EKSPLORASI KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA KERJA PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

dokumen-dokumen yang mirip
EKSPLORASI KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA KERJA PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Agus Komar, 2013

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. langsung terhadap perkembangan manusia, terutama perkembangan seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dibandingkan. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gun Gun Gunawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Hal tersebut dibuktikan dengan riset yang dilakukan oleh Badan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hasim Bisri, 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di SMK masih sangat konvensional, bahkan ada yang membiarkan para

STUDI EKSPLORASI KETERSERAPAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA INDUSTRI OTOMOTIF

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kerja pada umumnya relatif rendah dikarenakan rendahnya pendidikan dan latihan. setiap tahunnya tidak dapat terserap sepenuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum SMK edisi 2004 juga menjelaskan tujuan SMK antara lain: melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TUNE UP SEPEDA MOTOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. individu yang dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah di Bengkel Otomotif Roda 4

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan kejuruan merupakan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mutia Faulia, 2014

STUDI TENTANG KESIAPAN KERJA SEBELUM DAN SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XI TKR DI SMK BINTARA KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia dipandang sebagai faktor kunci dalam era

BAB I PENDAHULUAN. ini, banyak usaha atau bahkan industri yang menolak para pelamar kerja karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dera Fitria, 2014 Studi Relevansi Antara Program Studi Ketenagalistrikan Dengan Dunia Kerja

2017 ANALISIS STRATEGI KEMITRAAN BURSA KERJA KHUSUS (BKK) DENGAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI (DU/DI)

menyumbang calon tenaga kerja terdidik. Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang banyak pengangguran yang berasal dari orang terdidik.

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan nasional di bidang pendidikan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 SD ke bawah , , ,69. 2 Sekolah Menengah Pertama , ,

KESIAPAN KERJA SEBELUM DAN SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA SMK DI KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. terdapat jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kata lain SMK dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Asyarullah Saefudin, 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

HUBUNGAN ANTARA MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN OTOMOTIF SMKN2 WONOSARI

BAB I PENDAHULUAN. membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia di dalam pembukaan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah secara

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat yang pintar, intelek, berkemampuan berfikir tinggi. Disamping itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ketenagakerjaan merupakan masalah yang selalu menjadi perhatian utama

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, aktif dan siap kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat berupa pendidikan formal dan pendidikan non formal.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kejuruan dalam penjelasan atas Undang-Undang Republik

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizkika Fitri, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Peranan pendidikan dalam upaya pengembangan sumber daya dan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia seutuhnya. Dalam undang-undang No 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal yang sedang banyak diminati masyarakat, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi agenda penting pemerintah

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

2015 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI LULUSAN YANG DIBUTUHKAN DI INDUSTRI DENGAN HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

BAB I PENDAHULUAN. mendukung masa depan. Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Suatu pendidikan yang berkualitas,

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

BAB I PENDAHULUAN. dan efisiensi, bersikap mental dan berwawasan (Wiratno, 2008).

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

2015 PENGARUH KOMPETENSI SISWA TERHADAP DAYA SAING LULUSAN PADA PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk berubah dari model pendidikan yang tradisional menjadi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2016

KETERLAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA SMK UNTUK MENJADI PEKERJA TEKNISI OTOMOTIF BERDASARKAN TUNTUTAN SKKNI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan akan menimbulkan terjadinya masalah, untuk dapat menyelesaikan masalah kita perlu melakukan riset terlebih dahulu, menurut Ali, M. & Asrori, M. (2014, hlm. 1) riset merupakan suatu kegiatan investigasi saintifik dengan tujuan memperoleh temuan yang dilakukan dengan menggunakan metode penemuan sains. Masalah itu sendiri tentunya dapat terjadi dalam berbagai hal, termasuk masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan kejuruan yang erat kaitannya dengan dunia kerja. Walter (dalam Kuswana, W, S, 2013, hlm. 157) memaparkan bahwa, pendidikan vokasi (kejuruan) merupakan program pendidikan yang mempersiapkan orang-orang untuk memasuki dunia kerja, baik yang bersifat formal maupun non formal. Pemaparan tersebut diperkuat oleh UUSPN No. 20 Tahun 2003 Pasal 15 yang menjelaskan bahwa, pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan siswa terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Mengutip mengenai tujuan pendidikan kejuruan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006, tentang standar isi dan struktur kurikulum pendidikan kejuruan yang menjelaskan bahwa: Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri, dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya. Agar dapat bekerja secara efektif dan efesien, serta mengembangkan keahlian dan keterampilan, mereka harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai bidang keahliannya, dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta memiliki kemampuan mengembangkan diri. Selain itu, guna memperkuat penjelasan yang menyatakan bahwa pendidikan kejuruan mampu untuk mempersiapkan siswa terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu, terdapat landasan psikologis yang diterapkan pada pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yaitu landasan behaviorisme dan mastery 1

2 learning. Terkait landasan psikologis tersebut, Kuswana, W, S. (2013, hlm. 203) menjelaskan bahwa: Landasan behaviorisme memberi makna bahwa tujuan akhir pembelajaran adalah dimilikinya kompetensi yang merupakan kemampuan (ability) riil atau nyata dan dapat ditunjukan/didemonstrasikan. Sedangkan mastery learning, memberi pengertian bahwa setiap individu dapat belajar secara baik bila diberi cukup waktu dan pembelajaran yang berkualitas. Pentingnya pendidikan kejuruan sebagaimana paparan di atas, sangatlah jelas bahwa pendidikan kejuruan pada dasarnya bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap memasuki dunia kerja melalui pengembangan berbagai potensi yang dimiliki siswa, baik berupa keterampilan, pengetahuan, dan sikap agar dapat mengerjakan suatu jenis pekerjaan tertentu. Intinya, siswa yang melakukan pendidikan kejuruan, dituntut untuk memiliki kompetensi/keterampilan yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Sementara itu, kenyataannya masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan kejuruan, yaitu lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tidak terserap oleh dunia kerja. Hal ini diperkuat dengan adanya data mengenai tingkat pengangguran terbuka penduduk menurut pendidikan terakhir yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka Penduduk Menurut Pendidikan Terakhir Pendidikan yang Agustus 2013 (*) Agustus 2014 (**) No ditamatkan 1. SD ke bawah 254.560 (3,44 %) 218.880 (3,04 %) 2. SMP 561.660 (7,59 %) 514.800 (7,15 %) 3. SMA 719.280 (9,72 %) 687.600 (9,55 %) 4. SMK 829.540 (11,21 %) 809.280 (11,24 %) 5. Diploma I/II/III 440.300 (5,95 %) 442.080 (6,14 %) 6. Universitas 398.860 (5,39 %) 406.800 (5,65 %) (Sumber: Badan Pusat Statistik, 2014) Keterangan:

3 * Jumlah pengangguran 7,4 juta orang ** Jumlah pengangguran 7,2 juta orang Data tersebut menjelaskan bahwa, lulusan SMK masih menjadi jumlah terbesar tingkat pengangguran terbuka dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Contoh nyata yang lebih spesifik diperoleh dari data hasil observasi, dimana didapatkan data mengenai lulusan SMKN 8 Bandung, yang dikeluarkan oleh pihak Hubungan Industri di SMKN 8 Bandung. Data lulusan SMKN 8 Bandung pada tahun ajaran 2013/2014, disajikan sebagai berikut: Tabel 1.2 Penyerapan Lulusan SMKN 8 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 No Penyerapan Lulusan Persentase (%) 1. Perguruan Tinggi 11 % 2. Dunia Kerja 82 % 3. Tidak Terdeteksi 7 % (Sumber: Hubin SMKN 8 Bandung, 2014) Berdasarkan penjelasan dari pihak Hubungan Industri di SMKN 8 Bandung, jumlah persentase untuk penyerapan lulusan ke dunia kerja belum sesuai target yang ditetapkan oleh pihak sekolah. Pernyataan tersebut sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Samsudin (2010, hlm. 36) idealnya secara nasional lulusan SMK yang bisa langsung memasuki dunia kerja sekitar 85 %.... Hal ini menunjukan, adanya indikasi kesiapan kerja siswa SMKN 8 Bandung belum sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum tergambarkan dengan jelas, karena melihat data penyerapan lulusan ke dunia kerja yang belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Artinya, daya serap ideal belum tercapai, baik secara nasional maupun di lingkungan SMKN 8 Bandung. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, penulis bermaksud untuk mencari tahu seberapa besar tingkat kesiapan siswa untuk memasuki dunia kerja, maka skripsi ini berjudul Eksplorasi Kesiapan Siswa Memasuki Dunia Kerja Pada Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan. B. Rumusan Masalah Penelitian Langkah penting dalam suatu penelitian yaitu merumuskan masalah yang akan diteliti secara jelas, dengan maksud agar tujuan yang hendak dicapai dalam

4 penelitian menjadi lebih terarah dan mudah dalam menentukan metode yang akan digunakan. Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Arikunto, S. (2006, hlm. 17) yaitu, agar penelitian dilaksanakan sebaik-baiknya, maka peneliti harus merumuskan masalahnya, sehingga jelas dari mana mulai, kemana harus pergi, dan dengan apa. Berdasarkan latar belakang penelitian, maka penulis memandang perlu untuk merumuskan masalah penelitian. Sehingga didapat rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu bagaimanakah kesiapan siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMKN 8 Bandung untuk memasuki dunia kerja?. C. Batasan Masalah Penelitian Menjaga agar permasalahan tidak terlampau meluas dan menyimpang, maka penulis membatasi masalah pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Sebagai objek penelitian yaitu siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMKN 8 Bandung, sebanyak 2 kelas. 2. Inti penelitian yaitu mengenai kesiapan siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMKN 8 Bandung untuk memasuki dunia kerja. 3. Dunia kerja yang dimaksud difokuskan pada kesiapan siswa untuk bekerja sebagai pekerja, karyawan atau teknisi di instansi pemerintah, swasta, dan wiraswasta. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang dikemukakan. Tujuan penelitian dalam penelitian ini, yaitu untuk mengeksplorasi, mendeskripsikan, dan menganalisis seberapa besar tingkat kesiapan siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMKN 8 Bandung untuk memasuki dunia kerja. E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini dapat digunakan pada dua aspek, yaitu teoritis dan praktis, sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis

5 Temuan penelitian ini berguna untuk pengembangan pendidikan kejuruan, berkenaan dengan kesiapan kerja siswa berdasarkan pada faktor kesiapan mental/psikologis siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMKN 8 Bandung. 2. Manfaat Praktis a. Sekolah Manfaat bagi pihak sekolah, diharapkan dapat memberikan data dan informasi terkait seberapa besar tingkat kesiapan siswanya untuk memasuki dunia kerja. Sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi kepada pihak sekolah untuk terus memperbaiki, mempertahankan, dan meningkatkan kualitas kesiapan siswasiswanya untuk memasuki dunia kerja. b. Guru Bagi guru pengajar di SMKN 8 Bandung. Diharapkan hasil penelitian ini akan menjadi bahan tambahan dan pertimbangan dalam menyusun materi pembelajaran. Sehingga ketika guru menyusun materi pembelajaran yang akan diberikan, juga memasukan unsur kesiapan untuk memasuki dunia kerja yang akan dihadapi siswa. c. Siswa Manfaat yang didapat bagi siswa SMKN 8 Bandung, yaitu sebagai berikut: 1). Memberi kejelasan siswa tentang kondisi terkait dunia kerja yang akan dihadapinya, dalam hal ini bidang kerja TKR. 2). Memberi dorongan siswa untuk lebih serius mempersiapkan diri menyambut masa depannya untuk memasuki dunia kerja yang sesuai dengan kemampuan dan keterampilan siswa. d. Dunia Kerja Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan informasi mengenai tingkat kesiapan siswa SMK untuk memasuki dunia kerja yang akan

6 menghasilkan nilai positif terhadap penyediaan sumber daya manusia bagi dunia kerja itu sendiri. F. Struktur Organisasi BAB I PENDAHULUAN Bab I Pendahuluan berisi tentang: latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, batasan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi. BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab II Kajian Pustaka berisi tentang: definisi kesiapan kerja, kesiapan, kerja, kesiapan kerja, ruang lingkup kesiapan, teori atau konsep kesiapan, prinsip kesiapan, faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan, pengukuran kesiapan kerja, tinjauan industri dan dunia kerja, definisi industri, dunia kerja, pendidikan kejuruan dan ketenagakerjaan, penelitian terdahulu yang relevan, asumsi atau anggapan dasar, dan kerangka pemikiran. BAB III METODE PENELITIAN Bab III Metode Penelitian berisi tentang: desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, jenis dan sumber instrumen penelitian, pengembangan instrumen penelitian, prosedur penelitian, analisis data, tahapan analisis data, pengolahan data, hasil uji instrumen penelitian, perhitungan uji validitas, dan perhitungan uji reliabilitas. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Bab IV Temuan dan Pembahasan berisi tentang: temuan penelitian, kondisi kesiapan kerja siswa SMKN 8 Bandung, kesiapan kerja siswa berdasarkan faktor keterampilan, kesiapan kerja siswa berdasarkan faktor kecerdasan, kesiapan kerja siswa berdasarkan faktor kemampuan dan minat, kesiapan kerja siswa berdasarkan faktor motivasi, kesiapan kerja siswa berdasarkan faktor kematangan, kesiapan kerja siswa berdasarkan faktor kesehatan, persentase kesiapan kerja tiap faktor, persentase data kesiapan kerja siswa SMKN 8 Bandung, dan pembahasan hasil penelitian. BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

7 Bab V Simpulan dan Rekomendasi berisi tentang: simpulan dan rekomendasi penelitian.