BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pendapat lain menurut Sugiyono (2010, hlm. 50) bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Taylor (Moleong, 2000: 3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Hal ini disebabkan penggunaan metode dan pendekatan ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

penutup, dan melengkapi data-data yang sudah di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2005 : 4) menyatakan bahwa penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang

Gambar 3.1 Lokasi Pulau Tidung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang tepat untuk melakukan sesuatu ; dan Logos yang artinya ilmu atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Meningkatkan Ekonomi Keluarga Melalui Home Industri Batik Tulis Di. Desa Giriloyo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam metoda penelitian pada prinsipnya tidak terlepas dari bagaimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian berasal dari bahasa Yunani, yang berasal dari kata meta

BAB III METODE PENELITIAN. diungkap untuk dapat bermanfaat bagi manusia (Aan Komariah, 2011:22).

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan, dan memprediksi kejadian-kejadian pada setting sosial.

BAB III METODE PENELITIAN

Saifuddin, Op. Cit., hlm. 5.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto, (2006:118) obyek penelitian adalah Fenomena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian merupakan lokasi yang dijadikan peneliti untuk

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility (CSR)

III. METODE PENELITIAN. untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan atau memvaliditasi produk-produk yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penerapan lean manufacturing dalam mengurangi pemborosan dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data dan menganalisis data yang diperlukan dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditemukan melekat pada subjek penelitian. Adapun yang

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sugiyono (2012: 15) mengemukakan bahwa: Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Dari pengertian di atas, bahwa metode kualitatif berlandaskan pada filsafat postpositivisme dan dimana peneliti sebagai instrumen kunci. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong 2007: 4) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan Creswell (2010: 4) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengekplorasi dan memahami makna yang-oleh sejumlah individu atau sekelompok orangdianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Pemilihan pendekatan kualitatif karena sesuai dengan sifat dan masalah serta tujuan peneliti yang ingin diperoleh yakni berusaha untuk memperoleh gambaran yang nyata dan proses tentang peranan Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas dan Fakultas. 1

2. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi komparatif. Nazir (2013: 58) menjelaskan bahwa studi komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawab secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Studi komparatif untuk mengetahui perbandingan antara peranan Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas dan Fakultas. Dengan demikian diharapkan peneliti dapat mencari informasi dan mendapatkan data tentang berbagai hal yang diperlukan untuk kepentingan penelitian. Selain itu, peneliti juga berusaha untuk mendapatkan pandangan dari orang di luar sistem dari subjek penelitian atau dari pengamat untuk menjaga subjektifitas hasil penelitian. B. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang akan peneliti lakukan adalah: 1. Observasi Menurut Nasution (Sugiyono 2012: 310) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Metode observasi digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai peranan Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas dan Fakultas dalam rangka Pendidikan Politik. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah BEM REMA UPI dan Senat Mahasiswa FPIPS. 2. Wawancara Menurut Moleong (2007: 186) menjelaskan bahwa: 2

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakap itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dari pernyataan tersebut, bahwa wawancara merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Dengan melakukan wawancara, yaitu untuk mengetahui apa yang ada dalam pikiran orang lain secara mendalam mengenai Studi Komparatif Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas dan Fakultas dalam Konteks Pendidikan Politik. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui: a. Perbedaan-perbedaan seperti apa dalam hal pengelolaan manajemen organisasi antara Badan Eksekutif Mahasiwa tingkat Universitas dan Fakultas dalam Konteks Pendidikan Politik? b. Perbedaan-perbedaan seperti apa dalam hal gaya kepemimpinan antara Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas dan Fakultas dalam Konteks Pendidikan Politik? c. Perbedaan-perbedaan seperti apa dalam hal aktifitas/kegiatan antara Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas dan Fakultas dalam Konteks Pendidikan Politik? d. Perbedaan-perbedaan seperti apa dalam hal tingkat relasi/hubungan dengan mahasiswa dan organisasi lain antara Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas dan Fakultas dalam Pendidikan Politik? Universitas dan Fakultas dalam Konteks Pendidikan Politik? 3 Konteks e. Perbedaan-perbedaan seperti apa dalam hal hambatan-hambatan yang dihadapi antara Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas dan Fakultas dalam Konteks Pendidikan Politik? f. Perbedaan-perbedaan apa saja dalam hal upaya yang dilakukan untuk meningkatkan eksistensi antara Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat

3. Studi Literatur Studi literatur yaitu mempelajari buku-buku sumber untuk mendapatkan data atau informasi teoritis yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dengan demikian studi literatur digunakan untuk memperoleh data empiris yang relevan dan berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti membaca dan mempelajari sumber-sumber informasi yang berkaitan dengan peranan Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas dan Fakultas. 4. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian seperti lokasi penelitian, keadaan penelitian, kegiatan penelitian dan sebagainya. Dalam penelitian ini, studi dokumentasi dilakukan untuk menelusuri dan menemukan informasi tentang peranan Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas dan Fakultas dari berbagai dokumen yang tercatat agar data yang diperoleh lebih akurat. Dokumen yang ditelusuri bisa berupa buku, jurnal, catatan harian, foto-foto kegiatan yang berkaitan dengan penelitian. C. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. 4

2. Subjek Penelitian Pengambilan subjek dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling. Menurut Sugiyono (2012: 300) bahwa: Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan atau dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti. Dari pernyataan tersebut, bahwa purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel sumber data dengan mempertimbangkan tertentu, misalnya orang yang paling tahu tentang apa yang peneliti harapkan atau penguasa sehingga memudahkan peneliti dalam menjelajahi objek sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah pengurus (inti) BEM REMA UPI dan pengurus (inti) Senat Mahasiswa FPIPS yang duduk dalam kepengurusan antara lain satu orang ketua/wakil ketua dan dua orang pengurus dari BEM REMA UPI dan Senat Mahasiswa FPIPS. Selain itu, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kemitraan UPI, Kepala Divisi Pembinaan Organisasi Kemahasiswaan UPI, Manajer Kemahasiswaan FPIPS. Adapun alasan peneliti menentukan Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kemitraan UPI, Kepala Divisi Pembinaan Organisasi Kemahasiswaan UPI dan Manajer Kemahasiswaan FPIPS sebagai subjek penelitian karena BEM REMA UPI dilakukan pembinaan dan pengembangan kemahasiswaan oleh Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kemitraan UPI dan Kepala Divisi Pembinaan Organisasi Kemahasiswaan dan Senat Mahasiswa FPIPS dilakukan pembinaan dan pengembangan kemahasiswaan oleh Manajer 5

Kemahasiswaan FPIPS. Untuk lebih jelasnya dalam subjek penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1 Subjek Penelitian Subjek Penelitian Pengurus (inti) BEM REMA UPI Pengurus (inti) Senat Mahasiswa FPIPS Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kemitraan UPI Direktur Direktorat Pembinaan dan Kemahasiswaan UPI Kepala Divisi Pembinaan Organisasi Kemahasiswaan UPI Manajer Kemahasiswaan FPIPS Jumlah Sumber: Diolah oleh peneliti 2014 Jumlah 3 orang 3 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 10 orang D. Tahap-Tahap Penelitian 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan dilakukan dengan memilih masalah, menentukan judul dan lokasi penelitian dengan tujuan untuk menyesuaikan keperluan dan kepentingan fokus penelitian yang akan diteliti. Lokasi yang dipilih adalah kampus Universitas Pendidikan Indonesia yang difokuskan ke BEM REMA UPI dan Senat Mahasiswa FPIPS. Setelah judul dan masalah ditentukan maka peneliti mulai melakukan studi lapangan untuk mendapatkan gambaran umum yang nyata tentang subjek yang akan diteliti. Setelah peneliti mendapatkan gambaran umum mengenai subjek penelitian, maka tahap selanjutnya 6

adalah menyusun pedoman wawancara dan format observasi sebagai instrument untuk pengumpulan data yang diperlukan. Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu penulis menempuh proses perizinan sebagai berikut: a. Mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada Ketua Jurusan PKn. b. Setelah memperoleh surat izin dari Ketua Jurusan PKn kemudian diteruskan kepada Pembantu Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan atas nama Dekan FPIPS untuk mendapatkan surat rekomendasi untuk disampaikan kepada Rektor UPI. c. Selanjutnya peneliti menyerahkan surat izin dari UPI kepada Direktur Pembinaan dan Kemahasiswaan UPI. 2. Tahap Pelaksanaan Setelah selesai tahap persiapan, maka peneliti langsung terjun ke lapangan untuk melaksanakan penelitian. Pelaksanaan penelitian dimaksudkan untuk mengumpulkan data dari responden. Adapun langkah-langkah yang ditempuh peneliti sebagai berikut: a. Menghubungi ketua, pengurus dan anggota BEM REMA UPI dan Senat Mahasiswa FPIPS untuk membuat janji mengadakan wawancara mengenai peranan Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas dan Fakultas. b. Menghubungi Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kemitraan, Direktur Pembinaan dan Kemahasiswaan, Pembantu Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FPIPS untuk membuat janji mengadakan wawancara mengenai peranan Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas dan Fakultas. c. Melakukan wawancara dengan responden, kemudian hasil wawancara tersebut ditulis dan disusun dalam bentuk catatan lengkap. 7

d. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi kemudian dianalisis antara peranan Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas dan Fakultas dengan didukung oleh studi dokumentasi dan studi literatur. E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan dan analisis data ialah suatu langkah penting dalam penelitian karena dapat memeberi makna terhadap data yang dikumpulkan oleh peneliti. Pengolahan data dan analisis data akan dilakukan melalui suatu proses yaitu menyusun, mengakategorikan data, mencari kaitan isi dari berbagai data yang diperoleh dengan maksud untuk mendapatkan maknanya. Kemudian setelah selesai mengadakan wawancara dengan subjek penelitian, peneliti menuliskan kembali data-data yang terkumpul dengan tujuan agar dapat mengungkapkan data dan informasi secara mendetail. Data yang diperoleh dari hasil wawancara disusun dalam bentuk catatan lengkap setelah didukung oleh hasil observasi, dokumentasi dan literatur. Berdasarkan hasil pengumpulan data dari hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi, maka peneliti melakukan prosedur pengolahan dan analisis dari hasil pengumpulan data. Proses analisis data ini dimulai dengan menelaah, memeriksa seluruh data dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan, dan dokumentasi. Apabila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan maka peneliti akan melajutkan pertanyaan lagi sampai tahap diperoleh data yang kredibel. Miles and Huberman (Sugiyono (2012: 337), langkah-langkah analisis data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: 1. Data Reduction (reduksi data) 8

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. 2. Data Display (penyajian data) Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori, flowchart dan sejenisnya. Miles and Humberman (Sugiyono 2012: 341) menyatakan the most frequent form of display data for qualitative research databin the past has been narrative tex. Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas dan terperinci akan memudahkan dalam memahami gambaran-gambaran terhadap aspek-aspek yang diteliti baik secara keseluruhan maupun bagian demi bagian. Penyajian data selanjutnya dilakukan dalam bentuk uraian atau laporan sesuai dengan data hasil penelitian yang diperoleh. 3. Conclusion/verification Kesimpulan awal yang dikemukakan bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. F. Uji Validitas Data Penelitian 9

Pengujian validitas data dalam hasil penelitian ini menggunakan berbagai macam teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, literatur dan dokumentasi. Sugiyono (2012: 372) mengemukakan bahwa triangulasi dapat diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Melalui triangulasi penulis dapat melakukan pengecekan temuan saat penelitian dengan membandingkan sumber, metode atau teori. Sebagaimana diungkapkan Sugiyono (2012: 372) terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu. Triangulasi dipandang penting dilakukan oleh peneliti karena dengan triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data. Dengan demikian data yang diperoleh melalui penggunaan teknik observasi dan data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dibuat dalam bentuk catatan-catatan lapangan. Kemudian peneliti menunjukannya kepada informan. Peneliti meminta mereka membaca dan memeriksa kesesuain informasinya dengan apa yang telah dilakukan. Apabila ditemukan ada informasi yang tidak sesuai maka peneliti harus segera berusaha memodifikasinya apakah dengan cara menambah, mengurangi bahkan menghilangkannya sampai kebenarannya dapat dipercaya. Untuk menguji validitas data penelitian menggunakan triangulasi sumber. Sugiyono (2012: 373) menjelaskan bahwa triangulasi sumber untuk menguji krebilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Apabila digambarkan sebagai berikut: BEM REMA UPI SENAT MAHASISWA FPIPS PEMBINA KEMAHASISWAAN 10

Gambar 3.1 Triangulasi Sumber Sumber: Diolah oleh peneliti 2014 Sedangkan triangulasi teknik yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 373 yaitu untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Apabila digambarkan triangulasi teknik sebagai berikut: Observasi Studi Literatur Wawancara Studi Dokumentasi Gambar 3.2 Triangulasi Teknik Sumber: Data diolah oleh peneliti 2014 11

12

13