peraturan yang guru berikan. Guru juga dapat memberikan penjelasan kepada siswa hubungan antara sikap disiplin belajar dengan prestasi sehingga hal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan pelajaran pokok tiap jenjang pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. menetap dari hasil interaksi dan pengalaman lingkungan yang melibatkan proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Mata pelajaran yang masuk dalam kurikulum sekolah dasar salah

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

I PENDAHULUAN. kehidupan. Pengertian pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mempunyai rasa percaya diri yang memadai. Rasa percaya diri (Self

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di

PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PERJANJIAN DAN PENGUATAN DIRI SISWA KELAS V SDN 1 TAWANG HARJO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin merupakan hal paling penting dalam diri manusia untuk menjadikan kita individu yang patuh dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa yang ingin maju, membangun, dan berusaha memperbaiki

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekolah adalah hasil belajar matematika. Pada umumnya, hasil belajar matematika

BAB I PENDAHULUAN. Mata Padi Presindo, Yogyakarta, 2015, Hlm Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Edisi Revisi, PT.

2015 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. bab VI, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengubah tingkah lakunya ke arah yang lebih baik. 1. sukses dalam hidupnya adalah orang-orang yang mempunyai sikap disiplin

PENDAHULUAN. dipembelajaranya dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pada setiap. merupakan salah satu yang dipelajari kelas IV, di dalam sub tema

seorang guru mampu memahami kebutuhan anak yang disesuaikan dengan usia perkembangan umurnya. Perkembangan tersebut dapat dideskripsikan sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam menumbuhkan motivasi, minat, dan disiplin siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Pendidikan berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BaB 5 Teknik Evaluasi hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. tetap diatasi supaya tidak tertinggal oleh negara-negara lain. pemerintah telah merancang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peranan pendidikan telah dicantumkan oleh pemerintah secara

BAB I PENDAHULUAN. fisik sebagai media utama pembelajaran. Bentuk-bentuk aktivitas fisik yang

BAB I PENDAHULUAN. peraturan-peraturan yang menata bagaimana cara berhubungan antara. mengabdi kepada Allah. Dengan mengamalkan ajaran agama, itu

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KREATIF DENGAN PERMAINAN MATEMATIKA

belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, simbol maupun kalimat yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat. daya manusia yang berkualitas untuk menghadapi setiap permasalahan jaman, baik

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Pada bab V akan dikemukakan mengenai kesimpulan dari seluruh kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. konsisten dan kehadiran orang tua untuk mendukung dan mendampingi

BAB I PENDAHULUAN. proses yang tidaklah mudah. Hal paling mendasar yang perlu diterapkan. belajar mengajar yang menyenangkan dalam suatu kelas.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini budaya disiplin belum sepenuhnya terwujud baik di. lingkungan keluarga, masyarakat, maupun di lingkungan kampus.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran tematik merupakan kegiatan pembelajaran dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dipelajari di sekolah dasar, di dalam mata pelajaran IPA siswa

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Pada

I. PENDAHULUAN. derajat suatu bangsa dapat ditingkatkan menjadi bangsa yang besar dan

PENERAPAN METODE EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN RESPON SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PTK pada Siswa Kelas V SD Negeri Malangjiwan 01 Colomadu)

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

BAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut. sebelumnya maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. gagasan. Menurut Beni S. Ambarjaya ( 2012: 122 ), selama ini proses. untuk dapat dipahami dan dikuasai secara lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sesuai dengan tuntutan kebutuhan. untuk menanggulanginya, baik dari pihak pemerintah maupun pihak yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proaktif (urun rembuk) dalam memecahkan masalah-masalah yang diberikan

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DAN KEAKTIFAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari melalui sekolah, baik dalam lingkungan, di rumah maupun

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam belajar dapat diketahui dari prestasi yang dicapai oleh

V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian dan analisis

Marina Tri Handhani. Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi. tinggi dan berbagai keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu. kemampuan kognitif, afektif, psikomotor, bahasa, sosial emosional dan

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. Maksudnya bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan suatu peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: WAHYUSIH WARDANI A

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sekolah. Kedisiplinan itu ditunjukkan dengan sikap dan perilaku siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. bermatabat dan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Mahendra (2009:10) juga memaparkan bahwa secara sederhana, pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk:

OPTIMALISASI PENERAPAN BRAIN GYM UNTUK MEMINIMALKAN PHOBIA SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pembelajaran di Kelas IV SD Negeri Kaliancar Selogiri)

I. PENDAHULUAN. Manfaat dari pendidikan di sekolah, antara lain adalah menambah wawasan dan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Oleh karena itu, guru dalam mengajar dituntut kesabaran,

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi dalam pelaksanaan pembelajaran 1. belajar mengajar, agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. lebih sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Untuk mencapai prestasi dan kualitas pembelajaran yang tinggi perlu

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

BAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan proses dimana guru dan siswa berinteraksi timbal balik satu sama lain yang bersifat mempengaruhi dan dipengaruhi. Keberhasilan suatu KBM ditentukan dari banyak faktor terutama dari dalam guru dan siswa itu sendiri. Inti dari proses belajar mengajar adalah tingkat keefektifan dari pelaksanaan KBM tersebut. Tingkat efektivitas pembelajaran dipengaruhi oleh perilaku guru dan siswa. Perilaku guru yang efektif antara lain mengajar dengan jelas, menggunakan variasi metode pembelajaran, memperdayakan peserta didik dan lain sebagainya. Sedangkan perilaku siswa anatara lain disiplin belajar, semangat belajar, kemandirian belajar, aktif belajar dan sikap belajar yang positif. Salah satu indikator tingkat keefektifan dan keberhasilan suatu KBM dapat dilihat dari besar kecilnya prestasi belajar siswa. Menurut (Karwati, 2014: 155) yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah kemampuan yang meliputi segenap ranah psikologi (kognitif, afektif dan psikomotor) yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar peserta didik. Prestasi belajar akan terlihat berdasarkan perubahan perilaku sebelum dan sesudah belajar peserta didik. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa prestasi belajar sangat penting dalam dunia pendidikan, karena menjadi salah satu alat ukur sampai sejauh mana tingkat pemahaman siswa dalam memahami suatu materi. Tujuan dari proses pembelajaran salah satunya adalah terbentuknya pribadi siswa yang penuh kedisiplinan. Menurut Hamid (2013: 167) disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh terhadap berbagai ketentuan dan aturan. Melalui sikap disiplin, seorang siswa akan lebih teratur dan terstuktur baik perilaku maupun sikapnya. Sementara itu, proses pembelajaran tentang disiplin ini memerlukan tumbuhnya suatu keyakinan dalam diri siswa sehingga siswa akan dengan sendirinya mengikuti 1

2 peraturan yang guru berikan. Guru juga dapat memberikan penjelasan kepada siswa hubungan antara sikap disiplin belajar dengan prestasi sehingga hal tersebut dapat menumbuhkan kesadaran bagi peserta didik bahwa seseorang yang disiplin belajar, bekerja dan melakukan aktivitas positif lainnya akan dengan mudah mengantarkan seseorang pada puncak kesuksesan dan prestasi (Rushdie, 2009: 87). Aktivitas belajar yang dilakukan oleh peserta didik berpengaruh terhadap terbentuknya kemandirian siswa yang baik dalam proses pembelajaran. Kemandirian belajar siswa tidak terbentuk begitu saja namun melalui proses yang panjang dan bertahap. Herman Holstein dalam bukunya yang berjudul Schuler Lernen Selbstanding (murid belajar mandiri) yang dimaksud murid belajar mandiri ialah mengarahkan murid agar berperan serta dalam memilih dan menentukan bahan serta cara yang akan ditempuhnya guna melakukan suatu kegiatan belajar. Dengan demikian tugas guru adalah mengarahkan yang berangsur-angsur semakin dikurangi, namun di balik itu tugas guru yang penting sesungguhya ialah merencanakan dan mempersiapkan situasi belajar mandiri sehingga apa yang dicapai murid sebenarnya sesuai dengan direncanakan dan diinginkan oleh guru. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di SD Muhammadiyah 3 Nusukan pada kelas atas diketahui bahwa rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan dua faktor, yaitu kurangnya disiplin dan kemandirian belajar siswa. Hal ini terlihat sejak awal pembelajaran. Pada saat awal pembelajaran ada siswa yang tidak mengerjakan PR yang diberikan oleh guru. Ketika pembelajaran berlangsung sebagian siswa enggan membuka buku atas kesadarannya sendiri pada awal pembelajaran akan dimulai, sebagian siswa tidak mendengarkan dengan baik apa yang sedang dikatakan atau yang diterangkan guru, siswa tidak mau bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahaminya dengan alasan takut sehingga siswa tidak menguasai materi pelajaran dengan baik, kurangnya percaya diri atas hasil tugasnya, ketika tidak ada guru siswa lebih memilih bermain dikelas dari pada belajar sendiri.

3 Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran perlu adanya disiplin dan kemandirian belajar agar tercapai tujuan pembelajaran yang baik. Sikap disiplin dan kemandirian belajar sangat penting dimiliki siswa, karena dengan adanya disiplin dan kemandirian dalam belajar dengan kemauannya sendiri tanpa paksaan, tentunya ini akan berpengaruh pula pada proses belajarnya dalam transfer informasi pengetahuan yang dilakukaan baik disekolah ataupun diluar sekolah. Siswa akan lebih meresapi dan memahami pembelajaran yang ia lakukan tanpa dipaksa. Dalam konteks pendidikan disiplin dan kemandirian belajar sangat penting dikembangkan pada siswa guna memperlancar proses belajar mengajar sehingga tujuan pendidikan yang sudah ditentukan dapat tercapai dengan baik. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang pengaruh disiplin dan kemandirian terhadap prestasi belajar siswa dengan judul, Pengaruh Disiplin dan Kemandirian Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Atas SD Muhammadiyah 3 Nusukan Tahun 2015/2016. B. Identifikasi Masalah Dari pemaparan latar belakang peneliti, maka identifikasi masalah yang dirumuskan adalah sebagai berikut: 1. Kurangnya disiplin belajar siswa baik di sekolah maupun di rumah. 2. Kurangnya kemandirian belajar siswa baik di sekolah maupun di rumah. 3. Rendahnya prestasi belajar siswa. 4. Masih rendahnya pemanfaatan waktu belajar oleh siswa. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan diatas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1. Pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas atas SD Muhammadiyah 3 Nusukan tahun 2015/2016.

4 2. Pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas atas SD Muhammadiyah 3 Nusukan tahun 2015/2016. 3. Pengaruh disiplin belajar dan kemandirian belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa kelas atas SD Muhammadiyah 3 Nusukan tahun 2015/2016. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Adakah pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas atas SD Muhammadiyah 3 Nusukan tahun 2015/2016? 2. Adakah pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas atas SD Muhammadiyah 3 Nusukan tahun 2015/2016? 3. Adakah pengaruh disiplin dan kemandirian secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa kelas atas SD Muhammadiyah 3 Nusukan tahun 2015/2016? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas atas SD Muhammadiyah 3 Nusukan tahun 2015/2016. 2. Untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas atas SD Muhammadiyah 3 Nusukan tahun 2015/2016. 3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin dan kemandirian secara bersamasama terhadap prestasi belajar siswa kelas atas SD Muhammadiyah 3 Nusukan tahun 2015/2016.

5 F. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam memperkuat teori bahwa disiplin dan kemandirian belajar mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru Diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menanamkan sikap disiplin dan kemandirian belajar dalam proses belajar dikelas sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif. b. Bagi Kepala Sekolah Bagi kepala sekolah dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam membuat tata tertib sekolah.