FUNGSI KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON DAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM SECARA BIJAK* Oleh : IMRAN SL TOBING**

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI

TINJAUAN PUSTAKA. Ecotouris, dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi ekowisata. Ada

LEMBAR INFORMASI JARINGAN MASYARAKAT HUTAN KORIDOR GUNUNG SALAK-HALIMUN

Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY

NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.1

Ekologi Hidupan Liar HUTAN. Mengapa Mempelajari Hidupan Liar? PENGERTIAN 3/25/2014. Hidupan liar?

hakikatnya adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang berkelanjutan sebagai pengamalan Pancasila;

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

PERATURAN PEMERINTAH Nomor 68 Tahun 1998, Tentang KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang

BAB I. Pendahuluan. Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 ( 5 April 2016).

SMP NEGERI 3 MENGGALA

I. PENDAHULUAN. Kawasan Gunung Merapi adalah sebuah kawasan yang sangat unik karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

Mengembangkan Ekowisata Hutan Mangrove Tritih Kulon Cilacap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA

Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna. memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. penunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman Nasional Kerinci Seblat

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PELESTARIAN BAB. Tujuan Pembelajaran:

BAB I PENDAHULUAN. Lovejoy (1980). Pada awalnya istilah ini digunakan untuk menyebutkan jumlah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor

Perjanjian Kerjasama Tentang Pengembangan dan Pemasaran Produk Ekowisata Taman Nasional Ujung Kulon.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2015 TENTANG

i:.l'11, SAMBUTAN PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR KOTAK... GLOSARI viii xii DAFTAR SINGKATAN ...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepariwisataan diperkirakan mengalami perkembangan dan mempunyai

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. maupun terendam air, yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang

KEANEKARAGAMAN HAYATI. Keanekaragaman Jenis Keanekaragaman Genetis Keanekaragaman ekosistem

I. PENDAHULUAN. perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan yang lestari.

3. Pelestarian makhluk hidup dapat memberikan keuntungan ekonomi kepada masyarakat berupa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mahluk hidup memiliki hak hidup yang perlu menghargai dan memandang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistemnya. Pasal 21 Ayat (2). Republik Indonesia. 1

DEFINISI- DEFINISI A-1

BAB I PENDAHULUAN. hewan langka di Indonesia yang masuk dalam daftar merah kelompok critically

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bagi manusia, lahan sangat dibutuhkan dalam menjamin kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Hutan sebagai karunia dan amanah Tuhan Yang Maha Esa yang

BAB I PENDAHULUAN. ekosistemnya. Pada Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi

Konservasi Tingkat Komunitas OLEH V. B. SILAHOOY, S.SI., M.SI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sedangkan kegiatan koleksi dan penangkaran satwa liar di daerah diatur dalam PP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. positif yang cukup tinggi terhadap pendapatan negara dan daerah (Taslim. 2013).

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.2

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di

I. PENDAHULUAN. Taman Hutan Raya (Tahura) Tongkoh terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA

PENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan laut di berbagai bagian dunia sudah menunjukan

WANDA KUSWANDA, S.HUT, MSC

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR

BAB III KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Hutan adalah suatu asosiasi kehidupan, baik tumbuh-tumbuhan (flora)

BAB I PENDAHULUAN. proses untuk menarik wisatawan dan pengunjung lainnya (McIntosh : 4, 1972). Kepariwisataan

ANCAMAN KELESTARIAN DAN STRATEGI KONSERVASI OWA-JAWA (Hylobates moloch)

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.14/Menhut-II/2007 TENTANG TATACARA EVALUASI FUNGSI KAWASAN SUAKA ALAM, KAWASAN PELESTARIAN ALAM DAN TAMAN BURU

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan

Berikut beberapa penyebab kepunahan hewan dan tumbuhan: 1. Bencana Alam

Pembangunan KSDAE di Eko-Region Papua Jakarta, 2 Desember 2015

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

ABSTRAK. Kata kunci : masyarakat adat, Suku Dayak Limbai, Goa Kelasi, aturan adat, perlindungan sumberdaya hutan

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENJUALAN HEWAN YANG DILINDUNGI MELALUI MEDIA INTERNET DIHUBUNGKAN DENGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. pariwisata, seperti melaksanakan pembinaan kepariwisataan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HEWAN YANG LANGKA DAN DILINDUNGI DI INDONESIA 1. Orang Utan (Pongo pygmaeus)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAERAH PENYANGGA TAMAN NASIONAL UJUNG KULON

KAJIAN PROSPEK DAN ARAHAN PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA KEPULAUAN KARIMUNJAWA DALAM PERSPEKTIF KONSERVASI TUGAS AKHIR (TKP 481)

BAB I PENDAHULUAN. Wisata alam dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan wisata yang

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. menjadi pusat pengembangan dan pelayanan pariwisata. Objek dan daya tarik

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung

Transkripsi:

FUNGSI KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON DAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM SECARA BIJAK* Pendahuluan Oleh : IMRAN SL TOBING** Ujung Kulon merupakan kebanggaan kita; tidak hanya kebanggaan masyarakat Jawa bagian Barat khususnya Banten, tetapi juga kebanggaan bangsa Indonesia, bahkan dunia. Ujung Kulon merupakan tempat hidup badak jawa (saat ini, badak jawa hanya ada di Indonesia, dan hanya ada di Ujung Kulon) dan berbagai jenis hewan lainnya, sehingga merupakan satu-satunya di dunia sebagai rumah bagi badak jawa. Selain badak jawa, kawasan hutan Taman Nasional Ujung Kulon, merupakan rumah bagi hewan langka lainnya; seperti macan, owa jawa, dan berbagai jenis burung. Selanjutnya berbagai jenis tumbuhan potensial juga ditemukan di Ujung Kulon; bahkan beberapa diantaranya belum terungkap potensinya secara baik. Taman Nasional Ujung Kulon sebagai kebanggaan bangsa; Taman Nasional Ujung Kulon sebagai kawasan yang kaya akan sumberdaya alam hayati; badak jawa sebagai hewan unik yang mendapat sorotan dunia; harus kita jaga bersama. Pemerintah telah menetapkan Ujung Kulon sebagai salah satu kawasan konservasi dengan status taman nasional untuk menjaga kekayaan alamnya Salah satu kekayaan utama Ujung Kulon adalah badak jawa; badak khas Jawa; khas Banten, dan hanya ada di Ujung Kulon. Tetapi badak Jawa sudah sangat terancam; hampir habis; karena perburuan (yang tidak bertanggungjawab) yang dilakukan orangorang yang juga tidak bertanggungjawab. Banyak orang salah persepsi, bahwa cula badak merupakan obat kuat bagi lelaki. Padahal sebenarnya tidak demikian. Cula badak tidak bermanfaat sebagai obat kuat. Buktinya; badak sangat susah untuk punya anak; badak sangat jarang kawin Kalau di culanya terkandung zat (obat) yang membuat orang jadi kuat, seharusnya badak juga sering kawin, dan mempunyai banyak anak. Jadi jangan percaya bahwa cula badak merupakan obat kuat Alangkah sayangnya kalau kekayaan alam kita ini tidak kita manfaatkan bagi kehidupan kita; tetapi akan lebih sayang lagi kalau kekayaan kita ini menjadi habis (rusak) hanya karena kita memanfaatkan secara ceroboh dengan tidak memperhatikan kelanjutannya. * Makalah disampaikan pada Ceramah dan Diskusi Taman Nasional Ujung Kulon; Fungsi ekologis dan Manfaat bagi Masyarakat Taman Jaya, Ujung Kulon, Agustus 2005 ** Dosen Fakultas Biologi Universitas Nasional Jakarta

Oleh karena itu, kelangsungan keberadaan Taman Nasional Ujung Kulon harus dipelihara, dan merupakan tanggungjawab kita bersama. Tetapi apakah Taman Nasional Ujung Kulon hanya untuk tempat hidup badak jawa? Bagaimana manfaatnya bagi masyarakat? Apakah sumberdaya alam tidak boleh dimanfaatkan masyarakat? Fungsi kawasan konservasi Taman Nasional Ujung Kulon Apa itu kawasan konservasi? Kawasan konservasi adalah suatu kawasan / daerah yang ditetapkan (oleh pemerintah) untuk melindungi kekayaan alam; memelihara keindahan alam; mengatur pemanfaatan; menjaga kekayaan alam jangan sampai habis (punah). Kawasan konservasi diberi nama (status) sesuai dengan nilai kekayaan dan tujuan penetapannya; dan Ujung Kulon diberi nama taman nasional. Konservasi tidak berarti hanya perlindungan (dengan pembatasan atau pelarangan memasuki kawasan, pelarangan pengambilan, pelarangan perburuan, dll.) tetapi juga berarti pendidikan/penelitian dan pemanfaatan. Konservasi mengandung 3 fungsi utama tersebut; oleh karena itu, jangan alergi dengan konservasi karena tujuannya adalah agar semua dapat berjalan dengan baik secara seimbang agar sumberdaya alam (kekayaan alam) kita tidak habis dan tetap tersedia sampai nanti. Apa itu taman Nasional? Sesuai dengan namanya taman, kawasan ini merupakan daerah yang indah. Indah alamnya; indah karena ditemukan beranekaragam jenis tumbuhan dan hewan liar; indah karena adanya tumbuhan dan hewan yang unik (khas). Kawasan ini juga merupakan tempat tumbuh bagi berbagai jenis tumbuhan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia (seperti untuk obat-obatan), dan merupakan rumah bagi hewan yang terancam punah. Taman Nasional Ujung Kulon mempunyai alam yang indah; hutannya indah (ada air terjun), dan laut serta pantainya indah (ada terumbu karang). Keindahan ini harus kita pertahankan; karena disamping keindahan yang merupakan kebanggaan kita; juga tersimpan makna bagi kehidupan termasuk bagi keasrian Paniis dan desa-desa di sekitarnya. Pemilik utama Ujung Kulon adalah masyarakat; dan baik-tidaknya Ujung Kulon akan terasakan pertamakali oleh masyarakat sekitarnya, termasuk masyarakat Paniis. Namun pemerintah menyadari bahwa Ujung Kulon, juga merupakan aset nasional sehingga ditetapkanlah sebagai taman nasional; bahkan karena kaunikannya (terutama karena kawasan ini merupakan tempat hidup badak jawa), Ujung Kulon digolongkan sebagai salah satu warisan dunia.

Fungsi utama Taman Nasional Ujung Kulon Pada kenyataannya Taman Nasional Ujung Kulon, tidak hanya berfungsi untuk perlindungan saja tetapi sekaligus juga berfungsi untuk tempat belajar, dan mempunyai berbagai manfaat bagi kita. Secara umum Taman Nasional Ujung Kulon mempunyai fungsi antara lain : 1. Perlindungan : Kawasan Ujung Kulon dilindungi agar kondisinya tetap alami sehingga kekayaan alam (sumberdaya alamnya) dapat tetap terpelihara. Perlindungan dilakukan juga karena kawasan Ujung Kulon merupakan tempat hidup hewan langka, seperti badak jawa, banteng, owa jawa, dan lain-lain; supaya dapat tetap hidup dan tidak punah. 2. Stok : Kawasan ini ditetapkan untuk menjamin tersedianya stok (cadangan), baik hewan maupun tumbuhan yang bermanfaat, seperti untuk bahan obat-obatan, dll. 3. Tata air : Hutan Ujung Kulon merupakan pengatur tata air bagi wilayah di sekitarnya; bila dipelihara maka sumber air bersih / tawar untuk kebutuhan sehari-hari, kebutuhan pertanian, dll. dapat tetap terus terjaga. Air sumur / air tanah di sini (Paniis) tetap tawar walaupun sangat dekat dengan laut terjadi karena masih terpeliharanya hutan. Oleh karena itu; mari tetap kita jaga dan pelihara hutan agar Paniis tetap baik dan nyaman. 4. Iklim : Secara umum keberadaan hutan merupakan pengontrol iklim; namun dalam skala lebih kecil hutan Ujung Kulon juga berperan dalam mengendalikan iklim di sekitarnya. Oleh karena itulah, suhu di Paniis jadi sejuk (walaupun Paniis berada di pinggir pantai) dan hujan jadi lebih teratur dibandingkan dengan daerah lainnya. 5. Sumber ilmu dan pengetahuan : Kami datang ke sini juga untuk belajar; belajar dari ibu-ibu dan bapak-bapak (saling memberi dan menerima, bertukar informasi dan pengetahuan), dan belajar serta mempelajari alam Paniis maupun alam Ujung Kulon. Perkembangan ilmu (seperti ilmu kedokteran / pengobatan) banyak tergantung pada sumberdaya alam, termasuk sumberdaya alam Ujung Kulon. Perkembangan pengetahuan juga banyak tergantung pada pengetahuan dan kearifan masyarakat, termasuk masyarakat di sekitar Ujung Kulon (tentunya juga masyarakat Paniis). 6. Keindahan : Indahnya Ujung Kulon akan membuat hidup jadi nyaman, dan hidup menjadi sehat; sehingga orang banyak berkunjung untuk menikmatinya walau hanya sesaat. Beruntunglah masyarakat Paniis yang mempunyai keindahan alam Ujung Kulon 7. Wisata alam : Keindahan, kenyamanan, keasrian dan kealamian serta keunikan kawasan Ujung Kulon akan mengundang wisatawan untuk berkunjung ke Ujung Kulon. Salah satu fungsi pemanfaatan taman nasional adalah untuk tempat wisata alam (ekowisata); yang diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Bila dikelola dengan baik, akan menguntungkan bagi masyarakat; masyarakat (misalnya) dapat memanfaatkannya dengan berdagang, pemandu wisata, penginapan, dll.

Manfaatkan secara bijak Konservasi bukan untuk melarang, tetapi untuk menata agar kekayaan (sumberdaya alam) kita tidak habis. Sumberdaya alam kita memang harus dimanfaatkan; tetapi mari manfaatkan secara bijak agar hari ini ada yang dimanfaatkan, besok ada yang dimanfaatkan, lusa ada yang dimanfaatkan, dan sampai nanti tetap ada yang dimanfaatkan. Kita dapat memanfaatkan, anak kita dapat memanfaatkan, dan cucu kita dapat juga memanfaatkan. Bagaimana caranya? Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam pemanfaatan antara lain : Manfaatkan yang ada di luar kawasan zona inti. Taman Nasional dikelola dengan sistem zonasi (zona inti dan zona-zona lain seperti zona pemanfaatan). Zona inti dikhususkan sebagai tempat perlindungan, dan tidak diperbolehkan mengambil apapun dari kawasan ini. Zona inti diharapkan menjadi tempat berkembangbiaknya hidupanliar dengan tidak mendapat gangguan dari manusia. Pemanfaatan dapat dilakukan di kawasan (zona) lainnya, termasuk pengambilan kayu dan berburu binatang. Bila ini dapat berjalan dengan baik, maka pemanfaatan diharapkan dapat terus berlanjut karena tempat perkembangbiakannya tidak terganggu oleh kita. Manfaatkan tapi jangan merusak yang lain Saat mengambil atau menangkap, jangan sampai yang lain menjadi rusak. Saat menebang pohon (di luar zona inti tentunya) usahakan supaya pohon lainnya tidak rusak. Saat berburu binatang jangan merusak sarangnya. Saat mengambil karang, jangan merusak karang yang lain. Ambillah hanya yang akan dimanfaatkan; jangan mengambil atau merusak yang tidak bermanfaat. Bila ini dapat dijaga, maka yang tidak diambil akan berkembang lagi, sehingga bila besok kita membutuhkan masih tetap tersedia. Manfaatkan yang belum dilindungi Beberapa jenis hidupanliar sudah dilindungi oleh undang-undang karena populasinya (jumlah individu) di alam sudah tinggal sedikit sehingga perlu dilindungi agar populasinya dapat pulih kembali. Setelah jumlahnya banyak lagi nanti, kita dapat memanfaatkannya kembali. Oleh karena itu, saat ini manfaatkanlah hanya jenis-jenis yang belum dilindungi. Manfaatkan yang dewasa atau yang sudah tua Mari kita hindari menangkap anak, apalagi menangkap betina yang sedang bunting atau sedang punya anak agar perkembangan dan perbanyakan di alam dapat terus berlangsung sehingga tidak habis

Kembangkan sendiri Akan sangat baik bila kita dapat mengembangkan sendiri sesuatu yang bermanfaat bagi kita; tidak hanya mengandalkan dari alam. Jangan berlebihan Keserakahan seringkali susah kita kendalikan; bahkan seringkali kita tidak sadar bahwa kita serakah. Dalam memanfaatkan sumberdaya alam; kita harus hemat; bila butuh hanya satu jangan ambil dua. Jaga bersama dari pencuri / perusak Umumnya perusak atau pencuri berasal dari luar daerah, karena dia tidak peduli dengan kondisi yang ada; dia tidak merasa ikut memiliki kekayaan alam sehingga tidak berupaya untuk menjaganya. Para perusak lebih mementingkan keuntungan sesaat, keuntungan secara cepat tanpa peduli hari esok. Bila kawasan (Ujung Kulon) rusak atau sumberdaya alamnya habis, para perusak dapat saja berpindah ke tempat lain; sedangkan masyarakat Paniis akan merasakan akibatnya, hidup akan menjadi lebih susah. Oleh karena itu, masyarakat harus bersatu dan kompak dalam menjaga dan memelihara sumberdaya alam yang berada di sekitarnya Kawasan konservasi adalah untuk keperluan kita bersama, sumberdaya alam dianugrahkan untuk kita; mari manfaatkan dan jaga agar tidak habis.