Lampiran 1 : Prosedur Pembuatan Ekstraksi. Prosedur pembuatan ekstrak etanol cabai rawit :

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Pembuatan Ekstrak Cabai Rawit

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 345/Kpts/SR.120/9/2005 TENTANG PELEPASAN CABAI RAWIT HIBRIDA DEWATA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Lampiran 1 Perhitungan konsentrasi Perhitungan temephos 1 ppm

Lampiran 1 : Perhitungan Dosis

Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.

Lampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010).

Lampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS)

Perhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia)

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

Pembuatan Ekstrak Menggunakan Pelarut Organik

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

Lampiran Universitas Kristen Maranatha

Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih

KONVERSI DOSIS. Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram. Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989)

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

LAMPIRAN 1. Perhitungan Dosis. x 60 gr = 0,6539 gr

PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke)

Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 182/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA ONTARIO 145 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

= 0,5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 100 ml akuades.

Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif

Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan

Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung. Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal

LAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN. A. Persiapan Hewan Coba

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol)

Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP)

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 80/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN CABE BESAR HIBRIDA DEWARENGKU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 175/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA PURWO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 222/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA KY KERITING SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI

LAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 13/Kpts/SR. 120/1/2007 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA HOT GEISHA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 376/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG

LAMPIRAN. Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 363/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA FANTASTIC SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 12/Kpts/SR. 120/1/2007 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA INDO HOT SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun

Lampiran 1. Surat Ethical clearance

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 126/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA EQUATOR SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 364/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA KRANTI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Pembuatan Infusa Kulit Batang Angsana : Dosis Loperamid

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 163/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA HOT BEAUTY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1 dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Lampiran 1. Ethical Clearanc

LAMPIRAN 1. Prosedur Kerja

LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)

Lampiran 1. Kode etik penelitian

Lampiran 1. Perhitungan Dosis Phenylephrine. Phenylephrine dosis mencit 25 gr. = 0,5 x 0,14. = 0,07 mg / 25 gram mencit

LAMPIRAN 1 FIKSASI JARINGAN

Lampiran 1 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi dan sesudah Perlakuan

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur prosedur kerja

Lampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.)

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 500/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA SARI TANI 555 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Lampiran 1 PERHITUNGAN DOSIS. Dosis mencit: 1,4x0,14(konversi dari tikus ke mencit 20 g)= 0,196 mg BB rata-rata Mencit : 26 gram

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK

Lampiran 1. Hasil Skrining Fitokimia Kecombrang (Etlingera elatior Jack R. M. Sm) tanin dan triterpenoid/steroid, dapat dilihat pada Tabel 1.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap

Lampiran 1 Data Hasil Penelitian Tabel Persen Degranulasi Mastosit Mencit Jantan

Lampiran 1. Penghitungan Dosis Ekstrak dan Fraksi Teripang Phyllophorus sp.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 501//Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA JAWARA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Tabel. Pengamatan Jumlah Mortalitas Larva Instar III Plutella xylostella Hama yang diinfeksikan. Persentase Mortalitas (%)Pengamatan ke-

LAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01.

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Jenis Pupuk o B1 B2 B3 B4

Lampiran 4. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 HST

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN NILAI GIZI BAHAN MAKANAN

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 GAMBAR PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan. Dosis Pupuk Ureaa tanaman tomat 125 kg/ha. Perhitungan kebutuhan pupuk per tanaman sebagai berikut:

LAMPIRAN A PERHITUNGAN BERAT. 1. Piroksikam = mol x BM = 0,015 mol x 331,5 = 4,9725 gram

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 165/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING NORTH RED STAR SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Lampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian C3 B1 C1 D2 A2 E2 B3 C2 E3 B2 D3 A1. Keterangan:

Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding

Dosis 1 : 0,02g/0,25cc aquadestper ekor mencit 1 dosis manusia Dosis 2 : 0,02 g x 5 = 0,1 g/0,25 cc aquadest per ekor mencit 5 dosis

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding. x = g/kgbb/hr

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan

LAMPIRAN 1. Prosedur Kerja

Lampiran 1. Data Iklim Kabupaten Bima

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 470/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TERONG PANJANG HIBRIDA RAOS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

Lampiran 2. Metode Analisa Kimiawi. 2.1 Uji Kadar Air 35

LAMPIRAN A PERHITUNGAN PROSENTASE HASIL. Piroksikam + O-benzoil O-(benzoil)piroksikam M : 0,010 mol 0,017 mol - B : 0,010 mol 0,010 mol 0,010 mol

Senyawa Pembanding Parasetamol Dosis 50 mg/kgbb

Transkripsi:

Lampiran 1 : Prosedur Pembuatan Ekstraksi Prosedur pembuatan ekstrak etanol cabai rawit : Simplisia yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cabai rawit yang diperoleh dari Ciwidey. Cabai rawit yang didapat diseleksi, dipilih dengan kematangan yang sama, tidak ada yang busuk dan tangkainya dibuang. Cabai rawit yang sudah diseleksi, ditimbang berat basahnya kemudian diperoleh 1 kg Cabai rawit. 1 kg Cabai rawit ini dikeringkan dengan oven dan diperoleh 75 gram bubuk kering Cabai rawit. Cabai rawit yang sudah kering diblender dengan blender listrik hingga derajat kehalusan tertentu. 75 gram bubuk kering Cabai rawit yang digunakan untuk penelitian ini diekstraksi menggunakan pelarut etanol 95% dengan cara dipanaskan sampai mendidih selama 1 jam. Disaring dengan menggunakan Whatmann No 1. Filtrat dipekatkan dengan evaporator, sehingga diperoleh ekstrak kental Cabai rawit seberat 25 gram. Ekstrak disimpan dalam botol pada suhu ruangan. 40

Lampiran 2 : Pehitungan Dosis Ekstrak Etanol Cabai Rawit Pehitungan dosis ekstrak etanol cabai rawit (EECR) : Penelitian ini menggunakan dosis EECR 3.6 %, 7.2 %, 14.4 % dan 28.8 % dalam 100 ml CMC 1%. Pembuatan dosis EECR 28.8 % : 28800 mg EECR dalam 1000 ml CMC 1% 2880 mg EECR dalam 100 ml CMC 1% 5760 mg EECR dalam 200 ml CMC 1% 5,76 gram EECR dalam 200 ml CMC 1% Pembuatan dosis EECR 14.4 % : Hasil 200 ml 100 ml EECR 28.8 % + 100 ml EECR 28.8 % Kemudian 100 ml EECR 28.8 % + 100 ml CMC 1% Pembuatan dosis EECR 7.2 % : Hasil 200 ml 100 ml EECR 14.4 % + 100 ml EECR 14.4 % Kemudian 100 ml EECR 14.4 % + 100 ml CMC 1% Pembuatan dosis EECR 3.6 % : Hasil 200 ml 100 ml EECR 7.2 % + 100 ml EECR 7.2 % Kemudian 100 ml EECR 7,2 % + 100 ml CMC 1% Hasil 200 ml 100 ml EECR 3.6 % + 100 ml EECR 3.6 % 41

Lampiran 3 : Perhitungan Dosis Temephos Perhitungan dosis Temephos (Abate 0.01%) : Abate sebanyak 10 gram digunakan untuk 100 liter air. Berarti : 10 gram Abate untuk 100 L air 0,1 gram Abate untuk 1 L air 0,01 gram Abate untuk 100 ml air Dosis Abate 0.01% yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,01 gram Abate dilarutkan dalam 100 ml air. 42

Lampiran 4 : Pembuatan Suspensi CMC Pembuatan suspensi CMC 1% : Untuk membuat suspensi CMC 1% diperlukan serbuk CMC sebanyak 1 gram dilarutkan dalam 100 ml air. Dalam penelitian ini diperlukan suspensi CMC 1% sebanyak 1 liter. Panaskan 1 liter air hingga mendidih. Masukan air panas ke dalam sebuah wadah tahan panas. Kemudian masukan serbuk CMC sebanyak 10 gram ke dalam air panas. Serbuk CMC digerus sampai larut dalam air panas. Diamkan suspensi selama 24 jam. Setelah 24 jam, suspensi CMC 1% dapat digunakan. 43

Lampiran 5 : Varietas Cabai Rawit LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 343/Kpts/TP.240/6/2003 Tanggal : 23 Juni 2003 DESKRIPSI CABE RAWIT VARIETAS KATHUR Asal tanaman : Blitar Golongan : berseri bebas Tinggi tanaman : 60 70 cm Umur tanaman : - mulai ber bunga 25 30 hari - mulai panen 60 hari Bentuk kanopi : kompak Warna batang : hijau Ukuran daun : panjang 7 7,5 cm, lebar 3 3,5 cm Warna daun : bagian atas hijau dan bagian bawah hijau muda Warna kelopak bunga : hijau tua Warna tangkai bunga : hijau Warna mahkota bunga : putih Warna kotak sari : ungu Jumlah kotak sari : 5 Warna kepala putik : putih kekuningan Jumlah helai mahkota : 5 Bentuk buah : kerucut Kulit buah : halus Tebal kulit buah : 0,08 cm Warna buah muda : hijau Warna buah matang : merah tua Ukuran buah : panjang 3,5 4 cm, diameter 0,7 0,8 cm Rasa buah : pedas 44

Berat buah per tanaman Produksi Keterangan Pengusul/peneliti : 0,5 0,8 kg : 12,0 13,5 ton buah segar per hektar : cocok untuk daratan rendah sampai tinggi (5 600 m di atas permukaan laut) : U.D. RIDWAN TANI Blitar/Sartono, Lirik Darni, Pujianto, Susiyati, Hari Mularsono. 45

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 345/Kpts/SR.120/9/2005 TANGGAL: 14 September 2005 DESKRIPSI CABAI RAWIT HIBRIDA VARIETAS DEWATA Asal Silsilah Golongan varietas Tinggi tanaman Umur mulai berbunga Umur mulai panen Kerapatan kanopi Warna batang Bentuk daun Tepi daun Ujung daun Permukaan daun Ukuran daun Warna daun Warna kelopak bunga Warna tangkai bunga Warna mahkota bunga Jumlah helai mahkota Warna kotaksari Jumlah kotaksari Warna kepala putik Bentuk buah Ukuran buah Permukaan kulit buah Tebal kulit buah : PT. East West Seed Indonesia : 3045 (F) x 3045 (M) : hibrida silang tunggal : ± 50 cm : 35 hari setelah tanam : 65 panen hari setelah tanam : kompak : hijau : oval : rata/tidak bergerigi : lancip : rata/tidak bergelombang : panjang ± 4,5 cm; lebar ± 2,0 cm : hijau : hijau : hijau : putih : 5 6 helai : biru keunguan : 5 6 cm : kuning : bulat panjang : panjang ± 4,6 cm; diameter ± 0,8 cm : halus mengkilap : ± 1 mm 46

Warna buah muda Warna buah tua Jumlah buah per pohon Berat per buah Berat buah per tanaman Berat 1.000 biji Rasa buah Hasil Keterangan Pengusul / Peneliti : putih : oranye-merah : ± 389 buah : ± 1,8 g : ± 700 g : 4,8 5,2 g : pedas : ± 14,0 ton/ha : beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai tinggi dengan ketinggian 10 1.300 m dpl : Asep Herpenas (PT. East West Seed Indonesia). 47

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 346/Kpts/SR.120/9/2005 TANGGAL: 14 September 2005 DESKRIPSI CABAI RAWIT HIBRIDA VARIETAS JUWITA Asal Silsilah Golongan varietas Tinggi tanaman Umur mulai berbunga Umur mulai panen Kerapatan kanopi Warna batang Bentuk daun Tepi daun Ujung daun Permukaan daun Ukuran daun Warna duan Warna kelopak bunga Warna tangkai bunga Warna mahkota bunga Jumlah helai mahkota Warna kotaksari Jumlah kotaksari Warna kepala putik Bentuk buah Ukuran buah Permukaan kulit buah Tebal kulit buah : PT. East West Seed Indonesia : 3049 (F) x 3049 (M) : hibrida silang tunggal : ± 55 cm : 35 hari setelah tanam : 65 panen hari setelah tanam : kompak : hijau : oval : rata/tidak bergerigi : lancip : rata/tidak bergelombang : panjang ± 4,7cm; lebar ± 2,3 cm : hijau : hijau : hijau : putih : 5 6 helai : biru keunguan : 5 6 cm : kuning : bulat panjang : panjang ± 4,4 cm; diameter ± 0,9 cm : halus mengkilap : ± 1 mm 48

Warna buah muda Warna buah tua Jumlah buah per pohon Berat per buah Berat buah per tanaman Berat 1.000 biji Rasa buah Hasil Keterangan Pengusul / Peneliti : putih : oranye-merah : ± 429 buah : ± 1,7 g : ± 730 g : 4,8 5,2 g : pedas : ± 14,6 ton/ha : beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai sedang dengan ketinggian 10 700 m dpl : Asep Herpenas (PT. East West Seed Indonesia). 49

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 2082/Kpts/SR.120/5/2009 TANGGAL: 7 Mei 2009 DESKRIPSI CABAI RAWIT HIBRIDA VARIETAS BHASKARA Asal : PT. BISI INTERNATIONAL Tbk, Indonesia Silsilah : (HP-1019A x HP-1019B ) x HP-1019C Golongan varietas : hibrida silang ganda Tinggi tanaman : 85 110 cm Bentuk kanopi : kompak Kerapatan kanopi : sedang Bentuk penampang batang : bulat Diameter batang : 1,1 1,2 cm Warna batang : hijau bergaris ungu Bentuk daun : oval Ukuran daun : panjang 11,0 12,0 cm, lebar 2,0 5,5cm Warna daun : hijau gelap Tepi daun : rata Bentuk ujung daun : lancip Permukaan daun : agak kasar Warna kelopak bunga : hijau Warna mahkota bunga : putih Warna kotaksari : ungu Warna kepala putik : putih Jumlah helai mahkota bunga : 5 helai Jumlah kotaksari : 5 buah Warna tangkai bunga : hijau Umur mulai berbunga : 26 28 hari setelah tanam Umur mulai panen : 79 81 hari setelah tanam 50

Tipe buah : rawit Bentuk buah : silindris Bentuk ujung buah : lancip Ukuran buah : panjang 5,2 6,9 cm, diameter 0,6 0,8 Warna buah muda : hijau terang Warna buah tua : merah cerah Permukaan kulit buah : halus Tebal kulit buah : 0,9 1,1 mm Rasa buah : pedas Kandungan capsicin : 397.500 scoville unit Berat per buah : 2,1 3,3 g Berat buah per tanaman : 443 756 g Berat 1.000 biji : 3,4 3,6 g Daya simpan buah pada suhu : 6 7 hari setelah panen kamar (25 27 0 C) Hasil buah : 12 15 ton/ha 51

Lampiran 6 : Oneway Ln+1 Larva Mati 24 Jam Descriptives 95% Confidence Interval for Mean N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum EECR 3,6% 5 2,8783,04672,02089 2,8203 2,9363 2,83 2,94 EECR 7,2% 5 3,2022,03589,01605 3,1577 3,2468 3,18 3,26 EECR 14,4% 5 3,3530,03092,01383 3,3146 3,3914 3,33 3,40 EECR 28,8% 5 3,3809,01857,00830 3,3578 3,4039 3,37 3,40 Kontrol 5,0000,00000,00000,0000,0000,00,00 Pembanding 5 3,4340,00000,00000 3,4340 3,4340 3,43 3,43 Total 30 2,7081 1,24611,22751 2,2428 3,1734,00 3,43 Ln+1 Larva Mati 24 Jam ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 45,012 5 9,002 11319,632,000 Within Groups,019 24,001 Total 45,031 29 52

dimension2 dimension3 dimension3 dimension3 dimension3 dimension3 dimension3 Lampiran 7 : Post Hoc Tests Ln+1 Larva Mati 24 Jam Tukey HSD Multiple Comparisons (I) Kelompok Perlakuan (J) Kelompok Perlakuan Mean Difference 95% Confidence Interval (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound EECR 3,6% EECR 7,2% -,32390 *,01784,000 -,3791 -,2688 EECR 14,4% -,47470 *,01784,000 -,5298 -,4196 EECR 28,8% -,50253 *,01784,000 -,5577 -,4474 Kontrol 2,87832 *,01784,000 2,8232 2,9335 Pembanding -,55567 *,01784,000 -,6108 -,5005 EECR 7,2% EECR 3,6%,32390 *,01784,000,2688,3791 EECR 14,4% -,15079 *,01784,000 -,2059 -,0956 EECR 28,8% -,17863 *,01784,000 -,2338 -,1235 Kontrol 3,20223 *,01784,000 3,1471 3,2574 Pembanding -,23176 *,01784,000 -,2869 -,1766 EECR 14,4% EECR 3,6%,47470 *,01784,000,4196,5298 EECR 7,2%,15079 *,01784,000,0956,2059 EECR 28,8% -,02784,01784,631 -,0830,0273 EECR 28,8% Kontrol 3,35302 *,01784,000 3,2979 3,4082 Pembanding -,08097 *,01784,002 -,1361 -,0258 EECR 3,6%,50253 *,01784,000,4474,5577 EECR 7,2%,17863 *,01784,000,1235,2338 EECR 14,4%,02784,01784,631 -,0273,0830 Kontrol 3,38086 *,01784,000 3,3257 3,4360 Pembanding -,05313,01784,064 -,1083,0020 Kontrol EECR 3,6% -2,87832 *,01784,000-2,9335-2,8232 EECR 7,2% -3,20223 *,01784,000-3,2574-3,1471 EECR 14,4% -3,35302 *,01784,000-3,4082-3,2979 EECR 28,8% -3,38086 *,01784,000-3,4360-3,3257 Pembanding -3,43399 *,01784,000-3,4891-3,3788 Pembanding EECR 3,6%,55567 *,01784,000,5005,6108 EECR 7,2%,23176 *,01784,000,1766,2869 EECR 14,4%,08097 *,01784,002,0258,1361 *. The mean difference is significant at the 0.05 level. EECR 28,8%,05313,01784,064 -,0020,1083 Kontrol 3,43399 *,01784,000 3,3788 3,4891 53

dimension1 Lampiran 8 : Homogeneous Subsets Tukey HSD a Kelompok Perlakuan Ln+1 Larva Mati 24 Jam Subset for alpha = 0.05 N 1 2 3 4 5 Kontrol 5,0000 EECR 3,6% 5 2,8783 EECR 7,2% 5 3,2022 EECR 14,4% 5 3,3530 EECR 28,8% 5 3,3809 3,3809 Pembanding 5 3,4340 Sig. 1,000 1,000 1,000,631,064 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000. 54

dimension1 Lampiran 9 : Probit Analysis Cell Counts and Residuals Number Number of Observed Expected Dosis EECR Subjects Responses Responses Residual Probability PROBIT 1 3,600 30 17 18,593-1,593,620 2 3,600 30 18 18,593 -,593,620 3 3,600 30 17 18,593-1,593,620 4 3,600 30 16 18,593-2,593,620 5 3,600 30 16 18,593-2,593,620 6 7,200 30 23 21,302 1,698,710 7 7,200 30 23 21,302 1,698,710 8 7,200 30 25 21,302 3,698,710 9 7,200 30 24 21,302 2,698,710 10 7,200 30 23 21,302 1,698,710 11 14,400 30 28 25,601 2,399,853 12 14,400 30 27 25,601 1,399,853 13 14,400 30 29 25,601 3,399,853 14 14,400 30 27 25,601 1,399,853 15 14,400 30 27 25,601 1,399,853 16 28,800 30 29 29,388 -,388,980 17 28,800 30 28 29,388-1,388,980 18 28,800 30 29 29,388 -,388,980 19 28,800 30 28 29,388-1,388,980 20 28,800 30 28 29,388-1,388,980 21,000 30 0 15,672-15,672,522 22,000 30 0 15,672-15,672,522 23,000 30 0 15,672-15,672,522 24,000 30 0 15,672-15,672,522 25,000 30 0 15,672-15,672,522 26,010 30 30 15,680 14,320,523 27,010 30 30 15,680 14,320,523 28,010 30 30 15,680 14,320,523 29,010 30 30 15,680 14,320,523 30,010 30 30 15,680 14,320,523 55

dimension1 Confidence Limits Probability 95% Confidence Limits for Dosis EECR Estimate Lower Bound Upper Bound PROBIT a,010-34,486-114,597-18,112,020-30,540-102,812-15,698,030-28,037-95,341-14,161,040-26,153-89,724-13,001,050-24,622-85,158-12,054,060-23,318-81,274-11,247,070-22,174-77,870-10,537,080-21,151-74,824-9,899,090-20,220-72,055-9,318,100-19,363-69,508-8,781,150-15,815-58,981-6,541,200-12,995-50,643-4,732,250-10,576-43,520-3,149,300-8,403-37,160-1,692,350-6,390-31,311 -,296,400-4,480-25,821 1,088,450-2,632-20,595 2,512,500,813-15,581 4,044,550 1,006-10,779 5,786,600 2,855-6,257 7,916,650 4,765-2,179 10,712,700 6,778 1,273 14,503,750 8,951 4,101 19,493,800 11,370 6,536 25,764,850 14,190 8,880 33,567,900 17,738 11,474 43,740,910 18,595 12,068 46,230,920 19,526 12,703 48,945,930 20,549 13,392 51,940,940 21,692 14,151 55,295,950 22,996 15,005 59,132,960 24,528 15,998 63,652,970 26,412 17,204 69,223,980 28,915 18,789 76,647,990 32,861 21,258 88,377 56

dimension1 Confidence Limits Probability 95% Confidence Limits for Dosis EECR Estimate Lower Bound Upper Bound PROBIT a,010-34,486-114,597-18,112,020-30,540-102,812-15,698,030-28,037-95,341-14,161,040-26,153-89,724-13,001,050-24,622-85,158-12,054,060-23,318-81,274-11,247,070-22,174-77,870-10,537,080-21,151-74,824-9,899,090-20,220-72,055-9,318,100-19,363-69,508-8,781,150-15,815-58,981-6,541,200-12,995-50,643-4,732,250-10,576-43,520-3,149,300-8,403-37,160-1,692,350-6,390-31,311 -,296,400-4,480-25,821 1,088,450-2,632-20,595 2,512,500,813-15,581 4,044,550 1,006-10,779 5,786,600 2,855-6,257 7,916,650 4,765-2,179 10,712,700 6,778 1,273 14,503,750 8,951 4,101 19,493,800 11,370 6,536 25,764,850 14,190 8,880 33,567,900 17,738 11,474 43,740,910 18,595 12,068 46,230,920 19,526 12,703 48,945,930 20,549 13,392 51,940,940 21,692 14,151 55,295,950 22,996 15,005 59,132,960 24,528 15,998 63,652,970 26,412 17,204 69,223,980 28,915 18,789 76,647,990 32,861 21,258 88,377 a. A heterogeneity factor is used. 57

58

57

RIWAYAT HIDUP Nama : Caroline Wiraatmaja NRP : 0710122 Tempat, Tanggal Lahir: Bandung, 30 Juni 1989 Jenis Kelamin Alamat : Perempuan : JL. Mohammad Ali No 25 Cianjur Jawa Barat Riwayat Pendidikan : Lulus TKK BPK Penabur Cianjur, tahun 1995. Lulus SDK BPK Penabur Cianjur, tahun 2001. Lulus SMPK BPK Penabur Cianjur, tahun 2004. Lulus SMAK 1 BPK Penabur Bandung, tahun 2007. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. 58