Pengaruh Faktor Pengetahuan, Sikap dan Pelatihan Asuhan Persalinan Normal Pada Kinerja Bidan Dalam Pertolongan Persalinan Normal Suatu Studi Eksploratif di Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah Lisda W. Longgupa 1) Abstrak: Pengetahuan dan sikap profesional penolong persalinan sangat dibutuhkan untuk menunjang yang baik apalagi bila didukung oleh pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam menolong persalinan. Asuhan Persalinan Normal (APN) merupakan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan kemampuan bidan dalam menolong persalinan normal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor pengetahuan, sikap dan pelatihan APN terhadap bidan. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional yang dilaksanakan di tiga rumah sakit dan lima puskesmas rawat inap di Kota Palu sejak Februari sampai April 2011. Sampel diambil secara acak sederhana sebanyak 104 sampel. Analisis data penelitian secara bivariabel menggunakan uji Chi-square dan rank Spearman dan secara multivariabel menggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil yang diperoleh bahwa pengetahuan bidan dan pelatihan APN berpengaruh secara signifikan terhadap bidan (p<0,05), faktor sikap tidak berpengaruh terhadap bidan (p>0,05). Hasil analisis regresi logistik ganda menunjukkan bahwa pelatihan APN dan umur mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap bidan. Pelatihan APN merupakan variabel yang paling besar berpengaruh positif terhadap bidan dalam pertolongan persalinan normal (RP 95%/CI = 8,812 (3,340-23,246). Disimpulkan bahwa untuk meningkatkan bidan dalam pertolongan persalinan normal perlu ditunjang oleh faktor pengetahuan yang baik dan pernah mengikuti pelatihan APN. Pelatihan APN mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap peningkatan bidan dalam pertolongan persalinan normal di Kota Palu. Kata kunci: Kinerja bidan, Pengetahuan, Pelatihan APN, Sikap PENDAHULUAN Angka kejadian mortalitas dan morbiditas ibu dan perinatal di Indonesia berkaitan dengan pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan sebanyak 65 sampai 75%. Hal ini disebabkan oleh pertolongan persalinan yang tidak aman dan bersih (Dep Kes RI, 2008 & BPS, 2008). Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan profesionalisme bidan sebagai ujung tombak dalam pertolongan persalinan normal adalah mengadakan pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) (Kepmenkes, 2003, Depkes, 2009). Di Propinsi Sulawesi Tengah khususnya Kota Palu jumlah pertolongan persalinan oleh petugas kesehatan yang terampil serta profesional hingga tahun 2009 sudah mencapai 80%, namun angka ini tidak berbanding lurus dengan jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor pengetahuan, sikap dan pelatihan APN terhadap bidan. SUBJEK DAN METODE Penelitian ini dilakukan dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan di Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah dari bulan Februari sampai dengan April 2011. Populasi adalah seluruh bidan yang ada di Kota Palu, sedangkan sampel adalah seluruh bidan yang bertugas di kamar bersalin yang ada di rumah sakit dan puskesmas rawat inap yang ada di Kota Palu, dengan kriteria inklusi: bidan 781
yang rutin melakukan pertolongan persalinan dan lulusan D-3 Kebidanan. Kriteria eksklusi adalah bidan yang menduduki jabatan manajerial dan bidan yang sedang melanjutkan pendidikan. Instrumen penelitian adalah kuesioner dan daftar tilik penilaian bidan dalam pertolongan persalinan normal. (Perlu ditambahkan cara pengumpulan data untuk variabel pengetahuan dan sikap serta kriteria obyektifnya) Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis rank Spearman untuk mengetahui korelasi pengetahuan, sikap dan pelatihan APN pada bidan dan analisis regresi logistik ganda untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu pengetahuan, sikap dan pelatihan APN pada variabel terikat yaitu bidan serta mencari faktor yang paling berpengaruh diantara variabel bebas. HASIL PENELITIAN Data dalam penelitian ini adalah hasil kuesioner yang disebarkan kepada 104 bidan. Data responden berdasarkan karakteristik umur dan masa kerja disajikan dalam tabel berikut KaraKarakteristik Tabel 1 Karakteristik Responden Jumlah % Umur (tahun) a. <25 18 17,3 b. 25-30 c. >30 34 52 32,7 50 Masa kerja (tahun) a. < 10 66 63,5 b. 10 38 36,5 Pengaruh karakteristik responden yaitu faktor umur dan masa kerja terhadap bidan disajikan dalam tabel.2 sebagai berikut: Tabel 2 Pengaruh Umur dan Masa Kerja pada Kinerja Bidan dalam Pertolongan Persalinan Normal Kinerja Tidak Kompeten kompeten fi % fi % Umur (tahun)*) 21-30 39 75 13 25 15,592 < 0,001 >30 19 36,5 33 63,5 Masa Kerja (tahun) <10 43 65,2 23 34,8 6,446 0,011 10 15 39,5 23 60,5 Keterangan: X 2 : Uji Chi Kuadrat *) : pada pembagian kelompok umur ada penggabungan umur <25 dan 25-30 tahun karena ada data dalam sel <5 Tabel 3 Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Pelatihan APN pada Kinerja Bidan Dalam Pertolongan Persalinan Normal Kinerja Tidak kompeten Kompeten fi % fi % X 2 X 2 Pengetahuan Rendah 41 66,1 21 33,9 6,680 0,010 Tinggi 17 40,5 25 59,5 Sikap Tidak Baik 29 55,8 23 44,2 0,000 1,000 Baik 29 55,8 23 44,2 Pelatihan APN Belum ikut 43 82,7 9 17,3 30,561 0,001 Sudah ikut 15 28,8 37 71,2 782
Korelasi antara variabel independen (pengetahuan, sikap dan pelatihan APN) dan variabel perancu (umur dan masa kerja) dengan variabel dependen ( bidan) disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4 Korelasi antara Pengetahuan, Sikap, Pelatihan APN, Umur dan Masa Kerja dengan Kinerja Bidan Dalam Pertolongan Persalinan Normal Korelasi antar Pengetahuan dengan r s 0,222 0,023 Sikap dengan 0,100 0,311 Pelatihan APN dengan 0,50* <0,001 Umur dengan 0,364 <0,001 Masa kerja dengan 0,317 0,001 Keterangan:r s : koefisien korelasi rank Spearman *): koefisien korelasi Eta Hasil analisis multivariabel regresi logistik ganda disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 5 Analisis Regresi Logistik Ganda Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Umur dan Masa Kerja pada Kinerja Bidan Koef β SEβ RP CI (95% CI) Model awal Pelatihan APN 2,270 0,576 <0,001 9,675 Umur 1,322 0,758 0,081 3,750 Masa kerja -0252 0,764 0,741 0,777 Pengetahuan -0,214 0,567 0,706 0,808 Konstanta -6,156 1,486 <0,001 0,002 Model akhir Pelatihan APN 2,176 0,495 <0,001 8,812 Umur 1,124 0,490 0,022 3,076 Konstanta -6,423 1,403 <0,001 0,002 Hasil analisis regresi logistik ganda menunjukkan terdapat dua variabel yang berpengaruh secara signifikan dengan bidan dalam pertolongan persalinan normal yaitu variabel pelatihan APN dan umur bidan dengan nilai p<0,05. yang paling berpengaruh adalah variabel pelatihan APN dengan nilai p<0,001 (RP (95%/CI) = 8,812 (3,340 23,426). PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa faktor pernah mengikuti pelatihan APN memberikan kontribusi terhadap peningkatan bidan. Hasil ini didukung oleh teori bahwa pelatihan merupakan proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisasi sehingga peserta pelatihan akan mendapatkan pengetahuan untuk tujuan tertentu (Dharma, 2009 & Hariandja, 2010). Hasil penelitian oleh Wattimena (2008) menjelaskan bahwa pelatihan APN sebagai salah satu pendidikan non formal menjadi salah satu cara yang dapat diberikan kepada bidan untuk meningkatkan pengetahuannya. Semakin tinggi pengetahuan seseorang diharapkan semakin baik hasil kerja yang ditampilkan. Menurut Depkes RI (2000), seorang penolong persalinan harus mendapatkan kualifikasi sebagai tenaga pelaksana pertolongan persalinan melalui serangkaian pelatihan, bimbingan langsung dan kesempatan untuk mempraktikkan keterampilannya pada praktik yang sesungguhnya. Salah satu bentuk dari serangkaian pelatihan yang dimaksudkan pada pernyataan tersebut adalah pelatihan APN yang merupakan bentuk penambahan knowledge, skill dan attitude bidan. Merujuk pada teori dan hasil penelitian berkaitan dengan pengaruh pengetahuan terhadap bidan dapat disimpulkan bahwa semakin baik tingkat 783
pengetahuan bidan semakin baik juga bidan dalam melakukan pertolongan persalinan normal. Hasil analisis sikap pada bidan menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan antara sikap bidan terhadap nya dalam melakukan pertolongan persalinan normal. Pada penelitian ini sikap yang diukur adalah sikap profesional bidan. Sikap profesional bidan adalah sikap yang harus dimiliki oleh bidan dalam tugasnya sehari-hari. Sikap bidan dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan pertolongan persalinan normal tetapi mempunyai peran penting terhadap penyelenggaraan program pelayanan persalinan normal. Dalam penelitian ini didapatkan beberapa hal yang tidak sesuai dengan sikap profesional bidan dalam pertolongan persalinan normal berdasarkan kuesioner diantaranya pendokumentasian dengan partograf dilakukan setelah proses persalinan selesai, informasi atau penjelasan tentang keadaan klien kepada keluarga tidak diberikan kecuali bila klien dalam keadaan patologis, prinsip pencegahan infeksi tidak dilakukan dengan baik misalnya dengan membiarkan alat-alat dalam keadaan terbuka, asuhan sayang ibu tidak diterapkan dengan baik misalnya dukungan dan pendampingan kepada ibu tidak dilakukan. Idealnya bidan yang sudah mengikuti pelatihan akan menambah keyakinan dan pengetahuan sehingga akan merubah sikap bidan dalam praktik penatalaksanaan pertolongan persalinan yang sesuai standar. Pelatihan APN merupakan pelatihan yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat optimal. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan ada pengaruh signifikan antara pelatihan APN terhadap bidan. Adanya pelatihan APN dapat meningkatkan keterampilan bidan dalam pertolongan persalinan normal. Hal ini disebabkan karena saat pelatihan terjadi proses pembelajaran baik teori maupun praktik, dengan belajar maka seseorang dapat berpikir sistematis dan sequential sehingga menjadi dasar untuk bekerja dengan baik dan sesuai standar. Menurut Hundley (2007) latihan akan membentuk dasar dengan menambah keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memperbaiki prestasi atau mengembangkan potensi bidan untuk masa yang akan datang. Pelatihan mampu mengubah keadaan sehingga menjadi menguntungkan misalnya dengan pelatihan seseorang dapat melakukan hal-hal yang belum bisa dilakukan atau melakukan perubahan tanggung jawab. Hal ini ditunjang dengan pendapat Notoadmojo (2005) bahwa keterampilan merupakan mekanisme seseorang yang dapat melakukan sesuatu dengan benar dan secara otomatis sudah merupakan kebiasaan dan adaptasi suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik dan melakukan modifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut. Menurut teori bahwa pelatihan adalah suatu bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan 784
keterampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktik daripada teori. Pentingnya bidan mengikuti pelatihan APN karena pelatihan APN merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui peningkatan keterampilan bidan dengan penetapan standar pelayanan APN dan pelatihan untuk penerapannya. Pada pelatihan APN, peserta latih harus menguasai pengetahuan dan keterampilan yang telah distandarkan sehingga mampu memberikan asuhan persalinan yang aman dan bersih serta mencegah terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi baru lahir, baik disetiap tahapan persalinan, kelahiran bayi maupun pada masa nifas. KESIMPULAN DAN SARAN Harapan minimal dari penelitian ini diperoleh rujukan agar dapat menjadi pembanding penelitian lainnya. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh faktor pengetahuan dan pelatihan APN terhadap bidan dalam pertolongan persalinan normal dan pelatihan APN merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap bidan. Agustus 2010]. Tersedia dari http://bacaanluar17.blogspot.com/2009/05 /keputusan-menteri-kesehatan-ri-html. Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan Indonesia.2009. Profil kesehatan 2008. Jakarta: Departemen Kesehatan. Hariandja MTE. 2009. Manajemen sumber daya manusia: pengadaan, pengembangan, pengkompensasian dan peningkatan produktivitas pegawai. Jakarta: Grasindo. Dharma S. 2009. Manajemen : falsafah teori dan penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wattimena M. 2008. Analisis penerapan standar asuhan persalinan normal oleh bidan di rumah sakit umum daerah Kabupaten Sorong Papua Barat. Jurnal Manajemen Kesehatan. Vol. 01(5). Departemen Kesehatan RI.2000. Standar pelayanan kebidanan. Jakarta: Depeks RI. Hundley VA, et al. 2007. Midwives competence: is it affected by working in a rural location? Rural and Remote Health. Vol. 7: 1-13. Notoatmodjo S. 2005. Promosi kesehatan teori dan aplikasi. Cetakan pertama. Jakarta: Rineka Cipta. DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI. 2008. Buku acuan pelatihan klinik asuhan persalinan normal: asuhan esensial pencegahan dan penganggulangan segera komplikasi persalinan dan bayi baru lahir. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Badan Pusat Statistik Indonesia.2008. Survei demografi dan kesehatan Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik. Kepmenkes no. 1457/Menkes/SK/X/2003. Standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota. [diunduh 20 785