IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PRIORITAS PENGEMBANGAN TAMAN RONGGOWARSITO SEBAGAI RUANG TERBUKA PUBLIK DI TEPIAN SUNGAI BENGAWAN SOLO TUGAS AKHIR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENGEMBANGAN TAMAN JURUG SEBAGAI KAWASAN WISATA DI SURAKARTA

BAB V ARAHAN DAN REKOMENDASI

REVITALISASI TAMAN BALEKAMBANG SEBAGAI TEMPAT REKREASI DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pesat karena kota saat ini, dipandang lebih menjanjikan bagi masyarakat desa

BAB I PENDAHULUAN Pentingnya Ruang Terbuka Publik Sebagai Tempat Berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB VI PENUTUP. 1. Kondisi kenyamanan thermal hasil simulasi eksisting: Kondisi eksisting penggal 1,2,3 titik terendah dan tertinggi pagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan sebuah kota serta peningkatan jumlah penduduk perkotaan tentunya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SIMPUL CURUG GEDE DI KAWASAN WISATA BATURADEN

ARAHAN PENGEMBANGAN FUNGSI RUANG LUAR KAWASAN GELORA BUNG KARNO JAKARTA TUGAS AKHIR. Oleh: RICKAYATUL MUSLIMAH L2D

PENATAAN KAWASAN TAMAN WISATA JURUG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan Lembah UGM merupakan kawasan yang didominasi oleh hijauan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STUDI PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA REKREASI DAN WISATA DI ROWO JOMBOR KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MATA KULIAH PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I (PW ) Jur. Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dari ruang lingkup pembahasan yaitu setting fisik, aktivitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ruang terbuka publik merupakan salah satu fasilitas yang dibutuhkan kota.

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

ARAHAN PENATAAN KAWASAN TEPIAN SUNGAI KANDILO KOTA TANAH GROGOT KABUPATEN PASIR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR TUGAS AKHIR

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR HOTEL RESORT DI KAWASAN CANDI PRAMBANAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG EKSISTING PROYEK

POLA PEMANFAATAN DAN PELAYANAN ALUN-ALUN KOTA PATI BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG TUGAS AKHIR TKPA 244

TAMAN RIA DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Taman Sekartaji merupakan salah satu taman kota bantaran sungai di

TAMAN WISATA WADUK WADASLINTANG DI KABUPATEN WONOSOBO

PENGEMBANGAN WISATA PANTAI TELENG RIA DI PACITAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN TA Latar Belakang PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN SUNGAI GAJAH WONG DI YOGYAKARTA

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN KAWASAN UMBUL TLATAR KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI BERDASARKAN PENDAPAT MASYARAKAT TUGAS AKHIR

Pokok Bahasan Analisis Program, Tapak dan Lingkungan. Subject Matter Expert Ir. Irina Mildawani, MT. Agus Suparman, ST., MT.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN TAMAN HUTAN RAYA NGARGOYOSO SEBAGAI OBYEK WISATA ALAM BERDASARKAN POTENSI DAN PRIORITAS PENGEMBANGANNYA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. The McGraw-Hill Companies, Inc. 4 Poerwadarminta, WJS Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kebutuhan Masyarakat akan Ruang Terbuka Hijau pada Kawasan Pusat Kota Ponorogo

PENATAAN ULANG TAMAN REKREASI BUDAYA SRIWEDARI SURAKARTA Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Tentang Ruang Publik Di Surakarta

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA PENATAAN LANSKAP PEMUKIMAN TRADISIONAL

BAB VI KESIMPULAN. kemudian didapatkan temuan penelitian. Temuan-temuan penelitian ini

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HABITAT SOSIAL

1.1.1 KONDISI TEMPAT WISATA DI SURAKARTA

Bab VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kawasan stasiun Pasar Nguter, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. heterogen serta coraknya yang materialistis (Bintarto,1983:27). Kota akan selalu

PERANSERTA STAKEHOLDER DALAM REVITALISASI KAWASAN KERATON KASUNANAN SURAKARTA TUGAS AKHIR. Oleh: YANTHI LYDIA INDRAWATI L2D

BAB III METODE PENELITIAN. metode pengumpulan data, metode analisis data serta metode penyajian hasil analisis data.

ARAHAN PENYEDIAAN RUANG PEJALAN KAKI DI KAWASAN ALUN-ALUN LOR KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR

BAB 1 START FROM HERE. A river runs through it yang artinya sebuah sungai mengalir melewati,

I. PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat dikenal sebagai kota jasa dan pusat bisnis yang

dipengaruhi oleh faktor-faktor peninggalan sejarah. Dari Peninggalan sejarah yang berbentuk fisik tampak adanya pengaruh kuat yang dominan pada

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERKOTAAN MELALUI PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU TERINTEGRASI IPAL KOMUNAL

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK AKTIVITAS PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR YAIK SEMARANG (Studi Kasus : Persepsi Pengunjung Dan Pedagang) TUGAS AKHIR

PENATAAN BUNDARAN KALIBANTENG SEBAGAI SIMPUL KOTA DENGAN KORIDOR JALAN JENDERAL SUDIRMAN SEMARANG

ARAHAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG TUGAS AKHIR. Oleh: SULISTIANTO L2D

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

6.3 Hasil Perubahan Elemen Kawasan

ARAHAN PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU PADA KORIDOR JALAN JENDRAL SUDIRMAN KOTA SINGKAWANG TUGAS AKHIR

ENTERTAINMENT CENTER DI PURWODADI

1BAB I PENDAHULUAN. KotaPontianak.Jurnal Lanskap Indonesia Vol 2 No

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pariwisata. Peran masyarakat lokal dalam hubungannya dengan citra sebuah destinasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL

Tugas Akhir Analisa Taman Menteng Sebagai Taman Kota Berdasarkan Kriteria Kualitas Taman, Jakarta Pusat BAB I PENDAHULUAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban

HILLSIDE HOTEL DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB VI KESIMPULAN. berdasarkan kebutuhan pengguna? 6.1 Penilaian Pengguna Mengenai Komponen Setting Fisik Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ruang Kota dan Perkembangannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2010). Aksesibilitas adalah konsep yang luas dan fleksibel. Kevin Lynch

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya kegiatan perekonomian dan untuk

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. alam yang sangat berbeda dengan ibukota atau daerah-daerah yang lain, luar Jakarta bahkan dari mncanegara.

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Pengkaj ian Teori 8

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Konsep Perancangan dari 5 Elemen Kawasan. berdasarkan Teori Kevin Lynch menyimpulkan bahwa dari 5 elemen yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN. Taman kota merupakan salah satu elemen penyusun ruang kota yang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kependudukan Kota di Jawa Barat Tahun Luas Wilayah Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk Per Km 2

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang

VI. KONSEP PERANCANGAN TAMAN TEPIAN SUNGAI MARTAPURA KOTA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang menjadikan

Transkripsi:

IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PRIORITAS PENGEMBANGAN TAMAN RONGGOWARSITO SEBAGAI RUANG TERBUKA PUBLIK DI TEPIAN SUNGAI BENGAWAN SOLO TUGAS AKHIR Oleh : HALIMAH OKTORINA L2D000429 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2004

ABSTRAK Taman merupakan salah satu elemen penyusun ruang kota yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sebagai ruang terbuka, taman dipahami sebagai ruang yang berisi unsur-unsur alam dan pemandangan yang ditimbulkan oleh keragaman vegetasi, aktivitas dan unsur-unsur buatan yang disediakan sebagai fasilitas sosial dan rekreasi, serta sebagai sumber pernafasan kota. Taman Ronggowarsito merupakan salah satu taman kota di Kota Surakarta yang memiliki daya tarik tersendiri untuk dikembangkan sebagai ruang terbuka publik. Tetapi pada kenyataannya taman yang terletak di tepi Sungai Bengawan Solo tersebut belum bisa berfungsi secara optimal sebagai ruang terbuka publik. Ketidakoptimalan tersebut dapat dilihat dari kurang tersedianya fasilitas penunjang bagi sebuah taman, kurang menariknya taman karena belum tersentuh program perencanaan dan manajemen pengelolaan yang tepat. Selain itu, kekhasan taman tepian sungai dengan Sungai Bengawan Solo sebagai daya tarik yang membentuk view kawasan kurang tercipta karena sungai tersebut telah mengalami penurunan kualitas baik secara fisik maupun visual. Tujuan studi ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi prioritas dalam mengembangkan Taman Ronggowarsito sebagai ruang terbuka publik di tepian Sungai Bengawan Solo. Hal ini didasarkan oleh karakteristik yang dimiliki oleh taman di tepian sungai tersebut serta dilihat dari potensi permasalahan yang dimiliki. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka sasaran-sasaran yang akan dilakukan dalam penelitian ini antara lain mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang dimiliki oleh Taman Ronggowarsito, identifikasi faktor-faktor pengembangan Taman Ronggowarsito sebagai ruang terbuka publik, menganalisis potensi permasalahan dikaitkan dengan kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dimiliki Taman Ronggowarsito serta menganalisis faktor-faktor pengembangan dengan mengkaji pendapat para pakar untuk memperoleh faktor-faktor prioritas. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif dengan bantuan teknik analisis diantaranya analisis SWOT yang digunakan untuk melihat prospek pengembangan Taman Ronggowarsito, analisis Delphi yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi prioritas dalam pengembangan Taman Ronggowarsito, serta analisis kualitatif deskriptif yang digunakan untuk menguraikan hasil analisis SWOT serta menguraikan hasil analisis Delphi. Dari hasil analisis SWOT yang dilakukan, maka dapat diketahui bahwa pengembangan Taman Ronggowarsito merupakan suatu usaha yang prospektif, dimana dari matriks SAP pengembagan Taman Ronggowarsito berada pada posisi yang menguntungkan dan dari matriks ETOP, pengembangan Taman Ronggowarsito merupakan usaha yang matang. Sedangkan berdasarkan hasil analisis Delphi, maka faktorfaktor prioritas dalam pengembangan Taman Ronggowarsito sebagai ruang terbuka publik yang berada di tepian Sungai Bengawan Solo dari yang memiliki prioritas tertinggi hingga terendah adalah sebagai berikut: 1. Kesesuaian pengembangan 2. Perencanaan/ penataan kawasan 3. Manajemen pengelolaan 4. Peningkatan potensi sungai sebagai pembentuk view kawasan 5. Partisipasi masyarakat 6. Penghidupan activity support 7. Penyediaan fasilitas penunjang Adapun rekomendasi yang dapat disusun berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diantaranya adalah melakukan perencanaan atau penataan Taman Ronggowarsito agar lebih atraktif dengan memanfaatkan potensi pengembangan dan karakteristik yang ada dengan suatu manajemen pengelolaan yang tepat dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk turut berpartisipasi di dalamnya.

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Taman kota merupakan salah satu elemen penyusun ruang kota yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sebagai ruang terbuka, taman kota dipahami sebagai ruang yang berisi unsur-unsur alam dan pemandangan yang ditimbulkan oleh keragaman vegetasi, aktivitas dan unsur-unsur buatan yang disediakan sebagai fasilitas sosial dan rekreasi, serta sebagai sumber pernafasan kota. Dua unsur yaitu alam dan masyarakat merupakan unsur-unsur yang harus diakomodasikan dalam suatu perencanaan dan perancangan taman karena dalam merancang suatu taman harus diyakinkan untuk dapat melindungi lingkungan alami ketika pada saat yang sama menyediakan kebutuhan yang bervariasi menurut penggunanya (Olmsted, 1997 : 5). Sebagai ruang terbuka hijau, taman dapat berfungsi sebagai taman kota, taman lingkungan, taman rekreasi dan hutan kota. Taman juga dapat dijadikan sebagai unsur penggunaan tanah yang menentukan dalam mengamankan bantaran sungai dan kawasan resapan air tanah. Taman di tepi sungai merupakan asset penting dalam membentuk lansekap kota yang dapat dijadikan sebagai daya tarik kota berkaitan dengan keberadaan taman sebagai ruang terbuka publik bagi masyarakatnya.(bappeda DKI, 2002) Taman Ronggowarsito merupakan bagian dari pengembangan taman dan ruang terbuka yang terdapat di kawasan Jurug Kota Surakarta (RUTRK Kota Surakarta 1993-2013) yang memiliki daya tarik tersendiri untuk dikembangkan sebagai ruang terbuka publik. Taman yang terdapat pada tepian Sungai Bengawan Solo tersebut juga merupakan potensi bagi permasalahan keberadaan ruang terbuka publik yang terdapat di kota Surakarta. Berdasarkan hasil pendataan Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah (TKPRD), Surakarta tinggal memiliki ruang terbuka 10%(Suara Merdeka, 11 September 2002). Padahal sesuai dengan Permendagri Nomor 8/1988 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Tata Ruang Kota, idealnya tiap daerah memiliki 20%-40% ruang terbuka. Hal tersebut menunjukan bahwa Kota Surakarta memiliki permasalahan tata ruang, khususnya berkaitan dengan keberadaan ruang terbuka publik yang ada yang perlu untuk mendapatkan perhatian.

2 Taman Ronggowarsito pada dasarnya merupakan taman yang terbentuk sebagai sebuah taman rekreasi yang berupa jalur hijau di tepi sungai yang juga berfungsi sebagai penjaga keseimbangan ekosistem bagi lingkungan alam di sekitarnya. Selain itu taman yang lokasinya dilalui oleh jalur jalan arteri tersebut juga bagian dari jalur hijau yang menjadi jantung penyuplai udara bersih. Kehadiran pepohonan yang terdapat di dalamnya dapat berfungsi untuk menyimpan suplai air meskipun dalam kapasitas terbatas. Kehadiran taman tepi sungai tersebut dapat menjadi penyeimbang penataan ruang di perkotaan, sehingga sebuah kota tidak hanya memiliki kawasan bisnis, pemukiman atau perkotaan, tetapi dilengkapi kawasan hijau berupa taman sebagai ruang terbuka publik. Taman tersebut juga dapat dijadikan sebagai tempat warga kota melakukan aktivitas ringan untuk sejenak lepas dari kehidupan kota yang berat, yang secara khusus disediakan bagi warga untuk bersantai menikmati sore atau pagi hari, serta rekreasi ringan dan melewatkan waktu untuk berinteraksi dengan komunitas lainnya. Taman Ronggowarsito memiliki potensi-potensi yang menarik untuk dikembangkan sebagai ruang terbuka publik. Lokasi taman yang berdekatan dengan fungsi-fungsi utama dalam sistem pusat kota seperti fungsi pendidikan, pariwisata (keberadaan Taman Jurug), perdagangan dan jasa, industri serta fungsi penunjang lainnya dapat menimbulkan daya tarik yang besar apalagi adanya kemudahan akses untuk menuju taman karena berada di jalur jalan arteri. Keberadaan taman tersebut juga akan semakin menunjukkan jati diri kota Solo sebagai Kota Bengawan yang ditunjukkan dengan keberadaan Sungai Bengawan Solo sehingga Taman Ronggowarsito memiliki relevansi dengan karakter Sungai Bengawan Solo sebagai landmark Kota Surakarta yang memberikan pemandangan terbuka kawasan tepian air. Selain itu, Taman Ronggowarsito menjadi tempat persinggahan dari event-event budaya Kota Surakarta dan menjadi sarana bagi masyarakat Surakarta untuk berkumpul bersama menyaksikan event-event seperti Pekan Syawalan atau Larung Ageng yang biasanya dilakukan dengan menyusuri Sungai Bengawan Solo. Sungai Bengawan Solo sendiri merupakan sungai yang memiliki sejarah yang tinggi berkaitan dengan terbentuknya Kota Solo. Nilai-nilai sejarah dan budaya yang tinggi telah menjadikan sungai Bengawan Solo sebagai landmark kota Surakarta. Identitas yang ditimbulkan tersebut merupakan suatu meaningful bagi Sungai Bengawan Solo yang dapat membedakannya dengan sungai yang lain. Selain itu, dengan aliran Sungai Bengawan Solo

3 akan menciptakan image kawasan yang menimbulkan visual dan citra keindahan bagi kota Surakarta, yang pada akhirnya dapat menciptakan pengalaman ruang yang baik bagi orang yang menikmatinya. Hubungan antara nilai-nilai sejarah dan budaya dengan image visual dan citra keindahan tersebutlah yang menjadikan Sungai Bengawan Solo memiliki karakteristik tersendiri yang dapat membedakannya dengan sungai yang lain serta memberikan jati diri kepada kota Surakarta sebagai Kota Bengawan. Sungai sendiri merupakan salah satu elemen yang dapat digunakan untuk mengenali kondisi dan wajah kota terutama berkenaan dengan taman kota yang ada di dalamnya. Menurut Shirvani (1985), taman dapat berfungsi sebagai penunjuk wajah kota apabila dilakukan penataan taman baik pada taman itu sendiri atau dikaitkan dengan unsurunsur pengikat yang ada disekitarnya dan salah satunya adalah sungai. Pada kenyataannya, taman Ronggowarsito yang seharusnya cukup representatif sebagai sarana warga kota untuk rileks seusai aktivitas harian mengalami permasalahan yang berkaitan dengan arah pengembangannya sebagai ruang terbuka publik. Taman Ronggowarsito belum bisa berfungsi secara optimal sebagai ruang terbuka publik. Hal ini ditunjukan oleh kurang lengkapnya fasilitas publik yang disediakan bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas baik secara aktif maupun pasif sehingga menyebabkan minimnya pengunjung yang datang untuk melakukan aktivitas pada taman tepian Sungai Bengawan Solo tersebut. Minimnya jumlah pengunjung harian di Taman Ronggowarsito juga menyebabkan kurang berkembangnya activity support seperti minimnya keberadaan pedagang kaki lima di sekitar taman tersebut. Fenomena menjamurnya sektor informal yang seharusnya dapat berkembang pada sebuah taman yang bersifat publik tidak ditunjukan oleh taman Ronggowarsito. Selain itu, penurunan kualitas Sungai Bengawan Solo baik secara fisik maupun visual kurang bisa menumbuhkan public interest yang besar bagi masyarakat. Studi ini lebih lanjut untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi prioritas dalam pengembangan taman Ronggowarsito sebagai ruang terbuka publik di tepian Sungai Bengawan Solo. Hal ini didasarkan oleh potensi dan permasalahan yang ada pada wilayah studi. Melalui identifikasi faktor-faktor yang dapat digunakan sebagai variabel dalam pengembangan taman tepi sungai sebagai ruang terbuka publik, diharapkan akan dapat diperoleh prioritas faktor pengembangan yang sesuai dengan potensi dan karakteristik