bersih yang dapat direalisasikan {net realizable value) diperlukan penyesuaian nilai piutang melalui penyisihan piutang tidak tertagih;

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PIUTANG PEMERINTAH DAERAH

BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2008 SERI A PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 11 TAHUN 2013 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN,

B U P A T I B A L A N G A N

BUPATI SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 9 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 12 SERI A

AKUNTANSI PENDAPATAN DAN PIUTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR : 03 TAHUN 2013

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN RETRIBUSI DAERAH

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

- 2 - LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2010 NOMOR 16

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

Transkripsi:

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 76 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang:a. bahwa dalam rangka optimalisasi penerapan kebijakan akuntansi Pemerintah Kabupaten Trenggalek maka Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 76 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Trenggalek perlu dilakukan penyempurnaan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 76 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Trenggalek; Mengingat :1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

- 2-2730); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik

- 3 - Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5589); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4488) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4652); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11. Peraturan pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5219); 13. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 155, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5334); 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan

- 4 - Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1425); 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32); 17. Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 22 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Trenggalek (Lembaran Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2011 Nomor 1 Seri D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Trengggalek Nomor 22 Tahun 2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 Nomor 5 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 31); 18. Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 Nomor 12 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 39); 19. Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 3 Tahun 2010 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Trenggalek (Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2010 Nomor 3 Seri A) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 58 Tahun 2012 (Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2012 Nomor 29); 20. Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 38 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Trenggalek (Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 Nomor 38); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 76 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK.

- 5 - Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 76 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Trenggalek (Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2009 Nomor 330) diubah sebagai berikut: 1. Ketentuan angka 47 paragraf penjelasan Piutang Lain-lain dalam Lampiran B.IX ditambah 2 (dua) huruf yakni huruf g) dan huruf h) sehingga angka 47 berbunyi sebagai berikut: 47. Piutang lain-lain terdiri dari: a) Piutang Bagian Lancar Penjualan Angsuran; b) Piutang Ganti Rugi atas Kekayaan Daerah; c) Piutang Hasil Penjualan Barang Milik Daerah; d) Piutang Dividen; e) Piutang Bagi Hasil Laba Usaha Perusahaan Daerah; f) Piutang Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum; g) Piutang Bagi Hasil Laba Penyertaan; dan h) Piutang Bunga Pinjaman Dana Bergulir. 2. Diantara paragraf penjelasan Piutang Lain-lain dan paragraf penjelasan Persediaan disisipkan 1 (satu) paragraf penjelasan yakni paragraf penjelasan Metode Penyisihan Piutang Pinjaman Dana Bergulir dan diantara angka 47 dan angka 48 disisipkan 11 (sebelas) angka yakni angka 47A sampai dengan angka 47K sehingga berbunyi sebagai berikut: Metode Penyisihan Piutang Bunga Pinjaman Dana Bergulir 47A. Metode penyisihan piutang bunga pinjaman dana bergulir mengatur kebijakan mengenai penyisihan piutang bunga pinjaman dana bergulir sebagai dasar perhitungan nilai bersih (net realizable value) yang dapat direalisasikan dalam pengakuan piutang. 47B. Pengukuran piutang yang berasal dari perikatan pemberian pinjaman dinilai dengan jumlah yang dikeluarkan dan/atau apabila berupa barang/jasa harus dinilai dengan nilai wajar pada tanggal pelaporan atas barang/jasa tersebut.

- 6 - Apabila dalam naskah perjanjian pinjaman diatur mengenai kewajiban bunga, denda, commitment fee dan atau biaya-biaya pinjaman lainnya, maka pada akhir periode pelaporan harus diakui adanya bunga, denda, commitment fee dan/atau biaya lainnya pada periode berjalan yang terutang (belum dibayar) pada akhir periode pelaporan. 47C. Piutang bunga pinjaman dana bergulir merupakan bunga pinjaman yang dibebankan kepada debitur atas pinjaman dana bergulir sesuai masa jatuh temponya. 47C. Piutang bunga pinjaman dana bergulir disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value) yaitu selisih antara nilai nominal piutang dengan penyisihan piutang. 47D. Kualitas piutang dikelompokkan menjadi 4 (empat) dengan klasifikasi sebagai berikut: a. kualitas piutang lancar, apabila belum dilakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh tempo yang ditetapkan atau kurang dari 1 (satu) tahun; b. kualitas piutang kurang lancar, apabila umur piutang 1 s/d 2 tahun; c. kualitas piutang diragukan, apabila umur piutang 2 s/d 3 tahun; dan d. kualitas piutang macet, apabila umur piutang lebih dari 3 tahun s/d 5 tahun. 47E. Kebijakan penggolongan kualitas piutang menurut jenis/obyek piutang, umur dan tingkat kolektibilitasnya adalah sebagai berikut: No Uraian Prosentase Penyisihan Piutang Tak Tertagih 0 s/d 1 th 1 s/d 2 th 2 s/d 3 th >3 s/d 5 th > 5 th Piutang Kurang Lancar Diragukan Macet Macet Lain-lain Lancar 47F. Penyisihan piutang bunga pinjaman dana bergulir diperhitungkan dan dibukukan dengan periode yang sama timbulnya piutang sehingga dapat menggambarkan nilai piutang yang betul-betul diharapkan dapat ditagih.

- 7-47G. Penyisihan piutang bunga pinjaman dana bergulir tidak tertagih dilakukan dengan berdasarkan pengelompokan piutang, umur piutang (aging schedule) dan tingkat kolektibilitasnya. 47H. Kebijakan perhitungan persentase penyisihan piutang bunga pinjaman dana bergulir tidak tertagih pada Pemerintah Kabupaten Trenggalek adalah sebagai berikut: Prosentase Penyisihan Piutang Tak Tertagih No Uraian 0 s/d 1 th 1 s/d 2 th 2 s/d 3 th >3 s/d 5 th > 5 th Piutang Lain-lain 0% 10% 30% 60% 100% 47I. Sebagai contoh perhitungan penyisihan piutang bunga pinjaman dana bergulir tidak tertagih sesuai kebijakan tersebut diatas adalah sebagai berikut: Daftar Umur Piutang dan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Per 31 Desember 20xx Prosentase Penyisihan Piutang Tak Tertagih No Uraian 0 s/d 1 th 1 s/d 2 th 2 s/d 3 th >3 s/d 5 th Jumlah I Piutang : a. Piutang Bunga KUM 45.000 100.000 50.000 5.000 200.000 b. Piutang Bunga Non 50.000 60.000 40.000 20.000 170.000 PMUM Jml. Piutang 95.000 160.000 90.000 25.000 370.000 II Penyisihan Piutang 0% 10% 30% 60 % a. Piutang Bunga KUM 0 10.000 30.000 3.000 43.000 b Piutang Non PMUM 0 18.000 15.000 12.000 45.000 Jml.Penyisihan Piutang 0 28.000 45.000 15.000 88.000 Rincian Perhitungan Penyisihan Piutang Tahun 20xx No Jenis Piutang Saldo 31 Des Penyisihan Saldo 31 Des 2011 2013 sebelum Piutang Setelah Penyisihan Penyisihan (Rp) (Rp) (Rp) I Piutang Lain-lain a. Piutang bunga KUM 200.000 43.000 157.000 b. Piutang bunga Non PMUM 170.000 45.000 125.000 Jumlah 370.000 88.000 282.000

- 8-47J. Penyajian penyisihan piutang bunga pinjaman dana bergulir yang tercantum dalam neraca merupakan unsur pengurang dari piutang yang bersangkutan atau dengan kata lain jumlah penyisihan piutang disajikan sebagai pengurang dari akun piutang (contra account). 47K. Sebagai contoh penyajian penyisihan piutang bunga pinjaman dana bergulir adalah sebagai berikut: Neraca Per 31 Desember 20xx ASET KEWAJIBAN Aset Lancar Kewajiban Jangka Pendek xxx Piutang lain-lain 370.000 Penyisihan piutang (88.000) tdk tertagih Jml.Piutang Netto 282.000 (NRV) Aset lainnya EKUITAS Tagihan Kemitraan Xxx Ekuitas Dana Lancar Tagihan Sewa Xxx Cadangan Piutang 282.000 3. Diantara paragraf penjelasan Investasi Non Permanen dan paragraf penjelasan Pengukuran Investasi Non Permanen disisipkan 1 (satu) paragraf penjelasan yakni paragraf penjelasan Metode Penyisihan Investasi Non Permanen dan diantara angka 83 dan angka 84 disisipkan 18 (delapan belas) angka yakni angka 83A sampai dengan angka 83R sehingga berbunyi sebagai berikut: Metode Penyisihan Investasi Non Permanen 83A. Dana bergulir disajikan dalam neraca sebagai investasi jangka panjang investasi non permanen. 83B. Dana bergulir merupakan pemberian pinjaman (kredit) dalam bentuk Pinjaman Modal Usaha Masyarakat (PMUM), Non Pinjaman Modal Usaha Masyarakat (Non PMUM) dan Kredit Usaha Masyarakat (KUM) dianggarkan melalui APBD pada rekening pengeluaran pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat guna

- 9 - membantu meningkatkan usaha kelompok dengan jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) tahun dengan masa angsuran sesuai dengan perjanjian kredit yang telah disepakati. 83C. Dana bergulir yang tercatat dalam neraca harus terjaga nilainya sama dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value). 83D. Untuk menyajikan dana bergulir sesuai nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value), maka secara periodik dilakukan penyesuaian dengan membentuk penyisihan dana bergulir tidak tertagih berdasarkan penggolongan kualitas dana bergulir. 83E. Penyajian nilai dana bergulir dalam neraca berdasarkan nilai yang dapat direalisasikan dilaksanakan dengan mengurangkan perkiraan dana bergulir diragukan tertagih dari dana bergulir yang dicatat sebesar harga perolehan. Dana bergulir diragukan tertagih merupakan jumlah dana bergulir yang tidak dapat tertagih dan dana bergulir yang diragukan tertagih. 83F. Penjelasan atas penyajian nilai dana bergulir tidak tertagih akan dicantumkan pada laporan keuangan pada catatan atas laporan keuangan selama piutang pokok masih tercantum atau belum dihapus sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 83G. Kualitas dana bergulir adalah tingkat ketertagihan dana bergulir yang diukur berdasarkan kepatuhan membayar dan/atau kemampuan membayar kewajiban oleh debitur. 83H. Debitur adalah nasabah perorangan, perusahaan atau badan yang memperoleh satu atau lebih fasilitas penyediaan dana. 83I. Kualitas dana bergulir digolongkan dalam 4 (empat) kategori yaitu: lancar, kurang lancar, diragukan dan macet dengan ketentuan sebagai berikut: a. kategori lancar: 1) tidak terdapat tunggakan pokok dan/atau

- 10 - bunga; atau 2) terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga tidak lebih dari 3 (tiga) kali angsuran dan kredit belum jatuh tempo. b. kategori kurang lancar: 1) terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga lebih dari 3 (tiga) kali angsuran tetapi tidak lebih dari 6 (enam) kali angsuran; dan/atau 2) kredit telah jatuh tempo tidak lebih dari 1 (satu) bulan. c. kategori diragukan: 1) terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga lebih dari 6 (enam) kali angsuran tetapi tidak lebih dari 12 (dua belas) kali angsuran; dan/atau 2) kredit telah jatuh tempo lebih dari 1 (satu) bulan tetapi tidak lebih dari 2 (dua) bulan. d. kategori macet: 1) terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga lebih dari 12 (dua belas) kali angsuran; 2) kredit telah jatuh tempo lebih dari 2 (dua) bulan; 3) kredit telah diserahkan kepada Badan Urusan Piutang Negara (BUPN); 4) kredit telah diajukan penggantian ganti rugi kepada perusahaan asuransi; dan e. daftar nama debitur hasil evaluasi yang masuk dalam kategori a sampai dengan kategori d ditetapkan dengan Keputusan Bupati berdasarkan hasil evaluasi SKPD Pengelola. 83J. Penyisihan dana bergulir tidak tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun dana bergulir berdasarkan penggolongan kualitas dana bergulir. 83K. Penyisihan dana bergulir yang kemungkinan tidak tertagih diprediksi berdasarkan pengalaman masa lalu dengan melakukan analisis terhadap saldo-saldo

- 11 - investasi non permanen dana bergulir yang masih beredar (outstanding). 83L. Penyisihan dana bergulir tidak tertagih diperhitungkan dan dibukukan dalam periode yang sama dengan periode timbulnya dana bergulir. 83M. Besarnya persentase penyisihan dana bergulir yang tidak tertagih didasarkan pada jatuh tempo, upaya penagihan yang dilakukan dan kemungkinan tertagih dana bergulir di masing-masing pihak penerima dana bergulir dimaksud yang ditetapkan sebagai berikut: a. kategori lancar: Nilai penyisihannya ditentukan sebesar 0,5% (lima persen); b. kategori kurang lancar: Nilai penyisihannya ditentukan sebesar 10% (sepuluh persen); c. kategori diragukan: Nilai penyisihannya ditentukan sebesar 50% (lima puluh persen); d. kategori macet: Nilai penyisihannya ditentukan sebesar 100% (seratus persen). 83N. Jika sampai dengan batas waktu yang ditentukan kelompok tidak bisa memenuhi kewajibannya, maka jaminan akan di ambil oleh SKPD Pengelola untuk diproses sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. 83O. Penyisihan dana bergulir yang tidak tertagih bukan merupakan penghapusan/pembebasan dana bergulir, tetapi merupakan koreksi agar nilai dana bergulir dapat disajikan dalam neraca sesuai dengan nilai yang diharapkan dapat tertagih. 83P. Penetapan penyisihan dana bergulir tidak tertagih berlaku untuk pokok dana bergulir 83Q. Dalam keadaan belum ada peraturan yang berkaitan dengan sistem dan prosedur penghapusan piutang, maka pelaksanaan penghapusan piutang dana

- 12 - bergulir berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Negara/Daerah, beserta perubahan atas Peraturan Pemerintah tersebut jika ada. 83R. Disamping mencantumkan pengeluaran dana bergulir sebagai pengeluaran pembiayaan di laporan realisasi anggaran, laporan arus kas, dan dana bergulir di neraca, perlu diungkapkan informasi lain dalam Catatn atas Laporan Keuangan (CALK), antara lain: a. dasar penilaian dana bergulir; b. jumlah dana bergulir yang tidak tertagih dan penyebabnya; c. besarnya suku bunga yang dikenakan; d. saldo awal dana bergulir, penambahan/pengurangan dana bergulir, dan saldo akhir dana bergulir; dan e. informasi tentang jatuh tempo dana bergulir berdasarkan umur dana bergulir.

- 13 - Pasal II Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Trenggalek. Ditetapkan di Trenggalek pada tanggal 11 Desember 2014 Diundangkan di Trenggalek pada tanggal 11 Desember 2014 BUPATI TRENGGALEK, TTD MULYADI WR SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK, TTD ALI MUSTOFA BERITA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 NOMOR 65 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM, ttd ANIK SUWARNI Nip. 19650919 199602 2 001