PENGEMBANGAN MODUL TEKNOLOGI MEKANIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 BUDURAN SIDOARJO

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MODUL MEMPERBAIKI RODA DAN BAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TKR SMK NU 1 KEDUNGPRING LAMONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN MODUL PEMESINAN BUBUT PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

RANCANG BANGUN PERANGKAT PEMBELAJARAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

Abstrak PENDAHULUAN ISSN : X

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) SEBAGAI BAHAN AJAR PENDUKUNG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATERI REKONSILIASI BANK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA MODUL PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PRAKTIK PEMASANGAN DASAR INSTALASI LISTRIK SEBAGAI BAHAN AJAR

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Asri Setyaningrum dan Yusman Wiyatmo, Prodi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI MANAJEMEN DAN KEUANGAN

E-journal Prodi Edisi 1

PENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI PIUTANG BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & menggunakan model penelitian R & D yaitu melalui 4-D model.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

Dita Oktavia Yudhatami Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

Pengembangan Media Pembelajaran Robot Transporter Pada Mata Kuliah Elektromekanik S1 Pendidikan Teknik Elektro IKIP PGRI Madiun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

PENGEMBANGAN MODUL SCAN TOOL LAUNCH X431 MASTER UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PRAKTIK MOTOR BENSIN DI JURUSAN TEKNIK MESIN FT UNESA

PENGEMBANGAN JOB SHEET MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SISWA KELAS X DKV DI SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGEMBANGAN BUKU SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TAV DI SMK NEGERI 1 SIDOARJO

BAB III METODE PENELITIAN

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS ARTICULATE STORYLINE PADA MATA DIKLAT TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 JETIS MOJOKERTO

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA KOMPETENSI DASAR MEMBACA GAMBAR MENERAPKAN SISTEM KOORDINAT BERBASIS ADOBE FLASH

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, Hal

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Saintifik untuk Siswa SMA/MA Kelas XI pada Materi Teori Kinetik Gas

PENGEMBANGAN KOMIK AKUNTANSI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA MATERI TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk. Produk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

PENGEMBANGAN BUKU AJAR AKUNTANSI KAS BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN KELAS XI DI SMK NEGERI SE SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menerapkan Pendekatan Kontekstual

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

Abstrak PENDAHULUAN.

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) PPRODUKTIF AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN JURNAL BAGI SISWA SMK.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU TEKA-TEKI KIMIA UNTUK KELAS XI SMA. Development of Instructional Media Buku Teka-Teki Kimia for grade XI SMA

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

IPA TEMA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR BERBASIS PEDAGOGY FOR SUSTAINABILITY

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL 3D (SKETCH UP ) GAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Modul Dasar (Muhammad Firda Husain) 1

Keywords : Development Learning, Media Web-Based interactive, Learning Motivation

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

Abstract. Keywords : Interactive Media, LAN, TKJ.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BASIS DATA BERBASIS ANDROID UNTUK KELAS XI DI SMK NEGERI SURABAYA

Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER KOMPONEN PASIF BERBASIS MICROPOSSESOR PADA MATA DIKLAT TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 3 SURABAYA

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

PENGEMBANGAN KAMUS BERGAMBAR PERALATAN TATA HIDANG UNTUK SISWA JASA BOGA SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan adalah langkah langkah untuk mengembangkan

PENGEMBANGAN MODUL MENGGUNAKAN MESIN BUBUT KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS XI TEKNIK PEMESINAN

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

UNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp , September 2017

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 62-67 PENGEMBANGAN MODUL TEKNOLOGI MEKANIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 BUDURAN SIDOARJO Nova Triyas Admadianti S1 Pendidikan Teknik Mesin Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Email : novaadmadianti@yahoo.co.id Mochamad Arif Irfa I Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Email : irfaiunesa@gmail.com Abstrak Seiring perkembangan ilmu dan teknologi dunia, banyak upaya yang dilakukan untuk menunjang peningkatan kualitas. Salah satunya yaitu dengan mengembangkan. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan yang layak, mengetahui peningkatan rata-rata hasil belajar siswa, dan mengetahui respon siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah model pengembangan 4D. Prosedur yang dilakukan adalah mendefinisi, merancang, mengembangkan, dan menyebarluaskan. Hasil kelayakan teknologi mekanik memiliki kategori sangat valid. Rerata hasil belajar siswa setelah menggunakan teknologi mekanik mengalami peningkatan dibandingkan dengan rerata hasil belajar sebelum diberikan menggunakan teknologi mekanik. Respon siswa terhadap menggunakan menunjukkan kategori sangat baik. Kata Kunci: teknologi mekanik, model pengembangan 4D. Abstract Along with the development of science and technology world, many efforts were made to support the quality of learning. One of those that with developing learning es. Research objectives the singer is generating a e feasible, knowing the average increase student learning outcomes, and study the response of the students. The method used in this research and development of 4D models. The procedure is done is define, design, develop, and disseminate. The results of the feasibility study e mechanical technology has a very valid category. Average student learning outcomes after learning e before using mechanical technology increased compared with the average results of study before being given learning e using mechanical technology. Learning to use the students response to the e shows the very good category. Keywords: e mechanical technology, development of 4D models. PENDAHULUAN Seiring perkembangan ilmu dan teknologi dunia banyak upaya yang dilakukan untuk menunjang meningkatnya kualitas yaitu antara lain pengembangan laboratorium komputer, peningkatan alat-alat praktek kejuruan, penambahan buku mata pelajaran yang lengkap dan tersedianya sarana prasarana lain. Peningkatan tersebut harus diimbangi dengan perencanaan kegiatan belajar mengajar yang tertruktur dan efektif, terutama dalam hal penentuan dan penerapan model, media maupun pendekatan oleh tenaga pengajar. Hasil survey pra penelitian yang dilakukan telah menunjukkan bahwa nilai ulangan harian pertama pada jurusan teknik pemesinan kelas X tahun ajaran 2015/2016 pada mata pelajaran teknologi mekanik 61,1% siswa mendapat nilai di bawah standart ketuntasan minimal (SKM). Hal tersebut dikarenakan disaat kegiatan belajar mengajar berlangsung siswa hanya mendengarkan penjelasan guru, mereka belum mempunyai panduan khusus untuk mendukung kegiatan belajar. Sehingga ilmu yang mereka dapatkan hanya sebatas apa saja yang didapatkan dari penjelasan guru di kelas melalui buku catatan siswa masing-masing. Ditinjau dari proses teknologi mekanik dan hasil ulangan harian tersebut, teknologi mekanik di SMK Negeri 3 Buduran faktanya kurang memenuhi standart, sehingga perlu peningkatan kualitas khusunya pada mata pelajaran teknologi mekanik. Salah satu faktor penting untuk mendukung pencapaian dan peningkatan kualitas di kelas X SMK Negeri 3 Buduran adalah dengan adanya

Pengembangan Modul Pembelajaran Teknologi Mekanik. Menurut Mulyasa (2009:43) adalah suatu proses mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, operasional dan terarah untuk digunakan peserta didik, disertai dengan pedoman penggunaannya untuk para guru. Kenapa harus, karena dilihat dari karakteristik dan kelebihannya menurut Ditjen PMPTK Depdiknas (2008:3), lebih unggul dibanding dengan jobsheet da LKS. Adapun pertimbangan lain, pemilihan berpacu dari penelitian terdahulu, yang beberapa masalah dan dalam penelitian hampir sama. Sehingga peneliti menyimpulkan untuk mengembangkan sebuah mata pelajaran teknologi mekanik. Modul tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman belajar khusus siswa dan dapat dipelajari baik di sekolah maupun di rumah. Menurut Ditjen PMPTK Depdiknas (2008:3), mengemukakan bahwa dengan adalah pendekatan mandiri yang berfokuskan penguasaan kompetensi dari bahan kajian yang dipelajari peserta didik dengan waktu tertentu sesuai dengan potensi dan kondisinya. Tujuan menggunakan untuk mengurangi keragaman kecepatan belajar peserta didik melalui kegiatan belajar mandiri. Di dalam tersebut diuraikan tahapan materi tentang kesehatan keselamatan kerja dan lingkungan dan ilmu pengetahuan bahan. Di sisi lain materi yang dipelajari pada kompetensi tersebut merupakan materi dasar sebelum mereka melakukan beberapa pratikum. Sehingga untuk meningkatkan pemahaman siswa perlu adanya media yang dapat membantu dalam proses yakni Teknologi Mekanik. Dari pemaparan di atas maka didapatkan rumusan masalah terhadap pengembangan teknologi mekanik yaitu 1) bagaimana kelayakan, 2) bagaimana hasil belajar siswa setelah diberikan teknologi mekanik, 3) bagaimana respon siswa terhadap menggunakan. Maka penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan yang layak, mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diberikan, dan mengetahui respon siswa terhadap menggunakan. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak terkait diantaranya :1) bagi siswa ini dapat dijadikan sebagai sumber belajar sehingga mampu menumbuhkembangkan motivasi serta meningkatkan hasil belajar, 2) bagi guru dapat menemukan suatu metode pengajaran dengan menggunakan yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran teknologi mekanik, 3) bagi lembaga diharapkan yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai pegangan untuk mata pelajaran teknologi mekanik, serta diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan untuk penelitian yang serupa. METODE Jenis Penelitian Metode penelitian pengembangan teknologi mekanik untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X teknik pemesinan SMK Negeri 3 Buduran Sidoarjo menggunakan model pengembangan 4D yaitu pendefinisian (Define), perancangan (Design), pengembangan (Develop) dan penyebarluasan (Disseminate) oleh Thiagarajan. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 3 Buduran Sidoarjo yang terletak di jalan Jenggolo 1C Sidoarjo. Adapun waktu pelaksanaan penelitian di awal semester gasal tahun ajaran 2016/2017. Desain dan Subjek Ujicoba Penelitian ini menggunakan Pre-Experimental Designs dengan desain One-Group Pretest-Posttest Design. Subjek ujicoba siswa kelas X teknik pemesinan sebanyak 20 siswa. Prosedur Pengembangan Prosedur penelitian dan pengembangan berdasarkan tahap-tahap 4D-models. Peneliti menyusun tahap-tahap sebagai berikut : Tabel 1. Tahapan Model Pengembangan 4D Konsep Prosedur 1. Define a. Menganalisis materi Melakukan yang akan pendefinisian syarat- dikembangkan syarat b. Mengalisis siswa c. Menganalisis konsep tentang materi yang akan dikembangkan d. Menganalisis tugas berupa kompetensi yang akan dikembangkan dalam kegiatan e. Perumusan tujuan 2. Design Perancangan draft yang akan dikembangkan a. Menyusun tujuan b. Kompetensi inti dan kompetensi dasar c. Menyusun materi teknologi mekanik d. Menyususn soal latihan e. Menyusun pelengkap 63

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 62-67 Konsep 3. Develop Menghasilkan, memvalidasi menguji 4. Disseminate Proses penyebarluasan hasil pengembangan Prosedur yang dipelukan dalam mengembangkan suatu a. Membuat konsep (RPP) dan b. Membuat cobakan teknologi mekanik c. Melakukan validasi d. Melakukan uji coba terbatas e. Melakukan uji respon siswa terhadap menggunakan f. Menganalisis data Tahap terakhir dari 4D models tersebut tidak dilakukan, karena keterbatasan penelitian. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan meliputi antara lain : lembar angket validasi ahli materi, bahasa, dan desain, lembar angket respon siswa dan lembar tes. Di bawah ini tabel kisi-kisi instrumen penelitian tersebut : Tabel 2. Kisi-kisi Validasi Ahli Desain Variabel Indikator 1. Pengaturan letak teks 2. Pemilihan model, ukuran dan warna teks 3. Pemilihan gambar pada sampul memberikan gambaran tentang isi Cover Modul 4. Sampul dapat melindungi dari kerusakan atau kekotoran 5. Sampul memiliki daya tarik dan menimbulkan keinginan untuk membaca 6. Sampul memuat unsur judul, nama penulis dan logo penerbit 1. Kejelasan setiap bagian dalam untuk diidentifikasi 2. Kejelasan dan keteraturan system Format penomoran dalam 3. Kesesuaian jenis dan ukuran huruf dalam dengan perkembangan intelektual Variabel Ilustrasi Indikator 4. Keterampilan dalam menata alenia dan spasi 5. Keterkaitan teks, gambar dan ilustrasi 6. Segi ekonomis dari ukuran fisik yang dibuat 7. Keamanan yang dibuat dalam mempertimbangkan factor resiko difotocopinya tersebut. 1. Kejelasan informasi ilustrasi 2. Keterkaitan ilustrasi dengan teks 3. Kesesuaian tampilan gambar 4. Penggambaran objek proporsional 5. Kejelasan ilustrasi dalam 6. Kesesuaian penempatan ilustrasi 7. Kesesuaian objek gambar 8. Kandungan ilustrasi dalam tidak mengandung unsur SARA Tabel 3. Kisi-kisi Validasi Ahli Bahasa Variabel Indikator 1. Kemudahan bahasa yang digunakan untuk dipahami 2. Kesesuaian dengan EYD 3. Kesesuaian bahasa dengan perkembangan siswa Bahasa 4. Kesesuaian susunan kalimat dengan tuntunan kaidah bahasa 5. Kesesuaian kosakata dengan keadaan sekarang 6. Kerapian dalam menata alenia 7. Kemudahan petunjuk dan perintah dalam untuk dipahami Tabel 4. Kisi-kisi Validasi Ahli Materi Komponen Modul Aspek yang dinilai pendahuluan Kesesuaian pendahuluan terhadap materi pada Kelengkapan tujuan Tujuan yang harus dicapai oleh siswa Tes kemampuan awal Soal tes sesuai dengan materi a. Sistematika materi b. Kesesuaian denganstandar kompetensi dan kompetensi Materi dasar c. Cakupan materi yang disajikan d. Materi yang

Pengembangan Modul Pembelajaran Teknologi Mekanik Komponen Modul Soal evaluasi Sumber belajar Pembelajaran dengan Modul Aspek yang dinilai disajikan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi e. Materi yang disajikan merangsang keingintahuan siswa a. Kesesuaian soal dengan indicator hasil belajar b. Penentuan skor/bobot yang diperoleh Penulisan daftar pustaka Tabel 5. Kisi-kisi Lembar Angket Respon Siswa Variabel Sub-variabel Indikator 1. Kemudahan memahami materi 2. Memahami pengertian K3L 3. Memahami macam APD dan fungsinya Kemudahan 4. Memahami pemahaman konsep bahan logam dan non logam 5. Memahami apa saja proses pengecoran logam Kemandirian belajar Minat untuk belajar Penyajian Penggunaan 1. Belajar sesuai kemampuan 2. Belajar mandiri 1. Menarik 2. Menambah minat belajar 3. Mengasyikan 1. Teks dan tulisan 2. Penyajian gambar 3. Penyajian materi 4. Penggunaan bahasa 1. System pengulangan materi 2. Kemudahan penggunaan 3. Penggunaan bisa dimana saja Teknik Analisi Data Teknik analisis data dapat dijelaskan dengan langkahlangkah analisis kevalidan, respon siswa dan hasil belajar siswa. Penentuan skor validasi menggunakan skala likert dengan skala 4. Tabel 6. Skala Penilaian Validasi Media Bobot Nilai Kategori 4 Sangat Valid 3 Valid 2 Kurang Valid 1 Tidak Valid Selanjutnya mentukan jarak kelas interval, di bawah ini: = 0,75 (1) (Widoyoko, 2015: 110) Berdasarkan jarak interval di atas, disusun tabel klasifikasi validator di bawah ini: Tabel 7. Skala Klasifikasi Validator Rerata Skor Jawaban Kategori >3,25 s.d 4 Sangat Valid >2,5 s.d 3, 25 Valid >1,75 s.d 2,5 Kurang Valid 1 s.d 1,75 Tidak Valid (Widoyoko, 2015: 112) Untuk mencari nilai produk menggunakan rentang skor di bawah ini: Jumlah skor n butir menjawab SV = n x 4 Jumlah skor n butir menjawab V = nx 3 Jumlah skor n butir menjawab KV = n x 2 Jumlah skor n butir menjawab TV = n x 1 + Jumlah = (Widoyoko, 2015: 113) Keterangan: SV: Sangat Valid KV: Kurang Valid V: Valid TV: Tidak Valid Tahap akhir mencari rerata skor: Rerata skor = Hasil belajar siswa dilakukan dengan mencari nilai siswa di bawah ini: (2) Nilai = (3) Dengan ketentuan: Skor siswa = skor yang diperoleh oleh siswa Skor maksimal = skor maksimal pada soal 65

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 62-67 Analisis respon siswa dilakukan tahap di bawah ini: Tabel 8. Skala Penilaian Respon Siswa Bobot Nilai Kategori 4 Sangat Setuju 3 Setuju 2 Kurang Setuju 1 Tidak Setuju Langkah berikutnya adalah menentukan jarak kelas interval untuk menentukan hasil perhitungan skor validasi dengan menggunakan rumus (1). Berdasarkan jarak interval di atas dapat disusun tabel klasifikasi respon siswa terhadap menggunakan sebagai berikut. Tabel 9. Skala Klasifikasi Respon Siswa Bobot Nilai Kategori >3,25 s.d 4 Sangat Baik >2,5 s.d 3, 25 Baik >1,75 s.d 2,5 Kurang Baik 1 s.d 1,75 Tidak Baik Untuk mencari nilai produk dengan menggunakan rentang skor tabel 9 digunakan rumus sebagai berikut. Jumlah skor n validator menjawab 4 = n x 4 Jumlah skor n validator menjawab 3 = n x 3 Jumlah skor n validator menjawab 2 = n x 2 Jumlah skor n validator menjawab 1 = n x 1 + Jumlah = (Widoyoko, 2015: 113) Langkah selanjutnya adalah menghitung klasifikasi validator harus mencari rerata skor jawaban, dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Rerata skor = (4) (Widoyoko, 2015: 115) HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil penelitian berupa kevalidan, hasil belajar dan respon siswa terhadap teknologi mekanik. Kevalidan Kevalidan didapat dari validasi beberapa ahli di bawah ini: Validasi Ahli materi Hasil perhitungan kelayakan materi adalah sebagai berikut: Jumlah skor n butir menjawab SV = 16 x 4 Jumlah skor n butir menjawab V = 6 x 3 + Jumlah = 82 rumus (2) dan menghasilkan rerata skor 3,8. Menentukan hasil validator dengan cara melakukan konsultasi antara hasil rerata skor dengan tabel 7, skala klasifikasi validator menunjukkan hasil yang Sangat Valid. Validasi Ahli Desain Hasil perhitungan kelayakan desain adalah sebagai berikut: Jumlah skor n butir menjawab SV = 9 x 4 Jumlah skor n butir menjawab V = 17 x 3 Jumlah skor n butir menjawab V = 16 x 2 + Jumlah = 119 rumus (2) dan menghasilkan rerata skor 2,83. Menentukan hasil validator dengan cara melakukan konsultasi antara hasil rerata skor dengan tabel 7. Skala klasifikasi validator menunjukkan hasil yang Valid. Validasi Ahli Bahasa Hasil perhitungan kelayakan bahasa adalah sebagai berikut: Jumlah skor n butir menjawab SV = 9 x 4 Jumlah skor n butir menjawab V = 5 x 3 Jumlah skor n butir menjawab KV = 1 x 2 + Jumlah = 49 rumus (2) dan mendapat rerata skor 3,5. Selanjutnya menentukan hasil validator dengan cara melakukan konsultasi antara hasil rerata skor dengan tabel 7 menunjukkan hasil yang Sangat Valid. Hasil Belajar Tes hasil belajar dibuat mengacu pada kompetensi dasar yang ingin dicapai dan dijabarkan ke dalam indicator pencapaian hasil belajar. Berdasarkan hasil tes yang dilakukan menunjukkan bahwa hasil belajar mengalami peningkatan dari rata-rata pretest sebesar 2 dan rata-rata posttest menjadi sebesar 2,83. Hal tersebut diperkuat dengan hasil Uji-T pada analisis untuk menguji hipotesis bahwa Ho ditolak yang berarti terdapat peningkatan hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah diberikan teknologi mekanik. Hal ini berarti pengembangan teknologi mekanik dapat berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa jika dibanding dengan sebelum diberikan. Respon Siswa Hasil perhitungan respon siswa adalah sebagai berikut: Jumlah skor n butir menjawab 4 = 212 x 4 Jumlah skor n butir menjawab 3 = 130 x 3 Jumlah skor n butir menjawab 2 = 7 x 2 Jumlah skor n butir menjawab 1 = 1 x 1 + Jumlah = 1253 rumus (4) dan menghasilkan rerata skor 3,68. Selanjutnya menentukan hasil validator dengan cara melakukan konsultasi antara hasil rerata skor dengan tabel 9, menunjukkan hasil yang Sangat Baik.

Pengembangan Modul Pembelajaran Teknologi Mekanik PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa : 1) hasil validasi teknologi mekanik mendapat kategori sangat valid, 2) hasil belajar menunjukkan peningkatan dari rerata pretest sebesar 2 dan rerata posttest menjadi 2,83. Berarti proses belajar mengajar dengan menggunakan teknologi mekanik dapat meningkatkan hasil belajar siswa, 3)respon siswa terhadap menggunakan memperoleh skor 3,68 dan mendapat kategori sangat baik. Saran Berdasarkan hasil peneltian yang telah dilakukan tentang pengembangan teknologi mekanik untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMK Negeri 3 Buduran Sidoarjo dan kondisi lapangan, maka untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baiik dapat disarankan untuk pihak-pihak terkait, diantaranya: 1) bagi guru pengajar sebaiknya pada teknologi mekanik pada materi pokok ksehatan keselamatan kerja dan lingkungan dan ilmu pengtahuan bahan selesai, pengajar bisa melanjutkan untuk mengembangkan teknologi mekanik dengan materi pokok yang selanjutnya. 2) bagi peneliti lain perlu dilakukan pengembangan desain yang baik sehingga lebih menarik perhatian yang bertujuan membangkitkan minat belajar siswa agar tidak mudah bosan. 3) bagi siswa perbanyak membaca dan pahami agar semakin bertambah wawasan pengetahuan. Sadiman, Arief S, dkk. 2008. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers. Sadiman, Arief S, dkk. 2010. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta : Rajawali Pers. Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/R&D. Bandung : Alfabeta. Tim Penyusun. 2014. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya: Unesa University Press. Thiagarajan, Sivasailan, and other. Instructional Development For Training Teachers of Exceptional Children: A Sourcebook. Washington: Educational Systems. Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta : Prestasi Pustaka. Widoyoko, Eko Putro. 2009. Teknik Penyusunan instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers. Depdiknas. 2008. Teknik Penulisan Modul Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta : Penulis. Depdiknas. 2014. Permendikbud Nomor 104 tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar. Heriyanto, Fredi. 2015. Pengembangan Modul Las listrik SMAW pada Mata Pelajaran Praktik Pengelasan Siswa Kelas XI SMKN Bendo Magetan. Surabaya : JPTM FT UNESA. Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2009. Kurikulum yang Disempurnakan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta. Riduwan. 2013. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung : Alfabeta. 67