BAB I PENDAHULUAN. disamping memberikan dampak positif yang dapat. dirasakan dalam melakukan aktifitas sehari hari, juga dapat memberikan beberapa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang berada dikawasan Asia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi peradaban

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi material semikonduktor keramik,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin maju dalam beberapa dekade ini

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia elektronika mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara dewasa ini semakin memprihatinkan. Hal ini terlihat

BAB I PENDAHULUAN. udara terbesar mencapai 60-70%, dibanding dengan industri yang hanya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi negara-negara di dunia semakin meningkat. Hal

PENUMBUHAN FILM TIPIS SEMIKONDUKTOR

PENGARUH DOPING EMAS DAN PERLAKUAN ANIL PADA SENSITIVITAS LAPISAN TIPIS SnO 2 UNTUK SENSOR GAS CO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di kota-kota besar dan juga daerah padat industri yang menghasilkan

KARAKTERISASI TiO 2 (CuO) YANG DIBUAT DENGAN METODA KEADAAN PADAT (SOLID STATE REACTION) SEBAGAI SENSOR CO 2

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kesehatan manusia. Hal ini disebakan karena gas CO dapat mengikat

BAB I PENDAHULUAN. Telah disadari bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi harus

I. PENDAHULUAN. kimia yang dibantu oleh cahaya dan katalis. Beberapa langkah-langkah fotokatalis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara adalah permasalahan besar yang harus dihadapi pada

BAB I PENDAHULUAN. campuran beberapa gas yang dilepaskan ke atmospir yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PROFIL VOLUME LALU LINTAS DAN KUALITAS UDARA AMBIEN PADA RUAS JALAN IR. SOEKARNO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM PENELITIAN HIBAH BERSAING

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan modern ini manusia tidak bisa dilepaskan dari peranan dan

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu

BAB I PENDAHULUAN. Polusi udara adalah salah satu masalah yang sangat meresahkan

BAB I PENDAHULUAN. pada bertambahnya jumlah pencemar di udara (Badan Pusat Statistik, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Dampak dari pencemaran udara tersebut adalah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kota lebih banyak mencerminkan adanya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang semakin menurun untuk mendukung kehidupan mahluk hidup. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

KARAKTERISASI SEMIKONDUKTOR TIO 2 (ZnO) SEBAGAI SENSOR LIQUEFIED PETROLEUM GAS (LPG)

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi nuklir yang pesat di zaman sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari saluran pembuangan kendaraan bermotor, sehingga industri industri

Deskripsi METODE UNTUK PENUMBUHAN MATERIAL CARBON NANOTUBES (CNT)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pesat sehingga untuk mentransmisikan energi yang besar digunakan sistem

BAB I PENDAHULUAN.

KONTRIBUSI BENGKEL SEBAGAI LEMBAGA UJI EMISI KENDARAAN BERMOTOR DALAM MENGURANGI POLUSI UDARA DARI KENDARAAN BERMOTOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin berkembang seiring dengan

2016 PENGARUH SUHU PEMBAKARAN TERHADAP KARAKTERISTIK LISTRIK KERAMIK FILM TEBAL BERBASIS

SIDANG TUGAS AKHIR. Jurusan Teknik Material & Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

PEMBUATAN SENSOR GAS HIDROGEN BERBASIS FILM TIPIS GaN DENGAN TEKNIK SOL GEL SPIN COATING UNTUK KOMPONEN PADA SISTEM PENDETEKSI KEBOCORAN GAS

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. sungai maupun pencemaran udara (Sunu, 2001). dan dapat menjadi media penyebaran penyakit (Agusnar, 2007).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih saat ini sudah sulit diperoleh, khususnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

berbagai cara. Pencemaran udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industri,

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur unsur

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan

Karakterisasi Sensor TiO 2 Didoping ZnO untuk Mendeteksi Gas Oksigen


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sampai 10 atom karbon yang diperoleh dari minyak bumi. Sebagian diperoleh

SFC = Dimana : 1 HP = 0,7457 KW mf = Jika : = 20 cc = s = 0,7471 (kg/liter) Masa jenis bahan bakar premium.

I. PENDAHULUAN. Motor bensin dan diesel merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Gas

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Lapisan tipis adalah suatu lapisan yang sangat tipis terbuat dari bahan organik,

BAB I PENDAHULUAN. berpacu untuk menginovasi produk produk kendaraan yang mereka

APLIKASI FILM TIPIS TiO 2 :Au YANG DITUMBUHKAN PADA TEMPERATUR C SEBAGAI SENSOR GAS CO

I. PENDAHULUAN. bumi dan komponen campuran gas tersebut tidak selalu konstan. Udara juga

BAB I PENDAHULUAN. energi cahaya (foton) menjadi energi listrik tanpa proses yang menyebabkan

I. PENDAHULUAN. Nanoteknologi merupakan teknologi masa depan, tanpa kita sadari dengan

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. dan sektor transportasi berjalan sangat cepat. Perkembangan di bidang industri

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan pun muncul seiring semakin padatnya jumlah penduduk. Salah. satunya permasalahan di bidang transportasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan makhluk hidup serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan

BAB IV DATA DAN ANALISA

DETEKTOR GAS OKSIGEN DARI BAHAN SEMIKONDUKTOR TiO2 DOPING CuO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian ini maka dipilih

KERACUNAN KARBON MONOKSIDA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN BIOETANOL DARI FERMENTASI TEPUNG KETELA KARET (Manihot glaziovii Muell) DENGAN MENGGUNAKAN RAGI

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Jalur hijau di sepanjang jalan selain memberikan aspek estetik juga dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III EKSPERIMEN & KARAKTERISASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Bagi masyarakat, transportasi merupakan urat nadi kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang berkembang pesat, khususnya dalam bidang teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang industri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Lapisan tipis merupakan suatu lapisan dari bahan organik, anorganik, metal,

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini pembangunan mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, seperti pembangunan fisik kota, industri dan transportasi. Pada pertumbuhan pembangunan tersebut disamping memberikan dampak positif yang dapat dirasakan dalam melakukan aktifitas sehari hari, juga dapat memberikan beberapa dampak negatif. Dampak negatif yang dimunculkan salah satunya yaitu berupa pencemaran udara baik yang terjadi didalam ruangan (indoor) ataupun diluar ruangan (outdoor), sehingga dapat membahayakan kesehatan manusia dan mengakibatkan penularan penyakit (Anonim, 2012). Polusi udara di Indonesia kurang lebih 70% diakibatkan oleh emisi kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor menyumbang 70,50% karbon monoksida (CO), 18,34% Hidro Carbon (HC), 8,89% NO x, 0,88% SO 2 dan 1,33% partikel-partikel lain (Khalil, 2009). Gas-gas yang tidak berbau dan beracun yang dimunculkan akibat polusi udara dapat membahayakan bagi kesehatan dan keselamatan manusia. Gas karbon monoksida (CO) merupakan gas yang bersifat mudah terbakar, beracun, tidak berwarna, dan tak berasa. Karena sifatnya yang tidak bewarna dan tak berasa gas karbon monoksida sulit dideteksi apabila tanpa menggunakan teknologi pendeteksi (Manjula, 2010). Maka dari itu, gas karbon monoksida

2 sering dijuluki sebagai silent killer, dan sangatlah dibutuhkan teknologi yang mampu mendeteksi keberadaan gas CO. Keberadaan gas CO akan sangat berbahaya jika terhirup oleh manusia karena gas tersebut akan menggantikan posisi oksigen yang berkaitan dengan haemoglobin dalam darah. Gas CO akan mengalir ke dalam jantung, otak, serta organ vital. Ikatan antara CO dan heamoglobin membentuk karboksihaemoglobin yang jauh lebih kuat 200 kali dibandingkan dengan ikatan antara oksigen dan haemoglobin, sehingga mengakibatkan berkurangnya kadar oksigen didalam darah dan juga mengakibatkan gangguan pada sistem saraf (Anonim, 2010). Ilmu pengetahuan dan teknologi mengenai sensor gas semikonduktor tengah berkembang pesat. Divais sensor gas semikonduktor pada umumnya dikenal sebagai sensor gas logam oksida karena terbuat dari bahan logam oksida seperti TiO 2, ZnO, CeO 2 dan SnO 2 (Kuang et al, 2008). Penggunaan logam oksida atau metal oksida pada sensor gas dikarenakan logam oksida merupakan bahan semikonduktor yang memiliki band gap besar, dan juga mampu merespon gas dilingkungan sekitarnya dalam bentuk perubahan nilai konduktivitas dari sensor tersebut (Wang et al, 2010). Diantara semua bahan metal oksida tersebut, SnO 2 merupakan salah satu bahan yang cukup baik untuk dijadikan sebagai lapisan aktif sensor gas CO (Batzill, 2005). Hal tersebut dikarenakan sensor gas CO yang berbasiskan SnO 2 - memiliki masa pemakaian yang sangat lama, relatif stabil dan daya tahan yang tinggi (Kuang et al, 2008). Meskipun demikian, sensor gas berbasis SnO 2 hingga saat ini belum bisa menghasilkan sensitivitas dan selektivitas yang tinggi.

3 Persoalan dasar yang muncul dalam pengembangan sensor CO bukan hanya meningkatkan sensitivitas tetapi juga selektivitas terhadap gas CO diantara berbagai jenis gas yang ada di udara seperti H 2, hidrokarbon, dan uap air (Hiskia dkk, 2006). Divais sensor gas komersial generasi pertama yang dibuat yaitu pada tahun 1960 oleh Taguchi di Jepang. Sensor gas tersebut terbuat dari SnO 2 dengan menggunakan tekologi thick film (film tebal) dan telah digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas (Elisabetta et al, 2008). Namun seiring dengan berkembangnya teknologi, divais sensor gas tersebut kini dapat dibuat dengan menggunakan teknologi film tipis. Menurut Pires, salah satu faktor yang mampu meningkatkan kualitas suatu sensor yaitu pengoptimalisasian kualitas elektroda. Elektroda yang digunakan dalam suatu sensor haruslah memiliki nilai konduktivitas yang tinggi. Agar elektroda yang dihasilkan memiliki kualitas baik, elektroda dapat dibuat dengan menggunakan teknologi film tipis dan dibuat dengan menggunakan bahan yang memiliki konduktivitas listrik yang baik (Pires, 2003). Teknologi film tipis secara umum memiliki ketebalan yang bervariasi, berkisar antara orde 10-6 meter sampai 10-9 meter. Terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk menumbuhkan film tipis semikonduktor di atas permukaan substrat yaitu metode kimia dan fisika. Metode fisika seperti teknik Sputtering dan PLD (Pulsed Laser Deposition), sedangkan untuk metode kimia memanfaatkan reaksi kimia seperti MOCVD (Metal Organic Chemical Vapour Deposition), MBE (Molecular Beam Epitaxy), dan metode sol-gel (Yunas et al, 2001).

4 Teknologi film tipis memiliki beberapa kelebihan yaitu selain untuk penghematan bahan baku dan biaya yang relatif murah, film tipis memiliki sifat yang lebih konduktif dibandingkan film tebal. Sehingga, memudahkan pergerakan elektron didalam suatu material (Machmud, 1994). Seiring dengan berkembangnya teknologi mikroelektronika atau nanotechnology saat ini, teknologi pembuatan elektroda yang diaplikasikan untuk sensor gas berbasis metal oksida dapat dibuat dengan menggunakan metode Sputtering. Dengan menggunakan teknologi Sputtering penumbuhan film tipis menjadi lebih sederhana dan biaya operasionalnya menjadi lebih murah. Selain itu juga dengan menggunakan metode Sputtering adhesivitas antara lapisan dan permukaan substrat menjadi lebih kuat, ketebalan lapisan mudah diamati dan dikendalikan (Yunas et al, 2001). Berdasarkan dari keunggulan yang dimiliki oleh sensor gas berbasis SnO 2 tersebut, maka peneliti membuat sensor gas berbasiskan SnO 2 dengan menggunakan teknologi film tipis untuk mendeteksi keberadaan gas CO. Dengan judul dari penelitian ini adalah Sintesis Lapisan Tipis SnO 2 Dalam Aplikasinya Sebagai Sensor Gas CO dan Pengujian Sensitivitas.. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka permasalahan yang dikaji pada penulisan kali ini yaitu: a. Bagaimana komposisi lapisan sensitif yang terbentuk pada sensor gas? b. Bagaimana morfologi lapisan sensitif yang terbentuk pada sensor gas?

5 c. Bagaimana pengaruh temperatur operasional terhadap sensitivitas sensor? 1.3. Tujuan Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yaitu diantaranya adalah mengetahui pengaruh temperatur operasional terhadap sensitivitas sensor gas, serta mengetahui komposisi dan morfologi lapisan sensitif yang terbentuk pada sensor gas. 1.4. Batasan Masalah Sehubungan dengan luasnya topik pembahasan penelitian ini, maka dibutuhkan adanya batasan permasalahan agar tercapainya tujuan penelitian ini. Dikarenakan hal tersebut, maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini yaitu: a. Data komposisi lapisan sensitif yang terbentuk diperoleh dengan menggunakan EDS (Energy Dispersive Spektrocopy) dan dapat digunakan untuk menghitung jumlah senyawa SnO 2 yang terbentuk. b. Gambaran morfologi lapisan sensitif yang terbentuk diperoleh dengan menggunakan SEM (Scanning Electron Microscop). c. Untuk mengetahui respon dari sensor gas, dilakukan pengujian dengan menggunakan gas CO dan variabelnya berupa temperatur yang dinyatakan dalam derajat celcius.

6 d. Nilai temperatur dirubah dengan cara merubah nilai arus yang dinyatakan dalam ampere. e. Sensitivitas sensor dilihat dari perubahan nilai resistansi sensor. 1.5. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini, terdapat beberapa manfaat yang dapat kita peroleh, yaitu diantaranya memperoleh informasi mengenai morfologi lapisan sensitif yang terbentuk, beserta sensitivitas dari sensor gas CO.