BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan suatu alat untuk menilai efektifitas metode mengajar,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kalamullah yang merupakan mu jizat yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikian akan

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. Aturan tersebut dapat kita lihat aplikasinya dalam jalur pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Di dalam UUD 1945 Pasal

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. bahwa bangsa yang berada dalam tahap pembangunan dan perkembangan,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju suatu masyarakat, semakin dirasakan pentingnya sekolah. para siswa yang memiliki kecenderungan untuk meniru.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1 Soenarjo, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: Depag RI, 2003), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. bisa lepas dari kegiatan administrasi. Oleh karena itu setiap sekolah harus

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. untuk melengkapi dirinya dengan berbagai kemampuan yang diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan di segala bidang kehidupan. Perubahan dan perbaikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. memberikan bekal kepada peserta didik untuk memahami Al-qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan kebutuhan mutlak yang harus

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. persoalan pendidikan bangsa pada saat ini adalah mengenai kompetensi mengajar

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. hidup, lahir dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar, kehadiran suatu media pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari al-qur an. Karena al-qur an diturunkan dalam bahasa Arab, sebagaimana firman Allah Swt dalam QS Yusuf ayat 2:

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 27 TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. mengambil peran sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang. tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia, terutama dalam proses pembangunan nasional.

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pembangunan dan perkembangan masyarakat itu sendiri 1.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur an surah Al-Mujadalah ayat 11 :

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja

BAB I PENDAHULUAN. berkesimbungan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. 1 Karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini ditandai dengan ilmu teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh perkembangan pendidikan bangsa itu. Firman Allah Swt. Dalam surah Al-Mujadillah ayat 11 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 4 TAHUN 2010 T E N T A N G PENDIDIKAN AL QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan memiliki peranan sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan kompotensi dalam belajar mengajar (KBM) agar peserta

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan makhluk lainnya. Al-Qur an merupakan bukti tanda. kebesaran/kemahaluasan ilmu Allah bagi orang-orang yang berilmu.

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses pendewasaan berfikir. Nilai demi nilai

BAB I PENDAHULUAN. berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB BACA TULIS AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. SMA adalah Pendidikan Agama Islam (PAI). Urgensi pendidikan Agama Islam dapat

BAB I PENDAHULUAN. kepada bagaimana peroses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. 1

BAB I PENDAHULUAN. seluruh kalangan, keberadaannya yang multifungsional menjadikan pendidikan. merupakan tolak ukur yang utama dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan bagian dari pendidikan di sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar

BAB I PENDAHULUAN. dan kontrol dalam kehidupan. Hal inilah yang membedakan manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN PADA PESERTA DIDIK MADRASAH ALIYAH NEGERI SAMPIT

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui pendidikan akan mencetak manusia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evaluasi merupakan suatu alat untuk menilai efektifitas metode mengajar, materi yang diajarkan, dan penggunaan alat pengajaran apakah sesuai atau tidak serta sebagai umpan balik bagi guru dalam memperbaiki proses belajar mengajar berikutnya. Dengan demikian evaluasi adalah suatu tindakan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang arif dan bijaksana untuk menentukan nilai sesuatu, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. 1 Evaluasi pembelajaran merupakan proses sistematis untuk memperoleh informasi tentang keefektifan proses pembelajaran dalam membantu siswa mencapai tujuan pengajaran secara optimal. Dengan demikian evaluasi pembelajaran menetapkan baik buruknya proses dari kegiatan pembelajaran. 2 Evaluasi terhadap proses pembelajaran dilakukan oleh guru sebagai bagian dari pembelajaran itu sendiri. Artinya, evaluasi harus tidak terpisahkan dalam penyusunan dan pelaksanaan pembelajaran. Evaluasi proses bertujuan menilai 1 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h. 246. 2 Dimyati dan Modjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), h. 190. 1

2 keefektifan dan efesiesi kegiatan pembelajaran sebagai bahan untuk perbaikan dan penyempurnaan progra pelaksanaannya. 3 Anak didik dapat menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana salah satu cara pemerintah untuk meningkatkan keimanan anak didik adalah dengan mengeluarkan PERDA mengenai pendidikan Al Quran (BTA) pada semua jenjang pendidikan. Pendidikan keislaman merupakan salah satu pendidikan keagamaan, yakni pendidikan secara khusus dimaksud untuk memberikan bekal profesional dibidang keagamaan kepada peserta didik. Dengan demikian ilmu-ilmu keislaman yang diajarkan melalui subyek pelajaran pendidikan agama islam merupakan bekal untuk memberikan kualifikasi yang harus dimiliki oleh mereka setelah selesai mengikuti pendidikan tersebut. Oleh karena itu, salah satu mata pelajaran yang sangat urgen diajarkan adalah Baca Tulis Al-Qur an, yang mana sumber ajaran utama islam, sebagaimana yang terdapat dalam Al Quran surah Al-Isra ayat 9 yang berbunyi: 142. 3 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, (Bandung; Sinar Baru, 1989), h.

3 Ayat diatas menjelaskan bahwa Al Quran adalah petunjuk bagi manusia, dimana kata merupakan isim isyarat untuk kata tunjuk dekat yang mengisyaratkan harus selalu dekat dengan Al Quran, karena didalamnya terdapat seluruh urusan dunia, maka dari itu diharuskan pandai dan lancer dalam membaca Al Quran. Al Quran adalah firman Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai pedoman bagi seluruh umat manusia dimana saja berada dan kapan saja, yang diriwayatkan secara mutawattir dan bagi yang membacanya dinilai sebagai ibadah yaitu pahala, oleh karena itu Al Quran harus dipahami oleh setiap umat manusia Islam sehingga menjadi pedoman hidup. Setiap insan dianjurkan untuk mengajarkan Al Quran kepada dirinya sendiri, keluarga, dan orang lain. Disamping itu juga harus memikirkan, merenungkan, memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengatasi hal itu maka tentunya harus bisa membaca Al Quran dengan baik dan benar. Selain membaca, menulis juga merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari aktivitas belajar. Dalam pendidikan tradisional kegiatan menulis merupakan aktivitas yang sering dilakukan. Setiap orang memiliki cara tertentu dalam hal menulis pelajaran. Uraian tersebut menjelaskan bahwa membaca dan menulis Al Quran merupakan dua aktivitas yang tidak bisalepas dari kegiatan belajar.

4 BTA ini merupakan dasar bagi anak guna memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam baik bagi dirinya ataupun untuk disampaikan kepada orang lain. Dengan demikian membaca, menulis, belajar dan mengajarkankan Al Quran sangat dianjurkan, bahkan merupakan tugas dan tanggung jawab umat islam. Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan pengetahuan siswasiswi terhadap Al Quran adalah dengan mengeluarkan PERDA no. 3 tahun 2009 BAB III pasal 5 yaitu: 1. Penyelenggaraan pendidkan dilakukan oleh pemerintah daerah dan masyarakat. 2. Penyelenggaraan pendidikan Al Quran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan pada semua jalur dan jenjang pendidikan formal. 3. Pembelajaran pendidikan Al Quran sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 dan 2 merupakan bagian dari kurikulum pendidikan nasional. 4 Berdasarkan observasi dan informasi yang penulis dapatkan, bahwa guru mata pelajaran BTA di MI Al-Muhajirin telah melaksanakan pembelajaran, akan tetapi yang penulis lihat bahwa guru mata pelajaran BTA melaksanakan pembelajaran dengan meminta peserta didik maju satu persatu menghadap guru kemudian membacakan ayat Al Quran dan guru akan membenarkan apabila peserta didik ada yang salah dalam menyebut ayat-ayat Al Quran. Dalam hal ini pelaksanaannya tidak sesuai dengan proses pembelajaran yang semestinya, seperti melakukan kegiatan awal berupa motivasi dan apersepsi, kegiatan inti yang 4 Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan No 3 tahun 2009 tentang pendidikan Al Quran di Kalimantan Selatan (Banjarmasin, Dinas pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan, 2010) h. 8.

5 berupa penggunaan metode dan strategi dan kegiatan akhir yang berupa kesimpulan dan penilaian. Untuk mengetahui lebih jelas tentang masalah ini maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul Evaluasi Pembelajaran BTA di MI Al-Muhajirin Jl. Pramuka Kota Banjarmasin. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka rumusan masalah penelitian yaitu Bagaimana evaluasi pembelajaran BTA di MI Al-Muhajirin Jl. Pramuka kota Banjarmasin? C. DEFINISI OPERASIONAL Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpahaman terhadap judul di atas perlu penulis menguraikan beberapa istilah sebagai berikut: Evaluasi pembelajaran adalah evaluasi terhadap proses belajar mengajar. 5 Evaluasi pembelajaran yang dimaksud disini adalah tahapan-tahapan evaluasi yang meliputi: 1. Tahap perencanaan, meliputi: prota, promes, silabus, dan RPP. 2. Tahap pelaksanaan, meliputi: penyampaian materi, metode dan strategi pembelajaran, dan media atau alat pembelajaran. 3. Tahap evaluasi, meliputi: pretest dan post-test. D. ALASAN MEMILIH JUDUL 5 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, ( Jakarta: BumiAksara, 2001), h. 171.

6 Dalam penelitian ini penulis mempunyai alasan yang mendasar dalam memilih judul di atas, yaitu: 1. Mengingat pentingnya proses pembelajaran BTA sehingga evaluasi pembelajaran mutlak diperlukan. 2. Guru BTA harus mempunyai bekal dengan sebuah kompetensi dan performansi termasuk bagaimana menyiapkan dan mengelola pembelajaran. E. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi pembelajaran pembelajaran BTA di MI Al-Muhajirin. F. SIGNIFIKANSI PENELITIAN Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat berguna yakni sebagai berikut: 1. Sebagai bahan informasi dan sumbangan pemikiran bagi Kepala Madrasah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran BTA khususnya dan semua mata pelajaran pada umumnya. 2. Bahan masukan dan informasi bagi guru agar dapat memperbaiki sistem pengajaran menuju pencapaian proses belajar mengajar. G. SISTEMATIKA PENULISAN Untuk mempermudah memahami pembahasan dalam penelitian ini, penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut:

7 BAB I: Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, definisi operasional, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifinkasi penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II: Tinjauan Teoritis, berisi tentang pengertian evaluasi pembelajaran, tahapan proses pembelajaran, yang meliputi: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. BAB III: metode penelitian, yang memuat pendekatan penelitian, subjek dan objek penelitian, data, sumber data, dan teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan prusedur penelitian. BAB IV: Laporan Hasil Penelitian, berisi gambaran lokasi penelitian secara umum, penyajian data, dan analisis data. BAB V: Penutup, berisi simpulan, dan saran-saran.