BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan unit cost yang berhubungan dengan pelayanan rawat inap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif ini dengan tujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yang

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BIAYA SATUAN BERBASIS METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DI BANGSAL ARAFAH RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap

Analisis Perhitungan Unit Cost

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan terkait perhitungan unit cost dengan metode ABC pada IBS RS UGM.

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara

HALAMAN PENGESAHAN. 1. Judul : Unit Cost (ABC) vs INA CBG s Kasus SC di RS 2. Bidang : Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia usaha yang semakin pesat. Persaingan tersebut tidak hanya

BAB IV METODE PENELITIAN

ACTIVITY BASED COSTING PADA PELAYANAN KESEHATAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penduduk (Alashek et al, 2013). Data dari Indonesian Renal Registry (2014)

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Rumah Sakit ini berlokasi di jalan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Pada umumnya rumah sakit terbagi menjadi dua yaitu rumah sakit umum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mix method dengan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Hal ini memunculkan secercah harapan akan peluang (opportunity)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Karakteristik Subjek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan pokok yang harus diperhatikan setiap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. secara berkelanjutan, adil dan merata menjangkau seluruh rakyat.

BAB II LANDASAN TEORI. Ada definisi lainnya, yaitu menurut Marelli (2000) Clinical pathway merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian non eksperimental ini menggunakan metode penelitian kuantitatif

harus dilaksanakan dengan teliti dalam setiap fungsi manajemen. Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Saraf.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional analitik komparatif kategorik

BAB I BAB I PENDAHULUAN. aman, bermutu, dan terjangkau. Hal ini diatur dalam undang-undang kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Mutu pelayanan kesehatan merupakan prioritas baik bagi pihak penyedia

BAB 1 : PENDAHULUAN. hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat kedua-duanya

BAB III METODE PENELITIAN. indikator manajemen adalah penelitian denganmetode. campuran (mix method) dengan desain explanatory sequential.

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian... 5

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR: 30 TAHUN 2017 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan. dilakukan dengan observasi, focus group discussion dengan tim

MANFAAT ACTIVITY BASED MANAGEMENT DALAM RANGKA PENCAPAIAN COST REDUCTION UNTUK MENINGKATKAN LABA (Studi Kasus pada RS Islam Al-Arafah Kediri)

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan profitabilitas dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Pada zaman

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA TARIF RAWAT INAP RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BRIMOB DEPOK

BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. 7.1 Ringkasan Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. dari rumusan permasalahan dan pertanyaan penelitian. Setelah teridentifikasi

BAB III METODE PENELITIAN

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia berkembang cukup

PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA RUMAH SAKIT TIDAR MAGELANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya)

Biaya Satuan dan Pemulihan Biaya (Cost Recovery Rate) Layanan Pasien Acute Coronary Syndrome dengan Rawat Inap di Rumah Sakit X Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. mengutamakan kepentingan pasien. Rumah sakit sebagai institusi. pelayanan kesehatan harus memberikan pelayanan yang bermutu kepada

BAB I PENDAHULUAN. kepada pasien termasuk kualitas pendokumentasian rekam medis. memelihara rekam medis pasiennya. Menurut Hatta (2012), rekam medis

BAB I PENDAHULUAN. penting dari pembangunan nasional. Tujuan utama dari pembangunan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB III METODE PENELITIAN. rawat inap bangsal anak RSUD Panembahan Senopati Bantul. Data kuantitatif yang diambil

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.(departemen Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam rangka mencapai cita-cita awal dari pembentukan Sistem

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan

BAB I PENDAHULUAN. aliran biaya dua tahap. Tahap pertama adalah pembebanan sumber daya kegiatan,

ANALISIS BIAYA SATUAN PADA PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DI RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TESIS

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, industri dan teknologi di Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian deskriptif kuantitatif adalah suatu metode yang bertujuan

Ahmad Ansyori. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang. Abstrak

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 6 TAHUN 2015 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rekam medis harus dijaga kerahasiaannya. (1) c. Rekam medis dalam arti sempit dimaksud kasus-kasus yang tercatat

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (potong lintang) dengan menggunakan data sekunder berupa rekam

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral secara

LAPORAN PENELITIAN UNGGULAN PRODI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS BIAYA RS BERDASARKAN AKTIVITAS ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Oleh : Chriswardani S (FKM MIKM UNDIP)

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERHITUNGAN UNIT COST

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PROSEDUR DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. keluarga, kelompok, komunitas, atau institusi (Nursalam, 2011). data rekam medis, pasien dan keluarganya.

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS BIAYA SATUAN PADA PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELITUS

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

LAMPIRAN 1 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Ponorogo

BAB 1 PENDAHULUAN. ini perusahaan harus memiliki keunggulan dalam menghadapi perkembangan. bertahan dan terus berkembang dalam menghadapi pesaing.

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancang Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif di sini bertujuan menggambarkan unit cost yang berhubungan dengan pelayanan rawat inap dengan pasien stroke iskemik dengan metode konvensional di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan menggunakan metode activity based costing. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2015 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 1 yang berada di jalan KH. Ahmad Dahlan No.20 Yogyakarta C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah kepala bagian keuangan, dokter spesialis syaraf, kepala bangsal rawat inap, kepala bagian farmasi, apoteker, untuk memperoleh data yang komprehensif di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Subjek pasien penelitian yang diambil adalah pasien stroke iskemik dengan menggunakan BPJS kelas III dan juga pemilihan pasien stroke didasarkan pada pasien stroke iskemik murni tanpa komplikasi diabetes mellitus sehingga diagnosis yang didapatkan sesuai dengan klasifikasi

penggantian BPJS adalah kecederaan pembuluh darah otak dengan infark ringan. Objek penelitian ini adalah semua aktivitas yang terjadi pada perawatan pasien rawat inap dengan diagnosis stroke iskemik sampai pasien pulang dari rumah sakit. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah: 1. Pasien dengan diagnosis stroke iskemik rawat inap pada tahun 2014 2. Pasien merupakan peserta BPJS 3. Pasien merupakan pasien kelas III Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah : 1. Pasien dengan diagnosis komplikasi Diabetes Mellitus D. Variabel Penelitian Pada penelitian ini variabel penelitiannya adalah biaya satuan akomodasi perawatan pasien stroke iskemik dan aktivitas di unit gawat darurat, Rawat Inap, Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi, Bagian Keuangan dan kasir. E. Definisi Operasional Definisi operasional bertujuan sebagai pedoman dalam penelitian. 1. Unit cost adalah biaya satuan yang dikeluarkan untuk menghasilkan pelayanan stroke iskemik di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. 2. Stroke iskemik tanpa penyulit didefinisikan sebagai kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak

3. Clinical pathway adalah pelayanan terpadu yang merangkum setiap langkah yang diberikan kepada pasien berdasarkan standar pelayanan medis dan asuhan keperawatan dalam jangka waktu selama dilakukan pelayanan stroke iskemik 4. Activity based costing (ABC) adalah metode yang digunakan dalam menghitung biaya. 5. Aktivitas adalah tindakan-tindakan yang dilaksanakan selama pasien stroke iskemik di rawat, dimulai dari pasien masuk rumah sakit sampai pulang yang menimbulkan biaya aktivitas. 6. Biaya langsung adalah biaya yang dapat dibebankan secara langsung kepada objek biaya atau produk: biaya bahan habis pakai, jasa medis dokter specialist dan linen laundry. 7. Overhead adalah biaya yang sulit atau tidak dapat dihubungkan dan dibebankan secara langsung dengan unit produksi, dan secara akurat ditelusuri ke objek biaya. overhead terbagi menjadi dua yaitu: indirect resource overhead dan direct resource overhead. 8. Indirect resource overhead adalah biaya overhead non fungsional yaitu: biaya gaji pegawai nonfungsional, Pemakaian Barang Pengadaan nonfungsional, Pemeliharaan dan Perbaikan unit non fungsional, Kantor dan langganan nonfungsional, Depresiasi Gedung Nonfungsional, depresiai mesin dan instalsi nonfungsional, Perabotan dan alat kantor nonfungsional.

9. Direct resource overhead adalah baiya overhead yang secara langsung bersentuhan dengan pasien yaitu: gaji pegawai, biaya pemeliharaan alat dan gedung, biaya pemakaian barang pengadaan, biaya listrik, air, telfon, dan kebersihan ruang IBS. 10. Cost driver adalah cara untuk membebankan biaya pada aktivitas atau produk. F. Instrumen Penelitian Data dalam penelitian ini dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer berupa informasi langsung dari sumbernya dengan cara wawancara langsung dengan responden dan observasi terhadap aktivitas yang dilakukan. Data sekunder dilakukan dengan penelusuran dokumen berupa distribusi biaya operasional rumah sakit dan rekam medis. 1. Pedoman dokumentasi yaitu rekam medis, clinical pathway yang terkait dengan pelayanan pasien stroke iskemik. 2. Pedoman wawancara. Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung atau berkomunikasi langsung dengan responden untuk memperoleh informasi mengenai isu yang diteliti. a. Responden yang diwawancara terdiri dari Kepala Bagian Keuangan, Dokter Spesialis Syaraf, Kepala Rekam Medis, Kepala Bangsal kelas 3 di RS PKU Muhammadiyah Unit 1 Yogyakarta.

b. Wawancara mendalam (in-deep interview) dilakukan dalam panduan wawancara yang sudah ditentukan ataupun pertanyaan yang bersifat spontan muncul saat interview berlangsung. Data yang diperoleh berupa gambaran umum mengenai RS PKU Muhammadiyah 1 Yogyakarta, sistem yang digunakan oleh rumah sakit dalam menentukan biaya perawatan pasien stroke dan identifikasi aktivitas yang dilakukan selama pasien dalam perawatan 3. Panduan observasi menggunakan checklist dalam clinical pathway berupa pengamatan secara langsung pada objek penelitian, yaitu aktivitas yang dilakukan selama perawatan G. Analisis Data Penelitian ini mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber yang berhubungan, seperti wawancara dengan bagian keuangan untuk mendapatkan gambaran tentang penetapan biaya dan tarif perawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Selain itu juga dilakukan wawancara untuk mendapatkan gambaran aktifitas yang dilakukan selama perawatan pasien stroke iskemik tanpa penyulit dengan Kepala Bagian Keuangan, Dokter Spesialis Saraf, Kepala Rekam Medis, Kepala Bangsal perawatan kelas 3 untuk mendapatkan gambaran aktivitas yang dilakukan selama perawatan pasien stroke. Melakukan wawancara bagian keuangan untuk mendapatkan biaya yang terkait. Adapun langkah-langkah sebagai berikut:

1. Aktifitas diidentifikasikan dan didefinisikan berdasarkan Clinical Pathway melalui data primer (wawancara dan observasi sesuai CP) dan data sekunder. 2. Membuat daftar aktivitas dan penggerak aktivitas. 3. Klasifikasi aktivitas sebagai aktivitas primer dan aktivitas sekunder kemudian menggambarkan tugas yang menyebabkan aktivitas. Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada (Sekaran, 2006). Pada penelitian ini yang termasuk data sekunder adalah berupa clinical pathway serta catatan keuangan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Dari hasil pengumpulan data-data primer dan sekunder di atas, langkah selanjutnya adalah pengolahan data biaya langsung dan tidak langsung selama perawatan pasien stroke iskemik yang merupakan alokasi biaya dari unit-unit (pelayanan, penunjang dan non medis). Data yang telah diolah kemudian dianalisis dengan metode activity based costing (ABC), hasil analisis tersebut kemudian dideskripsikan. 1. Menentukan activity centers pada unit yang terkait. 2. Menentukan kategori biaya dan cost driver masing masing kategori biaya 3. Membebankan biaya langsung yang dikonsumsi pada perawatan pasien stroke iskemik. 4. Menentukan activity centers terkait perawatan pasien Stroke Iskemik tanpa penyulit yang terdapat pada Clinial Pathways.

5. Membebankan biaya overhead kedalam masing masing activity centers dalam clinical pathway. 1. Menjumlahkan biaya langsung dan overhead yang terdapat dalam clinical pathway. 2. Membandingkan biaya dengan menggunakan penghitungan ABC dengan Biaya yang ditetapkan oleh rumah sakit. Menentukan kategori biaya pasien pada template clinical pathway yaitu kelompok biaya yang menimbulkan biaya perawatan pasien stroke iskemik. 3. Membandingkan biaya unit cost dengan tarif INA CBGs pada pasien kelas III rumah sakit tipe B. H. Etika Penelitian Penelitian tesis ini melibatkan sistem atau institusi dan individunya sebagai sumber data, subjek penelitian, responden dan sebagainya. Oleh sebab itu diperlukan langkah-langkah yang dapat menjamin bahwa penelitian ini tidak merugikan sistem, institusi atau individu yang terkait. Berdasarkan hal diatas, maka peneliti pertama kali menyerahkan surat izin penelitian dan proposal ke bagian Litbang RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Setelah permintaan izin tersebut diterima, peneliti menyerahkan surat pengantar penelitian kepada pembimbing lapangan di RS.PKU Muhammadiyah serta bagian keuangan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Peneliti menyampaikan tentang judul, tujuan, waktu, subjek dan manfaat

penelitian yang diharapkan dari penelitian ini. Setelah mendapatkan izin dari yang bersangkutan barulah peneliti melakukan penelitian. Subyek penelitian dilindungi fisik, mental sosialnya. Responden diberikan hak untuk menyatakan persetujuan atau tidak menjadi narasumber data tanpa ada paksaan, bujukan, tipuan, dan ketidak bebasan. Informasi tentang penelitian dan persetujuan sebagai informan atau subjek penelitian wajib diberikan dan dimintakan persetujuannya. Kerahasiaan sebagai subjek penelitian disampaikan akan dijamin.dalam penelitian ini, peneliti memilki beberapa prinsip dalam pertimbangan etika (Nursalam, 2003). 1. Subjek peneliti dilindungi fisik, mental sosialnya. Responden diberikan hak untuk menyatakan persetujuan atau tidak menjadi narasumber dan tanpa ada paksaan. 2. Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencantumkan identitas responden dan peneliti tidak akan memberitahukan kepada orang lain.