BAB I PENDAHULUAN. Syari at Islam bersipat universal, mencakup segala aspek kehidupan

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Sebagai Syarat Guna memperoleh Gelar Serjana Ekonomi Islam ( S. E.Sy) ALI JONTANG NIM.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengatur kehidupan rumah tangga dan keturunan, tetapi dapat juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

BAB I PENDAHULUAN. di buat dengan bahan baku daun gambir pilihan yang di peroleh langsung dari

BAB I PENDAHULUAN. dan menganggap penting semua kerja yang produktif. 1 Pada setiap prilaku

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam politik, sosial maupun ekonomi. Berbicara masalah ekonomi berarti

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan SDM yang optimal demi meningkatkan pembangunan. pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Hal ini di karenakan tidak

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan manusia. Salah satu yang diatur oleh Al-qur an dan Hadist adalah

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu permasalahan pembangunan yang dihadapi Negara Indonesia

pengadilan menganggap bahwa yang bersangkutan sudah meninggal.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap keberhasilan pembangunan bangsa. Ahmadi (2004:173) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. akal manusia untuk menganalisa hukum-hukum syara, meneliti. perkembangan dengan pedoman pada nash-nash yang telah ada, supaya

I. PENDAHULUAN. Keluarga merupakan suatu kelompok yang menjadi bagian dalam masyarakat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris, artinya kegiatan pertanian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Timbulnya anggapan bahwa kaum perempuan lebih lemah

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA DALAM PERKAWINAN ISLAM. harta kerabat yang dikuasai, maupun harta perorangan yang berasal dari harta

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat duniawi dan yang bersifat ukhrawi, tampak berubah-ubah dan boleh

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga aspek muamalah, khususnya ekonomi Islam.Al-Quran secara tegas. Allah SWT berfirman dalam al-quran yang berbunyi :

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG ISTRI PENCARI NAFKAH UTAMA DALAM KELUARGA TANPA MAHRAM SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pekerjaan yang selama ini jarang bahkan ada yang sama sekali belum pernah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki peranan dalam sistem sosial, yang ditampilkan

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Tenaga kerja (man power) adalah penduduk yang sudah atau sedang

BAB IV PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN KEWARISAN TUNGGU TUBANG ADAT SEMENDE DI DESA MUTAR ALAM, SUKANANTI DAN SUKARAJA

PERGESERAN PERAN WANITA KETURUNAN ARAB DARI SEKTOR DOMESTIK KE SEKTOR PUBLIK

TANGGUNG JAWAB SUAMI PADA KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB DI KELUARGA. Suami yang ideal bagi keluarga muslim adalah suami yang bertaqwa

beragam adat budaya dan hukum adatnya. Suku-suku tersebut memiliki corak tersendiri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pertanian dan perkebunan baik yang berskala besar maupun yang berskala. sumber devisa utama Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Akan tetapi wanita sendiri juga memiliki tugas

Puji Hastuti F

BAB VI ANALISIS DATA. PELAKSANAAN EKSEKUSI HARTA BERSAMA DALAM PERKARA PERDATA NO 0444/Pdt.G/2012/PA.Tnk

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Penduduk Laki Laki dan Wanita Usia 15 Tahun Ke Atas menurut Jenis Kegiatan Utama, (ribu orang)

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan yaitu diciptakannya Nabi Adam as kemudian disusul dengan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Agar perusahaan unggul dalam persaingan, selain berwawasan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan manusia dan pengetahuan teknologi yang dimiliki. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peraturan tertentu, tidak demikian dengan manusia. Manusia di atur oleh

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tuntutan kebutuhan yang makin maju dan sejahtera, tuntutan tersebut

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

PENERAPAN SISTEM TIMBANGAN DALAM JUAL BELI AYAM POTONG DI PASAR SELASA PANAM PEKANBARU DITINJAU DARI ASPEK EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. anak. Selain itu status hukum anak menjadi jelas jika terlahir dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Islam dilarang melangsungkan perkawinan dengan seorang laki-laki yang

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Peran wanita di masa sekarang sudah tidak hanya mengerjakan urusan

VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH

BAB I PENDAHULUAN. dan universal yang mengatur semua aspek, baik sosial, ekonomi, dan politik

PARTISIPASI PEMILIH PADA PEMILIHAN GUBERNUR RIAU TAHUN MENURUT TINJAUAN FIQIH SIYASAH (STUDI KASUS DI DESA TANJUNG SAWIT KABUPATEN KAMPAR)

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin banyak, hal ini disebabkan karena faktor urbanisasi yang

ra>hmatan lil alami>n (rahmat bagi alam semesta). Dan salah satu benuk rahmat

BAB I PENDAHULUAN. Perjanjian dalam Islam menjadi hal yang harus dipatuhi, hal ini

BAB IV ANALISIS PERLINDUNGAN HAK NAFKAH PEREMPUAN DALAM KOMPILASI HUKUM ISLAM DALAM PERSPEKTIF FEMINISME

BAB 1 PENDAHULUAN. menyangkut urusan keluarga dan urusan masyarakat. 1. tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ke-tuhanan Yang Maha Esa.

BAB I. berkomunikasi, bahkan ketika kita sendiripun, kita tetap melakukan. komunikasi. Sebagai sebuah aktivitas, komunikasi selalu dilakukan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan bidang penting dalam sebuah negara. Hasil-hasil

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakatnya. Untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau salah satu jenis kesenian sebagai hasil karya manusia, seringkali

PELUANG WANITA BERPERAN GANDA DALAM KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG KEMITRASEJAJARAN PRIA DAN WANITA DI KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Keluarga menjadi tempat pertama seseorang memulai

AKIBAT PERKAWINAN DIBAWAH UMUR DALAM KELANGSUNGAN HIDUP. ( Studi Kasus Pengadilan Agama Blora)

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan adalah akad yang sangat kuat ( mitsaqan ghalidzan) yang

H.M.A Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah Lengkap (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.6

BAB I PENDAHULUAN. suci atau jalinan ikatan yang hakiki antara pasangan suami istri. Hanya melalui

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan pada hakikatnya secara sederhana merupakan bentuk

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. berusaha dan berdo a ( ikhtiar). Setiap manusia dalam kehidupannya dituntut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara

ANALISIS FAKTOR EKONOMI SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA DEMAK TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia seringkali terjadi konflik yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara berdasarkan atas hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. menghilangkan nikah yang mengandung banyak kemashlahatan yang. dianjurkan, maka perceraian hukumnya makruh. 1

PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI DESA RANTAU PANJANG KECAMATAN TAMBUSAI KABUPATEN ROKAN HULU MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa antara lain ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan mempunyai nilai kira-kira sama dengan separuh nilai agama. 3

BAB I PENDAHULUAN Gambar 1.1 Persentase Penduduk Miskin di Kota Bandung Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga, Jakarta: Kencana, 2012, hlm Ibid, hlm. 6-7.

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan tenaga kerja. Keterlibatan SDM dalam pembangunan tidak hanya, pada

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menurut muhammad bin Hasan al-syaibani dalam kitabnya al-

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berdasarkan pada jenis kelamin tentunya terdiri atas laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam di sektor pertanian dan perkebunan. Adapun produksi di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk memperdalam ilmu sebagai bekal dalam menghadapi dunia kerja nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. yang luas. Tanaman tertentu adalah tanaman semusim dan atau tanaman

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pergaulan dengan sesamanya (gregoriousness). Individu yang terhimpun dalam masyarakat (society) merupakan sistem

BAB I PENDAHULUAN. keluarga juga tempat dimana anak diajarkan paling awal untuk bergaul dengan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan memerlukan kematangan dan persiapan fisik dan mental karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada abad ke-18 muncul revolusi industri di Eropa, kemudian diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan sunnah Rasul yang dilakukan oleh kaum muslim

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menciptakan manusia sebagai makhluk hidup-nya, akan tetapi makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan perumahan tetapi juga non. (ketetapan-ketetapan MPR dan GBHN 1998).

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Syari at Islam bersipat universal, mencakup segala aspek kehidupan manusia. Hal ini dapat diketahui bahwa segala amal perbuatan manusia tidak terlepas dari ketentuan-ketentuan hukum syari at yang terdapat dalam Al- Qur an dan Hadist. 1 Hukum Islam ditetapkan untuk kesejahteraan ummat, baik secara perorangan maupun secara bermasyarakat, untuk hidup didunia maupun diakhirat. Kesejahteraan masyarakat akan tercapai dengan terciptanya kesejahteraan keluarga yang baik, karena keluarga merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat sehingga kesejahteraan masyarakat sangat tergantung pada kesejahteraan keluarga. Keluarga merupakan kelompok primer yang terpenting dalam masyarakat. Dalam arti luas keluarga berkaitan dengan hubungan yang meliputi semua pihak yang ada hubungan darah sehingga sering tampil sebagai arti klan atau marga. Sedangkan dalam arti sempit keluarga merupakan kelompok sosial terkecil yang didasarkan hubungan darah yang terdiri atas ayah ibu dan anak, yang dijuluki keluarga inti. 2 Didalam membentuk keluarga sakinah tentu harus diwujudkan oleh semua anggota keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak. Artinya, 1 Mukthar Yahya, Fathurrahman, Dasar-Dasar Pembinaan Hukum Fiqh Islam, (Bandung: PT.Al-Ma arif, 1986), h. 15 2 Hertina, Jumni Nelli, Sosiologi Keluarga, (Pekanbaru : Alaf Riau, 2007), h. 5

2 masing-masing anggota keluarga khususnya suami dan istri melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Dalam budaya Islam suami sebagai pemimpin dalam rumah tangga mempunyai tugas utama yakni memimpin keluarga dan memcari nafkah. Sedangkan istri sebagai pendamping suami mempunyai tugas utama mengurus rumah tangga. 3 Sebagaimana dijelaskan didalam Al-Qur an QS. An-Nisaa (4) : 34 Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh Karena Allah Telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan Karena mereka (laki-laki) Telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah memelihara (mereka). Dari ayat di atas dapat dilihat bahwa laki-laki adalah sebagai pemimpin, dimana laki-laki sebagai penggerak roda kehidupan dengan tujuan untuk menutupi semua kebutuhan kaum perempuan, menjaga mereka, dan memenuhi semua permintaannya baik yang berbentuk materi maupun pangan. Maka, yang dimaksud dengan pemimpin disini adalah sebuah tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan istri dan anak-anaknya. 4 Wanita sesungguhnya memegang fungsi yang sangat penting dalam keluarga. Keberadaan wanita dalam rumah tangga bukan sekedar pelengkap 3 Muhammad Kamil Uwaih, Fiqh Perempuan, alih bahasa oleh Abdul Ghofar, (Jakarta Timur : Fustaka Al-Kausar, 2006), h. 379 4 Mutawalli As-Sya rawi, Fikih Perempuan, alih bahasa oleh Yessi, Basyaruddin, (Jakarta: AMZAH, 2009)h.168

3 reproduksi saja, namun lebih dari pada itu banyak penelitian menyatakan bahwa wanita ternyata seringkali memberikan sumbangan yang besar bagi kelangsungan ekonomi dan kesejahteraan rumah tangga. Semakin terbukanya kesempatan kerja yang jenis pekerjaannya lebih sesuai bila dikerjakan oleh wanita. Wanita merupakan potensi yang harus dimanfaatkan untuk menunjang kelancaran proses pembangunan. Pemberdayaan wanita harus dilakukan sesegera mungkin agar wanita dapat mengisi kegiatan pembangunan sehingga anggapan bahwa wanita itu hanya menjadi beban pembangunan bisa dihilangkan. 5 Dewasa ini kesadaran akan kesejajaran akan jender semakin meningkat. Wanita telah banyak merambah kehidupan publik, yang selama ini didominasi pria. Wanita telah banyak yang bekerja diluar rumah dan banyak diantara mereka menjadi wanita karir yaitu wanita yang berkecimpung dalam kegiatan propesi seperti dalam bidang usaha, perkantoran dan sebagainya yang dilandasi pendidikan keahlian seperti ketrampilan dan kejujuran. 6 Keterlibatan perempuan di dunia ekonomi terjadi secara langsung tanpa komando. Keterlibatan perempuan di sektor ekonomi muncul akibat beban ekonomi yang tidak terpenuhi oleh laki-laki (suami). Meskipun dengan paradigma penghasilan tambahan, pada umumnya keterlibatan perempuan di 5 Muh. Syafi I Antonio. Bank Syari ah Wacana Ulama dan Cendikiawan,( Bank Indonesia dan Tazkia Instute : 1999), h. 278 6 Siti Muri ah, Wanita Karir Dalam Bingkai Islam, (Bandung : Percetakan Angkasa, 2004), h. 28-29

4 sektor ekonomi sepenuhnya akibat tuntutan ekonomi bukan sebagai wujud potensi-aplikasi diri seperti yang mulai berkembang di Negara maju. Sebenarnya, perempuan yang bekerja di luar rumah menyadari sedikit waktu yang mereka berikan untuk memenuhi tanggung jawab mereka sebagai seorang istri bagi suaminya dan anak-anaknya. Akan tetapi karena tuntunan keluarga dan demi karier mereka mereka harus berbuat seperti itu. 7 Begitu pula ibu-ibu yang ada di Desa Kesuma,dimana mereka berperan sebagai ibu rumah tangga, juga bekerja sebagai buruh harian lepas. Namun besarnya tingkat keinginan ibu-ibu bekerja sebagai Buruh Harian Lepas (BHL) disebabkan karena Faktor ekonomi, serta keterbatasan suami untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, dan pekerjaan tersebut relatif mudah dan dapat dilakukan siapa saja. 8 Adapun upaya yang dilakukan oleh perempuan di Desa Kesuma dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga salah satunya ialah dengan bekerja sebagai Buruh Harian Lepas (BHL). Adapaun pekerjaan yang dilakukan para buruh harian lepas di Desa Kesuma ialah tergantung apa yang dibutuhkan oleh pemilik lahan seperti: mengumpulkan Brondolan Sawit, membersihkan kelapa sawit, memberi pupuk, menanam akasia, memupuk akasia serta membersihkannya. 9 Sebagai Buruh Harian Lepas (BHL) ibu-ibu di Desa Kesuma menjalani kehidupan dan aktifitas sehari-hari dengan penuh kesibukan. 7 Muhammad Ali Al-Bar, Wanita Karier Dalam Timbangan Islam, alih bahasa oleh Amir Hamzah Fachruddin, (Jakarta Timur: Pustaka Azzam, 1998), h. 16 8. Nurhamiah, (buruh harian lepas), wawancara Tgl 3 oktober 2012. 9. Ernawati, (buruh harian lepas), wawancara Tgl 26 Juni 2013

5 Mereka dituntut untuk pandai membagi waktu antara pekerjaan dan rumah tangga, agar keduanya berjalan dengan lancar. Sebagaimana yang dituturkan oleh salah satu responden, dimana jam 5 pagi dia sudah menyiapakan bekal untuk dibawa ke tempat kerja dan untuk anak-anaknya, serta mempersiapkan peralatan sekolahnya. 10 Akan tetapi perlu diingat tidak semua keikut sertaan ibu rumah tangga bekerja akan mendatangkan dampak positif untuk dirinya sendiri apalagi untuk keluarganya. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian dengan judul Upaya Buruh Harian Lepas (BHL) Perempuan Dalam Memenuhi Kebutuhan Keluarga Ditinjau Dari Ekonomi Islam (Study Kasus Desa Kesuma Kecamatan Pangkalan Kuras) B. Batasan Masalah Supaya penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari topik yang dipersoalkan, maka penulis membatasi penelitian ini tentang Upaya Buruh Harian Lepas(BHL) Perempuan Dalam Memenuhi Kebutuhan Keluarga Ditinjau Dari Ekonomi Islam ( Study Kasus Desa Kesuma Kecamatan Pangkalan Kuras). C. Rumusan Masalah Dengan mengacu pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa pokok permasalahan yaitu : 10. Nurhamiah, (buruh harian lepas), wawancara Tgl 26 Juni 2013

6 1. Apa bentuk upaya yang dilakukan oleh perempuan di Desa Kesuma dalam memenuhi kebutuhan keluarganya? 2. Apa yang melatar belakangi perempuan bekerja sebagai Buruh Harian Lepas (BHL)? 3. Apa yang menjadi Faktor pendukung dan penghambat perempuan bekerja sebagai Buruh Harian Lepas (BHL)? 4. Bagaimana tinjauan Ekonomi Islam terhadap upaya Buruh Harian Lepas (BHL) perempuan dalam memenuhi kebutuhan keluarga di Desa Kesuma Kecamatan Pangkalan Kuras D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dan manfaat penelian ini adalah: 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui apa saja bentuk upaya yang dilakukan perempuan di Desa Kesuma dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. b. Untuk mengetahui apa yang melatar belakangi perempuan bekerja sebagai buruh harian lepas. c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat perempuan bekerja sebagai buruh harian lepas. d. Untuk mengetahui bagaimana tinjauan Ekonomi Islam terhadap upaya perempuan pekerja buruh harian lepas di Desa Kesuma Kecamatan Pangkalan Kuras. 2. Manfaat Penelitian

7 a. Untuk menambah wawasan serta cakrawala berpikir dan untuk menjadi bahan bacaan bagi pihak yang terkait. b. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Ekonomi Islam pada Fakultas Syari a dan Ilmu Hukum. E. Metode Penelitian 1) Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Desa Kesuma Kecamatan Pangkalan Kuras. Adapun alasan penulis meneliti pada lokasi tersebut karena untuk memudahkan penulis untuk mencari data guna untuk kelangsungan penelitian. 2) Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah perempuan pekerja buruh harian lepas di Desa Kesuma Kecamatan Pangkalan Kuras, sedangkan objeknya adalah Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Upaya Pekerja Buruh Harian Lepas (BH L) Perempuan Dalam Memenuhi Kebutuhan Keluarga (Study Kasus Desa Kesuma Kecamatan Pangkalan Kuras). 3) Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perempuan pekerja buruh harian lepas yang berjumlah 115 orang, penulis mengambil sampel dengan memakai teknik Random Sampling yaitu penulis mengambil secara acak dari jumlah populasi sebanyak 30% atau berjumlah 35 orang. 4) Sumber Data

8 a) Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari para perempuan pekerja sebagai buruh harian lepas. b) Data skunder yaitu data yang diperoleh dari informan seperti kepala desa, pemuka-pemuka masyarakat serta referensireferensi atau literature yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 5) Metode Pengumpulan data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan: a. Observasi yaitu penulis melakukan peengamatan secara langsung ke lokasi penelitian. b. Wawancara yaitu dengan cara tanya jawab dengan pemuka masyarakat, mandor dan perempuan pekerja buruh harian lepas. c. Angket yaitu mengajukan sejumlah daftar pertanyaan kepada buruh harian lepas perempuan yang telah dipilih sebagai sampel. d. Study kepustakaan yaitu penulis mengambil buku-buku referensi yang ada kaitannya dengan persoalan yang diteliti. 6) Analisis Data Adapun analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah, dengan analisa kualitatif yaitu dengan mengumpulkan data-data kemudian diklasifikasikan kedalam kategori-kategori atas dasar

9 persamaan, selanjutnya dihubungkan sehingga diperoleh gambaran utuh tentang masalah yang diteliti. F. Sistematika Penulisan Untuk lebih jelas gambaran mengenai masalah yang diteliti serta memudahkan dalam memahaminya, maka penulisannya di bagi kedalam lima (V) bab yang setiap babnya terdiri dari beberapa pasal yang merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan yaitu: BAB I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Gambaran umum lokasi penelitian yang terdiri dari sejarah singkat Desa Kesuma Kecamatan Pangkalan Kuras, letak geografis daerah, agama dan pendidikan serta Sosial dan Ekonomi. BAB III Landasan teori. Bab ini akan mengemukakan mengenai teori-teori yang akan membahas tentang pengertian buruh, bentuk-bentuk buruh, kebutuhan manusia dan perempuan mencari nafkah dalam pandangan Islam. BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini meliputi tentang bentukbentuk upaya perempuan di Desa Kesuma, latar belakang perempuan bekerja sebagai buruh harian lepas, serta faktor pendukung dan penghambat, dan tinjauan ekonomi Islam terhadap

10 perempuan pekerja buruh harian lepas di Desa Kesuma Kecamatan Pangkalan Kuras. BAB V Pada bab ini penulis menguraikan kesimpulan dan saran yang diambil berdasarkan uraian bab sebelumnya.