III. METODE PENELITIAN. hubungan. Penelitian asosiatif atau penghubung menurut Sugiyono yaitu,

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. mengukur maupun mengumpulkan data, serta bagaimana melakukan penelitian

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad (2001:139), metode deskriptif adalah ditujukan

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan jenis penelitian diatas, tipe penelitian ini adalah penelitian asosiatif.

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory reaserch.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif (hubungan)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. yang menggunakan data yang sama dimana peneliti menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB 4 METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui terhadap kepemimpinan perempuan dalam berokrasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk

BAB III BAHAN METODE PENELITIAN Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data

METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan prinsip-prinsip

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) artinya

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang bersifat eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di kantor Badan Pelaksana Penyuluhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk

peneliti dalam pencarian data dan memberikan petunjuk teknik penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan tingkat eksplanasi, adalah tingkat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

METODELOGI PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian survey. Menurut Singarimbun

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

Transkripsi:

46 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian asosiatif atau hubungan. Penelitian asosiatif atau penghubung menurut Sugiyono yaitu, penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih, maka akan dapat membangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala. 24 Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta penampilan hasilnya. 25 Oleh sebab itu, pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila disertai tabel, grafik, dan bagan. 24 Sugiono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta. Bandung. Hal 11 25 Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Hal 6

47 Penggunaan metode kuantitatif deskriptif digunakan untuk memberikan penilaian terhadap objek penelitian (Pemimpin Perempuan) oleh beberapa staf atau aparat pemerintahan yang dipimpin. Hal ini bertujuan untuk lebih menyajikan data yang akurat berdasarkan penilaian yang objektif. Selain itu juga menggunakan metode penelitian kualitatif yang bertujuan untuk memberikan data penguat yang diperoleh dari Kepala Dinas yang dipimpin perempuan dengan penilaian terhadap kinerja pegawai nya. Jika disatukan kedua metode ini maka akan menghasilkan penilaian yang objektif yaitu mengenai pola dan gaya kepemimpinan perempuan di instansi tersebut kemudian penilaian terhadap kinerja pegawai di instansi tersebut. B. Definisi Konseptual Kepemimpinan diartikan sebagai proses dari interaksi atasan dan bawahan dalam mengelola pemerintahan demi pencapaian tujuan. Dari proses interaksi tersebut akan menimpulkan pola atau gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin untuk mengelola pemerintahan. Suatu penyelenggaraan pemerintahan, figur kepemimpinan dari seorang pemimpin sangatlah penting karena bisa berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan yang ada pada diri seorang pemimpin dalam memimpin pemerintahan.

48 Budaya organisasi merupakan nilai dan norma yang dimiliki bersama dan dijadikan pedoman serta arah bertingkah laku oleh para anggota-anggota organisasi dalam melaksanakan tugasnya. Kinerja adalah suatu hasil aktivitas atau kegiatan dalam rangka melaksanakan atau menyelenggarakan tugas tertentu yang telah dibebankan kepada seseorang pegawai atau aparat pemerintah yang mengacu pada suatu aturan tugas yang telah ditetapkan. C. Definisi Operasional M. Nazir menyatakan bahwa, Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi operasional digunakan sebagai petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur. 26 Oleh sebab itu, dengan membaca definisi operasional dalam suatu penelitian, maka akan mengetahui indikator-indikator variabel tersebut. 26 Nasir, Moh. 1999. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. Hal 163

49 Tabel 2. Definisi Operasional Operasional Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Kepemimpinan Perempuan Budaya Organisasi 1 2 3 5 Kepemimpinan diartikan sebagai proses dari interaksi atasan dan bawahan dalam mengelola pemerintahan demi pencapaian tujuan. Dari proses interaksi tersebut akan menimpulkan pola atau gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin untuk mengelola pemerintahan. Sistem nilai-nilai yang diyakini semua anggota organisasi yang dipelajari, diterapkan, dan dikembangkan secara berkesinambungan, berfungsi sebagai system perekat dan dapat dijadikan acuan atau pedoman berperilaku anggota dalam organisasi untuk 1. Kepekaan 2. Pengalaman 3. Pengetahuan 1. Toleransi terhadap konflik 2. Pola-pola komunikasi 3. Tekanan pada latihan dan pengembangan a. Melakukan observasi b. Melakukan rapat terkait permasalahan c. Menemuan permasalahan sendiri a. Melakukan kegiatan organisasi sosial b. Menlakukan mutasi jabatan c. Mengikuti diklat a. Mengenai latar belakang pendidikan b. Mengetahui peraturan-peraturan baru c. Mengenai cara pengambilan keputusan dengan menggunakan analisis resiko a. Memberikan kebebasan dalam mengemukakan pendapat b. Mendengarkan masukan yang dikemukakan oleh pegawai c. Menindaklanjuti kritikan dari pegawai a. Melakukan interaksi formal berupa rapat koordinasi b. Melakukan interaksi non formal c. Melakukan komunikasi terbuka ataukah secara tertutup a. mengikuti latihan dan pengembangan b. Mendapatkan hasil dari pelatihan c. Menerapkan pelatihan yang didapat Kinerja Suatu hasil aktivitas atau kegiatan dalam rangka melaksanakan atau menyelenggarakan tugas tertentu yang telah dibebankan kepada seseorang pegawai atau aparat pemerintah yang mengacu pada suatu aturan tugas yang telah ditetapkan 4. Orientasi hasil 1. Efisiensi 2. Tepat 3. Disiplin a. Menyelesaikan pekerjaan secara juklis b. Melaksanakan pekerjaan hanya terpaku pada prosedur yang ada c. Mendapatkan kepuasan hasil kerja pegawai a. Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu b. Menggunakan dana sesuai dengan program c. Mengalami defisit anggaran a. Melakukan ketepatan prosedur b. Menyelesaikan sesuai ketepatan waktu c. Mendapatkan teguran dari pimpinan karena ketidaksesuaian prosedur a. Mengenai disiplin waktu b. Mengenai disiplin pekerjaan c. Mengenai intensitas kehadiran ke kantor 4. Sistematis a. Mengenai sistematis sesuai dengan prosedur b. Mengenai pekerjaan yang terorganisir c. Mengenai keteraturan pekerjaan

50 D. Populasi dan Sampel Penelitian Komaruddin dalam Mardalis mengatakan bahwa, Populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel yang berkaitan dengan masalah penelitian. 27 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Aparat Pemerintah pada Sekretariat DPRD Kota Bandar Lampung, dinas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Kota Bandar Lampung. Populasi ini merupakan unit satuan kerja yang dipimpin oleh perempuan dengan tingkatan esselon IIb di Kota Bandar Lampung. Tabel 3. Jumlah Populasi No. Unit Satuan Kerja Jumlah Laki-Laki Perempuan Total 1. Sekretariat DPRD Kota Bandar Lampung 17 25 42 2. Dinas Pertanian, peternakan dan kehutanan Kota Bandar Lampung 52 51 103 Jumlah 69 76 145 Mardalis menyatakan bahwa, Sampel merupakan sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian. Tujuan penentuan sampel adalah untuk memperoleh keterangan objek penelitian dengan cara mengamati hanya sebagian dari populasi. Selain itu, penentuan sampel adalah untuk mengemukakan dengan tepat sifat umum dari populasi dan dapat menarik 27 Mardalis. 2004. Metodologi Research. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Hal 53

51 generalisasi dari hasil penelitian, serta mengadakan penafsiran peramalan dan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan. 28 Untuk menentukan besarnya sampel maka digunakan rumus Yamane. n = N Nd 2 + 1 Keterangan: n = Banyaknya unit sampel N = Banyaknya Populasi d = Taraf Nyata (0,10) 1 = Bilangan Konstanta Dari jumlah sampel tersebut akan didistribusikan kuesioner nya ke dalam 2 Unit Satuan Kerja. Untuk itu ditentukan masing-masing sampel ditiap unit satuan kerja secara proposional menggunakan rumus: Ni ni =. n N Keterangan : ni = jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya Ni= jumlah populasi menurut sistem N = jumlah populasi seluruhnya 28 Ibid Hal 55-56

52 Sampel diambil kepada beberapa pegawai atau aparat pemerintahan yang sudah berstatus pegawai negeri sipil. Sesuai rumus yang telah diambil, maka diketahui jumlah sampelnya: Tabel 4. Jumlah Distribusi Sampel No. 1. Unit Satuan Kerja Sekretariat DPRD Kota Bandar Lampung Jumlah Populasi Sampel 42 17 2. Dinas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Kota Bandar Lampung 103 42 Jumlah 145 59 Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Somantri menyatakan bahwa Purposive sampling adalah ternik penarikan sampel yang dilakukan berdasarkan karakteristik yang ditetapkan terhadap elemen populasi target yang disesuaikan dengan masalah atau tujuan penelitian. 29 E. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah pada Kantor Dinas yang di pimpin oleh perempuan di Kota Bandar Lampung yang berjumlah 2 Kantor Dinas yang meliputi: Sekretariat DPRD Kota Bandar Lampung, Dinas Pertanian, 29 Somantri, Ating. 2006. Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Pustaka Setia. Bandung. Hal 83

53 Peternakan dan Kehutanan Kota Bandar Lampung. Populasi ini merupakan unit satuan kerja yang dipimpin oleh perempuan dengan tingkatan esselon IIb di Kota Bandar Lampung. F. Sumber Data Sumber data menurut S. Nasution terdiri dari data primer dan data sekunder. Berdasarkan pendapat Nasution tersebut, maka dalam penelitian ini menggunakan 2 sumber data yaitu: 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian atau lapangan. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber kedua atau tidak langsung diperoleh peneliti dari lapangan melainkan dari bahan bacaan. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari dokumendokumen yang berkaitan dengan penelitian, buku-buku literatur untuk dijadikan bahan referensi. 30 G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian terdiri dari : 1. Kuesioner Kuesioner digunakan untuk memperoleh data dengan memberikan daftar pertanyaan yang terdiri dari item-item pertanyaan yang setiap 30 Nasution, S. 2006. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. Hal 143

54 pertanyaan harus dijawab oleh orang yang menjadi responden dalam penelitian ini. Teknik kuesiuoner ini dilakukan untuk memperoleh data langsung dari responden sehubungan dengan penelitian dalam usaha mendapat data yang berasal dari para aparat dengan memberikan daftar kuesioner. Setiap pertanyaan yang diajukan memuat 5 (lima) alternatif jawaban yang diberikan simbol a, b, c, d, dan e yang menggunakan ukuran berdasarkan skala Linkert. Dengan demikian, skor yang dipergunakan dalam penelitian penelitian ini dapat diasumsikan sebagai berikut : a. Untuk setiap jawaban (a) diberi skor 5 (lima) b. Untuk setiap jawaban (b) diberi skor 4 (empat) c. Untuk setiap jawaban (c) diberi skor 3 (tiga) d. Untuk setiap jawaban (d) diberi skor 2 (dua) e. Untuk setiap jawaban (e) diberi skor 1 (satu) 2. Wawancara Teknik wawancara atau interview merupakan suatu bentuk komunikasi verbal yaitu semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi mengenai masalah penelitian. Pada umumnya wawancara dibagi menjadi dua yaitu wawancara berstruktur, yaitu wawancara yang semua pertanyaan telah dirumuskan terlebih dahulu dengan cermat secara tertulis, dan wawancara tidak berstruktur, yaitu wawancara yang tidak dipersiapkan daftar pertanyaan terlebih dahulu.

55 Pada penelitian ini, teknik wawancara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yaitu menggunakan teknik wawancara berstruktur yang dilakukan kepada Kepala Sekretariat DPRD Kota Bandar Lampung, Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Kota Bandar Lampung.. 3. Dokumentasi Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan menelusuri, membaca, memahami dokumen, buku-buku serta perundang-undangan untuk mengetahui teori, konsep, dan dasar hukum serta data-data yang diperlukan atau berkaitan dengan masalah penelitian. H. Teknik Pengolahan Data Langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut : 1. Editing, yaitu proses melakukan pemeriksaan atau pengecekan data yang terkumpul dari lapangan, yaitu meliputi kelengkapan jawaban yang di dapat dari lapangan dan kejelasan sehingga kesempurnaan data yang diperoleh di lapangan dapat terjamin. Editing merupakan kegiatan dalam menentukan kembali data yang berhasil diperoleh dalam rangka menjamin validitas serta untuk segera dipersiapkan pada proses selanjutnya. Editing dilakukan pada data hasil wawancara dan kuesioner dengan cara memeriksa dan mengecek kembali data hasil wawancara dan kuesioner dari lapangan meliputi kelengkapan

56 jawaban, kejelasan tulisan, dan kesesuaian jawaban satu dengan yang lainnya. 2. Koding, yaitu melakukan klasifikasi data yang diperoleh sesuai dengan kategori jawaban serta memberi kode. Koding dilakukan pada data hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada 66 responden. Tahap ini meliputi pemberian tanda atau simbol dari data yang telah diedit sehingga dapat dikelompokkan dalam masing-masing variabel yang ditentukan. 3. Tabulasi, yaitu memasukan data yang telah diklasifikasikan ke dalam suatu tabel. Tabulasi dilakukan pada data hasil kuesioner yang telah dikategori dengan skor, kemudian data tersebut dimasukkan ke dalam tabel sehingga dapat dihitung dengan jelas dan tetap. 4. Interprestasi data, yaitu data yang telah dideskripsikan baik melalui tabel maupun narasi yang diinterprestasikan untuk kemudian dilakukan penarikan kesimpulan sebagai hasil dari penelitian. I. Uji Validitas Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat, karena suatu alat ukur yang valid mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya sebuah alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

57 Uji validitas dapat diketahui dengan rumus Product Moment Co-efficient of Correlation sebagai berikut: r xy = nσxiyi (ΣXi)(ΣYi) nσxi 2 (ΣXi) 2 ((nσyi) 2 (ΣYi) 2 ) Keterangan: R xy X i Y i n = koefisien korelasi antara Xi dan Y i = Σ skor dari masing-masing variabel (faktor yang mempengaruhi) = Σ skor dari seluruh variabel (skor total) = banyaknya variabel sampel yang dianalisis Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: 1. Jika r hitung > r tabel, maka kuisioner valid 2. Jika r hitung < r tabel, maka kuesioner tidak valid J. Uji Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas instrumen adalah Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk dugunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen yang sudah baik. Reliabilitas mengacu pada kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Uji reliabilitas alat ukur digunakan metode Alpha yaitu: k Σσ j 2 r 11 = k 1- j=1 k-1 σ j 2

58 Keterangan: r 11 k Σσ j 2 = reliabilitas yang dicari = banyaknya butir = jumlah varians butir-butir soal j=1 σ j 2 = varians total Adapun indikator yang digunakan dalam menentukan besarnya nilai reliabilitas sebagai berikut: Tabel 5. Indikator Tingkat Reliabel. Nilai Reliabilitas Tingkat Reliabilitas 0,00 s.d 0,20 Kurang Reliabel > 0,20 s.d 0,40 Agak Reliabel > 0,40 s.d 0,60 Cukup Reliabel > 0,60 s.d 0,80 Reliabel > 0,80 s.d 1,00 Sangat Reliabel Sumber: Sembodo (2008:59) Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan sebelum kuesioner digunakan dan disebarkan kepada responden. Hal ini dilakukan agar kuesioner yang akan digunakan dapat reliabel. Perhitungan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS 14.0.

59 K. Teknik Analisis Data 1. Path Analysis (Analisis Jalur) Pada penelitian ini terdapat 1 variabel X yaitu Kepemimpinan Perempuan, kemudian 2 variabel Y yaitu Y1 Budaya Organisasi dan Y2 Kinerja Aparat Pemerintahan. Budaya organisasi juga sebagai variabel penghubung antar variabel X yaitu kepemimpinan dan variabel Y2 yaitu Kinerja Aparat Pemerintahan. Variabel penghubung ini diartikan bahwa variabel yang memperkuat hubungan antar variabel atau biasanya disebut dengan variabel moderator. Dikarenakan adanya variabel penghubung (moderator), maka teknik analisis data yang tepat yaitu menggunakan teknik paradigma jalur atau disebut dengan Path Analysis. Pada teknik Path Analysis menggunakan analisis korelasi pada regresi sederhana yang mana menghubungkan satu persatu antar variabel seperti X 1 dihubungkan dengan Y 1, kemudian X 1 dihubungkan dengan Y 2, dan Y 1 dihubungkan dengan Y 2. 2. Uji R 2 Langkah awal yang ditemukan yaitu koefisien korelasi yang menunjukkan korelasi atau hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Uji R 2 (koefisien determinasi) digunakan untuk menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. R 2 dapat dirumuskan sebagai berikut:

60 R 2 = b 1 Σx 1 y + b 2 x 2 y Σy 2 3. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Nilai F dapat dirumuskan sebagai berikut: F = R 2 (N-m-1) M (1- R 2 ) Keterangan: R 2 = koefisien korelasi ganda N = Jumlah sampel m = jumlah prediktor Hipotesis yang diajukan adalah: H o : Tidak adanya pengaruh yang signifikan antara Kepemimpinan Perempuan terhadap Budaya Organisasi dan Kinerja Aparat Pemerintahan. H a : adanya pengaruh yang signifikan antara Kepemimpinan Perempuan terhadap Budaya Organisasi dan Kinerja Aparat Pemerintahan. Pengujian ini dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan 5%, derajat bebas pembilang df1 = (k-1) dan derajat bebas penyebut df2 = (n-k), k merupakan banyaknya parameter (koefisien)

61 model regresi linier dan n merupakan jumlah pengamatan. Dasar pengambilan keputusan yaitu: a) Jika F hit < F tab maka H 0 diterima dan H a ditolak Jika F hit > F tab maka H 0 ditolak dan H a diterima b) Jika probabilitas > 0,05 maka H 0 diterima dan H a ditolak Jika probabilitas < 0,05 maka H 0 ditolak dan H a diterima 4. Uji t Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dari setiap variabel independen. uji hipotesis atau Uji-t dengan rumus: r n 2 t =, 1 r 2 Keterangan: t r N = Nilai t hitung = Koefisien korelasi = Jumlah Koresponden Pengujian ini dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan ɑ/2 = 0,025% dengan df = (n-k-1). Dasar pengambilan keputusannya yaitu: a) Jika t hit < t tab maka H 0 diterima dan H a ditolak Jika t hit > t tab maka H 0 ditolak dan H a diterima b) Jika probabilitas > 0,025 maka H 0 diterima dan H a ditolak Jika probabilitas < 0,025 maka H 0 ditolak dan H a diterima