HUBUNGAN LAMA BERKENDARA DENGAN TIMBULNYA KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (Maher, Salmond & Pellino, 2002).Low back pain dapat disebabkan oleh berbagai

HUBUNGAN SIKAP KERJA DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA RENTAL KOMPUTER DI PABELAN KARTASURA

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Labor Organization (ILO) dalam Nurhikmah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pada

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam

Low back pain ( LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencari pengobatan (Kambodji, 2002). menyebabkan sekitar 12,5% dari seluruh angka sakit.

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. sehingga dengan demikian walaupun etiologi LBP dapat bervariasi dari yang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan. Posisi duduk adalah posisi istirahat didukung oleh bokong atau paha di

HUBUNGAN BERDIRI LAMA DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PEKERJA KASIR

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terbentuk atas banyak jaringan dan organ yang masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. merupakan bagian pinggang atau yang ada di dekat pinggang.

BAB I PENDAHULUAN. nyeri lokal (inflamasi), maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri yang berasal dari

BAB V PEMBAHASAN. terbanyak pada usia 35 tahun sebanyak 76 responden (80.00%) dan

PADA PENGRAJIN KERANJANG EMPING DI DESA PUNGANGAN KEC. LIMPUNG KAB. BATANG

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA OPERASI HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI VERTEBRA L5-S1 DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA


BAB I PENDAHULUAN. pegal yang terjadi di daerah pinggang bawah. Nyeri pinggang bawah bukanlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada daerah

BAB I PENDAHULUAN. dan produktifitas tenaga kerja serta perbaikan mutu produk dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang dapat mengganggu proses kerja sehingga menjadi kurang

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting diterapkan di segala

KAJIAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN KEJADIAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (NPB) PADA KARYAWAN BAGIAN KEUANGAN R.S. SANTOSA TAHUN 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. muskuloskeletal yang sering terjadi dan menyebabkan penurunan produktivitas

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah

ANALISIS KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENJAHIT DI KECAMATAN KUTA MALAKA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional di Indonesia selama ini telah dapat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keluhan dan gangguan. Hal ini terjadi karena kurangnya

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI PINGGANG PADA PENGERAJIN BATIK TULIS DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA POSISI DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA MAHASISWA STIKES KATOLIK ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan gangguan musculoskeletal yang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan sertazazz mencegah terjadinya kerugian akibat kecelakaan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi penting yaitusebagai stabilisasi serta mobilisasi tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada

BAB I PENDAHULUAN. duduk terlalu lama dengan sikap yang salah, hal ini dapat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia masih didominan dengan penggunaan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. bawah sudah sangat umum di kalangan masyarakat, dari data populasi. pada waktu tertentu (Sambrook, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Negara-negara maju pernah mengalami low back pain. Prevalensi tahunannya

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produktivitas kerja akan tercapai jika semua komponen dalam

I. PENDAHULUAN. Keluhan low back pain (LBP) dapat terjadi pada setiap orang, dalam kehidupan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN

ABSTRAK. perbedaan sikap kerja duduk ergonomis dan tidak ergonomis terhadap

Repository.unimus.ac.id

HUBUNGAN SIKAP DUDUK SALAH DENGAN TERJADINYA SKOLIOSIS PADA ANAK USIA TAHUN DI SEKOLAH DASAR NEGERI JETIS 1 JUWIRING

Carpal Tunnel Syndrome di Bagian Instalasi Gizi

BAB I PENDAHULUAN. akan melibatkan kerja tubuh. Kegiatan yang dilakukan secara rutinitas setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. sehingga manakala seseorang menderita sakit maka seseorang akan

HUBUNGAN SIKAP KERJA STATIS TERHADAP NYERI BAHU PADA PEKERJA MEMBATIK TULIS DI KAMPUNG BATIK LAWEYAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan sudah semakin terbuka luas.

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai. Menurut American Hospital Association, 1974 dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. punggung antara lain aktifitas sehari-hari seperti, berolahraga, bekerja, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan peran serta masyarakat untuk lebih aktif. Aktivitas manusia sangat

BAB I PENDAHULUAN. berdiri yang di lakukan secara terus menerus atau dalam jangka waktu yang lama

BAB I PENDAHULUAN. atau man made disease. Penyakit Akibat Kerja menurut OSHA. tahun 1992, dimana sekitar 62% pekerja menderita Musculoskeletal

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan perangkat komputer dalam menyelesaikan pekerjaan di

BAB I PENDAHULUAN. laptop dan bekerja sambil duduk di depan komputer dapat mengakibatkan

I. PENDAHULUAN. dari berbagai sebab (kelainan tulang punggung/spine sejak lahir, trauma,

BEDA PENGARUH LIFTING TECHNIC EXERCISE DENGAN BACK EXERCISE TERHADAP NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA GILING PADI

PENGARUH TERAPI TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN ULTRASOUND PADA LOW BACK PAIN KINETIK

BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri

PENGARUH LAMA DUDUK SEBELUM ISTIRAHAT DALAM BERKENDARA TERHADAP KELUHAN LOW BACK PAIN PADA SOPIR BUS DI TERMINAL SURAKARTA

BAB V PEMBAHASAN. yang cukup kuat untuk menyebabkan peningkatan resiko keluhan low back

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tersebut. Risiko-risiko tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit. Penyakit akibat kerja (PAK) adalah penyakit

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI LOW BACK PAIN ET CAUSA MYOGENIK DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesepuluh penyebab terjadinya kesakitan dan kematian. Faktor pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. negara. Industri sepenuhnya terintegrasi ke dalam rantai pasokan secara

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit akibat kerja merupakan suatu penyakit yang diderita pekerja dalam

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. mengalami nyeri pinggang dan Indonesia sendiri diperkirakan jumlahnya lebih

BAB I PENDAHULUAN. (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu pekerjaan. Komputer yang banyak digunakan oleh segala kalangan untuk

PENGARUH CORE STABILITY INTI TERHADAP PENURUNAN NYERI PINGGANG AKIBAT DUDUK STATIS DI SMP N 3 PAKEM

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung dan tidak langsung, kesehatan masyarakat juga perlu. With Low Back Pain : A Randomized Controllled Trial Bukti juga

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, pada

BAB I PENDAHULUAN. sakit akibat pekerjaanya itu, baik itu berupa cedera, luka-luka atau bahkan

BAB I PENDAHULUAN. belum bisa dihindari secara keseluruhan. Dunia industri di Indonesia masih

EFEKTIFITAS DAN KENYAMANAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION

BAB 1 : PENDAHULUAN. unsur penunjang keberhasilan pembangunan nasional. Ratusan tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. 1 UU Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja) (Kuswana,W.S, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. kerja untuk mencapai tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki. Salah

BAB V PEMBAHASAN. Sehingga jenis kelamin, merokok dan trauma tidak memiliki kontribusi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Dunia globalisasi menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

BAB 1 : PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 86, menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan peradaban manusia sudah semakin berkembang pesat di

Transkripsi:

HUBUNGAN LAMA BERKENDARA DENGAN TIMBULNYA KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR Oleh : RAHMAT HENDRA SAPUTRA J 110 070 062 Diajukan Guna Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Menyelesiakan Program Pendidikan Diploma IV Fisioterapi PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri punggung bawah atau low back pain (LBP) merupakan keluhan yang sering kita dengar dari orang usia lanjut, namun tidak tertutup kemungkinan dialami oleh orang usia muda (Paliyama, 2003). Low back pain atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik (Maher, Salmond & Pellino, 2002). Low back pain dapat disebabkan oleh berbagai penyakit muskuloskeletal, gangguan psikologis dan mobilisasi yang salah. Menurut Rakel (2002), low back pain adalah nyeri punggung bawah yang berasal dari tulang belakang, otot, saraf atau struktur lain pada daerah tersebut. Low back pain diklasifikasikan kedalam 2 kelompok yaitu kronik dan akut. Low back pain akut terjadi dalam waktu kurang dari 12 minggu. Sedangkan low back pain kronik terjadi dalam waktu 3 bulan (Rogers, 2006). Dengan demikian low back pain adalah gangguan muskuloskeletal yang pada daerah punggung bawah yang disebabkan oleh berbagai penyakit dan aktivitas tubuh yang kurang baik. Faktor resiko terjadinya low back pain karena tegangnya postur tubuh, obesitas, kehamilan, faktor psikologi dan beberapa aktivitas yang dilakukan dengan tidak benar seperti mengangkat barang yang berat dan duduk yang lama. Duduk lama pada murid sekolah atau mahasiswa pada saat perkuliahan 1

2 berlangsung juga dapat mengakibatkan terjadi nyeri punggung (Klooch, 2006 dalam Zamna, 2007). Usia merupakan faktor yang memperberat terjadinya low back pain, sehingga biasanya di derita oleh orang berusia lanjut karena penurunan fungsifungsi tubuhnya terutama tulangnya sehingga tidak lagi elastis seperti diwaktu muda. Tetapi saat ini sering ditemukan orang berusia muda sudah terkena low back pain (Paliyama, 2003). Penelitian yang dilakukan Klooch (2006) terhadap murid sekolah di Skandinavia menemukan 41,6 persen yang menderita nyeri punggung bawah selama duduk di kelas, terdiri dari 30 persen yang duduk selama satu jam, dan 70 persen yang duduk lebih dari satu jam. Dengan demikian usia bukan lagi faktor yang memperberat melainkan faktor pendukung. Masalah nyeri punggung bawah yang timbul akibat duduk lama menjadi fenomena yang sering terjadi saat ini. 60 % orang dewasa mengalami nyeri punggung bawah karena masalah duduk yang terjadi pada mereka yang bekerja atau yang aktivitasnya lebih banyak dilakukan dengan duduk. Duduk lama dengan posisi yang salah dapat menyebabkan otot-otot punggung menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak sekitarnya. Bila keadaan ini berlanjut, akan menyebabkan penekanan pada bantalan saraf tulang belakang yang mengakibatkan hernia nukleus pulposus (Chang, 2006 dalam Zamna, 2007). Fenomena diatas sekarang juga terjadi pada pengendara sepeda motor, terutama para sales perusahaan-perusahaan yang memasok barang-barang ke toko-toko, pekerjaan yang dijalani setiap hari diatas kendaraan memungkinkan terjadinya low back pain. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh peneliti pada PT. Sampoerna

3 Telekomunikasi Indonesia (Ceria) di Solo, dilihat dari jam kerja yang dimulai dari pukul 09.00 17.00 wib, para sales bisa berkendara sampai 6 jam setiap harinya dengan diselingi istirahat. Kegiatan diatas kendaraan yang dilakukan para sales dalam setiap hari hampir lebih dari 80% dari waktu berkerja para sales tersebut. Sukarto (2007) mengatakan, Saat manusia duduk, beban maksimal lebih berat 6-7 kali dari berdiri. Tulang atlas yang menyangga tengkorak mengalami beban terberat. Jika riding position-nya salah, bagian tulang belakang yakni vertebra lumbal 2-3 (mendekati tulang pinggul) akan terserang nyeri punggung bawah. Jika salah terus, berulang-ulang apalagi ditambah getaran kontinu, akan timbul radang (artrosis lumbalis) lalu pengapuran tulang belakang dan terjepitnya syaraf tulang belakang. Jika sudah parah bisa terjadi fraktur atau patah. Putra (2007) mengatakan bahwa pabrikan harus merancang posisi pengendara dan penumpang yang baik aman dan nyaman karena hal ini juga mempengaruhi ergonomi motor. Kaitannya terhadap si pengendara yang didalamnya mempelajari antropometri (human dimension), Bio-Mechanic (ilmu tentang gerak tubuh), fisiologi (faal, psikologi dan penginderaan). Berkendara pun harus memperhatikan ketahanan tubuh, jangan berkendara lebih dari 2,5 jam karena inilah waktu maksimal yang masih bisa dijalani tubuh. Namun variabel waktu ini dapat berkurang bila pengendara tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik akan posisi berkendara yang salah. Keluhan nyeri punggung bawah akan mulai dirasakan setelah 6 bulan, apabila pengendara sepeda motor secara rutin berkendara setiap hari minimal 2,5 jam (Sukarto, 2007). Menurut Samara (2004), setelah duduk selama 15-20 menit, otot-otot punggung biasanya mulai letih, mulai dirasakan

4 nyeri punggung bawah. Dan berdasarkan penelitian yang dilakukan Idyan tahun 2005 pada mahasiswa ekstensi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia sebanyak 35 responden yang duduk setiap perkuliahan selama 1 3 jam. Didapatkan data sebanyak 4 orang atau 11,4% responden mengalami nyeri ringan, sedangkan 37,1% atau 13 responden yang mengalami nyeri sedang dan sebanyak 51,4 % atau 18 orang responden mengalami nyeri berat. Tingkatan nyeri yang dirasakan mahasiswa sangat dipengaruhi oleh prilaku mahasiswa pada saat duduk. Apabila kejadian duduk dalam waktu lama saat berkendara tersebut terus terjadi, sangat berpotensi sekali terjadinya keluhan nyeri punggung bawah pada pengendara sepeda motor, khususnya para sales perusahaan yang menghabiskan paling tidak 80% waktu berkerja mereka diatas motor. Apabila terjadi nyeri punggung bawah pada para sales tersebut, secara tidak langsung akan menurunkan tingkat produktifitas. Dan bagi perusahaan tempat mereka berkerja, akan mengalami kerugian. Oleh karena itu peneliti menganggap sangat perlu untuk mengetahui, apakah ada hubungan antara lama berkendara dengan timbulnya keluhan nyeri punggung bawah. Dimana bila kondisi ini memiliki hubungan, diharapkan timbulnya keluhan nyeri punggung bawah dapat diminimalisir atau dicegah sehingga gangguan-gangguan yang disebabkan oleh nyeri punggung bawah, seperti penurunan tingkat produktifitas dapat dicegah. B. Identifikasi Masalah Punggung harus bekerja tanpa berhenti 24 jam sehari. Dalam posisi duduk, berdiri (mengerjakan pekerjaan rumah tangga, berjalan) bahkan tidur, punggung

5 harus bekerja keras menyangga tubuh kita. Bisa dibayangkan, jika kita tak jeli menjaga kesehatan punggung, maka nyeri punggung atau nyeri tulang belakang atau back pain pun menimpa. penyebab low back pain yang paling sering adalah duduk terlalu lama, sikap duduk yang tidak tepat,postur tubuh yang tidak ideal (improper), aktivitas yang berlebihan, serta trauma. Jadi, untuk mencegah nyeri punggung, yang harus dilakukan adalah menghindari semua itu (Gatam, 2006). Duduk lama dengan posisi yang salah akan menyebabkan otot-otot punggung menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak sekitarnya. Dan, bila ini berlanjut terus, akan menyebabkan penekanan pada bantalan saraf tulang belakang yang mengakibatkan hernia nukleus pulposus. Bila tekanan pada bantalan saraf pada orang yang berdiri dianggap 100 persen, maka orang yang duduk tegak dapat menyebabkan tekanan pada bantalan saraf tersebut sebesar 140 persen. Tekanan ini menjadi lebih besar lagi 190 persen bila ia duduk dengan badan membungkuk ke depan. Namun, orang yang duduk tegak lebih cepat letih karena otot-otot punggungnya lebih tegang. Sementara orang yang duduk membungkuk kerja otot lebih ringan, namun tekanan pada bantalan saraf lebih besar. Setelah duduk selama 15-20 menit, otot-otot punggung biasanya mulai letih. Maka, mulai dirasakan nyeri punggung bawah (Samara, 2004). Pada sales perusahaan-perusahaan yang dalam berkerjanya menggunakan kendaraan sepeda motor dalam memasarkan produknya, dalam sehari mereka bisa berkendara minimal 6 jam.

6 C. Batasan Masalah Dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga, teori dan biaya maka pada penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan terhadap lama waktu berkendara yang dijalani setiap hari minimal 2,5 jam dalam sehari, pada pengendara sepeda motor jenis bebek, pada sales selular ceria di kota solo. D. Perumusan Masalah Sukarto (2007), mengemukakan bahwa dalam berkendara pun harus memperhatikan ketahanan tubuh. Jangan berkendara lebih dari 2,5 jam karena inilah waktu maksimal yang masih bisa dijalani tubuh. Maka masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah Apakah ada hubungan antara lama berkendara dengan timbulnya keluhan nyeri punggung bawah pada pengendara sepeda motor? E. Tujuan Penelitian Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan lama berkendara terhadap timbulnya keluhan nyeri punggung bawah pada sales perusahaan yang menggunakan sepeda motor pada saat menyalurkan produk dagangannya. Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi karakteristik responden (usia, jenis kelamin, Berat badan).

7 2. Mengidentifikasi berapa lama waktu berkendara dalam sehari. 3. Mengidentifikasi posisi berkendara yang dilakukan pada saat berkendara. F. Manfaat Penelitian 1.Pendidikan Memberi masukan pada institusi pendidikan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian low back pain pada pengendara sepeda motor sehingga informasi ini dapat digunakan untuk menyusun langkah- langkah strategi dalam mencegah terjadinya low back pain yang diakibatkan oleh lama berkendara melalui pengembangan kurikulum yang memperhatikan dampak pada kesehatan. 2.Keilmuan Hasil penelitian dapat memperkuat informasi sistem muskuloskletal sehingga faktor- faktor yang paling berhubungan dengan terjadinya low back pain dapat diminimalkan dengan metode yang efektif dan efisien. 3.Peneliti Peneliti mendapat pengalaman dalam melakukan penelitian dan hasil penelitian dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya.