I. PENDAHULUAN. aktivitas kaum muslim. Aktivitas yang sering dilakukan di dalam masjid selalu

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 4, No. 02, Januari Tahun 2016

III. METODE PENELITIAN. Lampung dan di Masjid Al Wasi i Universitas Lampung dimulai pada bulan Maret

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penilaian Karakteristik Akustik Bangunan. Masjid Salman ITB

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran manusia normal, maka manusia dapat mendengarkan musik dengan

I. PENDAHULUAN. bahan bakar kendaraan terus meningkat. SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar

ANALISIS GANGGUAN BISING JALAN GANESHA TERHADAP AKUSTIK RUANGAN UTAMA MASJID SALMAN ITB

BAB II LANDASAN TEORI. Landasan teori ini sangat membantu untuk dapat memahami suatu sistem. Selain dari itu

Kebisingan Kereta Api dan Kesehatan

TAKE HOME TEST AKUSTIK TF MASJID dan AKUSTIK RUANG

Evaluasi Kenyamanan Akustik Masjid Salman

KONSEP DASAR AKUSTIK; untuk Pengendalian Kebisingan Lingkungan, oleh Dodi Rusjadi Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

AKUSTIKA RUANG KULIAH RUANG SEMINAR 5 LANTAI 4 TEKNIK FISIKA. Dani Ridwanulloh

BAB I PENDAHULUAN. pertemuan, tempat-tempat wisata, rumah ibadah dan lain sebagainya, adalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 mengenai kesehatan

Pengukuran Transmission Loss (TL) dan Sound Transmission Class (STC) pada Suatu Sampel Uji

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ( X Print) B-101

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini baik di perkantoran, gedung-gedung bertingkat dan tempattempat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Beton adalah suatu material yang terbentuk dari campuran semen, air, agregat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan aktivitas masyarakat perkotaan dalam berbagai kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PENGAMATAN SUBJEKTIF AKUSTIK Ruang Serba Guna (GSG Mesjid Salman) Oleh : Yatrizal ( )

Bab 1 PENDAHULUAN. tersebut, manusia memanfaatkan teknologi itu sendiri untuk membuat berbagai

UTS Akustik (TF-3204) Dosen : Joko sarwono. Kriteria Akustik Gedung Serba Guna Salman ITB

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.

DETEKSI TERDISTRIBUSI ROBUST DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR AKUSTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tidak mengenal lelah. Sistem otomatisasi dapat menggantikan manusia untuk

OTOMATISASI LEVEL SOUND SYSTEM AUDIO MOBIL TERHADAP LINGKUNGAN LUAR. Oleh : STEVEN ANTHONIUS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Akustik. By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST. MT

DESAIN PENGENDALIAN BISING PADA JALUR PEMBUANGAN EXHAUST FAN KAMAR MANDI DALAM. Batara Sakti Pembimbing: Andi Rahmadiansah, ST, MT

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENAMBAHAN JARAK TERHADAP SUMBER BUNYI BIDANG DATAR BERBENTUK LINGKARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. pendengaran manusia, Light Dependent Resistor (LDR), mikrofon kondenser, tapis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Sistem Akuisisi Data Resonansi gelombang Bunyi Menggunakan Transduser Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler ATmega8535

Kondisi Akustik TVST B

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal

BIOAKUSTIK. Akustik membahas segala hal yang berhubungan dengan bunyi,

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai dengan

Kesehatan Lingkungan Kerja By : Signage16

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai.

Sonar merupakan singkatan dari Sound, Navigation, and Ranging. Sonar digunakan untuk mengetahui penjalaran suara di dalam air.

tidak dikehendaki (noise is unwanted sound). Dalam rangka perlindungan

Pengertian Kebisingan. Alat Ukur Kebisingan. Sumber Kebisingan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Telekomunikasi mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia. Selain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. udara tersebut ikut bergetar (Harnapp dan Noble, 1987). dirasakan sebagai gangguan (Mangunwijaya, 1988).

Membahas bio-akustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi. gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan.

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa

BAB I PENDAHULUAN. 1 Leslie L.Doelle dan L. Prasetio, Akustik Lingkungan, 1993, hlm. 91

BAB II PARAMETER PARAMETER AKUSTIK RUANGAN

ALAT UKUR INTENSITAS CAHAYA DAN SUARA PORTABEL. oleh. Kiki Dhanuvianto NIM :

RANGKAIAN PENGINGAT KETENANGAN RUANGAN ROOM TRANQUILITY REMINDER CIRCUIT

RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI TEMPERATUR MULTICHANNEL MULTIBIT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 DENGAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7 TUGAS AKHIR

GAMBARAN RESIKO GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA SARANA NON MEDIS DI AREA PLANTROOM RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA JAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh: Candra Budi S : Andi Rahmadiansah, ST. MT Pembimbing II : Dyah Sawitri. ST. MT

Pengaruh core campuran sampah daun kering, kertas koran dan plastik hdpe pada komposit sandwich UPRS Cantula 3D terhadap nilai sound transmission loss

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Rancang Bangun Pengontrolan dan Monitoring Kebisingan Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega 8535

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAMPAK KEBISINGAN VERSUS GANGGUAN PSIKOLOGIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancang Bangun Alat Dengar Jarak Jauh Menggunakan Multi Stage Amplifier dan Low Pass Filter ( Low Pass Filter )

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT. Krisman, Defrianto, Debora M Sinaga ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi sistem alat ukur beberapa dasawarsa ini memberikan

Penilaian Kondisi Akustik Ruangan TVST B pada Gedung TVST ITB Secara Subjektif

Microphone dan Loudspeaker

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. sholat fardlu seperti yang disabdakan oleh Rosullullah Muhammad SAW

BAB III PERFORMANSI PUBLIC ADDRESS SYSTEM

UTS AKUSTIK TF 3204 TAKE HOME TEST EVALUASI KONDISI AKUSTIK MASJID SALMAN ITB

BAB I PENDAHULUAN. hiburan seperti mempublikasikan film, lagu, video, game online dan lain

PEMANFAATAN TONGKAT DAN TOPI ELEKTRONIK BAGI TUNA NETRA (STUDI KASUS PADA MASYARAKAT PESISIR DESA KEDUNG COWEK, KENJERAN, SURABAYA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suara dan gelombang tersebut merambat melalui media udara atau penghantar

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB I PENDAHULUAN. Mikrokontroler merupakan pengontrol mikro atau disebut juga Single Chip

I. PENDAHULUAN. menuju lebih baik, dan salah satunya dalam bidang kesehatan yaitu dengan

PENGARUH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK SKRIPSI

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SOUND LEVEL METER (SLM) DALAM SKALA LABORATORIUM SEBAGAI ALAT UKUR INTENSITAS BUNYI

BAB I PENDAHULUAN. paling utama dalam kerja dimana manusia berperan sebagai perencana dan

BAB 3 TINJAUAN KHUSUS

MAKALAH UNTUK MEMENUHI NILAI UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH TF-3204 AKUSTIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG - GELOMBANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Analisis Karakteristik Akustik Pada Ruang Peribadatan Masjid : Studi Kasus Masjid Istiqamah

POTENSI MATERIAL LANTAI HALAMAN DALAM MEREDUKSI KEBISINGAN LALU LINTAS

Model Rangkaian Pengukur Intensitas Suara Menggunakan Smartphone Android Berbasis ATMega328

PEMBUATAN ALAT UKUR DAYA ISOLASI BAHAN

BAB I PENDAHULUAN. mana program tersebut tercakup dalam kegiatan Kesehatan Kerja dan Higiene

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masjid adalah tempat melakukan segala aktivitas yang berkaitan dengan kepatuhan kepada Allah SWT semata. Masjid bukan hanya sekedar tempat bersujud, pensucian dan tempat shalat, namun juga sebagai tempat melaksanakan segala aktivitas kaum muslim. Aktivitas yang sering dilakukan di dalam masjid selalu membutuhkan kejelasan mendengar suara, seperti melaksanakan shalat berjamaah, khutbah dan ceramah keagamaan. Suara di dalam ruang masjid yang dapat didengarkan dengan jelas dan estetis merupakan salah satu faktor kenyamanan dan kekhusukan beribadah, yang salah satunya dipengaruhi oleh kondisi akustik di dalam ruang masjid. Kondisi nyaman akustik ini menjadi salah satu kriteria penting dalam perancangan ruang dengar dalam halnya masjid, dimana kondisi ini akan berpengaruh terhadap terlaksananya dengan sempurna aktivitas ibadah yang meliputi ibadah shalat, ceramah atau khutbah, dan pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran. Kenyamanan menurut Weismen (1981) adalah suatu keadaan lingkungan yang dapat menimbulkan rasa yang sesuai dengan panca indera dan antropemetry disertai fasilitas-fasilitas yang sesuai pula dengan kegiatannya. Faktor yang mengganggu kenyamanan lingkungan secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu

2 berupa faktor sosial dan faktor fisik. Faktor sosial meliputi banyak hal, diantaranya adalah hubungan antar rekan kerja yang tidak baik, tidak berjalan baiknya komunikasi, kesalah pahaman, dan lain-lain. Sedangkan faktor fisik yang mengganggu kenyamanan lingkungan juga sangatlah banyak, diantaranya ialah kebisingan, suhu, radiasi, tekanan udara dan lain-lain, dari sekian banyak faktor fisik tersebut kebisingan merupakan salah satu faktor pengganggu kenyaman yang paling sering terjadi (Notoatmodjo, 2003). Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki (Satwiko, 2005). Kebisingan didefinisikan sebagai suara yang tak dikehendaki, misalnya yang merintangi terdengarnya suara-suara, musik, atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang menghalangi gaya hidup, dan dapat menggangu kesehatan, kenyamanan serta dapat menimbulkan ketulian. Kebisingan berdasarkan pengaruhnya kepada manusia dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu bising yang mengganggu (irritating noise), bising yang menutupi (masking noise), dan bising yang merusak (damaging/injurious noise) (Buchari, 2007). Pengaruh kebisingan terhadap manusia secara fisik tidak saja menggangu organ pendengaran, tetapi juga dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh yang lain, seperti penyempitan pembuluh darah dan sistem jantung (Sasongko dkk., 2000). Ruangan yang besar seperti masjid seringkali mengalami masalah dalam hal kualitas bunyi. Faktor utama penyebab dari penurunan kualitas bunyi adalah desain akustik ruangan. Suatu desain akustik ruangan yang salah akan mengalami distorsi dan juga dapat mengalami kebisingan bunyi. Setiap pendengar dalam suatu ruangan besar pada semua posisi seharusnya menerima tingkat tekanan bunyi yang sama,

3 suara yang dipancarkan oleh pembicara diupayakan dapat menyebar merata, agar pendengar dengan posisi yang berbeda-beda memiliki penangkapan dan pemahaman yang sama akan informasi yang disampaikan. Setiap ruangan yang besar seperti masjid, pastinya memiliki cara agar setiap bagian posisi mendapatkan tekanan suara yang sama, yaitu dengan menempatkan loudspeaker pada sisi ruangan. Namun penempatan loudspeaker yang salah dapat mengurangi optimal penggunaan daya suara. Loudspeaker yang diletakkan tidak sesuai dengan tekanan bunyi yang dibutuhkan dalam posisi ruangan dapat menyebabkan kebisingan dan distorsi. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu cara agar dapat mendeteksi suara dari penurunan kejelasan bunyi, sehingga dapat dilakukan pengurangan kebisingan ataupun distorsi dalam ruangan tersebut. Salah satu cara yang dilakukan untuk mendeteksi suara dari penurunan kejelasan bunyi atau distorsi, ialah dengan mendeteksi pola suara menggunakan instrumen suara yang berguna untuk mengetahui tingkat tekanan bunyi yang menyebar pada setiap posisi ruangan. Instrumen yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran perambatan suara, harus dapat melakukan pengukuran secara multi titik, agar suara yang berada pada setiap titik dapat diketahui tingkat tekanannya pada waktu yang sama, sehingga dapat diketahui perbedaan suara yang merambat pada setiap titik ruang. Pengukuran multi titik ini adalah pengukuran yang dilakukan secara bersamaan pada waktu yang sama atau hampir sama pada setiap titik. Instrumen ini dapat dirancang menggunakan transduser mikrofon yang dapat mengubah sinyal akustik menjadi sinyal listrik.

4 Berdasarkan permasalahan di atas maka dilakukan penelitian perancangan alat deteksi pola perambatan suara dengan metode multi titik menggunakan komunikasi protokol TCP/IP WIZ110SR pada Masjid Al Wasi i Universitas Lampung. Instrumen ini menggunakan sistem Ethernet yaitu dengan komunikasi protokol TCP/IP WIZ110SR sebagai protokol pengubah data serial dari piranti ke dalam protokol TCP/IP dan sebaliknya. Diharapkan penelitian ini dapat mengoptimalkan penggunaan daya suara dan dapat mengetahui perambatan suara dalam suatu ruangan khususnya masjid. B. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan ini adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui pola perambatan suara di Masjid Al Wasi i Universitas Lampung. 2. Merealisasikan alat deteksi pola perambatan suara dengan komunikasi protokol TCP/IP WIZ110SR di Masjid Al Wasi i Universitas Lampung. C. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Alat yang dirancang dapat digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan daya suara dan dapat mengetahui perambatan suara dalam suatu ruangan. 2. Dapat direalisasikan untuk mengetahui pola perambatan suara di Masjid Al Wasi i Universitas Lampung. 3. Memberikan saran penempatan loudspeaker yang tepat di Masjid Al Wasi i Universitas Lampung. 4. Dapat direalisasikan pada masjid atau bangunan-bangunan lainnya.

5 D. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana mengetahui pola perambatan suara yang merambat pada suatu ruangan? 2. Bagaimana membuat alat deteksi pola perambatan suara dengan komunikasi protokol TCP/IP WIZ110SR? E. Batasan Penelitian Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Sensor yang digunakan dalam penelitian ini adalah transduser mikrofon kondenser. 2. Sistem yang akan dibuat berbasis mikrokontroler ATMega16 yang berfungsi mengatur seluruh kegiatan sistem. 3. Sistem pengukuran dilakukan dengan metode multi titik. 4. Komunikasi protokol TCP/IP yang digunakan pada sistem ini ialah WIZ110SR. 5. Parameter perambatan suara yang diukur dalam penelitian ini adalah berupa tekanan bunyi / Sound pressure Level (SPL). 6. Pengukuran dilakukan pada Masjid Al Wasi i Universitas Lampung.