Bentuk Kerjasama Pemerintah Swasta yang Ideal

dokumen-dokumen yang mirip
Panitia EMTEK Goes to Campus Matangkan Persiapan Acara

2017, Sembilan Prodi UNAIR Siap Dinilai Asesor AUN-QA

Perencanaan Tata Ruang Perlu Libatkan Masyarakat

Dorong Peran Entitas dengan Sinergi Kinerja Audit

Beragam Narasumber Bahas Masa Depan Indonesia

PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN

Inilah Perubahan Arus Lalu Lintas di Kampus B

Wisudawan UNAIR: Kami Siap Menjadi Pemain Masa Depan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

UNAIR Persiapkan Kolaborasi Penelitian dengan Australia

UNAIR Kukuhkan Tiga Guru Besar

Suasana Hangat Warnai Halal Bi Halal Civitas UNAIR

PIMNAS ke-29, UNAIR Unggul Bidang Presentasi

Sertifikasi AUN-QA, UNAIR Utamakan Kualitas Pendidikan

UNAIR Pelopori Transparansi Tata Kelola Perguruan Tinggi

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Salat Ied Adha dan Kurban di Rektorat Berlangsung Khidmat dan Lancar

BERITA NEGARA. No.1665, 2016 KEMEN-ESDM. Percepatan PIK. Penyelesaian Teknis. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Persiapan FKMB Jatim Menuju Munas Dibahas di UNAIR Banyuwangi

Sertifikasi AUN-QA, UNAIR Utamakan Kualitas Pendidikan

BAB 4: PELAKSANAAN DAN TATA KELOLA MP3EI

PERCEPAT PROYEK MW, PEMERINTAH LAKUKAN BERBAGAI CARA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 25/PUU-XV/2017 Pertanggungjawaban atas Kerusakan Lingkungan dan Kebakaran Hutan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 142 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

peraturan (norma) dan kondisi pelaksanaannya, termasuk peraturan pelaksanaan dan limitasi pembentukannya. 2. Peninjauan, yaitu kegiatan pemeriksaan

MATRIKS HARMONISASI ANTAR PERATURAN-SMAB

Peresmian Tax Center untuk Memaksimalkan Penerimaan Pajak

KUASA HUKUM Heru Widodo, S.H., M.Hum., dkk berdasarkan surat kuasa hukum tertanggal 22 Januari 2015.

Wakil Rektor III: Riset Penting, Namun Dampaknya juga Penting

UNAIR Dipilih Sebagai Pioner Pencegahan Korupsi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN

ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM TERKAIT DENGAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA PUSANEV_BPHN. ANANG PUJI UTAMA, S.H., M.Si

Pengusaha, Artis, Musisi hingga Menteri Datang ke UNAIR

Mawapres UNAIR Sebut Pemerintah Harus Perbaiki Sistem Pendidikan

Robert James Bintaryo, Alumnus Manajemen Jadi Kepala KDEI Taiwan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Inovasi Daerah adalah semua bentuk pembaharuan da

REKOMENDASI DARI PARA PESERTA INDONESIA WATER LEARNING WEEK

PPJPI UNAIR Kenalkan Lembaga Pengindeks Internasional DOAJ dan Scopus

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 70/PUU-XII/2014 Kewenangan Pengelolaan Hutan oleh Pemerintah Pusat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UKM Pramuka, Berkemah dan Menyelami Kehidupan Wirausaha

UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DAN LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PERATURAN PELAKSANAANNYA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2017 TENTANG INOVASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kementerian Kajian Strategi BEM FH UNAIR Adakan Diskusi Publik

I. PEMOHON Serikat Pekerja PT. PLN, selanjutnya disebut Pemohon

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

Panitia Pembangunan Masjid Kampus C UNAIR Terima Bantuan Rp 160 Juta

STRATEGI MOBILISASI GERAKAN MASYARAKAT DALAM PENUTUPAN INDUSTRI PENGELOLAAN LIMBAH B3 DI DESA LAKARDOWO KABUPATEN MOJOKERTO. Dewi Karina Sari *

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 142 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN YANG DIDIRIKAN OLEH WARGA NEGARA ASING

Tax Amnesty Masih Sisakan Problem Keadilan

MEMBANGUN KUALITAS PRODUK LEGISLASI NASIONAL DAN DAERAH * ) Oleh : Prof. Dr. H. Dahlan Thaib, S.H, M.Si**)

BAB III POLITIK HUKUM PEMBANGUNAN HUKUM TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. berhadapan dengan keterbatasan ketersediaan lahan pertanahan.

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 70/PUU-XII/2014 Kewenangan Pengelolaan Hutan oleh Pemerintah Pusat

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan umum pembangunan nasional adalah mempercepat

KUASA HUKUM Munathsir Mustaman, S.H., M.H. dan Habiburokhman, S.H., M.H. berdasarkan surat kuasa hukum tertanggal 18 Desember 2014

Verifikasi Lapangan Lahan Akses Terbuka

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari peforma pembangunan infrastrukturnya. Maka dari itu, perbaikan

Museum Sejarah dan Budaya UNAIR Resmi Dibuka

PENGELOLAAN INVESTASI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. pemanasan global (global warming), pencemaran udara, pencemaran air, mahkluk hidup lain yang mengisi ruang di atas bumi ini.

Akademisi, Industri, dan Pemerintah Diskusi Roadmap Ekonomi Indonesia 2045

2017, No Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lemba

Untuk Kepentingan Rakyat, Pemerintah Akan Turun Langsung Selesaikan Masalah Kamis, 09 Juni 2016

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PT PUTERA RESTU IBU ABADI (PENINJAUAN PENGOLAHAN LIMBAH B3)

Ratusan Anak TK Meriahkan Hari Jadi UNAIR

Eva Kusuma Sundari, Dari Akademik ke Meja Politik

Presiden Jokowi: Negara Dalam Kondisi Aman dan Baik Minggu, 06 November 2016

Update ilmu di Periodontic Update Seminar

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA

Rektor UNAIR Kukuhkan Mahasiswa Baru Pascasarjana

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Dikti Evaluasi Program World Class University

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA KEDAULATAN ENERGI

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DAERAH

Prodi MM Buat Robot dan Buka Puasa Bersama Anak Panti Asuhan

MAN Lamongan Belajar Trik Masuk PTN Pada Ahlinya

FASILITAS PEMERINTAH UNTUK MENDUKUNG PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)

Libatkan Mahasiswa, FKH UNAIR Ternakkan Iguana Hingga Belasan Ekor

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PERCEPATAN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RechtsVinding Online. Aktor Non-Negara

Mari Bekerja untuk Mencari RidhoNya

Transkripsi:

Bentuk Kerjasama Pemerintah Swasta yang Ideal UNAIR NEWS Pemerintah harus mengacu pada pasal 33 UUD RI 1945 dalam mengelola dan mengoptimalisasi kekayaan alam agar bermanfaat bagi kepentingan rakyat. Meski pemerintah sudah membentuk badan usaha milik negara maupun daerah, pemerintah perlu membuat regulasi yang berpihak pada kepentingan nasional, termasuk mengakomodasi kepentingan swasta. Pernyataan itu disampaikan oleh Faizal Kurniawan, S.H., M.H., LL.M, pengajar sekaligus peneliti pada Departemen Hukum Perdata, Fakultas Hukum, Universitas Airlangga. Penelitian itu disampaikan dalam diskusi paralel Simposium I: University Network for Indonesia Infrastructure Development di Graha Institut Teknologi 10 Nopember. Topik kerjasama pemerintah dan swasta dalam pembangunan infrastruktur dari segi regulasi ini merupakan payung penelitian. Dalam diskusi paralel itu, setidaknya ada tiga topik yang dipresentasikan oleh Faizal dan tim FH UNAIR. Ketiga judul penelitian itu adalah Creating Role Models on Sustainable Financing in The Public Private Partnership (PPP) in Infrastructure Projects ; Elaborating Appropriate Models of the Sustainable Financing Instruments in Public Private Partnerships (PPP); National Interests as the Legal Foundation in Encouraging Public Private Partnerships in Indonesia. Menurut Faizal, untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia, pemerintah harus menyiapkan regulasi-regulasi yang dibutuhkan. Regulasi yang dipersiapkan tak boleh bertentangan dengan kepentingan nasional. Indikatornya adalah pemerintah menciptakan regulasi yang tidak bertentangan dengan ketertiban umum. Ada elaborasi dari

pasal 33 UUD NKRI 1945, bahwa bumi, air, kekayaan yang terkandung di dalam bumi harus dimaknai sebagai raw material dan dikuasai pemerintah. Agar kepentingan nasional tercapai, ya, leading sector-nya adalah pemerintah, tutur Faizal. Ada dua kasus yang dipakai dalam penelitian yang dilakukan oleh Faizal dan tim. Pertama, proyek unggulan. Kedua, inisiasi penghematan energi. Dalam problem proyek unggulan, Faizal mengatakan bahwa harus ada mekanisme yang tepat dalam skema PPP. Apakah proyek unggulan itu menggunakan mekanisme PPP, kerjasama daerah, atau pemerintah dengan daerah. Contoh tumpang tindihnya peraturan itu banyak terjadi di Indonesia. Apakah pemerintah dalam melakukan PPP ini tunduk pada regulasi kerjasama daerah, ataukah kerjasama pemerintah swasta ini, tutur Faizal. Untuk menjamin percepatan pembangunan infrastruktur, pada awal tahun lalu, Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden no. 4 tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan (PIK). Menurut dosen Departemen Hukum Perdata itu, perpres itu masih belum kuat untuk memayungi percepatan pembangunan infrastruktur itu. Kalau undang-undang perdagangan itu masih tinggi kedudukannya sehingga bisa membatalkan perjanjian yang dibuat, sedangkan arahan Presiden yang masih dibingkai dalam bentuk perpres itu tidak cocok, tutur Faizal. Sehingga, peraturan yang dibuat oleh pemerintah harus mencerminkan asas-asas peraturan perundang-undangan yang baik, misalnya mencerminkan tujuan yang jelas, kesesuaian peraturan dengan norma, dan rumusan masalah yang jelas. Selain tumpang tindih, peraturan yang ada harus bisa mengakomodasi inisiatif-inisiatif yang lahir dari pihak swasta. Menurut Faizal, konsep-konsep yang ditawarkan pihak swasta tentang infrastruktur khususnya tentang

ketenagalistrikan itu jauh lebih inovatif. Ada pihak swasta yang memiliki konsep mengenai efisiensi listrik. Nah peraturan mana yang bisa diberlakukan terhadap pihak swasta tersebut, apakah Perpres 38 tentang kerjasama pemerintah swasta, atau ada undang-undang sektoral seperti sumber daya energi. Karena ini merupakan ide yang baru sehingga belum ada aturan yang mewadahinya, di sisi lain pemerintah juga bingung, imbuhnya. (*) Penulis: Defrina Sukma S. Editor: Nuri Hermawan Dengan Lesehan, Rektor Sambut Sambat Warga UNAIR NEWS UNAIR kampus rakyat, UNAIR kampus rakyat, UNAIR kampus rakyat, itulah sorakan dari kurang lebih 300 warga Desa Lakardowo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, yang disambut Rektor UNAIR dengan lesehan di Hall lantai satu Gedung Rektorat. Kedatangan mereka bertujuan untuk memohon agar UNAIR membantu dalam menangani kasus limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) yang telah mencemari sumber air sumur mereka. Lima tahun yang lalu PT Putra Restu Ibu Abadi melakukan penimbunan B3 di lingkungan warga, padahal di Jawa Timur tidak ada perusahaan yang memiliki izin untuk penimbunan, jelas Prigi Arisandi, alumnus UNAIR yang fokus pada kelestarian lingkungan. Prigi juga menambahkan bahwa warga sebenarnya telah melakukan berbagai upaya, mulai mengajukan masalah ini ke Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Lingkungan Hidup (BLH) provinsi dan kabupaten, namun belum ada respon sama sekali. Rakyat ini saat mengadu ke mereka dituduh mengada-ada, dan ketika tim ahli mereka datang mengkaji air yang tercemar, kata mereka tidak ada apa-apa, padahal sudah ada kurang lebih 200 anak di lima dusun yang terkena, bahkan lima dusun tersebut setiap hari harus beli air galon, tegas aktivis lingkungan tersebut. Sikap warga pun berlanjut dengan menggelar aksi ke Istana Grahadi, Kamis (2/6). Selepas dari Grahadi, warga akhirnya bergerak menuju UNAIR untuk meminta bantuan dari pihak akademisi UNAIR untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Kami yakin Rektor akan berpihak pada kepentingan rakyat dan UNAIR mau membela kita, karena selama ini tidak ada yang membela kami, tegasnya. Warga yang hadir pun juga juga berkesempatan untuk menyampaikan aspirasi. Salah satunya adalah Supriyadi, warga Dusun Kedungpalang, menjelaskan bahwa mulanya warga memang buta mengenai masalah B3. Perlahan tapi pasti, lima tahun berjalan warga mulai terdampak. Hingga melakukan beberapa aksi yang sampai saat ini belum ada tanggapan sama sekali dari pihak berwenang. Saya khawatir lima tahun lagi anak-anak kami tidak bisa merasakan sumber air sumur yang bersih lagi, kami sudah lelah dan lelah, pihak terkait tidak pernah merespon sama sekali, keluhnya.

Senyum Hangat Rektor Saat Menerima Warga Desa Lakardowo Di Hall Lantai 1 Kantor Manajemen UNAIR. (Foto: Nuri Hermawan) Menanggapi penjelasan Prigi dan Supriyadi, Rektor UNAIR, Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak., CMA., menjelaskan bahwa kewenangan masing-masing pihak berbeda. Prof Nasih juga menekankan bahwa dalam waktu yang dekat, UNAIR akan membentuk dan menerjunkan tim untuk mengkaji sekaligus menganalisis kasus yang ada. Secara akademik kami akan menerjunkan tim kami, kami juga punya pakar lingkungan, kesehatan masyarakat, sosial politik, kesemuanya saya berharap bisa melakukan kajian ini dalam waktu yang tidak lama, ungkap Prof Nasih. Guru Besar FEB UNAIR tersebut juga menambahkan bahwa dari hasil kajian tersebut nantinya akan disampaikan pada pihak yang terkait. Hasil kajian bahaya limbah ini bisa kami teruskan bisa ke pihak yang mempunyai hak, kalau UNAIR nutup pabrik gak

mungkin, UNAIR tidak punya kewenangan, ada aparat yang berwenang untuk hal itu, jelasnya sembari disambut tepukan tangan warga. (*) Penulis: Nuri Hermawan Editor: Dilan Salsabila