BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini merujuk pada penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
KEMAMPUAN LABA OPERASI, ARUS KAS OPERASI DAN MODAL KERJA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN ARTIKEL ILMIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dedi Aji Hermawan (2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut: 1. Rai Dwi Andayani W dan I Gede Ary Wirajaya (2015)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sekarang. Penelitian terdahulu meliputi : Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Widya Trisnawati adalah

BAB I PENDAHULUAN. arus kas (Sulistyawan dan Septiani, 2015). Penilaian ini dapat dilihat dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya untuk mengurangi ketidakpastian investasi adalah dengan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan memberikan

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. ukuran perusahaan, dan Return On Asset (ROA) terhadap return saham (studi

BAB 1 PENDAHULUAN. depan, persaingan usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini didasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya. perbedaan yang mendukung penelitian berikut ini:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja manajemen, laporan arus kas dan laporan perubahan posisi

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan kinerjanya agar

Ayu Mulyaningsih. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dengan mengadakan analisis atau interprestasi terhadap data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB I PENDAHULUAN. Tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan sektor industri atau manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. terpisahkan. Hal ini dikarenakan pelaporan keuangan memiliki tujuan-tujuan umum

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian suatu negara yang seringkali mengalami pasang

BAB I PENDAHULUAN. harus dibuat oleh pihak manajemen secara teratur (Ginanjar, 2012).

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana

III. METODE PENELITIAN. resmi BEI, yahoo finance dan Indonesian Capital Market Electronic Library

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuktikan adanya pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia membutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 BAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA. debt to equity ratio, arus kas operasi, return on assets dan earnings terhadap

BAB II TINJAUAN TEORI. PSAK 1 revisi 2009 paragraf 5 menyatakan Laporan keuangan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. tidak menentu pada saat sekarang ini membuat perusahaan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dan mengkomunikasikan informasi ekonomi yang dapat digunakan untuk penilaian dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada suatu perusahaan. Menurut (Ang, 1997 dalam Adiliawan, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan salah satunya menyusun laporan keuangan. Perusahaan

perbincangan yang menarik bagi para akuntan dan analis keuangan. Hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham dalam bentuk aktiva atau saham perusahaan. lembar saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik.

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat seiring dengan majunya tekhnologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Catatan 31 Maret Maret 2010

BAB I PENDAHULUAN. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. sektor property dan real estate merupakan sektor bisnis yang cukup

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

PENGARUH LABA AKUNTANSI DAN ARUS KAS TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG LISTING DI BEI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebagai principal dan pihak manajemen sebagai agent. Pihak principal selaku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan masih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan

30 Juni 31 Desember

BAB I PENDAHULUAN. pada aktiva keuangan yang sifatnya financial asset atau real asset

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORITIS. untuk menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan sehingga kas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat memanfaatkan kesempatan untuk berkembang dan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu- kewaktu supaya diketahui kemajuan atau kemundurannya serta perlu

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan dari tahun lalu ke tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi (Halim, 2005). Return

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Dampak globalisasi di Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. dan teliti dalam menentukan perusahaan mana yang baik untuk prospek kedepan.

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menjelaskan mengenai timeliness pada laporan keuangan perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komite Terminologi AICPA (The Committee on Terminology of the

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut. perkembangan perusahaan untuk periode tertentu.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan jangka waktu yang relatif panjang yang diinvestasikan pada barang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang mampu menggambarkan kinerjanya pada periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber utama informasi keuangan UKDW

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian terdahulu Studi mengenai prediksi arus kas masa depan telah banyak dilakukan saat ini. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini merujuk pada penelitian terdahulu yang telah dilakukan dan dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut: 1. Rai Dwi Andayani W (2015) Penelitian yang dilakukan oleh Rai bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan arus kas operasi saat ini, laba saat ini, laba saat ini ditambah dengan depresiasi, dan modal kerja operasional dalam memprediksi arus kas masa depan. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini arus kas operasi, laba, laba ditambah depresiasi dan modal kerja. Variabel dependen yang digunakan adalah arus kas masa depan. Metode yang digunakan untuk menentukan sampel dalam penelitian ini adalah metode nonprobability sampling dengan teknik purpoosive sampling dan metode observasi non participant. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas operasi memiliki kemampuan secara signifikan, sedangkan variabel laba, laba ditambah depresiasi dan modal kerja operasional tidak memiliki kemampuan dalam memprediksi arus kas masa depan. 9

10 Persamaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rai antara lain : 1. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel independen dan variabel dependen yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Rai. 2. Begitu juga dengan metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Rai adalah regresi linier berganda. Sedangkan perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rai antara lain : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Rai menggunakan periode penelitian 2011-2013 sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan periode penelitian 2010-2014. 2. Selain itu dalam penelitian yang dilakukan Rai menggunakan metode penentuan sampel menggunakan metode nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling dan metode observasi non participant, sedangkan penelitian yang akan dilakukan hanya menggunakan teknik purposive sampling. 2. Ayu Indira Laksmi (2014) Penelitian yang dilakukan oleh Ayu bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan arus kasoperasi dan laba bersih dalam memprediksi arus kas masa depan perusahaan Cunsomer Goods. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini arus kas masa depan. Sedangkan

11 variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah forecast error arus kas operasi dan forecast error laba bersih. Metode yang digunakan untuk menentukan sampel dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Metode teknik analisis yang digunakan adalah uji beda dua rata-rata sampel independen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arus kas operasi memiliki kemampuan yang tidak berbeda dibandingkan dengan laba bersih dalam memprediksi arus kas masa depan pada perusahaan Cunsomer Goods. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Ayu dengan penelitian yang akan dilakukan adalah metode dalam menentukan sampel menggunakan purposive sampling dan variabel dependen yang digunakan adalah arus kas masa depan. Perbedaan penelitian Ayu dengan penelitian yang akan dilakukan antara lain : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Ayu menggunakan variabel independen forecast error arus kas operasi dan forecast error laba bersih, sedangkan variabel independen yang digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan adalah laba, arus kas operasi dan modal kerja. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Ayu menggunakan perusahaan Cunsomer Goods sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan perusahaan manufaktur.

12 3. Penelitian yang dilakukan oleh Ayu menggunakan teknik analisis uji beda dua rata-rata sampel independen, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. 3. Vina Yuwana (2014) Penelitian yang dilakukan oleh Vina bertujuan untuk menguji kemampuan informasi laba bersih dan arus kas operasi dalam menjadi prediktor arus kas masa depan. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini arus kas masa depan. Sedangkan variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba bersih dan arus kas operasi. Metode yang digunakan dalam menentukan sampel adalah purposive sampling. Metode teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan metode OLS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laba bersih secara parsial berpengaruh signifikan dalam menjadi prediktor bagi arus kas masa depan, begitu juga dengan arus kas operasi secara parsial juga berpengaruh signifikan dalam menjadi prediktor bagi arus kas masa depan. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Vina dengan penelitian yang akan dilakukan antara lain : 1. Variabel dependen yang digunakan adalah arus kas masa depan dan variabel independen yang digunakan adalah arus kas masa kini dan laba bersih. 2. Metode pengambilan sampel juga menggunakan purposive sampling dan teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda.

13 Perbedaan penelitian yang dilakukan Vina dengan penelitian yang akan dilakukan antara lain : 1. Pemilihan sampel yang diteliti, penelitian Vina menggunakan perusahaan yang tercatat di BEI pada tahun 2007-2012. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan perusahaan manufaktur pada tahun 2007-2014. 2. Metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh Vina adalah OLS. 4. Magdalena Nany (2013) Penelitian yang akan dilakukan oleh Magdalena bertujuan untuk menguji kemampuan prediksi arus kas operasi. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah arus kas masa depan. Sedangkan variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah arus kas masa kini. Metode analisis yang digunakan adalah regresi sederhana dan korelasi Pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arus kas operasi memiliki kemampuan prediksi satu tahun kedepan dalam enam sektor industri,yaitu pertanian, pertambangan, industri barang dan konsumsi, property dan real estate, transportasi dan infrastruktur serta perdagangan jasa. Tetapi arus kas operasi tidak memiliki kemampuan prediksi satu tahun ke depan dalam tiga sektor, yaitu industri dasar dan kimia, aneka industri dan keuangan. Persamaan penelitian yang dilakukan Magdalena dengan penelitian yang akan dilakukan adalah variabel dependen yang digunakan adalah arus kas

14 masa depan dan independen yang digunakan adalah arus kas masa kini. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Magdalena dengan penelitian yang akan dilakukan antara lain : 1. Pengambilan sampel yang digunakan, penelitian yang dilakukan oleh Magdalena menggunakan perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan perusahaan manufaktur pada tahun 2009-2014. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Magdalena menggunakan teknik analisis regresi sederhana dan korelasi Pearson, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan regresi linier berganda. 5. Mamoun M. Al-Debi e (2011) Penelitian yang dilakukan oleh Mamoun bertujuan untuk menguji kemampuan arus kas operasi saat ini dan pendapatan saat ini dalam memprediksi arus kas masa depan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah arus kas masa depan. Sedangkan variabel indepeden dalam penelitian ini adalah arus kas masa kini,laba dan pendapatan masa kini. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan prediktif arus kas operasi lebih kuat dibandingkan pendapatan untuk memprediksi arus kas masa dean untuk perkiraan satu sampai tiga tahun ke depan. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Mamoun dengan penelitian yang akan dilakukan adalah variabel dependen dan beberapa variabel

15 independen yaitu arus kas operasi dan laba. Selain itu, metode analisis yang digunakan juga menggunakan metode regresi. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Mamoun dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pengambilan sampel, penelitian yang dilakukan oleh Mamoun menggunakan perusahaan layanan dan industri yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Amman di Yordanis selama periode 2000-2009. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan perusahaan manufaktur yang terdadaftar di Bursa Efek Indonesia. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Signalling Theory Teori sinyal merupakan teori yang membahas tentang informasi yang diberikan oleh perusahaan tentang kinerjanya di masa depan yang akan dipercaya oleh pihak luar. Teori ini menekankan pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan tentang keputusan investasi yang akan dilakukan oleh pihak investor. Menurut Jogiyanto (2000:392), informasi yang dipublikasikan oleh perusahaan merupakan suatu pengumuman yang memberikan signal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Pengumuman ini mengandung informasi positif dan negatif yang dapat membuat reaksi pasar. Hubungan antara teroi sinyal dengan kemampuan laba, arus kas operasi dan modal kerja dalam mempredisksi arus kas masa depan adalah mampu menyediakan informasi berupa laporan arus kas operasi yang dapat digunakan

16 untuk memprediksi arus kas masa depan yang dapat memberikan sinyal positif maupun negatif. Begitu juga dengan laba bersih pada laporan laba-rugi perusahaan dan modal yang tercermin dalam laporan ekuitas dapat digunakan sebagai prediksi arus kas masa depan yang dapat memberikan sinyal positif maupun negatif sehingga perusahaan dapat memperkirakan kondisi perusahaan di masa depan. 2.2.2 Tujuan Laporan Keuangan Menurut PSAK No 1 paragraf 9, tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam keuangan dalam pembuatan keputusan. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut,laporan keuangan menyajikan informasi entitas meliputi : 1. Aset, 2. Liabilitas, 3. Ekuitas, 4. Penghasilan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian, 5. Kontribusi dan dari distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, dan 6. Arus kas. Informasi tersebut, beserta informasi lain yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan, membantu pengguna laporan keuangan dalam memprediksi

17 arus kas masa depan entitas dan khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas. 2.2.3 Prediksi Arus Kas Masa Depan Menurut Heizer dan Render ( 2009 :162 ) peramalan adalah seni dan ilmu untuk menjelaskan perkiraan kejadian di masa depan. Peramalan dapat dilakukan dengan mengambil data historis dan memproyeksikan ke masa depan dengan suatu model matematis dengan pertimbangan dan perencanaan yang baik. Suatu peramalan dapat dikatakan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang tergantung pada kebutuhan perusahaan itu sendiri. Peramalan jangka pendek digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja, penugasan kerja dan tingkat produksi. Sedangkan peramalan jangka panjang digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal,lokasi, penelitian dan pengembangan. Dalam memprediksi arus kas masa depan dapat dilakukan dengan menggunakan data historis dan memproyeksikan ke masa depan dengan menggunakan bentuk model matematis. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : AKO = AKO (t+1)

18 2.2.4 Laba Operasi Menurut Wild,et.al ( 2005: 417 ) menjelaskan bahwa laba operasi adalah suatu pengukuran laba perusahaan yang berasal dari aktivitas operasi yang masih berlangsung. Terdapat tiga aspek penting dalam laba operasi antara lain: 1. Laba operasi ialah laba yang berasal dari aktivitas operasi, yang tidak terkait dengan operasi usaha bukan merupakan komponen laba operasi. 2. Laba operasi terpusat pada laba perusahaan secara keseluruhan dan bukan hanya untuk pemegang ekuitas, pendapatan dan beban keuangan yang dimasukkan dalam menghitung laba operasi. 3. Laba operasi hanya terkait dengan aktivitas yang masih berlanjut. Pada umumnya laba operasi dapat dicari dengan formula sebagai berikut : Laba Kotor Beban Operasi Laba Operasi xxx (xxx) xxx 2.2.5 Laporan Arus Kas Laporan arus kas adalah laporan yang berisi informasi tentang aliran kas masuk dan aliran kas keluar suatu perusahaan selama periode tertentu. Menurut PSAK No. 2 paragraf 4, manfaat informasi arus kas jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lain maka dapat digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pengguna laporan dalam mengembangkan model untuk

19 menilai dan membandingkan nilai sekarang arus kas masa depan dari berbagai perusahaan. Menurut Keiso, Weygandt, dan Kimmel (2010) informasi yang terkandung dalam laporan arus kas dalam membantu para pemangku kepentingan untuk menilai hal-hal berikut: 1. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas masa depan dengan menganalisa hubungan komponen-komponen yang mempengaruhi kas. 2. Kemampuan perusahaan dalam membagikan deviden dan memenuhi kewajibannya. 3. Penyebab perbedaan antara laba bersih dengan arus kas bersih dari kegiatan operasi. 4. Transaksi-transaksi dalam hal pendanaan dan investasi kas dan non-kas selama satu periode tertentu. Dalam PSAK No 2 paragraf 11, menyebutkan bahwa perusahaan menyajikan laporan arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Klasifikasi berdasarkan aktivitas ini menyediakan informasi yang berguna untuk menilai dampak aktivitas-aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan dan terhadap jumlah kas dan setara kas. Selain itu, informasi tersebut digunakan untuk mengevaluasi hubungan antara ketiga aktivitas tersebut. Menurut Harrison dkk ( 2011: 175-176 ) aktivitas operasi melaporkan aktivitas yang menghasilkan pendapatan pokok yang terlibat dalam penentuan laba atau rugi suatu perusahaan. Aktivitas investasi mencerminkan meningkat atau menurunnya aset tidak lancar. Sedangkan aktivitas pembiayaan

20 mencerminkan perolehan kas dari investor dan kreditor serta membayar kas kepada investor maupun kreditor. 2.2.6 Arus Kas dari Aktivitas Operasi Informasi yang berasal dari arus kas yang biasanya mendapatkan perhatian lebih dari para pengguna laporan keuangan adalah arus kas operasi karena besarnya angka yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan PSAK No. 2 paragraf 13, yang menyatakan jumlah arus kas yang bersumber dari aktivitas operasi adalah indikator utama dalam menentukan apakah operasi perusahaan menghasilkan arus kas yang cukup dalam melunasi pinjaman, membiayai kegiatan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi tanpa meminjam dana dari luar. Arus kas tersebut diperoleh dari transaksi-transaksi yang langsung berpengaruh terhadap perolehan laba-rugi perusahaan. Beberapa transaksi yang menghasilkan arus kas operasi antara lain : 1. Penerimaan kas dari penjualan atau pemberian jasa 2. Penerimaan kas dari royalti, fee, komisi dan pendapatan lain 3. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa 4. Pembayaran kas kepada karyawan 5. Pembayaran dan penerimaan kas oleh perusahaan asuransi berhubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat polis lainnya 6. Restitusi pajak penghasilan 7. Penerimaan dan pembayaran kontrak untuk tujuan perdagangan atau diperjualbelikan.

21 Pengukuran arus kas operasi dengan menggunakan total semua arus kas dari aktivitas operasi pada periode yang berjalan. Pengukuran arus kas masa depan dengan menggunakan arus kas dari aktivitas operasi tahun berjalan adalah sebagai berikut : AKO = AKO t 2.2.7 Modal Kerja Modal kerja adalah ukuran likuiditas yang banyak digunakan. Menurut Subramanyam (2010 : 241) modal kerja adalah hasil selisih antara aset lancar setelah dikurangi dengan kewajiban lancar. Modal kerja sangat penting untuk mengukur likuiditas yang tersedia di perusahaan untuk memenuhi kontijensi dan ketidakpastian yang ada kaitannya dengan keseimbangan antara arus kas masuk dan arus kas keluar. Kemampuan modal kerja dalam memprediksi arus kas masa depan dapat diukur dengan menggunakan modal kerja operasional tahun berjalan dengan rumus sebagai berikut : MK = AKO KL + AL Keterangan : MK = Modal kerja operasional AKO = Arus kas dari aktivitas operasi KL AL = Kewajiban lancar kecuali hutang jangka pendek = Aset lancar kecuali kas

22 2.3 Hubungan antar Variabel 2.3.1. Laba Operasi Mampu Memprediksi Arus Kas Masa Depan Menurut Vina (2014) menyatakan bahwa Informasi yang dimiliki oleh lapoan laba rugi dapat dijadikan dasar dalam menilai ketidakpastian arus kas masa depan karena bisa digunakan untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa depan. Laba akuntansi biasanya digunakan untuk mengukur atas pengolaan sumber daya perusahaan dan merupakan ukuran manajemen dalam operasi perusahaan. Laba operasi memiliki komponen yang berulang dalam setiap pembentukan laporan bersih, sehingga secara tidak langsung arus kas masa depan dapat dipengaruhi oleh laba operasi. 2.3.2. Arus Kas Operasi Mampu Memprediksi Arus Kas Masa Depan Suatu perusahaan dikatakan keberlangsungannya berkembang dapat dilihat dari kinerjanya. Salah satu yang menjadi indikator keberhasilan kinerja perusahaan adalah arus kas operasi perusahaan. Menurut PSAK No. 2 paragraf 13, yang menyatakan jumlah arus kas yang bersumber dari aktivitas operasi adalah indikator utama dalam menentukan apakah operasi perusahaan menghasilkan arus kas yang cukup dalam melunasi pinjaman, membiayai kegiatan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi tanpa meminjam dana dari luar. Hal tersebut sejalan dengan Magdalena (2013) yang menyatakan arus kas dari aktivitas operasi dapat dianggarkan sebelumnya dengan melihat adanya aktivitas yang berulang yang dilakukan oleh perusahaan

23 pada setiap periodenya, sehingga arus kas periode sekarang dapat digunakan sebagai prediktor arus kas masa depan. 2.3.3. Modal Kerja Mampu Memprediksi Arus Kas Masa Depan Modal kerja adalah ukuran aset lancar yang penting dalam mencerminkan pengaman bagi kreditor. Menurut Nasrulloh (2013) modal kerja operasional mampu memprediksi dengan baik arus kas masa depan. Berdasarkan pentingnya sebagai ukuran aset lancar yang diharapkan memiliki nilai positif, maka modal kerja dapat digunakan sebagai prediktor arus kas masa depan. Hal ini dikarenakan modal kerja memiliki dampak pada kelangsungan operasi perusahaan untuk menambah modalnya dalam jangka waktu panjang sehingga akan berpengaruh terhadap kenaikan kas dimasa mendatang. 2.4 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran ini dibuat untuk mempermudah memahami pengaruh antara variabel dependen dengan variabel independen dapat ditunjukkan dengan gambar berikut ini : Laba Arus Kas Operasi Arus Kas Masa Depan Modal Kerja Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

24 Besarnya laba tahun sekarang atau tahun berjalan yang didapatkan mempengaruhi besarnya arus kas operasi yang diterima perusahaan. Besarnya penerimaan laba dicerminkan dari jumlah kas yang diterima dari kegiatan penjualan setelah dikurangi dengan beban. Penerimaan kas dari aktivitas penjualan adalah salah satu pos arus kas secara tidak langsung. Sehingga dapat dikatakan bahwa laporan laba rugi dapat membantu memprediksi jumlah, penetapan waktu dan ketidakpastian arus kas masa depan. Informasi tentang arus kas operasi suatu perusahaan dapat digunakan sebagai penilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Sehingga arus kas operasi dapat dijadikan ukuran untuk memprediksi arus kas masa depan. Modal kerja sebagai ukuran tingkat likuiditas secara tidak langsung berhubungan dengan arus kas karena likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Ketika perusahaan tidak mampu mencukupi kewajiban jangka pendeknya maka hal ini mengarah pada penjualan investasi yang menunjukkan ketidaktersedianya arus kas operasi sebagai sumber utama dari kegiatan perusahaan. 2.5 Hipotesis Penelitian Laba merupakan cerminan dari pendapatan dari suatu perusahaan yang menentukan kerlangsungan perusahaan. Laba operasi adalah salah satu komponen yang sifatnya rutin, maka secara tidak langsung laba operasi

25 mempengaruhi arus kas masa depan. Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H 1 : Laba operasi masa kini memiliki kemampuan dalam memprediksi arus kas masa depan. Arus kas operasi merupakan indikator bagi perusahaan dalam memenuhi aktivitas operasional perusahaan. Laporan arus kas berguna dalam membantu para pemangku kepentingan dalam menilai arus kas masa depan. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Rai (2015) bahwa arus kas operasi memiliki memapuan secara signifikan dalam memprediksi arus kas masa depan. Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H 2 : Arus kas operasi masa kini memiliki kemampuan dalam memprediksi arus kas masa depan. Modal kerja merupakan elemen yang digunakan perusahaan dalam membantu proses perputaran pemenuhan kebutuhan untuk menjalankan operasi perusahaan. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Nasrollah (2013) yang menyatakan bahwa modal kerja operasional secara signifikan mampu memprediksi arus kas operasi masa depan. Menurut Shubita (2013) modal kerja dari operasi merupakan prediktor terbaik dibandingkan dengan yang lain dalam memprediksi arus kas masa depan pada tahun 1989 sampai 1990. Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H 3 : Modal kerja masa kini memiliki kemampuan dalam memprediksi arus kas masa depan.