III. METODE PENELITIAN. sekaligus dalam suatu waktu (Notoatmodjo, 2012). Penelitian dilakukan di posyandu lansia Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

III. METODE PENELITIAN. cross sectional.. Pengukuran variabel status gizi, penyakit hipertensi serta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan studi cross

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan jenis penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2014.

III. METODE PENELITIAN. sekaligus pada suatu waktu dengan tujuan untuk mengetahui hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan kasus kontrol (case control) yaitu suatu penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian studi analitik,

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain studi cross-sectional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu yang terkait dengan penelitian ini adalah ilmu psikiatri.

METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu pengukuran variabel-variabelnya

BAB III METODE PENELITIAN. sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Desain penelitian ini digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. desain cross sectional study, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik, yakni penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian analitik

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, di mana jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bandara Ahmad Yani Semarang pada periode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mencangkup keilmuan Biokimia, Geriatri, Neurosains.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analisis cross sectional. Metode cross

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental dengan desain penelitian (Pre-Post Test

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. antar variabel dimana dalam hal ini variabel penelitian adalah shift kerja dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif menggunakan metode observasional korelatif dengan jenis

BAB IV METODE PENELITIAN. kandungan khususnya berhubungan dengan kedokteran ginekologi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sectional, yaitu mengambil variabel independent dan variabeldependent pada

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Kesehatan Anak, Ilmu Psikiatri Anak dan Ilmu Psikologi. sampel terpenuhi.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah metode observasional analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data sekaligus pada satu waktu (Taufiqurahman, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kesehatan jiwa.

BAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai

METODE PENELITIAN. cross sectional, dimana variabel bebas yaitu perilaku makan pagi (sarapan)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran khususnya bidang ilmu biologi dan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. khususnya Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Psikiatri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di RSUD RAA Soewondo Pati dan dilakukan. pada 1Maret 2016 sampai dengan bulan 1 April 2016.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. dengan pendekatan crosssectional study (studi potong lintang) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dilakukan pada saat yang bersamaan dalam satu waktu (Notoatmojo, 2003)

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan tanggal 21 Mei - 4 juni tahun 2013

III METODE PENELITIAN. observasi, atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat ( point time

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-analitik dengan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. variabel terikat dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik

Prosedur Pengukuran Tekanan Darah

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah bidang oftalmologi. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai bulan April 2015.

3 BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Kampus Fakultas Kedokteran Undip pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik, yang bertujuan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. membatasi banyaknya variabel yang akan dikaji, dan membatasi subjek penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Jiwa. Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang Jawa Tengah.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.

BAB IV METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian untuk mempelajari hubungan antara faktor risiko dengan efek meliputi variabel bebas dan variabel terikat yang diukur sekaligus dalam suatu waktu (Notoatmodjo, 2012). B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di posyandu lansia Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung pada bulan Oktober 2014-Januari 2015. C. Identifikasi Variabel 1. Variabel bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah hipertensi dan tidak hipertensi pada lansia. 2. Variabel terikat Variabel terikat pada penelitian ini adalah kejadian demensia pada lansia.

23 D. Definisi Operasional Adapun definisi operasional adalah sebagai berikut: Tabel 2. Definisi Operasional Variabel Definisi Alat Ukur Cara Skala Operasional Pengukuran Ukur Variabel Bebas Hipertensi Sistolik 140 Sphygmomano- Pengukuran Kategorik mmhg atau meter raksa dan dilakukan 2x diastolik 90 stetoskop dengan jarak mmhg. 1 menit. Tidak Sistolik <140 Sphygmomano- Pengukuran Kategorik Hipertensi mmhg dan meter raksa dan dilakukan 2x diastolik <90 stetoskop dengan jarak mmhg. 1 menit. Variabel Terikat Kejadian Lansia yang Kuesioner - Tidak Kategorik Demensia mengalami MMSE demensia: demensia. skor MMSE 25-30 - Demensia: skor MMSE 0-24

24 E. Subjek Penelitian 1. Populasi Populasi penelitian adalah lansia yang menjadi anggota posyandu lansia wilayah kerja Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung. Tabel 3. Populasi Lansia Posyandu Lansia Puskesmas Kedaton No. Kelompok Jumlah Anggota (orang) 1. Aster 2 10 2. Aster 3 10 3. Aster 4 7 4. Aster 6 6 5. Kartini 1 15 6. Kartini 5 17 7. Kartini 6 11 8. Anggrek 1 6 9. Anggrek 2 17 10. Anggrek 3 5 11. Cahaya Kartini 2 13 12. Cahaya Kartini 3 17 13. Cahaya Kartini 4 11 14. Ayu 1 20 15. Ayu 2 5 16. Ayu 3 8 17. Ayu 4 6 18. Ayu 5 8 19. Ayu 6 10 Total 202

25 2. Sampel Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Notoatmodjo, 2010), sebagai berikut: Keterangan: n = n = besar sampel yang dibutuhkan N N(d) 2 + 1 N = jumlah populasi (202 lansia, data bulan Juni 2014) d = tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan (10%=0,1) Berdasarkan rumus di atas, maka besar sampel pada penelitian ini adalah: n = n = N N(d) 2 + 1 202 202(0,1) 2 + 1 n = 66,89 = 67 orang Kemudian ditambah 10% untuk mengantisipasi subjek yang drop out. Total sampel yang diambil: 10% x 67 = 6,7 = 7 67 + 7 = 74 Jadi, total sampel yang diambil sebanyak 74 lansia yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

26 3. Teknik Sampling Teknik sampling (pengambilan sampel) yang digunakan pada penelitian ini adalah probability sampling jenis proportionate stratified random sampling yaitu teknik pengambilan sampel anggota populasi yang dilakukan dengan memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Rumus proportionate stratified random sampling (Sugiyono, 2007) adalah sebagai berikut: Keterangan: ni = Ni x n N ni = jumlah tiap strata sampel Ni = jumlah tiap strata populasi n N = jumlah total sampel (74 orang) = jumlah total populasi (202 orang)

27 Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah tiap strata sampel pada penelitian ini adalah: Tabel 4. Sampel Lansia Posyandu Lansia Puskesmas Kedaton No. Kelompok Jumlah Anggota (orang) Rumus Sampel (orang) 1. Aster 2 10 10 x 74 202 = 3,7 4 2. Aster 3 10 10 x 74 202 = 3,7 4 3. Aster 4 7 7 x 74 202 = 2,6 3 4. Aster 6 6 6 x 74 202 = 2,2 2 5. Kartini 1 15 15 x 74 202 = 5,5 5 6. Kartini 5 17 17 x 74 202 = 6,3 6 7. Kartini 6 11 11 x 74 202 = 4 4 8. Anggrek 1 6 6 x 74 202 = 2,2 2 9. Anggrek 2 17 17 x 74 202 = 6,3 6 10. Anggrek 3 5 5 x 74 202 = 1,8 2 11. Cahaya Kartini 2 13 13 x 74 202 = 4,8 5 12. Cahaya Kartini 3 17 17 x 74 202 = 6,3 6 13. Cahaya Kartini 4 11 11 x 74 202 = 4 4 14. Ayu 1 20 20 x 74 202 = 7,3 7 15. Ayu 2 5 5 x 74 202 = 1,8 2 16. Ayu 3 8 8 x 74 202 = 2,9 3 17. Ayu 4 6 6 x 74 202 = 2,2 2 18. Ayu 5 8 8 x 74 202 = 2,9 3 19 Ayu 6 10 10 x 74 202 = 3,4 4 Total sampel 74

28 F. Kriteria Inklusi dan Eksklusi Kriteria Inklusi 1. Usia 60 tahun 2. Tidak memiliki gangguan pendengaran dan penglihatan 3. Bersedia mengikuti penelitian dengan mengisi informed consent Kriteria Eksklusi 1. Memiliki riwayat trauma kepala 2. Mengonsumsi alkohol 3. Mengonsumsi obat sedatif jangka panjang G. Alat Penelitian Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah stetoskop, sphygmomanometer raksa, kuesioner MMSE, kertas kosong, pensil, pena, jam tangan, dan tulisan yang harus dibaca. H. Prosedur Penelitian Penelitian dimulai dengan mengajukan ethical clearance, pernyataan bahwa rencana penelitian yang dijelaskan dalam proposal telah memenuhi kaidah etik sehingga layak dilakukan, kepada Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (FK Unila). Prosedur pengajuan ethical clearance: 1. Menyerahkan proposal penelitian yang telah lulus seminar proposal dan curriculum vitae ke bagian akademik FK Unila. 2. Peneliti mengisi formulir ethical clearance.

29 3. Mengembalikan formulir yang sudah diisi ke bagian akademik FK Unila untuk diperiksa oleh KEPK dan diputuskan apakah penelitian layak dilakukan menurut kaidah etik penelitian kedokteran. 4. Setelah disetujui, peneliti mendapat surat ethical clearance sebagai bukti bahwa penilitian telah disetujui. Penelitian ini telah dikaji dan dinyatakan memenuhi kaidah etik penelitian, antara lain memberitahu responden prosedur penelitian dan tidak adanya bahaya potensial pada penelitian ini, memberi hak responden untuk mengundurkan diri dari penelitian, dan menjaga kerahasiaan identitas responden. Penelitian ini disetujui oleh KEPK FK Unila dengan surat keterangan lolos kaji etik nomor 2212/UN26/8/DT/2014 yang dikeluarkan pada tanggal 3 Desember 2014. Prosedur kedua setelah mendapat persetujuan etik adalah mengurus perizinan penelitian di posyandu lansia Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung. Prosedur perizinan penelitian: 1. Meminta surat pengantar dari FK Unila tertuju kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandar Lampung. 2. Kesbangpol Kota Bandar Lampung memberikan surat pengantar ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandar Lampung. 3. Dinkes memberi surat pengantar untuk Puskesmas Kedaton sehingga penelitian dapat dilakukan di posyandu lansia Puskesmas Kedaton.

30 Peneliti telah mendapat izin penelitian dari Kesbangpol Kota Bandar Lampung dengan surat keterangan nomor 070/594/III.16/2014 yang dikeluarkan pada tanggal 21 Oktober 2014. Peneliti juga telah mendapat izin penelitian dari Dinkes Kota Bandar Lampung dengan surat keterangan nomor 070/2705/IV.41/X/2014 yang dikeluarkan pada tanggal 22 Oktober 2014. Kemudian pengambilan data di posyandu lansia Puskesmas Kedaton dimulai dengan menentukan sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang sebelumnya sudah ditetapkan. Kriteria inklusi: 1. Menanyakan langsung kepada lansia apakah berusia 60 tahun. 2. Berkomunikasi dengan lansia sambil menilai fungsi pendengaran dan penglihatannya. 3. Menanyakan kesediaan lansia untuk mengikuti penelitian dengan mengisi informed consent. Kriteria eksklusi: 1. Menanyakan apakah memiliki riwayat trauma di daerah kepala. 2. Menanyakan apakah mengonsumsi alkohol. 3. Menanyakan apakah mengonsumsi obat sedatif jangka panjang. Dari total 202 lansia yang menjadi anggota posyandu lansia Puskesmas Kedaton, peneliti telah mendapatkan 74 lansia yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Peneliti melakukan pemeriksaan tekanan darah dilanjutkan dengan pemeriksaan menggunakan kuesioner MMSE kepada seluruh responden.

31 Prosedur pengukuran tekanan darah Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan cara auskultasi menggunakan stetoskop dan sphygmomanometer raksa. Sesuai dengan standar pengukuran tekanan darah, subjek harus beristirahat selama 5 menit sebelum dilakukan pemeriksaan dan kepada para subjek diterangkan terlebih dahulu mengenai alat dan cara penggunaannya supaya saat dilakukan pengukuran subjek tidak merasa cemas yang dapat mempengaruhi hasil. Pemeriksaan dilakukan dua kali dengan jarak 1 menit dengan pasien dalam keadaan duduk (Dugdale, 2013). Pemeriksaan tekanan darah secara auskultasi: Minta subjek untuk duduk dengan tangan kanan diletakkan dengan santai di atas meja yang kurang lebih setinggi jantung subjek. Bebaskan lengan yang akan diperiksa dari lengan baju yang menutupi. Kemudian manset dipasang di lengan atas (kanan) sekitar 2-3 jari di atas fossa cubiti. Cari dan raba a. brakhialis. Kunci skrup dan pompa sphygmomanometer hingga a. brakhialis tidak teraba dan tambahkan 20 mmhg. Letakkan stetoskop di atas a. brakhialis. Buka skrup secara perlahan dan perhatikan pada angka berapa terdengar bunyi pertama kali dan pada angka berapa terdengar bunyi terakhir kali. Bunyi yang terdengar itu menjadi tekanan sistolik dan diastolik subjek (Dugdale, 2013).

32 Prosedur Pemeriksaan MMSE Sebelum pemeriksaan dimulai, ada beberapa alat yang harus disiapkan yaitu lembar kuesioner MMSE, kertas kosong, pensil, jam tangan, tulisan yang harus dibaca, dan gambar yang harus ditiru. Pemeriksaan MMSE dilakukan dengan menanyakan semua item yang ada pada kuesioner. Pertanyaan pertama dimulai dari orientasi. Pertanyaan berupa sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), hari apa? dan kita berada di mana? (negara), (provinsi), (kota), (rumah sakit), (lantai/kamar). 10 pertanyaan tadi ditanyakan satu per satu dan disesuaikan dengan kondisi. Karena pemeriksaan tidak dilakukan di rumah sakit maka pertanyaan kita berada di rumah sakit apa? Lantai/kamar berapa? diganti kita berada di posyandu apa? di ruang mana? Item berikutnya adalah registrasi. Setelah menyebutkan tiga kata yang tidak berhubungan apel, meja, koin (alternatif bola, melati, kursi) secara jelas dengan kecepatan 1 detik per kata, subjek diminta untuk mengulang. Pengulangan diteruskan sampai enam kali saat subjek tidak dapat mengulang ketiga kata tersebut sekaligus. Jumlah pengulangan yang dibutuhkan untuk dapat mengulangi ketiga kata sekaligus dicatat. Setelah selesai prosedur item ini, peneliti mengatakan coba mengingat kata-kata itu karena saya akan menanyakannya beberapa saat lagi. Pada item kalkulasi, subjek diminta untuk mengurangi 100 dengan 7 secara berturut-turut sampai penghitungan telah lima kali pengurangan, kemudian

33 jawaban benar dinilai. Pada beberapa subjek yang tidak dapat melakukan pengurangan ini, subjek diminta untuk mengeja mundur satu per satu huruf dari kata WAHYU (U Y H A W). Nilai dihitung dari jumlah huruf benar yang sesuai urutan. Kemudian subjek diminta untuk mengulang kembali tiga kata yang telah disebutkan pada item registrasi. Jumlah kata yang benar dinilai pada item recall ini. Pada item bahasa terdapat beberapa pertanyaan yaitu menanyakan nama benda-benda yang ditunjuk oleh pemeriksa (jam tangan, pensil), meminta subjek untuk mengulang namun, tanpa, jika yang hanya boleh disebutkan satu kali oleh pemeriksa dan tidak bisa diulang, meminta subjek melakukan perintah yang diberikan secara lisan berupa ambil kertas ini dengan tangan Anda, lipat menjadi dua dan letakkan di lantai, meminta subjek melakukan perintah yang diberikan secara tulisan berupa pejamkan mata Anda, meminta subjek untuk menulis satu kalimat yang harus memiliki subjek dan predikat serta masuk akal di kertas kosong yang sudah disediakan, dan meminta subjek untuk menyalin gambar berupa dua buah pentagon yang bersilangan. Setelah semua item pertanyaan terjawab, skor dijumlahkan kemudian interpretasi keadaan kognitif subjek (Alzheimer s Society, 2012).

34 Data yang didapat kemudian diolah dan dianalisis univariat untuk melihat distribusi sampel berdasarkan kategori hipertensi dan status demensia dan dianalisis bivariat. Kedua analisis ini dilakukan dengan program komputer. I. Alur Penelitian Ethical Clearance Perizinan penelitian Kesbangpol Kota Bandar Lampung Dinkes Kota Bandar Lampung Puskesmas Kedaton Posyandu Lansia (Populasi) Menilai fungsi pendengaran dan penglihatan (Penapisan) Sampel Pemeriksaan tekanan darah Hipertensi (+) Hipertensi (-)

35 Pemeriksaan dengan MMSE Pemeriksaan dengan MMSE Demensia (+) Demensia (-) Demensia (+) Demensia (-) Pengolahan dan analisis data Uji Chi-Square Gambar 3. Alur penelitian J. Pengumpulan Data 1. Data Primer Data primer adalah data yang didapat dari hasil pengamatan peneliti mengenai tekanan darah lansia dan status demensia menggunakan kuesioner MMSE. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat dari laporan Posyandu Lansia Puskesmas Kedaton atau lembaga terkait yang berhubungan dengan penelitian.

36 K. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data diubah ke dalam bentuk tabel kemudian data diolah menggunakan perangkat lunak. Proses pengolahan data menggunakan program komputer ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu: a. Editing Editing adalah proses pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner. Pada proses ini dipastikan semua pertanyaan kuesioner sudah terjawab, jawaban relevan dengan pertanyaan, dan jawaban konsisten dengan jawaban pertanyaan yang lain. b. Coding Setelah semua kuesioner diedit, kemudian dilakukan pengodean atau coding, yaitu mengubah data yang berbentuk huruf atau kalimat menjadi data angka. Coding sangat berguna untuk proses memasukkan data (data entry). c. Data Entry atau Processing Jawaban-jawaban yang sudah diubah dalam bentuk kode disebut dengan data. Data ini kemudian dimasukkan ke dalam program komputer. d. Cleaning Setelah semua data dimasukkan ke dalam program komputer, proses selanjutnya adalah pembersihan data (data cleaning) yaitu pengoreksian

37 data sehingga tidak ada kesalahan kode atau ketidaklengkapan (Notoatmodjo, 2010). 2. Analisis Data Analisis data dilakukan secara bertahap, yaitu: a. Analisis Univariat Analisis univariat adalah analisis variabel penelitian untuk mengetahui karakteristik setiap variabel. Pada penelitian ini, dilakukan analisis univariat terhadap status hipertensi dan status demensia lansia sampel di posyandu lansia Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung. b. Analisis Bivariat Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dan variabel terikat. Analisis yang dilakukan untuk penelitian ini adalah uji statistik Chi-Square tabel 2x2 karena jenis hipotesis yang digunakan adalah komparatif dengan variabel kategorik dan kategorik tidak berpasangan (Notoatmodjo, 2012; Dahlan, 2013).