PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN WILLIAM S FLEXION EXERCISES PADA INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION PADA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bidang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat tersebut menuntut kualitas

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Angka kejadian Ischialgia bawah hampir sama pada semua populasi

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan termasuk salah satunya bidang kesehatan. Pembangunan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada

BAB I PENDAHULUAN. LBP sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah menyelenggarakan. bagian-bagian integral dari pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah merupakan kasus yang banyak ditemui. dalam praktek sehari-hari, umumnya menyerang semua orang tanpa

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab 40% kunjungan pasien berobat jalan terkait gejala. setiap tahunnya. Hasil survei Word Health Organization / WHO

PENGARUH TERAPI TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN ULTRASOUND PADA LOW BACK PAIN KINETIK

BAB 1 PENDAHULUAN. seumur hidup sebanyak 60% (Demoulin 2012). Menurut World Health

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Dimana kesehatan merupakan suatu keadaan bebas

PENDAHULUAN. yang berkembang kian pesat sangat berpengaruh pula aktivitas yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. dimana dijumpai beraneka ragam jenis keluhan antara lain gangguan neuromuskular,

BAB I PENDAHULUAN. bahwa prevalensi LBP dalam 1 tahun, adalah dari 3,9% hingga 65% (Andersson,

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan usia dan atau mengalami gangguan akibat dari injuri atau sakit.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DENGAN MODALITAS SHORT WAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi penting yaitusebagai stabilisasi serta mobilisasi tubuh.

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan peran serta masyarakat untuk lebih aktif. Aktivitas manusia sangat

BAB I PENDAHULUAN. punggung antara lain aktifitas sehari-hari seperti, berolahraga, bekerja, dan

BAB I. punggung bawah. Nyeri punggung bawah sering menjadi kronis, menetap atau. sehingga tidak boleh dpandang sebelah mata (Muheri, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang dapat mengganggu proses kerja sehingga menjadi kurang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk itu peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam rangka menciptakan. A. Latar Belakang Masalah

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ISCHIALGIA DEKSTRA DI RSAL DR RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, terutama di negara-negara industri. Sekitar 70-85% dari seluruh

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. penelitian, ditemukan bahwa nyeri punggung bawah mengenai kira-kira %

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSOP dr. SOEHARSO SURAKARTA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI LOW BACK PAIN ET CAUSA MYOGENIK DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Spine merupakan tulang penopang tubuh yang tersusun atas cervical

BAB I PENDAHULUAN. sehingga manakala seseorang menderita sakit maka seseorang akan

PENATALAKSANAAN SINAR INFRA MERAH DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009,

BEDA PENGARUH LIFTING TECHNIC EXERCISE DENGAN BACK EXERCISE TERHADAP NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA GILING PADI

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Kesehatan merupakan keadaan bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. pengguna jasa asuransi kesehatan. Pengertian sehat sendiri adalah suatu kondisi

PERBEDAAN PENGARUH INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI MANIPULASI DENGAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN LATIHAN PENDULUM

Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

BAB I PENDAHULUAN. nyeri lokal (inflamasi), maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. memberikan prioritas pada upaya promotif dan preventif tanpa

BAB I PENDAHULUAN. keluhannya seringkali rancu, sehingga pasien selalu menduga panyakitnya ada di

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN MWD DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP DENGAN TENS DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA OA LUTUT

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fungsional sehari-hari. yang lama dan berulang, akan menimbulkan keluhan pada pinggang bawah

SKRIPSI DISUSUN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA SAINS TERAPAN. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dengan tingkat kesehatan yang optimal maka akan dapat

Oleh: ARIF FI AM J KARYA TULIS ILMIAH

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA OPERASI HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI VERTEBRA L5-S1 DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. emosional setelah menjalani rutinitas yang melelahkan sepanjang hari. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Dunia globalisasi menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang lebih modern masyarakat juga mengalami perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. sekedar jalan-jalan atau refreshing, hobi dan sebagainya. Dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. nyeri tak tertahankan, mempengaruhi tangan, punggung, leher, lengan, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit, baik fisik, mental, dan sosial. Maka diperlukan suatu kesehatan yang

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa situasi dan kondisi pekerjaan, baik tata letak tempat kerja atau

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keluhan dan gangguan. Hal ini terjadi karena kurangnya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keadaan dinamis dan dapat ditingkatkan sehingga manusia dapat

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK PAIN MYOGENIC E.C. LUMBAR STRAIN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi di masyarakat. Nyeri punggung bawah sering dijumpai dalam

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. sehingga dengan demikian walaupun etiologi LBP dapat bervariasi dari yang

BAB I PENDAHULUAN. klinis, histologist, dan radiologi. Penyakit ini bersifat asimetris, tidak ada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konsep paradigma sehat menuju Indonesia sehat 2010, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di setiap negara. Di dunia, sedikitnya 50% dari semua petugas. mencapai 80% dari semua tenaga kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. trauma, over use, repetitive injury, operasi pada sendi, hypertiroidisme,

PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI NYERI PUNGGUNG BAWAH MYOGENIK DI RSUD SRAGEN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ISCHIALGIA SINISTRA DENGAN MODALITAS INFRA RED DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSAL RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran sehingga dapat memperbaiki kualitas kesehatan para penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan kesehatan kerja merupakan salah satu upaya pembangunan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DI RUMKITAL dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari

KARAKTERISTIK MANAJEMEN NYERI PADA LANSIA DENGAN LOW BACK PAIN DI PUSKESMAS DEPOK III YOGYAKARTA INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri

NASKAH PUBLIKASI PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CERVICAL SYNDROME DI RSUP. DR. SARDJITO-YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, setiap orang dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN KASUS: PENATALAKSANAAN LOW BACK PAIN e.c SPONDYLOSIS LUMBALIS DENGAN SWD DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE

Naskah Publikasi. Diajukan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk menyelesaikan program Pendidikan Diploma III fisioterapi

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL

BAB I. gejala utama nyeri di daerah tulang punggung bagian bawah. 1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual

EFEKTIFITAS DAN KENYAMANAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION

BAB I PENDAHULUAN. NPB lebih kurang 15% - 20% dari populasi, yang sebagian besar merupakan NPB

HUBUNGAN BERDIRI LAMA DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PEKERJA KASIR

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu gerak yang merupakan kebutuhan dasar manusia untuk beraktivitas

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh: ILSA ROVIATIN AGUSTINA J Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Disusun oleh : FITRIA NUR CANDRARINI NIM : J

BAB I PENDAHULUAN. Cita cita bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam. pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tingkat derajad kesehatan masyarakat secara makro. Berbagai

TITIK SETYANINGSIH J

Di susun oleh : LUFHI TIARANITA J

yang sangat penting dalam aktifitas berjalan, sebagai penompang berat tubuh dan memiliki mobilitas yang tinggi, menyebabkan OA lutut menjadi masalah

PERBEDAAN EFEKTIVITAS ANTARA TERAPI LATIHAN WILIAM S FLEXION DENGAN MCKENZIE EXTENSION PADA PASIEN YANG MENGALAMI POSTURAL LOW BACK PAIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional adalah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh tugas, kepribadian, dan lingkungan, seperti bekerja, olahraga,

Transkripsi:

PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN WILLIAM S FLEXION EXERCISES PADA INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION PADA PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH MEKANIK SKRIPSI DISUSUN UNTUK MEMENUHI SEBAGAI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA SAINS TERAPAN FISIOTERAPI Oleh : BUDI SETYAWAN NIM J 11006062 Dosen Pembimbing : Umi Budi Rahayu, SSTFT, SPd, M. Kes Isnaeni Herawati, SSTFT, SPd UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEDOKTERAN JURUSAN DIPLOMA IV FISIOTERAPI 2008

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan salah satu keluhan nyeri yang sering didapatkan di masyarakat. Angka kejadian NPB hampir sama pada semua populasi masyarakat di seluruh dunia, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Diperkirakan 60-85% dari seluruh populasi masyarakat di dunia pernah mengalami NPB semasa hidupnya (Lifetime Prevalence) (Elder LAM and Burdoff, 2003). Setiap tahun prevalensi NPB dilaporkan sebesar 15-45%, sedangkan insiden terjadinya NPB sekitar 10-15% (Elder LAM and Burdoff,2003). Angka kejadian NPB terbanyak didapatkan pada usia 35-55 tahun (Van Tulder and Koes, 2001), dan tidak ada perbedaan angka kejadian antara laki-laki dan perempuan. Kira-kira 90% dari seluruh kasus NPB disebabkan oleh faktor mekanik, yaitu NPB pada struktur anatomik normal yang digunakan secara berlebihan atau akibat sekunder dari trauma atau deformitas, yang menimbulkan stress atau strain pada otot, tendon dan ligamen Dipandang dari segi anatomis dan fungsional, spine merupakan struktur penyangga tubuh dan kepala serta selalu terlibat dalam berbagai sikap tubuh dan gerakan. Dilihat dari segi fungsionalnya, di mana spine selalu terlibat dalam berbagai sikap dan gerakan, maka spine sering mengalami gangguan. Mc. Kenzi mengatakan bahwa Back Pain terbagi menjadi 2 yaitu Upper Back Pain dan Lower Back Pain. Ditinjau dari aspek biomekanik, penyebab back pain dibagi menjadi 2 yaitu Mechanical Back Pain yang terjadi karena kesalahan 1

postural dalam jangka waktu yang lama dan Kinetic Back Pain yaitu nyeri yang timbul karena adanya kelainan atau defek. Mechanical Back Pain sering mengenai seseorang pada usia pertengahan. Aktifitas pekerjaan yang banyak melibatkan gerakan lumbal, mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya mechanical back pain. Kesalahan posisi dan gerakan yang tiba-tiba dalam melakukan aktifitas pekerjaan akan menimbulkan trauma pada discus intervertebralis, sendi facet, otot dan ligamen. Kondisi ini menyebabkan nyeri yang hebat dan spasme pada otot-otot spine, sehingga menurunkan tingkat mobilitas lumbal dalam melakukan aktifitas sehari-hari (Soekarno, 1990). Untuk mengurangi spasme otot dan pengurangan nyeri, di bidang fisioterapi, tersedia berbagai modalitas terapi fisik, seperti pemberian terapi pemanasan dalam (diatermi gelombang pendek, diatermi ultrasonik), elektroterapi (transcutaneous electrical nerve stimulation [TENS], terapi interferensial), manipulasi atau traksi (Sinaki M, Mokri B, 2000). Diantara berbagai modalitas tersebut, diatermi gelombang pendek (shortwave diathermy [SWD]) dan TENS merupakan modalitas yang paling banyak digunakan di R.S. Panti Wilasa Dr Cipto untuk terapi NPB. Sedangkan untuk memulihkan mobilitas lumbal pasien diperlukan suatu program back exerciset bahkan di Amerika Serikat back exercise telah menjadi standar dalam pengelolaan NPB (Weinstein, 1998). Namun, back exercise tidak dianjurkan pada kasus NPB mekanik akut, karena dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan, tidak ada bukti yang kuat bahwa back exercise memberikan efek terapeutik. Bahkan latihan fisik aktif sebaiknya dihindari pada minggu 2

pertama kasus NPB akut. Terapi latihan aktif baru diberikan pada kasus NPB subakut atau kronik (Malmivaara dan Hakkinen, 1995). Berbagai metoda back exercise telah dikembangkan, diantaranya adalah latihan fleksi punggung (Williams flexion exercises), yang secara teoritis dapat mengurangi tekanan beban tubuh (articular weight-bearing stress) pada sendi faset vertebrae dan meregangkan fasia dan otot-otot dorsolumbal, sehingga bermanfaat untuk memulihkan mobilitas atau fleksibilitas lumbal pada kasuskasus NPB mekanik (Weinstein, 1998). B. IDENTIFIKASI MASALAH Hal yang ditemui pada pasien dengan NPB mekanik adalah nyeri, yang pada akhirnya mencetuskan spasme otot-otot punggung dan membuat keterbatasan mobilitas lumbal dari pasien. Karena itu tujuan dalam penatalaksanaan pasiendengan NPB mekanik subakut dan kronik adalah mengurangi nyeri serta memulihkan mobilitas lumbal. Nyeri. yang terjadi pada tulang belakang membentuk reaksi pertahanan. Hal ini menyebabkan spasme pada otot dan jaringan, yang pada akhirnya memproteksi gerakan dan menimbulkan keterbatasan gerak pada daerah punggung bawah. Adanya reaksi proteksi ini menyebabkan gangguan gerak dan fungsi terutama daerah punggung bawah. Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak nyaman, yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau berpotensi terjadinya kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan jaringan. Nyeri juga merupakan suatu refleks untuk menghindari rangsangan dari luar badan, atau melindungi dari 3

semacam bahaya. Nyeri yang dirasakan pada kasus ini antara lain berupa nyeri tekan, nyeri gerak lokal bahkan kadang-kadang disertai nyeri pada saat diam Dalam hal keterbatasan ROM yang terjadi dalam mechanical back pain dapat diakibatkan oleh adanya nyeri ataupun spasme otot. Apabila didapatkan keterbatasan ROM, maka akan berakibat lebih lanjut terjadinya penurunan mobilitas pada tulang belakang C. PEMBATASAN MASALAH Dari Identifikasi masalah yang ada, serta mengingat adanya keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, maka peneliti membatasi masalah pada Perbedaan Pengaruh Penambahan Wlliam s Flexion Exercises pada Intervensi SWD dan TENS Pada Penderita Nyeri Punggung Bawah Mekanik D. PERUMUSAN MASALAH Dari uraian di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : Apakah ada perbedaan pengaruh penambahan William s Flexion Exercises pada intervensi SWD dan TENS pada penderita nyeri punggung bawah mekanik. E. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui Perbedaan Pengaruh Penambahan Williams Flexion Exercises pada Intervensi SWD dan TENS Pada Penderita Nyeri Punggung Bawah Mekanik. 2. Tujuan Khusus Untuk mengetahui Perbedaan Pengaruh Penambahan William s Flexion Exercises pada Intervensi SWD dan TENS Pada Penderita Nyeri 4

Punggung Bawah Mekanik, terhadap pengurangan nyeri dan peningkatan mobilitas punggung bawah. F. MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak sebagai berikut : 1. Manfaat praktis dalam pelayanan. Meningkatkan pelayanan fisioterapi terhadap pasien yang mengalami nyeri punggung bawah 2. Manfaat terhadap peneliti. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam memberikan solusi pemecahan masalah pengurangan nyeri dan spasme otot, mobilitas tulang belakang terhadap penderita nyeri punggung bawah. 3. Manfaat terhadap instansi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada instansi rumah sakit tentang manfaat intervensi SWD dan TENS dengan William s Flexion Exercises terhadap pengurangan nyeri dan peningkatan mobilitas tulang belakang 4. Manfaat terhadap pembaca. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan khasanah pengetahuan mengenai jenis alternatif terapi latihan yang dapat dilakukan terhadap pasien yang mengalami nyeri punggung bawah sehubungan dengan nyeri dan mobilitas tulang belakang. 5. Manfaat terhadap pendidikan 5

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi lebih lanjut dan gambaran secara riset di lapangan mengenai Perbedaan Pengaruh Penambahan William s Flexion Exercise pada Intervensi SWD dan TENS pada penderita nyeri punggung bawah mekanik terhadap pengurangan nyeri dan peningkatan mobilitas tulang belakang. 6