B U P A T I B O Y O L A L I P R O V I N S I J A W A T E N G A H

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA STAF AHLI WALIKOTA TEGAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 28 TAHUN 2012 T E N T A N G

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

B U P A T I S R A G E N PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA STAF AHLI BUPATI BIMA

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tam

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

-1- PERATURAN BUPATI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 32 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI STAF AHLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI STAF AHLI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI MASING-MASING JABATAN PADA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 88 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BANDUNG

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 37 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR : 01 TAHUN 2004 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS STAF AHLI BUPATI GUNUNGKIDUL

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

peraturan perundang-undangan dan tugas pemerintahan umum lainnya yang merupakan bagian dari perangkat daerah. Pasal 5 Cukup jelas Pasal 6 Cukup jelas

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 92 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 94 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI INSPEKTORAT

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 71 TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BIMA

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 18

PERATURAN DAERAH KOTA KOTAMOBAGU NOMOR 01 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 2008 Nomor 1 Seri D.1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR : 2 TAHUN 2011 T E N T A N G

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

Perda No.36 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT Dinas Lingkungan Hidup Kab. Magelang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 88 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA - UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 9 TAHUN 2008 T E N T A N G

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

Menetapkan : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI LINGKUNGAN KABUPATEN SUBANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 71 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PULANG PISAU,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 57 TAHUN 2011

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS STAF AHLI BUPATI TASIKMALAYA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 51 Tahun : 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2008 Seri : D

Transkripsi:

1 B U P A T I B O Y O L A L I P R O V I N S I J A W A T E N G A H PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG STAF AHLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOYOLALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat (5) Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Staf Ahli; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 5. Peraturan..

-2-5. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Nomor 183); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STAF AHLI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Boyolali. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang menjadi kewenangan daerah otonom. 4. Bupati adalah Bupati Boyolali. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali. 6. Staf Ahli adalah Staf Ahli Bupati Boyolali. Staf Ahli terdiri dari: BAB II SUSUNAN Pasal 2 a. Staf Ahli Bidang Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat; b. Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan; dan c. Staf Ahli Bidang Administrasi dan Hukum. BAB III..

-3- BAB III KEDUDUKAN DAN TUGAS Pasal 3 (1) Staf Ahli berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati dan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah. (2) Staf Ahli mempunyai tugas memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Bupati sesuai keahliannya. BAB IV URAIAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Staf Ahli Bidang Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pasal 4 (1) Staf Ahli Bidang Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas memberikan telaah dan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Bupati di bidang sosial, pemerintahan, dokumentasi dan informasi, penunjang urusan pemerintahan, kerjasama, otonomi daerah, dan administrasi kewilayahan baik secara inisiasi maupun perintah sesuai keahliannya serta memberikan penalaran pemecahan konsepsional. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Staf Ahli Bidang Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai fungsi: a. inventarisasi, analisis dan telaahan permasalahan bidang sosial, pemerintahan, dokumentasi dan informasi, penunjang urusan pemerintahan, kerjasama, otonomi daerah, dan administrasi kewilayahan dan rekomendasi pemecahannya; b. penyusunan konsep pemecahan konsepsional di bidang sosial, pemerintahan, dokumentasi dan informasi, penunjang urusan pemerintahan, kerjasama, otonomi daerah, dan administrasi kewilayahan dan penalaran persoalan secara mendasar dan terpadu untuk bahan kebijakan Bupati; c. pengoordinasian penyiapan bahan keperluan rapat, seminar dan kegiatan dinas lain bagi Bupati sesuai dengan bidang tugasnya; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. (3) Uraian..

-4- (3) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: a. mengumpulkan bahan-bahan kerja yang berkaitan dengan isu-isu strategis di bidang sosial, pemerintahan, dokumentasi dan informasi, penunjang urusan pemerintahan, kerjasama, otonomi daerah, dan administrasi kewilayahan sesuai dengan prosedur yang berlaku untuk keperluan penyelesaian pekerjaan; b. mempelajari, menganalisa serta menelaah bahanbahan kerja yang berkaitan dengan isu-isu strategis di bidang sosial, pemerintahan, dokumentasi dan informasi, penunjang urusan pemerintahan, kerjasama, otonomi daerah, dan administrasi kewilayahan sesuai dengan obyek kerja dalam bidangnya agar memperlancar pelaksanaan tugas; c. mengadakan penelitian berdasarkan permasalahan dan isu-isu strategis di bidang sosial, pemerintahan, dokumentasi dan informasi, penunjang urusan pemerintahan, kerjasama, otonomi daerah, dan administrasi kewilayahan dalam rangka menyelesaikan pekerjaan; d. membuat telaahan dan rekomendasi di bidang sosial, pemerintahan, dokumentasi dan informasi, penunjang urusan pemerintahan, kerjasama, otonomi daerah, dan administrasi kewilayahan berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk disampaikan kepada Bupati agar hasil telaahan dapat bermanfaat. e. memberikan saran berdasarkan pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatannya untuk disampaikan kepada Bupati; dan f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh Bupati baik secara tertulis maupun lisan. Bagian Kedua Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan Pasal 5 (1) Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan mempunyai tugas memberikan telaah dan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Bupati di bidang sumber daya alam, perekonomian, pengembangan infrastruktur dan pengadaan barang/jasa baik secara inisiasi maupun perintah sesuai keahliannya serta memberikan penalaran pemecahan konsepsional. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan mempunyai fungsi: a. inventarisasi..

-5- a. inventarisasi, analisis dan telaahan permasalahan bidang sumber daya alam, perekonomian, pengembangan infrastruktur dan pengadaan barang/jasa dan rekomendasi pemecahannya; b. penyusunan konsep pemecahan konsepsional di bidang sumber daya alam, perekonomian, pengembangan infrastruktur dan pengadaan barang/jasa dan penalaran persoalan secara mendasar dan terpadu untuk bahan kebijakan Bupati; c. pengoordinasian penyiapan bahan keperluan rapat, seminar dan kegiatan dinas lain bagi Bupati sesuai dengan bidang tugasnya; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. (3) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: a. mengumpulkan bahan-bahan kerja yang berkaitan dengan isu-isu strategis di bidang sumber daya alam, perekonomian, pengembangan infrastruktur dan pengadaan barang/jasa sesuai dengan prosedur yang berlaku untuk keperluan penyelesaian pekerjaan; b. mempelajari, menganalisa serta menelaah bahanbahan kerja yang berkaitan dengan isu-isu strategis di bidang sumber daya alam, perekonomian, pengembangan infrastruktur dan pengadaan barang/jasa sesuai dengan obyek kerja dalam bidangnya agar memperlancar pelaksanaan tugas; c. mengadakan penelitian berdasarkan permasalahan dan isu-isu strategis di bidang sumber daya alam, perekonomian, pengembangan infrastruktur dan pengadaan barang/jasa dalam rangka menyelesaikan pekerjaan; d. membuat telaahan dan rekomendasi di bidang lingkungan sumber daya alam, perekonomian, pengembangan infrastruktur dan pengadaan barang/jasa berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk disampaikan kepada Bupati agar hasil telaahan dapat bermanfaat. e. memberikan saran berdasarkan pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatannya untuk disampaikan kepada Bupati; dan f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh Bupati baik secara tertulis maupun lisan. Bagian Ketiga..

-6- Bagian Ketiga Staf Ahli Bidang Administrasi dan Hukum Pasal 6 (1) Staf Ahli Bidang Administrasi dan Hukum mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai masalah di bidang hukum dan administrasi, ketertiban dan keamanan, ketahanan bangsa, wawasan kebangsaan, dan fasilitasi penyelesaian kasus hukum baik secara inisiasi maupun perintah sesuai keahliannya serta memberikan penalaran pemecahan konsepsional. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Staf Ahli Bidang Administrasi dan Hukum mempunyai fungsi: a. inventarisasi, analisis, dan telaahan permasalahan bidang hukum dan administrasi dan rekomendasi pemecahannya; b. penyusunan konsep pemecahan konsepsional di bidang hukum dan administrasi, ketertiban dan keamanan, ketahanan bangsa, wawasan kebangsaan, dan fasilitasi penyelesaian kasus hukum, atas inisiatif dan penalaran persoalan secara mendasar dan terpadu untuk bahan kebijakan Bupati; c. pengoordinasian penyiapan bahan keperluan rapat, seminar dan kegiatan dinas lain bagi Bupati sesuai dengan bidang tugasnya; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. (3) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: a. mengumpulkan bahan-bahan kerja yang berkaitan dengan isu-isu strategis di bidang hukum dan administrasi, ketertiban dan keamanan, ketahanan bangsa, wawasan kebangsaan, dan fasilitasi penyelesaian kasus hukum sesuai dengan prosedur yang berlaku untuk keperluan penyelesaian pekerjaan; b. mempelajari, menganalisa serta menelaah bahanbahan kerja yang berkaitan dengan isu-isu strategis di bidang hukum dan administrasi, ketertiban dan keamanan, ketahanan bangsa, wawasan kebangsaan, dan fasilitasi penyelesaian kasus hukum sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan dalam bidangnya agar memperlancar pelaksanaan tugas; c. mengadakan penelitian berdasarkan permasalahan dan isu-isu strategis di bidang hukum dan administrasi, ketertiban dan keamanan, ketahanan bangsa, wawasan kebangsaan, dan fasilitasi penyelesaian kasus hukum dalam rangka menyelesaikan pekerjaan; d. membuat..

-7- d. membuat telaahan dan rekomendasi di bidang hukum dan administrasi, ketertiban dan keamanan, ketahanan bangsa, wawasan kebangsaan, dan fasilitasi penyelesaian kasus hukum berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk disampaikan kepada Bupati agar hasil telaahan dapat bermanfaat; e. memberikan saran berdasarkan pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatannya untuk disampaikan kepada Bupati; dan f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh Bupati baik secara tertulis maupun lisan. BAB V TATA KERJA Pasal 7 (1) Staf Ahli dalam melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, lebih aktif, dan responsif serta wajib berpedoman pada ketentuan Peraturan Perundangundangan dan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati. (2) Staf Ahli dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horisontal baik dalam lingkungan masing-masing maupun dalam lingkungan antar satuan kerja lain sesuai dengan bidang tugasnya. (3) Dalam rangka melaksanakan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diselenggarakan forum komunikasi antara Staf Ahli Bupati dengan Sekretaris Daerah dan Asisten Sekretaris Daerah paling lama setiap 3 (tiga) bulan sekali. (4) Staf Ahli dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), secara administratif difasilitasi oleh Sekretaris Daerah. (5) Staf Ahli bertanggungjawab secara mandiri dalam melaksanakan tugasnya dan segera memberikan pertimbangan sesuai dengan keahliannya untuk menunjang percepatan pelaksanaan tugas-tugas Pemerintah Daerah serta menyampaikan rekaman/salinannya kepada Sekretaris Daerah. BAB VI PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN Pasal 8 (1) Pengangkatan dan Pemberhentian Staf Ahli dilakukan oleh Bupati. (2) Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Staf Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan ketentuan Peraturan Perundangundangan. BAB VII..

-8-