PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN FISIKA DASAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIKA CALON GURU. Ida Kaniawati

dokumen-dokumen yang mirip
Development of Basic Physics - Learning Program to Improve Pre-Service Physics Teacher Competencies

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan. antar variabel yang akan diteliti (Gambar 3.1).

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang...

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. boleh dikatakan pondasi atau gerbang menuju pendidikan formal yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pikiran dalam mempelajari rahasia gejala alam (Holil, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. ilmuwan untuk melakukan proses penyelidikan ilmiah, atau doing science (Hodson,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

unggul yang dimaksud adalah manusia dengan keunggulan partisipatoris.

BABI PENDAHULUAN. sendiri dan alam sekitar. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

DAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..

DAFTAR ISI. 92 Penelitian... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Studi Pendahuluan Pelaksanaan dan Asesmen Praktikum yang

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan metode dan kerja ilmiah (Rustaman, dkk., 2003).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Hampir semua bidang pekerjaan di dunia telah dikendalikan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembelajaran fisika di SMA secara umum adalah memberikan bekal. ilmu kepada siswa, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu sistem atau proses membelajarkan siswa yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Nurhada,2013

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

xi xiii xiv 1 A. Latar Belakang Masalah... B. Rumusan Masalah... C. Tujuan Penelitian... D. Manfaat Penelitian... E. Penjelasan Istilah...

BAB III METODE PENELITIAN. Berpikir kritis mencakup sejumlah keterampilan kognitif dan disposisi

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak boleh ditinggalkan yaitu pengetahuan (cognitive, intelectual), keterampilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. agar siswa dapat menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. IPA itu suatu cara atau metode mengamati Alam (Nash, 1963) maksudnya, membentuk suatu perspektif baru tentang objek yang diamati.

PENINGKATAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS BAGI MAHASISWA MELALUI PERKULIAHAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS INSTRUMEN BERBASIS INKUIRI

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

2015 PENGARUH PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN ENZIM

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sulit (Angell et all., 2004). Hal ini terjadi karena materi fisika memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi dan teknologi informasi. Pendidikan merupakan sarana penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada awalnya, kemampuan dasar yang dikembangkan untuk anak didik

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang melek terhadap sains dan teknologi (UNESCO,

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran fisika masih menjadi pelajaran yang tidak disukai oleh

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Elly Hafsah, 2013

2015 PENGUASAAN KONSEP SISWA TOPIK PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN PADA PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN MEDIA LABORATORIUM VIRTUAL

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan, terakhir kurikulum berbasis kompetensi (KBK) pada tahun 2004

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berupaya untuk mengembangkan model pembekalan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan mata pelajaran fisika pada jenjang Sekolah Menengah Atas. (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengajarkan sains, guru harus memahami tentang sains. pengetahuan dan suatu proses. Batang tubuh adalah produk dari pemecahan

Yuniar Fikriani Amalia, Zainuddin, dan Misbah Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

2015 PENERAPAN MOD EL INKUIRI ABD UKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN LITERASI SAINS SISWA SMA PAD A MATERI HUKUM NEWTON

I. PENDAHULUAN. terbangunnya sebuah peradaban suatu bangsa. Pendidikan di Indonesia banyak

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gresi Gardini, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Erie Syaadah, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menunjukkan bahwa ilmu

I. PENDAHULUAN. Sains merupakan ilmu yang dipandang sebagai proses, produk, dan sikap. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Paradigma penelitian ini dibangun dari empat pilar mendasar yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. khususnya Fisika memegang peranan penting. Indonesia sebagai negara

DAFTAR ISI PENDAHULUAN BAB I

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya mempunyai akhlak mulia, tetapi juga mempunyai kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode quasi

I. PENDAHULUAN. dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pendekatan Pembelajaran Multiple Representations. umum berdasarkan cakupan teoritik tertentu. Pendekatan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stevida Sendi, 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sains berasal dari natural science atau science saja yang sering disebut

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari IPA yang mempelajari struktur, susunan,

Nurun Fatonah, Muslimin dan Haeruddin Abstrak Kata Kunci:

DAFTAR ISI... HALAMAN DEPAN... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRACT... DAFTAR GAMBAR...

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Metode penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (selanjutnya disebut IPA) diartikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pembelajaran fisika

BAB I PENDAHULUAN. mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan; merancang dan merakit

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki milenium ketiga, lembaga pendidikan dihadapkan pada

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A TOPIK SEL ELEKTROLISIS

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pelajaran yang sulit dan tidak disukai, diketahui dari rata-rata nilai

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu mengenai cara mencari tahu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. dengan kehidupan sehari-hari. Pada hakikatnya ada tiga hal yang berkaitan

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia secara global dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tingkah laku yang sesuai. Sanjaya (2006:2) mengatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi siswa dengan lingkungannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DESAIN PENGEMBANGAN MODEL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN SCIENTIFIC INQUIRY DAN KOGNISI MAHASISWA

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran fisika saat ini adalah kurangnya keterlibatan mereka secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. IPA pada hakikatnya meliputi empat unsur utama yaitu sikap, proses, produk,

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan komposisi zat menggambarkan bagaimana partikel-partikel penyusun zat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dibangun dari beberapa asumsi. Asumsi pertama adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN FISIKA DASAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIKA CALON GURU Ida Kaniawati

Latar Belakang Masalah Kualitas Pendidikan IPA (Fisika) di Sekolah 1. Nilai EBTANAS IPA lebih rendah daripada bidang studi lain; 2. Skor rerata sains rendah (TIMSS dan PISA). Kualitas Guru Fisika (1) Penguasaan materi Fisika rendah; (2) Pengetahuan metode mengajar belum memadai; (3) Pemahaman aspek-aspek kurikulum rendah; (4) Kecenderungan pembelajaran berpusat pada guru. Kualitas colon guru Fisika Penguasaan materi rendah dalam hal: (1) memahami konsepkonsep Fisika; (2) membaca grafik dan menafsirkannya; (3) menginterpretasikan persamaan matematika (4) membaca data; (5) mengaitkan suatu konsep dengan konsep lainnya.

Permasalahan pada Mata Kuliah Fisika Dasar (a) Kuliah dan praktikum terpisah, (b) Perkuliahan dengan rasio 1:139, (c) Metode pembelajaran dengan ceramah, (d) Mahasiswa kurang dilibatkan dalam membangun konsep (e) Materi padat dan kurang mengkaitkan konsep Fisika SMA, (f) Materi tidak berdasarkan penyelidikan di laboratorium, (g) Kegiatan laboratorium verifikasi dengan petunjuk rinci, (h) Responsi tidak melibatkan mahasiswa.

PARADIGMA PENELITIAN ANALISIS MATERI FISIKA DASAR IDENTIFIKASI KEMAMPUAN- KEMAMPUAN FISIKA BAGI CALON GURU KEMAMPUAN-KEMAMPUAN FISIKA YANG DITUMBUHKAN FISIKA DASAR I PENGEMBANGAN DESKRIPSI & SILABI FISIKA DASAR I PENGEMBANGAN SAP FISIKA DASAR I Kuliah Berbasis Aktivitas Program Pembelajaran Fisika Dasar Berbasis Aktivitas dan Praktikum Terintegrasi (BAPT) Praktikum Terintegrasi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN PENILAIAN Responsi/ tutorial KEMAMPUAN FISIKA CALON GURU Tugas Mandiri

Rumusan Masalah Bagaimana mengembangkan program pembelajaran Fisika Dasar I dalam meningkatkan kemampuan fisika calon guru? 1. Apakah Program Pembelajaran Fisika Dasar Berbasis Aktivitas dan Praktikum Terintegrasi (BAPT) lebih efektif dibandingkan dengan program pembelajaran reguler? 2. Bagaimanakah peningkatan kemampuan fisika calon guru? 3. Bagaimanakah respon calon guru Fisika? 4. Faktor-faktor apakah yang mendorong dan menghambat implementasi Program Pembelajaran Fisika Dasar BAPT? 5. Apa keunggulan dan keterbatasan Program Pembelajaran Fisika Dasar BAPT?

KEMAMPUAN KEMAMPUAN FISIKA CALON GURU 1) Membangun konsep; 2) Mendeskripsikan pengetahuan; 3) Menerapkan Konsep; 4) Inferensi Logika; 5) Menginterpretasi Representasi ilmiah; 6) Membangun representasi ilmiah; 7) Bahasa Simbolis; 8) Pengamatan langsung; (McDermott, 1990; Reif, 1995; Suprapto, 2000).

Metodologi Penelitian STUDI PENDAHULUAN STUDI LITERATUR Kemampuan Fisika, Pembelajaran Fisika, Hasil Penelitian Terdahulu. STUDI LAPANGAN Implementasi perkuliahan Fisika Dasar I, kinerja mahasiswa & dosen, sarana pembelajaran. PERENCANAAN Tujuan Pembelajaran, Kemampuan Fisika, Topik Fisika, Model Pembelajaran dan Instrumen Penelitian: Perangkat Pembelajaran, Evaluasi dan Kuesioner. PENGEMBANGAN UJICOBA TERBATAS 1 topik terhadap 18 orang mhs. UJICOBA LEBIH LUAS 3 topik terhadap 18 orang mhs. DESAIN FINAL VALIDASI UJI MODEL Kls. Exp. Kls. Kontrol Analisis data & Kesimpulan P E L A P O R A N

Kaitan antar Komponen-Komponen Model Pembelajaran Topik-topik Fisika Dasar Topik-topik Fisika Dasar yang esensial Kemampuankemampuan Fisika Kemampuan-kemampuan fisika yang harus dikuasai oleh calon guru pada topik esensial Kaitan antara topik dan kemampuan fisika Komponen Praktik Komponen Teori Bahan Ajar Strategi Pembelajaran Kuliah berbasis aktivitas Praktikum terintegrasi Turorial/ responsi Tugas mandiri Evaluasi

HASIL PENELITIAN Perbandingan Efektifitas Program Pembelajaran Fisika Dasar BAPT dengan Pembelajaran Reguler No. Kemampuan Fisika N-Gain Eksp. N-Gain Kontrol 1 Membangun Konsep 0,22 (rendah) 0,13 (Rendah) 2 Mendeskripsikan Pengetahuan 0,40 (Sedang) 0,34 (Sedang) 3 Menerapkan Konsep 0,58 (Sedang) 0,40 (Sedang) 4 Inferensi Logika 0,47 (Sedang) 0,35 (Sedang) 5 Menginterpretasi Representasi Ilmiah 0,58 (Sedang) 0,26 (Rendah) 6 Bahasa Simbolis 0,64 (Sedang) 0,34 (Sedang) 7 Membangun Representasi Ilmiah 8 Kemampuan Fisika Secara Keseluruhan 0,35 (Sedang) 0,25 (Rendah) 0,46 (Sedang) 0,29 (Rendah) a Ket. 0,042 Sig. 0,386 Tdk. Sig. 0,000 Sig. 0,006 Sig. 0,000 Sig. 0,000 Sig. 0,057 Tdk. Sig. 0,000 Sig.

Gain Ternormalisasi pada Setiap Topik Fisika No Topik N-Gain Eksp. N-Gain Kontrol a Ket. 1 Kinematika 0,52 (sedang) 0,22 (rendah) 0,000 Sig. 2 Gaya 0,22 (rendah) 0,21 (rendah) 0,754 Tdk. Sig. 3 Momentum 0,65 (sedang) 0,48 (sedang) 0,000 Sig. 4 Usaha dan Energi 0,59 (sedang) 0,47 (sedang) 0,021 Sig. 5 Termodinamika 0,41 (sedang) 0,26 (sedang) 0,001 Sig. 6 Seluruh Topik 0,46 (sedang) 0,29 (rendah) 0,000 Sig.

Pembahasan Karakteristik Pembelajaran Fisika Dasar BAPT: 1) Pembelajaran berbasis inkuiri dengan menggunakan LKM; 2) Menampilkan fenomena fisis yang menimbulkan konflik kognitif, sehingga timbul motivasi; 3) Mendeskripsikan objek atau peristiwa, mengemukakan pertanyaan, mengkonstruk dan menguji eksplanasi; 4) Pembelajaran ditujukan pada kejadian, masalah, dan topik esensial dalam fisika yang menarik mahasiswa; 5) Melakukan kolaborasi dalam bekerja sama, dan membagi tanggungjawab diantara teman; 6) Menumbuhkan kemampuan memahami konsep abstrak, memanipulasi simbol-simbol, bernalar secara logika dan mengeneralisasi.

Kesimpulan 1. Program Pembelajaran Fisika Dasar BAPT lebih efektif dibandingkan dengan program pembelajaran reguler dalam meningkatkan kemampuan mendeskripsikan pengetahuan, menerapkan konsep, membuat Inferensi logika, menginterpetasi representasi ilmiah, dan menggunakan bahasa simbolis. 2. Kemampuan pengamatan langsung dalam proses kegiatan praktikum terintegrasi pada kategori baik. 3. Tanggapan mahasiswa terhadap pembelajaran BAPT positif. 4. Partisipasi mahasiswa secara umum berada pada kategori baik.

Keterbatasan dan Rekomendasi Keterabatasan : 1. Tidak dilakukan analisis triangulasi. 2. Belum mencakup pengetahuan pedagogis dan konten pedagogis. 3. Kemampuan fisika terbatas pada topik esensial. 4. Efek transfer kemampuan fisika pada matakuliah yang lain. 5. Penelitian pada kelas kecil (30 orang), belum dapat direkomendasikan untuk kelas besar. Rekomendasi : 1. Pengembangan program pembelajaran fisika dasar masih memerlukan pengembangan lebih lanjut. 2. Implementasi Program Pembelajaran Fisika Dasar BAPT memerlukan pengelolaan waktu yang cermat. 3. Pengembangan program pembelajaran fisika dasar BAPT sebaiknya dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan fisika lainnya.