BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Waktu Penahanan Artificial Aging Terhadap Sifat Mekanis dan Struktur Mikro Coran Paduan Al-7%Si

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB I PENDAHULUAN. walaupun harga produk luar jauh lebih mahal dari pada produk lokal. yang menjadi bahan baku utama dari komponen otomotif.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam menunjang industri di Indonesia. Pada hakekatnya. pembangunan di bidang industri ini adalah untuk mengurangi

PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

HEAT TREATMENT PADA ALUMINIUM PADUAN

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN

Analisa Pengaruh Aging 450 ºC pada Al Paduan dengan Waktu Tahan 30 dan 90 Menit Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis

I. PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam yang banyak digunakan dalam komponen

PENGARUH PENAMBAHAN Mg DAN PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT FISIK MEKANIK KOMPOSIT MATRIKS ALUMINIUM REMELTING PISTON BERPENGUAT SiO 2

Simposium Nasional RAPI XI FT UMS 2012 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam membuat suatu produk, bahan teknik merupakan komponen. yang penting disamping komponen lainnya. Para perancang, para

STUDI PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU AGING TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN MIKROSTRUKTUR KOMPOSIT

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan logam memberikan manfaat yang sangat besar bagi. kehidupan manusia. Dengan ditemukannya logam, manusia dapat

BAB IV PROSES PERLAKUAN PANAS PADA ALUMINIUM

PENGARUH PROSES QUENCHING DAN TEMPERING

TUGAS AKHIR STUDI TENTANG PENAMBAHAN UNSUR PADA ALUMINIUM PADUAN PISTON SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penguatan yang berdampak terhadap peningkatan sifat mekanik dapat

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu. sehingga tercipta alat-alat canggih dan efisien sebagai alat bantu dalam

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

Peningkatan Sifat Mekanik Paduan Aluminium A356.2 dengan Penambahan Manganese (Mn) dan Perlakuan Panas T6

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA.319-T6 AKIBAT PENGARUH VARIASI TEMPERATUR AGING PADA PROSES PRECIPITATION HARDENING

BAB II DASAR TEORI. Brake Lining. Brake Shoe. Gambar 2.1. Sepatu Rem [15].

HASIL PENGUJIAN KOMPOSISI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERBAIKAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM A356.0 DENGAN CARA MENAMBAHKAN Cu DAN PERLAKUAN PANAS T5

BAB I PENDAHULUAN. perlu dapat perhatian khusus baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya karena

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi pengecoran sangat berpengaruh terhadap. kemajuan Industri manufacture. Oleh karena itu pengembangan teknologi

PENGARUH PERLAKUAN PANAS PADA ANODA KORBAN ALUMINIUM GALVALUM III TERHADAP LAJU KOROSI PELAT BAJA KARBON ASTM A380 GRADE C

PENELITIAN PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN LOW TEMPERING

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia teknik dikenal empat jenis material, yaitu : logam,

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian. dituangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli

KARAKTERISASI PADUAN AlFeNiMg HASIL PELEBURAN DENGAN ARC FURNACE TERHADAP KEKERASAN

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGERASAN PERMUKAAN BAJA KARBON RENDAH DENGAN METODE FLAME HARDENING WAKTU TAHAN 30 MENIT 1 JAM DAN 1 ½ JAM

BAB I PENDAHULUAN. pressure die casting type cold chamber yang berfungsi sebagai sepatu pendorong cairan

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan 1

PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS MATERIAL MODEL CHASSIS BERBASIS Al-Si-Mg HASIL PENGECORAN HIGH PRESSURE DIE CASTING

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. industri terus berkembang dan di era modernisasi yang terjadi saat. ini, menuntut manusia untuk melaksanakan rekayasa guna

BAB I PENDAHULUAN. pesat dewasa ini telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan. dari dunia industri, sebab adanya ilmu pengetahuan dan teknologi

PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR MANGAN PADA PADUAN ALUMINIUM 7wt% SILIKON TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK LAPISAN INTERMETALIK PADA FENOMENA DIE SOLDERING

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat perkakas, alat-alat pertanian, komponen-komponen otomotif, kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Fluida : Semi Lean Benfield Solution (K 2 CO 3 ) Masalah Pompa 107-J. Produksi Tinggi. Why??

BAB I PENDAHULUAN. tinggi,menyebabkan pengembangan sifat dan karakteristik aluminium terus

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan efisiensi penggunaan BBM. Penggantian bahan pada. sehingga dapat menurunkan konsumsi penggunaan BBM.

REDESAIN DAN PENGGUNAAN MESIN CENTRIFUGAL CASTING

PENGARUH ARTIFICIAL AGING DAN NATURAL AGING TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PENGECORAN LOGAM PISTON Al-Si

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO, DAN KETANGGUHAN DENGAN PROSES HEAT TREATMENT PADA BAJA KARBON AISI 4140H

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki. ketahanan terhadap korosi, dan mampu bentuk yang baik.

PEMBUATAN BRACKET PADA DUDUKAN CALIPER. NAMA : BUDI RIYONO NPM : KELAS : 4ic03

Proses perlakuan panas diklasifikasikan menjadi 3: 1. Thermal Yaitu proses perlakuan panas yang hanya memanfaatkan kombinasi panas dalam mencapai

ANALISA STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM HASIL PENGECORAN CETAKAN PASIR

TUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERBUK TIMAH PEREKAT EPOXY UKURAN SERBUK 100 MESH DENGAN FRAKSI VOLUME (20, 35, 50) %

I. PENDAHULUAN. Definisi baja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu benda

BAB I PEDAHULUAN. Pada era modernisasi seperti saat ini, Air Conditioner atau biasa. akan dapat mendinginkan temperatursuatu ruangan.

ARANG KAYU JATI DAN ARANG CANGKANG KELAPA DENGAN AUSTEMPERING

STUDI KEKUATAN IMPAK PADA PENGECORAN PADUAL Al-Si (PISTON BEKAS) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Mg

BAB I PENDAHULUAN. mengenai hubungan antara komposisi dan pemprosesan logam, dengan

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISA PENGARUH SOLUTION TREATMENT PADA MATERIAL ALUMUNIUM TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahan logam dalam pembuatan alat alat dan sarana. Untuk memenuhi kebutuhan ini, diperlukan upaya pengembangan

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak. Abstract

Heat Treatment Pada Logam. Posted on 13 Januari 2013 by Andar Kusuma. Proses Perlakuan Panas Pada Baja

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. pisau egrek masalah yang sering dijumpai yaitu umur yang singkat yang. mengakibatkan cepat patah dan mata pisau yang cepat habis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Diajukan Sebagai Syarat Menempuh Tugas Akhir. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah. Surakarta. Disusun Oleh : WIDI SURYANA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP BEBAN IMPAK MATERIAL ALUMINIUM CORAN

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR

BAB I PENDAHULUAN. Poros adalah bagian terpenting dari setiap mesin. Peran poros yaitu

PENGARUH PERLAKUAN PANAS T6 TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS MATERIAL MODEL PROPELLER SHAFT BERBAHAN DASAR ALUMINIUM SERI 6063 HASIL PENGECORAN HPDC

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA ABSTRAK

BAB IV PEMBAHASAN. BAB IV Pembahasan 69

Penelitian Sifat Fisis dan Mekanis Roda Gigi Transduser merk CE.A Sebelum dan Sesudah Di-Treatment

Pengaruh Temperatur Bahan Terhadap Struktur Mikro

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang dimana industri sudah semakin maju khususnya. industri otomotif dan kompetisi produk semakin transparan dalam

UNIVERSITAS DIPONEGORO TUGAS AKHIR ARI MUSTHOFA L2E FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMUNIUM PADUAN Al, Si, Cu DENGAN CETAKAN PASIR

BAB I PENDAHULUAN. tentang unsur tersebut. Berikut potongan ayat tersebut :

PENGARUH UNSUR Mn PADA PADUAN Al-12wt%Si TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK LAPISAN INTERMETALIK PADA FENOMENA DIE SOLDERING SKRIPSI

ISSN hal

Laporan Praktikum Struktur dan Sifat Material 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

MATERIAL TEKNIK 5 IWAN PONGO,ST,MT

Pengaruh Solution treatment Singkat pada Paduan Al-Si-Mg : Sebuah Studi Awal

PENGARUH PUTARAN TERHADAP LAJU KEAUSAN Al-Si ALLOY MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISK TEST

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini semakin pesat, hal ini sejalan dengan kemajuan industri yang semakin banyak dan kompleks. Perkembangan teknologi saat ini diharapkan menggunakan kekayaan alam dengan hemat tetapi tetap dapat menghasilkan sebuah produk dengan kualitas baik. Baik buruknya kualitas produk salah satunya ditentukan oleh material penyusunnya, usaha untuk mendapatkan material yang baik dapat dilakukan dengan cara pengembangan. Di bidang material banyak dilakukan pengembanganpengembangan untuk mendapatkan material dengan sifat yang diinginkan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan sifat mekanik dari suatu bahan yaitu dengan membentuk material Metal Matrix composite. Material jenis ini merupakan kombinasi antara logam sebagai penyusun utama ( matrix ) dengan material lainnya sebagai penguat. Aluminium merupakan salah satu dari beberapa jenis material yang sering dijadikan bahan utama pembentukan metal matrix composite hal ini dikarenakan aluminium banyak dipergunakan dalam bidang keteknikan sebab aluminium memiliki sifat yang ringan dan tahan korosi tetapi aluminium memiliki kelemahan yaknik kekerasan yang rendah sehingga tidak tahan terhadap gesekan (Yasman,F.2014) Aluminium yang dikenal sebagai logam yang memiliki tahan korosi, sifat ringan, penghantar listrik yang baik digunakan sebagai matriks sedangkan palm oil fly ash berfungsi sebagai penguat. Penggunaan palm oil fly ash sebagai penguat untuk menghasilkan aluminium komposit dengan sifat mekanik yang baik dan biaya murah yang dapat bersaing dengan komposit sejenis lainnya Metal matrix composite adalah material yang terdiri dari gabungan dua atau lebih fasa yang berbeda baik secara fisika ataupun kimia dan memiliki karakteristik yang lebih unggul dari masing masing komponen penyusunnya. Material komposit terdiri dari dua fasa, satu disebut sebagai matriks dengan masa

2 continuous dan penguat dengan fasa discontinuous. Terdapat 5 faktor umum dari penguat yang mempengaruhi sifat dari material komposit yaitu konsentrasi, ukuran, bentuk, distribusi, dan orientasi. Metal Matrix Composite rmemiliki keunggulan dibandingkan dengan logam tunggalnya karena Metal Matrix Composite dapat memiliki sifat yang diinginkan, seperti peningkatan kekuatan dengan berat yang lebih rendah. Perlakuan panas merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk merubah fasa bahan komposit sehingga dapat menambah kekuatan dari sifat mekanis logam tersebut. Perlakuan panas yang terjadi pada logam dapat mengubah struktur mikro dari logam sehingga akan berpengaruh terhadap sifat mekanisnya. Pada peningkatan sifat mekanik paduan Aluminium A356 dengan heat treatment T6 diperoleh hasil bahwa sifat mekanik paduan naik akibat adanya heat treatment T6, yaitu terjadi perubahan bentuk butiran dari lonjong menjadi bulat, sehingga terjadi kenaikan UTS dan kekerasan yang signifikan (Anzip dkk., 2006). Berdasarkan penelitian yang pemah dilakukan tentang paduan aluminium yaitu Penelitian perlakuan pada alumunium diantaranya Fauad Abdillah (2010). Meneliti alumuinim pada piston bekas Hijet 1000 dengan menambah beberapa fariasi persentase ADC12 yang dicor kembali dipilih perbandingan komposisi matrial piston bekas dengan ADC12 yang paling efisien yaitu 50 % PB dan 50 % kemudian diteruskan dengan perlakuan panas dengan fariasi temperature penungan 7000C, 7500C, 8000C dan temperatur artificial aging 1000C, 1500C, 2000C serta penahanan waktu holding time 2 jam, 4 jam, 5 jam pada proses age hardening setelah mendapat perlakuan panas terjadi peningkatan nilai kekerasan, nilai kekerasan yang paling bagus pada temperatur penuangan 700oC dan temperatur artificial aging 200oC dengan waktu penahanan aging 5 jam, sebesar 80,5 HRB ( Abdillah F., 2010). Paryono dkk (2011) melakukan proses perlakuan panas pada alumunium ADC12 hasil proses high pressure die casting (HPDC). Solution treatment untuk semua variasi ditetapkan 490 0 C selama 15 menit didalam muffle furnace, kemudian dilakukan pendinginan dalam air, selanjutnya dilakukan tempering T6 (pemanasan artificial) 160 0 C, 180 0 C, 200 0 C, dan 220 0 C, ditahan selama: 1 jam, 3

3 jam, 5 jam, 7 jam, dan 10 jam. Hasil dari pengujian kekerasan, kekerasan benda meningkat seiring dengan bertambahnya waktu aging dengan waktu tertentuakan turun kembali jika waktu aging ditambah. Aging dengan temperatur 200 0 C, memberikan nilai kekerasan yang paling bagus yaitu 71,5 dengan wakrtu aging selama 7 jam.(paryono dkk, 2011). Proses heat treatment pada sebuah aluminium umumnya merupakan sebuah perlakuan panas untuk precipitation hardening. Tahapan proses heat treatment awalnya material dipanaskan dan selanjutnya dilakukan pendinginan cepat (quenching). Setelah dilakukan quenching, pada struktur aluminium terbentuk Super Saturated Solid Solution (SSSS). Setelah itu proses berlanjut dengan penuaan ( aging), yaitu pemberian panas yang tidak terlalu tinggi yang berguna untuk membuat SSSS semakin mengeras dan membentuk presipitat yang tujuannya menghalangi dislokasi. Dengan terhambatnya dislokasi, maka kekerasan dari aluminium akan semakin meningkat (Callister, 2007). Berdasarkan penelitian penelitian diatas sudah terdapat beberapa penelitian tentang bagaimana heat treatment terhadap material MMC khususnya aluminium paduan. Maka, tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pengaruh laju pendinginan pada proses solution treatment terhadap kekerasan dan mikrostruktur material metal matrik composite berbahan aluminium sebagai matrik dan Palm Oil Fly Ash sebagai penguatnya. 1.2 Perumusan Masalah Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan sifat mekanik paduan metal matrix composite salah satunya adalah Heat Treatment yang bertujuan melarutkan fase-fase unsur terlarut untuk memperkaya larutan padat α-aluminium, untuk memperoleh larutan padat super jenuh, menempatkan sejumlah atom pengeras semaksimalnya, sehingga nantinya akan diperoleh peningkatan kekuatan mekanik. Oleh karena itu dalam penelitian ini permasalahan yang diangkat adalah bagaimana pengaruh heat treatment terhadap struktur mikro dan sifat mekanik coran metal matrix composte.

4 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ini dilakukan untuk membuat metal matrix composite dari bahan coran aluminium tipe A356 yang diperkuat palm oil fly ash dengan metode centrifugal casting dan meningkatkan sifat mekanik metal matrix composite aluminium palm oil fly ash dengan menggunakan metode heat treatment. 1.3.2 Tujuan Khusus Secara terperinci, penelitian ini memiliki tujuan khusus yang terdiri atas beberapa poin yaitu : 1. Mengetahui proses heat treatment pada material metal matriks composite aluminium - palm oil fly ash. 2. Mengetahui pengaruh heat treatment terhadap sifat mekanik material metal matriks composite aluminium-palm oil fly ash. 3. Mengetahui pengaruh heat treatment terhadap mikrostruktur dari material metal matrix composite aluminium palm oil fly ash. 1.4 Batasan Masalah Adapun penelitian ini dibatasi oleh beberapa hal yaitu sebagai berikut : 1. Bahan yang digunakan adalah aluminium A 356 dalam bentuk ingot sebagai matrik, dan palm oil fly ash sebagai penguat. Bahan di cor menggunakan metode centrifugal casting dengan menvariasikan penambahan persentase berat palm oil fly ash yaitu 2.5, 5%, 7.5%, 10%, dan 12.5%. proses pengecoran dilakukan di laboratorium Foundy Departemen Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara. 2. Proses perlakuan panas (heat treatment) yang dilakukan adalah heat treatment T6 dengan temperatur 540 o C dengan holding time 4 jam, quenching selama 20 detik dan artificial aging dengan temperatur 155 o C holding time 2 jam. Media pendingin yang digunakan adalah air. 3. Pengujian yang dilakukan adalah uji kekerasan ( hardness test), Uji foto struktur mikro (metallography), uji impak, dan uji SEM -EDS.

5 1.5 Manfaat Manfaat penilitian ini: 1. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman tentang metalurgi logam. 2. Bagi akademik, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan untuk penelitian tentang metal matrix composite. 3. Bagi industri dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam pembuatan bahan metal matrix composite. Dengan memanfaatkan palm oil fly ash sehingga dapat mengurangi biaya produksi sekaligus meningkatkan kualitas produk khususnya sifat mekanisnya. 1.6 Metode Penelitian Penelitian ini dijadikan dalam bentuk laporan hasil penelitian skripsi yang dibagi atas lima bab, yang masing masing bab terdiri dari sub bab, yaitu : Bab 1 : Pendahuluan Berisi tentang Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab 2 : Tinjauan Pustaka Berisi tentang literatur dan referensi yang diperlukan berkenaan dengan bahan aluminium, metal matrix composite, palm oil fly ash, centrifugal casting dan heat treatment Bab 3 : Metodologi Penelitian Berisi tentang urutan dan tata cara yang dilakukan. Dimulai dari waktu dan tempat, persediaan alat bahan, prosedur penelitian dan proses yang dilaksanakan. Bab 4 : Analisa Data dan Pembahasan Berisi tentang menampilkan data yang diperoleh dari penelitian dan hasil pengujian berupa tabel maupun hasil pengamatan mikro dan makro.

6 Bab 5 : Kesimpulan dan Saran Berisi tentang penutup yang terdiri dari : kesimpulan dan saran. Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan yang merupakan resume dari bab - bab sebelumnya. Terutama jawaban atas permasalahan yang diajukan, selanjutnya diberikan saran berkaitan dengan hasil penelitian. Daftar Pustaka Lampiran