PENELITIAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN DAN TANPA PEMAKAIAN SIKAFIBRE

dokumen-dokumen yang mirip
PERILAKU BALOK KOMPOSIT KAYU PANGGOH BETON DENGAN DIISI KAYU PANGGOH DI DALAM BALOK BETON

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN BAJA RINGAN PROFIL U

ANALISA LENTUR DAN EKSPERIMENTAL PENAMBAHAN SERAT IJUK AREN

BAB I PENDAHULUAN. pozolanik) sebetulnya telah dimulai sejak zaman Yunani, Romawi dan mungkin juga

ANALISA DAN KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BENDRAT (SERAT KAWAT) PADA DAERAH TARIK BALOK BETON BERTULANG

KERUNTUHAN LENTUR BALOK PADA STRUKTUR JOINT BALOK-KOLOM BETON BERTULANG EKSTERIOR AKIBAT BEBAN SIKLIK

KUAT LENTUR PROFIL LIPPED CHANNEL BERPENGAKU DENGAN PENGISI BETON RINGAN BERAGREGAT KASAR AUTOCLAVED AERATED CONCRETE HEBEL

TINJAUAN REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 MPa

PENGARUH POLYPROPYLENE FIBRES PADA KEKUATAN DAN MODULUS ELASTISITAS SILINDER BETON BERLUBANG

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN BAJA RINGAN PROFIL U DI DAERAH TARIK ANDREANUS MOOY TAMBUNAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG LONGITUDINAL DI BAGIAN TULANGAN TARIK.

PENGUJIAN LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT UJI TEKAN

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAJA DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG DIAGONAL DI TENGAH TULANGAN SENGKANG.

Naskah Publikasi. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana-1 Teknik Sipil. diajukan oleh : BAMBANG SUTRISNO NIM : D

Studi Eksperimental Kuat Geser Pelat Beton Bertulang Bambu Lapis Styrofoam

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAJA 4D DRAMIX TERHADAP KUAT TEKAN, TARIK BELAH, DAN LENTUR PADA BETON

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

PENGGUNAAN SERAT POLYPROPYLENE UNTUK MENINGKATKAN KUAT TARIK BELAH BETON

PEMANFAATAN KAWAT GALVANIS DIPASANG SECARA MENYILANG PADA TULANGAN BEGEL BALOK BETON UNTUK MENINGKATKAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

BAB 4 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

KUAT LENTUR BALOK TULANGAN BAMBU PETUNG TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 1 DAN 2 CM PADA TIAP JARAK 15 CM

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Kardiyono Tjokrodimuljo, 1994, Teknologi Beton.

PENINGKATAN KUALITAS BETON DENGAN PENAMBAHAN VIBER BENDRAT

PERBANDINGAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PEMAKAIAN FIBER BAJA DAN PEMAKAIAN FIBER BENDRAT

ANALISA KAJIAN TEGANGAN BETON DENGAN CAMPURAN SERAT AMPAS TEBU (BAGGASE) ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia konstruksi bangunan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan

INFRASTRUKTUR KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR TEMPURUNG KELAPA

PENINGKATAN KUAT LENTUR PADA BETON DENGAN PENAMBAHAN FIBER POLYPROPHYLENE DAN COPPER SLAG (TERAK TEMBAGA)

PERILAKU MEKANIK BETON BERONGGA MENGGUNAKAN AIR LAUT

PERBANDINGAN KUAT LENTUR DUA ARAH PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU RANGKAP LAPIS STYROFOAM

DAFTAR ISI JUDUL PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

NILAI KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN VARIASI UKURAN DIMENSI BENDA UJI

I. PENDAHULUAN. Pekerjaan struktur seringkali ditekankan pada aspek estetika dan kenyamanan

PENGARUH SUBSTITUSI AGREGAT HALUS DENGAN KERAK BOILER TERHADAP BETON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN KUAT GESER DAN KUAT LENTUR BALOK BETON ABU KETEL MUTU TINGGI DENGAN TAMBAHAN ACCELERATOR

PENGARUH SUBTITUSI ABU SERABUT KELAPA (ASK) DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK KACA SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON

PEMANFAATAN BETON SERAT ANYAMAN KAWAT SEBAGAI PERKUATAN METODE PREPACKED CONCRETE PADA BALOK BETON BERTULANG (161S)

PERILAKU BALOK BERTULANG YANG DIBERI PERKUATAN GESER MENGGUNAKAN LEMBARAN WOVEN CARBON FIBER

EKSPERIMEN DAN ANALISIS BEBAN LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU RAJUTAN

ANALISIS DAN EKSPERIMEN PELAT BETON BERTULANG BAMBU LAPIS STYROFOAM

PENGARUH PENGGUNAAN BERBAGAI SERAT PADA BALOK BETON MUTU TINGGI TERHADAP KEKUATAN GESER

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN BAJA RINGAN PROFIL U TUGAS AKHIR. Disusun oleh : LOLIANDY

PENGARUH SUBSTITUSI AGREGAT HALUS DENGAN KERAK BOILER TERHADAP BETON TUGAS AKHIR. Disusun oleh : JEFFRY NIM:

KUAT LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG VERTIKAL

Pengaruh Penambahan Serat Polypropylene Terhadap Sifat Mekanis Beton Normal

ANALISIS DAN PENGUJIAN PERILAKU DARI VARIASI LUBANG PADA BATANG ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PENAMPANG PERSEGI TERHADAP BEBAN LENTUR

TINJAUAN MOMEN LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG MENYILANG PADA TULANGAN GESER. Naskah Publikasi

PERILAKU BALOK BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN PELAT BAJA DALAM MEMIKUL LENTUR (Penelitian) NOMI NOVITA SITEPU

BAB III LANDASAN TEORI

TINJAUAN KUAT GESER KOMBINASI SENGKANG ALTERNATIF DAN SENGKANG U ATAU n DENGAN PEMASANGAN SECARA VERTIKAL PADA BALOK BETON SEDERHANA

PENGARUH VARIASI SUHU PADA PERAWATAN ELEVATED TEMPERATURE TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH VARIASI JARAK SENGKANG TERHADAP KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAMBU YANG TERKANG PADA JALUR TEKANNYA

STUDI PENGARUH SERAT POLYPROPYLENE (PP) TERHADAP KUAT TEKAN DAN TARIK BELAH SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)

Daftar Pustaka D.P-1 DAFTAR PUSTAKA

Rojul Gayuh Leksono et al., Analisis dan Pengujian Batang Elemen Struktur Beton Bertulang Berlubang 1

SUB JURUSAN STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

KAJIAN KUAT TARIK BETON SERAT BAMBU. oleh : Rusyanto, Titik Penta Artiningsih, Ike Pontiawaty. Abstrak

PENGARUH PANJANG SAMBUNGAN LEWATAN LEBIH DARI SYARAT SNI TERHADAP KUAT LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANG TULANGAN BAJA ULIR

BAB III PELAKSANAAN PENGUJIAN

PERILAKU BALOK BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN PELAT BAJA DALAM MEMIKUL LENTUR ABSTRAK

Keywords: high quality concrete, waste strapping band, polypropylene concrete, fiber concrete

PERILAKU BALOK BETON BERTULANG DENGAN TULANGAN KAYU PANGGOH (EKSPERIMENTAL) Gabe Sri Sutarti Sihombing 1, Besman Surbakti 2

ABSTRAKSI. Basuki Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammdiyah Surakarta Jalan A.Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Surakarta 57102

Campuran Beton terhadap Kuat Tekan

PENGARUH PELUBANGAN PADA BADAN BALOK BETON BERTULANG TERHADAP KAPASITAS BEBAN LENTUR

PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK GULA (TETES TEBU) SEBAGAI BAHAN TAMBAH DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

PENGARUH PERBANDINGAN AGREGAT HALUS DENGAN AGREGAT KASAR TERHADAP WORKABILITY DAN KUAT TEKAN BETON

PENGARUH STEEL FIBER PADA KEKUATAN TEKAN PIPA BETON

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan laju pembangunan yang semakin pesat, beton telah banyak

ANALISA DAN PENGUJIAN KEKUATAN BALOK BETON BERTULANG BERLUBANG PENAMPANG PERSEGI TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Dosen Pembimbing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

PENGEMBANGAN GENTENG BETON RINGAN SEBAGAI ALTERNATIF PENUTU ATAP

PENGARUH PENGGUNAAN WIRE ROPE SEBAGAI PERKUATAN LENTUR TERHADAP KEKUATAN DAN DAKTILITAS BALOK BETON BERTULANG TAMPANG T (040S)

PERBANDINGAN KUAT TARIK LENTUR BETON BERTULANG BALOK UTUH DENGAN BALOK YANG DIPERKUAT MENGGUNAKAN CHEMICAL ANCHOR

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di Indonesia dalam pembangunan fisik. Karena sifat nya yang unik. pembuatan, cara evaluasi dan variasi penambahan bahan.

METODE RETROFIT DENGAN WIRE MESH DAN SCC UNTUK PENINGKATAN KEKUATAN LENTUR BALOK BETON BERTULANG

PENGARUH PENGGUNAAN SERAT ALAM TERHADAP KEKUATAN GESER BALOK BETON MUTU TINGGI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON DENGAN TULANGAN MODEL RANGKA DARI KAYU MERANTI DENGAN VARIASI JARAK ANTAR BEGEL

PERILAKU STRUKTUR BETON BERTULANG AKIBAT PEMBEBANAN SIKLIK

ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN KAWAT BENDRAT, SILICA FUME, DAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK PADA BETON MUTU TINGGI*

PERILAKU LENDUTAN DAN RETAK PADA BALOK BETON BERTULANG DENGAN TAMBAHAN SERAT BAJA

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SERAT BAMBU TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS CAMPURAN BETON

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KUAT TEKAN TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UJI EKSPERIMENTAL PROFIL BAJA HOLLOW YANG DIISI MORTAR FAS 0,4

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kolom memegang peranan penting dari suatu bangunan karena memikul

BAB I PENDAHULUAN. ini, para insinyur dituntut untuk memberikan inovasi-inovasi baru agar bisa

PENGARUH PROSENTASE TULANGAN TARIK PADA KUAT GESER BALOK BETON BERTULANG MENGGUNAKAN SERAT KALENG BEKAS AKIBAT BEBAN LENTUR

UJI EKSPERIMENTAL KEKUATAN DRAINASE TIPE U-DITCH PRACETAK

Transkripsi:

PENELITIAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN DAN TANPA PEMAKAIAN SIKAFIBRE Wira Kusuma 1 dan Besman Surbakti 2 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl.Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan Email : wirakusuma9@gmail.com Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan ABSTRAK Salah satu cara untuk menambah kuat tarik pada balok dengan memasang tulangan pada daerah tarik. Fiber sendiri merupakan bahan yang memiliki daya tarik yang cukup tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan 2 (dua) buah balok beton bertulang yang mana 1 buah balok beton bertulang biasa, dan 1 buah balok dengan penambahan fiber. Pengujian balok dilakukan diatas 2 (dua) perletakan sendi dan rol untuk pengujian kuat lentur, regangan, lendutan, retak, sudut akibat lendutan.dari hasil pengujian didapat penambahan fiber mengurangi lendutan sebesar 25 %, dan pengurangan panjang retak total sebesar 53 %. Hal ini menandakan penambahan fiber dapat membantu meningkatkan kinerja balok beton bertulang itu sendiri. Kata Kunci : Fiber. Balok Beton Bertulang. Regangan. Lendutan. Retak. ABSTRACT There s a way to strengthen the tensile strength of a beam with steel reinforcement on tensile area. Fibre is a material which have a good tensile strength. This research is using 2 (two) reinforced beams which the first beam is a common reinforced beam and the second beam with an addition of fibre. The test is done on hinge and roll to test it s bend, strain, deformation, crack, curvature angle. From the test with an addition of fibre it decrease it s deformation about 25 % and helps the total crack length about 53%. It means that fibre addition can helps to improve the performance of reinforced beam. Key Word : Fibre. Concrete Reinforced Beam. Strain. Deformation. Crack. 1. PENDAHULUAN Pada zaman sekarang ini, ada dua jenis material struktur yang umum digunakan : beton dan baja. Kedua jenis material tersebut kadang kala saling membantu satu sama lain, namun bisa juga berdiri sendiri-sendiri, sehingga banyak struktur dengan bentuk dan fungsi yang serupa dapat dibangun dengan beton dan/atau baja. Beton sendiri memiliki keunggulan seperti : a. Kuat tekan tinggi b. Kemudahan dalam bentuk c. Harga yang relative terjangkau d. Daya tahan yang baik e. Biaya perawatan rendah Namun selain memiliki keunggulan diatas, beton juga memiliki kekurangan seperti : a. Beton cenderung retak b. Berat sendiri yang cukup berat c. Pelaksanaan mempengaruhi kualitas beton d. Kuat tarik rendah Namun, seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi beton kekurangan-kekurangan yang ada pada beton dapat diminimalkan. Salah satu topik yang menarik untuk diteliti adalah keretakan pada beton. Keretakan pada beton dapat diminimalkan dengan menambahkan campuran beton (concrete admixtures) jenis fiber kedalam molen sebelum pengecoran. Keuntungan dari fiber yaitu daya tarik yang kuat serta dapat mengurangi retak susut pada beton. Salah satu bagian pada konstruksi yang penting adalah balok, sehingga perlu dilakukan penelitian terhadap balok yang menggunakan fiber dan tanpa menggunakan fiber.

Tujuan penelitian ini adalah : a. Membandingkan kuat tekan beton dengan test silinder dan balok beton bertulang. b. Menganalisa serta membandingkan regangan dan beban yang terjadi. c. Menganalisa serta membandingkan lendutan dan retak yang terjadi. d. Menganalisa serta membandingkan sudut kurvatur yang terjadi. 2. METODE Penelitian menggunakan 2 buah sampel. Sampel I adalah balok beton bertulang dengan menggunakan fiber sebanyak 6 gram/m 3 beton yang diproduksi oleh PT. Sika Indonesia, dan sampel II adalah balok beton bertulang tanpa menggunakan fiber. Penelitian dilakukan dengan memberi beban sebanyak 2 buah sepanjang L/3 dengan besar masing-masing ½ P menggunakan alat Hydraulic Jack. Serta dilakukan pengetesan kuat tekan benda uji silinder dengan ukuran diameter 15 cm tinggi 3 cm. Tabel 1. Perbandingan antar benda uji Benda Uji I Benda Uji II Mutu K-225 K-225 Dimensi Balok 15 x 2 x 32 cm 15 x 2 x 32 cm Tulangan Tarik 2D2 2D2 Tulangan Tekan 2D12 2D12 Tulangan Sengkang D6-12 cm D6-12 cm Jumlah Silinder 6 buah 6 buah Fiber Ada Tidak Ada Pengetesan balok beton bertulang dan silinder pada umur 28 hari. Gambar 1. Penampang memanjang benda uji Gambar 2. Penampang melintang benda uji

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 3. Penempatan beban, pen pembaca regangan dan dial lendutan Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Pengujian karakteristik beton terdiri dari 2 macam : a. Pengujian beton segar b. Pengujian sifat mekanik beton. Pengujian slump test dilakukan untuk melihat kelecakan dari campuran beton. Tabel 2. Hasil nilai slump test Benda Uji Nilai Slump Tanpa Fiber 13 cm Dengan Fiber 12 cm Beton memiliki nilai kuat tekan yang lebih besar dibandingkan kuat tariknya. Kuat tekan dan rekah beton dipengaruhi oleh komposisi dan kekuatan masing-masing bahan penyusunnya dan lekatan pasta semen pada agregat. Nilai kuat tekan dan rekah beton didapatkan melalui pengujian standard, menggunakan mesin uji dengan cara memberikan beban tekan bertingkat dengan kecepatan peningkatan beban tertentu pada benda uji silinder beton sampai hancur. Benda Uji Tanpa Fiber Dengan Fiber Benda Uji Tanpa Fiber Dengan Fiber Kode Tabel 3. Hasil pengujian kuat tekan Berat Benda Uji Beton (kg) Kuat Tekan (kg/cm2) II A 12,5 178 II B 12,6 26 II C 12,8 172 I A 12,6 182 I B 12,2 189 I C 12,5 25 Kode Tabel 4. Hasil pengujian kuat rekah Berat Benda Uji Beton Kuat Rekah (kg/cm2) II A 12,4 17 II B 12,5 18,4 II C 12,4 18,7 I A 12,2 18,5 I B 12,6 19,8 I C 12,5 22,9 Kuat Tekan Rata-rata (kg/cm2) 185 192 Kuat Rekah Rata-rata (kg/cm2) 18, 2,4

Pengukuran lendutan pada balok beton bertulang diukur dengan dial indikator. Pada pengujian ini pembebanan awal diberikan sebesar 5 kg hingga mencapai keruntuhan. Dari hasil pengujian pembebanan terhadap lendutan terlihat terbentuknya retakan-retakan baru dan pertambahan panjang / lebar retakan dari sebelumnya ditandai perubahan lendutan yang meningkat. 8 3 1 5 1 15 25 Lendutan (x,1 mm) dial lendutan kiri dial lendutan tengah dial lendutan kanan Grafik 1. Hubungan beban lendutan balok tanpa fiber 8 3 1 5 1 15 Lendutan (x,1 mm) dial lendutan kiri dial lendutan tengah dial lendutan kanan Grafik 2. Hubungan beban lendutan balok dengan fiber 8 3 1 1 3 Lendutan (x,1 mm) Teoritis Balok Tanpa Fiber Grafik 3. Perbandingan hubungan beban lendutan balok tanpa fiber secara teoritis

8 3 1 1 3 Lendutan (x,1 mm) Teoritis Balok Dengan Fiber Grafik 4. Perbandingan hubungan beban lendutan balok dengan fiber secara teoritis Regangan pada balok diukur dengan alat strain meter. Penempatan pengukuran diambil seperti gambar berikut : Gambar 4. Posisi penempatan strain meter 8 3 1.1.2.3.4 Regangan (mm/mm) Balok Tanpa Fiber Balok Dengan Fiber Grafik 5. Hubungan beban regangan masing masing balok

8 3 1.5.1.15.2.25.3 Regangan (mm/mm) Percobaan Teori Grafik 6. Hubungan beban regangan secara teori dengan percobaan balok tanpa fiber 8 3 1.5.1.15.2.25.3 Regangan (mm/mm) Percobaan Teori Grafik 7. Hubungan beban regangan secara teori dengan percobaan balok dengan fiber Retak vertikal yang memanjang dari sisi tarik balok akan terjadi pada balok jika terjadi pembebanan. Hal ini dikarenakan regangan tarik yang terjadi pada sisi bawah penampang sudah melebihi regangan tarik beton. Agar lebih mudah penggambaran pola retak yang terjadi pada balok maka balok dibagi menjadi beberapa segmen seperti pada gambar berikut : Gambar 5. Pembagian segmen balok Gambar 6. Retak pada balok tanpa fiber Gambar 7. Retak pada balok dengan fiber

Dari percobaan didapat pula data lebar retak maksimum dan panjang retak yang terjadi Tabel 5. Lebar retak maksimum Balok Lebar Retak Maksimum (cm) Segmen ke- Tanpa Fiber,44 46 Dengan Fiber,33 2 8 3 1 1 2 3 4 Panjang Retak (cm) Balok Tanpa Fiber Balok Dengan Fiber Grafik 8. Hubungan beban panjang retak Sedangkan sudut yang terjadi akibat lendutan adalah 4. SIMPULAN DAN SARAN Tabel 6. Sudut yang terjadi akibat lendutan Balok Sudut Teori 5,63 Tanpa Fiber 6,34 Dengan Fiber 5,22 Dari hasil pengujian dapat disimpulkan hal hal sebagai berikut : a. Penambahan fiber sebesar 6 gram/m 3 beton dapat mempengaruhi kuat tekan beton, kuat rekah beton, dan kelecakan beton segar. Kuat tekan beton meningkat sebesar 4%. Kuat rekah beton meningkat sebesar 13%. Nilai slump turun sebesar 7%. b. Lendutan yang terjadi akibat penambahan fiber mengalami penurunan pada pembebanan yang sama, P = kg, sebesar 25%. c. Regangan yang terjadi akibat pada balok tanpa fiber =,35, sedangkan pada balok dengan fiber =,286 pada beban maksimum. d. Panjang retak yang terjadi akibat penambahan fiber mengalami pengurangan sebesar 53%. Dari pengujian ada beberapa saran yang dianggap perlu sebagai berikut : a. Untuk memperoleh hasil pengujian yang lebih baik perlu kiranya menambah jumlah balok benda uji. b. Untuk mendapat nilai regangan yang lebih baik, seharusnya pembacaan nilai regangan dilakukan sepanjang balok 5. DAFTAR PUSTAKA Case, John and A.H.Chilver. 1971. Strength of Materials And Structures. London: Edward Arnold. Dipohusodo, Istimawan. 1996. Struktur Beton Bertulang. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kosmatka, Steven H. and Panarese, William C. 1988. Design and Control of Concrete Mixtures. USA: Portland Cement Association. Mollaahmadi, E. Haji-Kazemi, H. Arefi, M.R., Javaheri, M.R. (211). An experimental investigation into the effect of polypropylene fibers on mechanical properties of concrete. Journal of American Science. Hal. 577 Hal 582. Mehta, P. Kumar. 1986. Concrete Structure, Properties, and Materials. Berkeley: University of California. Neville, A. M. and Brooks, J.J. 1987. Concrete Technology. England: Longman Scientific & Technical. Nugraha, Paulus. 1989. Teknologi Beton. Surabaya: Penerbitan Universitas Kristen Petra. SK SNI 3-2847-22. 22. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Bandung. Yohanes, L. Adianto, D. Joewono, Tri Basuki. (26). Penelitian Pendahuluan Hubungan P enambahan Serat Polymeric Terhadap Karakteristik Beton Normal. Civil Engineering Dimension. Vol.8. Hal 34 Hal 4.