BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jumlah dari objek, mulai angka nol sampai dengan angka sembilan. Ketika masih

2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO LAGU DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PENGUASAAN TABEL PERIODIK PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. bangsa adalah keberhasilan pendidikan dari bangsa itu sendiri. Jika seorang guru

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS khususnya pada jenjang sekolah dasar, menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kemana arah hidup dan cita-cita yang ingin masyarakat capai. memerlukan pendidikan demi kemajuan kehidupannya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

Kemampuan yang harus dimiliki siswa adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran adalah interaksi belajar mengajar, dimana terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika yang ada di SD Negeri 2 Labuhan Ratu khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN. matematika, bahwa game edukasi sangat berguna di bidang pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia itu sendiri (Dwi Siswoyo,dkk, 2007: 16). Oleh karena itu pendidikan

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Akan tetapi banyak persoalan-persoalan yang sering muncul dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siti Nurjanah,2013

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena melalui pendidikanlah manusia dapat berdaya guna dan. mengembangkan ilmu pengetahuan menjadi teknologi.

ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu, mata pelajaran matematika telah dituangkan untuk mempelajari matematika di tingkat sekolah lanjutan.

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Setiap

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat berlangsungnya pembelajaran. Kesuksesan sebuah pendidikan dapat dilihat dari

BAB II KAJIAN TEORITIS. A. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah

BAB I PENDAHULUAN. demi detik sejak manusia lahir sampai mati. Manusia sejak lahir belajar untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meringankan kerja manusia. Matematika diberikan kepada siswa sebagai bekal

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan utama manusia, karena dengan pendidikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan keberhasilan pendidikan akan dicapai suatu bangsa apabila ada usaha untuk. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran dan evaluasi. Untuk mendapat out-put belajar-mengajar yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan harus mengantisipasi tuntutan hidup untuk beradaptasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sikap serta ketrampilan yang berguna baginya dalam menyikapi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan adalah salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. salah satu bidang pembangunan yang dapat perhatian serius dari pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan manusia unggul, karena salah satu kriteria manusia unggul

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan oleh setiap warga negara. Dengan adanya pendidikan terjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, dunia pendidikan sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan alat utama untuk memberikan cara berpikir.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wulan Nurchasanah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke 4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. materi pelajaran dapat diterima dengan mudah oleh siswa. Jika guru dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2016 PENINGKATAN KEMAND IRIAN BELAJAR SISWA D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL D ISCOVERY LEARNING D ALAM PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal semacam itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya manusia yang cerdas serta mampu bersaing di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara konstruktif. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Sistem

UPAYA PENINGKATAN RESPON DAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

I. PENDAHULUAN. taraf hidup manusia. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dan menghadapi perubahan-perubahan yang tidak menentu. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada jenjang sekolah dasar, khususnya pada pembelajaran matematika menunjukan pola pembelajaran cenderung berpusat pada guru sehingga siswa hanya menjadi objek pembelajaran. Oleh sebab itu, akibat dari pola pembelajaran tersebut guru merasa telah memindahkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya kepada para siswa tetapi sesungguhnya siswa belum memperoleh pembelajaran tersebut. Salah satu dari Standar Kompetensi Lulusan SD pada mata pelajaran matematika yaitu, memahami konsep bilangan pecahan, perbandingan dalam pemecahan masalah, serta penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari Depdiknas (2006). Menurut Prana Widjaya (2011 : 66) dalam penelitiannya tentang matematika yaitu mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar. Hal ini dimaksudkan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya. Mata pelajaran matematika untuk sekolah dasar merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan perhitungan, perkalian dan pembagian. Belajar matematika harus melalui proses yang bertahan dari konsep yang sederhana ke konsep yang lebih kompleks Harwell (1982 : 184). Setiap konsep matematika dapat dipahami dengan baik jika pertama-tama disajikan dalam bentuk konkrit. Namun pada kenyataannya pada mata

2 pelajaran matematika siswa tidak menyukai karena alasan tertentu seperti susah dalam perkalian, pembagaian dan lain-lain. Berdasarkan hasil studi pendahuluan peneliti dengan beberapa siswa, mereka mengatakan bahwa matematika itu susah, rumit, memusingkan dan perlu jalan yang panjang untuk menyelesaikannya, cara guru mengajar, dan tekanan yang diberikan orang tua dan guru dalam bentuk hukuman juga menjadi penyebab ketidaksukaan anak terhadap mata pelajaran matematika. Hal itu membuat mata pelajaran matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang kurang dimengerti dan digemari oleh banyak siswa. Mata pelajaran matematika kebanyakan tidak digemari oleh para siswa karena mata pelajaran matematika yang selalu berhubungan dengan mengingat dan menghafal angka sehingga siswa sering menganggap mata pelajaran matematika sangat membingungkan, monoton, dan tidak ada variasi. Begitupula ditambahnya para pendidik yang mengajarkankan kepada siswanya dengan monoton, tidak teoritis serta tidak ada media atau bahan lain agar siswa dapat tertarik untuk mempelajari mata pelajaran matematika. Dalam sebuah penelitian oleh Harwell (1982 : 184), mengatakan bahwa sepertujuh atau 14,3% siswa sekolah dasar mengalami masalah dalam bidang studi matematika. Seorang guru atau pendidik pada saat pembelajaran matematika hanya mengandalkan metode ceramah saja sehingga kebanyakan anak merasa jenuh dan bosan. Ketika rasa bosan dan jenuh itu melanda para siswa, siswa lebih memilih melakukan hal-hal yang dirasa lebih menyenangkan, seperti mengobrol dengan teman sebangkunya, menggambar dengan imajinasinya. Akibat dengan terjadinya hal tersebut kemudian akan berpengaruh terhadap konsentrasi belajar, dan daya ingat siswa. Selain itu daya ingat seorang anak sangatlah berpengaruh untuk kondisi belajar mengajar, dengan kondisi seperti ini siswa tidak akan mampu mengingat kembali apa yang telah guru sampaikan, sehingga ketika dalam tes yang diberikan oleh seorang guru siswa tidak mampu mengisi soal yang diberikan.

3 Pembelajaran yang menyenangkan di dalam ruang kelas, sangatlah dibutuhkan untuk siswa sekolah dasar agar dapat menunjang keberhasilan suatu pembelajaran, dengan dilakukannya pembelajaran yang menyenangkan di dalam kelas sehingga mater-materi yang disampaikan oleh seorang pengajar akan sangat mudah dipahami dan dimengerti dengan baik oleh para siswa. Agar dapat mengatasi pembelajaran matematika yang monoton dan seakan begitu-begitu saja, maka digunakanlah media pembelajaran. Latuheru (1988 : 14), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Dalam setiap pembelajaran sangatlah penting bila menciptakan pembelajaran yang menyenangkan agar siswa semangat ketika dalam kondisi belajar di kelas sehingga daya ingatnya mampu menangkap apa yang disampaikan oleh pengajar sehingga ketika guru memberikan test siswa mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Dengan menggunakan media pembelajaranlah salah satu pemilihan strategi yang tepat. Salah satu contoh yang tepat adalah mengunakan media audio program musik. Menurut Nana Sudjana (2005 : 43), media audio dapat diartikan sebagai bahan pembelajaran yang disajikan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar. Media audiopun menyajikan informasi dalam bentuk audio atau suara dan untuk menerima informasi tersebut menggunakan indra pendengaran. Format studio yang dapat disajikan adalah suara manusia, musik, lagu/vocal, dan sound effek. Dengan format tersebut informasi dikemas sedemikian rupa sehingga membutuhkan daya imajinasi untuk membuat program audio lebih hidup dan menarik. Seperti yang di kemukakan oleh Reni Oktarina (2011 : 64)

4 dalam penelitiannya bahwa media pembelajaran audio sebagai alat komunikasi antara pengajar dan peserta didik sehingga proses belajar pembelajaran lebih efektif dan efisien. Dengan menggunakan media audio secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa. Sehingga menimbulkan gairah belajar, memungkinkan interaksi langsung antara siswa, lingkungan, kenyataan, dan memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya. Penggunaan media audio dalam pembelajaran dapat membantu siswa dalam memberikan pengalaman yang bermakna. Musik salah satu unsur dari media audio, dengan menggunakan media audio program musik, pembelajaran matematika dapat berinovasi dalam belajar. Menurut hasil penelitian Martha, C (2005 : 14) musik dapat membantu anak meningkatkan konsentrasi dan kondisi tubuh yang lebih baik musik bila didengarkan berkali-kali dapat meningkatkan konsertasi dan daya ingat siswa sehingga dalam setiap pembelajaran siswa akan mudah menangkap materi pembelajarannya. Arifin, D.K (2011 : 9) mengemukakan, musik dianggap cukup efektif karena sudah sesuai dengan salah satu karakter anak-anak itu sendiri yakni mendorong anak-anak untuk lebih ceria. Sedangkan menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2008 : 49) menjelaskan sebagai berikut : musik memiliki fungsi untuk menimbulkan suasana yang mendorong siswa untuk memudahkan mencerna informasi. Selain itu musik juga menimbulkan ketertarikan siswa, mengurangi kebosanan. Musik juga dapat mempengaruhi kejiwaan pendengarannya, jika sajian informasi lebih bersifat ajakan persuasive maka diperlukan musik dengan bit yang cepat dan semangat. Pembelajaran di SD yang menggunakan program musik sudah mulai jarang ditemukan. Hal ini membuktikan bahwa media pembelajaran yang menggunakan media audio program musik sudah mulai terkikis dan terguras oleh kemajuan jaman, sehingga media pembelajaran yang

5 menggunakan media audio program musik seakan orang tidak tahu padahal media audio program musik sangat berperan penting untuk meingkatkan daya ingat siswa ketika dalam pembelajaran di kelas. Pembelajaran matematika di SD dengan menggunakan musik saling membutuhkan menurut (Gunawan, 1998 : 34), jika musik terdiri dari ketukan, irama dan nada, maka matematika adalah sebuah angka. Dalam menciptakan musik, komponen yang harus ada adalah ketukan, irama dan nada. Sama halnya dengan matematika. Angka adalah matematika dan matematika adalah angka. Jika musik dapat melatih otak untuk melakukan pemikiran yang rumit, meningkatkan konsentrasi, dan menciptakan ketenangan, maka matematika memerlukan konsentrasi yang penuh untuk memecahkan persoalan yang rumit. Penggunaan media pembelajaran dengan menggunakan bantuan musik pada mata pelajaran matematika diyakini sangat membantu untuk meningkatkan daya ingat siswa ketika belajar di dalam kelas, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi. Selain itu musik juga dapat menenangkan jiwa, menyenangkan dan menghilangkan rasa bosan pada saat pembelajaran. Dalam penelitian Adji (2007 : 64), tentang media audio terhadap daya ingat mengemukakan bahwa penelitian menggunakan media audio terhadap daya ingat jangka pendek sangatlah efektif media pembelajaran audio program musik memberikan pengaruh besar terhadap kemampuan daya ingat anak. Penggunaan media pembelajaran audio program musik mampu mempermudah siswa dalam menyimpan dan mengingat konsepkonsep dalam beberapa menit setelah proses pembelajaran dilakukan. Daya ingat sangatlah berperan penting bagi siswa dalam proses pembelajaran karena sebagian besar pelajaran di sekolah adalah mengingat. Daya ingat seseorang tidak hanya kemampuan untuk menyimpan apa yang telah dialami tetapi kemampuan untuk menerima, menyimpan dan menimbulkan kembali apa yang dialami Ajustkoto (2012 ; 22). Daya ingat juga kemampuan untuk mengingat kembali pikiran,

6 pengalaman yang telah lampau. Ifar Arfiya (2011 : 74) dalam penelitiannya tentang pengertian daya ingat mengemukakan bahwa daya ingat merupakan salah satu fungsi kognitif yang banyak berperan dalam proses berpikir, memecahkan masalah, maupun kecerdasan (intelegensia), bahkan hampir semua tingkah laku manusia itu dipengaruhi oleh daya ingat. Daya ingat bukan hanya untuk mengingat kembali apa yang telah terjadi di masa lampau, akan tetapi daya ingat juga berperan penting untuk proses belajar mengajar. Apabila seorang siswa tidak mengingat suatu pelajaran maka dia tidak akan bisa menyelesaikan tugasnya dalam pelajaran itu. Proses pembelajaran yang dilakukan di SDN 2 Ciwaruga Bandung, dengan memasukan materi pelajaran matematika ke dalam sebuah musik. Materi yang akan dipelajari di buat ke dalam sebuah lirik dan dijadikan sebuah lagu yang bertujuan agar materi berupa musik yang akan disampaikan lebih mudah diingat dan dipahami oleh siswa. Dengan di lakukan hal tersebut pembelajaran matematika yang selama ini dipelajari di SDN 2 Ciwaruga bandung kurang optimal karena pengajar hanya menggunakan metode ceramah. Padahal siswa kebanyakan merasa bosan, menjenuhkan, tidak ada variasi dan monoton. Dengan menggunakan media audio program musik proses belajar menjadi meningkat sehingga siswa menjadi lebih tertarik dan bersemangat dalam mempelajari mata pelajar matematika. Berdasarkan pemaparan tersebut, peneliti temotivasi untuk meneliti lebih jauh tentang daya ingat dalam suatu inovasi pembelajaran, yang diformat dalam judul Pengaruh Penggunaan Media Audio Program Musik Bertempo Cepat dan Lambat Untuk (Penelitian kuasi Eksperimen di SDN 2 Ciwaruga kelas 3 pada Mata Pelajaran Matematika).

7 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka penelitian ini bertujuan agar siswa mampu meningkatkan daya ingatnya dalam mata pelajaran matematika, terutama siswa SDN 2 Ciwaruga kelas 3. Seiring perkembangan inovasi pembelajaran, daya ingat dalam belajar sangat diperlukan dan sangat berperan penting dalam proses belajar mengajar. Tidak dipungkiri mata pelajaran matematika sangat susah untuk dipelajari dan dihafalkan, dengan menggunakan media audio program musik semoga siswa mampu mengatasi masalah ini, agar dapat mengatasi masalah ini maka dirumuskanlah masalah dari penelitian yang akan dilakukan yaitu: 1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio pembelajaran bertempo cepat terhadap peningkatan daya ingat siswa SD pada mata pelajaran matematika tentang materi pekalian? 2. Apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio pembelajaran bertempo lambat terhadap peningkatan daya ingat siswa SD pada mata pelajaran matematika tentang materi pekalian? 3. Apakah terdapat perbedaan dalam penggunaan media audio pembelajaran bertempo cepat dan lambat pada mata pelajaran matematika dalam meningkatkan daya ingat siswa SD tentang materi perkalian? C. Tujuan Penelitian Sesuai rumusan masalah di atas, maka tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio pembelajaran bertempo cepat terhadap peningkatan daya ingat siswa SD pada mata pelajaran matematika tentang materi pekalian. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio pembelajaran bertempo lambat terhadap peningkatan daya ingat siswa SD pada mata pelajaran matematika tentang materi pekalian.

8 3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dalam penggunaan media audio pembelajaran bertempo cepat dan lambat pada mata pelajaran matematika dalam meningkatkan daya ingat siswa SD tentang materi perkalian. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dibagi menjadi dua yaitu : a. Teoritis Bagi peneliti manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat keilmuan dan dapat memberikan pengetahuan pembelajaran seberapa besar pengaruh penggunaan media audio program musik untuk meningkatkan daya ingat. Selain itu dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran yang positif terutama dalam bidang ilmu teknologi pendidikan. b. Praktis Untuk mengetahui peran media audio program musik, khususnya dalam upaya meningkatkan perkembangan daya ingat siswa dalam mata pelajaran matematika, sehingga diharapkan mampu mengingat apa yang di terapkan oleh peneliti ketika peneliti memberikan penelitian atau pelajaran yang diterpakan kepada siswa, sehingga siswa dapat mampu meningkatkan daya ingatnya. Serta diharapkan dapat dijadikan acuan-acuan tingkat keberhasilan program media audio untuk selanjutnya. E. Struktur Organisasi Skripsi Dalam penulisan skripsi ini, terdapat tiga sistematika penulisan yaitu : 1. Bagian awal skripsi Terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan, abstrak, kata pengantar, ucapan terima kasih, daftar isi, daftar table, daftar gambar dan daftar bagan. 2. Bagian isi skripsi Terdiri dari :

9 BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V : PENDAHULUAN Berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, Tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. : KAJIAN PUSTAKA Berisi mengenai teori yang dijadikan landasan dalam penelitian, meliputi teori perkembangan anak, teori kognitif, teori media audio musik dan penelitian terdahulu. : METODOLOGI PENELITIAN Berisi mengenai metode penelitian, subjek penelitian, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, dan keabsahan data. : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi mengenai hasil pengambilan data penelitian dan pembahasannya. : PENUTUP Berisi mengenai kesimpulan dan saran. 3. Bagian akhir skripsi Terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.