BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma

dokumen-dokumen yang mirip
Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren), (Semarang: Walisongo Press, 2009), hlm. 19. hlm. 359.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. kental dan peka terhadap tata cara adat istiadat. Kekentalan masyarakat Jawa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. Daya Dan Lingkungan Pereira. (Kanisius: Yogyakarta. 2003), Hal 5. 1 Hefni Effendi, Telaah Kualitas Air 8agi Pengelolaan Sumber

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

BAB I PENDAHULUAN. peluang sebesar-besarnya kepada setiap anak Indonesia, untuk memperoleh

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

Peringatan Terhadap Sebagian Hadits Tentang Tetangga yang Dinisbatkan Kepada Nabi حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

BAB I PENDAHULUAN. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. 1 Pendidikan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. ini, tentu memberikan pengaruh yang tidak sedikit terhadap segala aspek. bioskop, entah itu film anak, remaja atau dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. Ditinjau dari segi bahasa, zakat mempunyai beberapa arti, yaitu al-barakatu

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan anak yang lahir dalam keadaan fitrah atau suci :

BAB I PENDAHULUAN. mental, emosional, sosial dan fisik. Pandangan ini diungkapkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. perceraian. Selanjutnya persoalan yang terjadi di Indonesia telah diatur bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

Syarah Istighfar dan Taubat

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer manusia sebagai makhluk sosial bahkan pada situasi tertentu,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. negara akan dapat memasuki era globalisasi ini dengan tegas dan jelas apabila

BAB I PENDAHULUAN. pengutusan sebagai kelanjutan Misi Kristus; 2. Sedangkan Misi yang. Kegiatan Misi Kristen di Yogyakarta tepatnya di Banjar Asri

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan. TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu masalah yang terjadi pada dunia pendidikan di Indonesia

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG

ع ل ي ك م ب س ن ت ي و س ن ة ال خ ل ف اء الر اش د د الر د دي ي

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

BAB I PENDAHULUAN. menambah istri yang lebih muda yakni 9 dan 7 tahun, bocah ingusan yang masih duduk di sekolah dasar itu.

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah

Iman Kepada KITAB-KITAB

BAB IV. PENYELESAIAN MASALAH PERJANJIAN KERJA ANTARA PEMILIK APOTEK DAN APOTEKER DI APOTEK K-24 KEBONSARI SURABAYA DAlAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahfud Junaedi. Ilmu Pendidikan Islam Filsafat dan pengembangan. (Semarang : Rasail. 2010).

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sudah dirasakan oleh

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

1223/2 SULIT BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

UNTUK KALANGAN SENDIRI

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. sering dilakukan oleh banyak orang Islam, beberapa diantaranya adalah dengan

PANDUAN BERIBADAH; Pengayaan Materi Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, oleh Heru Wahyudi Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak diciptakan Allah SWT dengan segala potensi yang berbeda

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

PERAYAAN NATAL BERSAMA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia baik dalam berkeluarga, bermasyarakat maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah (Zakiyah, 1996: 34). Orang yang tidak pernah mengenyam pendidikan baik itu pendidikan yang berkaitan dengan pendidikan agama, sosial dan masyarakat, maka aktivitas yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma keagamaan maupun norma-norma yang berkembang di kalangan masyarakat. Pendidikan merupakan proses transformasi nilai dari pendidik kepada peserta didik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pendidikan juga mempunyai tanggung jawab besar dalam rangka membangun, membina dan mengembangkan kualitas manusia yang dilakukan secara terstruktur dan terprogram secara berkelanjutan. Dinamika dan tuntutan yang berkembang dalam masyarakat harus diimbangi dengan dinamika yang berkembang dalam lembaga pendidikan, secara formal maupun non formal. 1

Pendidikan juga merupakan upaya untuk membangun potensi yang dimiliki oleh anak agar membawa perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap sikapnya. Semua ini dikarenakan anak tidak dilahirkan dengan perlengkapan yang sudah sempurna. Dengan sendirinya cara berjalan, merasakan, berbicara, berfikir, atau pembentukan pengalaman lainnya harus dipelajari. Disini anak dibantu oleh guru, orang tua dan orang dewasa lainnya untuk memanfaatkan kapasitas dan potensi yang dibawanya dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan (Sunarto dan Hartono, 2002: 3). John locke memberikan penjelasan bahwa jiwa seseorang bagaikan kertas putih. Kertas putih ini kemudian akan mendapatkan tulisan dari luar, dan semua tergantung orang yang memberinya isi tulisan tersebut. Apakah mau dijadikan untuk menulis puisi, karangan drama, ataukah untuk menyontek soal, semuanya tergantung pada pendidikan orang tuanya kepada anaknya. Anak kecil yang sangat polos dan bersih ia akan menjadi baik jika sejak awal dia dilatih dengan kebaikan dan dia akan menjadi jelek selama pendidikan yang diberikan kepadanya adalah pendidikan yang jelek. Dewasa ini, sebagian besar orang tua mengabaikan dan meremehkan masalah tanggung jawab ini, di antara mereka ada yang menelantarkan anakanaknya, membiarkan persoalan pendidikan mereka, lebih khusus adalah pendidikan dalam keluarga, orang tua sering melakukan suatu kesalahan dalam mendidik anak. Kesalahan dalam mendidik anak itu banyak bentuk dan variasinya serta fenomenanya yang menyebabkan anak itu menyimpang dan 2

menyeleweng dari ajaran-ajaran agama Islam dalam bertingkah laku (Ali Hamd, 2000: 15). Dalam Islam, eksistensi anak adalah adanya dua hubungan yaitu vertikal dengan Allah SWT sebagai penciptanya, dan hubungan horizontal dengan orang tua dan masyarakat yang bertanggung jawab untuk mendidiknya agar menjadi manusia yang taat beragama. Walaupun fitrah seorang anak itu suci, akan tetapi ia masih mempunyai dua potensi, ia bisa menjadi baik melalui pendidikan yang benar dan bisa menjadi buruk karena asuhan dan pendidikan yang salah yang diterimanya. (Barnawi, 1985: 5). Oleh karena itu, dengan melihat bahwa pendidikan itu sangat penting dan sangat berharga bagi kehidupan kita di dunia maupun di akherat maka sudah sepatutnya kita tanamkan ilmu pengetahuan kepada anak-anak kita sejak dini, tentunya semua ini berawal dari bimbingan dan pendidikan dari orang tua, karena anak dapat mulai tumbuh kembangnya dari lahir sampai dewasa nanti adalah dalam kehidupan keluarga, maka tidak heran jika para pakar pendidikan mengatakan bahwa pendidikan keluarga adalah pendidikan yang paling utama dan pertama. Pendidikan keluarga ini adalah sebagai pondasi dari kehidupan anak, ketika basic pendidikan anak baik dan kuat, maka bangunan yang akan dibangun oleh anak melalui pendidikan akan lebih kokoh dan berkualitas. Pesan Nabi Saw yang tertulis dalam ḥadīṡ-ḥadīṡ dan yang telah disepakati oleh para ulama sebagai sumber hukum Islam ke dua setelah al- Qur an merupakan pesan yang sangat penting untuk diketahui dan dipahami 3

karena di dalamnya terdapat beberapa perintah, larangan, anjuran, peringat dan lain sebagainya. Salah satu contoh pesan ajaran Nabi yang menjelaskan pendidikan anak usia pra baligh dalam ḥadīṡnya yang diriwayatkan oleh Abu Dāwud: ح د ث ن ا ح م م ح د ب ح ن ع يس ى ي ع ن اب ن الط ب اع ح د ث ن ا إ ب ر اه ي ح م ب ح ن س ع د ع ن ع ب د ال م ب ن و س م روا ال ب ح ح أ ب يه ع ن ج د ه ق ال : ق ال الن ب ص ى ال ه ح ع ي ه الر ب يع ب ن س ب ر ة ع ن ب ال ل ة إ ذ ا ب غ س ب ع س ن ني و إ ذ ا ب غ ع ش ر س ن ني ف اض ر ب ح وه ح ع ي ه Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Isa yaitu Ibnu Ṭabbā' telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Abdul Malik bin Ar-Rabī' bin Sabrah dari Ayahnya, dari Kakeknya, dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perintahkanlah anak kecil untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun, dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah dia apabila tidak melaksanakannya"(sunan Abi Dāwud, t.t : 185). Ḥadīṡt diatas menjelaskan bagaimana caranya kita mendidik anak sesuai dengan kondisi psikologi anak, adapun dalam teori belajar psikologi behavioristik mengemukakan bahwa tingkah laku seorang anak itu dikendalikan oleh ganjaran (reward) dan penguatan (reinforcement) dari lingkungan (wasty Soemanto, 2006: 123). Gaya belajar dan bergaul anak usia pra baligh tentu berbeda dengan anak dewasa, sehingga seorang pendidik tentu harus memberikan penganjaran yang ekstra terhadap peserta didiknya, karena semua orang yang dilahirkan dimuka bumi ini berhak untuk mengenal tuhannya dan menjadi hamba Allah yang bertakwa dengan melaksanakan kewajibannya dan menjauhi laranganya. 4

Oleh karena itu penanaman nilai-nilai pendidikan kepada anak usia dini itu sangat penting. Dalam mengkaji pendidikan anak usia pra baligh peneliti menggunakan pendekatan dengan prespektif behavioristik karena anak usia pra balig hanya mampu berperan sebagai peserta didik yang pasif, pembiasaan untuk mengubah perilaku baru dengan prespektif behavioristik merupakan salah satu metode yang cocok untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan kepada anak usia pra baligh, yang biasa dilakukan dalam penanaman awal dan pemeliharaan serta mempertahankan perilaku baik yang sudah terbentuk. Selain itu, perilaku yang nampak dapat menjadi bukti empirik untuk mengamati sejauh mana perkembangan yang terjadi pada anak usia pra balig. Karena perilaku merupakan hal yang dapat diukur dan dimodifikasi, sehingga hal tersebut dipandang berpotensi untuk dijadikan sebagai cara penanaman nilai-nilai pendidikan pada anak usia pra baligh. Pemaparan diatas tentunya memberikan kesimpulan bahwa pola pendidikan yang diberikan kepada anak usia pra balig akan berbeda dengan pendidikan yang diberikan kepada orang dewasa. Oleh karena itu penting untuk mengkaji pendidikan anak usia pra baligh dalam ḥadīṡ Nabi dan pendidikan anak usia pra baligh dengan menggunakan teori belajar behavioristik, sehingga seorang anak bisa tumbuh dengan pendidikan dan asuhan yang baik dan tidak menimbulkan masalah dalam perilaku bermasyarakatnya. 5

B. Rumusan Masalah Dalam bahasan ini ada beberapa rumusan masalah yang menjadi pokok peneletian, di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pendidikan anak usia pra baligh dalam ḥadīṡ Nabi Saw? 2. Bagaimanakah pendidikan anak usia pra baligh dalam psikologi behavioristik? 3. Apa saja persamaan dan perbedaan antara pendidikan anak usia pra baligh dalam ḥadīṡ Nabi Saw dan psikologi behavioristik! C. Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan yang diharapkan bisa membawa atsar bagi para pembaca khususnya dan bagi kita semua pada umumnya, adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengidentifikasi pendidikan anak usia pra baligh dalam ḥadīṡ Nabi Saw. 2. Untuk mengidentifikasi pendidikan anak usia pra baligh dalam psikologi behavioristik. 3. Untuk menemukan persamaan dan perbedaan antara pendidikan anak usia pra baligh dalam ḥadīṡ Nabi Saw dan psikologi behavioristik. D. Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis 6

a. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan keilmuan dalam bidang psikologi pendidikan b. Penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi khazanah keilmuan dalam bidang pendidikan Islam. 2. Secara Praktis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi orang tua dalam mendidik anak. b. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan bagi guru untuk mengembangkan potensi anak didik. E. Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan dalam penelitian ini berfungsi untuk memberikan gambaran mengenai langka suatu penelitian. Karena itu, sistematika dalam penelitan ini terdiri dari beberapa bab yang saling berkaitan satu sama lain. Adapun sistematika dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab pertama, dalam bab ini berisikan tentang pendahuluan yang mencakup sub pokok bahasan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan peneletian. Bab kedua, dalam bab ini membahas tentang tinjauan pustaka dan kerangka teoritik yang memuat secara rinci tentang tinjauan pustaka terdahulu dan kerangka teori yang relevan dengan penelitian ini. Bab ketiga, dalam bab ini membahas tentang metode penelitian yang memuat secara rinci metode penelitian yang digunakan penulis mulai dari 7

metode pengumpulan data dan teknik analisis yang digunakan data dalam penelitian ini beserta sistematika penulisan skripsi. Bab keempat, dalam bab ini juga memaparkan mengenai pendidikan anak usia pra baligh dalam hadīṡ Nabi Saw. Dalam sub pokok bahasan memuat tentang, usia pra baligh dalam hadīṡ Nabi Saw, hadīṡ Nabi tentang pola pendidikan anak usia pra baligh, kritik hadīṡ. Dalam kritik ḥadīṡ ini memuat kritik atas: sanad hadīṡ, matan hadīṡ, rawi hadīṡ, asbabul wurud, sub terakhir adalah membahas tentang pendidikan anak usia pra baligh dalam hadīṡ Nabi Saw. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan pendidikan anak usia pra baligh dalam psokologi behavioristik. Dalam bab ini membahas tentang sifat dan karateristik anak usia pra baligh dalam psokologi behavioristik, di dalamnya terdapat pokok bahasan tentang: usia anak pra baligh, sifat dan karakteristik anak usia pra baligh, pertumbuhan dan perkembangan anak usia pra baligh, pendidikan anak usia pra baligh menurut psokologi behavioristik. Analisis persamaan dan perbedaan pendidikan anak usia pra baligh dalam hadīṡ Nabi Saw dan psikologi behavioristik, sub pokok bahasan yang pertama adalah analisis pendidikan anak usia pra balig dalam hadīṡ Nabi Saw, yang kedua adalah analisis pendidikan anak usia pra balig dalam psikologi behavioristik, yang ketiga adalah analisis persamaan pola pendidikan anak usia pra balig dalam ḥadīṡ Nabi dan psikologi behavioristik, dan yang ke empat adalah analisis perbedaan pola pendidikan anak usia pra baligh dalam ḥadīṡ Nabi dan psikologi behavioristik. 8

Bab kelima, dalam bab ini berisikan kesimpulan yang memuat tentang: kesimpulan, kritik dan saran serta penutup. 9