ANALISIS FILTER LINE IMPEDANCE STABILIZATION NETWORK PASIF UNTUK MENGURANGI HARMONISA PADA DC-DC CONVERTER

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FILTER HARMONISA PASIF UNTUK MENGURANGI HARMONISA PADA PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3157

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS FILTER HARMONISA BERBASIS ELECTROMAGNETIC COMPATIBILITY (EMC) PADA CONVERTER DC TO DC TIPE BUCK

ANALISIS DAN PERANCANGAN FILTER PASIF UNTUK MEREDUKSI PENGARUH HARMONISA PADA INVERTER 3-FASA MENGGUNAKAN MATLAB/SIMULINK

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 2034

BAB 1 PENDAHULUAN. ini terlihat dengan semakin banyaknya penggunaan peralatan elektronik baik pada

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah rectifier, converter, inverter, tanur busur listrik, motor-motor listrik,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemakaian daya listrik dengan beban tidak linier banyak digunakan pada

ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

Perancangan Low Pass RC Filter untuk Mereduksi Harmonik pada Lampu Hemat Energi (LHE) 20W

3.2.3 Teknik pengumpulan data Analisis Data Alur Analisis... 42

Penyearah (rectifier) Permasalahan yang ditimbulkan oleh harmonisa Permasalahan Harmonisa pada Transformator...

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

ABSTRAK Kata kunci : Beban non linier, Harmonisa, THD, filter aktif high-pass.

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN FILTER PASIF ORDE TIGA UNTUK MENGURANGI HARMONISA AKIBAT BEBAN NON LINEAR (STUDI KASUS PADA TRANSFORMATOR

REDUKSI HARMONISA PADA UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) DENGAN SINGLE TUNED PASSIVE FILTER OLEH AGUS ALMI NASUTION

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

ANALISIS DAN PERANCANGAN FILTER HARMONIK PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DI PUSAT PENAMPUNGAN PRODUKSI MENGGUNG PERTAMINA ASSET IV FIELD CEPU

Penggunaan Filter Daya Aktif Paralel untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Beban Non Linier Menggunakan Metode Cascaded Multilevel Inverter

FILTER AKTIF SHUNT 3 PHASE BERBASIS ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) UNTUK MENGKOMPENSASI HARMONISA PADA SISTEM DISTRIBUSI 220/380 VOLT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan

BAB III METODE PENELITIAN

S I L M I /TE

BAB I PENDAHULUAN. jarang diperhatikan yaitu permasalahan harmonik. harmonik berasal dari peralatan yang mempunyai karakteristik nonlinier

PERANCANGAN FILTER PASIF SINGLE TUNED FILTER UNTUK MEREDUKSI HARMONISA PADA BEBAN NON LINIER

Aplikasi Filter Pasif Rc Untuk Mereduksi Harmonik Pada Ac/Dc/Ac Konverter. Asnil*) *Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro, FT-UNP

BAB 1 PENDAHULUAN. kelistrikan maka konsumsi daya semakin meningkat. Seperti halnya komputer,

ANALISA DISTORSI HARMONISA PADA PENYULANG ABANG KARANGASEM SETELAH TERPASANGNYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.

Studi Perencanaan Filter Hybrid Untuk Mengurangi Harmonisa Pada Proyek Pakistan Deep Water Container Port

PENELITIAN JALA-JALA LISTRIK SEBAGAI MEDIA TRANSMISI. oleh Desiy Budi Santosa NIM :

Adaptor/catu daya/ Power Supply

Aplikasi Filter Pasif Pada Beban Inverter Tiga Fase Berbeban

I Wayan Rinas. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, *

IMPLEMENTASI DAN PERANCANGAN FILTER HARMONISA PADA SISTEM PENERANGAN LAMPU TUBELAMP (TL)

BAB I PENDAHULUAN. industri, tegangan masukan pada peralatan tersebut seharusnya berbentuk

Pemanfaatan Harmonisa pada Beban Non Linier Sebagai Sumber Energi Menggunakan Full Bridge DC-DC Converter dan Inverter

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini sebagian besar pemakaian beban listrik di masyarakat hampir 90%

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER

STUDI PENGGUNAAN PENYEARAH 18 PULSA DENGAN TRANSFORMATOR 3 FASA KE 9 FASA HUBUNGAN SEGIENAM

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS INSERTION LOSS FILTER BERBASIS ELECTROMAGNETIC

Peredaman Harmonik Arus pada Personal Computer All In One Menggunakan Passive Single Tuned Filter

WATAK HARMONIK PADA INVERTER TIGA FASA TAK BERBEBAN

harmonisa, filter pasif, full bridge dc-dc converter 1. Pendahuluan

PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168

meningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi

BAB III METODE PENELITIAN

PENGUKURAN TINGKAT HARMONISA PADA BEBERAPA MERK JUICER (DENGAN STANDAR IEC )

Reduksi Harmonisa Arus Sumber Tiga-Fasa Dengan Transformator Penggeser Fasa

ANALISA PERBANDINGAN PERANCANGAN FILTER LCL PADA PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA FULL CONVERTER DENGAN PENYEARAH PWM SATU FASA FULL BRIDGE TESIS.

Kualitas Daya Listrik (Power Quality)

Pemanfaatan Harmonisa pada Beban Non Linier Sebagai Sumber Energi Menggunakan Full Bridge DC-DC Converter dan Inverter

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu seperti beban non linier dan beban induktif. Akibat yang ditimbulkan adalah

Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro 2,3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro

Oleh : ARI YUANTI Nrp

50 Frekuensi Fundamental 100 Harmonik Pertama 150 Harmonik Kedua 200 Harmonik Ketiga

TESIS. Oleh RADHIAH / /TE

Sistem Perbaikan Faktor Daya Pada Penyearah Diode Tiga Phasa Menggunakan Hysteresis Current Control

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

ANALISIS HARMONIK LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM BERBASIS LED DENGAN TEGANGAN BERVARIASI DAN DAYA KONSTAN Handoko Rusiana Iskandar 1, Nana Heryana 2

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pemakaian peralatan elektronika dengan sumber DC satu fasa

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen-komponen seperti

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN INVERTER PWM 3 LEVEL. oleh Roy Kristanto NIM :

BAB I PENDAHULUAN. resistor, kapasitor ataupun op-amp untuk menghasilkan rangkaian filter. Filter analog

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-97

ABSTRAKSI ANALISIS DISTORSI HARMONIK PADA SISTEM DISTRIBUSI DAN REDUKSINYA MENGGUNAKAN TAPIS HARMONIK DENGAN BANTUAN ETAP POWER STATION 4.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi kala ini. Peralatan-peralatan yang biasa dijalankan secara

ANALISIS HARMONISA AKIBAT PENGGUNAAN LAMPU LED HARMONICS ANALYSIS ON THE USE OF LED LAMP

BAB 1 PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan peran penting dalam kehidupan diberbagai sektor

REDUKSI HARMONISA DENGAN MENGGUNAKAN FILTER PASIF SINGLE TUNE DAN FILTER MATRIX (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PLASTIK) TESIS.

APLIKASI FILTER PASIF SEBAGAI PEREDUKSI HARMONIK PADA INVERTER TIGA FASE

Watak Harmonik pada Inverter Berbeban

MEREDUKSI HARMONISA PADA PERALATAN X-RAY MOBILE 100mA DENGAN MENGGUNAKAN FILTER PASIF (SINGLE TUNED AND DOUBLE TUNED PASSIVE FILTER) TESIS OLEH

PEREDAMAN HARMONISA BEBAN RUMAH TANGGA DENGAN LOW PASS FILTER LCL TESIS. OLEH NAMA : Pintor Rumapea NIM : /TE

Aplikasi Low Pass RC Filter Untuk Mengurangi Harmonisa Pada Lampu Hemat Energi

BAB 1 PENDAHULUAN. Harmonisa dan faktor daya merupakan acuan utama dalam menilai sebuah

PERANCANGAN FILTER DENGAN METODE MULTISTAGE PASSIVE FILTER PADA PROYEK PAKISTAN DEEP WATER CONTAINER PORT

Total Loss Energy Efisiensi Transformator Kualitas Daya Listrik (Power Quality) Harmonisa

DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A. Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT

Universitas Bina Darma; Jl. A. Yani No. 03 Palembang 1. Program Studi Teknik Elektro, Universitas Bina Darma 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemakaian energi listrik pada bangunan industri sebaiknya menjadi kajian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

Desain dan Simulasi Filter Aktif Shunt Multilevel Inverter untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Penggunaan Beban Non Linear

PERANCANGAN DAN SIMULASI FILTER AKTIF 3 FASA UNTUK MEREDUKSI HARMONISA AKIBAT PENGGUNAAN BEBAN NON LINIER

PERANCANGAN DAN VALIDASI DC-LISN (LINE IMPEDANCE STABILIZATION NETWORK) UNTUK PENGUJIAN CONDUCTED EMISSION PADA DC-SIDE POWER INVERTER

ANALISA SIMULASI UNJUK KERJA FILTER AKTIF CASCADED MULTILEVEL INVERTER

PERBANDINGAN PASSIVE LC FILTER DAN PASSVE SINGLE TUNED FILTER UNTUK MEREDUKSI HARMONISA VARIABLE SPEED DRIVE DENGAN BEBAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tombak pemikulan beban pada konsumen. Gangguan-gangguan tersebut akan

Desain Penggunaan Filter Aktif Seri Berbasis Fuzzy Polar Untuk Mengurangi Harmonisa Pada PT Tabang Coal. Oleh : I Wayan Adi Harimbawa

ANALISIS FILTER PASIF SINGLE TUNED UNTUK MENGURANGI ARUS HARMONISA PADA MIXER

Transkripsi:

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.3 Desember 2015 Page 6939 ANALISIS FILTER LINE IMPEDANCE STABILIZATION NETWORK PASIF UNTUK MENGURANGI HARMONISA PADA DC-DC CONVERTER ANALYSIS OF PASSIVE LINE IMPEDANCE STABILIZATION NETWORK FILTER TO REDUCE HARMONICS AT DC- DC CONVERTER Aldila Ersa Samapta 1 Ekki Kurniawan, ST., MSc 2 Ig. Prasetya Dwi Wibawa, ST., MT 3 Prodi S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom 1 al_fuih@yahoo.com 2 ekkikurniawan2012@gmail.com 3 prasdwibawa@telkomuniversity.ac.id ABSTRAK Sistem kekebalan alat elektronika terhadap lingkungan elektromagnetik pada saat ini merupakan salah satu masalah paling penting bagi industri elektronika. EMC (Electromagnetic Compatilbity) adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana meningkatkan kemampuan atau kekebalan peralatan elektronika, agar dapat berjalan dengan baik di lingkungan elektromagnetik. Selain itu, dengan sumber AC bagi kebutuhan rumah tangga adalah sumber AC satu fasa dengan tegangan jala-jala 220V dan frekuensi 50 Hz. Permasalahan dengan sumber AC tersebut adalah timbulnya harmonisa pada gelombang fundamental AC yang disebabkan oleh penggunaan beban-beban non linier yang menimbulkan distorsi pada gelombang fundamental AC. Sehingga gelombang fundamental AC yang tadinya murni sinusoidal menjadi tidak lagi menjadi sinus murni. LISN (Line Impedance Stabilization Network) merupakan filter yang digunakan untuk memberikan impedansi yang tepat bagi input daya dari EUT (Equipment Under Test), agar mendapatkan pengukuran dari noise EUT pada port LISN. Filter LISN ini di rancang untuk mengurangi Harmonisa pada EUT, dimana EUT pada tugas akhir ini terdiri dari Trafo, penyearah, DC-DC Converter dan beban. Pemasangan Filter ini berada di sebelum masukan pada Trafo dan pengukuran untuk mengetahui harmonisa menggunakan Harmonic meter dilakukan pada input dan output dari Trafo. Dari Tugas Akhir ini hasil dari pengukuran yang telah dilakukan, diperoleh bahwa pada pengujian filter LISN pasif untuk nilai % THDv dengan melakukan pemasangan filter LISN diperoleh hasil sebesar 4,2%, dan setelah dilakukan pemasangan filter LISN diperoleh hasil sebesar 3,8% - 3,7%. Kemudian untuk nilai % THDi sebelum dilakukan pemasangan filter LISN diperoleh hasil sebesar 109,6% 70,8 %., dan setelah pemasangan filter LISN diperoleh hasil sebesar 85,14% - 51,47 %. Maka setelah dilakukan pemasangan filter LISN pasif pada pengujian filter LISN pasif, nilai tegangan dan arus yang diperoleh tidak memenuhi standar IEEE 519-1992 yaitu 3% untuk THDv dan 20% untuk THDi. Kata Kunci : LISN,DC-DC Converter, Harmonisa ABSTRACT The immune system of electronic equipment against electromagnetic environment at the moment is one of the most important issues for the electronics industry. EMC (Electromagnetic Compatilbity) is a branch of science, that studies how to improve the capability or the immunity of electronic equipment, in or der to run properly in an electromagnetic environment. In addition, the AC source for household needs is a source of AC single phase voltage 220V nets and frequency of 50 Hz. The problem with the AC source is the existence of harmonics on the AC fundamental wave caused by the use of non-linear loads that cause distortion on the AC fundamental wave. So that the fundamental wave that was pure sinusoidal AC becomes no longer a pure sine. LISN (Line Impedance Stabilization Network) is a filter that is used to provide the proper impedance for the power input of the EUT (Equipment Under Test), in order to obtain the measurement of EUT noise at the LISN port. LISN filter is designed to reduce Harmonics on the EUT, where the EUT in this final project consists of a transformer, rectifier, DC-DC Converter and load. Installation is in the filter before the input to the transformer and measurement to determine the harmonics using Harmonic meter performed on the input and output of the transformer. From this final project the results of the measurements that have been done, shows that on the testing LISN passive filter for the value% THDv by installing filters LISN obtained yield was 4,2%, and after the installation of emi filter obtained yield was 3,8% - 3,7%. Then for the value% THDi prior to the installation of filters LISN obtained yield was 109,6% 70,8 %, and after the installation of filters LISN obtained yield was 1

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.3 Desember 2015 Page 6940 85,14% - 51,47 %. Then after installing the filter LISN LISN passive filter passive testing, voltage and current values obtained did not meet the IEEE 519-1992 standard is 3% for THDv and 20% for THDi. Keywords : LISN, DC-DC Converter, Harmonics 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dengan kompleksnya frekuensi sistem peralatan elektronika, maka teknik dan perancang memerlukan banyak aspek elektrik dan mekanikal. Untuk mendapatkan tujuan dan harga pasaran yang kompetitif diperlukan suatu sistem yang dapat memprediksi gangguan emisi dari radiasi medan elektromagnetik. Sensitifitas dari alat terhadap gangguan elektromagnetik semakin meningkat di berbagai bidang industri seperti di bidang IC, peralatan otomotif dan lain-lain. EMC (Electromagnetic Compatilbity) adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana meningkatkan kemampuan,kekebalan atau sensitifitas pada peralatan elektronika. Selain itu, dengan sumber AC bagi kebutuhan rumah tangga adalah sumber AC satu fasa dari PLN dengan tegangan jala-jala 220V dan frekuensi 50 Hz. Permasalahan dengan sumber AC tersebut adalah timbulnya harmonisa pada gelombang fundamental AC yang disebabkan oleh penggunaan beban-beban non linier yang menimbulkan distorsi pada gelombang fundamental AC. Sehingga gelombang fundamental AC yang tadinya murni sinusoidal menjadi tidak lagi menjadi sinus murni. LISN (Line Impedance Stabilization Network) merupakan filter yang digunakan untuk memberikan impedansi yang tepat bagi input daya dari EUT (Equipment Under Test), agar mendapatkan pengukuran dari noise EUT pada port LISN. EUT yang digunakan pada Tugas Akhir ini adalah sebuah DC-DC Converter satu fasa. Tugas akhir ini dimaksudkan untuk menentukan dan merealisakan filter berbasis EMC. Filter tersebut adalah filter daya masukan (Input Power Filter) untuk peralatan elektronika dengan menggunakan filter LISN. Hasil yang diharapkan dari perancangan Tugas Akhir ini adalah beroperasinya EUT dengan baik pada lingkungan elektromagnetik dan terhindar dari efek EMI (Electromagnetic Interference) serta mengetahui mampukah mengurangi harmonisa pada EUT. Dalam Tugas Akhir ini, pengujian dan pengaplikasian sistem EMC menggunakan filter LISN pada EUT. Dimana EUT yang digunakan adalah DC-DC Converter. 2. Dasar Teori 2.1 Electromagnetic Compatibility Electromagnetic Compatibility (EMC) adalah cabang dari ilmu teknik elektro yang mempelajari tentang pembangkitan, propagasi dan penerimaan energi elektromagnetik yang tidak dikehendaki, yaitu biasa disebua dengan EMI (Electromagnetic Interference). Dampak dari EMI bervariasi tergantung sifat dan besarnya, mulai dari yang sederhana sampai pada bencana yang besar, misalnya gangguan pada pada pesawat elektronik, kehilangan, kelambatan data pada transmisi sistem digital, malfungsi peralatan elektronik medik, kontrol dan navigasi. Sasaran dari EMC adalah beroperasinya peralatan dengan baik pada lingkungan EM dan terhindar dari efek EMI. Untuk mencapai sasaran ini EMC menuntut dua akar permasalah yaitu masalah Emisi dan Immunity atau Susceptibility: 1. Masalah Emisi yang berhubungan dengan pembangkitan energi elektromagnetik dan tindakbalasnya harus dipertimbangkan untuk menguranginya agar tidak menyebar pada lingkungan luar. 2. Masalah Suseptibilitas atau Imunitas merujuk pada, ketahanan dan kerentanan ketika beroperasinya perlengkapan elektrik/elektronik terhadap gangguan elektromagnetik yang tidak direncanakan. Terhadap gangguan interferensi elektromagnetik atau noise dapat dilakukan dengan cara meredam emisi sumber dan kerentanan dari EUT (Equipment Under Test). Juga dengan mengusahakan agar efesiensi kopling antara keduanya berkurang, sehingga EUT tidak mudah terserang interferensi. [2] Untuk memenuhi EMC, ada tiga jenis filter yang akan dirancang meliputi: 1. LISN 2. Filter EMI 3. Filter Harmonisa. 2.2 Line Impedance Stabilization Network LISN (Line Impedance Stabilization Network) merupakan filter yang digunakan untuk memberikan impedansi yang tepat untuk input daya dari EUT, agar mendapatkan pengukuran dari noise EUT pada port LISN. Hal ini penting karena impedansi dari sumber daya dan impedansi dari EUT beroperasi secara efektif sebagai pembagi tegangan. Impedansi dari sumber daya bervariasi bergantung pada letak dari pengkabelan sumber. 2

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.3 Desember 2015 Page 6941 Gambar 2.1 Standar 50Ω LISN untuk CISPR 16 berdasarkan Datasheet CISPR FCC Fungsi penting lainnya dari LISN adalah untuk mencegah noise frekuensi tinggi sumber dari kopling pada sistem. Fungsi LISN sebagai low pass filter yang menyediakan impedansi tinggi noise Radio Frekuensi (RF) ketika daya frekuensi rendah mengalir ke EUT. Rangakain ini digunakan untuk mengamati gangguan atau noise pada spectrum analyzer. 2.3 Standar LISN Berbagai macam standar pengujian EMC terdiri dari CISPR 22, FCC, ANSI C63.4 dan masih banyak lain nya yang menggunakan standar 50Ω, 50uH dan varian utama nya adalah 50Ω, 50uH +5Ω untuk dilakukan uji emisi. CISPR 16-1-2 adalah standar yang paling tepat untuk mendefinisikan kebutuhan performansi perangkat. [4] 2.4 Interferensi Elektromagnetik Perangkat listrik seperti switching on-off hampir membuat semua noise listrik. Bahkan perangkat pasif seperti rectifier dapat menghasilkan noise. Rectifier umum memiliki waktu respon dari sekitar 1 us, menghasilkan harmonik tidak hanya di kelipatan dari frekuensi AC yang diperbaiki, tetapi juga di wilayah megahertz. Harmonisa ini dapat ditemukan pada bagian input dan output dari power supply. 2.5 Perhitungan Harmonisa Harmonisa adalah gelombang yang terdistorsi secara periodik yang terjadi pada gelombang tegangan, arus, atau daya terdiri dari gelombang-gelombang sinus yang frekuensinya merupakan kelipatan bulat frekuensi sumber / fundamental, sehingga bentuknya tidak sinusoidal. Peran harmonisa pada sistem tenaga listrik cukup besar, terutama pada alat-alat yang terdapat pada sistem tenaga. Harmonisa akan menimbulkan beberapa dampak seperti panas berlebih pada beberapa alat seperti generator dan transformator karena kecenderungan harmonisa mengalir ke tempat dengan impedansi yang lebih rendah. Beberapa dampak lain akan dijelaskan pada artikel ini. Parameter besarnya harmonisa dinyatakan dalam Total Harmonic Distortion (THD). Harmonisa dihasilkan oleh beberapa beban tidak linier atau alat yang mengakibatkan arus tidak sinusoidal. Untuk menentukan besar Total Harmonic Distortion (THD) dari perumusan analisa deret Fourier untuk tegangan dan arus dalam fungsi waktu, yaitu : Dimana : V 0 = Komponen dc dari gelombang tegangan (V) Dimana : I 0 = Arus dc (A) Tegangan dan arus rms dari gelombang sinusoidal yaitu nilai puncak gelombang dibagi 2 dan secara deret Fourier untuk tegangan dan arus yaitu: 3

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.3 Desember 2015 Page 6942 THD tegangan dan arus didefinisikan sebagai nilai rms harmonisa di atas frekuensi fundamental dibagi dengan nilai rms fundamentalnya, dengan tegangan dc-nya diabaikan. THD tegangan sebagai persamaan 2.5. Dengan mengabaikan tegangan dc (V 0 ) dan nilai V rms digantikan dengan THD v dapat dituliskan dalam persamaan 2.6. / 2 pada Persamaan (2.5), sehingga Dan THD arus sebagai persamaan 2.7. Dengan mengabaikan arus dc (I 0 ) dan nilai I rms digantikan dengan I n / 2 pada Persamaan (2.7), sehingga THD i dapat dituliskan dalam persamaan 2.8. 2.6 DC-DC Converter Ada dua macam tipe pengolahan daya DC-DC, yaitu tipe linier dan tipe peralihan (switching). Tergantung dari jenis aplikasinya, masing masing tipe memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun dalam perkembangannya, tipe peralihan terlihat lebih populer terutama karena kelebihannya dalam mengubah daya secara jauh lebih efisien dan pemakaian komponen yang ukurannya lebih kecil. 2.7 Rectifier Penyearah adalah rangkaian elektronika yang berfungsi menyearahkan gelombang arus listrik. Arus listrik yang semula berupa arus bolak-balik (AC) jika dilewatkan rangkaian Penyearah akan berubah menjadi arus searah (DC). Penyearah gelombang dengan 2 diode menggunakan tranformator dengan CT (Center Tap). Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 diode dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 2.2 penyearah gelombang penuh dengan 2 diode menggunakan transformator CT [9] 4

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.3 Desember 2015 Page 6943 3. Perancangan Sistem 3.1 Pengukuran LISN Berikut adalah rencana pengukuran pada sistem yang akan dilakukan : BLOK DIAGRAM SUMBER AC FILTER EUT Penyearah dan DC-DC Converter Terkendali PLN 220 Volt 50Hz LISN Trafo CT Beban ACS Penyearah dan DC-DC Converter Mikro Gambar 1.1 Diagram blok sistem Berdasarkan gambar diatas bahwa input sistem adalah arus bolak-balik 220 volt dengan 50hz yang berasal dari PLN. Input tersebut kemudian masuk ke rangkaian DC-DC Converter. Penggunaan beban non linear berupa Converter itu sendiri dapat menghasilkan harmonisa yang membuat gelombang asli dari PLN mengalami cacat sehingga tidak lagi berbentuk gelombang sinus murni serta mungkin munculnya gangguan atau noise. Untuk mengurangi dampak dari harmonisa dan noise tersebut, maka dipasang filter LISN pasif setelah sumber AC satu fasa dari PLN yang berfungsi untuk memfilter harmonisa dan noise yang dapat dikurangi sedemikian rupa. 3.2 Diagram Alir Perancangan Berikut adalah gambar diagram alir perancangan DC-DC Converter dan filter LISN pada penelitian ini: Merancang MULAI dan Membuat Rangkaian DC-DC Converter Implementasi DC-DC Converter pada Beban Tracing Rangkaian Sistem dan Filter Converter berjalan denagn baik Tidak Ya Merancang dan Membuat Filter LISN Implementasi FIlter LISN pada DC- DC Converter Tracing Rangkaian Sistem dan Filter Sistem dan Filter berjalan deangan baik Tidak Ya Pengujian dan Pengukuran Filter LISN terhadap Sistem Analisis dan Kesimpulan SELESAI Gambar 3.2 Flowchart Pengerjaan 5

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.3 Desember 2015 Page 6944 3.3 Rangkaian Sistem Gambar 3.3 Skematik Rangkaian LISN dan EUT Pada Gambar 3.3, dapat dilihat rangkaian sistem secara keseluruhan. Pemasangan filter LISN sebelum masukan Trafo CT untuk mengurangi Harmonisa. Trafo CT mencatu 2 blok yang masing terdiri dari penyearah dan DC-DC Converter yang dimana 2 blok ini berfungsi untuk mencatu blok mikrokontroler beserta ACS712 dan Beban. Dari proses tiap-tiap blok inilah yang menjadi beban nonlinier yang menyebabkan Harmonisa. 4. Pengujian dan Analisis 4.1 Pengujian Sumber Tegangan Hasil pengujian sumber tegangan ditampilkan pada perangkat osiloskop, menghasilkan gambar sebagai berikut : Gambar 4.1 Bentuk Output Sinyal Trafo Sebagai Sumber Tegangan Rangkaian Daya Tampilan osiloskop pada gambar 4.1 didapat dengan menghubungkan probe dengan keluaran trafo stepdown 220 Vac / 36 Vac, osiloskop menggunakan skala vertikal 5volt dan skala horizontal 1 ms, menunjukan bentuk output gelombang trafo sebesar 36-35 volt AC dengan frekuensi 50 Hz sesuai dengan spesifikasi trafo yang digunakan dan memenuhi spesifikasi sebagai sumber tegangan rangkaian daya. 4.2 Pengujian Sistem DC-DC Converter Sebelum Pemasangan Filter LISN Pasif Pengujian output DC-DC Converter sebelum pemasangan filter LISN pasif dengan memasangkan beban resistif seperti lampu dilakukan untuk mengetahui seberapa besar efisiensi daya pada blok EUT dengan beban resistif. Selain itu, pengujian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar kandungan harmonisa tegangan dan harmonisa arus yang dihasilkan oleh beban nonlinear berupa penyearah dan DC-DC Converter. 6

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.3 Desember 2015 Page 6945 Tabel 4.1 Hasil Pengujian DC-DC Konverter Sebelum Pemasangan Filter LISN Fasa Daya input THDi THDv Vdc Idc Efisiensi terukur (V) (A) 90 o 2 watt 70,8% 4,2% 19,55 0.12 31% 130 o 1,4 watt 106% 4,2% 11,4 0,032 22% 150 o 1 watt 109,6% 4,2% 5,2 0,016 17% 180 o 0 101,4% 4,2% 0 0 0% Gambar 4.2 Bentuk Output THDv Sinyal Trafo Gambar 4.3 Bentuk Output THDi Sinyal Trafo 4.3 Pengujian Sistem DC-DC Converter Setelah Pemasangan LISN Filter Pengujian output konverter dan filter pada sisi input dengan memasangkan beban. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar efisiensi daya pada konverter ini setelah pemasangan filter. Selain itu, pengujian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar filter LISN dapat mereduksi harmonisa tegangan dan harmonisa arus yang dihasilkan oleh beban non-linear berupa dc-dc konverter sebelum pemasangan filter. Alat ukur yang digunakan dalam pengujian ini, sama seperti pengujian rangkaian daya sebelumnya. Tabel 4.2 Hasil Pengujian DC-DC Konverter Setelah Pemasangan filter Dengan Beban lampu Sudut fasa Daya input Vdc Idc THDi THDv terukur (V) (A) Efisiensi 90 o 1,2 watt 51,47% 3,8% 16,91 0,11 45% 110 o 0,4 watt 85,14% 3,7% 9,86 0,042 10% 130 o 0,1 watt 77,4% 3,8% 4,7 0,017 11% 180 o 0 76,6% 3,8% 0 0 0% 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan tahapan-tahapan perancangan, pengujian dan analisis implementasi LISN filter pada DC-DC Konverter untuk meredam distorsi harmonisa dan meningkatkan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Pemakaian beban nonlinear berupa penyearah dan DC-DC Converter pada jaringan listrik PLN menimbulkan harmonisa yang disebabkan distorsi pada arus dan tegangan sehingga gelombang arus dan tegangan yang awal sinus murni menjadi tidak murni. 7

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.3 Desember 2015 Page 6946 2. Range tegangan dc-dc konverter satu fasa penuh dengan beban lampu sebelum pemasangan filter LISN sebesar 0,5 23,5 Vdc. Setelah pemasangan filter LISN sebesar 0,2 19,2Vdc. 3. Efisiensi daya yang diperoleh DC-DC Konverter berbeda-beda dan berbanding terbalik dengan penambahan besar sudut fasa. Sebelum pemasanga filter LISN efisiensi daya berkisar antara 87%. 4. Nilai %THDv yang dihasilkan sebelum pemasangan filter LISN pasif pada DC-DC konverter berkisar antara 4,2%. Setelah pemasangan filter LISN berkisar antara 3,8% - 3,7%. Setelah pemasangan filter %THDv berkurang tetapi belum memenuhi standar harmonisa tegangan yang diizinkan IEEE 519-1992, yaitu dibawah 3%. 5. Nilai %THDi yang dihasilkan sebelum pemasangan filter LISN pada DC-DC Konverter berkisar antara 109,6% 70,8 %. Setelah pemasangan filter LISN nilai THDi menjadi 85,14% - 51,47 %. pemasangan filter LISN belum memenuhi standar harmonisa arus yang diizinkan, yaitu dibawah 20% tetapi sudah menurunkan harmonisa arus. 5.2 Saran Beberapa saran yang dapat diaplikasikan dalam pengembangan dan peningkatan performansi tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Diperlukan perancangan filter LISN yang lebih baik untuk mereduksi harmonisa yang dihasilkan DC- DC Converter. 2. Untuk selanjutnya kiranya setiap DC-DC Converter sudah dilengkapi dengan filter LISN dan mencantumkan nilai THDv dan THDi yang dihasilkannya. DAFTAR PUSTAKA [1]. Rashid, M. H. 2004. Power Electronics Circuits, Devices, and Applications, 3rd. Prentice-hall international. [2]. Johannesson, Gustav and Niklas Fransson.2008. EMI measurements and modeling of a DC-DC Buck converter. Department of Energy and Environment, Chalmers University of Technology. [3]. Martin, Alan.2011.AN-2162 Simple Succes With Conducted EMI From DC-DC Converters.Texas Instruments. [4]. Standart 50Ω LISN for CISPR-16. Fischer Custom Communication,Torrancce, CA. [5]. Bhakti, Ivan Nur. 2013. Implementasi Filter Pasif dan Analisis Harmonisa pada Penyearah Terkendali Satu Fasa Full Converter. Bandung : Universitas Telkom. [6]. April 1999. Sekilas Tentang Pengubahan Daya DC-DC Tipe Peralihan. Elektro Indonesia Nomor 25 Tahun V. [7]. Cahyani, Arfinna. 2014. Studi Analisis Pengaruh Harmonisa Beban Nonlinier Rumah Tangga terhadap Hasil Penunjukan kwh Meter Digital Satu Fasa. Jurnal, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Brawijaya. [8]. Darmawan, Muhammad Aris., dll. Pengaruh Harmonisa Pada Sistem Tenaga Listrik. 13 April 2014. https://konversi.wordpress.com/2014/04/13/pengaruh-harmonisa-pada-sistem-tenaga-listrik/ [9]. 17 Februari 2012. Konsep Dasar Penyearah Gelombang (Rectifier). http://elektronikadasar.web.id/teori-elektronika/konsep-dasar-penyearah-gelombang-rectifier/ 8

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.3 Desember 2015 Page 6947 9