No. 04/02/63/Th XIII, 10 Februari 2010 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2009 Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan tahun 2009 meningkat sebesar 5,01 persen terhadap tahun 2008, terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor jasa-jasa sebesar 7,33 persen dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian 1,73 persen. Pertumbuhan ekonomi tanpa migas pada tahun 2009 mencapai 5,11 persen. Besaran PDRB Kalimantan Selatan pada tahun 2009 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 51.177,34 milyar, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp. 28.918,91 milyar. Secara triwulanan, PDRB Kalimantan Selatan triwulan IV-2009 menurun dibandingkan dengan triwulan III-2009 (qto-q) sebesar minus 10,02 persen, namun bila dibandingkan dengan triwulan IV-2008 (y-on-y) tumbuh sebesar 4,82 persen. Dari sisi penggunaan, PDRB digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga sebesar 50,96 persen, konsumsi pemerintah 15,03 persen, pembentukan modal tetap bruto atau investasi fisik 20,10 persen, ekspor 70,38 persen dan impor 41,34 persen. Semua komponen PDRB penggunaan mengalami pertumbuhan pada tahun 2009, dengan pertumbuhan tertinggi pada impor sebesar 48,72 persen, diikuti oleh pembentukan modal tetap bruto sebesar 15,32 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah 6,75 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga 5,92 persen dan ekspor 1,51 persen. Laju pertumbuhan ekonomi tahun 2009 sebesar 5,01 persen didorong oleh sumber utama pertumbuhan yaitu, konsumsi rumah tangga 2,62 persen, diikuti pembentukan modal tetap bruto 2,32 persen, dan sisanya dari komponen lainnya. PDRB perkapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2009 mencapai Rp. 14,64 juta (1.406,58 US$) sementara PDRB perkapita tahun 2008 sebesar Rp. 13.28 juta (1.370,66 US $). 1. PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2009 Perekonomian Kalimantan Selatan pada tahun 2009 mengalami pertumbuhan sebesar 5,01 persen dibanding tahun 2008. Nilai Produk Domestk Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan pada tahun 2009 mencapai Rp. 28.918,91 milyar sedangkan pada tahun 2008 sebesar Rp. 27.538,45 milyar. Bila dilihat berdasarkan harga berlaku PDRB Kalimantan Selatan tahun 2009 naik sebesar Rp. 5.419,32 milyar yaitu dari Rp. 45.758,03 milyar pada tahun 2008 menjadi Rp. 51.177,34 milyar tahun 2009. Berita Resmi Statistik No. 04/02/63/Th XIII10 Februari 2010 1
Selama tahun 2009, semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor jasajasa sebesar 7,33 persen, diikuti oleh sektor pertanian 7,12 persen, sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan 6,44 persen, sektor konstruksi 6,06 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 5,95 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran 5,80 persen, sektor listrik, gas dann air bersih 5,33 persen, sektor industri pengolahan sebesar 2,31 persen dan sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,73 persen. Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan tanpa migas secara keseluruhan sebesar 5,11 persen. Sektor jasa-jasa yang mengalami pertumbuhan paling tinggi ternyata hanya memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 0,65 persen, masih lebih kecil dibandingkan sektor pertanian yang memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 1,72 persen dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 0,88 persen. Selanjutnya sumber pertumbuhan yang lainnya adalah sektor pengangkutan dan komunikasi 0,51 persen, sektor pertambangan dan penggalian 0,38 persen, sektor konstruksi 0,33 persen, sektor industri pengolahan 0,26 persen, sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan 0,25 persen dan sektor listrik, gas dan air bersih 0,03 persen (Tabel 1). Tabel 1 Nilai PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 2009 dan Laju Pertumbuhan Tahun 2009 Lapangan Usaha 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Laju Sumber Harga Berlaku Harga Konstan 2000 P ertumbuhan P ertumbuhan (Milyar Rupiah) (Milyar R upiah) 2009 2009 2008 2009 2008 2009 (P ersen) (P ersen) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 10.134,13 11.434,21 6.648,38 7.121,63 7,12 1,72 2. P ertambangan dan Penggalian 9.942,27 10.777,63 6.100,51 6.206,10 1,73 0,38 3. Indus tri P engolahan 4.716,79 5.050,65 3.073,86 3.144,92 2,31 0,26 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 257,80 294,42 137,01 144,31 5,33 0,03 5. K onstruksi 2.861,71 3.185,99 1.513,41 1.605,14 6,06 0,33 6. P erdagangan, Hotel dan Restoran 6.843,02 7.676,03 4.172,59 4.414,50 5,80 0,88 7. P engangkutan dan K omunikasi 4.196,45 4.721,70 2.374,33 2.515,72 5,95 0,51 8. K euangan, Real E s tate dan Jasa Persh 2.196,00 2.568,31 1.089,51 1.159,70 6,44 0,25 9. Jasa jasa 4.609,86 5.468,40 2.428,84 2.606,89 7,33 0,65 Produk Domestik Regional Bruto (P DR B ) 45.758,03 51.177,34 27.538,45 28.918,91 5,01 5,01 PDRB Tanpa Mig a s 45.132,2 50.548,3 27.074,5 28.458,4 5,11 Berita Resmi Statistik No. 04/02/63/Th XIII10 Februari 2010 2
Grafik 1. Laju Pertumbuhan PDRB Harga Konstan Tahun 2000 Kalimantan Selatan Tahun 2009 8,00 7,12 7,33 7,00 6,00 5,33 6,06 5,80 5,95 6,44 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00 2,31 1,72 1,73 0,88 0,38 0,26 0,51 0,65 0,33 0,25 0,03 Pertanian Pertambangan Industri LGA Konstruksi Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa-jasa Laju Pertumbuhan 2009 Sumber Pertumbuhan 2009 2. PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN IV-2009 Kinerja perekonomian Kalimantan Selatan pada Triwulan IV-2009 yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga konstan menurun sebesar -10,02 persen dibanding triwulan sebelumnya (q to q). Penurunan tersebut disebabkan adanya kontraksi pada beberapa sektor pada triwulan IV ini. Pertumbuhan negatif pada triwulan IV-2009 ini terutama karena sektor pertanian mengalami penurunan cukup signifikan yaitu minus 33,03 persen karena siklus musiman. Sektor lain yang mengalami penurunan yaitu sektor pertambangan dan penggalian minus 9,16, dan sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan minus 8,25 persen. Sementara itu sektor-sektor lainnya selama triwulan IV mengalami pertumbuhan positif. Sektor konstruksi tumbuh sebesar 8,47 persen, sektor jasa-jasa 4,92 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 4,44 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran 3,78 persen, sektor industri pengolahan 2,39 persen dan sektor listrik gas dan air bersih 1, 46 persen (Tabel 2). Tabel 2 Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan Menurut Lapangan usaha Lapangan Usaha Triw III 2009 Triw IV 2009 Triw IV 2009 Terhadap Terhadap Terhadap Triw II 2009 Triw III 2009 Triw IV 2008 (q to q) (q to q) (y on y) (2) (3) (4) 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 20,29-33,03 4,16 2. Pertambangan dan Penggalian 7,21-9,16 4,96 3. Industri Pengolahan -1,15 2,39-1,36 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1,83 1,46 4,27 5. Konstruksi 7,30 8,47 5,21 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 6,22 3,78 5,85 7. Pengangkutan dan Komunikasi 4,80 4,44 5,60 8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 6,08-8,25 6,35 9. Jasa-jasa 7,02 4,92 10,49 PDRB Tanpa Migas 9,41-10,02 4,82 9,58-10,18 4,91 Berita Resmi Statistik No. 04/02/63/Th XIII10 Februari 2010 3
Selanjutnya perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan IV-2009 bila dibandingkan dengan triwulan IV-2008 (y on y) mengalami pertumbuhan sebesar 4,82 persen. Pertumbuhan tersebut terjadi pada hampir semua sektor ekonomi kecuali sektor industri pengolahan yang tumbuh minus 1,36 persen. Sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan positif yaitu sektor jasa-jasa mencapai pertumbuhan tertinggi sebesar 10,49 persen, sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan tumbuh 6,35 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran tumbuh 5,85 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh 5,60 persen, sektor konstruksi tumbuh 5,21 persen, sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 4,96 persen, pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan tumbuh 4,16 persen. 3. STRUKTUR PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2008 DAN 2009 Distribusi PDRB menurut sektor ekonomi atau lapangan usaha atas dasar harga berlaku Kalimantan Selatan tahun 2009 tidak menunjukkan perubahan yang cukup berarti dibandingkan struktur ekonomi tahun 2008. Tiga sektor utama yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran mempunyai peranan sebesar 58,40 persen pada tahun 2009. Sektor pertanian memberi kontribusi sebesar 22,34 persen, sektor pertambangan dan sektor perdagangan masing-masing mempunyai peranan sebesar 21,06 persen dan 15,00 persen. Tabel 3 Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2009 Lapangan Usaha 2008 2009 (2) (3) 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 22,15 22,34 2. Pertambangan dan Penggalian 21,73 21,06 3. Industri Pengolahan 10,31 9,87 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,56 0,58 5. Konstruksi 6,25 6,23 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 14,95 15,00 7. Pengangkutan dan Komunikasi 9,17 9,23 8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 4,80 5,02 9. Jasa-jasa 10,07 10,69 PDRB Tanpa Migas 100,00 100,00 98,63 98,77 Dibandingkan dengan struktur ekonomi tahun 2008, pada tahun 2009 terjadi penurunan peranan pada tiga sektor yaitu sektor pertambangan, sektor industri pengolahan dan sektor konstruksi. Peranan sektor pertambangan turun dari 21,73 persen menjadi 21,06 persen, sektor industri pengolahan dari 10,31 persen menjadi 9,87 persen dan sektor konstruksi dari 6,25 persen menjadi 6,23 persen. Sementara sektor pertanian dari 22,15 persen menjadi 22,34 persen, sektor listrik gas dan air bersih dari 0,56 persen menjadi 0,58 persen, sektor perdagangan dari 14,95 persen menjadi 15,00 persen, sektor pengangkutan dari 9,17 persen menjadi 9,23 persen, sektor keuangan dari 4,80 persen menjadi 5,02 persen dan sektor jasajasa dari 10,07 persen menjadi 10,69 persen. Berita Resmi Statistik No. 04/02/63/Th XIII10 Februari 2010 4
4. PDRB MENURUT PENGGUNAAN PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2009 senilai Rp. 51.177, 34 milyar sebagian besar digunakan untuk ekspor sebesar Rp. 36.038, 69 milyar. Komponen penggunaan lainnya meliputi pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga sebesar Rp. 26.094,21milyar, pengeluaran untuk konsumsi lembaga swasta nirlaba sebesar Rp. 239,56 milyar, pengeluaran konsumsi untuk pemerintah sebesar Rp. 10.294,77 milyar, pembentukan modal tetap bruto sebesar Rp. 7.696,87 milyar dan impor sebesar Rp. 21.167,89 milyar. Dibandingkan dengan tahun 2008 PDRB atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp.45.758,03 milyar menjadi Rp. 51.177, 34 milyar. Hal tersebut didukung oleh peningkatan pada seluruh komponen penggunaan, seperti terlihat pada tabel berikut. Tabel 4 Nilai PDRB Menurut Penggunaan Tahun 2008-2009 dan Laju Pertumbuhan Tahun 2009 Menurut Penggunaan Laju Sumber Harga Berlaku Harga Konstan 2000 Pertumbuhan Pertumbuhan (Milyar Rupiah) (Milyar Rupiah) 2009 2009 2008 2009 2008 2009 (Persen) (Persen) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Konsumsi Rumahtangga 23.023,38 26.094,21 12.202,33 12.924,76 5,92 2,62 2. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 206,18 239,56 114,61 121,31 5,84 0,02 3. Konsumsi Pemerintah 6.557,49 7.696,87 3.417,62 3.648,37 6,75 0,84 4. PMTB 8.397,67 10.294,77 4.172,79 4.811,92 15,32 2,32 5. Perubahan stok -10.003,29-8.018,87-4.863,58-2.477,13-49,07-8,67 6. Ekspor 31.524,50 36.038,69 18.411,51 18.689,35 1,51 1,01 7. Dikurangi Impor 13.947,90 21.167,89 5.916,83 8.799,66 48,72 10,47 Produk Domestik Regional Bruto 45.758,03 51.177,34 27.538,45 28.918,91 5,01 5,01 Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pada tahun 2009 yang tercatat sebesar 5,01 persen, didukung oleh semua komponen PDRB penggunaan, yakni konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 5,92 persen, konsumsi lembaga swasta nirlaba 5,84 persen, konsumsi pemerintah 6,75 persen, pembentukan modal tetap bruto 15,32 persen, ekspor 1,51 persen dan sementara impor sebagai komponen pengurang meningkat sebesar 48,72 persen. Pertumbuhna PDRB tahunan tersebut merupakan pertumbuhan komulatif dari PDRB triwulanan yang terbentuk pada tahun yang bersangkutan (tabel 4). Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009 sebagian besar bersumber dari komponen konsumsi rumah tangga. Dari 5,01 persen pertumbuhan tahun 2009, 2,62 persen bersumber dari komponen konsumsi rumah tangga. Komponen terbesar PDRB Kalimantan Selatan yaitu ekspor hanya memberikan sumbangan sebesar 1,01 persen. Sementara pembentukan modal tetap bruto dan konsumsi pemerintah memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan masing-masing sebesar 2,32 persen dan 0,84 persen. Berita Resmi Statistik No. 04/02/63/Th XIII10 Februari 2010 5
Tabel 5 Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan Menurut Penggunaan Menurut Penggunaan Triw III 2009 Triw IV 2009 Triw IV 2009 Terhadap Terhadap Terhadap Triw II 2009 Triw III 2009 Triw IV 2008 (q to q) (q to q) (y on y) (2) (3) (4) 1. Konsumsi Rumahtangga 3,43 2,41 4,91 2. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 1,04 0,35-0,03 3. Konsumsi Pemerintah 8,17 9,82 9,29 4. PMTB 20,21 6,25 24,94 5. Perubahan Stok 608,79 103,75 263,00 6. Ekspor 55,09-8,96 48,40 7. Dikurangi Impor 66,67-19,35 36,38 9,41-10,02 4,82 Semua komponen penggunaan, q-to-q pada triwulan IV-2009 dibandingkan dengan triwulan III-2009 mengalami perlambatan kecuali konsumsi pemerintahyang mengalami percepatan. Laju pertumbuhan tertinggi pada triwulan IV-2009 terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yaitu sebesar 9,82 persen, konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto masing-masing meningkat sebesar 2,41 persen dan 6,25 persen. Sedangkan komponen ekspor dan impor mengalami kontraksi masing-masing sebesar minus 8,96 persen dan minus 19,35 persen. PDRB menurut penggunaan pada triwulan IV-2009 terhadap triwulan IV-2009 mengalami peningkatan. Tingkat pertumbuhan yang tertinggi terjadi pada komponen ekspor yang mencapai 48,40 persen, diikuti oleh komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar impor 36,38 persen, dan pembentukan modal tetap bruto sebesar 24,94 persen. Di samping itu konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga mengalami peningkatan yaitu masing-masing sebesar 9,29 persen dan 4,91 persen. Dilihat dari pola distribusi PDRB penggunaan, ekspor masih merupakan penyumbang terbesar dalam penggunaan PDRB Kalimantan Selatan dimana komponen ini meningkat dari 68,89 persen pada tahun 2008 menjadi sebesar 70,38 persen pada tahun 2009. Komponen lainnya juga mengalami peningkatan yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga dari sebesar 50,32 persen menjadi 50,96 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah dari 14,33 persen menjadi 15,03 persen, pembentukan modal tetap bruto dari 18,35 persen menjadi 20,10 persen pada tahun 2009 dan impor dari 30,48 persen menjadi 41,34 persen. Berita Resmi Statistik No. 04/02/63/Th XIII10 Februari 2010 6
Tabel 6 Struktur PDRB Menurut Penggunaan Tahun 2008-2009 Menurut Penggunaan 2008 2009 (2) (3) 1. Konsumsi Rumahtangga 50,32 50,96 2. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 0,45 0,47 3. Konsumsi Pemerintah 14,33 15,03 4. PMTB 18,35 20,10 5. Perubahan Inventori -21,86-15,60 6. Ekspor 68,89 70,38 7. Dikurangi Impor 30,48 41,34 100,00 100,00 5. PDRB DAN PENDAPATAN PERKAPITA PDRB perkapita merupakan PDRB (atas dasar harga berlaku dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun). Pada tahun 2009 angka PDRB perkapita diperkirakan mencapai Rp. 14,64 juta (1.406,58 US$) dengan laju peningkatan sebesar 10,26 persen dibandingkan dengan PDRB perkapita tahun 2008 sebesar Rp. 13.28 juta (1.370,66 US $). Tabel 7 PDRB dan Pendapatan Per Kapita Kalimantan Selatan Tahun 2008-2009 Uraian 2008 2009 (2) (3) PDRB Per Kapita harga Berlaku - Nilai (juta rupiah) 13.276.160,16 14.638.304,60 - Indeks Peningkatan (persen) 14,34 10,26 - Nilai (US$) 1.370,66 1.406,58 Berita Resmi Statistik No. 04/02/63/Th XIII10 Februari 2010 7