perkampungan Setu Babakan dengan jumlah penduduk 2564 jiwa dan jumlah KK 743

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot, yang merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar. Surachman (1990: 7) mengemukakan bahwa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan karena dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie ( ) suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Arikunto (2006: 26) mengemukakan metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah cara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian karena akan sangat berguna dalam memperoleh

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. memperoleh data penelitian. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODELOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian untuk memperoleh tujuan penelitian. Metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan Rumusan masalah serta kajian pustaka maka penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Pabundu Tika, 2005:12). Desain penelitian bertujuan untuk memberi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan penulisan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut The Liong Gie dalam Sumaatmadja (1988:75), Metode yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot yang merupakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini terletak di Kecamatan Rancaekek Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. astronomis terletak pada lintang LS LS dan pada bujur

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan penulis untuk

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam penelitain ini digunkan metode deskriptif, karena menggambarkan keadan. yang ada pada masa sekarang, berdasarkan data yang di peroleh dalam

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. deskriptif. Metode deskriptif menurut Tika (2005 : 6) adalah metode yang lebih

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian yang berjudul mobilitas penduduk di Kecamatan Bungbulang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Kecamatan Pameungpeuk dan Kecamatan Baleendah. : Kecamatan Kutawaringin dan Kecamatan Soreang

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti dalam melakukan penelitian agar data dapat dikumpulkan secara. yang ingin dicapai (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penggunaan metode dalam suatu penelitian sangat berpengaruh besar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian yang dijadikan tempat penelitian ini berada di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat yang secara administratif

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pada sebuah penelitian terkandung suatu tujuan dan harapan yang ingin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelah Selatan : Kecamatan Labuan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan peneliti untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian meliputi Kelurahan Paoman Kabupaten Indramayu,

BAB III METODE PENEITIAN

METODE PENELITIAN. sekarang, yang dilakukan dengan langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencari data,

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:151) metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. memperoleh data penelitian. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. suatu cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Arikunto (2002:135) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan oleh seorang peneliti untuk

III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan fenomena di lapangan.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey. Menurut Tika

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian deskriptif, yaitu metode penelitian berupa gambaran atau

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berhasil tidaknya suatu penelitian. Arikunto (2006: 26) mengemukakan bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tujuan dalam penelitian dengan baik dan benar. Menurut Masyhuri dan Zainuddin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di objek Wisata Pantai Pondok Bali yang terletak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sukabumi. Kecamatan Cisaat terdiri dari 13 Desa, meliputi Desa Nagrak, Desa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini tentunya mengacu pada judul yang diangkat, yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian menurut Soehartono (1995:9), metode penelitian adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan yang diharapkan. Metode penelitian sebagai pengamatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Tujuan penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis bedasarkan bukti fisis, yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kawasan hutan lindung register 39 Kota Agung Utara,

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Faktor lokasi merupakan salah satu bagian penting yang perlu dibahas dalam penelitian geografi dalam hal ini lokasi penelitian yaitu Perkampungan Setu Babakan yang terletak di kelurahan Srengsengsawah Kecamatan Jagakarsa Kotamadya Jakarta Selatan. Perkampungan Setu Babakan sendiri tepatnya berada di RW 08, jadi tidak semua wilayah di Kelurahan Srengseng Sawah merupakan Perkampungan Setu Babakan. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Sumaatmadja (1988:112) populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang ada hubunganya dengan masalah yang diteliti atas semua individu dan gejala yang ada di dalam penelitian. Jadi peneliti berkesimpulan bahwa populasi yaitu semua kasus, individu dan gejala yang ada di daerah penelitian disebut populasi penelitian. Populasi dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu populasi wilayah dan populasi manusia. a. Populasi Wilayah adalah Perkampungan Setu Babakan yang terletak di kelurahan Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, kota Jakarta b. Populasi Manusia yaitu masyarakat pendatang yang bermukim di 2. Sampel perkampungan Setu Babakan dengan jumlah penduduk 2564 jiwa dan jumlah KK 743 Dalam meneliti sebagian dari populasi digunakan sampel, Arikunto (2006:131) mengatakan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Soenarto (1987:2) sampel adalah suatu bagian yang dipilih dengan cara tertentu untuk mewakili keseluruhan kelompok populasi. Sampel dalam penelitian ini ada dua yaitu : 35

36 1) Sampel Wilayah adalah RW.08 Kelurahan Srengseng Sawah dimana di RW tersebut terdapat Perkampungan Setu Babakan di Kotamadya Jakarta Selatan. 2) Sampel Manusia dalam penelitian yaitu sampel penduduk pendatang yang bermukim di perkampungan Setu Babakan. Untuk menentukan jumlah sampel yang akan dijadikan sampel, digunakan rumus Dixon dan B.Leach yaitu a) Persentase karakteristik Rumus (1) P = b) Variabilitas Rumus (2) V = c) Jumlah sampel Rumus (3) n = { } Keterangan : P = Persentase karakteristik yang dianggap benar n = jumlah sampel Z = confidence level, nilai konfiden 95% adalah 1,96 V = variabel yag dapat diperoleh dengan rumus C = Batas kepercayaan dalam penelitian ini diambil 10% d) Jumlah Sampel yang telah dikoreksi Rumus (4) = [ ]

37 Keterangan : = Jumlah sampel yang telah dikoreksi n = Jumlah sampel yang dihitung dengan rumus (3) N = Jumlah populasi kepala keluarga Dengan perhitungan yaitu sebagai berikut: Rumus (1) P = P = = 28,97% Rumus (2) V = = = 45,36 Rumus (3) n { } n { } n = { } n = 79,04 Rumus (4) = [ ]

38 = [ ] = = 71,85 dibulatkan menjadi 72 Dilihat dari perhitungan diatas didapatkan 72 KK yang akan dijadikan sampel penduduk dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel di lapangan yaitu dengan teknik sampel acak sederhana atau simple random sampling. Menurut Pabundu (1996:40) sampel acak sederhana adalah cara pengambilan sampel dengan memberi kesempatan yang sama untuk dipilih bagi setiap individu atau unit dalam keseluruhan populasi. C. Metode Penelitian Pada suatu penelitian diperlukan suatu metode yang digunakan untuk mengetahui prosedur yang akan digunakan dalam penelitian tersebut sampai selesai. Hasan (2002:20) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, dan memiliki langkah-langkah yang sistematis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Nawawi (1993:63) metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek/objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. D. Variabel Penelitian Menurut Arikunto (2006:118) Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi objek penelitian atau apa yang akan menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal.

39 Nawawi (1992:45) menyatakan variabel tunggal adalah variabel yang hanya mengungkapkan variabel untuk dideskripsikan unsur atau faktor-faktor didalam setiap gejala yang termasuk variabel tersebut. Berikut ini adalah penggambaran variabel tunggal tersebut. Variabel Partisipasi Masyarakat Pendatang 1. Bentuk Partisipasi a. Tenaga b. Buah pikiran/ide c. Keterampilan d. Sosial e. Harta Benda Tabel 3.1 Variabel Penelitian Budaya Betawi Indikator Rumah Adat Betawi Sistem dan organisasi kemasyarakatan Kesenian Bahasa Makanan dan Minuman Khas Sumber : Penelitian 2013 E. Definisi Operasional Untuk menghindari kekeliruan dalam membaca dan menafsirkan istilahistilah yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka adapun definisi operasionalnya adalah sebagai berikut : 1. Partisipasi Partisipasi adalah suatu keterlibatan secara sukarela membantu baik berupa tenaga, materil dll dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian. 2. Bentuk Partisipasi Dalam partisipasi ada beberapa bentuk yang dapat diberikan masyarakat yaitu dalam bentuk partisipasi buah pikiran, partisipasi uang, partisipasi keterampilan, partisipasi harta benda, partisipasi tenaga, dan juga partisipasi sosial.

40 3. Masyarakat pendatang Masyarakat sendiri mempunyai pengertian suatu kesatuan hidup manusia yang saling berinteraksi satu sama lain, jadi dalam hal ini masyarakat pendatang adalah suatu kesatuan hidup manusia yang tinggal di suatu tempat yang bukan daerah asalnya. 4. Perkampungan Setu Babakan Adalah suatu pemukiman reka cipta yang bertujuan untuk menyelamatkan budaya Betawi dan juga merupakan suatu tempat ditumbuh kembangkannya keasrian alam, tradisi Betawi yang meliputi kebudayaan dan kesenian Betawi 5. Pelestarian Pelestarian adalah upaya untuk membuat sesuatu tetap selama-lamanya tidak berubah. Bisa pula didefinisikan sebagai upaya untuk mempertahankan sesuatu supaya tetap sebagaimana adanya. 6. Budaya Lokal Budaya lokal adalah suatu kebudayaan khas sebuah daerah yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya, pengertian budaya lokal juga bisa diartikan sebagai hal-hal yang merupakan hasil cipta, karsa dan rasa yang tumbuh dan berkembang di dalam suku bangsa yang ada di daerah tersebut. Budaya lokal juga merupakan benteng pertahanan dari gempuran budaya asing. Budaya lokal dapat berupa hasil seni tradisi, pola pikir atau hukum adat. F. Instrumen Penelitian Alat dan Bahan yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian adalah sebagai berikut: 1. Alat a) Netbook HP intel (R) atom (ATM) CPU N570 @1.66GHz 1.67 GHz, memori 2 GB b) Alat tulis yang digunakan untuk mencatat hasil penelitian lapangan c) Kamera digital untuk mendokumentasikan kegiatan pada saat di lapangan

41 d) Pedoman wawancara sebagai pedoman dalam melakukan wawancara dengan responden 2. Bahan a) Peta rupa Bumi Pasar Minggu lembar 1209-423 skala 1:25000 b) Data monografi kelurahan Srengseng Sawah c) Data penduduk provinsi DKI Jakarta G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, Pengumpulan data dari penelitian dimaksudkan untuk pencatatan sebagian atau seluruh elemen penelitian. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standarisasi data yang sudah ditetapkan. Dalam penelitian ini teknik dan instrumen penelitian dalam proses pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik, yaitu : 1. Observasi(pengamatan) adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Observasi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui secara langsung kondisi penelitian sebagai data awal. 2. Wawancara Menurut Koentjaraningrat (1977:162),bahwa wawancara mencangkup cara yang dipergunakan seseorang untuk tujuan tertentu yang digunakan untuk mendapatkan keterangan secara lisan dari seorang responden. Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk memperoleh data dengan cara berkomunikasi secara langsung dengan responden yang sudah dipilih melalui daftar pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya sebagai pedoman wawancara. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan pada masyarakat pendatang yang tinggal di Perkampungan Setu Babakan. 3. Studi Literatur Adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh sejumlah informasi konsep maupun teori-teori yang berhubungan dengan masalah penelitian yang berkaitan dengan partisipasi masyarakat pendatang

42 dalam pelestarian budaya di perkampungan Setu Babakan. Data juga dapat diperoleh melalui internet, surat kabar, maupun buku-buku yang terkait dengan penelitian ini. 4. Studi Dokumentasi, Menurut Sumaatmadja (1988:109), studi dokumentasi adalah informasi dari dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan obyek yang dipelajari. Teknik pengumpulan data ini didapatkan dari hasil catatan pada masa lalu yaitu berupa peta, tabel, serta dokumen-dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini. Dalam hal ini data monografi kelurahan Srengseng sawah, data kependudukan dari Badan Pusat Statistik Jakarta. Studi dokumentasi juga dibutuhkan untuk pengambilan bukti berupa gambar daerah penelitian. H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Pada penelitian diharuskan melakukan analisis data dimana tujuan dari analisis data tersebut adalah menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan untuk selanjutnya dianalisis untuk mencari makna yang lebih luas dan implikasi dari hasil-hasil analisis. Adapun teknik analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Validasi Data Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah : a. Memeriksa dan mengecek kelengkapan identitas responden. b. Memeriksa dan mengecek kelengkapan data, memeriksa isi instrument pengumpulan data. c. Mengecek macam-macam isian data. d. Kegiatan ini merupakan tahap awal dalam mengolah data. Validasi data ini digunakan untuk menyortir data yang layak diolah dan data yang tidak layak untuk diolah. 2. Tabulasi Semua data yang terkumpul kemudian di tabulasi dengan menggunakan data yang kemudian dikelompokkan tiap butir pertanyaan yang ada pada pedoman wawancara. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan

43 kode dari setiap jenis instrumen pengumpul data yang selanjutnya dimasukkan kedalam bentuk data grafik atau tabel. 3. Penyajian data tersusun Dalam mengetahui partisipasi masyarakat, penulis akan melihat frekuensi kegiatan yang melibatkan masyarakat. Untuk jawaban pada tingkatan partisipasi yaitu sering, jarang, dan tidak pernah, dan setiap jawaban tersebut diberikan skor yaitu sebagai berikut: a. Sering = 70-100% tinggi b. Jarang = 69-40% sedang c. Tidak Pernah = 39-0% rendah 4. Analisis Prosentase Analisis prosentase digunakan untuk mengetahui seberapa kecenderungan frekuensi jawaban responden dengan menggunakan rumus : P : 100% Keterangan : P = Prosentase = Frekuensi dari setiap jawaban = jumlah responden 100 = Konstanta Sumber : Suharto (2003:179)

44 Setelah dilakukan perhitungan maka hasil persentase tersebut akan memudahkan penulis dalam menafsirkan data yang akan dikaji selanjutnya. Hasil persentase selanjutnya akan diklasifikasikan dengan kategori menurut Suharto (2003:181) yang akan disajikan pada Tabel 3.2 Tabel 3.2 Persentase Hasil Penelitian No Persentase Keterangan 1 0 % Tidak ada 2 1%-24% Sebagian kecil 3 25% -49% Hampir setengahnya 4 50% Setengahnya 5 51%-74% Lebih dari Setengahnya 6 75%-99% Sebagian besar 7 100% Seluruhnya Sumber : Suharto (2003:181)

45 I. Desain Penelitian Judul Penelitian Variabel Partisipasi Masyarakat Non Betawi 1. Bentuk Partisipasi a. Tenaga b. Buah pikiran/ide c. Keterampilan d. Sosial 2. Tingkat Partisipasi -Tinggi - Sedang -Rendah Latar Belakang Rumusan Masalah Variabel Penelitian Pengumpulan Data Indikator Budaya Betawi Rumah Adat Betawi Sistem dan organisasi kemasyarakatan Kesenian Bahasa Makanan dan Minuman Khas Data Primer - Bentuk dan Tingkat Partisipasi Masyarakat non- Betawi Rumah Adat Betawi Sistem dan organisasi kemasyarakatan Kesenian Bahasa Makanan dan Minuman Analisis Data Data Sekunder - Monografi Kelurahan - Laporan Pengelola PBB -Data BPS DKI Jakarta Kesimpulan dan Saran