Hal. 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Serang, Maret 2016 KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SERANG TTD

Jumlah Penduduk per Kecamatan

JUMLAH PENDUDUK WAJIB KTP BERDASARKAN KOTA/KAB ADM. DAN JENIS KELAMIN DI PROV. DKI JAKARTA STATUS 31 DESEMBER 2014

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN MARET TAHUN 2017

FORMULIR PENCATATAN PEMBATALAN PERKAWINAN

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN JANUARI TAHUN 2017

KEDUBES R.I. :... :... Kode Negara : FORMULIR PELAPORAN PERKAWINAN LUAR NEGERI

DINAS/KANTOR :... Kode Wilayah : FORMULIR PENCATATAN PERKAWINAN

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN AGUSTUS TAHUN 2017

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN BIREUEN BULAN OKTOBER TAHUN 2017

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN APRIL TAHUN 2017

JUMLAH PENDUDUK MENURUT STRUKTUR UMUR DAN JENIS KELAMIN KABUPATEN BIREUEN - PROVINSI ACEH BULAN SEPTEMBER TAHUN 2017

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN MEI TAHUN 2017

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN JULI TAHUN 2017

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN FEBRUARI TAHUN 2017

DATA PENDUDUK LAHIR-MATI DAN PINDAH-DATANG

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG

Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Kabupaten Serang


LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

B A B I P E N D A H U L U A N

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN SEMESTER II TAHUN 2016 MENURUT JENIS KELAMIN PER DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG. Nomor : 01 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG,

BAB I PENDAHULUAN. kependudukan di Kabupaten Lombok Barat. 2. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap situs kependudukan pada tingkat

PROFIL KEPENDUDUKAN KABUPATEN SEKADAU 2014

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Rupinus, SH, M.Si Rupinus, SH, M.Si Aloysius, SH, M.Si Ignasius Boni, SH, MH

PROFIL KEPENDUDUKAN TAHUN 2014

PENDAHULUAN Latar Belakang

PROFIL KEPENDUDUKAN TAHUN 2015

PROFIL KEPENDUDUKAN KABUPATEN SEKADAU 2015 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SEKADAU TAHUN 2015

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 65 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROFIL PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN

PROFIL KEPENDUDUKAN TAHUN 2013

KATA PENGANTAR. Singaraja, Oktober Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buleleng

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BAB III DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

FORMULIR PENCATATAN PERKAWINAN

UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BAB III DESKRIPSI PANTAI ANYER BANTEN. a. Luas wilayah dan letak geografis 1. ± 70 km dari kota Jakarta, Ibukota Negara Indonesia.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kondisi Kebun Buah Mangunan. 1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Kebun Buah Mangunan

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

Dasar Hukum, Pengertian dan Kewenangan

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. yang ada di kota Pekanbaru, yang pada mulanya merupakan wilayah dari

DASAR HUKUM PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BAGI PETUGAS REGISTRASI DESA/KELURAHAN

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. kuning dan bawahnya tanah hitam gambut derajat celcius sampai dengan 34.2 derajat celcius.

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

STATISTIK KEPENDUDUKAN KALIMANTAN TENGAH 2013

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BAB V ANALISA KINERJA JARINGAN JALAN


III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Keadaan Geografis. Secara geografis Kabupaten Jepara terletak antara sampai

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH. Nomor : 027 / Dis.Pend Tanggal : 30 Maret 2012

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. KONDISI UMUM KOTA MAKASSAR. Luas Kota Makassar sekitar 175,77 km 2, terletak di bagian Barat

K A T A P E N G A N T A R

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

TENTANG BUPATI PATI,

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber

KETUA PENGADILAN NEGERI SERANG KLAS 1A

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Istimewa Yogyakarta dengan jarak 20,2 km dari ibukota provinsi daerah istimewa

Dasar Hukum, Pengertian dan Kewenangan

BPJS KESEHATAN. Visi BPJS Kesehatan : Misi BPJS Kesehatan : Oleh Nama :PUTRI UTAMI F. NPM :AP CAKUPAN SEMESTA 2019

BAB 2 LANDASAN TEORI

Lampiran I.36 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

SUMBER DAYA MANUSIA. A. Penduduk

DASAR HUKUM PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BAGI PETUGAS REGISTRASI DESA/KELURAHAN

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan :

PEDOMAN PENGELOLAAN PROGRAM AKSI KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 05 TAHUN 2010

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH KAJIAN. di Kota Pekanbaru dan merupakan Kecamatan tertua di Kota Pekanbaru dengan

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB III PROFIL UMUR DAN JENIS KELAMIN PENDUDUK KABUPATEN MAJALENGKA

DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

BAB III TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu upaya perubahan ke arah yang lebih baik. Pembangunan yang berhasil adalah pembangunan yang memperhatikan kependudukan sebagai titik sentral pembangunan itu sendiri. Pembangunan kependudukan merupakan isu strategis dan bersifat lintas sektor. Data kependudukan memegang peran penting dalam menentukan kebijakan, perencanaan dan evaluasi hasil pembangunan, baik bagi pemerintah maupun swasta dan masyarakat. Oleh karena itu ketersediaan data kependudukan di semua tingkat administrasi pemerintahan menjadi faktor kunci keberhasilan program-program pembangunan. Penyelenggaraan sistem informasi administrasi kependudukan di Kabupaten Serang dilaksanakan berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 23 tahun 2006 sebagaimana telah diubah oleh Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang administrasi kependudukan dan ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 2 tahun 2007 tentang Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil, yang bertujuan untuk : a. memberikan keabsahan identitas dan kepastian hukum atas dokumen penduduk untuk setiap peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang dialami oleh penduduk; memberikan perlindungan status hak sipil penduduk; b. menyediakan data dan informasi kependudukan mengenai pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil pada berbagai tingkatan secara akurat, lengkap, mutakhir, dan mudah diakses sehingga menjadi acuan bagi perumusan kebijakan dan pembangunan pada umumnya; c. mewujudkan tertib administrasi kependudukan secara nasional dan terpadu; dan d. menyediakan data penduduk yang menjadi rujukan dasar bagi sektor terkait dalam penyelenggaraan setiap kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Berkenaan dengan penyajian data dan informasi kependudukan terutama untuk perencanaan pembangunan manusia, baik itu pembangunan ekonomi, sosial, politik, lingkungan dan lain-lain yang terkait dengan peningkatan kesejahteraan manusia, Hal. 1

maka data dan informasi perlu menggunakan data yang valid dan dapat dipercaya dari sisi kuantitas dan dikemas secara baik, sederhana dan informatif yang disajikan secara berkelanjutan. B. Tujuan Menyajikan data perkembangan kependudukan Kabupaten Serang semester I tahun 2016 sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan pembangunan berwawasan kependudukan. Data dan Informasi Penduduk yang dihasilkan dari Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dan tersimpan di dalam database kependudukan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan perumusan kebijakan di bidang pemerintahan dan pembangunan serta untuk kepentingan penelitian dan swasta. C. Ruang Lingkup Data yang digunakan dalam buku Data Kependudukan Kabupaten Serang Semester I Tahun 2016 ini merupakan data kependudukan hasil konsolidasi dan pembersihan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri semester I tahun 2016. Pada data kependudukan hasil konsolidasi, penduduk Kabupaten Serang yang dianggap ganda dengan daerah lain karena berdomisili di lebih dari satu daerah maka dianggap sudah pindah dan harus di hapus dengan dasar domisili terakhir yang dipertahankan atau dianggap sebagai penduduk daerah yang sah. Buku Data Kependudukan Kabupaten Serang Semester I Tahun 2016 ini meliputi : 1. Data Kuantitas Penduduk, 2. Data Mobilitas Penduduk, dan 3. Data Kepemilikan Dokumen Penduduk Kabupaten Serang Hal. 2

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERANG A. Letak Geografis dan Topografis Daerah Gambar 1. Peta Kabupaten Serang Kabupaten Serang merupakan salah satu dari delapan kabupaten/kota di Propinsi Banten, terletak diujung barat bagian utara pulau jawa dan merupakan pintu gerbang utama yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa dengan jarak ± 70 km dari kota Jakarta, Ibukota Negara Indonesia. Luas wilayah secara administratif tercatat 1.482,21 Km 2 yang terbagi atas 29 (dua puluh sembilan) wilayah kecamatan dan 326 desa. Secara Geografis wilayah Kabupaten Serang terletak pada koordinat 5 50 sampai dengan 6 21 Lintang Selatan dan 105 0 sampai dengan 106º22 Bujur Timur. Jarak terpanjang menurut garis lurus dari utara keselatan adalah sekitar 60 km dan jarak terpanjang dari Barat ke Timur adalah sekitar 90 km, sedangkan kedudukan secara administratif berbatasan dengan : Sebelah Utara dibatasi dengan Kota Serang dan Laut Jawa; Sebelah Timur dibatasi oleh Kabupaten Tangerang; Sebelah barat dibatasi oleh Kota Cilegon dan Selat Sunda; Sebelah Selatan dibatasi oleh Kabupaten Lebak dan Pandeglang. Hal. 3

Masyarakat Kabupaten Serang menganut agama Islam dan berlatar budaya Islam yang taat dan patuh. Masyarakat Kabupaten Serang memiliki religiositas tinggi, berasas gotong royong, dan hidup secara kekeluargaan. Masyarakat memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga ketertiban sehingga Kabupaten Serang relatif mampu membebaskan diri dari berbagai konflik etnik, sosial dan ekonomi. Suasana kondusif ini menciptakan kenyamanan untuk dunia usaha. Berbagai usaha besar dan skala menengah telah tumbuh dan berkembang di Serang. Perjalanan panjang sejarah dan keterbukaan Kabupaten Serang telah membentuk masyarakat terdiri atas berbagai suku. Bukan hanya Jawa dan Sunda, tapi juga menyambut kedatangan bangsa Arab, Cina, dan India. Kini semuanya telah menyatu, menjadi masyarakat Serang. Mereka hidup rukun damai dalam komunitas besar, tinggal menyebar di perkotaan dan pedesaan. Jumlah penduduk Kabupaten Serang hanya 1,4 juta jiwa, dengan komposisi laki-laki dan perempuan berimbang, dan laju populasi 1,2%. Penduduk tersebar merata di wilayah kabupaten seluas 1.482 km2, hidup di dataran rendah dari 0 m sampai 1.778 m di atas permukaan laut. B. Wilayah Administrasi Kabupaten Serang terdiri dari 29 Kecamatan yaitu : 1. Kecamatan Kramatwatu; 2. Kecamatan Waringinkurung; 3. Kecamatan Bojonegara; 4. Kecamatan Pulo Ampel; 5. Kacamatan Ciruas; 6. Kecamatan Kragilan; 7. Kecamatan Pontang; 8. Kecamatan Tirtayasa; 9. Kecamatan Tanara; 10. Kecamatan Cikande; 11. Kecamatan Kibin; 12. Kecamatan Carenang; 13. Kecamatan Binuang; 14. Kecamatan Petir; 15. Kecamatan Tunjungteja; 16. Kecamatan Baros; 17. Kecamatan Cikeusal; Hal. 4

18. Kecamatan Pamarayan 19. Kecamatan Kopo; 20. Kecamatan Jawilan; 21. Kecamatan Ciomas; 22. Kecamatan Pabuaran; 23. Kecamatan Padarincang; 24. Kecamatan Anyar; 25. Kecamatan Cinangka; 26. Kecamatan Mancak; 27. Kecamatan Gunungsari; 28. Kecamatan Bandung; 29. Kecamatan Lebak Wangi; Jumlah Desa di Kabupaten Serang sebanyak 326 Desa, yaitu : - Kecamatan Kramatwatu terdiri dari 15 Desa; - Kecamatan Waringinkurung terdiri dari 11 Desa; - Kecamatan Bojonegara terdiri dari 11 Desa; - Kecamatan Pulo Ampel terdiri dari 9 Desa; - Kecamatan Ciruas terdiri dari 15 Desa; - Kecamatan Kragilan terdiri dari 12 Desa; - Kecamatan Pontang terdiri dari 11 Desa; - Kecamatan Tirtayasa terdiri dari 14 Desa; - Kecamatan Tanara terdiri dari 9 Desa; - Kecamatan Cikande terdiri dari 13 Desa; - Kecamatan Kibin terdiri dari 9 Desa; - Kecamatan Carenang terdiri dari 8 Desa; - Kecamatan Binuang terdiri dari 7 Desa; - Kecamatan Petir terdiri dari 15 Desa; - Kecamatan Tunjungteja terdiri dari 9 Desa; - Kecamatan Baros terdiri dari 14 Desa; - Kecamatan Cikeusal terdiri dari 17 Desa; - Kecamatan Pamarayan terdiri dari 10 Desa; - Kecamatan Kopo terdiri dari 10 Desa; - Kecamatan Jawilan terdiri dari 9 Desa; - Kecamatan Ciomas terdiri dari 11 Desa; - Kecamatan Pabuaran terdiri dari 8 Desa; Hal. 5

- Kecamatan Padarincang terdiri 14 Desa; - Kecamatan Anyar terdiri dari 12 Desa; - Kecamatan Cinangka terdiri dari 14 Desa; - Kecamatan Mancak terdiri dari 14 Desa; - Kecamatan Gunungsari terdiri dari 7 Desa; - Kecamatan Bandung terdiri dari 8 Desa; - Kecamatan Lebak Wangi terdiri dari 10 Desa. Hal. 6

BAB III DATA KEPENDUDUKAN A. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam data kependudukan ini adalah data registrasi penduduk yang dihasilkan melalui Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) yang telah dikonsolidasikan dan dibersihkan oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Semester I Tahun 2016. B. Kuantitas Penduduk 1. Jumlah Penduduk Pada semester I tahun 2016, Kabupaten Serang memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.419.657 jiwa yang terdiri dari 731.430 laki-laki dan 688.227 perempuan yang tersebar di 29 (Dua puluh sembilan) Kecamatan. Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan Laki-laki (L) Perempuan (P) Jumlah No. Kecamatan n (jiwa) % n (jiwa) % n (jiwa) % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 KRAMATWATU 46,824 3.30 43,818 3.09 90,642 6.38 2 WARINGINKURUNG 21,724 1.53 20,425 1.44 42,149 2.97 3 BOJONEGARA 22,404 1.58 21,105 1.49 43,509 3.06 4 PULO AMPEL 18,827 1.33 18,114 1.28 36,941 2.60 5 CIRUAS 37,324 2.63 35,954 2.53 73,278 5.16 6 KRAGILAN 35,782 2.52 33,789 2.38 69,571 4.90 7 PONTANG 21,682 1.53 21,158 1.49 42,840 3.02 8 TIRTAYASA 20,756 1.46 20,333 1.43 41,089 2.89 9 TANARA 18,337 1.29 17,961 1.27 36,298 2.56 10 CIKANDE 47,722 3.36 45,298 3.19 93,020 6.55 11 KIBIN 23,443 1.65 22,515 1.59 45,958 3.24 12 CARENANG 17,384 1.22 17,379 1.22 34,763 2.45 13 BINUANG 13,513 0.95 12,922 0.91 26,435 1.86 14 PETIR 27,375 1.93 25,510 1.80 52,885 3.73 15 TUNJUNGTEJA 20,518 1.45 19,332 1.36 39,850 2.81 16 BAROS 25,634 1.81 23,317 1.64 48,951 3.45 17 CIKEUSAL 33,223 2.34 32,344 2.28 65,567 4.62 18 PAMARAYAN 26,293 1.85 24,399 1.72 50,692 3.57 19 KOPO 26,386 1.86 23,995 1.69 50,381 3.55 20 JAWILAN 28,320 1.99 26,115 1.84 54,435 3.83 21 CIOMAS 20,538 1.45 18,631 1.31 39,169 2.76 22 PABUARAN 21,068 1.48 19,228 1.35 40,296 2.84 23 PADARINCANG 33,562 2.36 31,324 2.21 64,886 4.57 24 ANYAR 27,449 1.93 25,655 1.81 53,104 3.74 25 CINANGKA 28,542 2.01 25,899 1.82 54,441 3.83 26 MANCAK 23,162 1.63 20,731 1.46 43,893 3.09 27 GUNUNGSARI 10,790 0.76 9,723 0.68 20,513 1.44 28 BANDUNG 16,515 1.16 15,272 1.08 31,787 2.24 29 LEBAK WANGI 16,333 1.15 15,981 1.13 32,314 2.28 TOTAL KABUPATEN 731,430 51.52 688,227 48.48 1,419,657 100.00 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Serang Semester 1 Tahun 2016 Hal. 7

Jika diperhatikan menurut jenis kelamin nampak bahwa penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan penduduk perempuan. Gambaran ini terlihat di seluruh Kecamatan. Gambar 2. Grafik Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin 100,000 90,000 80,000 70,000 60,000 50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 0 Laki-laki (L) Perempuan (P) Jumlah Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Serang Semester 1 Tahun 2016 2. Kepadatan Penduduk Kabupaten Serang tergolong daerah yang padat, hal ini dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini. Dengan luas wilayah 1.482,21 Km2 didiami oleh 1.419.657 jiwa atau dengan kepadatan sebesar 957,8 jiwa/km2. Dengan kata lain rata-rata setiap km2 wilayah Kabupaten Serang didiami sebanyak 957,8 jiwa.jika diperhatikan di setiap Kecamatan, tampak bahwa Kecamatan Cikande dengan luas wilayah 41,92 Km2 didiami oleh penduduk sebanyak 93.020 jiwa yang tersebar di 13 Desa atau rata-rata tingkat kepadatan penduduk tertinggi dengan 2.218 jiwa/km 2, dengan kata lain di Kecamatan Cikande untuk setiap Km 2 didiami sebanyak 2.218 jiwa. Kemudian untuk tingkat kepadatan penduduk terendah terdapat di Kecamatan Gunungsari dengan kepadatan penduduk rata-rata 318 jiwa untuk setiap Km 2. Kepadatan penduduk per wilayah di Kabupaten Serang perlu mulai diperhatikan, terutama dalam perencanaan persebaran penduduk, tata ruang dan tata guna tanah. Jika ketiga hal ini tidak diperhatikan dengan baik, maka kedepan Kabupaten Serang akan menjadi daerah yang padat dengan implikasi penurunan daya dukung dan daya tampung, terutama di kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Hal. 8

Tabel 2. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan No. Kecamatan Penduduk Luas Wilayah Kepadatan (1) (2) (3) (4) (5) 1 KRAMATWATU 90,642 111.47 813.15 2 WARINGINKURUNG 42,149 99.12 425.23 3 BOJONEGARA 43,509 48.53 896.54 4 PULO AMPEL 36,941 79.14 466.78 5 CIRUAS 73,278 34.49 2,124.62 6 KRAGILAN 69,571 36.33 1,914.97 7 PONTANG 42,840 58.09 737.48 8 TIRTAYASA 41,089 39.52 1,039.70 9 TANARA 36,298 88.25 411.31 10 CIKANDE 93,020 41.92 2,218.99 11 KIBIN 45,958 25.18 1,825.18 12 CARENANG 34,763 32.8 1,059.85 13 BINUANG 26,435 44.69 591.52 14 PETIR 52,885 50.53 1,046.61 15 TUNJUNGTEJA 39,850 33.51 1,189.20 16 BAROS 48,951 51.56 949.40 17 CIKEUSAL 65,567 51.29 1,278.36 18 PAMARAYAN 50,692 74.03 684.75 19 KOPO 50,381 56.81 886.83 20 JAWILAN 54,435 30.3 1,796.53 21 CIOMAS 39,169 32.56 1,202.98 22 PABUARAN 40,296 48.59 829.31 23 PADARINCANG 64,886 40.61 1,597.78 24 ANYAR 53,104 64.85 818.87 25 CINANGKA 54,441 36.4 1,495.63 26 MANCAK 43,893 26.17 1,677.23 27 GUNUNGSARI 20,513 64.46 318.23 28 BANDUNG 31,787 49.3 644.77 29 LEBAK WANGI 32,314 31.71 1,019.05 TOTAL KABUPATEN 1,419,657 1,482.21 957.80 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Serang Semester 1 Tahun 2016 3. Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk merupakan angka yang menggambarkan penambahan penduduk. Angka pertumbuhan penduduk dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah dan struktur penduduk beberapa tahun ke depan. Pertambahan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pertumbuhan penduduk alami, pertumbuhan penduduk migrasi, dan pertumbuhan penduduk total. Hal. 9

Angka pertumbuhan penduduk Kabupaten Serang dapat dilihat pada tabel 3. Jumlah penduduk tahun sekarang adalah data penduduk bulan Juni 2016, sedangkan jumlah peduduk tahun sebelumnya merupakan data penduduk bulan Juni tahun 2015. Pertumbuhan penduduk yang dihitung merupakan penambahan penduduk dalam kurun waktu satu tahun. Angka pertumbuhan penduduk Kabupaten Serang tergolong relatif cukup rendah. Selama kurun waktu Juni 2015 sampai dengan Juni 2016, pertumbuhan penduduk mencapai 1,20 persen. Angka pertumbuhan penduduk ini dihitung berdasarkan data hasil SIAK yang telah dikonsolidasikan dan dibersihkan oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Semester I Tahun 2016. No. Kecamatan Tabel 3. Angka Pertumbuhan Penduduk Jumlah Penduduk Tahun Sekarang Jumlah Penduduk Tahun Sebelumnya Angka Pertumbuhan Penduduk n (jiwa) % n (jiwa) % n (jiwa) % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 KRAMATWATU 90,642 6.38 92,626 6.60-1,984-2.19 2 WARINGINKURUNG 42,149 2.97 41,940 2.99 209 0.50 3 BOJONEGARA 43,509 3.06 43,533 3.10-24 -0.06 4 PULO AMPEL 36,941 2.60 37,095 2.64-154 -0.42 5 CIRUAS 73,278 5.16 76,314 5.44-3,036-4.14 6 KRAGILAN 69,571 4.90 72,356 5.16-2,785-4.00 7 PONTANG 42,840 3.02 43,031 3.07-191 -0.45 8 TIRTAYASA 41,089 2.89 40,752 2.91 337 0.82 9 TANARA 36,298 2.56 37,205 2.65-907 -2.50 10 CIKANDE 93,020 6.55 96,209 6.86-3,189-3.43 11 KIBIN 45,958 3.24 46,465 3.31-507 -1.10 12 CARENANG 34,763 2.45 34,749 2.48 14 0.04 13 BINUANG 26,435 1.86 27,200 1.94-765 -2.89 14 PETIR 52,885 3.73 54,295 3.87-1,410-2.67 15 TUNJUNGTEJA 39,850 2.81 39,838 2.84 12 0.03 16 BAROS 48,951 3.45 50,206 3.58-1,255-2.56 17 CIKEUSAL 65,567 4.62 65,044 4.64 523 0.80 18 PAMARAYAN 50,692 3.57 50,933 3.63-241 -0.48 19 KOPO 50,381 3.55 46,841 3.34 3,540 7.03 20 JAWILAN 54,435 3.83 50,984 3.63 3,451 6.34 21 CIOMAS 39,169 2.76 36,400 2.60 2,769 7.07 22 PABUARAN 40,296 2.84 37,258 2.66 3,038 7.54 23 PADARINCANG 64,886 4.57 60,093 4.28 4,793 7.39 24 ANYAR 53,104 3.74 49,808 3.55 3,296 6.21 25 CINANGKA 54,441 3.83 50,174 3.58 4,267 7.84 26 MANCAK 43,893 3.09 40,419 2.88 3,474 7.91 27 GUNUNGSARI 20,513 1.44 19,109 1.36 1,404 6.84 28 BANDUNG 31,787 2.24 29,261 2.09 2,526 7.95 29 LEBAK WANGI 32,314 2.28 32,471 2.32-157 -0.49 TOTAL KABUPATEN 1,419,657 100 1,402,609 100 17,048 1.20 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Serang Semester 1 Tahun 2016 Hal. 10

4. Penduduk Wajib KTP Penduduk Wajib KTP merupakan penduduk dengan usia 17 (tujuh belas) Tahun ke atas atau mereka yang berusia di bawah 17 (tujuh belas) tahun dengan status perkawinan Kawin, Cerai Hidup atau Cerai Mati. Penduduk Wajib KTP biasanya mendapat perhatian yang lebih khususnya dalam partisipasi politik berhubungan dengan hak pilihnya, mereka yang tidak berprofesi sebagai TNI/Polri akan masuk ke dalam daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4). Di Kabupaten Serang terdapat 1.043.623 jiwa penduduk wajib KTP atau sebesar 73,51 persen dari jumlah penduduk sebanyak 1.419.657 jiwa penduduk, terdiri dari 536.913 orang laki-laki (51,45%) dan 506.710 orang perempuan (48,55%). Tabel 4. Penduduk Wajib KTP < 17 Tahun & Sudah Menikah 17 Tahun Keatas No. Kecamatan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Jumlah Wajib KTP n(jiwa) % n(jiwa) % n(jiwa) % n(jiwa) % n(jiwa) % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1 KRAMATWATU 0 0.00 2 0.00 34105 3.27 32,079 3.07 66,186 6.34 2 WARINGINKURUNG 0 0.00 1 0.00 15796 1.51 14,725 1.41 30,522 2.92 3 BOJONEGARA 0 0.00 1 0.00 16699 1.60 15,740 1.51 32,440 3.11 4 PULO AMPEL 0 0.00 3 0.00 13770 1.32 13,309 1.28 27,082 2.59 5 CIRUAS 0 0.00 0 0.00 27098 2.60 26,524 2.54 53,622 5.14 6 KRAGILAN 0 0.00 2 0.00 25802 2.47 24,773 2.37 50,577 4.85 7 PONTANG 0 0.00 2 0.00 16612 1.59 16,391 1.57 33,005 3.16 8 TIRTAYASA 0 0.00 5 0.00 15830 1.52 15,750 1.51 31,585 3.03 9 TANARA 0 0.00 1 0.00 13927 1.33 13,837 1.33 27,765 2.66 10 CIKANDE 0 0.00 1 0.00 34740 3.33 33,359 3.20 68,100 6.53 11 KIBIN 2 0.00 0 0.00 17398 1.67 17,012 1.63 34,412 3.30 12 CARENANG 0 0.00 0 0.00 13140 1.26 13,362 1.28 26,502 2.54 13 BINUANG 0 0.00 1 0.00 10190 0.98 9,768 0.94 19,959 1.91 14 PETIR 0 0.00 3 0.00 20188 1.93 18,843 1.81 39,034 3.74 15 TUNJUNGTEJA 0 0.00 3 0.00 14978 1.44 14,069 1.35 29,050 2.78 16 BAROS 0 0.00 1 0.00 18643 1.79 16,826 1.61 35,470 3.40 17 CIKEUSAL 0 0.00 1 0.00 24153 2.31 23,949 2.29 48,103 4.61 18 PAMARAYAN 0 0.00 3 0.00 19173 1.84 17,722 1.70 36,898 3.54 19 KOPO 0 0.00 6 0.00 18810 1.80 16,866 1.62 35,682 3.42 20 JAWILAN 0 0.00 6 0.00 20125 1.93 18,558 1.78 38,689 3.71 21 CIOMAS 0 0.00 5 0.00 15053 1.44 13,286 1.27 28,344 2.72 22 PABUARAN 1 0.00 1 0.00 15285 1.46 13,709 1.31 28,996 2.78 23 PADARINCANG 0 0.00 2 0.00 24732 2.37 22,986 2.20 47,720 4.57 24 ANYAR 0 0.00 5 0.00 19962 1.91 18,519 1.77 38,486 3.69 25 CINANGKA 0 0.00 1 0.00 21449 2.06 19,470 1.87 40,920 3.92 26 MANCAK 0 0.00 1 0.00 16798 1.61 14,972 1.43 31,771 3.04 27 GUNUNGSARI 0 0.00 0 0.00 7879 0.75 6,952 0.67 14,831 1.42 28 BANDUNG 0 0.00 2 0.00 12375 1.19 11,329 1.09 23,706 2.27 29 LEBAK WANGI 0 0.00 0 0.00 12200 1.17 11,966 1.15 24,166 2.32 TOTAL KABUPATEN 3 0.00 59 0.01 536,910 51.45 506,651 48.55 1,043,623 100.00 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Serang Semester 1 Tahun 2016 Hal. 11

C. Penduduk Menurut Karakteristik Demografi 1. Jumlah dan Proporsi Penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin Karakteristik penduduk menurut umur dan jenis kelamin berguna dalam membantu menyusun perencanaan pemenuhan kebutuhan dasar bagi penduduk sesuai dengan kebutuhan kelompok umur masing. Tabel 5. menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Serang sebagian besar merupakan penduduk usia produktif yaitu pada kelompok umur antara 15-64 tahun (73,13%) dengan komposisi terbesar berada pada penduduk kelompok umur 20-24 tahun (10,14%) dan kelompok umur 25-29 tahun (10,10%). Demikian pula dengan komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin, tampak bahwa penduduk laki-laki yang terbesar berada pada kelompok umur 25-29 tahun, begitu pula pada penduduk perempuan berada pada kelompok umur 25-29 tahun. Kondisi ini sangat menguntungkan karena sebagian besar merupakan penduduk usia kerja (usia produktif) dan sisanya sebanyak 22,73 persen merupakan penduduk usia muda (berusia di bawah 15 tahun) dan 4,15 persen merupakan penduduk usia lanjut (65 ke atas). Tabel 5. Proporsi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Kelompok Laki-laki (L) Perempuan (P) Jumlah Umur n (jiwa) % n (jiwa) % n (jiwa) % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 00-04 42,694 3.01 39,542 2.79 82,236 5.79 05-09 60,883 4.29 56,836 4.00 117,719 8.29 10-14 63,351 4.46 59,353 4.18 122,704 8.64 15-19 67,858 4.78 63,793 4.49 131,651 9.27 20-24 74,497 5.25 69,454 4.89 143,951 10.14 25-29 74,912 5.28 68,432 4.82 143,344 10.10 30-34 68,670 4.84 64,628 4.55 133,298 9.39 35-39 60,076 4.23 60,538 4.26 120,614 8.50 40-44 54,376 3.83 52,705 3.71 107,081 7.54 45-49 47,727 3.36 45,158 3.18 92,885 6.54 50-54 37,244 2.62 33,815 2.38 71,059 5.01 55-59 30,129 2.12 27,548 1.94 57,677 4.06 60-64 19,533 1.38 17,033 1.20 36,566 2.58 65-69 13,000 0.92 12,889 0.91 25,889 1.82 70-74 8,789 0.62 8,645 0.61 17,434 1.23 > 75 7,691 0.54 7,858 0.55 15,549 1.10 Jumlah 731,430 51.52 688,227 48.48 1,419,657 100.00 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Serang Semester 1 Tahun 2016 Penduduk berusia kurang dari 15 tahun harus menjadi perhatian karena 5 tahun mendatang kelompok ini akan menjadi kelompok tenaga kerja baru yang memerlukan skill dan kualitas sumber daya manusia yang memadai baik keterampilan maupun etos kerja dan kepribadian. Hal. 12

> 75 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 05-09 00-04 -80,000-60,000-40,000-20,000 0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 Perempuan Laki-laki Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin dapat digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Dasar piramida menunjukkan jumlah penduduk, dan badan piramida menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan perempuan menurut kelompok umur lima tahunan. Gambar 3. Piramida Penduduk Kabupaten Serang Interpretasi Gambar piramida menunjukkan bahwa jumlah penduduk kelompok umur 0-4 tahun yang terletak pada dasar piramida mulai mengecil. Ini berarti angka kelahiran mulai menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya, walaupun dari segi jumlah absolut tidak kecil. Demikian pula pada jumlah penduduk di kelompok umur 5-14 tahun, berarti dibutuhkan fasilitas pendidikan dasar dan menengah yang cukup untuk menampung penduduk kelompok ini. Demikian pula jumlah penduduk pada kelompok umur 20-29 tahun menunjukkan jumlah yang paling besar. Kelompok umur ini merupakan kelompok usia produktif, dibutuhkan fasilitas pendidikan tinggi dan lapangan kerja untuk menampung penduduk kelompok ini. Penduduk lansia (65 tahun ke atas) menunjukkan proporsi yang masih kecil yaitu 4,15 persen. Namun dimasa depan proporsi penduduk lansia akan terus merambat naik, karena pergeseran umur penduduk serta usia harapan hidup yang semakin meningkat. Pertambahan jumlah penduduk lansia ini harus mulai di antisipasi, karena kelompok ini akan terus membesar di masa depan, sehingga diperlukan kebijakan seperti ketenagakerjaan, kesehatan, pelayanan lansia serta kebutuhan sosial dasar lainnya. Hal. 13

2. Rasio Jenis Kelamin Rasio Jenis Kelamin adalah perbandingan antara banyaknya jumlah penduduk laki-laki dengan banyaknya jumlah penduduk perempuan pada waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya jumlah penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan. Data rasio jenis kelamin ini berguna untuk pengembangan perencanaan pembangunan yang berwawasan gender, terutama yang berkaitan dengan perimbangan pembangungan laki-laki dan perempuan secara adil. Selain itu informasi rasio jenis kelamin juga penting diketahui oleh para politisi, terutama untuk meningkatkan keterwakilan perempuan dalam parlemen. Kelompok Umur Tabel 6. Rasio Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Sex Ratio Keterangan (1) (2) (3) (4) (5) 00-04 42,694 39,542 107.97 Dalam 100 Pr ada 108 Lk 05-09 60,883 56,836 107.12 Dalam 100 Pr ada 107 Lk 10-14 63,351 59,353 106.74 Dalam 100 Pr ada 107 Lk 15-19 67,858 63,793 106.37 Dalam 100 Pr ada 106 Lk 20-24 74,497 69,454 107.26 Dalam 100 Pr ada 107 Lk 25-29 74,912 68,432 109.47 Dalam 100 Pr ada 109 Lk 30-34 68,670 64,628 106.25 Dalam 100 Pr ada 106 Lk 35-39 60,076 60,538 99.24 Dalam 100 Pr ada 99 Lk 40-44 54,376 52,705 103.17 Dalam 100 Pr ada 103 Lk 45-49 47,727 45,158 105.69 Dalam 100 Pr ada 106 Lk 50-54 37,244 33,815 110.14 Dalam 100 Pr ada 110 Lk 55-59 30,129 27,548 109.37 Dalam 100 Pr ada 109 Lk 60-64 19,533 17,033 114.68 Dalam 100 Pr ada 1115 Lk 65-69 13,000 12,889 100.86 Dalam 100 Pr ada 101 Lk 70-74 8,789 8,645 101.67 Dalam 100 Pr ada 102 Lk > 75 7,691 7,858 97.87 Dalam 100 Pr ada 98 Lk Jumlah 731,430 688,227 106.28 Dalam 100 Pr ada 106 Lk Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Serang Semester 1 Tahun 2016 Tabel 6. menunjukkan bahwa rasio jenis kelamin atau sex ratio di Kabupaten Serang adalah 107,43 yang berarti bahwa setiap 100 orang penduduk perempuan terdapat 106-107 orang penduduk laki-laki. Jika dilihat dari kelompok umur menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari pada jumlah penduduk perempuan kecuali pada kelompok umur 35-99 tahun dan kelompok umur diatas 75 tahun, sedangkan jika dilihat pada kelompok umur 0-4 tahun sebesar 107,97 yang artinya terdapat 107-108 balita berjenis kelamin laki-laki dari 100 balita perempuan. Secara biologis jumlah kelahiran bayi laki-laki pada umumnya lebih besar dibanding dengan kelahiran bayi perempuan. Hal. 14

3. Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) Rasio ketergantungan atau rasio beban tanggungan (dependency ratio) adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk usia non produktif (penduduk usia di bawah 15 tahun dan penduduk usia 65 tahun atau lebih) dengan banyaknya penduduk usia produktif (penduduk usia 15-64 tahun). Rasio ketergantungan menunjukkan beban yang harus ditanggung oleh penduduk produktif (15-64 tahun) terhadap penduduk tidak produktif (<15 tahun dan 65 tahun ke atas). Semakin tinggi persentase dependency ratio menunjukkan semakin tinggi beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Penduduk muda berusia di bawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada orang tua atau orang lain yang menanggungnya. Demikian pula penduduk berusia diatas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun adalah penduduk usia kerja yang dianggap sudah produktif. Atas dasar konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah penduduk yang tergantung pada penduduk usia kerja. Rasio ketergantungan ini merupakan indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu daerah. Tabel 7. Penduduk menurut Kelompok Umur Muda, Umur Produktif, Umur Tua Kelompok Laki-laki (L) Perempuan (P) Jumlah Umur n (jiwa) % n (jiwa) % n (jiwa) % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 00-14 (Umur Muda) 166,928 11.76 155,731 10.97 322,659 22.73 15-64 (Umur Produktif) 535,022 37.69 503,104 35.44 1,038,126 73.13 > 65 (Umur Tua) 29,480 2.08 29,392 2.07 58,872 4.15 Total Kabupaten 731,430 51.52 688,227 48.48 1,419,657 100.00 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Serang Semester 1 Tahun 2016 Dari Tabel 7 tampak bahwa 73,13 persen penduduk Kabupaten Serang merupakan penduduk usia produktif (usia kerja) yang berpotensi sebagai modal pembangunan, sedangkan penduduk yang berpotensi sebagai beban yaitu penduduk yang belum produktif (0-14 tahun) sebesar 22,73 persen dan penduduk yang dianggap sudah tidak produktif lagi sebesar 4,15 persen. Hal. 15

Jika diperhatikan menurut jenis kelamin, jumlah penduduk usia produktif lakilaki lebih besar daripada penduduk usia produktif perempuan. Hal yang sama terlihat juga pada penduduk usia belum produktif (0-14 tahun), demikian halnya pada kelompok usia tidak produktif lagi (diatas 65 tahun) terlihat bahwa penduduk laki-laki lebih besar daripada penduduk perempuan. Memperhatikan komposisi penduduk menurut kelompok usia muda, usia produktif dan usia tua yang demikian, diketahui rasio ketergantungan Kabupaten Serang pada semester 1 tahun 2016 sebesar 26,88 per 100 penduduk usia kerja, yang berarti bahwa setiap 100 penduduk usia produktif (usia kerja) di Kabupaten Serang mempunyai tanggungan sekitar 26-27 penduduk usia non produktif 22,73 persen diantaranya berasal dari kelompok usia muda dan 4,15 persen lainnya berasal dari kelompok usia lanjut. Tabel 8. Rasio Ketergantungan Rasio Ketergantungan Jenis Kelamin Muda Tua Total (1) (3) (5) (7) Laki-laki 11.76 2.08 13.84 Perempuan 10.97 2.07 13.04 Jumlah 22.73 4.15 26.88 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Serang Semester 1 Tahun 2016 Rasio ketergantungan total Kabupaten Serang jika dirinci menurut jenis kelamin, tampak bahwa angka beban tanggungan laki-laki lebih besar daripada perempuan, demikian pula pada usia lanjut angka beban tanggungan laki-laki menjadi lebih tinggi daripada perempuan. Perempuan yang berusia lanjut terus bertambah jumlahnya melebihi laki-laki karena usia perempuan relatif lebih panjang. D. Komposisi Penduduk Menurut Karakteristik Sosial 1. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan Tingkat pendidikan merupakan salah satu ukuran untuk kualitas penduduk. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan semakin baik kualitas sumber daya manusia di wilayah tersebut. Tamat sekolah didefinisikan sebagai jenjang pendidikan yang telah berhasil diselesaikan oleh seseorang dibuktikan dengan adanya ijazah atau surat tanda Hal. 16

tamat belajar. Tetapi jika menggunakan ukuran menurut jenjang tertinggi merupakan jenjang atau kelas tertinggi yang pernah ditempuh oleh seseorang. Tabel 9. Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan No. Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah n(jiwa) % n(jiwa) % n(jiwa) % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Tidak/Belum Sekolah 140,671 9.91 136,556 9.62 277,227 19.53 2 Belum Tamat SD/Sederajat 61,478 4.33 59,661 4.20 121,139 8.53 3 Tamat SD/Sederajat 271,352 19.11 277,590 19.55 548,942 38.67 4 SLTP/Sederajat 131,076 9.23 121,601 8.57 252,677 17.80 5 SLTA/Sederajat 110,423 7.78 78,050 5.50 188,473 13.28 6 Diploma I/II 2,393 0.17 2,786 0.20 5,179 0.36 7 Akademi/Diploma III/S. Muda 3,089 0.22 3,205 0.23 6,294 0.44 8 Diploma IV/Strata I 10,345 0.73 8,527 0.60 18,872 1.33 9 Strata II 563 0.04 223 0.02 786 0.06 10 Strata III 40 0.00 28 0.00 68 0.00 Total Kabupaten 731,430 51.52 688,227 48.48 1,419,657 100.00 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Serang Semester 1 Tahun 2016 Dari Tabel 9. dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan yang ditamatkan masih relatif rendah, lebih dari sepertiga penduduk Kabupaten Serang (38,67%) tamat SD/Sederajat. Jika dilihat menurut jenis kelamin, persentase penduduk yang tamat SD/Sederajat tersebut untuk penduduk perempuan lebih tinggi dari penduduk lakilaki. Namun untuk persentase penduduk yang tamat SLTP/Sederajat untuk lakilaki lebih tinggi dari persentase penduduk perempuan. demikian pula pada jenjang pendidikan SLTA/Sederajat, proporsi penduduk yang tamat SLTA/Sederajat untuk penduduk laki-laki lebih tinggi daripada penduduk perempuan. 2. Komposisi Penduduk menurut Jenis Pekerjaan Status ekonomi keluarga dapat dilihat dari kegiatan ekonomi kepala keluarga maupun anggota serta seberapa besar sumbangan mereka terhadap pot ekonomi keluarga. Oleh sebab itu informasi mengenai kepala keluarga menurut status pekerjaan perlu diketahui untuk perencanaan pelayanan kebutuhan dasar penduduk. Dilihat dari kegiatan ekonomi, bahwa sekitar 31,44 persen penduduk di Kabupaten Serang bekerja. Angka ini lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan, ini menunjukkan bahwa akses terhadap pekerjaan untuk perempuan terbatas. Hal. 17

Tabel 10. Penduduk Bekerja No. Jenis Pekerjan Laki-laki (L) Perempuan (P) Jumlah n (jiwa) % n (jiwa) % n (jiwa) % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 BELUM/TIDAK BEKERJA 216,353 15.23 179,076 12.61 395,348 27.85 2 MENGURUS RUMAH TANGGA 0 0.00 336,738 23.72 336,819 23.73 3 PELAJAR/MAHASISWA 127,932 9.01 110,311 7.77 238,243 16.78 4 PENSIUNAN 2,173 0.15 699 0.05 2,872 0.20 5 BEKERJA 384,972 27.12 61,403 4.33 446,375 31.44 TOTAL KABUPATEN 731,430 51.52 688,227 48.48 1,419,657 100.00 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Serang Semester 1 Tahun 2016 3. Jumlah dan Proporsi Penduduk Bekerja menurut Jenis Pekerjaan Indikator ini menunjukkan proporsi penduduk yang bekerja menurut jenis pekerjaan terhadap jumlah penduduk yang bekerja di setiap lapangan pekerjaan. Proporsi penduduk yang bekerja menurut jenis pekerjaan menunjukkan distribusi atau penyebaran penduduk yang bekerja. Indikator ini berguna untuk membantu pemerintah dalam memfokuskan kebijakan ketenagakerjaan. Tabel 11. Proporsi Penduduk menurut Jenis Pekerjaan Laki-laki (L) Perempuan (P) Jumlah No. Jenis Pekerjan n (jiwa) % n (jiwa) % n (jiwa) % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 BELUM/TIDAK BEKERJA 216,353 15.23 179,076 12.61 395,348 27.85 2 MENGURUS RUMAH TANGGA 0 0.00 336,738 23.72 336,819 23.73 3 PELAJAR/MAHASISWA 127,932 9.01 110,311 7.77 238,243 16.78 4 PENSIUNAN 2,173 0.15 699 0.05 2,872 0.20 5 PEGAWAI NEGERI SIPIL 6,278 0.44 4,124 0.29 10,402 0.73 6 TENTARA NASIONAL INDONESIA 470 0.03 17 0.00 487 0.03 7 KEPOLISIAN RI 567 0.04 23 0.00 590 0.04 8 PERDAGANGAN 7,624 0.54 1,143 0.08 8,767 0.62 9 PETANI/PEKEBUN 41,573 2.93 5,371 0.38 46,944 3.31 10 PETERNAK 92 0.01 9 0.00 101 0.01 11 NELAYAN/PERIKANAN 3,434 0.24 38 0.00 3,472 0.24 12 INDUSTRI 177 0.01 64 0.00 241 0.02 13 KONSTRUKSI 66 0.00 7 0.00 73 0.01 14 TRANSPORTASI 236 0.02 6 0.00 242 0.02 15 KARYAWAN SWASTA 60,500 4.26 23,210 1.63 83,710 5.90 16 KARYAWAN BUMN 1,958 0.14 163 0.01 2,121 0.15 17 KARYAWAN BUMD 55 0.00 16 0.00 71 0.01 18 KARYAWAN HONORER 1,240 0.09 991 0.07 2,231 0.16 19 BURUH HARIAN LEPAS 157,005 11.06 11,617 0.82 168,622 11.88 20 BURUH TANI/PERKEBUNAN 13,159 0.93 1,518 0.11 14,677 1.03 21 BURUH NELAYAN/PERIKANAN 1,446 0.10 35 0.00 1,481 0.10 22 BURUH PETERNAKAN 106 0.01 27 0.00 133 0.01 23 PEMBANTU RUMAH TANGGA 18 0.00 539 0.04 557 0.04 24 TUKANG CUKUR 14 0.00 2 0.00 16 0.00 25 TUKANG LISTRIK 27 0.00 2 0.00 29 0.00 Hal. 18

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 26 TUKANG BATU 75 0.01 0 0.00 75 0.01 27 TUKANG KAYU 109 0.01 1 0.00 110 0.01 28 TUKANG SOL SEPATU 7 0.00 4 0.00 11 0.00 29 TUKANG LAS/PANDAI BESI 81 0.01 1 0.00 82 0.01 30 TUKANG JAHIT 115 0.01 29 0.00 144 0.01 31 TUKANG GIGI 2 0.00 1 0.00 3 0.00 32 PENATA RIAS 11 0.00 14 0.00 25 0.00 33 PENATA BUSANA 2 0.00 2 0.00 4 0.00 34 PENATA RAMBUT 2 0.00 1 0.00 3 0.00 35 MEKANIK 103 0.01 0 0.00 103 0.01 36 SENIMAN 6 0.00 0 0.00 6 0.00 37 TABIB 12 0.00 2 0.00 14 0.00 38 PARAJI 3 0.00 552 0.04 555 0.04 39 PERANCANG BUSANA 2 0.00 2 0.00 4 0.00 40 PENTERJEMAH 12 0.00 5 0.00 17 0.00 41 IMAM MASJID 47 0.00 0 0.00 47 0.00 42 PENDETA 1 0.00 0 0.00 1 0.00 43 WARTAWAN 42 0.00 3 0.00 45 0.00 44 USTADZ/MUBALIGH 749 0.05 26 0.00 775 0.05 45 JURU MASAK 2 0.00 6 0.00 8 0.00 46 PROMOTOR ACARA 1 0.00 0 0.00 1 0.00 47 ANGGOTA BPK 1 0.00 0 0.00 1 0.00 48 WAKIL BUPATI 0 0.00 1 0.00 1 0.00 49 ANGGOTA DPRD PROP. 3 0.00 2 0.00 5 0.00 50 ANGGOTA DPRD KAB./KOTA 25 0.00 5 0.00 30 0.00 51 DOSEN 53 0.00 32 0.00 85 0.01 52 GURU 1,700 0.12 2,283 0.16 3,983 0.28 53 PILOT 3 0.00 2 0.00 5 0.00 54 PENGACARA 7 0.00 2 0.00 9 0.00 55 NOTARIS 2 0.00 3 0.00 5 0.00 56 ARSITEK 1 0.00 0 0.00 1 0.00 57 AKUNTAN 2 0.00 0 0.00 2 0.00 58 KONSULTAN 11 0.00 2 0.00 13 0.00 59 DOKTER 34 0.00 58 0.00 92 0.01 60 BIDAN 1 0.00 357 0.03 358 0.03 61 PERAWAT 76 0.01 177 0.01 253 0.02 62 APOTEKER 1 0.00 6 0.00 7 0.00 63 PSIKIATER/PSIKOLOG 1 0.00 0 0.00 1 0.00 64 PELAUT 47 0.00 0 0.00 47 0.00 65 PENELITI 4 0.00 1 0.00 5 0.00 66 SOPIR 2082 0.15 6 0.00 2,088 0.15 67 PIALANG 7 0.00 48 0.00 55 0.00 68 PARANORMAL 6 0.00 1 0.00 7 0.00 69 PEDAGANG 2424 0.17 419 0.03 2,843 0.20 70 PERANGKAT DESA 449 0.03 30 0.00 479 0.03 71 KEPALA DESA 223 0.02 9 0.00 232 0.02 72 BIARAWAN/BIARAWATI 1 0.00 0 0.00 1 0.00 73 WIRASWASTA 80020 5.64 8165 0.58 88,185 6.21 74 PEKERJAAN LAINNYA 359 0.03 223 0.02 582 0.04 TOTAL KABUPATEN 731,430 51.52 688,227 48.48 1,419,657 100.00 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Serang Semester 1 Tahun 2016 4. Komposisi Penduduk Menurut Agama Informasi tentang jumlah penduduk berdasarkan agama diperlukan untuk merencanakan penyediaan sarana dan prasarana peribadatan serta Hal. 19

merencanakan suatu program kegiatan yang berkaitan dengan kerukunan antar umat beragama. Tabel 12. Jumlah Penduduk Menurut Agama No. Agama Jumlah n(jiwa) % (1) (2) (3) (4) 1 Islam 1,408,817 99.24 2 Kristen 7,743 0.55 3 Katholik 2,254 0.16 4 Hindu 301 0.02 5 Budha 528 0.04 6 Konghuchu 1 0.00 7 Kepercayaan 13 0.00 Total Kabupaten 1,419,657 100.00 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Serang Semester 1 Tahun 2016 Penduduk Kabupaten Serang pada umumnya memeluk agama Islam sebesar 99,24 persen, diikuti kemudian pemeluk agama Kristen sebesar 0,55 persen dan Katholik sebesar 0,16 persen. 5. Komposisi Penduduk Menurut Status Perkawinan Informasi tentang struktur perkawinan penduduk pada waktu tertentu berguna bagi para penentu kebijakan dan pelaksana program kependudukan. Terutama dalam hal pembangunan keluarga, kelahiran dan upaya-upaya peningkatan kualitas keluarga. Dari informasi penduduk berstatus kawin, Umur Perkawinan Pertama, lama kawin akan berguna untuk mengestimasi angka kelahiran yang akan terjadi. Umur perkawinan pertama misalnya berkaitan dengan lamanya seseorang perempuan beresiko untuk hamil dan melahirkan. Perkawinan umur dini juga akan berakibat pada besarnya angka perceraian, ketidaksiapan orang tua untuk pengasuhan anak serta kurang matangnya perempuan menjalankan tugas dan fungsinya dalam rumah tangga. Bagian ini menggambarkan jumlah dan proporsi penduduk menurut status kawin di Kabupaten Serang. Status kawin meliputi belum kawin, kawin, cerai hidup dan cerai mati. Dalam hal ini konsep perkawinan difokuskan pada keadaan dimana seorang lakilaki dan perempuan hidup bersama dalam jangka waktu lama secara sah (de jure) maupun tanpa pengesahan perkawinan (de facto). Indikator perkawinan berguna bagi penentu kebijakan dalam mengembangkan program-program pembangunan Hal. 20

keluarga dan upaya-upaya peningkatan kualitas keluarga dan perencanaan keluarga berencana/pembangunan keluarga. Tabel 13. Penduduk menurut Staatus Perkawinan Laki-laki Perempuan Jumlah No. Status Perkawinan n(jiwa) % n(jiwa) % n(jiwa) % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Belum Kawin 381,899 26.90 295,543 20.82 677,442 47.72 2 Kawin 341,143 24.03 340,092 23.96 681,235 47.99 3 Cerai Hidup 3,022 0.21 13,996 0.99 17,018 1.20 4 Cerai Mati 5,366 0.38 38,596 2.72 43,962 3.10 Total Kabupaten 731,430 51.53 688,227 48.49 1,419,657 100.00 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Serang Semester 1 Tahun 2016 Tabel di atas menyajikan komposisi penduduk menurut status perkawinan, dalam komposisi di atas terlihat bahwa persentase penduduk laki-laki belum kawin di Kabupaten Serang lebih tinggi dari pada penduduk Perempuan. Di samping itu, terlihat pula persentase penduduk yang berstatus cerai penduduk laki-laki lebih rendah daripada penduduk perempuan. Hal ini terjadi pula di semua wilayah kecamatan. Proporsi penduduk dengan status cerai hidup dan cerai mati lebih tinggi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Hal ini disebabkan laki-laki yang bercerai baik karena perceraian maupun karena ditinggal meninggal istri lebih cepat melakukan perkawinan kembali dibandingkan perempuan. Perempuan lebih banyak pertimbangan untuk menikah kembali terutama apabila perempuan tersebut mandiri secara ekonomi. Menarik untuk diperhatikan pada status cerai hidup, bahwa proporsi penduduk berstatus cerai hidup lebih besar pada perempuan daripada laki-laki. Kemandirian perempuan secara ekonomi serta peningkatan kesadaran tentang hak-hak perempuan dalam rumah tangga, seringkali menjadi penyebab keberanian perempuan menggugat cerai. Bila dilihat status kawin menurut kelompok umur pada tabel 14 terlihat untuk status kawin paling tinggi terdapat pada kelompok umur 35-39 tahun sebesar 108.462 jiwa atau 7,64 persen dari jumlah penduduk, pada status kawin cerai hidup paling banyak terdapat di kelompok umur 35-39 tahun sebesar 2.269 jiwa atau 0,17 persen dari jumlah penduduk, sedangkan untuk status kawin cerai mati Hal. 21

paling banyak terdapat di kelompok umur 55-59 tahun sebesar 6.735 jiwa atau 0,47 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Serang. Tabel 14. Penduduk menurut Kelompok Umur dan Status Kawin Kelompok Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati Jumlah No. Umur n(jiwa) % n(jiwa) % n(jiwa) % n(jiwa) % n(jiwa) % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1 00-04 82,236 5.79 0 0.00 0 0.00 0 0.00 82,236 5.79 2 05-09 117,717 8.29 2 0.00 0 0.00 0 0.00 117,719 8.29 3 10-14 122,700 8.64 4 0.00 0 0.00 0 0.00 122,704 8.64 4 15-19 129,770 9.14 1,853 0.13 22 0.00 6 0.00 131,651 9.27 5 20-24 114,983 8.10 28,652 2.02 245 0.02 71 0.01 143,951 10.14 6 25-29 65,060 4.58 77,033 5.43 950 0.07 301 0.02 143,344 10.10 7 30-34 27,898 1.97 102,967 7.25 1,725 0.12 708 0.05 133,298 9.39 8 35-39 10,377 0.73 106,628 7.51 2,159 0.15 1,450 0.10 120,614 8.50 9 40-44 3,767 0.27 98,642 6.95 2,275 0.16 2,397 0.17 107,081 7.54 10 45-49 1,503 0.11 85,185 6.00 2,157 0.15 4,040 0.28 92,885 6.54 11 50-54 528 0.04 63,500 4.47 1,865 0.13 5,166 0.36 71,059 5.01 12 55-59 304 0.02 48,879 3.44 1,776 0.13 6,718 0.47 57,677 4.06 13 60-64 149 0.01 29,008 2.04 1,309 0.09 6,100 0.43 36,566 2.58 14 65-69 159 0.01 18,774 1.32 940 0.07 6,016 0.42 25,889 1.82 15 70-74 126 0.01 11,343 0.80 752 0.05 5,213 0.37 17,434 1.23 16 > 75 165 0.01 8,765 0.62 843 0.06 5,776 0.41 15,549 1.10 Total Kabupaten 677,442 47.72 681,235 47.99 17,018 1.20 43,962 3.10 1,419,657 100.00 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Serang Tahun 2015 Menarik untuk diperhatikan adalah mereka yang berstatus cerai baik cerai hidup maupun cerai mati. Proporsi penduduk yang berstatus cerai hidup lebih banyak berada pada umur 40-44 tahun, sementara penduduk yang berstatus cerai mati lebih banyak berada pada kelompok umur di atasnya yakni 50 tahun ke atas. Penduduk berumur muda yang cerai hidup biasanya segera melakukan perkawinan kembali sehingga proporsi mereka lebih rendah dibandingkan dengan penduduk yang berstatus cerai mati. Menarik untuk diperhatikan adalah adanya penduduk usia remaja (15-19 Tahun) yang sudah berstatus kawin yang jumlahnya cukup tinggi yakni 1.853 orang, status cerai hidup 22 orang dan yang berstatus cerai mati sebesar 6 orang. Hal ini memerlukan perhatian pemerintah Kabupaten Serang yang berkaitan masalah kehamilan, persalinan dan paska melahirkan (kesehatan reproduksi) dan pelayanan KB. 6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kecacatan Informasi tentang banyaknya penduduk penyandang cacat dan jenis kecacatannya sangat diperlukan dalam memberikan program pelayanan publik yang ramah penyandang cacat. Selama ini perhatian pemerintah dianggap kurang Hal. 22

dan masih banyak perlakuan diskrimintaif dalam pelayanan publik kepada kelompok ini. Berbagai kantor pelayanan publik belum ramah penyandang cacat terutama cacat fisik, bahkan untuk pelayanan administrasi kependudukan. Informasi jumlah penyandang cacat terutama cacat fisik dapat digunakan untuk dasar perencanaan pembangunan berbagai fasilitas umum yang ramah penyandang cacat, pelayanan fasilitas penddikan, kesehatan, kesempatan kerja dan lain sebagainya. Data SIAK mencakup data tentang penyandang cacat ini. Pada Tabel 15. terlihat bahwa jumlah penduduk penyandang cacat di Kabupaten Serang tidak terlalu besar yaitu 593 jiwa, jika dibandingkan dengan jumlah seluruh penduduk Kabupaten Serang yaitu 1.419.657 jiwa (0,04%). Meskipun proporsinya kecil, penduduk penyandang cacat tetap harus menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Serang untuk tetap memberikan pelayanan sosial bagi mereka seperti pendidikan, kesehatan dan fasilitas layanan umum lainnya. Tabel 15. Penduduk menurut Jenis Penyandang Cacat No. Jenis Laki-laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) 1 Fisik 107 79 186 2 Netra/Buta 61 39 100 3 Rungu/Wicara 47 59 106 4 Mental/Jiwa 53 25 78 5 Fisik Mental 20 5 25 6 Lainnya 49 49 98 Total Kabupaten 337 256 593 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Serang Semester 1 Tahun 2015 E. Data Keluarga Keluarga merupakan unit masyarakat terkecil dalam kehidupan. Data keluarga menjadi penting untuk menyusun berbagai program pembangunan seperti peningkatan ekonomi, penghasilan dan penanganan kemiskinan dan lain sebagainya. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat merupakan tempat pertama dan utama dalam tumbuh kembang anak, baik dari sisi fisik, pembentukan karakter dan pengembangan intelektual. Oleh sebab itu perencanaan keluarga menjadi penting, tidak hanya jumlah anggota keluarga tetapi juga kualitasnya. Hal. 23

Informasi tentang keluarga dan komposisi anggota keluarga, diperlukan dalam perencanaan maupun implementasi kebijakan pemenuhan pelayanan dasar. Keluarga didefinisikan sebagai sekumpulan orang yang tinggal dalam satu rumah yang masih mempunyai hubungan kekerabatan/hubungan darah karena perkawinan, kelahiran, adopsi dan lain sebagainya. Keluarga dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu keluarga inti (Nuclear family) dan keluarga luas (extended family) Keluarga inti (Nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak kandung, anak angkat maupun adopsi yang belum kawin, atau ayah dengan anak-anak yang belum kawin atau ibu dengan anak-anak yang belum kawin. Keluarga luas (extended family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak-anak baik yang sudah kawin atau belum, cucu, orangtua, mertua maupun kerabat-kerabat lain yang menjadi tanggungan kepala keluarga. Jumlah Keluarga dan Rata-rata Jumlah Anggota Keluarga Banyaknya jumlah anggota keluarga dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi lingkungan dan kesejahteraan dalam satu keluarga, dimana diasumsikan semakin kecil jumlah anggota keluarga biasanya akan semakin baik tingkat kesejahteraannya. Rata-rata jumlah anggota keluarga biasanya digunakan untuk melihat perubahan paradigm dari keluarga luas menjadi keluarga kecil. Penduduk Kabupaten Serang pada Semester 1 Tahun 2016 sebesar 1.419.657 jiwa dan terdiri dari 421.480 keluarga, maka rata-rata jumlah anggota keluarga adalah 3,37 artinya bahwa rata-rata jumlah anggota keluarga di Kabupaten Serang berkisar antara 3-4 orang. Ini menunjukkan bahwa keluarga di Kabupaten Serang lebih banyak merupakan keluarga inti dengan jumlah anggota keluarga 3-4 orang. Bila diperhatikan menurut kecamatan, rata-rata jumlah anggota keluarga di setiap kecamatan juga terdiri dari 3-4 orang per keluarga Jumlah keluarga di Kabupaten Serang sebanyak 421.480 keluarga ini tersebar di 29 kecamatan. Kecamatan Cikande memiliki jumlah keluarga terbesar yaitu 28.275 keluarga (6,71%) kemudian di ikuti oleh Kecamatan Kramatwatu sebanyak 25.189 keluarga (5,98%). Sedangkan jumlah keluarga terkecil berada di Kecamatan Gunungsari yaitu 5.579 keluarga (1,32%). Hal. 24

Informasi tentang rata-rata jumlah anggota keluarga ini dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan program keluarga berencana di wilayah Kabupaten Serang. Tabel 16. Jumlah Penduduk, Keluarga dan Rata-rata Anggota Keluarga No. Kecamatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 KRAMATWATU 90,642 6.38 25,189 5.98 3.60 2 WARINGINKURUNG 42,149 2.97 11,863 2.81 3.55 3 BOJONEGARA 43,509 3.06 13,303 3.16 3.27 4 PULO AMPEL 36,941 2.60 11,414 2.71 3.24 5 CIRUAS 73,278 5.16 21,859 5.19 3.35 6 KRAGILAN 69,571 4.90 21,186 5.03 3.28 7 PONTANG 42,840 3.02 13,116 3.11 3.27 8 TIRTAYASA 41,089 2.89 12,746 3.02 3.22 9 TANARA 36,298 2.56 10,854 2.58 3.34 10 CIKANDE 93,020 6.55 28,275 6.71 3.29 11 KIBIN 45,958 3.24 15,100 3.58 3.04 12 CARENANG 34,763 2.45 11,203 2.66 3.10 13 BINUANG 26,435 1.86 8,517 2.02 3.10 14 PETIR 52,885 3.73 16,169 3.84 3.27 15 TUNJUNGTEJA 39,850 2.81 12,369 2.93 3.22 16 BAROS 48,951 3.45 13,759 3.26 3.56 17 CIKEUSAL 65,567 4.62 21,142 5.02 3.10 18 PAMARAYAN 50,692 3.57 15,601 3.70 3.25 19 KOPO 50,381 3.55 13,775 3.27 3.66 20 JAWILAN 54,435 3.83 15,571 3.69 3.50 21 CIOMAS 39,169 2.76 10,784 2.56 3.63 22 PABUARAN 40,296 2.84 10,670 2.53 3.78 23 PADARINCANG 64,886 4.57 18,022 4.28 3.60 24 ANYAR 53,104 3.74 15,336 3.64 3.46 25 CINANGKA 54,441 3.83 16,034 3.80 3.40 26 MANCAK 43,893 3.09 12,055 2.86 3.64 27 GUNUNGSARI 20,513 1.44 5,579 1.32 3.68 28 BANDUNG 31,787 2.24 9,698 2.30 3.28 29 LEBAK WANGI 32,314 2.28 10,291 2.44 3.14 TOTAL KABUPATEN Penduduk Keluarga Rata-rata Anggota n (jiwa) % n (jiwa) % Keluarga 1,419,657 100.00 421,480 100.00 3.37 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Serang Semester 1 Tahun 2015 Hal. 25

BAB IV MOBILITAS PENDUDUK Mobilitas penduduk mempunyai peran yang sangat signifikan dalam mempengaruhi laju pertumbuhan dan struktur penduduk di suatu wilayah.selain itu mobilitas penduduk juga mempunyai peran terhadap pengembangan wilayah, pembangunan sosial ekonomi dan budaya di wilayah yang bersangkutan. Mobilitas penduduk ada dua tipe yaitu mobilitas permanen atau yang disebut dengan migrasi dan mobilitas non permanen. Kedua tipe ini berpengaruh positif maupun negatif di daerah asal maupun di daerah tujuan. Oleh sebab itu pengarahan mobilitas perlu dilakukan agar persebaran penduduk sesuai dengan daya dukung maupun daya tampung lingkungan baik fisik maupun sosial Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Atau dengan kata lain, migrasi diartikan perpindahan permanen dari suatu daerah ke daerah lain. Migrasi dipengaruhi oleh daya dorong (push factor) suatu wilayah dan daya tarik (pull factor) wilayah lainnya. Daya dorong menyebabkan orang pergi ke tempat lain, misalnya karena di daerah itu tidak tersedia sumber daya yang memadai untuk memberikan jaminan kehidupan, yang biasanya tidak terlepas dari kemiskinan dan pengangguran. Sedangkan daya tarik wilayah meliputi peluang ekonomi, perbedaan upah maupun fasilitas pelayanan publik, yang menarik seseorang untuk memutuskan pindah ke wilayah tersebut. Selain daya dorong dan daya tarik terdapat pula faktor antara yang mempengaruhi keputusan seseorang untuk pindah ke tepat lain, misalnya kebijakan pemerintah, kondisi sosial politik dan lain sebagainya dan biasanya migrasi lebih banyak disebabkan oleh faktor ekonomi. Dalam Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Terdapat 5 (lima) klasifikasi migrasi penduduk antara lain pindah/datang : 1. Dalam Satu Desa/Kelurahan Mobilitas perpindahan penduduk Kabupaten Serang dalam satu Desa selama kurun waktu satu semester di tahun 2016 tercatat dalam SIAK sebanyak 3.626 penduduk. Hal. 26