MEKANISME PENDANAAN APBD BAGI CSO DI ROV. SULSEL DALAM UPAYA PEMBIAYAAN PENANGGULANGAN NAPZA & HIV AIDS OLEH IR. SRI ENDANG SUKARSIH, MP KARO BINA NAPZA & HIV-AIDS PEMPROV. SULSEL
NAMA : Ir. SRI ENDANG SUKARSIH, MP KERJA : BIRO BINA NAPZA & HIV- AIDS PEMPROV SULSEL DAN TIM AHLI AMAN SULSEL PENGALAMAN : PENELITI, FASILITATOR & mediator PARA PIHAK, KONSULTAN, NARA SUMBER VISIKU : WUJUDKAN KESETARAAN & KEADILAN GENDER UNTUK HARMONISASI KEHIDUPAN EMAIL : sriendang.sukarsih@yaho o.co.id
LATAR BELAKANG KOMITMEN PEMERINTAHMENJADI MENJADI RAHMAT &WAJIB MELINDUNGI MASYARAKAT PERANNYA SEBAGAI REGULATOR & PELAYAN MASYARAKAT VISI PEMPROV : TAHUN 2008-2013 2013 : SULSEL MENJADI 10 TERDEPAN DI INDONESIA DLM MELAYANI KEBUTUHAN DASAR MASYARAKAT (TERCAPAI) TAHUN 2014 2018 PILAR UTAMA & SIMPUL JEJARING NASIONAL
LANJUTAN... LATAR BELAKANG PROGRAM PRIORITAS PEMPROV SULSEL PENDIDIKAN & KESEHATAN GRATIS SERTA EKONOMI KERAKYATAN MASALAH NAPZA & HIV-AIDS MERUPAKAN BAGIAN YANG TIDAK TERPISAHKAN DENGAN PROGRAM PRIORITAS PENTING MENGHADIRKAN KEBIJAKAN & STRATEGI YANG BERPIHAK KEPADA MASALAH UNTUK DISOLUSI
KEBIJAKAN & STRATEGI PEMPROV SULSEL SEJAK TAHUN 1994, SUDAH MELEMBAGAKAN P2 NAPZA & HIV-AIDS DENGAN MEMBENTUK KOMISI PENANGGULANGAN AIDS (KPA) PROVINSI, KAB & KOTA SERTA BADAN NARKOTIKA (BN) PROVINSI, KAB & KOTA THN 2009 MEMBENTUK BIRO BINA NAPZA & HIV-AIDS YANG POSISINYA BERADA DI BAWAH SEKRETARIS DAERAH PEMPROV. SULSEL BERDASARKAN PERDA NO. 6 TAHUN 2008DAN PERGUB NOMOR 5 TAHUN 2009 BIRO BINA NAPZA & HIV-AIDS SETINGKAT ESELON 2 YG PERTAMA DI INDONESIA
PERDA PROV.SULSEL NO. 4 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS PERGUB SULSEL NO. 77 TAHUN 2011 TTG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN & PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONEV HIBAH & BANSOS YG BERSUMBER DARI APBD PROV. SULSEL PROGRAM DAN KEGIATAN BIRO BINA NAPZA & HIV-AIDS LEBIH BANYAK MENYENTUH KOMUNITAS MENDORONG PERAN KPAP SULSEL, MELAKUKAN PENGUATAN KELEMBAGAAN MELALUI PEMBERDAYAAN LSM/ORMAS/KEL. MASY DALAM P2 NAPZA & HIV-AIDS BERBASIS KOMUNITAS KEBIJAKAN & STRATEGI PEMPROV SULSEL
MENYEDIAKAN LAHAN & MEMFASILITASI PEMBANGUNAN BALAI UPT REHABILITASI BADDOKA & KTR BNNP SULSEL SEJAK 2007, MENYEDIAKAN FASILITAS BERUPA NAPZA CENTRE UNTUK PECANDU & ODHA, NAMUN KURANG BERFUNGSI. TAHUN 2011, SETELAH MELALUI DISKUSI YANG PANJANG DENGAN PARA OHIDHA DAN PEMERHATI MASALAH NAPZA & HIV-AIDS FASILITAS ITU BERUBAH NAMA MENJADI RUMAH BERBAGI TAHUN 2012, BERUBAH LAGI MENJADI BALLA TA YANG BERFUNGSI SEBAGAI PELAYANAN PUSAT KIE & PENGEMBANGAN USAHA MANDIRI TAHUN 2013, DITINGKATKAN FUNGSINYA MENJADI HOME BASE CARE BALLATA, SELAIN BERFUNGSI SEBAGAI PELAYANAN PUSAT KIE & PENGEMBANGAN USAHA MANDIRI JUGA UNTUK STRATEGI REHABILITASI & PECANDU KEBIJAKAN NAPZA & ODHA PEMPROV YANG PARTISIPATIF SULSEL KOMUNITAS
STRATEGI & KEBIJAKAN PEMPROV SULSEL MEMBANGUN JARINGAN & PARTISIPASI PARA PIHAK DALAM P2 NAPZA & HIV-AIDS BERBASIS KOMUNITAS MEMFASILITASI PARA PIHAK MENINGKATKAN KAPASITASNYA, MERUMUSKAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN P2 & REHABILITASI YANG BERBASIS KOMUNITAS SURAT GUBERNUR SULSEL SURAT NO. 443.2/7298/B.NAPZA TGL 30 NOPEMBER 2011 PERIHAL DUKUNGAN KEBIJAKAN &ANGGAR- AN DALAM RANGKA PROGRAM DAN PENANGANAN KASUS NAPZA DAN HIV-AIDS. ISI SURAT, BUP & WALIKOTA PRIORITASKAN PROGRAM P2 NAPZA & HIV-AIDS DG DUKUNGAN KEBIJAKAN, BENTUK LEMBA GA & ANGGARAN
STRUKTUR ORGANISASI BIRO BINA NAPZA DAN HIV/AIDSSETDA SETDA PROVINSI SULAWESI SELATAN
PERAN BIRO BINA NAPZA DAN HIV/AIDS MELAKUKAN PEMBINAAN, KOORDINASI, FASILITASI, MONITORING DAN EVALUASI PENYELENGGARAAN KEBIJAKAN DIBIDANG PENGEMBANGAN DAN KEBIJAKAN PENGGALANGAN POTENSI, PENCEGAHAN, DAN PENANGGULANGAN SERTA REHABILITASI NAPZA, HIV DAN AIDS DI SULAWESI SELATAN. MENYIAPKAN BAHAN, PENYUSUNAN RKA SERTA PELAKSA- NAANNYA DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN NAPZA DAN HIV- AIDS DI SULSEL
FUNGSI BIRO BINA NAPZA DAN HIV/AIDS PENGKOORDINASIAN DAN PEMBINAAN TERHADAP PENGEMBANGAN DAN KEBIJAKAN MENYANGKUT PENGGALANGAN POTENSI, PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SERTA REHABILITASI NAPZA& HIV- AIDS. PERUMUSAN KEBIJAKAN YANG BERKAITAN DENGAN PENGEMBANGAN PENGGALANGAN POTENSI, PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SERTA REHABILITASI NAPZA& HIV- AIDS. PENGKOORDINASIAN DENGAN INSTANSI PUSAT DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TINGKAT PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA, ORGANISASI SOSIAL KEMASYARAKATAN SERTA PEMANGKU KEPENTINGAN LAINNYA BERKAITAN DENGAN PENGAMBANGAN KEBIJAKAN PENGGALANGAN POTENSI, PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SERTA REHABILITASI NAPZA& HIV- AIDS. PENYELENGGARAAN TUGAS KEDINASAN LAIN SESUAI BIDANG TUGASNYA.
Anggaran dan Realisasi Anggaran Tahun 2009 2013 Biro Bina NAPZA dan HIV-AIDS Setda Provinsi Sulawesi Selatan 90,89% 90,13% 91,92% 87,99%
KONTRAK KERJA SAMA TAHUN 2012 DIBERIKAN KEPADA KRA AIDS DAN YMH LANGSUNGKEPADA LSM, CSO & KOMUNITAS HIBAH TAHUN 2012 KEPADA KPAP SULSEL KERJASAMA KOMUNITAS YANG MENJADI PELAKSANA & ADMINISTRASI BIRO BINA NAPZA & HIV-AIDS MODEL PENDANAAN YANG DIBERIKAN KE CSO
MENGKAJI ISU STRATEGIS DARI DATA PEMBUKA WAWASAN DISKUSI FORMAL DAN NONFORMAL DENGAN CSO UNTUK MENENTUKAN ISU STRATEGIS MENGUMPULKAN & MENYUSUN DATA BERSAMA MENGANALISA DATA DAN INFORMASI YANG BERSUMBER SELAIN DARI INSTANSI PEMERINTAH JUGA DARI LSM/CSO/KOMUNITAS MENYUSUN PERENCANAAN BERSAMA MENGAKOMODIR KEDALAM RKA & DPA MEMBAGI PERAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN MEMBUAT LAPORAN BERSAMA MEKANISME PENDANAAN APBD BAGI CSO, LSM & KOMUNITAS
PROGRAM REHABILITASI YANG PARTISIPATIF BERBASIS KOMUNITAS TAHUN 2014 TUJUAN ADANYA SISTEM LAYANAN YANG MAMPU MEMBANTU MEMULIHKAN PECANDU NAPZA & MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP ODHA SESUAI DENGAN KEBUTUHANNYA BAGAIMANA CARANYA : ADA RISET PROGRAM STRATEGIS ADA PAYUNG HUKUMPERGUB ATAU SK GUB MENDORONG PERAN KOMUNITAS SEBAGAI AKTOR ADA WADAH (HOME BASE CARE) YANG MEMILIKI SISTEM LAYANAN TERENCANA, TERORGANISIR DAN TERKOORDINASI MERANGSANG BERPERAN DAN BERFUNGSINYA IPWL DENGAN MENJADIKAN HBC SEBAGAI PILOT PROJECT MENGAJAK ATAU MEMFASILITASI PARA PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAU PEDULI UNTUK BERKOMITMEN BERSAMA SAMA MEMBANGUN PELAYANAN REHABILITASI YANG HUMANIS PRINSIP PRINSIP YANG BERKEADILAN DAN BERSETARA BERSAMA-SAMA MEMBANGUN NILAI2 LOKAL, RINGAN SAMA DIJINJING,BERAT SAMA DIPIKUL PARA PIHAK BERPERAN SINERGI & KOMPLEMENTER UNTUK BERKOLABORASI MURAH, MUDAH & CEPAT PEMBERDAYAAN PECANDU & ODHA/OHIDHA SOSIALISASI EFEKTIF
PERAN PARA PIHAK DALAM PELAYANAN REHABILITASI PECANDU NAPZA & ODHA BERBASIS KOMUNITAS YUDIKATIF (BANTUAN HUKUM) PEMERINTAH (REGULATOR, FASILITATOR, PELAYANAN, PENGAWASAN) PUSAT REHABILITASI (PERAWATAN & PEMULIHAN) LEGISLATIF (PERENCANAAN & PENGANGGARAN SERTA PEMATAUAN) PERGURUAN TINGGI/SEKOLAH (EDUCATOR, PEMBERDAYAAN, PENELITIAN) HOME BASE CARE BALLA TA SWASTA (SUPPORTER) LSM (PENDAMPINGAN) KELUARGA (SUPPOTER LAHIR & BATIN) ORMAS (SUPPORTER NILAI2 LOKAL)
ADA 2 JENIS PENDANAAN APBD BAGI CSO HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL
HIBAH DAPAT BERUPA UANG, BARANG ATAU JASA KEGIATAN BERKAITAN DG PEREKONOMIAN, PENDIDIKAN, KESEHATAN, KEAGAMAAN, KESENIAN, ADAT ISTIADAT & KEOLAHRAGAAN NON PROFESIANAL DIBERIKAN KEPADA PEMERINTAH, PEMDA, PERUSDA, KELOMPOK ORANG & ORGANISASI KEMASYARAKAT BANTUAN SOSIAL DAPAT BERUPA UANG ATAU BARANG BERKAITAN DENGAN REHABILITASI, PERLINDUNGAN, PEMBERDAYAAN, JAMINAN SOSIAL, PENANGGULANGAN KEMISKINAN & BENCANA DIBERIKAN KPD ANGGOTA/KEL. MASYARAKAT MELIPUTI 1)INDIVIDU,KELUARGA DAN ATAU MASYARAKAT YG TDK STABIL. 2) LSM YG MELINDUNGI INDIVIDU,KELOMPOK DAN MASY DARI KEMUNGKINAN TERJADINYA RESIKO SOSIAL PERBEDAAN HIBAH & BANSOS
MEKANISME PENDANAAN APBD BAGI CSO Persyaratan : Persyaratan : 1. Memiliki kepengurusan yang jelas, kantor, akte pendirian, AD/ART, struktur organisasi, berprogram lebih dari 3 tahun 2. Berkedudukan dalam wilayah administrasi Pemerintah daerah 3. Terdaftar pada Badan Kesbangpol, sekurang2nya 3 tahun 4. Membuat pakta integritas dan membuat proposal 5. Melengkapi administrasi lembaga (NPWP,akta notaris dll) Mengajukan permohonan kepada Gubernur dilengkapi dengan Proposal dan syarat administratifnya Disposisi Gubernur kepada SKPD terkait untuk memverifikasi permohonan dan proposal (badan kesbangpol, TAPD) Berdasarkan hasil verifikasi SKPD dan pertimbangan TAPD gubernur menetapkan persetujuan calon penerima belanja hibah kemudian mendisposisi SKPD Biro Bina Napza dan HIV?AIDS Membuat naskah perjanjian hibah daerah untuk masing-masing penerima hibah kemudian pencairan belanja hibah berupa uang disalurkan langsung ke rekening penerima hibah melalui Rekening Kas Umun daerah dan dilakukan secara bertahap Penerima belanja hibah menggunakan hibah sesuai dengan Naskah perjanjian Hibah daerah dan penrima hibah dilarang mengalihkan hibah yang diterima kepada pihak lain Penerima Hibah wajib membuat Pertanggungjawaban dan pelaporan
KALAU BUKAN KITA SIAPA LAGI KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI TUNJUKKAN PADA DUNIA, KOMUNITAS LUAR BIASA TERIMA KASIH