BAB III PENUTUP. tersebut tetapi harus berdasarkan pada undang-undang dan kode etik. Keberlakuan hak imunitas ini adalah terbatas, maksudnya hak ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PENUTUP. advokat dalam menjalankan profesinya. Secara umum hambatan pelaksanaan

BAB III PENUTUP. peran yang vital / penting dalam proses penegakan kode etik advokat. Dalam

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, baik penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam perjalanannya Kode Etik profesi Advokat dirasa masih berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-Undang Dasar Hal ini dapat dibuktikan dalam Pasal

perundang-undangan tentang pemberantasan tindak pidana korupsi serta tugas dan wewenang Kejaksaan, maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB III PENUTUP. penelitian maka dapat diambil kesimpulan seperti berikut ini :

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan istilah officer of the court. Sebagai Officer of the court,

KONTRAK KULIAH PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

BAB I PENDAHULUAN. maupun nonlitigasi. Sejak dulu keberadaan advokat selalu ada semacam. penguasa, pejabat bahkan rakyat miskin sekalipun.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pilar-pilar utama dalam penegakan supremasi hukum dan atau. memberikan pelayanan bagi masyarakat dalam bidang hukum untuk

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia berdasarkan atas hukum (Rechtsstaat) tidak berdasar

BAB I PENDAHULUAN. perjalananya, profesi tersebut bahkan dinamai sebagai officium nobile,

BAB I PENDAHULUAN. perlakuan yang sama didepan hukum atau disebut juga dengan asas Equality

BAB I PENDAHULUAN. dengan pemerintah. Prinsip negara hukum menjamin kepastian, ketertiban dan

BAB I PENDAHAULUAN. Negara Indonesia merupakan negara hukum (rechtsstaat) yang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan secara tegas bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum. Prinsip

BAB I PENDAHULUAN. hukum atau menjadi kuasa hukum untuk dan atas nama Kliennya. 1 Dewasa

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian dan pembahasan yang penulis sajikan dari hasil

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. dengan perikatan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari dan juga usaha

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan strategi pembangunan hukum nasional. Profesionalitas dan

BAB I PENDAHULUAN. profesi sebagai acuan, sama seperti hakim dan jaksa. karena hal seperti itu tidak akan dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip persamaan di hadapan hukum (Equality Before The Law), diatur

Bab III. Penutup. dalam penulisan hukum/skripsi ini sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. ini, ada dua aturan yang wajib dipatuhi oleh seorang Notaris yaitu Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan dan kepentingannya di dalam masyarakat, sengketa

HAKEKAT PROFESI ADVOKAT SEBAGAI PENEGAK HUKUM. Parlindungan Pasaribu. Dosen Fakultas Hukum Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda ABSTRAK

JURNAL SKRIPSI PERAN PERADI DALAM MENJAGA SERTA MEMELIHARA MARTABAT DAN KEHORMATAN PROFESI ADVOKAT DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Penegakan hukum merupakan salah satu persoalan serius bagi bangsa

I. PENDAHULUAN. hukum, untuk itu advokat menjalankan tugas profesinya demi tegaknya keadilan berdasarkan

SANKSI PIDANA PELANGGARAN KEWAJIBAN OLEH APARATUR HUKUM DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK DI INDONESIA 1 Oleh: Wailan N. Ransun 2

BAB III PENUTUP. Bantuan Hukum bagi paralegal maka dapat disimpulkan :

ANALISIS YURIDIS HAK IMUNITAS DAN MALPRAKTEK ADVOKAT SERTA IMPLEMENTASINYA DI KOTA SURAKARTA

BAB I. Negara Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus telah menyatakan diri sebagai negara berdasarkan atas hukum.

BAB I PENDAHULUAN. yang jabatannya atau profesinya disebut dengan nama officium nobile

DAFTAR PUSTAKA A. Buku ;

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ADVOKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang -Undang Dasar Negara Republik

DAFTAR PUSTAKA , 2010, Majelis Pengawas Notaris Sebagai Pejabat Tata Usaha Negara, PT. Refika Aditama, Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Negara yang berlandaskan atas dasar hukum ( Recht Staat ), maka

BAB I PENDAHULUAN. hukum diungkapkan dengan sebuah asas hukum yang sangat terkenal dalam ilmu

BAB III PENUTUP. maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia adalah negara hukum, pernyataan tersebut diatur

Lex Crimen Vol. VI/No. 3/Mei/2017. Kata kunci: Penyelidikan Dan Penyidikan, Tindak Pidana Oleh Advokat.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG A D V O K A T

BAB I PENDAHULUAN. Hakim, Jaksa, dan Polisi. Ada yang menyatakan bahwa masyarakat pun

BAB I PENDAHULUAN. Perbuatan tersebut selain melanggar dan menyimpang dari hukum juga

PELANGGARAN ASAS KEPASTIAN HUKUM DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR. Tengku Erwinsyahbana

AMIRUDDIN /D Pembimbing: 1. Achmad Allang, SH., MH 2. Harun Nyak Itam Abu., SH.,MH ABSTRAK

Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris (selanjutnya disebut UUJN) disebutkan bahwa y

BAB III PENUTUP. Undang 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum : Undang Bantuan Hukum. paralegal menjadi lebih eksis.

Bab III PENUTUP. internal Bidpropam Polda DIY belum dilaksanakan secara optimal.

I. PENDAHULUAN. persamaan perlakuan (equal treatment). Berdasarkan Pasal 34 ayat (1) Undang-

DAFTAR PUSTAKA A. Buku-buku Adjie, Habib, 2015, Penafsiran Tematik Hukum Notaris Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang

DAFTAR PUSTAKA. Anggriani, Jum. Hukum Administrasi Negara. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

Volume 15 Nomor 1 Juni 2015 Volume 15 Nomor 1 Juni 2015

The Implementation of Advocate s Immunity Right in Defending Clients

BAB I PENDAHULUAN. 1945), di dalam Pembukaan alinea pertama menyatakan bahwa sesungguhnya

BAB III PENUTUP. mendapatkan hasil dari penelitian pihak Polda DIY dan Rumah Sakit Panti

BAB III PENUTUP. pada bab-bab sebelumnya maka dapat dijabarkan kesimpulan sebagai berikut:

ADVOKAT SEBAGAI SALAH SATU BAGIAN DARIPELAKSANAANKEKUASAANKEHAKIMAN*

ANALISIS HUKUM PIDANA HAK IMUNITAS ADVOKAT DALAM MELAKSANAKAN PROFESINYA SEBAGAI PENEGAK HUKUM DI INDONESIA SKRIPSI. Oleh :

ETIK UMB ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI (MATERI TAMBAHAN) Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi AKUNTANSI MANAJEMEN

PERLINDUNGAN HUKUM PROFESIONALISME GURU

A. Latar Belakang Masalah Di ambang abad ke-21 ditandai dengan bertumbuhnya saling

BAB I PENDAHULUAN. jabatannya, Notaris berpegang teguh dan menjunjung tinggi martabat

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

BAB IV PENUTUP. 1. Peran organisasi profesi Notaris dalam melakukan pengawasan terhadap

Apa yang perlu dokter ketahui agar tidak masuk penjara? Dr. Budi Suhendar, DFM, Sp.F PIT IDI Tangerang 11 Februari 2018

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan jasa notaris, telah dibentuk Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. bersamaan dengan berkembangnya perekonomian di Indonesia. Hal ini tentu saja

Tinjauan Umum Etika Profesi

PERAN KONSULTAN HUKUM DI DALAM RANGKA PERLINDUNGAN INVESTOR (INVESTOR PROTECTION) Said Sampara* ABSTRACT

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

PENJATUHAN PIDANA PENJARA BAGI TERDAKWA PENYALAHGUNAAN NARKOBA

KINERJA ADVOKAT DALAM MEWUJUDKAN INTEGRATED CRIMINAL JUSTICE SYSTEM DI INDONESIA. Keywords: Advocate, Integrated and Criminal Justice System

BAB I PENDAHULUAN. hukum guna menjamin adanya penegakan hukum. Bantuan hukum itu bersifat

JASA PELAYANAN KESEHATAN DAN EKSISTENSI YURIDISNYA TERHADAP PERLINDUNGAN KONSUMEN. Hasyim S. Lahilote 1. Abstrak

- 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peranan hukum dalam mengatur kehidupan masyarakat sudah dikenal

2 dan 3 DosenPascaSarjanaFakultasHukumUviversitas Bung Hatta. rifka yahoo.co.id. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. hukum dengan cita-cita sosial dan pandangan etis masyarakatnya. 1

LEMBARAN NEGARA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. menegaskan bahwa Negara Indonesia berdasarkan atas hukum (Rechtstaat), tidak

BAB I PENDAHULUAN. notaris merupakan pejabat umum yang mendapatkan delegasi kewenangan. yang tidak memihak dan penasehat hukum yang tidak ada cacatnya

BAB III PENUTUP. kemudian dilanjutkan dengan sidang komisi kode etik kepolisian, jadi. putusan akhir sebagai polisi melalui sidang komisi kode etik.

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III PENUTUP. di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara hukum. 1 Hukum dibentuk agar negara dapat

BAB I PENDAHULUAN. profesi advokat dinamai sebagi officum Nobile,jabatan mulia. Penamaan itu terjadi karena

Dr. Mudzakkir, S.H., M.H Dosen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Penegakan Hukum dan Penegakan Hukum pidana. Penegakan hukum adalah proses di lakukannya upaya untuk tegaknya atau

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Kesehatan merupakan hal yang penting bagi setiap orang. Dalam

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

DASAR PERTIMBANGAN HAKIM MEMBERIKAN PUTUSAN BERSYARAT TERHADAP ANAK PEMAKAI NARKOTIKA DI PENGADILAN NEGERI KELAS 1A PADANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penegakan hukum pidana adalah upaya untuk dapat menjamin kepastian hukum,

Transkripsi:

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan terhadap hasil penelitian tersebut di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa: Penerapan hak imunitas memiliki keterkaitan yang erat dengan profesionalitas advokat. Penerapan hak imunitas ini dihadapkan dengan peraturan perundang-undangan dan kode etik profesi. Dengan kata lain penerapan hak imunitas terbatas dan tidak bisa digunakan dengan sewenangwenang tersebut tetapi harus berdasarkan pada undang-undang dan kode etik profesi. Keberlakuan hak imunitas ini adalah terbatas, maksudnya hak ini akan tidak berlaku apabila terjadi suatu pelanggaran hukum yang sanksinya akan dihadapkan kepada advokat itu sendiri. Sanksi yang didapatkan oleh advokat dapat berasal dari peradilan umum dan/atau peraturan Profesi Advokat. Untuk hal ini Organisasi Advokat sangat dibutuhkan dalam penerapan hak imunitas advokat tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengawasi dan memberi perlindungan kinerja profesi advokat dalam menggunakan hak imunitas pada saat menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum dan bertujuan untuk mencerminkan profesi terhormat (officium nobile) 56

57 B. Saran Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka penulis dengan segala keterbatasan dan kerendahan hati, di akhir penulisan hukum/skripsi ini ingin memberikan saran yang sekiranya dapat berguna bagi semua pihak: 1. Agar Profesi Advokat dapat menjalankan tugasnya dengan bijak dan patut maka dalam menjalankan kewajibannya sebagai penegak hukum harus berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kode etik profesi. Profesi Advokat tidak menjalankan tugas hanya untuk mendapatkan segi materi atau lebih mengutamakan kepentingan pribadi, tetapi berusaha untuk mencerminkan profesi terhormat (officium nobile) kepada masyarakat. 2. Agar dewan kehormatan Organisasi Advokat lebih cermat dalam melakukan pengawasan dan juga perlindungan terhadap kinerja dari Profesi Advokat tersebut. Apabila terjadi penyimpangan Profesi Advokat dalam menjalankan tugasnya, hendaknya dewan kehormatan Organisasi Advokat dapat memberikan sanksi yang tegas terhadap Profesi Advokat yang melakukan pelanggaran tersebut. Hal ini bertujuan untuk memberikan citra yang baik terhadap masyarakat dan membentuk Profesi Advokat yang profesional.

DAFTAR PUSTAKA Buku-buku: Biniziad Kadafi, 2000, Analisis dan Evaluasi Tentang Kode Etik Advokat dan Konsultan Hukum, Gramedia, Pustaka Utama, Jakarta. Munir Fuady, 2005, Profesi Mulia (Etika Profesi Hukum bagi Hakim, Jaksa, Advokat,Notaris, Kurator dan pengurus), PT Citra Aditya Bakti, Bandung. Daniel Lev, 1990, Hukum dan Politik di Indonesia kesinambungan dan perubahan, LP3ES, Jakarta. E.Sumaryono, 1995, Etika Profesi Hukum, Norma Bagi Penegak Hukum, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Frans Hendra Winarta, 1995, Advoka Indonesia citra, idealisme dan keprihatinan, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Hartono Hadisoeprapto, S.H., 2000, Pengantar Tata Hukum Indonesia, Liberty Yogyakarta. Luhut.M.P. Pangaribuan, 1996, Advokat dan Contempt of Court satu proses di dewan kehormatan profesi, Djambatan, Jakarta. Rapuan Rambe, 2003, Teknik Praktek Advokat, PT.Gransindo,Jakarta. Sintong Silaban, Aldentua Siringoringo, Susy Mahhyudiarni Devianty, 1996, Advokat Muda Indonesia, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Sukris Sarmadi, 2009, Advokat Litigas i& Non Litigasi Pengadilan, Mandar Maju,Bandung. Was, Lasdim, 1989, Cakrawala Advokat Indonesia, Liberty, Yogyakarta. Sidharta Arief. B, Pelaksanaan Kode Etik Profesi Hukum di Indonesia: Rekaman Proses Workshop Kode Etik Advokat Indonesia, Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia, Jakarta, 2004. Yan Pramadya Puspa, 1977, Kamus Hukum Indonesia, Aneka Ilmu, Semarang. Perundang-Undangan.: Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003, tentang Advokat.

Kode Etik Profesi Advokat Indonesia. Website: http://advokatgunawanrekan.blogspot.com/2009/02/sejarah-singkat-kedudukan-advokatdi.html. http://aslanilmukuliah.blogspot.com/2010/01/hak-imunitas-advokat.html. http://apranamanihuruk.blogspot.com/2011/09/apa-itu-hak-imunitas-pada profesi.html?zx=8f6865cb7002a18d. http://www.blogster.com/khaerulhtanjung/sejarah-hukum-advokat-indonesia. http://dedekusn.com/tag/pengertian-profesional. http://ekonurzhafar.wordpress.com/2012/03/05/pengertian profesi dan profesionalisme. http://etika profesi dan protokoler.blogspot.com. http://www.google.co.id/url?sa=yangmenjadi ukur profesionalisme. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=hak%20imunitas%20advokat&source=web. http://id-id.facebook.com/note.php oleh advokat Suci Wulansari, S.H. http://fis.uii.ac.id/.../120-pengawasan-advokat-upaya-menuju-profesionalis. http://internetsebagaisumberbelajar.blogspot.com/2010/07/pengertian-penerapan.html. http://www.lawskripsi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=234&itemid =234. http://www.google.co.id/url?sa=yangmenjadi ukur profesionalisme. http://www.hprory.com/pengertian-profesional. http://internetsebagaisumberbelajar.blogspot.com. http://www.m2sconsulting.com/webs/index.php?option=com_content&view=article&id=35: kajian-yuridis-mengenai-hak-imunitas-advokat&catid=38:law&itemid=25. http://pakmanihuruksh.wordpress.com/2012/03/21/sejarah-dan-kriteria-advokat-profesional.

www.pemantauperadilan.com/ruu%20tentang%20profesi%20advokat%20dan%20sejarah%20 pen gaturan%20advokat.pdf. Kadafi, Binziad, RUU Tentang Profesi Advokat Dan Sejarah Pengaturan Advokat Di Indonesia. http://www.psb-psma.org/content/blog/profesi-profesional-profesionalisme-profesionalisasiprofesionalitas. http://www.sinaharapan.co.id/berita/0610/03nas.10.html. http://www.surabayapagi.com/index.php?3b1ca0a43b79bdfd9f9305b8129829623099a623d9 60aa1545f7e7cb965c2700. http://variaadvokat.awarspace.info/vol6/frans.pdf.