WALIKOTA TASIKMALAYA

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BUPATI BERAU

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2012 NOMOR 17 A PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 17 A TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH KOTA BIMA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA, RUKUN WARGA DAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2003 SERI E

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 7/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN RUKUN TETANGGA DALAM DAERAH KOTA BONTANG

PEMERINTAH KOTA BATU

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

WALIKOTA BANJARMASIN

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 77 Tahun 2014 Seri D Nomor 37 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR. TAHUN. TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI PAMEKASAN,

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 2 TAHUN 2007 SERI D.2

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

- 1 - SALINAN SALINAN LINA PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 11 TAHUN 2002 SERI : D NOMOR : 8 PEMERINTAH KOTA SRAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2002

BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW) DI KABUPATEN BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2006 NOMOR: 6

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 9 TAHUN 2002 SERI : D NOMOR : 7 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2002

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

Tugas Pokok LPMD Tugas pokok Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) adalah sebagai mitra kerja Pemerintah Desa dalam:

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 28 TAHUN 2001 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN PARTISIPASI PEMBANGUNAN MASYARAKAT

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DI KOTA MALANG

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 9 TAHUN 2005 T E N T A N G LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

S A L I N A N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PALOPO NOMOR : 04 TAHUN 2006 T E N T A N G

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 38 SERI D

PERATURAN DESA KLARI KECAMATAN KLARI KABUPATEN KARAWANG NOMOR. TAHUN Tentang : LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA BUPATI DOMPU,

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

SALINAN L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2007 T E N T A N G

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2008 NOMOR 4

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR : 18 TAHUN 2002

TAHUN : 2005 NOMOR : 06

BUPATI TULUNGAGUNG SALINAN PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2007 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ROKAN HILIR PROVINSI RIAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN KAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 06 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESAWARAN,

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 01 TAHUN 2008 T E N T A N G BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENATAAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Transkripsi:

Menimbang Mengingat : : WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 23 TAHUN 2011 LAMPIRAN : 1 (satu) berkas TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMBENTUKAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, a. bahwa untuk keseragaman dalam pembentukan dan tertib administrasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kota Tasikmalaya, dipandang perlu mengatur Tata Cara Pelaksanaan Pembentukan dan Pertanggungjawaban Pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM); b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu menetapkan Peraturan Walikota Tasikmalaya; 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Tasikmalaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4117); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat; 8. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 10 Tahun 2007 tentang Rukun Warga dan Rukun Tetangga (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2007 Nomor 80); 9. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Tasikmalaya (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2008 Nomor 83); 10. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kecamatan Bungursari dan Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2008 Nomor 86); 11. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2008 Nomor 92) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 6 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2010 Nomor 119); 12. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 7 Tahun 2009 tentang Lembaga Kemasyarakatan di Tingkat Kelurahan (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2009 Nomor 105); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMBENTUKAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM). BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Tasikmalaya. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai Unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Walikota adalah Walikota Tasikmalaya. 4. Kecamatan adalah Wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah di Kota Tasikmalaya. 5. Camat adalah Kepala Kecamatan yang ada di wilayah Kota Tasikmalaya. 6. Kelurahan adalah Wilayah kerja Lurah sebagai perangkat daerah kota dalam wilayah kerja Kecamatan.

7. Lurah adalah Kepala Kelurahan yang ada di wilayah Kota Tasikmalaya. 8. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, untuk selanjutnya disingkat LPM adalah Lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra Lurah dalam menampung dan mewujudkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan. 9. Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu strategi yang digunakan dalam pembangunan masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 10. Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan dan keterlibatan masyarakat secara aktif dalam proses perencanaan pembangunan. 11. Swadaya masyarakat adalah bantuan atau sumbangan dari masyarakat baik dalam bentuk uang, material dan non fisik dalam bentuk tenaga dan pemikiran dalam kegiatan pembangunan. 12. Gotong royong masyarakat adalah kegiatan kerjasama masyarakat dalam berbagai bidang pembangunan yang diarahkan pada penguatan persatuan dan kesatuan masyarakat serta peningkatan peran aktif masyarakat dalam pembangunan. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Maksud dibentuknya Peraturan Walikota ini adalah untuk memberikan pedoman bagi pemerintah dan masyarakat dalam pembentukan dan pengelolaan LPM. (2) Tujuan dibentuknya Peraturan Walikota ini adalah untuk : a. Mewujudkan kelancaran program-program pemerintah di bidang pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat; b. Memberdayakan seluruh potensi masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan; c. Adanya keseragaman pembentukan, pengelolaan dan tertib administrasi LPM. BAB III RUANG LINGKUP Pasal 3 Ruang lingkup Peraturan Walikota ini mengatur hal-hal sebagai berikut: 1. urusan yang menjadi tugas LPM; 2. tata cara pemilihan pengurus; 3. pergantian pengurus antar waktu; 4. hubungan kerja kelembagaan; 5. kelengkapan tugas; dan 6. penyusunan dan penyampaian pertanggungjawaban.

BAB IV URUSAN YANG MENJADI TUGAS LPM Pasal 4 (1) Urusan yang menjadi tugas LPM, meliputi bidang : a. Pemerintahan meliputi : 1) keamanan, ketentraman dan ketertiban; 2) pendidikan dan penerangan. b. Ekonomi Pembangunan meliputi : 1) pembangunan, perekonomian dan koperasi; 2) lingkungan hidup; c. Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat meliputi : 1) keagamaan; 2) kesehatan dan kesejahteraan sosial; 3) pemuda, olah raga dan peranan wanita; 4) wisata dan seni budaya. (2) Urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disesuaikan dengan kebutuhan, potensi dan kondisi masyarakat setempat. BAB V TATA CARA PEMILIHAN PENGURUS Pasal 5 (1) Pemilihan pengurus LPM dilaksanakan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum masa bhakti pengurus LPM berakhir. (2) Pemilihan pengurus LPM dilaksanakan melalui musyawarah pemilihan yang dilaksanakan oleh panitia pemilihan. Pasal 6 Tahapan pemilihan pengurus LPM terdiri dari : a. Pembentukan Panitia Pemilihan; b. Musyawarah pemilihan; c. Pelaporan hasil pemilihan. Bagian Kesatu Pembentukan Panitia Pemilihan Pasal 7 (1) Panitia Pemilihan Pengurus LPM dibentuk melalui musyawarah masyarakat yang difasilitasi oleh Lurah. (2) Panitia Pemilihan Pengurus LPM terdiri dari : a. Ketua yang dipilih dari anggota masyarakat setempat; b. Sekretaris yang dipilih dari anggota masyarakat setempat atau dari perangkat Kelurahan; c. Beberapa orang anggota yang ditentukan oleh Ketua apabila dipandang perlu. (3) Tugas Panitia Pemilihan Pengurus LPM adalah : a. menentukan kriteria dan persyaratan bakal calon pengurus LPM; b. menyusun acara dan tata tertib musyawarah pemilihan pengurus;

c. sosialisasi pembentukan LPM; d. menerima pendaftaran bakal calon pengurus yang diusulkan dari RW; e. menetapkan calon pengurus yang akan dipilih dalam musyawarah pemilihan; f. melaksanakan musyawarah pemilihan pengurus; g. membuat Berita Acara hasil musyawarah pemilihan; h. mengumumkan hasil susunan pengurus; i. membuat laporan hasil pelaksanaan musyawarah pemilihan. (4) Susunan acara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut : a. pembukaan; b. pengumuman daftar hadir dan pengesahan quorum peserta musyawarah pemilihan; c. pembacaan tata tertib; d. pengumuman calon pengurus yang telah ditetapkan; e. pelaksanaan musyawarah pemilihan dipimpin oleh Ketua panitia pemilihan; f. pengumuman hasil musyawarah dan penandatanganan Berita Acara; g. penyampaian laporan pertanggungjawaban pengurus periode sebelumnya. (5) Susunan tata tertib musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut : a. musyawarah pemilihan dilaksanakan pada tempat dan waktu yang ditentukan dalam undangan / pemberitahuan. b. setiap peserta musyawarah pemilihan harus mengisi daftar hadir yang telah disediakan dan apabila akan meninggalkan ruangan musyawarah harus meminta izin dahulu kepada panitia pemilihan. c. musyawarah pemilihan dimulai apabila dihadiri sekurangkurangnya lebih dari setengah jumlah yang diundang. d. apabila pada waktu dibukanya musyawarah pemilihan peserta yang hadir kurang dari setengah jumlah yang diundang, maka musyawarah ditunda paling lama 1 (satu) jam. e. apabila penundaan waktu sebagaimana dimaksud pada huruf d masih belum memenuhi quorum maka pelaksanaan musyawarah ditentukan oleh peserta yang hadir. f. apabila perserta yang hadir kurang dari setengah jumlah yang diundang sebagaimana dimaksud pada huruf c dan penundaan waktu sebagaimana dimaksud pada huruf e telah ditempuh maka musyawarah dapat dilaksanakan. Bagian Kedua Musyawarah Pemilihan Pasal 8 (1) Musyawarah pemilihan pengurus LPM dilaksanakan oleh panitia pemilihan dengan peserta masing-masing 1 (satu) orang yang

merupakan utusan dari tiap-tiap RW di lingkungan kelurahan yang bersangkutan, terdiri dari : a. pengurus RW; b. pengurus RT; c. tokoh masyarakat/tokoh agama; d. unsur pemuda; e. unsur perempuan. (2) Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya lebih dari setengah jumlah yang diundang. (3) Musyawarah pemilihan Pengurus LPM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menetapkan Ketua, Wakil Ketua berdasarkan perolehan suara terbanyak pertama dan suara terbanyak kedua. (4) Pengurus LPM lainnya yang terdiri dari Sekretaris, Bendahara dan Koordinator Bidang serta anggotanya ditunjuk oleh Ketua terpilih. (5) Susunan pengurus hasil musyawarah pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) dituangkan dalam Berita Acara Hasil Musyawarah Pemilihan Pengurus, yang ditandatangani oleh Panitia Pemilihan dan diketahui oleh Lurah, yang contoh bentuk dan formatnya tercantum dalam lampiran I huruf A Peraturan Walikota ini. (6) Berita Acara Hasil Musyawarah pemilihan pengurus dan lampiran daftar hadir peserta musyawarah diserahkan kepada Lurah untuk ditetapkan dalam Keputusan Lurah dan selanjutnya dilakukan pelantikan, yang contoh bentuk dan formatnya tercantum dalam lampiran II huruf A Peraturan Walikota ini. (7) Pengurus LPM sebelum memangku jabatannya, mengucapkan sumpah/janji secara bersama-sama yang dipandu oleh Lurah setempat yang dituangkan dalam Berita Acara, yang contoh bentuk dan formatnya tercantum dalam lampiran I huruf C Peraturan Walikota ini. (8) Keputusan Lurah sebagaimana dimaksud pada ayat (6) disampaikan kepada Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah melalui Camat. Bagian Ketiga Pelaporan Hasil Pemilihan Pasal 9 Laporan panitia pemilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) huruf i dan Pasal 8 ayat (6) disampaikan kepada Lurah dengan melampirkan : a. Berita Acara hasil musyawarah pemilihan pengurus; dan b. Daftar hadir peserta musyawarah. BAB VI PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU Pasal 10 (1) Dalam hal pengurus LPM tidak bisa melaksanakan tugasnya sebelum berakhir masa bhakti, maka dapat dilakukan perubahan

pengurus melalui pergantian antar waktu yang dilaksanakan secara musyawarah. (2) Pergantian pengurus antar waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disebabkan hal-hal sebagai berikut : a. Meninggal dunia; b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri; c. Pindah tempat tinggal keluar wilayah Kelurahan; d. Melakukan tindakan yang menghilangkan kepercayaan penduduk kelurahan sebagai pengurus LPM; e. Berhalangan tetap dan tidak dapat melaksanakan tugas yang ditetapkan melalui musyawarah pengurus LPM; dan/atau f. Sebab-sebab lain yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau norma-norma kehidupan masyarakat yang diputuskan melalui musyawarah Pengurus LPM dengan melibatkan unsur kecamatan, unsur kelurahan dan seluruh Ketua RW. (3) Keputusan musyawarah hasil pergantian pengurus antar waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan sah apabila dihadiri oleh unsur kecamatan dan unsur kelurahan serta Pengurus LPM. (4) Dalam hal musyawarah pergantian pengurus antar waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (3), unsur kecamatan berperan sebagai fasilitator. (5) Pergantian pengurus antar waktu hasil musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dituangkan dalam Berita Acara Hasil Musyawarah Pergantian Pengurus Antar Waktu, yang ditandatangani oleh pimpinan musyawarah dan diketahui oleh Lurah, yang contoh bentuk dan formatnya tercantum dalam lampiran I huruf B Peraturan Walikota ini. (6) Berita Acara Hasil Musyawarah pergantian pengurus antar waktu dan lampiran daftar hadir peserta musyawarah diserahkan kepada Lurah untuk ditetapkan dalam Keputusan Lurah dan selanjutnya dilakukan pelantikan yang contoh bentuk dan formatnya tercantum dalam lampiran II huruf B Peraturan Walikota ini. (7) Pengurus pengganti antar waktu sebelum memangku jabatannya, mengucapkan sumpah/janji secara bersama-sama yang dipandu oleh Lurah setempat yang dituangkan dalam Berita Acara yang contoh bentuk dan formatnya tercantum dalam lampiran I huruf D Peraturan Walikota ini. (8) Keputusan Lurah sebagaimana dimaksud pada ayat (5) disampaikan kepada Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah melalui Camat. BAB VII HUBUNGAN KERJA KELEMBAGAAN Bagian Kesatu Hubungan LPM dengan Kelurahan Pasal 11 Hubungan LPM dengan Kelurahan bersifat kerja sama dalam hal menggerakkan swadaya masyarakat untuk melaksanakan pembangunan partisipatif yang berkelanjutan berupa :

1. Saling memberikan informasi yang berkaitan dengan mekanisme perencanaan, pelaksanaan, pengendalian pembangunan dan permasalahan pelayanan masyarakat; 2. Kerjasama yang bersifat konsultasi intensif sebagai bahan pemecahan masalah dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan masyarakat kelurahan; 3. Musyawarah perencanaan pembangunan tingkat Kelurahan, LPM berkedudukan sebagai inisiator dan koordinator, sementara Kelurahan berkedudukan sebagai fasilitator. Bagian Kedua Hubungan LPM dengan Lembaga Kemasyarakatan di Tingkat Kelurahan Pasal 12 Hubungan LPM dengan Lembaga Kemasyarakatan di tingkat Kelurahan bersifat koordinatif konsultatif dalam bentuk kerjasama kemitraan yang diimplementasikan berupa : 1. Saling memberikan informasi yang berkaitan dengan mekanisme perencanaan, pelaksanaan, pengendalian pembangunan dan permasalahan pelayanan masyarakat; 2. Kerjasama yang bersifat konsultatif dalam menyusun perencanaan dan pelaksanaan pembangunan secara terpadu; 3. Pelaksanaan tugas dan fungsi yang mengutamakan prinsip musyawarah dan kesetaraan. Pasal 13 Hubungan kerja kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dan Pasal 11 tertuang dalam Bagan Struktur yang tercantum dalam lampiran III Peraturan Walikota ini. BAB VIII KELENGKAPAN TUGAS Pasal 14 (1) Untuk keseragaman dan tertib administrasi kelengkapan tugas LPM dibuat kop surat, papan nama dan stempel. (2) Contoh bentuk, isi dan format kop surat, papan nama dan stempel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran IV Peraturan Walikota ini. BAB IX PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 15 Tata cara penyusunan dan penyampaian pertanggungjawaban adalah sebagai berikut : 1. Pengurus LPM wajib menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban minimal satu kali dalam satu tahun. 2. Laporan pertanggungjawaban sekurang-kurangnya berisi : a. laporan kegiatan;

b. laporan keuangan; dan c. laporan inventaris LPM. 3. Laporan pertanggungjawaban di sampaikan kepada Lurah dan masyarakat di wilayah Kelurahan. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Tasikmalaya. Ditetapkan di Tasikmalaya pada tanggal 1 Maret 2011 WALIKOTA TASIKMALAYA, Ttd. H. SYARIF HIDAYAT Diundangkan di Tasikmalaya pada tanggal 1 Maret 2011 SEKRETARIS DAERAH KOTA TASIKMALAYA, Ttd. H. TIO INDRA SETIADI BERITA DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN.2011 NOMOR 426

LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 23 Tahun 2011 Tanggal : 1 Maret 2011 CONTOH BENTUK DAN FORMAT BERITA ACARA HASIL MUSYAWARAH PEMILIHAN PENGURUS, HASIL MUSYAWARAH PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU, PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI PENGURUS DAN PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) KELURAHAN MASA BHAKTI.. A. BERITA ACARA HASIL MUSYAWARAH PEMILIHAN PENGURUS PANITIA PEMILIHAN PENGURUS LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) KELURAHAN MASA BHAKTI.. BERITA ACARA NOMOR :... MUSYAWARAH PEMILIHAN PENGURUS LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) KELURAHAN MASA BHAKTI Pada hari ini tanggal bulan tahun, bertempat di... telah diadakan musyawarah pemilihan pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan untuk masa bhakti Musyawarah dihadiri oleh.. ( ) orang sebagaimana daftar hadir terlampir....... Dalam musyawarah tersebut telah diputuskan dan ditetapkan Susunan Pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Masa Bhakti.. sebagai berikut : 1. Ketua :... 2. Wakil Ketua :... 3. Sekretaris :... 4. Bendahara :... 5. Koordinator Bidang Pemerintahan :... Anggota :... dst,... 6. Koordinator Bidang Ekonomi Pembangunan :... Anggota :... dst,... 7. Koordinator Bidang Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat :... Anggota :... dst,... Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Panitia Pemilihan Pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), 1. Ketua... (...) 2. Sekretaris... (...) 3. Anggota... (...) 4. dst..... (...) Mengetahui Lurah. NIP

B. BERITA ACARA HASIL MUSYAWARAH PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU PENGURUS LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) KELURAHAN MASA BHAKTI.. BERITA ACARA NOMOR :... MUSYAWARAH PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) KELURAHAN MASA BHAKTI.. Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun..., bertempat di... telah diadakan musyawarah Pergantian Pengurus Antar Waktu Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan... Masa Bhakti... Musyawarah dihadiri oleh.. ( ) orang sebagaimana daftar hadir terlampir....... Dalam musyawarah tersebut telah diputuskan dan ditetapkan Pengurus pengganti antar waktu Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan... Masa Bhakti... sebagai berikut : NO 1. 2. dst... PENGURUS LAMA PENGURUS BARU NAMA JABATAN NAMA JABATAN Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Pimpinan Musyawarah, 1.... (...) 2.... (...) 3.... (...) 4. dst... (...) Mengetahui Lurah. NIP

LAMPIRAN II PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 23 Tahun 2011 Tanggal : 1 Maret 2011 CONTOH BENTUK, ISI DAN FORMAT KEPUTUSAN LURAH A. UNTUK PENETAPAN SUSUNAN PENGURUS PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA KELURAHAN... KECAMATAN... Jl.... KOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN LURAH... KECAMATAN... KOTA TASIKMALAYA Nomor :... Lampiran :... TENTANG PENETAPAN SUSUNAN PENGURUS LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) KELURAHAN... KECAMATAN... MASA BHAKTI... LURAH.., Menimbang : bahwa dalam rangka kelancaran pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunan dipandang perlu menetapkan susunan pengurus Lembaga Pemberdayan Masyarakat (LPM) yang dituangkan dalam Keputusan Lurah... Kecamatan... Kota Tasikmalaya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Tasikmalaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4117); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 1/3

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan; 7. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Tasikmalaya (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2008 Nomor 83); 8. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2008 Nomor 92) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 6 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2010 Nomor 119); 9. Peraturan Walikota Tasikmalaya Nomor Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pembentukan dan Pertanggungjawaban Pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM); Memperhatikan : Berita Acara nomor... tanggal... Musyawarah Pemilihan Pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan.. Kecamatan Masa Bhakti.. ; MEMUTUSKAN Menetapkan : KESATU : Susunan Pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Kelurahan Kecamatan. Masa Bhakti yang namanamanya sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini. KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di Tasikmalaya pada Tanggal. LURAH.., Tembusan Yth. : 1.... NIP. 2/3

LAMPIRAN KEPUTUSAN LURAH... KECAMATAN... KOTA TASIKMALAYA Nomor : Tanggal : DAFTAR NAMA PENGURUS LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) KELURAHAN... KECAMATAN... MASA BHAKTI... No Nama L/P Tgl Lahir Pendidikan Pekerjaan Jabatan Alamat 1 Ketua 2 Wakil Ketua 3 Sekretaris 4 Bendahara 5 Koordinator Bidang Pemerintahan 6 Anggota 7 dst,... 8 Koordinator Bidang Ekonomi Pembangunan 9 Anggota 10 dst,... 11 Koordinator Bidang Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat 12 Anggota 13 dst,... dst LURAH.., NIP. 3/3

B. UNTUK PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA KELURAHAN... KECAMATAN... Jl.... KOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN LURAH... KECAMATAN... KOTA TASIKMALAYA Nomor :... Lampiran : - TENTANG PEMBERHENTIAN PENGURUS LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) DAN PENGANGKATAN PENGURUS PENGGANTI ANTAR WAKTU LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) KELURAHAN... KECAMATAN... MASA BHAKTI... Menimbang Mengingat : : LURAH.., bahwa untuk mengisi kekosongan pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan demi kelancaran pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunan dipandang perlu mengangkat pengurus pengganti antar waktu Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang dituangkan dalam Keputusan Lurah... Kecamatan... Kota Tasikmalaya; 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Tasikmalaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4117); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 1/2

Memperhatikan : 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan; 7. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Tasikmalaya (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2008 Nomor 83); 8. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2008 Nomor 92) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 6 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2010 Nomor 119); 9. Peraturan Walikota Tasikmalaya Nomor Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pembentukan dan Pertanggungjawaban Pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM); Berita Acara nomor... tanggal... Musyawarah Pergantian Antar Waktu Pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan.. Kecamatan Masa Bhakti.. ; Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA : : : : MEMUTUSKAN : Memberhentikan dengan hormat saudara jabatan.. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan... Kecamatan... Masa Bhakti.. Mengangkat saudara jabatan...... Lembaga Pemberdayaan (LPM) Kelurahan... Kecamatan... Masa Bhakti.. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Tasikmalaya pada tanggal. LURAH, NIP. Tembusan Yth. : 1.... 2/2 WALIKOTA TASIKMALAYA, Ttd. H. SYARIF HIDAYAT

LAMPIRAN III PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 23 Tahun 2011 Tanggal : 1 Maret 2011 HUBUNGAN KERJA KELEMBAGAAN FUNGSI PELAYANAN FUNGSI PEMBERDAYAAN DALAM PEMBANGUNAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA PERDA NO 8 TAHUN 2008 LEMBAGA KEMASYARAKATAN PERDA NO 7 TAHUN 2009 KELURAHAN LPM ORGANISASI SOSIAL KEMASYARAKATAN RW RT : Kemitraan dalam Pembangunan dan/atau Pemberdayaan Masyarakat : Kemitraan dalam Pelayanan kepada Masyarakat WALIKOTA TASIKMALAYA, Ttd. H. SYARIF HIDAYAT

LAMPIRAN IV PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 23 Tahun 2011 Tanggal : 1 Maret 2011 CONTOH BENTUK, ISI DAN FORMAT KOP SURAT, PAPAN NAMA DAN STEMPEL I. KOP SURAT LPM A. Perbandingan ukuran huruf Kop surat adalah 3 : 2, yaitu : 1. Ukuran huruf 3 untuk tulisan LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT; 2. Ukuran huruf 2 untuk tulisan nama kelurahan, kecamatan dan alamat serta kode pos; 3. Bentuk, isi dan format Kop Surat seperti pada contoh berikut : LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) KELURAHAN KECAMATAN. KOTA TASIKMALAYA Jl....No....Telp. Fax.. T A S I K M A L A Y A Kode Pos :.. B. Penggunaan Kop surat LPM dipergunakan untuk surat-surat yang dikeluarkan LPM. II. PAPAN NAMA LPM A. BENTUK Papan Nama berbentuk empat persegi panjang B. UKURAN 1. Ukuran Papan Nama adalah 40 x 60 cm 2. Ukuran huruf tulisan pada papan nama mengikuti perbandingan 3 : 2, yaitu : a. Ukuran huruf 3 untuk tulisan LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT; b. Ukuran huruf 2 untuk tulisan nama kelurahan, kecamatan dan alamat serta kode pos. C. BAHAN Bahan Papan Nama disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya dari bahan kayu, beton dan lain sebagainya. D. CONTOH

LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) KELURAHAN KECAMATAN KOTA TASIKMALAYA Jl....No....Telp. Fax.. T A S I K M A L A Y A Kode Pos :.. Keterangan : 1. Warna dasar putih; 2. Berisikan tulisan dengan huruf balok berwarna hitam. E. PEMASANGAN Dipasang di halaman kantor LPM pada sebuah tiang dengan cat hitam setinggi 150 Cm, kecuali apabila tidak memungkinkan dipasang dengan cara ini dapat ditempatkan pada dinding kantor atau rumah yang mudah dibaca oleh umum. III. STEMPEL LPM A. Bentuk Stempel LPM Bentuk oval dengan kotak empat persegi panjang ditengahnya. B. Ukuran 1. Lingkaran luar : 3,5 Cm 2. Lingkaran Dalam : 2 Cm 3. Panjang Kotak : 5 Cm C. Nama LPM, Kelurahan, Kecamatan dan nama Kota Tasikmalaya ditulis dengan huruf balok serta 2 (dua) buah bintang yang dicantumkan pada kedua ujung empat persegi panjang. E. Contoh stempel LPM F. Tinta dan letak Stempel LPM menggunakan tinta berwarna biru dan dibubuhkan pada bagian kiri dari tanda tangan ketua/sekretaris LPM. WALIKOTA TASIKMALAYA, Ttd. H. SYARIF HIDAYAT

C. BERITA ACARA PENGAMBILAN SUMPAH PENGURUS LPM PANITIA PEMILIHAN PENGURUS LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) KELURAHAN MASA BHAKTI.. BERITA ACARA NOMOR :... PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI PENGURUS LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) KELURAHAN MASA BHAKTI Pada hari ini tanggal bulan tahun, bertempat di... saya... jabatan Lurah... berdasarkan Keputusan Lurah... Nomor... tanggal... tentang... dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi, masing-masing : 1. Nama :... Tempat tanggal lahir :... Alamat :... 2. Nama :... Tempat tanggal lahir :... Alamat :... Telah mengambil sumpah/janji Pengurus LPM : 1. Ketua :... 2. Wakil Ketua :... 3. Sekretaris :... 4. Bendahara :... 5. Koordinator Bidang Pemerintahan :... Anggota :... dst,... 6. Koordinator Bidang Ekonomi Pembangunan :... Anggota :... dst,... 7. Koordinator Bidang Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat :... Anggota :... dst,... Pengurus LPM mengucapkan sumpah/janji sebagai berikut : o Demi Allah saya bersumpah/berjanji; o Bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai Pengurus LPM dengan sebaikbaiknya dan seadil-adilnya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dengan berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; o Bahwa saya dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan sungguh-sungguh dan mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi, seseorang dan/atau golongan. 1/2

Demikian Berita Acara pengambilan sumpah/janji ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Pengurus LPM, Yang mengangkat sumpah/janji 1. Ketua :... 2. Wakil Ketua :... 3. Sekretaris :... 4. Bendahara :... 5. Koordinator Bidang Pemerintahan :... Anggota :... dst,... 6. Koordinator Bidang Ekonomi Pembangunan :... Anggota :... dst,... 7. Koordinator Bidang Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat :... Anggota :... dst,... Pejabat Yang mengambil sumpah/janji Lurah.. NIP... Saksi-saksi 1.... 2.... 2/2

D. BERITA ACARA PENGAMBILAN SUMPAH PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU PENGURUS LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) KELURAHAN MASA BHAKTI.. BERITA ACARA NOMOR :... PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) KELURAHAN MASA BHAKTI Pada hari ini tanggal bulan tahun, bertempat di... saya... jabatan Lurah... berdasarkan Keputusan Lurah... Nomor... tanggal... tentang... dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi, masing-masing : 1. Nama :... Tempat tanggal lahir :... Alamat :... 2. Nama :... Tempat tanggal lahir :... Alamat :... Telah mengambil sumpah/janji Pengganti Antar Waktu LPM : 1. Nama :... Tempat Tanggal Lahir :... Alamat :... Jabatan :... 2. Nama :... Tempat Tanggal Lahir :... Alamat :... Jabatan :... 3....dst... Yang bersangkutan mengucapkan sumpah/janji sebagai berikut : o Demi Allah saya bersumpah/berjanji; o Bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai Pengurus LPM dengan sebaikbaiknya dan seadil-adilnya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dengan berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; o Bahwa saya dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan sungguh-sungguh dan mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi, seseorang dan/atau golongan. 1/2

Demikian Berita Acara pengambilan sumpah/janji ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Pengurus LPM, Yang mengangkat sumpah/janji 1. Nama :... Tempat Tanggal Lahir :... Alamat :... Jabatan :... 2. Nama :... Tempat Tanggal Lahir :... Alamat :... Jabatan :... 3....dst... Pejabat Yang mengambil sumpah/janji Lurah.. NIP... Saksi-saksi 1.... 2.... 2/2 WALIKOTA TASIKMALAYA, Ttd. H. SYARIF HIDAYAT