BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian tentang pengaruh pola asuh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kemasyarakat industri dan nantinya ke masyarakat informasi, dimana untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. oleh peneliti dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian kuantitatif.

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Kesimpulan penelitian tentang kontribusi hasil belajar menyiapkan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pertama, terdapat kecenderungan semakin tinggi motivasi belajar, aktivitas belajar

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan istilah kunci yang penting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa (Studi Deskriptif Analitis di SMAN 1 CIASEM Kabupaten Subang) dapat

BAB I PENDAHULUAN. kemudikan oleh orangtua. Kartini Kartono menyebutkan bahwa keluarga

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan adalah usaha yang dijalankan seseorang atau kelompok

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mengorganisasi seluruh potensi sekolah yang ada. Tujuan suatu organisasi dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan hidup manusia, masa ini disebut masa keemasan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan tanggung jawab setiap siswa dan kualitas hasil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA MTS. MIFTAHUL KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan segenap potensi yang ada pada diri manusia secara individu

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENJAHIT PADA SISWA SMPN 2 MOJOGEDENG KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini peranan sumber daya manusia berkembang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan saat ini masih banyak orang yang cenderung

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. antara sekianbanyak ciptaan-nya, makhluk ciptaan yang menarik, yang

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Proses pendidikan formal adalah suatu proses yang kompleks yang

BAB I PENDAHULUAN. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha!7

SKRIPSI. Diajukan Oleh : AINUR ROSYIDAH / FE / EA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. koperasi untuk memperoleh modal untuk mengembangkan usahanya. Koperasi telah

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk jawaban-jawaban

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

BAB I PENDAHULUAN. upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah merupakan strategi dalam meningkatkan

BAB V PENUTUP. kelas X di SMAN 3 Malang adalah tinggi. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat determinasi diri pada

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang menuju masa depan dengan nilai-nilai, visi, misi dan strategi

BAB I PENDAHULUAN. bahwa mereka adalah milik seseorang atau keluarga serta diakui keberadaannya.

BAB I PENDAHULUAN. begitu saja terjadi sendiri secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

K UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN. intelektualnya (IQ), namun juga ditentukan oleh bagaimana seseorang dapat

BAB I PENDAHULUAN. tua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. sebaik-baiknya disertai dukungan dari guru, orang tua murid dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Perbincangan mengenai rendahnya mutu pendidikan di Indonesia bukanlah hal

BAB I PENDAHULUAN. Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan nasional...bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi kinerja instansi adalah keunggulan pada bidang sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

0.01 sebaran tidak normal. Tehnik uji yang digunakan adalah uji z dari. Uji ini untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel bebas dengan

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. namun bentuk keyakinan agama yang akan dianut anak sepenuhnya

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Menurut Sardiman (2014:12) Pendidikan dan

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB 1 PENDAHULUAN. masa sekolah. Masa ini disebut juga masa kanak-kanak awal, terbentang usia 3-6

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan peserta didik yang tidak hanya berprestasi dan

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum, dana, sarana, prasarana, dan siswa sendiri. diketahui sumbangan faktor-faktor tersebut terhadap prestasi belajar.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. (2000:1) Guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. tercapaikah tujuan pembelajaran matematika. Hasil belajar diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

BAB I PENDAHULUAN. orang tua sejak anak lahir hingga dewasa. Terutama pada masa

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU MORAL SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI NO. 95/I OLAK KECAMATAN MUARA BULIAN SKRIPSI OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, IKLIMSEKOLAH, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak. Orang tua yang dimaksud disini adalah

BAB I PENDAHULUAN. maupun Rohani semakin meningkat dalam usaha menyesuaikan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dianggap penting untuk dikembangkan karena sebagai dasar untuk. perkembangan sosial selanjutnya (Maulana, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. mandiri, disiplin dalam mengatur waktu, dan melaksanakan kegiatan belajar yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

kedalam bentuk nilai maupun sebuah pernyataan. Tabel 1.1 Tuntas Persentase (orang) % % % %

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. akan sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia dalam. mengoptimalkan dan memaksimalkan perkembangan seluruh dimensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. Halaman Pengesahan... i. Kata Pengantar... iii. Pernyataan Tidak Menyimpang Kode Etik Penelitian... v. Daftar Isi...

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sasaran yang sangat penting untuk. mencapai pembangunan nasional. Untuk mencapai tujuan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Minat baca merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. PAUD diberikan melalui kegiatan bermain seraya belajar. Pada saat bermain

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang dilakukan secara berkelanjutan.kualitas sumber. daya manusia (SDM) memainkan peran penting dalam pembangunan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari dan menjalani kehidupan. Era ini memiliki banyak tuntutantuntutan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, keluarga, masyarakat dan Negara. khususnya bagi masyarakat Indonesia. Kualitas pendidikan di Indonesia saat

BAB V PENUTUP. sebelumnya berupa diskusi hingga hasil penelitian, kemudian penilaian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan aset nasional jangka panjang, sehingga perlu

BAB I PENDAHULUAN. R. Masri, Sareb. Menulis: Meningkatkan Dan Menjual Kecerdasan Verbal Dan Linguistic Anda. (Malang: Penerbit Dioma, 2002), hlm.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Akademi Keperawatan 17

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting pada tahap pembangunan dewasa ini. Salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. berkompeten. Pengelolaan sumber daya manusia tidak lepas dari faktor

I. PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi (Goleman, 2006).

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian tentang pengaruh pola asuh demokratis orangtua terhadap motivasi belajar siswa kelas V MI Thoriqotul Hidayah Gendong Laren Lamongan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pola asuh demokratis orangtua kelas V MI Thoriqotul Hidayah Gendong Laren Lamongan didapatkan hasil bahwa dari 57 responden terdapat 12 anak (21%) mempunyai pola asuh demokratis kategori tinggi, 35 anak (61%) mempunyai pola asuh demokratis kategori sedang dan 10 anak (18%) mempunyai pola asuh demokratis kategori rendah. 2. Motivasi belajar siswa kelas V MI Thoriqotul Hidayah Gendong Laren Lamongan didapatkan hasil bahwa dari 57 responden terdapat 10 anak (17,5%) mempunyai motivasi belajar kategori tinggi, 38 anak (66,7%) mempunyai motivasi belajar kategori sedang, dan 9 anak (15,8%) mempunyai motivasi belajar kategori rendah. 127

3. Diketahui pengaruh antara pola asuh demokratis orangtua terhadap motivasi belajar siswa kelas V MI Thoriqotul Hidayah Gendong Laren Lamongan dengan hasil r=0,379 (37.9%), p=0,004 dengan jumlah responden adalah 57 dan nilai r square =0,143 (14.3%) yang berarti bahwa hipotesis yang diajukan diterima, yaitu terdapat pengaruh positif yang signifikan antara pola asuh demokratis terhadap motivasi belajar siswa. Dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi pola asuh demokratis orangtua, maka semakin tinggi pula motivasi belajar siswa. B. Saran Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan berbagai usaha dalam meningkatkan perkembangan mental anak khususnya motivasi belajar anak. Motivasi belajar anak yang tinggi akan menimbulkan perkembangan yang cukup pesat terhadap kehidupan anak selanjutnya. Berdasarkan kesimpulan yang diambil, maka dapat disarankan kepada beberapa pihak sebagai berikut: 1. Bagi Lembaga MI Thoriqotul Hidayah Gendong Laren Lamongan Lembaga dalam hal ini pihak sekolah, terutama guru untuk meningkatkan usaha dalam rangka membantu mengembangkan motivasi belajar anak didiknya, dan hendaknya lebih memperhatikan 128

kondisi siswa-siswinya, memberikan bimbingan yang bertujuan membantu siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah dalam kegiatan belajar. Menggunakan pendekatan dan metode proses belajar mengajar yang bervariasi, agar potensi siswa sepenuhnya tergali, bahkan selalu dapat mengontrol dalam pengembangan kemampuan dirinya. Sesuai dengan misi sekolah yaitu menumbuhkan semangat belajar untuk pengembangan IPTEK dan IMTAQ, guru hendaknya membantu dan mengarahkan para siswanya untuk bisa meningkatkan motivasi belajarnya. 2. Bagi Orangtua Di dunia ini memang ada anak yang terlahir dengan motivasi yang tinggi, tetapi ada juga yang rendah. Motivasi yang terbentuk karena adanya persaingan, tuntutan dan harapan seseorang yang berada di sekitar, sehingga siswa terbiasa dengan memotivasi dirinya sendiri. Hanya saja ini semua harus sesuai dengan kadar kemampuan yang siswa miliki, karena setiap anak memiliki potensi yang berbedabeda walau lahir dari orangtua yang sama. Langkah berikutnya adalah bagaimana potensi anak bisa berkembang dan diperkembangkan. Berkembang artinya tumbuh sendiri, sedangkan diperkembangkan berarti diajarkan sesuatu baik dari orang tua, guru ataupun lingkungan sekitar. Selain itu juga kepada orangtua agar: 129

a. Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, saling menyayangi, tidak membeda-bedakan antara anak yang satu dengan yang lain. b. Orangtua memberikan perhatian terhadap anak-anaknya agar anak dapat bersosialisasi dengan baik dilingkungan sekitar. c. Orangtua menerapkan pola asuh demokratis yang lebih kuat agar perkembangan mental anak khususnya perkembangan motivasi belajar berjalan dengan baik. 3. Bagi Siswa a. Para siswa sebaiknya untuk belajar yang rajin dan tekun guna meningkatkan keamampuan dirinya di bidang akademik. b. Sebaiknya para siswa selalu dapat mempertahankan motivasi belajarnya guna mendapatkan tujuan yang ingin dicapai yaitu memperoleh prestasi yang tinggi. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Dalam upaya pengembangan dan kemajuan penelitian di masa yang akan datang, peneliti menyarankan bahwa tidak hanya faktor pola asuh demokratis orangtua saja yang ada pengaruhnya dengan motivasi belajar siswa, akan tetapi masih ada faktor lain baik berupa internal maupun 130

eksternal. Sehingga dapat dikatakan bahwa faktor pola asuh orangtua merupakan bagian kecil dari banyak faktor yang mempengaruhi tingkat motivasi belajar siswa. Dalam analisis regresi yang telah dilakukan peneliti menunjukkan nilai R=0,379 (37.9%), dan diketahui nilai R square =0,143 (14.3%). Nilai R menunjukkan bahwa hubungan antara pola asuh demokratis orangtua dengan motivasi belajar siswa sebesar 0,379 (37.9%), sedangkan R square menunjukkan bahwa nilai determinan (sumbangan efektifnya) variable pola asuh demokratis orangtua terhadap motivasi belajar siswa sebesar 0,143 (14.3%). Sisa nilai sebesar 85,3% adalah pengaruh factor-faktor lain terhadap motivasi belajar siswa. 131