perlu menetapkan Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa dengan Peraturan Bupati;

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DI DESA BAB I PENDAHULUAN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 21 TAHUN 2015 LAMPIRAN : 7 (tujuh) TENTANG

BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 5 SERI E

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN, PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 39 Tahun : 2015

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI GAMPONG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 11 TAHUN 2015

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BADUNG

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA KABUPATEN BARITO KUALA

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 15 TAHUN

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 15 TAHUN TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

BUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DESA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

PROVINSI JAWA BARAT TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS UTARA

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA RANCANGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA BUPATI SIMEULUE,

KEPALA DESA BANGOREJO KECAMATAN BANGOREJO KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN KEPALA DESA BANGOREJO NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA BUPATI KUDUS,

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

CONTOH KEBUTUHAN BARANG/JASA. 1. Contoh kebutuhan barang/jasa dalam rangka mendukung pelaksanaan swakelola antara lain :

Candidasa, 15 Juni 2017

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Tata, cara, pengadaan, barang, jasa, desa.

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 43 TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PANDEGLANG,

: Peraturan Bupati Aceh Barat Daya Nomor 31 Tahun 2015 Tanggal 3 Agustus 2015 M 18 Syawal 1436 H CONTOH KEBUTUHAN BARANG/JASA

B U P A T I K A R O PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

RANCANGAN PERATURAN KEPALA DAERAH TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

KEPALA DESA NITA KABUPATEN SIKKA PERATURAN KEPALA DESA NITA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA NITA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI GAMPONG DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 56 TAHUN 2017 TENTANG

N O M O R,<3 T A H U N Y A N G B E R S U M B E R D A R I A N G G A R A N D A N D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G ESA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 5 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK,

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Keuangan

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG TATAA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

KEPALA DESA CINTAKARYA KABUPATEN BANDUNG BARAT

KEPALA DESA MARGOMULYO KABUPATEN BLITAR PERATURAN KEPALA DESA MARGOMULYO NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI REMBANG NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN KHUSUS PENGADAAN MOBIL DESA

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KONAWE SELATAN NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2007 T E N T A N G KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

BI'PATI TULT'NGAGI'IYG PROVIITSI JAWA TIUT'R TEITTAITG. sebagian r.j"ritu* dalam Fiiatura' Bupati. memperrt:f"* oj#o""gq::f.

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 3

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH UNTUK DESA DI WILAYAH KABUPATEN CIAMIS

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI/WALIKOTA... PERATURAN BUPATI/WALIKOTA NOMOR...TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2007 SERI E =================================================================

PERATURAN DESA PAWEDEN KECAMATAN BUARAN KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR TAHUN TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEKAYAAN DESA

PROVINSI PAPUA PERATURAN BUPATI JAYAPURA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI KAMPUNG KABUPATEN JAYAPURA

Transkripsi:

BT'PATI TULT'NGAGI'NG PROVIISI JAWA TIMI'R PERATIIRAI{ BT'PATI TULI'IYGAGT'I{G rcomor 47TA'dUN2OL4 TEI{TANG PEDOMAIT TATA CARA PEI{GADAAN BARANG/JASA DI DESA I(ABUPATEIY TT'LUITGAGUI{G DEilGAI{ RAHMAT TT'IIAI YAJTG MAIIA ESA BT'PATI TT'LUNGAGI'ITG, ^ Menimbang Mengingat bahwa untuk melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa agar sesuai dengan tata kelola pemerintahan yang baik, sehingga hasil Pengadaan Barang/Jasa dapat bermanfaat untuk menunjang penyelenggaraan Pemerintahan Desa serta untuk memberikan pelayanan masyarakat, maka perlu menetapkan Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa dengan Peraturan Bupati; 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (kmbaran Negara Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun Nomor 47, Tambahan kmbaran Negara Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2OO4 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2OO4 Nomor 66, Tambahan kmbaran Negara Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2O14 tentang Desa (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5495); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan lembaran Negara Nomor 5495), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 (l,embaran Negara Tahun 2O14 Nomor 246, Tambahan kmbaran Negara Nomor 5589); 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undangundang Nomor 6 Tahun 2O14 tentang Desa (lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5539); n( II

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2007 Tata cara Pelaporan Pertanggungiawaban Penyelenggaraan Pemerintah Desa; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa; 9. Peraturan Kepala kmbaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/jasa di Desa; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 6 Tahun 2006 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa (tembaran Daerah Kabupaten T\rlungagungTahun 2006 Nomor 05 Seri D); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 8 Tahun 2006 tentang Sumber Pendapatan Desa (l.embaran Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2006 Nomor 7 Seri D); 12. Peraturan Daerah Kabupaten T\rlungagung Nomor 1O Tahun 2006 tentang l*tnbaga Kemasyarakatan (lembaran Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2006 Nomor 09 Seri D); 13. Peraturan Daerah Kabupaten T\rlungagung Nomor 12 Tahun 2006 tentang Perencanaan Pembangunan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2006 Nomor 10 Seri D); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 18 Tahun 2013 tentang Bagian Desa dari Hasil Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (kmbaran Daerah Kabupaten TulungagungTahun 2013 Nomor 1 Seri B); 15. Peraturan Bupati T\rlungagung Nomor 3 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertnggungiawaban Bendahara serta Penyampaiannya di Kabupaten Ttrlungagung (Berita Daerah Kabupaten T\rlungagung Tahun 2013 Nomor 3); Menetapkan: MEMUflISKAI{: PERATT'RAN BT'PATI TT'LI'NGAGT'ITG TEITTAI5G PEDOUAN TATA CARA PEI{GADAA!5 BARAI G/.'ASA DI DESA KABT'PATEI TT'LUITGAGUITG. Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah KabuPaten T\rlungagung. A( L(

2. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa- 4. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5. Kepala Desa adalah Kepala Pemerintah Desa yang dipilih langsung oleh masyarakat melalui pemilihan Kepala Desa' 6. Lembaga Kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk oleh m-asyarakat sesuai dengan kebutuhan- dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat' 7. lembaga Pemberdayaan Masyarakat atau disebut LPM yaitu ivadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra pemerintah desa/kelurahan dalam -".ti*pr',ttg dan mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan' 8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya dij6ut APBDes adalah anggaran keuangan tahunan desa yang mengatur pendapatan dan pengeluaran desa yang penyelenggaraan kegiatan dip.".g.ttt.lltt - untuk pemeiintahan, pembangunan dan kemasyarakatan' g. Pengadaan Barang/Jasa Desa yang selanjutnya disebut aenian Pengadaan. Barang/Jasa adalah kegiatan untuk meriperoleh- barang/jasa oleh Pemerintah Desa' baik dilak;kan dengan cia swakelola maupun melalui penyedia barang/jasa. 10. Penyedia Barang/jasa adalah ba$an usaha atau perorangan yang menyediakan barang/jasa' 11. Swakelola adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa {iman1 pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan / atau diawasi sendiri oleh tim pengelola kegiatan' 12. Tim Asistensi Desa adalah tim yang ditetapkan oleh Bupati untuk meningkatkan kapasitas SDM dan melakukan pendampingan Pengadaan Barang/Jasa' 13. Tim Pengelola Kegiatan yang selanjutnya disingkat TPK adalah ti- y"ttg -altetapkan oleh Kepala Desa untuk melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa' Pasal 2 Tata cara Pengadaan Barang/Jasa yang pembiayaannya bersumber dari APBDesa diatur dalam Peraturan Bupati ini' { 'V

Pasal 3 Pengadaan Barang/Jasa pada prinsipnya dilakukan secara swakelola dengan memaksimalkan penggunaan material/bahan dari wilayah desa setempat, dilaksanakan secara gotong royong dengan melibatlan partisipasi masyarakat setempat, untuk memperluas kesempatan kerja, dan pemberdayaan masyarakat setempat. Pasal 4 Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 yang tidak dapat dilaksanakan secara swakelola, baik sebagian maupun keseluruhan, dapat dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa y rng dianggap mampu. Pasal 5 F (1) Datam rangka pelaksanaan Peraturan Bupati ini, Bupati membentuk Tim Asistensi Desa. (21 Tim Asistensi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari : a. Unit Layanan Pengadaan; dan b. Satuan Kerja Perangkat Daerah. (3) Tugas dan fungsi tim asistensi desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia; dan b. melakukan pendampingan Pengadaan Barang/Jasa. Pasal 6 (l) Dalam pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa, Kepala Desa membentuk TPK dengan Keputusan Kepala Desa. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan TPK dan tata cara. Pengadaan Barang/Jasa diatur dalam L,ampiran Perattrran Bupati ini. (3) Penyusunan dokumen Pengadaan Barang/Jasa dapat berpedoman pada Petunjuk Teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa. Pasal 7 (1) pengadaan Barang/Jasa yang telah dilaksanakan sebelum berlakunya Peraturan Bupati ini tetap sah. (2) Pengadaan Barang/Jasa yang sedang_ dilaksanakan pada r""i mulai berlalmnya Peraturan Bupati tetap dapat dilanjutkan dengan mengikuti Peraturan Perundangundangan, atau praktik yang berlaku di desa' LK

Pasal 8 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2015. Agar setia-p orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tulungagung. Ditetapkan di T\rlungagung pad,a tanggal 3 Nopember 2Ol4 BUPAT\rnLUr{cAcuNG, f (,,; di T\rlungagung 3 Nopember 2014 DAERAH IT. INDRA FAUZI. MM Pembina Utama Madya NrP. 19590919 199003 1006 l P"..h?19.{r Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 Nomor 4g

I.,AMPIRAN : PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NoMoR, 47 TAHUN 2Ar4 TANGGAL : J NOPEMBER 2014 perx)xax TATA CAnA petcailaar BAnAf,c/.tASA DI DESA KABT'PATET TI'LI'I GAGT'I{G I"ATAR BEIAI(AIIG BAB I PTilDAHI'LUAT A Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, perlu diupayakan suatu langkah untuk menata sistem Administrasi dan pertanggungiawaban dalam menjalankan pemerintahan desa yang mampu mengelola, menggali dan menggerakkan seluruh potensi yang ada di masyarakat dengan prinsip efisien, efektif, trasparan, pemberdayaan masyarakat, gotong royong dan akuntabel. Tata kelola pengadaan barang/iasa yang dibiayai dengan ApBDesa belum mempunyai payung hukum yang jelas, dengan itu perlu adanya pedoman tata cara pengadaan Barang/Jasa sebagai acuan bag Pemerintah Desa dalam melaksa'akan kegiatan pengadaan barang/jasa. f,atgud DAIY TUi'UATT 1. talrud Diberlakukannya Peraturan Bupati ini adalah untuk memberikan Pedoman bag pemerintah Desa dalam pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa di Desa yang dibiayai dengan dana ApBDesa. 2. TqJuan Tujuan diberlakukannya peraturan Bupati ini adatah agar pengadaan barang/iasa di Desa dilakukan sesuai dengan tat,-. kelola yang baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip pengadaan barang/iasa di desa, efisien, efektif, fasparan, pemberdayaan masyarakat, gotong_royong dan akuntabel. c. TATA TILAI PETCADAAII 1' Pengadaan Barang/Jasa menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Efislen berarti pengadaan Barang/Jasa hams diusahakan dengan mengunakan dana dan daya minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran datam waktu yang ditetapkan atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang maksimal, tl U

b. Efclttf berarti Pengadaan Barang/Jasa hanrs sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besamya; c. Tlenrparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan Barang/Jasa bersifat jelas dan dapat diketahui secara luas oleh masyarakat dan Penyedia Barang/Jasa yang berminat; d. Ecabcrdeyaeaferyantat Pengadaan Barang/jasa harus dijadikan sebagai wahana pembelajaran bag masyarakat untuk dapat mengelola pembangunan desanya; e. Gotolg-royong berarti penyediaan tenaga keda secara cuma-cuma oleh masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan di desa; dan f. Aturtabcl berarti harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan Pengadaan Barang/Jasa sehingga dapat dipertanggungi awabkan. 2. Semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa harus mematuhi etika meliputi bertanggungjawab, mencegah kebocoran, dan pemborosan keuangan desa, serta patuh terhadap ketentuan Peraturan Perundang-undangan. D. ORGAI TSASI 1. Tlm Pcagolole Kegiaten ITPKI a, Kepala Desa membentuk TPK dengan Keputusan Kepala Desa. b. TPK dibentuk dengan berpedoman pada ketentuan : 1. Susunan organisasi terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota; 2. Personil TPK be{umlah gasal paling sedikit 3 (tiga) orang dan paling banyak 5 (lima) orang; 3. Personil TPK wajib berasal dari unsur Pemerintahan Desa dan LPM, personil tambahan dari unsur organisasi kemasyarakatan dan tokoh masyarakat; 4. Jumlah TPK di setiap desa menyesuaikan dengan kegiatan; 5. Masa bhakti TPK dalam satu tahun anggaran. c. Tugas TPK secara umum adalah: 1. Melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa secara swakelola maupun melalui penyedia barang/jasa; 2. Melaksanakan penerimaan dan pemeriksaan Pengadaan Barang/Jasa. d. TPK dalam pelaksanaan yang melibatkan masyarakat wajib memberdayakan dan mendayagunakan Lembaga Kemasyarakatan yang sudah ada di desa. (

2, Tugas TPK rerualjabatan a. Ketua 1. Memberikan informasi kepada anggota tim tentang rencana pengadaan barang/jasa yang akan dilaksanakan. 2. Memimpin rapat dalam men5rusun Rencana Anggaran Biaya Kegiatan (RABK) dan membuat Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). 3. Membuat rencana pelaksanaan kegiatan yang ada di desa dalam satu tahun anggaran. 4. Menginformasikan atau memasarlg pengumuman kepada/untuk masyarakat atau penyedia barang/jasa tentang rencana pelaksanaan pengadaan barang/jasa. 5. Menerima surat penawaran, mengevaluasi dan menetapkan calon penyedia barang/jasa. 6. Menandatangani segala bukti pengeluaran yang berkaitan dengan dana dan perjanjian pengadaan barang/jasa. 7. Mengendalikan semua kegiatan sesuai dengan DPA yang telah ditetapkan. 8. Melaporkan pelaksanaan kegiatan setiap bulan kepada Kepala Desa. b. Sekretaris 1. Menyiapkan bahan rapat perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian barang/jasa yang akan dibahas oleh ketua. 2. Menyiapkan Rencana Anggaran Biaya Kegiatan (RABK) dan membuat Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). 3. Menyiapkan dan mengirim surat Permintaan penawaran kepada pihak ke tiga. 4. Mencatat dan menginformasikan kepada ketua, tentang penyedia barang/jasa yang akan digunakan dalam kegiatan pengadaan barang/jasa. 5. Mengajukan kebutuhan dana kepada Kepala Desa 6. Membuat laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan. c. Anggota 1. Membantu pelaksanaan kegiatan pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. 2. Memfasilitasi pengadaan barang/jasa yang tidak bisa dilaksanakan dengan swakelola, yakni dengan konstruksi 3. Memberikan masukan kepada ketua tentang pengadaan barang/jasa di desa. 4. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh ketua. ntr \\/

BAB II PETGADAAII BARAM/JASA UELALUI swai{elola A. K TEf,TI'AI{ T'UT'U l. Pelaksanaan Swakelola oleh TPK meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, pengawasan, penyerahan, pelaporan, dan pertanggungiawaban hasil peke{aan. 2. Khusus untuk pekerjaan konstnrksi tidak sederhana, yaitu pekedaan konstmksi yang membutuhkan tenaga ahli dan/atau peralatan berat, tidak dapat dilaksanakan secara Swakelola. : B. REI CAIIA PELTTKSAIIAAII Rencana Pelaksanaan Swakelola meliputi : 1. Jadwal pelaksanaan pekerjaan; 2. Rencana pengguna rn tenaga kerja, kebutuhan bahan, dan peralatan; 3. Gambar rencana kerja ( untuk pekerjaan kontruksi ) 4. Spesifikasi teknis (apabila diperlukanh dart 5. Perkiraan biaya (Rencana Anggaran Biaya /RAB). C. PEL/\IISAIYAAN -- Swakelola dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: l. Pelaksanaan Swakelola dilakukan berdasarkan rencana pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa melalui Swakelola; 2. Kebutuhan barang/jasa termasuk didalamnya bahan/material untuk mendulnrng kegatan swakelola yang tidak dapat disediakan dengan cara swadaya, dilakukan oleh Penyedia Barang/Jasa yang dianggap mampu oleh TPK; 3. Khusus untuk pekerjaan kontruksi: a. Ditunjuk satu orang penanggung jawab teknis pelaksanaan pekerjaan dari anggota TPK yang dianggap mampu atau mengetahui teknis kegiatan / pekerjaan; b. dapat dibantu oleh personil yang ditunjuk dari dinas teknis terkait. c. dapat dibantu oleh pekerja (tenaga tukang dan/atau mandor) 4. Tata cara Pengadaan Barang/Jasa dalam rangla mendukung kegiatan Swakelola sebagaimana dimaksud pada angka 2, diatrx lebih lanjut dalam BAB III. lfi/ u lfl lvl \

BAJN III PEITGADAAI BANAI G/JASA UAI.ALI,I PEIYYEDIA BARAI G/JA8A XTTEIfTUAIT T'UUT t. Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia Barang/Jasa dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan barang/jasa dalam rangka mendukung pelaksanaan Swakelola maupun memenuhi kebutuhan barang/jasa secara langsung di desa. Contoh kebutuhan barang/jasa dalam rangka mendukung pelaksanaan Swakelola antara lain : - Pembelian material pada swakelola pembangunan jalan dan jembatan desa; - Sewa peralatan untuk swakelola pembangunan balai desa; - Penyediaan tukang batu dan tukang kayu untuk swakelola pembangunan Posyandu; - dan sebagainya. Contoh kebutuhan barang/jasa secara langsung di desa antara lain - Pembelian Komputer, Printer dan Kertas; - Langganan Internet; - Pembelian meja, kursi, dan Alat Kantor; - dan sebagainya. 2. 3. Penyedia Barang/Jasa yang dianggap nrampu dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa harus memenuhi persyaratan memiliki tempat/ lokasi usaha, kecuali untuk tukang batu, tukang kayu dan sejenisnya. Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 2, penyedia Barang/Jasa untuk pekerjaan kontruksi wajib nrampu menyediakan tenaga ahli dan /atau peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan. NEI CAIIA PEIAIIEATAAX TPK menyusun rencana pelaksanaan pengadaan meliputi : l. Rencana Anggaran Biaya (RAB) berdasarkan data harga pasar setempat atau harga pasar terdekat dari desa tersebut. 2. Dalam penyusunan RAII dapat memperhitungkan ongkos kirim atau ongkos pengambilan atas barang/jasa yang akan diadakan. 3. Spesifrkasi teknis barang/jasa (apabila diperlukan) Contoh: - Kapasitas mesin (cc) dan transmisi (automatic atau untuk kendaraan roda 2 (dua) manual) n V

- Kapasitas memori dan kecepatan prosesor (RAM) komputer. - Bandwidth (kecepatan trasfer data) untuk langganan internet. - Dimensi, jenis, dan kualitas material untuk pembangunan gelanggang olah raga. - Dan sebagainya. 4. Khusus untuk pekerjaan kontruksi, disertai gambar rencana kerja (apabila diperlukan) PELAIISAI AAI l' Pengadaan Barang/Jasa meliputi : a. Pengadaan Barang/Jasa dengan nilai sampai dengan Rp. IO.OOO.OOO,OO (sepuluh juta rupiah) : l) TPK membeli barang/jasa kepada I (satu) penyedia Barang/Jasa. 2) Pembelian sebagaimana dimaksud pada angka 1). dilakukan tanpa permintaan penawaran tertulis dari TpK dan tanpa penawaran tertulis dari Penyedia Barang/Jasa. 3) TPK melakukan negosiasi (tawar menawar) dengan Penyedia Barang/Jasa untuk memperoleh harga yang lebih murah, tanpa. tertulis. 4) Penyedia barang/jasa memberikan bukti transaksi berupa nota, faktur pembelian, atau kuitansi untuk dan atas nama TPK. Pengadaan Barang/Jasa dengan nilai diatas Rp. IO.OOO.0OO,OO (sepuluh juta rupiah) samapai dengan Rp. 5O.OOO.OOO,OO (lima puluh juta rupiah) 1) TPK membeli barang/jasa kepada I (satu) penyedia Barang/Jasa. 2l Pembelian sebagaimana dimaksud pada angka l). dilakukan dengan tertulis secara bertahap : a. Permintaan penawaran kepada penyedia Barang/Jasa. b. Penawaran Harga dari Penyedia Barang/Jasa. c. Berita acara klarifikasi dan negoisasi harga. d. Surat Perjanjian e. Penyerahan hasil pekerjaan. 3) TPK melakukan negosiasi (tawar menawar) dengan Penyedia Barang/Jasa untuk memperoleh harga yang lebih murah yang terruang dalam Berita acara klarifrkasi dan negioisasi harga. 4) Penyedia barang/jasa memberikan bukti transaksi berupa Kwitansi untuk dan atas nama TpK L(

Apabila spesifrkasi teknis sebagaimana dimaksud pada angka a) huruf c), maka TPK melaksanakan kembali proses pengadaan sebagaimana dimaksud pada angka 1). 6) Negoisasi (tawar-menawar) sebagaimana dimaksud pada aneka a) huruf a) dan angka 4) huruf b) untuk memperoleh harga yang lebih murah, dan dilakukan secara tertulis. 7l Hasil negoisasi dituangkan dalam surat perjanjian antara Ketua TPK dan Penyedia barang/jasa yang berisi sekurang-kurangrrya : a) Tanggal dan tempat dibuatnya surat perjanjian ; b) Parapihak; c) Ruanglingkuppekerjaan; d) Nil,ai pekedaan ; e) Hak dan kewajiban para pihak ; f) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ; d Ketentuan keadaan kahar, dan h) Sanksi. PERUBAHAIT RUATO LIXGKT'" PEITEN.'AAT 1. Apabila diperlukan, TPK dapat memerintahkan secara terhrlis kepada Penyedia Barang/Jasa untuk melakukan perubahan ruang lingkup pekerjaan yang melipud ; a. Menambah atau mengurangi volume pekerjaan ; b. Mengurangijenispekerjaan; c. Mengubah spesifikasi teknis; dan/atau d. Melaksanakan pekerjaan tambahan. Untuk perubahan ruang lingkup pekerjaan sebagaimana dimaksud pada angka I huruf c dan huruf d, penyedia Barang/Jasa menyampaikan penawaran tertulis kepada TpK. TPK melakukan negosiasi (tawar-menawar) dengan penyedia Barang/Jasa untuk memperoleh harga yang lebih murah. Untuk nilai Pengadaan Barang/Jasa diatas Rp 2OO.OOO.OOO,O0 (dua ratus juta rupiah) dilakukan adendurn surat perjanjian yang memuat perubahan ruang lingkup dari total nilai peke{aan yang disepakati. 2. 3. 4.

BAB IV PEI{GAWASAI, PEUBAYARAIs' PET"APORAIT DA'I{ SERAH TERIMA PEI GAWASATT l. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa diawasi oleh Bupati dan masyarakat setempat. 2. Pengawasan oleh Bupati sebagaiman dimaksud pada angka I' dapat didelegasikan kepada Camat. PTMBAYARAIT Pembayaran atas pelaksanaan Pengadaan Brang/Jasa secara Swakelola dan/atau melalui Penyedia Barang/Jasa dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Setiap pengeluaran belanja atas beban APBDesa harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah; dan 2. Bukti sebagaimana dimaksud pada angka I harus mendapat pengesahan oleh Sekretaris Desa untuk keabsahan penggunaan bukti dimaksud. PELAPORAI{ DAI{ SERAII TERIMA IIASIL PEI{ER.'AAN 1. Kemajuan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dilaporkan oleh TPK kepada Kepala Desa dalam suatu paket kegiatan. 2. Setelah pelaksanaan Pengadan Barang/Jasa selesai 10O7o (setelah akhir pekerjaan telah tercapai), TPK menyerahkan hasil Pengadaan Barang/Jasa kepada Kepala Desa dengan Berita Acara Serah Terima Hasil Peke{aan, dalam suatu paket kegiatan. 3. Pengadaan Barang/Jasa setelah terpenuhi pada angka 2 dicatat dalam inventaris barang desa