BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan kemampuan suatu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional identik dengan pembangunan daerah karena

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE TAHUN

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sangat sentral sekali untuk dibicarakan karena hal tersebut berhadapan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional pada dasarnya dilaksanakan di daerah. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan penerimaan (atau pendapatan) dimasa yang akan datang. Umumnya

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

ANALISIS PENGARUH PRODUKSI, UPAH, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

BAB I PENDAHULUAN. dunia terutama negara sedang berkembang. Masalah kemiskinan harus dihadapi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikann sistem kelembagaan (Arsyad, 2010:11)

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua negara baik negara maju maupun negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola sumber daya ekonomi daerah yang berdaya guna dan berhasil

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daerah dan menserasikan laju pertumbuhan antar daerah

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya. pertumbuhan penduduk yang cepat dan dinamis (Sadhana, 2013).

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengeluaran konsumsi pemerintah atau government expenditure adalah. anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

BAB I PENDAHULUAN. masa depan perekonomian dunia. Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir (2002:10),

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PDB) tahun tertentu dengan tahun sebelumnya. Perekonomian

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA MADIUN TAHUN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi

ANALISIS PRODUKSI INDUSTRI TEKSTIL DI INDONESIA TAHUN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri.

BAB 1 PENDAHULUAN. ekspor dan impor ke atas pengeluaran agregat (Sadono, 2015). Menurut I Gede

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DIJAWA TENGAH TAHUN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta dan masyarakat (Saragih, 2009). merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Data sekunder adalah data yang tersedia dan telah terproses oleh pihak pihak lain

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian (Sugiyono,2002). Sehingga penelitian ini mengambil obyek

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses perbaikan yang berkesinambungan dari suatu masyarakat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

III. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang signifikan. Setelah melihat kesuksesan bank-bank syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi Anggaran Pertahanan di Indonesia, yaitu :

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

ARTIKEL PUBLIKASI. Disusun Oleh : A. ROHMAT SURYO D B

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan merangsang proses produksi barang. maupun jasa dalam kegiatan masyarakat (Arta, 2013).

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa uang merupakan bagian yang tidak. terpisahkan dalam kehidupan masyarakat dan perekonomian suatu negara

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian seperti yang telah disampaikan sebelumnya, maka metode

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN PATI TAHUN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan kemampuan suatu perekonomian untuk berproduksi sepanjang waktu (Salvatore 2004:80). Peningkatannya dengan terjadi kenaikan dalam sumber-sumber daya alam, sumber daya manusia, atau modal, atau terdapat kemajuan teknologi. Selain itu pertumbuhan ekonomi merupakan bentuk lain yang menginterpretasikan dari kegiatan ekonomi yang terjadi, baik tingkat nasional maupun tingkat daerah. Sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi parameter dalam ekonomi untuk mengukur segala aktivitas yang berhubungan dengan ekonomi, terutama bagi pelaku pasar. Pada perkembangan pola pembangunan terus mengalami perubahan, yang semula menggunakan pembangunan keonomi tradisional atau lebih tepatnya mengandalkan sektor pertanian, namun pada saat sekarang sudah baralih ada sektor lainnya yang berpotensi dalam pembangunan ekonomi. Tentunya pembangunan ekonomi bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Selain itu juga bertujua pengentasan kemiskinan, pengurangan ketimpangan, distribusi pendapatan, dan penurunan tingkat pengangguran yang ada. Daerah dalam melakuakan pembangunan diberikan kekuasaan untuk mengatur daerahnya. Hal ini berlaku setelah terjadi otonomi daerah di Indonesia dimulai dengan bergulirnya Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU Nomor 25 Tahun 1999 1

2 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah yang secara praktis efektif dilaksanakan sejak 1 Januari 2001(Abdullah, 2002:5). Kedua undang-undang ini membawa angin segar bagi pengembangan otonomi daerah dengan membawa perubahan mendasar pada pola hubungan antar pemerintah dan keuangan antara pusat dan daerah (Mardiasmo,2002:5) dengan diberlakukannya otonomi daerah maka tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan daerah daerah akan semakin banyak (Kaloh, 2002:125-128). Dalam hal ini pembangunan perekonomian daerah, peranan pemerintah dapat dikaji dari sisi anggaran pendapatan dan belanja daerah. Selain itu juga dibisa dilihat dari aktivitas ekonomi yang ada didaerah tersebut. Pembangunan ekonomi daerah adalah peningkatan yang terus-menerus pada produk domestik regional bruto. beberapa ahli menganjurkan pembangunan suatu daerah mencakup tiga nilai inti (Kuncoro, 2004:63) yaitu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok guna mempertahankan hidup; pembangunan haruslah memanusiakan- manusiakan orang; dan kebebasan bagi setiap individu suatu negara untuk berpikir, berkembang, berperilaku. Tabel 1.1 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Kota Madiun Tahun 1984-2014 Tahun Harga konstan Tahun Harga konstan 1998 697.230,89 2004 2.462.661,26 1999 676.482,89 2005 2.579.283,26 2000 2.105.031,31 2006 2.682.467,18 2001 2.195.206,73 2007 2.799.700,55 2002 2.321.920,48 2008 2.948.793,80 2003 2.372.922,55 2009 3.097.093,25 Sumber: Badan Pusat Statistik

3 Berdasarkan tabel 1.1 menunjukkan produk domestik regional btuto kota madiun terus menalami peningkatan dari tahun ketahun. Peningkatan terbesar terjadi pasca krisis 1999 yang mencapai 3 kali lebih besara. Tentu hal tersebut dipengaruhi oleh banyak hal seperti inflasi dan perubahan pola kegiatan ekonomi. Sumber: Badan Pusat Statistik Gambar 1.1 Penumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di Wilayah Madiun Tahun 2013 (%) Berdasarkan gambar 1.1 menunjukkan pertumbuhan ekonomi wilayah madiun antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya. Tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Kota Madiun merupakan yang lerbesar diantara keenam kabupaien/kota di Wilayah Madiun yaitu sebesar 8,07 persen. Pertumbuhan ekonomi secara makro dipengaruhi oleh banyak faktor. Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu faktor yang secara teoritis berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonoomi. Dimana semakin tinggi semakin tinggi tingkat pengeluaran pemerintah akan berpengaruh terhadap

4 meningkatnya permintaan agregat terhadap suatu barang. Sehingga pada akhinya akan berpengaruh terhadap ouput ekonomi atau aktivitas ekonomi dalam suatu daerah, wilayah atau negara. Selain itu jumlah penduduk merupakan faktor penting dalam proses pembangunan. Dengan logika sederhana semakin banyak jumlah penduduk maka semakin jalan aktivitas ekonomi karena adanya peningkatan agregat terhadap suatu barang. Pajak merupakan salah satu intrumen pemerintah dalam meningkatkan pendapatan yang berakibat pada meningkatnya aktivitas ekonomi atau ouput ekonomi. Semaikin tinggi pajak harusnya aktivitas ekonomi semakin baik meskipun disisi lain intrumen kebijakan fiskal ini banyak tidak diterima karena di anggap memberatkan. Terutama pada usaha mikro kecil menengah. Tentu hal ini akan berdampak pula terhadap macet ataupun stagnannnya perputuran ekonomi. Artinya perlua ada kebijaksaan oleh pemerintah dalam penerapan pajak agar aktivitas ekonomi berjalan baik. Berdasarkan hal tersebut di atas cukup menarik untuk diteliti maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dalam skripsi yang mengambil judul: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kota Madiun Tahun 1990-2014. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di tas maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Apakah ada pengaruh jumlah penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Madiun tahun 1990-2014

5 2. Apakah ada pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Madiun tahun 1990-2014 3. Apakah ada pengaruh pajak daerah terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Madiun tahun 1990-2014 4. Apakah ada pengaruh jumlah penduduk, pengeluaran pemerintah dan pengaruh pajak terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Madiun tahun 1990-2014 C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh jumlah penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Madiun tahun 1990-2014 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Madiun tahun 1990-2014 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pajak daerah terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Madiun tahun 1990-2014 4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh jumlah penduduk, pengeluaran pemerintah dan pengaruh pajak terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Madiun tahun 1990-2014 D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

6 1. Bagi Pemerintah Daerah Kota Madiun, sebagai masukan dan bahan pertimbangan, dalam usaha meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Kota Madiun. 2. Bagi BAPEDA sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakankebijakan yang terkait dengan Pertumbuhan Ekonomi Kota Madiun. 3. Bagi akademisi sebagai referensi penelitian di masa yang akan datang yang terkait dengan permasalahan Produk Domestik Regional Bruto Kota Madiun. E. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah model regresi linier berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliiti, bila peneliti bermaksud meramalkan keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel indendepent sebagai predictor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya) (Sugiono, 2010:275). Metode regresi linier berganda dapat digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Kuat tidaknya hubungan linear antara variabel bebas (penjelas) dengan variabel terikat dapat diukur dari nilai koefisien regresi. Persamaan Estimasi menggunakan replikasi model yang telah dikembangkan oleh Ma'ruf dan Latri (2008); Ernila, dkk (2013); Husen (2011); Kurniawan dan Mardhono, (2013); Mubaroq,dkk (2013); Kogid, dkk. (2010); dan Supartoyo, dkk (2013), yaitu: Y = β 0 + β 1 Pop + β 2 Pd + β 3 Txd +µ Keterangan:

7 Y : Pertumbuhan ekonomi (persen) Pop : Jumlah Penduduk (jiwa) Pd : Pengeluran pemerintah daerah (juta) Txd : Pajak daerah (juta) µ : Error term Dalam menggunakan Metode analisis data dengan model regresi linier berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS) dengan hasil terbaik harus melewati beberapa uji kelayakan model. Adapun beberapa asumsi yang harus dipenuhi oleh persamaan regresi linier berganda ini adalah sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Asumsi normalitas gangguan U t adalah penting sekali mengingat uji validitas pengaruh variabel independen baik secara serempak (uji F) maupun sendiri-sendiri (uji t) dan estimasi nilai variabel dependen mansyaratkan hal ini. Apabila asumsi ini tidak dipenuhi maka kedua uji ini dan estimasi nilai variabel dependen adalah tidak valid untuk sampel kecil atau tertentu. Uji normalitas U t yang digunakan disini adalah uji Jarque- Bera. Apabila nilai signifikansi JB < 0,05 maka ini menunjukkan data tidak berdistribusi normal. 2. Uji Spesifikasi Model (Uji Ramsey-Reset) Uji Spesifikasi Model adalah Pengujian terhadap pengaruh semua variabel independen di dalam model, dapat dilakukan dengan uji simultan (uji F). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang terdapat dalam model secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini digunakan uji Ramsey-Reset yang

8 terkenal dengan sebutan uji kesalahan spesifikasi umum atau general test of specification error,. Apabila nilai signifikansi F < 0,05 maka ini menunjukkan model tidak eksis. 3. Heterokedastisitas Heteroskedastisitas adalah kondisi dimana variabel pengganggu tidak mempunyai varian yang sama, untuk mendeteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan pengujian White. Apabila nilai signifikansi χ 2 < 0,05 maka ini menunjukkan telah terjadinya heterokedastisitas. 4. Multikolinearitas Multikolinearitas adalah suatu kondisi dimana satu atau lebih variabel bebas berkorelasi dengan variabel bebas lainnya, atau dengan kata lain suatu variabel bebas merupakan fungsi linear dari variabel bebas lainnya. Untuk mengetahui ada tidaknya masalah multikolinearitas dalam penelitian ini digunakan metode Klien. Apabila Ri 2 < R 2 maka tidak ada multikolinearitas dan bila Ri 2 > R 2 maka ada multikolinearitas. 5. Uji Autokorelasi Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t- 1 (sebelumnya), dimana jika terjadi korelasi dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi terjadi karena adanya korelasi yang kuat antara e t dengan series e t-1. Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi autokorelasi adalah dengan uji

9 Breusch & Godfrey Test (BG test). Apabila nilai signifikansi χ 2 < 0,05 maka ini menunjukkan telah terjadinya autokorelasi Apabila model estimasi layak maka dilakukan uji statistik yang meliputi: 1. Uji t Tanda parameter b 1 dan b 2 dalam penelitian adalah positif. Artinya bahwa hubungan variabel X 1 dan variabel Y (searah), jika makin tinggi X 1 maka Y juga makin tinggi. Demikian juga tanda positif untuk variabel X 2 artinya jika score X 2 makin tinggi maka Y juga makin tinggi. 2. Uji F Uji F bertujuan mengetahui apakah perumusan model sudah tepat atau fit. Uji ini dengan membandingkan signifikansi nilai F, jika hasil F hitung dari F tabel maka model yang dirumuskan sudah tepat (goodness of fit) 3. Uji Determinasi (R 2 ) R2 adalah perbandingan antara variasi Y yang dijelaskan oleh X1 dan X2 secara bersama-sama dibanding dengan variasi total Y. Jika selain X1 dan X2 semua variabel di luar model yang diwadahi dalam E dimasukkan ke dalam model, maka nilai R2 akan bernilai 1. Ini berarti seluruh variasi Y dapat dijelaskan oleh variabel penjelas yang dimasukkan ke dalam model.

10 F. Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan Meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode analisis data dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka Berisi tentang pengertian pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, teori pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk, pengeluaran pemerintah, pajak daerah dan inflasi, penelitian terdahulu, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian. BAB III Metodologi Penelitian Berisi tentang objek penelitian, jenis dan metode pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel, dan alat dan model analisis. BAB IV Analisis Data dan Pembahasan Menguraikan tentang gambaran umum Kota Madiun, analisis hasil estimasi, uji asumsi klasik, uji statistik dan interpretasi ekonomi dan pembahasan BAB V Kesimpulan dan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Membahas tentang kesimpulan dan saran