Gusnidar, dan Herviyanti 2

dokumen-dokumen yang mirip
TITOJER SEBAGAI PUPUK ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL PADI

PEMANFAATAN TITONIA SEBAGAI PUPUK ALTERNATIF DAN BAHAN SUBTITUSI PUPUK N, P, DAN K, BAGI PADI SAWAH INTENSIFIKASI YANG DIBERI P SECARA STARTER

Nalwida Rozen, Aswaldi Anwar, dan Hermansah 2

ARTIKEL ILMIAH OPTIMALISASI PENGGUNAAN LAHAN PERKEBUNAN KAKAO BUKAAN BARU DENGAN TANAMAN SELA (PADI GOGO)

III. METODE PENELITIAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI TRANSFORMASI SISTEM PERTANIAN SRI (The System of Rice Intensification) DI KABUPATEN 50 KOTA

MENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN MOL DALAM BUDIDAYA PADI METODE SRI ORGANIK DI KECAMATAN PAUAH KOTA PADANG. Aswaldi Anwar, Nalwida Rozen, dan Agustian

Hanafi Ansari*, Jamilah, Mukhlis

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Bidang Ilmu Tanah. Yulnafatmawita-Article-BKS-Unila-2014

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

TEKNOLOGI PEMUPUKAN PADI SAWAH LAHAN IRIGASI DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

SISTEM PERTANIAN TERPADU SRI-MINA DALAM MENDUKUMG KETAHANAN PANGAN NASIONAL

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peranan strategis dalam

Teknologi BioFOB-HES (High Energy Soil)

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

PENGARUH PUPUK HIJAU Tithonia diversifolia TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul)

I. PENDAHULUAN. bermata pencarian sebagai petani (padi, jagung, ubi dan sayur-sayuran ). Sektor

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BUDIDAYA PADI RATUN. Marhaenis Budi Santoso

TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI RAMAH IKLIM Climate Smart Agriculture. Mendukung Transformasi Menuju Ekonomi Hijau

TEKNOLOGI SALIBU.

METODE PELAKSANAAN. Percobaan ini dilaksanakan di lahan kering BPTP Sumatera Barat kebun

PEMBINAAN KELOMPOKTANI MELALUI PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN KOMPOS JERAMI PADA TANAMAN PADI SAWAH

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

I. PENDAHULUAN. tanaman, baik untuk pertumbuhan vegetatif maupun generatif. Unsur hara P pada

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

ARTIKEL ILMIAH PROGRAM SINERGI PEMBERDAYAAN POTENSI MASYARAKAT (SIBERMAS) Judul

PERANAN PUPUK NPK PADA TANAMAN PADI

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 meter diatas permukaan

RINGKASAN. I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

KAJIAN PERBAIKAN USAHA TANI LAHAN LEBAK DANGKAL DI SP1 DESA BUNTUT BALI KECAMATAN PULAU MALAN KABUPATEN KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH ABSTRAK

Ciparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut

PROPOSAL PENELITIAN. PENGGUNAAN BUNGA MATAHARI MEKSIKO (Tithonia diversifolia) SEBAGAI PUPUK HIJAU PADA TANAMAN KUBIS (Brassica oleracea L.

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT MELALUI USAHA KOMPOS BOKASHI, BUDIDAYA SAYUR DAN JAMUR MERANG ABSTRAK

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan

TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan Produktivitas Padi di Indonesia dan Permasalahannya

EFEKTIVITAS KOMPOS SAMPAH PERKOTAAN SEBAGAI PUPUK ORGANIK DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN MENURUNKAN BIAYA PRODUKSI BUDIDAYA PADI

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...

PT. PERTANI (PERSERO) UPB SUKASARI

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

BUDI DAYA PADI SRI - ORGANIK

PEMUPUKAN BERIMBANG Oleh : Isnawan BP3K Nglegok

SRI SUATU ALTERNATIVE PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN SAWAH (PADI) YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

TENTANG REKOMENDASI PEMUPUKAN N, P, DAN K PADA PADI SAWAH SPESIFIK LOKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TEKNIK BUDIDAYA PADI DENGAN METODE S.R.I ( System of Rice Intensification ) MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK POWDER 135

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

THE EFFECT OF AZOLLA AND N FERTILIZER APLICATION ON RICE FIELD (Oryza sativa L.) VARIETY INPARI 13

APLIKASI ZEOLIT SEBAGAI KARIER ASAM HUMAT UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Yaherwandi, Nalwida Rozen, dan Aswaldi Anwar. Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

Komponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:

APLIKASI DOSIS PEMUPUKAN

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN METODE SRI (System of Rice Intensification) DI DESA EMPAT BALAI KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR

PENGAMATAN PERCOBAAN BAHAN ORGANIK TERHADAP TANAMAN PADI DI RUMAH KACA

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. besar masyarakat Indonesia. Menurut Puslitbangtan (2004 dalam Brando,

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

III. BAHAN DAN METODE

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

Pupuk Organik Powder 135 (POP 135 Super TUGAMA)

Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian km. 6,5 Kota Bengkulu HP:

BUDIDAYA TANAMAN PADI menggunakan S R I (System of Rice Intensification)

bahasa Perancis dinamakan Le Syst me de Riziculture Intensive disingkat RSI. Dalam bahasa Inggris populer dengan nama System of Rice Intensification

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

Cara Penggunaan Pupuk Organik Powder 135 untuk tanaman padi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. Pendahuluan. II. Permasalahan

PENERAPAN AZOLLA PADA BUDIDAYA TANAMAN PADI SAWAH

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

Herviyanti, Yulnafatmawita, dan Gusnidar 2

PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PEMANFAATAN GULMA TITONIA SEBAGAI PUPUK ALTERNATIF UNTUK MENGURANGI PENGGUNAAN PUPUK BUATAN PADI SAWAH DALAM BUDIDAYA SRI (THE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION) 1 Gusnidar, dan Herviyanti 2 ABSTRACT Organic matter (OM) is ones component of SRI. Titonia is green manure (OM), should be used for subtituted by fertilizers. This shrub it is noted to decompose rapidly in the soil, and has the potential in producing high amounts of OM. Used of that in this action to increased paddy production for sustainable agriculture and balance nutrient in the soils. We hope with this technology application can increased income of the farmers. Demontration plots were methode of studied of technology for the farmers (one plot by the farmers technology; one plot with 25 % of titonia and 75% of fertilizers recomendation; and one plot with titonia 100 % recomendations). The best production of paddy soil was applied 25 % titonia and 75 % fertilizers recomendation (14,9 ton/ha). The others, was 9,6 ton/ha by the farmer technology and 9,5 ton/ha by titonia 100% recomendation. There was a positive correlation with increased to income the farmers for the future. Keywords: fertilizers, SRI, titonia PENDAHULUAN Perlakuan pemupukan, terutama pupuk P yang telah berlangsung lebih dari 30 tahun telah menimbulkan residu P yang cukup tinggi pada tanah sawah. Tingginya residu P pada tanah sawah intensifikasi, di samping disebabkan oleh pemupukan P dalam dosis tinggi, juga disebabkan oleh sifat pupuk P yang sukar larut dalam air dan mudah diikat oleh komponen tanah seperti Al, Fe, dan Mn. Unsur-unsur ini dapat bereaksi dengan P, membentuk senyawa-senyawa yang sukar larut dan mengendap ke lapisan 1 Dibiayai oleh Dana DP2M Dikti Depdiknas Program IPTEKS TA 2009 2 Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Andalas

Pemanfaatan Gulma Titonia 123 bawah. Pemanfaatan bahan organik berupa hijauan gulma titonia berdasarkan hasil penelitian Gusnidar (2007) telah mampu meningkatkan ketersediaan N, P, dan K, akibatnya penggunaan pupuk Urea, SP-36, dapat dikurangi, dan penggunaan pupuk KCl dapat ditiadakan. Luas sawah yang berkadar P-tinggi di Sumatera Barat lebih dari 90.000 ha, merupakan pertanda bahwa terjadi penimbunan P yang sangat besar dan tidak efisiennya pemupukan P bagi tanaman padi (Puslittanak, 1995), sehingga hanya akan memperbesar biaya pengeluaran bagi petani untuk membeli input pupuk berupa pupuk TSP atau SP-36. Di lain pihak petani masih memberikan P dalam dosis tinggi, tetapi produksi tetap. Selain daripada itu, hasil penelitian di daerah persawahan yang demikian tidak diperlukan input pupuk buatan yang sangat tinggi, tetapi dapat digantikan dengan sumber daya lokal berupa pemanfaatan gulma yang tumbuh liar di sekitar persawahan yaitu berupa gulma titonia. Dengan pemanfaatan gulma titonia sebagai bahan organik, maka pupuk buatan berupa Urea, TSP/SP-36 dan KCl dapat dihemat (Gusnidar, 2007). Penggunaan bahan organik juga merupakan salah satu komponen budidaya padi dengan teknik SRI (Kasim, 2004; Kasimdan Rozen, 2006; serta Up Hoff, 2003; dan 2008). Dengan demikian manfaat ganda akan diperoleh oleh petani, yaitu input pupuk buatan dapat dihemat dan produksi dapat ditingkatkan sehingga pendapatan petani juga akan meningkat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan hasil padi secara berkelanjutan dengan menjaga keseimbangan hara dalam tanah serta menghemat penggunaan pupuk buatan dan air yang semakin mahal dan langka. Diharapkan dengan penerapan teknologi ini pendapatan petani dapat ditingkatkan dan kualitas hidupnya lebih sejahtera.

124 Warta Pengabdian Andalas Volume XVI, Nomor 25 Desember 2010 METODE PENGABDIAN Kegiatan berupa penyuluhan kepada petani, masyarakat, ketua kelompok tani, pengurus Gapoktan serta PPL. Materi penyuluhan antara lain; Permasalahan tanah sawah intensifikasi; Pemanfaatan gulma titonia dalam mengurangi penggunaan pupuk buatan dalam budidaya padi secara SRI. Selanjutnya dibuat demplot di lapangan. Demplot ditanami padi varitas Cisokan dengan jarak tanam 25 cm x 25 cm dengan bibit 1 batang pertitik tanam, dan diberi pengairan menurut metoda SRI yaitu lembab pada masa pertumbuhan vegetatif kecuali saat menyiangi gulma lahan digenangi agar gulma mudah dicabut. Pada awal masa pertumbuhan generatif lahan digenangi sekitar 5 cm sampai 2 minggu sebelum panen. Pertumbuhan tanaman padi ketiga perlakuan yang diuji cobakan didiskusikan dengan petani, ketua kelompok tani,pengurus Gapoktan dan PPL di lapangan. Dengan demikian mereka dapat menilai sendiri perlakuan yang diberikan tersebut layak untuk dikembangkan dan menjadi alternatif pemupukan tanaman padi mereka. Metode yang diterapkan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah berupa subsitusi (penggantian) sebagian pupuk buatan dengan gulma titonia di lahan sawah intensifikasi dengan metode pengelolaan dan pemupukan berimbang antara organik dan anorganik, serta diiringi penghematan penggunaan air dan benih, sehingga dapat menjaga sifat fisik, kimia, biologi tanah, dan kualitas lingkungan dengan baik secara berkelanjutan. Metode kegiatan ini untuk melihat unjuk kerja teknologi, terutama ditinjau dari aspek fisik dan kimia tanah serta penerapannya oleh masyarakat, melalui tahap-tahap sebagai berikut : a) Survei pendahuluan dan pendekatan sosial di Kenagarian Sicincin

Pemanfaatan Gulma Titonia 125 b) Penyuluhan dengan beberapa topik yang berkaitan dengan pemanfaatan gulma titonia sebagai pupuk alternatif untuk mengurangi penggunaan pupuk buatan (Urea, KCl dan TSP), serta pengaruh yang telah ditimbulkan akibat penggunaan pupuk P berupa TSP atau SP-36 dalam dosis tinggi yang telah berlangsung sejak dilaksanakan program Bimas, serta benih juga tidak perlu ditabur di persawahan dalam jumlah yang terlalu besar. Seiring dengan itu penghematan air perlu dilakukan, karena kualitas dan kuantitas suberdaya air yang telah semakin berkurang. c) Pembuatan demplot percobaan dengan ukuran 18 m x 9 m sebanyak 3 demplot ( 3 perlakuan teknologi pemupukan, yaitu; (a) satu demplot tanam 1 bibit pertitik tanam dengan pemupukan dan pengairan menurut cara petani, (b) satu demplot tanam 1 bibit pertitik tanam dengan pupuk titonia 25 % dan pupuk buatan 75 % rekomendasi dan tanah cukup lembab pada fase vegetatif (budidaya SRI), dan (c) satu demplot tanam 1 bibit pertitik tanam dan tanah cukup lembab pada fase vegetatif (budidaya SRI) dengan pupuk titonia 100% setara rekomendasi). d) Tahap pembinaan kepada petani dan masyarakat dalam menggunakan gulma titonia sebagai pupuk alternatif dalam mengurangi penggunaan pupuk buatan, dengan teknologi budidaya menurut SRI. HASIL DAN PEMBAHASAN Survey Pendahuluan; Tahap ini adalah pengurusan administrasi dan menentukan lokasi pembuatan demplot di lahan sawah milik petani pada kelompok tani Mekanisasi di Kenagarian Sicincin Kabupaten Padang Pariaman. Dari diskusi yang telah dilakukan pada tahap survey ini, ternyata petani di daerah ini menggunakan pupuk buatan terutama Urea dan TSP/SP- 36 sama banyaknya (diistilahkan dengan pupuk berpasangan) dan jarang sekali menambahkan pupuk K berupa KCl atau ZK. Akibat pemberian

126 Warta Pengabdian Andalas Volume XVI, Nomor 25 Desember 2010 pupuk yang demikian telah terjadi penumpukan P yang sangat tinggi pada lahan sawah intensifikasi. Tahap ini juga bertujuan untuk melakukan pendekatan sosial pada pemuka masyarakat yang didatangi dalam menjelaskan maksud dan tujuan program Pengabdian kepada Masyarakat kepada semua pihak, sehingga masyarakat mendapat gambaran yang jelas dan nyata mengenai tujuan program dan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut. Mereka semua menyambut baik dan gembira dengan diadakannya kegiatan penyuluhan dan demplot di lahan sawah milik petani. Penyuluhan/Ceramah; Kegiatan ini adalah penyuluhan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan oleh setiap anggota tim, sesuai dengan topik yang telah disampaikan yaitu; Permasalahan tanah sawah intensifikasi dan Pemanfaatan gulma titonia dalam mengurangi penggunaan pupuk buatan dalam budidaya padi secara SRI. Berdasarkan hasil pemantauan, diskusi dan tanya jawab yang dilakukan selama kegiatan penyuluhan, ternyata petani di Kenagarian Sicincin belum mengerti dan faham dalam menetapkan dosis pupuk untuk sawah mereka, malahan mereka tidak tahu persis berapa luas lahan garapan mereka. Dengan demikian, mereka memberikan dosis pupuk hanya asal kira saja dan terbatas pada dua jenis pupuk saja yaitu Urea dan TSP/SP-36 tanpa KCl dan bahan organik. Dari latar belakang pengetahuan petani yang telah diperoleh, maka tim pengabdi menjelaskan sifat pupuk dan kelarutannya dalam tanah sampai diserap oleh tanaman. Khusus untuk pupuk P yang lambat larut dalam air, dan mudah larut dalam asam serta apa hubungannya dengan titonia yang diberikan diajak petani berfikir dan diskusi sehingga mereka mengerti dan faham. Membuat demplot di lapangan; Kegiatan ini dimulai dengan persiapan lahan untuk melaksanakan demo plot (demplot) dari teknologi yang dicobakan. Lahan sawah disiapkan sebanyak satu petak sawah dan dibagi 3

Pemanfaatan Gulma Titonia 127 sesuai dengan banyaknya perlakuan yang dicobakan. Petakan berukuran 18m x 9m, setelah tanahnya diolah dengan traktor lahan digenangi, kemudian airnya dibuang sampai lahan lembab. Selanjutnya titonia disiapkan dan ditebar pada demplot yang akan diberi titonia, dan diinkubasikan selama seminggu. Setelah itu, bibit padi varitas Cisokan berumur 2 minggu ditanamkan satu bibit pertitik tanam, dengan jarak tanam 25 x 25 cm. Lahan setelah tanam dibiarkan tetap lembab sampai padi memasuki masa generatif, kecuali teknik pengairan untuk perlakuan dengan tradisi petani. Kelembaban dijaga dengan jalan memasukan air ke petakan sawah apabila lahan telah mulai mengering yang dicirikan dengan retakan halus pada permukaan tanah, kecuali lahan digenangi saat pembersihan gulma. Tujuannya adalah supaya gulma mudah untuk disiangi. Setelah gulma disiangi pada umur 3 minggu setelah tanam, pupuk buatan diberikan sesuai dengan masing-masing teknik yang dicobakan. Pada saat tanaman demplot sudah mengeluarkan malai dan mendekati masa panen, anggota tim mengajak petani, PPL, pengurus Gapoktan dan anggota masyarakat sekitar untuk membandingkan langsung perlakuan yang dicobakan di lapangan. Mereka diajak menilai, membandingkan ketiga perlakuan tersebut. Seiring dengan pengamatan di lapangan, mereka diberi penyuluhan bahwa titonia memang terbukti dapat menggantikan sebagian pupuk buatan untuk hasil yang lebih tinggi. Sedangkan pada pemberian pupuk buatan menurut tradisi petani ataupun titonia 100% hasil lebih rendah. Dari hasil pengambilan sample seluas 5 meter persegi masing-masing demplot, ternyata untuk perlakuan yang diberi titonia 25% dan 75 % pupuk buatan memberikan produksi paling tinggi yaitu setara 14,9 ton/ha Gabah Kering Panen (GKP). Sedangkan pada pemberian pupuk buatan menurut

128 Warta Pengabdian Andalas Volume XVI, Nomor 25 Desember 2010 tradisi petani diperoleh hasil sebesar 9,6 ton/ha GKP dan pada perlakuan yang diberikan titonia 100% diperoleh gabah 9,5 ton/ha GKP. Dari hasil yang diperoleh di lapangan tersebut, petani semakin yakin bahwa titonia memang dapat digunakan sebagai pengganti sebagian pupuk buatan. Malahan buat sementara waktu pada saat ini titonia dapat menggantikan pupuk menurut tradisi petani, tetapi akan semakin baik bila dikombinasikan dengan pupuk buatan. Dari hasil yang mereka saksikan sendiri, mereka antusias sekali akan menanam titonia di pematang sawah mereka dan akan memberikannya pada tanaman padi mereka. Mudah-mudahan teknologi ini akan dapat berkembang ditingkat petani, sehingga petani dapat menyeimbangkan hara untuk tanaman padi antara organik dan an organik. Seiring dengan hal tersebut pupuk buatan dapat dihemat dan petani dapat menggunakan bahan alternatif untuk memupuk tanaman mereka. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil diskusi dan aplikasi di lapangan dapat diambil beberapa simpulan yaitu; (1) Dengan senang hati petani di Kenagarian Sicincin bersedia diberi penyuluhan-penyuluhan dan percontohan di lahan sawah mereka. (2) Penyuluhan serupa sangat diperlukan agar tidak terus berlanjut penumpukan P pada lahan sawah intensifikasi, dan sekaligus dapat menghemat penggunaan pupuk buatan terutama pupuk P; dan (3) Titonia yang dikombinasikan dengan pupuk buatan dapat mengurangi penggunaan pupuk buatan 25% rekomendasi dan meningkatkan hasil padi dengan teknologi SRI. Produksi padi dengan kombinasi titonia dan pupuk buatan tersebut mampu menghasilkan gabah 14,9 ton/ha GKP. Dengan demikan titonia dapat disarankan penggunaannya untuk mengurangi penggunaan

Pemanfaatan Gulma Titonia 129 pupuk buatan dan meningkatkan hasil padi sawah intensifikasi dengan teknologi SRI sehingga pendapatan petani juga akan bertanbah. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada DP2M DIKTI yang telah mendanai kegiatan ini dan Lembaga Pengabdian Masyarakat Unand yang telah membantu kelancaran administrasi. DAFTAR PUSTAKA Gusnidar. 2007. Budidaya dan pemanfaatan Tithonia diversifolia untuk menghemat pemupukan N, P, dan K padi sawah intensifikasi. Disertasi Doktor. Program Pascasarjana, Universitas Andalas. 256 halaman. Kasim, M. 2004. Manajemen Penggunaan Air: Meminimalkan Penggunaan Air untuk Meningkatkan Produksi Padi Sawah Melalui Sistim Intensifikasi Padi (The System of Rice Intencification SRI). Pidato pengukuhan sebagai guru besar tetap dalam bidang Ilmu Fisiologi Tumbuhan pada Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Padang. 42 halaman.., dan Nalwida Rozen. 2006. Teknik dan Penerapan SRI (The System of Rice Intensification) untuk Meningkatkan Hasil Padi. Makalah disampaikan pada seminar ilmiah dalam rangka Dies Natalis Fakultas Pertanian Universitas Andalas tanggal 27 November 2006. Padang. 5 halaman. Puslittanak. 1995. Langkah-langkah Antisipasi untuk Mengatasi Kelangkaan Pupuk Fosfor MT 1995/1996. Uphoff, N. 2003. Trip Report from SRI Visit to the Phillippines. 12-19 Maret 2003. Phillippines.. 2008. The System of Rice Intensification (SRI): Making land, labor, water and capital more productive for meeting food needs. Bahan semiloka di Universitas Andalas 15 Januari 2008.