TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang Hijau ( Vigna radiata L.) merupakan salah satu tanaman legum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kacang hijau menurut Hartono dan Purwono (2005)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. green bean dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama

Botani Tanaman. menjadi dua yaitu mesophytes dan xerophytes. Mesophytes mempunyai banyak

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija jenis

KACANG TUNGGAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

KACANG TUNGGAK

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kacang Hijau secara Umum

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

KACANG HIJAU. 16 Hasil Utama Penelitian Tahun 2013 PERBAIKAN GENETIK

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Kedelai Hitam

Gambar 1. Varietas TAKAR-1 (GH 4) Edisi 5-11 Juni 2013 No.3510 Tahun XLIII. Badan Litbang Pertanian

Lampiran 1. Deskripsi kacang hijau varietas Camar

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

Varietas DB (%) KA (%) Walet Sriti Murai Kutilang Vima

LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1

Lampiran 1. Bagan penanaman pada plot. 100 cm. 15 cm. x x x x. 40 cm. 200 cm. Universitas Sumatera Utara

2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kacang Hijau Varietas Vima 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sumber : Lampiran SK Menteri Pertanian No.76/Kpts/SR.120/2/2007, tanggal 7 Pebruari 2007.

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman kedelai adalah : Kingdom : Plantae, Divisio :

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

TINJAUAN PUSTAKA Botani

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 510/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN KACANG PANJANG AURA HIJAU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 197/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN KACANG PANJANG HITAM PUTIH SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 351/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN KACANG PANJANG PARADE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TINJAUAN PUSTAKA. Perakaran kedelai akar tunggangnya bercabang-cabang, panjangnya

TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) berasal dari daratan Cina, yang kemudian

Tanaman kedelai mempunyai akar yang terdiri dari akar lembaga, akar tunggang dan akar cabang berupa akar rambut yang dapat membentuk bintil akar dan

Kebutuhan pupuk kandang perpolibag = Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha. 10 kg kg /ha. 2 kg =

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Rajabasa

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 20/Kpts/SR.120/1/2007 TENTANG PELEPASAN KACANG PANJANG PELETON SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TINJAUAN PUSTAKA. Sub-famili : Papilionoidae. Sub-genus : Soja

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

REKOMENDASI VARIETAS KEDELAI DI PROVINSI BENGKULU SERTA DUKUNGAN BPTP TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2013.

II. TINJAUAN PUSTAKA. spesies. Klasifikasi tanaman ubikayu adalah sebagai berikut:

METODE PELAKSANAAN. Percobaan ini dilaksanakan di lahan kering BPTP Sumatera Barat kebun

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA. wilayah beriklim sedang, tropis, dan subtropis. Tanaman ini memerlukan iklim

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sharma (2002) dalam taksonomi tumbuhan, tanaman jagung. Sistem perakaran tanaman jagung mempunyai perakaran yang tersebar

V. KACANG HIJAU. 36 Laporan Tahun 2015 Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

II.TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari luar negeri yang beriklim sedang (sub tropis). Menurut sejarahnya, tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai

I. TINJAUAN PUSTAKA. klasifikasinya termasuk Divisio: Spermathopyta, Subdivisio: Species: Glycine max (L.) Merrill (Sumarno dan Harnoto, 1983).

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 90/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN KACANG PANJANG PUSPITA SUPER SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

Gambar 1. Telur R. linearis Sumber: Foto langsung

METODA BAKU UJI ADAPTASI DAN UJI OBSERVASI

PENDAHULUAN. krim, susu kedelai, tepung kedelai, minyak kedelai, pakan ternak,dan bahan baku

LAMPIRAN. : seleksi persilangan galur introduksi 9837 dengan wilis

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan tanaman pangan yang. sedangkan produksi dalam negri belum mencukupi, untuk mengatasinya

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

II. TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Gambar Bagan Lahan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dinamakan akar adventif (Duljapar, 2000). Batang beruas-ruas dan berbuku-buku, tidak bercabang dan pada bagian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Komoditi Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga Leguminosa. Kedudukan tanaman kacang hijau dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas Ordo : Dicotyledonae : Leguminales Keluarga : Leguminosae (Papilonaceae) Genus : Vigna Spesies : Vigna radiata L. Kacang hijau adalah tanaman pendek bercabang tegak. Tanaman kacang hijau berakar tunggang. Sistem perakaran kacang hijau dibagi menjadi dua, yaitu akar dengan percabangan banyak dan akar dengan sedikit cabang. Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian bervariasi, antara 30-60 cm. batang kacang hijau berbentuk bulat dan berbuku-buku. Ukuran batangnya kecil, berbulu, berwarna hijau kecoklatan atau kemerahan. Setiap buku batang menghasilkan satu tangkai daun, kecuali pada daun pertama. Daun pertama kacang hijau berupa sepasang daun yang berhadapan dan masing-masing daun berupa daun tunggal. Cabang tanaman kacang hijau menyebar ke semua arah (Najiyati dan Danarti, 2000).

5 Daun kacang hijau tumbuh majemuk, terdiri atas tiga helai anak daun setiap tangkai. Helai daun kacang hijau berbentuk oval dengan bagian ujung lancip dan berwarna hijau muda hingga hijau tua. Letak daun tanaman kacang hijau berseling. Tangkai daun kacang hijau lebih panjang dari pada daunnya sendiri (Rukmana, 1997). Bunga kacang hijau berbentuk kupu-kupu dan berwarna kuning kehijauan atau kuning pucat. Bunga kacang hijau termasuk hermaprodit (berkelamin sempurna). Buah kacang hijau berbentuk polong. Polong kacang hijau berbentuk silindris (pipih) dengan panjang polong sekitar 5-16 cm dan setiap polong berisi 10-15 biji. Ujung polong kacang hijau agak runcing atau tumpul dan polong kacang hijau berbulu pendek. Polong muda kacang hijau berwarna hijau, setelah tua berubah menjadi kecoklatan atau kehitaman (Purwono dan Hartono, 2012). Biji kacang hijau berbentuk bulat. Biji kacang hijau lebih kecil dibandingkan dengan biji kacangkacangan lainnya. Warna biji kacang hijau kebanyakan hijau kusam atau hijau mengkilap, bergantung pada varietasnya (Soeprapto, 1993). 2.2 Faktor Lingkungan 2. 2.1 Faktor klimatik Tanaman kacang hijau termasuk tanaman golongan C3. Artinya, tanaman kacang hijau tidak menghendaki radiasi dan suhu yang terlalu tinggi. Suhu harian kacang hijau antara 25-27 0 C. Suhu rata-rata per tahun di BPTP SUMBAR KP Rambatan berkisar 18-31 0 C. Menurut Purwono dan Hartono (2012), tanaman kacang hijau membutuhkan kelembaban udara 50-89%, tetapi jika tanah terlalu lembab akan menghambat

6 pertumbuhan tanaman, disamping itu mendorong perkembangan yang akan mengakibatkan terjadi pembusukan akar. Tanaman kacang hijau dapat tumbuh di daerah yang curah hujannya rendah. Tanaman kacang hijau tumbuh baik pada musim kemarau. Pada musim penghujan pertumbuhan vegetatifnya sangat cepat sehingga mudah rebah (Soeprapto, 1993). 2.2.2 Faktor edafik Kacang hijau dapat tumbuh pada ketinggian 5-700 mdpl. Di daerah yang ketinggian di atas 700 m dpl dapat menurunkan produktivitas dan memperpanjang umur tanaman kacang hijau (Purwono dan Hartono, 2012). BPTP SUMBAR KP Rambatan terletak pada dataran sedang ( 525 m dpl ) dan beriklim kering. Kacang hijau akan tumbuh baik pada jenis tanah yang tidak terlalu berat seperti latosol atau regosol. Artinya, tanah tidak terlalu banyak mengandung tanah liat (Balitkabi, 2008). Sedangkan jenis tanah di BPTP SUMBAR KP Rambatan adalah andosol. Keasaman tanah (ph) yang diperlukan untuk tanaman kacang hijau yaitu 5,5-6,5 (Balitkabi, 2008). Keasaman tanah (ph) di BPTP SUMBAR KP rambatan yaitu 5-6,5. 2.3 Uji Daya Hasil Uji daya pendahuluan dimaksudkan untuk mengevaluasi untuk yang pertama kali beberapa galur atau beberapa varitas yang akan diuji di suatu daerah baru. Galur-galur atau varitas diuji yang memiliki harapan untuk dilepas sebagai varitas unggul baru ini akan digunakan untuk uji daya hasil lanjutan (Renwarin et al, 2004) cit, Tulus, 2011).

7 Uji daya hasil perlu dilakukan, agar mendapatkan jenis-jenis tanaman kacang hijau apa saja yang dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik serta tahan uji dengan lahan kering. Uji daya hasil merupakan suatu tolok ukur seleksinya adalah hasil per petak. Uji daya hasil merupakan salah satu bentuk pengujian yang dilakukan dalam program pemuliaan tanaman. Pengujian tersebut bertujuan untuk menilai pengaruh faktor lingkungan yang tidak dapat dikendalikan pada respon tanaman. Pada uji daya hasil ini, biasanya jumlah entri atau galur sudah berkurang dengan jumlah benih yang lebih banyak, sehingga pengujian bisa dilakukan pada beberapa lokasi, satu musim atau beberapa musim satu lokasi. Penyediaan varietas-varietas unggul baru selalu didahului dengan pengujian galur-galur harapan yang memiliki potensi hasil tinggi dan mantap dengan adaptasi luas maupun spesifik. Hasil uji multi lokasi maupun uji daya hasil lanjutan menunjukkan adanya keunggulan dari masing-masing galur sehingga galur tersebut layak untuk diusulkan menjadi varitas unggul baru (Suhartina, 2005). 2.4 Varietas Unggul Pembentukan varietas kacang hijau selain untuk tujuan produktivitas juga diarahkan untuk mengantisipasi perubahan lingkungan seperti umur genjah, masak serempak, ketahanan terhadap hama penyakit, dan toleransi terhadap cekaman kekeringan atau salinitas. Dalam kurun waktu 1945-2008 telah dilepas 20 varietas unggul kacang hijau dengan karakteristik yang dimilikinya, seperti warna biji hijau kusam atau hijau mengkilap, ukuran biji kecil-sedang, tahan penyakit embun tepung, bercak daun, umur genjah-dalam. Varietas unggul tersebut merupakan hasil

8 introduksi, persilangan, mutasi, atau varietas lokal. Hasil rata-rata varietas kacang hijau berkisar antara 0,90-1,98 t/ha dengan ukuran biji (bobot 100 biji) 2,5-7,8 g, dan umur panen 51-100 hari. Siwalik, Arta Ijo, dan Bhakti merupakan varietas unggul lama dan umurnya relatif dalam, di atas 70 hari. Varietas unggul dalam periode 1970-1980 berumur lebih genjah dan produktivitas lebih tinggi (umur < 70 hari, hasil di atas 1 t/ha) ( Badan Litbang Petanian, 2009). Sejak 1981, perbaikan varietas kacang hijau selain mempertimbangkan aspek umur dan produktivitas juga diarahkan untuk ketahanan terhadap hama dan penyakit utama, seperti karat, bercak daun, tular tanah, dan embun tepung maupun toleransi terhadap cekaman abiotik seperti kekeringan, salinitas, dan kemasaman tanah. Varietas Kutilang, Parkit, dan Camar memiliki warna biji hijau mengkilap, agak tahan penyakit embun tepung, dan ukuran biji tergolong besar (Badan Litbang Petanian, 2009). Varietas dengan ukuran biji besar dapat dikembangkan pada daerahdaerah yang dekat dengan industri roti, makanan, dan minuman yang berbahan kacang hijau. Pada daerah-daerah dengan keterbatasan tenaga kerja, tersedianya varietas kacang hijau dengan karakteristik masak serempak sangat penting. Varietas Vima 1 memiliki karakteristik umur genjah, masak serempak, tahan penyakit embun tepung, dan toleran salinitas ( Badan Litbang Petanian, 2009). Varietas dengan karakteristik demikian sesuai untuk dikembangkan pada daerahdaerah yang ketersediaan air dan tenaga terbatas, maupun lahan salin. Penggunaan varietas unggul Vima 1 di Demak Jawa Tengah disertai dengan perbaikan komponen teknologi budi daya seperti jarak tanam teratur, pengendalian hama intensif, penyiangan, dan pemberian pupuk daun meningkatkan hasil kacang

9 hijau menjadi 1,72 t/ha, lebih tinggi dibanding varietas lokal 1,02 t/ha (Trustinah dkk, 2014). Varietas Vima 1 kini mulai dikembangkan di Demak dan Pati. Di Gowa Sulawesi Selatan, penggunaan komponen teknologi varietas unggul Kenari/Murai/Vima 1, tanam teratur, dan perlakuan benih nyata meningkatkan hasil kacang hijau dibanding varietas lokal (Radjit et al. 2012) cit. Trustinah, 2014). Varietas Kutilang merupakan varietas kacang hijau lebih awal dilepas ke petani dibandingkan dengan Varietas Vima 1. Varietas Kutilang mulai dilepas tahun 2004 sedangkan Varietas Vima 1 tahun 2008. Menurut pihak BPTP, di Sumatera Barat khususnya di Tanah Datar petani lebih cenderung menanam kacang hijau Varietas Kutilang karena memiliki keunggulan biji berwarna hijau mengkilap sedangkan Varietas Vima 1 belum pernah ditanam di Sumatera Barat sebelumnya (Komunikasi pribadi, 2015).