terima kasih. Tuturan tiga mengandung maksud, penutur mngucapkan terima kasihnya kepada lawa tutur. Sebab, lawan tutur telah melakukan suatu hal yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. semakin beragam dan kreatif. Keanekaragaman penggunaan bahasa di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sedang mengalami perubahan menuju era globalisasi. Setiap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan mengkaji tentang proses penyampaian dan penerimaan. informasi. Melalui bahasa kita dapat menyampaikan pendapat atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial diharuskan saling berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 31

ANALISIS TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG TIDAK LITERAL ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL BUAH DI MOJOSONGO, SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa yang digunakan

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DAN STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM DIALOG BERITA BEDAH EDITORIAL MEDIA INDONESIA DI METRO TV

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata merupakan bentuk atau unit yang paling kecil dalam bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

ANALISIS PESAN BAHASA KELUHAN WARGA DESA PILANG KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa disebut sebagai alat komunikasi terpenting manusia. yang harus ada dalam proses komunikasi, yaitu: (1) pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan film di Indonesia akhir-akhir ini membuat sikap

ERIZA MUTAQIN A

Analisis Tindak Tutur Bahasa Jawa di Pasar Sampang Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sesuai dengan norma norma dan nilai nilai sosial dan saling

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Bogdan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

REALISASI PRINSIP KESOPANAN TUTURAN PENGAMEN PANTURA DAN PENGAMEN PASUNDAN

Lersianna Saragih *)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Hubungan langsung akan terjadi sebuah percakapan antarindividu

TUTURAN EKSPRESIF PADA NOVEL DOM SUMURUP ING BANYU KARYA SUPARTO BRATA SKRIPSI

ANALISIS TINDAK TUTUR PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR SATWA DAN TANAMAN HIAS YOGYAKARTA (Kajian Pragmatik) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagian alat komunikasi, baik komunikasi antara individu yang satu dengan

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa mereka, atau bahasa-bahasa mereka bila mereka berbahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dilakukan melalui bahasa atau tuturan yang diucapkan oleh alat

TINDAK TUTUR BERBAHASA INDONESIA DALAM INTERAKSI JUAL-BELI DI PASAR MINGGU TAMANAGUNG BANYUWANGI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada diluar bahasa

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat pertukaran informasi. Namun, kadang-kadang

I. PENDAHULUAN. Proses tersebut dapat ditemukan dalam lingkungan yang paling kecil,

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis atau kalimat yang

REALISASI TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF GURU DAN ANAK DIDIK DI TK 02 JATIWARNO, KECAMATAN JATIPURO, KABUPATEN KARANGANNYAR NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang masalah. Televisi merupakan salah satu media yang kuat pengaruhnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis salah satu fungsinya adalah untuk berkomunikasi. Bahasa tulis dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa menurut medianya dibedakan menjadi dua yakni, bahasa lisan dan bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial, di dalam dirinya

PENGGUNAAN DAN PENYIMPANGAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA HUMOR LENONG REMPONG DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

PEMAKAIAN DEIKSIS PERSONA, LOKASIONAL, DAN TEMPORAL DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI

KEMAMPUAN TEKNIK SERVIS FOREHAND TOPSPIN ATLET PEMULA TENIS MEJA DI DIY SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil analisis pada bab IV diperoleh temuan-temuan berupa pola

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DAN STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM ACARA TATAP MATA DI TRANS 7 (Suatu Tinjauan Pragmatik)

BAB I PENDAHULUAN. menganggapnya sebagai hal yang biasa, seperti bernafas atau berjalan. (Bloomfield,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan

I. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam. komunikasi dibutuhkan alat komunikasi agar hubungan antarmanusia

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA OPERA VAN JAVA DI TRANS 7

BAB V PEMANFAATAN HASIL ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB SEBAGAI BAHAN AJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. berupasistemlambangbunyiujaranyang kompleks dan aktif. Kompleks,

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 2, Desember 2016 KESANTUNAN TUTURAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS. Oleh.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk

KESANTUNAN DAN FUNGSI PRAGMATIK WACANA TANYA JAWAB KONSULTASI REMAJA RUBRIK DEAR MBAK PIPIET KORAN SUARA MERDEKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi atau alat interaksi yang digunakan oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK KELAS 1 SD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA ANTARA SANTRI DENGAN USTAD DALAM KEGIATAN TAMAN PENDIDIKAN ALQUR AN ALAZHAR PULUHAN JATINOM KLATEN SKRIPSI

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dalam kehidupan sehari-hari mempunyai peran sebagai alat komunikasi. Hal ini tidak terlepas dari dari keharusan manusia untuk berinteraksi dengan orang lain. Dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan masyarakat, manusia tidak pernah lepas dari penggunaan bahasa lisan berupa tindak tutur. Tindak tutur sangatlah penting dalam berkomunikasi. Dalam berkomunikasi masyarakat lansia berlatar belakang budaya Jawa, sering berkomunikasi dengan bahasa ibu atau bahasa yang mereka gunakan untuk keseharian. Tindak hanya dalam hal komunikasi, masyarakat lansia berlatar belakang budaya Jawa juga terkadang menyisipkan budaya Jawa dalam kegiatan sehari-hari. Masyarakat dalam berkomunikasi membutuhkan komunitas yang saling menghargai antara penutur dengan lawan tutur. Kesalahpahaman antarindividu dan antarkelompok sering disebabkan rendahnya pemahaman maksud dari tindak tutur bahasa yang diterima. Hal ini disebabkan lawan tutur tidak mengerti dengan bahasa yang digunakan oleh penutur. Keanekaragaman budaya yang dimiliki masyarakat Jawa menyebabkan terjadinya variasi tuturan. Masyarakat yang memiliki tingkat sosial dan budaya yang tinggi biasanya lebih dihormati oleh masyarakat yang lebih rendah statusnya. Selain itu, umur juga mempengaruhi tuturan yang diucapkan. Orang yang memiliki usia lanjut, biasanya lebih dihormati jika sedang bertutur. Alasan penelitian ini dilakukan sebab dalam bertutur akan cenderung menggunakan tuturan yang sesuai dengan kondisi jiwa yang sedang dialaminya. Kondisi jiwa yang dimaksud adalah perasaan yang sedang dialami oleh penutur, dapat perasaan senang, sedih, bahagia, sayang, dan lain-lain. Masyarakat lansia 1

2 berlatar belakang budaya Jawa dipilih sebab selain kaya budaya tetapi saat bertutur juga terdapat batasan-batasan atau pengelompokan dalam bertutur. Masyarakat lansia berlatar belakang budaya Jawa juga bertutur dengan ekspresif, dan terkadang ekspresif yang mereka gunakan tidak sesuai dengan apa yang dituturkan. Masyarakat lansia berlatar belakang budaya Jawa dalam berkomunikasi cenderung bertele-tele atau tidak langsung pada intinya. Mereka akan menggunakan tuturan yang cenderung menyenangkan lawan tuturnya, tanpa mengatakan yang sebenarnya. Misalnya dapat diamati dalam kalimat berikut. (1) Ngapunten nggih. Maaf ya. (2) Klambimu apik men. Bajumu bagus sekali. (3) Matur suwun. Terima kasih Tuturan (1) merupakan tuturan langsung, yaitu tindak tutur ekspresif bentuk meminta maaf yang ditandai dengan kata ngaputen maaf. Disini penutur memiliki dua kemungkinan, yaitu pertama dia sungguh-sungguh meminta maaf atas kesalahan yang dia perbuat kepada lawan tutur, dan tidak akan mengulanginya. Atau yang kedua dia meminta maaf hanya untuk mencari simpati dan mereka tidak terlibat salah pham. Tuturan (2) merupakan tuturan langsung, yaitu tindak tutur ekspresif bentuk memuji yang ditandai dengan kata apik bagus. Penutur cenderung akan menyenangkan hati lawan tutur dengan menggunakan tuturannya, tanpa mengatakan yang sebenarnya. Namun tanpa disadari lawan tutur biasanya tuturan yang digunakan mengandung maksud yang berlawanan dari tuturan yang disampaikan. Dua kemungkinan jua terjadi pada tuturan kedua. Penutur menuji karena melihat baju lawan tutur yang bagus. Atau penutur hanya ingin menyenangkan lawan tutur saja. Tuturan (3) meurpakan tuturan langsung yaitu tindak tutur ekpresif bentuk mengucapkan terima kasih yang ditandai dengan tuturan matur suwun

3 terima kasih. Tuturan tiga mengandung maksud, penutur mngucapkan terima kasihnya kepada lawa tutur. Sebab, lawan tutur telah melakukan suatu hal yang dapat menyenangkan hati penutur. Penelitian ini memilih usia lansia sebagai studi kasusnya. Usia lansia dipilih, sebab pada usia ini sering terjadi bentuk tindak tutur ekspresif. Usia lansia pada masyarakat Jawa, cenderung dalam bertutur akan bersikap hati-hati dan menjaga perasaan lawan tuturnya. Selain itu, pada usia ini mereka masih memegang teguh budaya Jawa dan rasa silahturahmi. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, sebab objek penelitiannya mengangkat mengenai tuturan masyarakat lansia berlatar belakang budaya Jawa. Mungkin sudah banyak penelitian yang membahas mengenai tindak tutur dan masyarakat Jawa. Namun penelitian ini membahas tindak tutur ekspresif yang dilakukan di kalanngan masyarakat lansia berlatar belakang budaya Jawa. Masyarakat yang dipilih pun bukan masyarakat umum, namun masyarakat lansia berlatar belakang budaya Jawa. Masyarakat lansia berlatar belakang budaya Jawa dipilih sebab, selain ada beragam budaya yang dimiliki masyarakat lansia berlatar belakang budaya Jawa, tuturan yang diucapkan masyarakat lansia berlatar belakang budaya Jawa juga penuh makna dan arti. Penelitian ini juga bisa dijadikan sebagaitindak lanjut untuk bahan ajar di Sekolah Menengah Atas ataupun Kejuruan (SMA/K). Tuturan yang digunakan dalam masyarakat Jawa dapat dijadikan contoh dalam bahan ajar tentang menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi. Peserta didik di sini dituntut untuk berkomunikasi menggunakan kata, bentuk kata, dan ungkapan yang santun. Jadi penelitian tentang tindak tutur masyarakat Jawa bisa dijadikan sebagai bahan ajar. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk tindak tutur ekspresif masyarakat lansia berlatar belakang budaya Jawa. Selain itu juga, mendeskripsikan maksud pragmatik dibalik tindak tutur ekspresif di lingkungan

4 masyarakat lansia berlatar belakang budaya Jawa. Penelitian ini juga bertujuan dapat dikembangkan untuk bahan ajar di SMA/K sesuai dengan KD yang sesuai. Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini diberi judul Dimensi Maksud Pragmatik di Balik Tindak Tutur Ekspresif di Lingkungan Masyarakat Lansia Berlatar Belakang Budaya Jawa Dan Implikasinya Sebagai Bahan Ajar SMA/K. B. Rumusan Masalah Ada dua masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini: 1. Bagaimanakah bentuk-bentuk tindak tutur ekspresif di lingkungan masyarakat lansia berlatar belakang budaya Jawa? 2. Bagaimanakah maksud pragmatik di balik tindak tutur ekspresif di lingkungan masyarakat lansia berlatar belakang budaya Jawa? 3. Bagaimana pemanfaatannya tindak tutur ekspresif yang digunakan sebagai bahan ajar di SMA/K? C. Tujuan Masalah Ada dua tujuan yang akan dibahas dalam penelitian ini: 1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk tindak tutur ekspresif di lingkungan masyarakat lansia berlatar belakang budaya Jawa. 2. Mendeskripsikan maksud pragmatik di balik tindak tutur ekspresif di lingkungan masyarakat lansia berlatar belakang budaya Jawa. 3. Mendeskripsikan pemanfaatan tindak tutur ekspresif yang digunakan sebagai bahan ajar di SMA/K. D. Manfaat Penelitian Ada dua manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini, manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai penelitian yang berhubungan dengan tindak tutur ekspresif.

5 2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan serta pedoman untuk penelitian berikutnya yang relevan. b. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, terutama pada bidang pragmatik dapat memberikan masukan dalam meningkatkan kualitas belajar siswa dalam tindak tutur khususnya tindak tutur ekspresif. c. Penelitian ini juga dapat digunakan oleh guru bahasa Indonesia untuk bahan ajar bagi peserta didik tentang cara bertindak tutur yang ekspresif dan santun dalam sebuah tuturan.